RIFANSYAH (12-2019-105)
AL HAKIM (12-2019-055)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Jurnal Akhir
Praktikum Pengukuran Geometri Modul 3 ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari jurnal ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengukuran Geometri pada Laboratorium Metrologi Industri. Selain itu,
jurnal ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
jurnal ini.
Kami menyadari, jurnal yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
jurnal ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ......................................................................................................... 22
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Pratikum
Setelah melakukan pratikum ini diharapkan praktikan mengerti dan
memahami cara pengamatan pengguaan alat ukur dimensi dalam.
Melakukan pengukuran diameter lubang dengan berbagai alat ukur dimensi
dalam.
2. Pengubah
Pengubah adalah bagian yang terpenting dari alat ukur, melalui mana
isyarat dari sensor diteruskan, diubah atau diolah terlebih dahulu sebelum
diteruskan ke bagian lain dari alat ukur (bagian penunjuk). Pada bagian
inilah diterapkan bermacam-macam prinsip kerja, mulai dari prinsip
kinematis, optis, elektris, pneumatis sampai pada system gabungan, yang
kesemuanya ini pada dasarnya adalah bertujuan untuk memperbesar dan
memperjelas perbedaan yang kecil dari geomatri suatu obyek ukur.
3. Penujuk
Penunjuk adalah bagian dari alat ukur yang melalui harga dari hasil
dua pengukuran ditunjukkan atau dicatat
Sistematis
Kesalahan Sistematis (Systematic Error) merupakan kesalahan yang
berasal dari pengaruh-pengaruh yang dapat diketahui dengan pasti atau
ditimbulkan oleh adanya faktor yang tetap yang mengakibatkan hasil
pengujian cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai sebenarnya
(true value). Beberapa sebab dapat mengakibatkan timbulnya kesalahan
sistematis, seperti kelemahan metode pengujian kondisi akomodasi dan
lingkungan pengujian, kurang kopetennya personil laboratorium,
ketidakstabilan peralatan atau instrumentasi, atau bahan standar yang tidak
mampu telusur ke standar pengukuran nasional atau internasional.
Kesalahan Histerisis
Kesalahan Histerisis adalah perbedaan atau penyimpangan yang timbul
ketika dilakukan pengukuran secara berkesinambungan dari dua arah yang
berlawanan (mulai dari skala nol hingga skala maksimum kemudian
diulangi dari skala maksimum sampai skala nol).
Kesalahan Sinus-Cosinus
Kesalahan Kosinus adalah hasil pengukuran yang menunjukkan nilai
yang lebih besar dari dimensi yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mereduksi kesalahan kosinus pada kalibrasi UMM dengan
menggunakan DLI. Reduksi kesalahan kosinus dilakukan dengan
penyempurnaan alignment optik pada DLI.