Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

DI SUSUN OLEH:

MUHAMMAD REZKY

(E1D121092)

MATA KULIAH ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS HALU OLEO

TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Makalah Alat
Ukur.dan Pengukuran ". Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini memberikan
panduan dalam pembelajaran Alat ukur dan Pengukuran. Bagi mahasiswa untuk
dapar memahami dan menggunakan peralatan mengukur secara baik dan benar.
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga
makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang alat-alat ukur.

Kendari, 15 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………...

1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………..

1.3 TUJUAN MASALAH………………………………………………………….

1.4 MANFAAT………………………………………………………………………

1.5 BATASAN MASALAH………………………………………………………..

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA………………………………………………….

2.1 DEFINISI ALAT UKUR………………………………………………………..

2.2 DEFINISI PENGUKURAN…………………………………….........................

2.3 ALAT UKUR DALAM BIDANG TKNIK ELEKTRO………........................

2.3.1 MULTIMETER………………………………………......................

1.DEFINISI MULTIMETER…………………………………..

2.FUNGSI MULTIMETER……………………………………

3.PRINSIP KERJA MULTIMETER………………………….

4.CARA PENGUNAAN MULTIMETER………………………

5.KOMPONEN-KOMPONEN MULTIMETER…...................

2.3.2 AMPER METER……………………………………………………

1.DEFINIFI AMPER METER…………………………………

2.FUNGSI AMPER METER……………………………………

3
3. PRINSIP KERJA AMPER METER………………………..

4.CARA PENGGUNAAN AMPER METER…………………...

5.KOMPONEN-KOMPOENEN AMPER METER…………

2.3.3 VOLT METER……………………………………………………….

1.DEFINISI VOLT METER…………………………………….

2.FUNGSI VOLLT METER……………………………………..

3.PRINSIP KERJA VOLT METER…………………………….

4.CARA KERJA VOLT METER……………………………….

5. KOMPONEN-KOMPONEN VOLT METER………………

2.3.4 OHM METER………………………………………………………

1.DEFINISI OHM METER……………………………………..

2.FUNGSI OHM METER……………………………………….

3.PRINSIP KERJA OHM METER……………………………..

4.CARA KERJA OOHM METER……………………………...

5.KOMPPONEN-KOMPONEN OHM METER……………….

2.4 JENIS ALAT UKUR SECARA KESELURUHAN………………………

2.4.1 MICROMETER SECRUP…………………………………………..

2.4.2 PENGGARIS ATAU MISTAR……………………………………...

2.4.3 JANGKA SORONG………………………………………………….

2.4.4 VOLT METER……………………………………………………….

2.4.5 AMPEREMETER……………………………………………………

2.4.6 OHM METER………………………………………………………..

2.4.7 THERMOMETER…………………………………………………...

2.4.8 BAROMETER……………………………………………………….

4
2.4.9 STOPWATCH……………………………………………………….

2.4.10 HYGROMETER……………………………………………………

2.4.11 DENSITOMETER………………………………………………….

2.4.12 TIMBANGAN ……………………………………………………...

2.5 PENDAPAT PARA AHLI ATAU TOKO TENTANG ALAT UKUR DAN
PENGUKURAN……………………………………………………………………

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………..

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………..

3.2 SARAN…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Belakang Latar Masalah


Fisika adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan atas percobaan.
Dalam percobaan, pengukuran merupakan salah satu hal yang tidak boleh
ditinggalkan. Mengukur merupakan sesuatu hal yang penting untuk dilakukan
dalam mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari. Selain dalam
proses pembelajaran, pengukuran juga kerap kali dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.

Pengukuran suatu objek dilakukan menggunakan alat ukur. Setiap alat


ukur mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda. Selain fungsinya
yang berbeda-beda, setiap alat ukur juga mempunyai karakteristik dan sklala
yang berbeda- beda, serta cara penggunaan dan cara membaca skala yang
berbeda-beda pula.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1.1 Apakah yang dimaksud dengan pengukuran ?
1.2 Bagaimanakah karakteristik kerja alat ukur ?
1.3 Bagaimanakah cara menggunakan mikrometer sekrup yang benar?
1.4 Bagaimanakah cara menggunakan jangka sorong yang benar ?
1.5 Bagaimanakah cara menggunakan neraca ohauss yang benar?
1.6 Bagaimanakah cara menggunakan thermometer yang benar?
1.7 Bagaimanakah cara menggunakan stopwatch yang benar?
1.8 Bagaimanakah cara menggunakan multimeter yang benar?

6
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang dicapai dalam
tugas ini adalah :
1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud pengukuran.
2. Mendeskripsikan karakteristik kerja alat ukur.
3. Mendeskripsikan cara menggunakan mikrimeter sekrup.
4. Mendeskripsikan cara menggunakan jangka sorong.
5. Mendeskripsikan cara menggunakan neraca ohauss.
6. Mendeskripsikan cara menggunkan thermometer.
7. Mendeskripsikan cara menggunkan stopwatch.
8. Mendeskripsikan cara menggunakan multimeter.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas ini antara lain sebagai berikut :


1. Dapat memberikan informasi tentang teknik pengukuran.
2. Dapat memberikan informasi tentang karakteristik kerja alat ukur.
3. Dapat memberikan informasi tentang bagaimana menggunkan alat
ukur dengan benar.
4. Dapat memberikan informasi kepada mahasiswa tentang materi teknik
pengukuran.

1.5 Batasan Masalah

Pembuatan sebuah sistem alat ukur, pada umumnya memiliki batasan


dari sebuah pengukuran yang dipengaruhi oleh sensor yang digunakan
dan kemampuan sebuah rancangan dalam mengukur besaran listrik.
Adapun batasan masalah yang membatasi penelitian pada tugas akhir ini
hanya menentukan besarnya akurasi dan sensitivitas dari alat ukur serta
rentang pengukuran konduktansi yang dimiliki alat ukur.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Alat Ukur


Alat ukur adalah sebuah benda atau alat bisa buatan atau alami yang
digunakan untuk mengambil data kuantitatif dari berbagai benda seperti
panjang, suhu, waktu, massa, berat, dan sebagainya. Data kuantitatif ini
kemudian jadi hal yang sangat penting untuk dilibatkan dalam perhitungan
dengan berbagai tujuan. Sobat juga bisa mendefinisikannya sebagai alat untuk
mengkuantitatifkan besaran pokok maupun besaran turunan kedalam angka-
angka numerik.

2.2 Definisi Pengukuran

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas. biasanya


terhadap suatu standar atau satuan. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas
dan disepakati. Pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan,
tetapi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur
tinggi, maka seseorang dapat mengukur dengan mudah karena objek yang diukur
merupakan objek kasatmata dengan satuan yang sudah disepakati secara
internasional. Namun hal ini akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak
seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya
sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan keahlian
tertentu.

2.3 Alat Ukur Dalam Bidang Elektro

2.3.1 Multimeter

1.definisi Multimeter

8
Pengertian dari alat yang juga dikenal dengan istilah
multitester ini adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk
mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan Arus
litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm),
hingga Resistansi dari suatu rangkaian listrik.

2. Fungsi Multimeter
Adapun fungsi dari multimeter adalah sebagai berikut:

 Mengukur Arus Listrik. Fungsi utama AVO meter yang pertama


adalah mengukur Arus listrik atau Ampere. Terdapat dua jenis
Ampere yang ada di sebuah alat ukur yaitu arus AC (Alternating
Current) dan arus DC (Direct Current). Demi menghindari
kerusakan yang terjadi, maka dihimbau untuk memperhatikan arus
listrik yang akan diukur. Jangan sampai diluar jangkauan batas
ukur maksimum.
 Mengukur Tegangan Listrik. Fungsi utama yang kedua adalah
mengukur Tegangan atau tingkat Voltase dari komponen listrik.
Pada setiap Multitester terdapat saklar selector yang nantinya
berfungsi untuk menentukan batas ukur maksimum. Oleh
karenanya, prediksi terlebih dahulu level tegangan dari rangkaian
listrik yang akan diukur.
 Mengukur Hambatan Listrik. Fungsi yang ketiga yaitu mengukur
tingkat Hambatan atau Resistensi dari suatu komponen listrik atau
resistor yang memiliki unsur resistansi. Penting pula untuk
memperhatikan batas ukur resistensi saat akan menggunakannya.
 Fungsi Hfe. Tidak semua alat ukur memiliki fungsi Hfe. Fungsi
tersebut digunakan untuk mengetahui nilai dari faktor penguatan
transistor. Fungsi Hfe ini biasanya digunakan untuk mengukur
penguatan transistor yang terdapat pada tipe NPN dan PNP.
 Mengukur Nilai Kapasitansi. Fungsi lain yang belum tentu ada
pada setiap Multitester adalah mengukur nilai kapasitansi dari

9
suatu kapasitor. Baik pada tipe Analog maupun Digital, keduanya
memiliki batas ukur tingkat resistansi yang harus diperhatikan.
 Mengukur Frekuensi Sinyal. Fungsi yang terakhir adalah untuk
mengetahui nilai Frekuensi dari suatu isyarat atau sinyal pada
komponen elektronika.

3.Pinsip Kerja Multimeter

Alat yang satu ini menggunakan daya yang diberikan oleh


baterai sehingga bisa berfungsi untuk mengukur berbagai komponen
elektronik. Terdapat dua kawat untuk penghubung. Alat penghubung
tersebut bisa dipakai untuk menyambungkan multimeter dengan benda
yang akan diukur. Arus listrik mengalir melalui kawat penghubung
kemudian diubah menjadi informasi digital. Informasi tersebut akan
ditampilkan di bagian layar multimeter berbentuk angka. Sangat
penting untuk mempelajari cara membaca angka-angka yang
ditampilkan agar bisa mendapatkan hasil yang akurat.

4. Cara Penggunaan multimeter

Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur


beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur
tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter
(mengukur Resistansi atau Hambatan)

1.) Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV


 Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan
diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector
ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter) **Jika tidak
mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi
untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.

10
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur.
Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke
terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2) . Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur.
Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt
(khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk
menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk
Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3). Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus
yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke
300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih,
maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus
menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
 Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
 Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita
putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan
Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang
akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

11
4). Cara Mengukur Resistor (Ohm)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya
diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter
Analog)
 Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi
boleh terbalik.
1. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk
Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di
langkah ke-2)

5.Komponen-komponen Multimeter

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3


bagian penting, diantanya adalah :

 Display
 Saklar Selektor
 Probe

2.3.2 AMPER-METER

1.Definisi Amper-Meter

Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa


digunakan untuk mengukur seberapa besar kuat arus listrik yang
terdapat pada sebuah rangkaian. Jika anda menggunakan alat ini,
anda akan menjumpai tulisan A dan mA. A adalah Amperemeter,
mA adalah miliamperemeter atau mikroamperemeter. Alat ukur ini
digunakan oleh para teknisi dalam eksekusi alat multitester atau
avometer yang mana merupakan gabungan dari kegunaan
amperemeter, ohmmeter, dan juga voltmeter. Amperemeter adalah
salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur seberapa

12
besar kuat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. Jika
anda menggunakan alat ini, anda akan menjumpai tulisan A dan
mA. A adalah Amperemeter, mA adalah miliamperemeter atau
mikroamperemeter. Alat ukur ini digunakan oleh para teknisi dalam
eksekusi alat multitester atau avometer yang mana merupakan
gabungan dari kegunaan amperemeter, ohmmeter, dan juga
voltmeter. Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa
digunakan untuk mengukur seberapa besar kuat arus listrik yang
terdapat pada sebuah rangkaian. Jika anda menggunakan alat ini,
anda akan menjumpai tulisan A dan mA. A adalah Amperemeter,
mA adalah miliamperemeter atau mikroamperemeter. Alat ukur ini
digunakan oleh para teknisi dalam eksekusi alat multitester atau
avometer yang mana merupakan gabungan dari kegunaan
amperemeter, ohmmeter, dan juga voltmeter.

2. Fungsi Amper meter

Alat ukur ini biasa digunakan sebagai alat ukur kuat arus
listrik dalam rangkaian tertutup. Berbeda dengan voltmeter yang
berfungsi untuk mengukur beda potensial yang ada di dua titik
yang terdapat pada rangkaian listrik. Namun, voltmeter ini hanya
digunakan untuk rangkaian yang dipasang paralel.

Sedangkan, jika Ampere meter rangkaiannya juga secara paralel


tetapi bersamaan dengan resistansi yang dinamakan resistensi shunt
(Rsh). Rangkaian tersebut dapat memperbesar batas ukur alat ini.
Seperti yang diketahui, alat ukur ini memiliki batas maksimal
pengukuran yang harus dipahami

3. Prinsip Kerja

Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik


(Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang

13
dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang
menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang
melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan
membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk
juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak
ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh
pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya
Lorentz F = B.I. L.

4. Cara penggunaan Amper meter

Alat ini biasa digunakan untuk membentuk kalang tertutup.


Bentuknya melingkar yang mana dapat disatukan maupun
dipisahkan dengan alat ukur. Amperemeter yang tidak memakai
clamp ampere yaitu jenis analog. Untuk jenis ini, cara
pengukurannya yaitu:

 Pasang alat ukur ini menjadi seri dengan beban yang ada.
 Knob pemilih cakupan harus diatur mendekati cakupan yang
sesuai atau sudah diprediksi menurut perhitungan arus yang
dilakukan secara teori.
 Tentukan range batasan ampere dengan cara memutarkan knob
pada alat ukur.
 Jika anda sudah memastikan rangkaian telah benar, nyalakan
sumber tegangan, cermati jarum penunjuk yang ada pada skala V
dan juga A. Pembacaan yang tepat dapat ditunjukkan dari posisi
jarum yang lebih besar dari 60% skala penuh meter.
 Periksa cakupan yang ada jika mendapati simpangan yang
terlalu kecil. Anda juga diharapkan mengecek pembacaan cakupan.
Bila “Ya” berarti pembacaan masih berada di bawah cakupan
pengukuran. Oleh karenanya, anda bisa mematikan power supply.
Ubah knob ke cakupan yang lebih kecil.
 Setelah itu, hidupkan sumber tegangan dari baca jarum
penunjuk lagi agar lebih mudah untuk dibaca.

14
 Step terakhir adalah menghindari kesalahan pemasangan
polaritas sumber tegangan. Mengapa? Ha ini akan menyebabkan
arah simpangan jarum menjadi berlawanan dengan semestinya.
Jangan sampai arus terlalu besar karena akan merusak jarum
penunjuk yang ada pada alat ini.

5. komponen-komponen Amper Meter

Bagian utama yang menyusun amperemeter adalah:

1. Galvanometer yang terdiri dari inti logam yang dibungkus


dengan kawat halus
2. Resistensi shunt
3. Jarum, yang bertanggung jawab untuk menunjukkan nilai yang
diukur
4. Panel baca yang menunjukkan nilai yang ditunjukkan oleh jarum

2.3.3 VOLT METER

1. Definisi Voltmeter

Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk


mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian
listrik. Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang
diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua
lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam
sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan
anode, sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran
tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x
diameter).

2. Fungsi Voltmeter

15
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk
mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian
listrik. Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang
diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua
lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam
sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan
anode, sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran
tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x
diameter).

3. Prinsip Kerja Voltmeter

Prinsip kerja voltmeter adalah adanya fluksi magnetik yang


memiliki bentuk gelombang sinus dengan frekuensi yang sama dan
masuk ke dalam suatu kepingan logam secara paralel. Antara fluks
yang satu dengan fluks yang lain terdapat suatu perbedaan fasa. Fluks
yang bolak-balik akan membangkitkan tegangan-tegangan dalam
kepingan logam yang akan menyebabkan terjadinya arus-arus putar di
dalam kepingan logam tersebut.

4. Cara Penggunaan voltmeter

Cara penggunan voltmeter yaitu:


 Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara
paralel.Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah
denganpemasangan kutub-kutub voltmeter.
 Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang
berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial tinggi.
 Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan
mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu
tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.

16
5. Komponen-Komponen Voltmeter

Bagian-bagian yang ada di dalam voltmeter adalah sebagai berikut:


 Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara
paralel.
 Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan
pemasangan kutub-kutub voltmeter.
 Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang
berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial tinggi.
 Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan
mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu
tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.

2.3.4 Ohm Meter

1. Definisi Ohm Meter

Ohmmeter merupakan sebuah alat leketronik yang digunakan untuk


mengukur suatu resistensi dari segala macam objek. Alat ini terdiri dari layar
digital yang dilengkapi dengan sebuah jarum jam sebagai penunjuk skalanya.

Ohmmeter umumnya memiliki harga yang relatif murah dengan tingkat


akurasi yang cukup tinggi. Untuk mengetahui tingkat kualitas saat
membelinya, sebaiknya cek kondisi baterai dan silakan uji dahulu pada benda
yang nilai hambatannya diketahui.

2.Fungsi Ohm Meter

Alat ini memiliki fungsi yang lebih spesifik dibandingkan Multitester


yang lain. Ohm-meter lebih menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau
Resistensi saja. Secara rinci, fungsinya adalah mengukur suatu Hambatan
listrik yang menjadi daya yang akan menahan aliran listrik pada sebuah
konduktor. Alat ini menggunakan perangkat galvanometer yang mampu

17
melihat besarnya arus listrik. Hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam
satuan khusus yaitu Ohm.

Selain berfungsi untuk mengatur Hambatan, Ohm-meter juga dapat


mendeteksi adanya kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik.
Diantara fungsi deteksi ini ialah mampu mengecek apakah terdapat saklar,
kabel, ataupun sekring yang terbakar atau putus. Selanjutnya dapat dilakukan
tindakan perbaikan pada titik yang rusak.

3.Prinsip kera ohm meter

Prinsip kerja Ohm meter ini menggunakan hukum Ohm, yang intinya


adalah arus listrik yang terdapat dalam sebuah rangkaian listrik selalu
berbanding lurus dengan total tegangan atau voltase. ... Ohm meter terbagi
menjadi dua jenis, yaitu ohm digital dan analog.19 Sep 2020

4.cara penggunaan

Prinsip kerja Ohm meter ini menggunakan hukum Ohm, yang intinya


adalah arus listrik yang terdapat dalam sebuah rangkaian listrik selalu
berbanding lurus dengan total tegangan atau voltase. ... Ohm meter terbagi
menjadi dua jenis, yaitu ohm digital dan analog.19 Sep 2020Prinsip kerja
Ohm meter ini menggunakan hukum Ohm, yang intinya adalah arus listrik
yang terdapat dalam sebuah rangkaian listrik selalu berbanding lurus dengan
total tegangan atau voltase.

ikutilah petunjuk penggunaan dengan benar.

1. pastikan alat ukur yang digunakan tidak rusak.


2. ukurlah benda dengan mengikuti pentunjuk yang benar.
3. selesai.

18
5.Komponen-Komponen Ohm Meter

komponen rangkaian elektronik. Ohmmeter terdiri dari layar skala


dengan jarum indikator atau layar digital, range selector (pemilih jangkauan),
dan dua ujung timah (probe).

2.4 Jenis Alat Ukur Secara Keseluruhan

2.4.1 Mikrometer Sekrup


Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan sebuah benda
ataupun diameter sesuatu. Skala yang digunakan dalam alat ukur ini
adalah 0,01 mm. Alat ini merupakan benda yang penting jika Anda
berurusan dengan benda berukuran kecil.
Misalnya saja Anda membutuhkan diameter kabel sekitar 0,75 mm
untuk memastikan kabel tersebut masuk rapi ke dalam perangkat
elektronik. Hal ini tentu susah diukur jika hanya menggunakan
penggaris biasa.
Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menjepit benda yang akan
diukur di rahang alat ini. Untuk memastikan ukuran tepat, Anda perlu
mengunci rapat benda dengan memutar sekrup skalanya.
Dari perputaran tersebut, Anda akan melihat skala sudah tertera di
batang pengukur untuk nilai milimeter dan nilai desimal di sekrup
pemutarnya.

2.4.2 Penggaris atau Mistar


Alat pengukur panjang ini tentu sudah sering Anda gunakan
sehari – hari. Alat ini berupa batang panjang dengan nilai ukuran
tertera di sepanjang badannya. Tingkat ketelitian alat ukur ini kurang
lebih hanya 0,5 mm, jadi bisa dibilang tidak terlalu tepat untuk
mengukur benda kecil.
Tapi untuk mengukur benda sehari – hari ataupun membuat sketsa
gambar, ukuran centimeter yang ada sudah cukup efektif.

19
Untuk menggunakan alat ini, cukup tentukan titik awal ukuran
pada nilai 0 pada mistar. Runtut panjang tersebut dengan melihat
angka di mana benda tersebut berakhir. Nilai panjang benda itu akan
terlihat dari angka yang tertera di mistar pada titik akhir itu.
2.4.3 Jangka Sorong
Sama halnya dengan mistar dan mikrometer sekrup, jangka
sorong bisa digunakan untuk menghitung panjang, ketebalan dan
diameter sebuah benda. Bedanya, tingkat ketelitian alat ini adalah 0,1
mm. Jadi lebih tepat daripada mistar tapi tidak seakurat mikrometer
sekrup.
Cara menggunakan alat ini cukup mudah. Cukup dengan mengapit
benda yang ingin di ukur di antara rahang alat ini. Pastikan rahang
memegang kencang benda akar ukuran akurat. Ukuran akan tertera di
mana rahang tersebut berada saat memegang benda yang diukur.
2.4.4 Voltmeter
Alat yang satu ini berguna untuk mengukur tegangan listrik.
Biasanya digunakan saat berurusan dengan rangkaian listrik pada
mobil, motor ataupun rumah. Untuk menggunakannya, Anda cukup
menjepit kabel pengukur di nila +/- sumber listrik.
Ukuran akan langsung tercantum dari pergerakan jarum.
Voltmeter sekarang juga ada yang berupa digital jadi Anda bisa
langsung lihat angkanya.
2.4.5 Amperemeter
Sama seperti Voltmeter, Amperemeter masih mengukur skala
listrik. Alat ini berfungsi untuk mengukur kuatnya arus listrik. Untuk
menggunakannya, Anda hanya perlu menghubungkannya dengan
jaringan listrik yang ingin diukur sama seperti Voltmeter. Setelah itu
Anda bisa langsung baca pergerakan jarum atau angka digital yang
muncul.
2.4.6 Ohmmeter
Alat yang ini masih berurusan dengan listrik, tapi lebih
digunakan untuk mengetahui besaran hambatan listrik suatu benda.

20
Alat ini penting untuk mencari nilai konduktivitas sebuah benda.
Untuk penggunaannya, sama seperti Voltmeter dan Amperemeter.
Anda cukup menghubungkannya pada benda yang dialiri listrik
dan ukuran akan terlihat dari jarum ataupun angka digital.

2.4.7 Thermometer
Alat pengukur ini digunakan untuk mengetahui nilai suhu.
Tergantung sensitivitas alatnya, Thermometer bisa digunakan untuk
keperluan yang berbeda. Misalnya untuk mengukur suhu udara di
ruangan, mengukur suhu badan dan benda. Untuk proses mengukur
suhu benda, ada Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
ekstrim seperti panas bumi.
Alat ini berbeda cara penggunaannya tergantung jenisnya. Untuk
Termometer udara dan ruangan, ukuran otomatis terlihat hanya
dengan meninggalkan alat ini dalam ruangan. Untuk yang digunakan
di tubuh dan benda, biasanya alat ini harus ditempelkan selama
beberapa saat.
2.4.8 Barometer
Alat ukur yang berikutnya adalah Barometer. Alat ini digunakan
untuk menghitung tekanan udara. Untuk ukuran yang biasa tertera
dalam alat ini adalah MB. Alat ini lebih sering digunakan untuk
keperluan meteorologi.
Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu meninggalkan alat
ini di area yang akan Anda ukur. Setelah beberapa lama, alat ini akan
menunjukan tekanan udara yang ada di area tersebut.
2.4.9 Stopwatch
Stopwatchi digunakan untuk mengukur waktu. Biasanya lebih
digunakan untuk mengukur waktu tempuh sesuatu. Misalnya pada
lomba lari 100 meter, balapan rally dan waktu tempuh renang
seseorang.
Untuk menggunakannya, Anda cukup menekan tombol start
yang ada di alat. Untuk yang stopwatch analog, tombol tersebut adalah
tuas yang menonjol miring di atas. Jika sudah ditekan, waktu akan

21
berjalan, untuk menghentikannya tekan tombol stop atau dengan
menekan ulang tombol start. Waktu tempuh akan tertera dalam bentuk
jarum analog ataupun angka digital.
2.4.10 Hygrometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban ruang tertutup.
Ukuran ini penting untuk proses penyimpanan barang khusus. Contoh
saja pada alat elektronik dan bahan makanan. Jika udara terlalu basah
alat elektronik bisa saja mengalami gangguan sedangkan makanan jadi
mudah membusuk.
Untuk menggunakannya, Anda cukup menaruh alat ini di
ruangan tertutup yang akan diukur. Setelah beberapa saat, Hygrometer
akan menunjukan ukuran kelembapannya.
2.4.11 Densitometer
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kerapatan pada zat cair. Untuk menggunakannya, Anda cukup
memasukan alat ini ke dalam cairan yang akan diukur. Biasanya untuk
hal ini Anda membutuhkan cairan sampel yang cukup banyak.
Saat memasukan Densitometer pastikan alatnya tidak
menyentuh wadah tempat cairan tersebut. Setelah dibiarkan berada di
cairan, Anda akan melihat ukurannya ditampilkan pada alat.
2.4.12 Timbangan
Alat ini bisa berbentuk bermacam – macam, tapi tujuannya
adalah untuk menghitung berat suatu benda. Bentuk timbangan
tradisional bisa terlihat menggunakan pemberat, tapi untuk keperluan
yang lebih detail, Anda bisa menggunakan timbangan digita.
Penggunaan alat ini berbeda tergantung jenisnya. Jika timbangan
tradisional, Anda membandingkan berat barang dengan pemberat yang
digunakan. Jika posisi timbanga seimbang, berarti berat benda sama
dengan satuan pemberat yang digunakan. Jika alat digital, Anda hanya
perlu menaruh benda di atas timbangan lalu ukurannya akan langsung
muncul.

22
2.5 Pendapat Pakar/Tokoh Tentang Alat Ukur dan Pengukuran

Pengukuran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1.     Menurut (Purwanto, 2008 : 2) Pengukuran (measurement)


merupakan cara pengumpulan data dalam ilmu alam. Dalam Pendidikan cara
ini diadaptasi untuk mengumpulkan data, pengukuran dilakukan untuk
mendapatkan data yang objektif dimana objektifitas dapat dicapai karena
pengumpulan data mengambil jarak dengan objek yang diukur dan
menyerahkan wewenang pengukuran kepada alat ukur.
2.     Menurut (Djaali, 2004 : 2) Pengukuran dalam bahasa inggris lebih dikenal
dengan sebutan measurement merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang
disebut objek pengukuran atau objek ukur. Mengukur pada hakekatnya adalah
pemasangan atau korespondensi 1-1 antara angka yang diberikan dengan
fakta dan diberi angka atau diukur.
3.     Menurut (Mardapi, 2012 : 7 ) Pengukuran pada dasarnya merupakan
kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematis. Penentuan
angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek.
Kemampuan seseorang dalam bidang tertentu dinyatakan sebagai angka.
Dalam menentukan karakteristik individu, pengukuran yang yang dilakukan
harus sedapat mungkin mengandung kesalahan yang kecil. Kesalahan yang
terjadi pada pengukuran ilmu-ilmu alam lebih sederhana dibandingkan
dengan kesalahan pada ilmu-ilmu sosial.
4.     Menurut(Allen. 1979) pengukuran adalah satu cabang dari statistika terapan
yang berusaha mendeskripsikan, mengkategorikan, dan mengevaluasi kualitas
pengukuran, meningkatkan kegunaan, keakuratan dan makna dari pengukuran
tersebut serta mengajukan metode-metode untuk mengembangkan instrument
pengukuran yang baru dan lebih baik.
5.     Menurut (Zainal, 2012 : 4) Pengukuran adalah suatu proses atau
kegiatanuntuk menentukan kuantitas sesuatu.

23
6.     Menurut (kerlinger, 1996 : 687) Pengukuran (measurement) adalah
membandingkansesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian
menerangkan angka menurut system aturan tertentu.

24
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,


biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Karakteristik kerja alat
ukur secara garis besar, yaitu karakteristik statis dan dinamis. Beberapa
karakteristik lain adalah kecepatan tanggapan (respon), kecermatan atau
keterulangan (precision/repeatibility), ketelitian atau keseksamaan (accuracy),
resolusi, sensitivitas (sebsitifity), ketepatan alat ukur, dan kalibrasi.

Macam-macam alat ukur yaitu

1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. Thermometer
4. Stopwatch
5. Multimeter

3.2 SARAN

Berdasarkan makalah diatas saran yang dapat saya berikan adalah


kitaharus menentukan objek pengukurn sebelum melakukan
pengukuran,,menetukan besaran yang akan diukur,menetukn besaran alat
ukur sesuaibesaran yng akan diukur,melakukan pengukuran yang berulang
untuk mendapatkan hasil yang konkret.

25
DAFTAR FUSTAKA

https://id.scribd.com/document/341131831/Makalah-Alat-Ukur-Dan-
Pengukuran
httts://www.scribd.com/document/341131831/Makalah-Alat-Ukur-Dan-
Pengukuran
https://www.scribd.com/document/341131831/Makalah-Alat-Ukur-Dan-
Pengukuran
https://elektrojaya.wordpress.com/2018/01/05/jenis-jenis-alat-ukur-listrik-
dan-fungsinya/

26

Anda mungkin juga menyukai