Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MATRIKULASI

FUNGSI DAN KEGUNAAN ALAT UKUR LRC

Di susun oleh:

Nofrensyah Achmad Pammuji

Sertu Ekl Nrp 120140

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

TEKNIK ELEKTRONIKA

SURABAYA

2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan penyertaan dan tuntunannya maka saya dapat
menyelesaikan modul Macam – Macam Alat Ukur Elektro ini. Modul
pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan
menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat
digunakan mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Dengan adanya modul mata kuliah Macam – Macam Alat Ukur


Elektro, mahasiswa dapat belajar individual secara aktif tanpa tutorial dari
dosen, sehingga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk maju
menurut kemampuannya dan lebih aktif. Macam – Macam Alat Ukur Elektro
bagi mahasiswa Program Studi D-III Teknik Elektronika memiliki tujuan agar
mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan pengertian dan sifat-sifat
Macam – Macam Alat Ukur Elektro dengan berbagai besaran atau variable
yang terkait dengan kondisi Macam – Macam Alat Ukur Elektro. Dengan
mempelajari Macam – Macam Alat Ukur Elektro, membantu mahasiswa
mengendalikan dan memanfaatkan pengaruh dari Macam – Macam Alat
Ukur Elektro dalam kehidupan masyarakat dengan cara memahami secara
kualitatif dan menganalisis secara kuantitatif pada saat perancangan
proses mesin. Macam – Macam Alat Ukur Elektro, berisikan materi yang
disusun secara sistematis berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester
(RPS).

Surabaya, 18 Juni 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................1


DAFTAR ISI ...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3
1.1 Latar Belakang ..............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................4
1.3 Tujuan ...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................5
2.1 Definisi LCR Meter ........................................................................5
2.2 Resistor .........................................................................................6
2.3 Karakteristik Resistor ....................................................................7
2.4 Macam-macam dan Jenis Resistor ...............................................8
2.5 Induktor .......................................................................................10
2.6 Kapasitor .....................................................................................14
2.7 Avo Meter....................................................................................20
BAB III PENUTUP ..................................................................................31
3.1 Kesimpulan .................................................................................31
3.2 Saran ..........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................32

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah
satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran
akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk
pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang
diinginkan oleh seorang user. Dalam melakukan pengukuran listrik
sangat diperlukan piranti untuk membantu kegiatan tersebut. Piranti
untuk membantu kegiatan pengukuran listrik disebut alat ukur listrik. Alat
ukur listrik memiliki banyak jenis yang diantaranya memiliki perbedaan
cara kerja, bagian-bagian penyusun dan kegunaannya. Dalam hal ini
akan dibahas mengenai alat ukur kumparan putar.

Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat


disangkal lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik,
karena setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas
elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya.
Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan sebuah termometer air
raksa sekarang dapat diukur dengan thermocople.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan


teknologi dibidang pengukuran. Pengukuran listrik sangatlah penting
untuk kita ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro. Karena tanpa
pengukuran listrik maka akan sangat sulit untuk mengetahui besaran –
besaran listrik yang sangat diperlukan dalam membuat suatu
perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang – barang elektronika
dan listrik.

3
1.2 Rumusan Masalah
LCR Meter merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligus
oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana cara penggunaan alat
tersebut. Dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang :

1. Apa itu LCR Meter?

2. Apa saja fungsi LCR Meter?

3. Bagaimana bagian-bagian dari LCR Meter?

4. Bagaimana cara mengukur menggunakan LCR Meter?

5. Bagaimana tindakan pencegahan kerusakan LCR Meter?

6..Apa ituAVO meter / multimeter?

7..Bagaimana jenis – jenis AVO meter / multimeter?

8..Apa saja bagian dari AVO meter / multimeter?

9. Bagaimana cara mengunakan AVO meter / multimeter?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa terampil mempergunakan LCR Meter dengan baik dan
benar.

2. Mahasiswa dapat menggunakan LCR Meter pada Komponen-


komponen yang telah ditentukan.

3. Mahasiswa dapat menghitung secara manual nilai dari komponen-


komponen tersebut tanpa menggunakan LCR Meter.

4. Mahasiswa dapat menghitung nilai dari komponen-komponen


tersebutdengan menggunakan LCR Meter

5. Menjelaskan tentang AVO meter / multimeter

6. Menjelaskan tentang jenis – jenis AVO meter / multimeter

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi LCR Meter


LCR Meter adalah bagian dari alat uji elektronik yang digunakan
untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistensi (R) dari
komponen . Dalam versi sederhana dari alat ini nilai-nilai sebenarnya dari
jumlah ini tidak diukur;agak impedansi diukur secara internal dan dikonversi
untuk ditampilkan ke kapasitansi yang sesuai atau nilai induktansi.

Bacaan akan cukup akurat jika kapasitor atau induktor perangkat


yang diuji tidak memiliki komponen resistif signifikan impedansi.Lebih maju
desain ukuran induktansi benar atau kapasitansi, dan juga resistansi setara
seri kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif. Biasanya perangkat
yang diuji (DUT) dapat dikenakan AC sumber tegangan .Meter mengukur
tegangan menemukan dan arus melalui DUT.

Dari rasio tersebut meter dapat menentukan besarnya impedansi.


Sudut fase antara tegangan dan arus juga diukur dalam instrumen yang
lebih maju dalam kombinasi dengan impedansi, kapasitansi setara atau
induktansi, dan resistansi, dari DUT dapat dihitung dan ditampilkan.Meter
harus mengasumsikan baik parallel atau

model seri untuk kedua elemen ini.Asumsi yang paling berguna, dan
pada umumnya diadopsi, adalah bahwa pengukuran LR memiliki unsur-
unsur dalam seri (seperti yang akan dihadapi dalam kumparan induktor)
dan pengukuran CR memiliki elemen secara parallel (seperti yang akan
dihadapi dalam mengukur kapasitor dengan dielektrik bocor).LCR Meter
juga dapat digunakan untuk menilai variasi induktansi sehubungan dengan
posisi rotor dalam mesin magnet permanen (namun harus diperhatikan
karena beberapa LCR Meter dapat rusak oleh EMF yang dihasilkan
diproduksi dengan memutar rotor dari motor magnet permanen ). Tangan
memegang LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari 100 Hz,
120 Hz, 1 kHz, 10 kHz, dan 100 kHz untuk akhir meter atas. Resolusi layar

5
Dan pengukuran kemampuan angkauan biasanya akan berubah
dengan frekuensi uji. Benchtop LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji
dipilih dari lebih dari 100 kHz.Mereka sering termasuk kemungkinan untuk
menempatkan di tegangan DC atau arus pada sinyal 4 pengukuran AC.End
meter lebih rendah menawarkan kemungkinan untuk memasok tegangan
DC eksternal ini atau arus sedangkan perangkat akhir yang lebih tinggi
dapat memasok mereka secara internal. Selain meter benchtop
memungkinkan penggunaan perlengkapan khusus untuk mengukur
komponen SMD, kumparan inti udara atau transformator.

2.2 Resistor
Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat
pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja.
Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki
nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.

Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau


menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka
resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari
bahan karbon. Hal ini bisa terjadi karena resistor yang memiliki dua kutub
akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya. Dengan
mengatur besarnya arus yang mengalir, kita dapat mengatur alat elektronik
untuk melakukan berbagai hal.

Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding


terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan
besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm
yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya
dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini
merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk
melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.

6
2.3 Karakteristik Resistor

Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang


digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh
suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila
digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar.
Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari
resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik
pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi.

Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan


perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur
mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau
pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer
sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer
semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai
resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut
potensio logaritmis.

Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni


akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan
yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor
cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor
tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif. Suhu memiliki pengaruh yang
cukup berarti terhadap suatu hambatan.

Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar


sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan
memiliki dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas.
Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan
acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin
sulit bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang
ditentukan. Hasilnya adalah untuk penghantar yang bagus, peningkatan
suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya,

7
Penghantar memiliki koefisien suhu positif Pengertian Listrik Arus
Searah Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron
dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah.
Pada umumnya sumber arus listrik searah adalah baterai seperti aki dan
elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki sumber arus searah
didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus
searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).

Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya


arus listrik searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
sumber positif ke ujung sumber negatif. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus
negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.

Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang


bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. Arus listrik searah banyak digunakan dalam peralatan rumah
tangga, hal ini karena komponen elelktonika sebagian besar adalah
menggunakan arus searah. Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan
positif ( + ) dan muatan negative ( - ) Muatan positif ada pada inti atom,
sedangkan muatan negative ada pada electron Electron dapat berpindah
dari satu atom ke atom lain.

2.4 Macam-macam dan Jenis Resistor

Fixed Resistor (Resistor Tetap) Merupakan resistor yang


mempunyai nilai tetap. Ciri fisik dari resistor ini adalah bahan pembuat
resisttor terdapat ditengah–tengah dan pada pinggirnya terdapat 2
Conducting Metal, bisanya kemasan seperti ini disebut dengan Axial.
Ukuran fisik fixed resistor bermacam – macam, tergantung pada daya
resistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5 watt pasti
mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed
resistor yang mempunyai daya ¼ watt. Pada gambar 1 disamping

8
Ditunjukkan beberapa contoh bentuk fisik dari fixed resistor. Dari
yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor dengan daya 1/8,
¼, 1, 2, dan 5 watt Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor)
yang disambungkan secara berturut-turut Rangkaian seri terdiri dari dua
atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu
rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana
input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah


sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface Mount
Technology). Dengan menggunakan teknologi ini bentuk dari fixed
resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita dapat membuat suatu
sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin. Contoh bentuk fixed
resistor dengan teknologi SMT dapat dilihat pada gambar 2. Ada
beberapa macam kemasan standard yang sudah ditentukan oleh Industri
elektronik antara lain:
- 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm, 2 terminal
- 0805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm, 2 terminal
- 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal

Selain kemasan axial terdapat pula kemasan lain yang disebut SIP
(Single-In-Line). Didalam kemasan ini terdapat lebih dari 1 resistor yang
biasanya disusun pararel dan mempunyai 1 pusat yang dinamakan
common. Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari
pemakain untuk suatu sistem elektronika yang akan kita rancang

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor) Resistor tidak


tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat
dilkaukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang
memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan
resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya
suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar
otomatis.

9
2.5 Induktor

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika


pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh
induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah
sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan
membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan
dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen
elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memproses arus bolak-balik.

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau


kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi
karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,
induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya.
Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet
juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus
tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.

Jadi sebuah rangkaian Induktor murni adalah rangkaian listrik yang


hanya diberi beban sebuah induktor atau kumparan saja.Dari buku fisika
dan teori medan magnet, dibuktikan bahwa induktor adalah komponen yang
dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini direpresentasikan dengan
adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor dialiri listrik. Secara
matematis tegangan emf ditulis jika dibandingkan dengan rumus hukum
Ohm V=RI, maka kelihatan ada kesamaan rumus. Jika R disebut resistansi
dari resistor dan V adalah besar tegangan jepit jika resistor dialiri listrik
sebesar I. Maka L adalah induktansi dari induktor dan E adalah tegangan
yang timbul jika induktor di aliri listrik. Tegangan emf di sini adalah respon

10
Terhadap perubahan arus fungsi dari waktu terlihat dari rumus di/dt.
Sedangkan bilangan negatif sesuai dengan hukum Lenz yang mengatakan
basanya memiliki hubungan yang sangat erat dari efek induksi cenderung
melawan perubahan yang menyebabkannya.Hubungan antara emf dan
arus inilah yang disebut dengan induktansi, dan satuan yang digunakan
adalah (H) Henry.

Arus listrik yang melewati kabel, jalur-jalur pcb dalam suatu rangkain
berpotensi untuk menghasilkan medan induksi. Ini yang sering menjadi
pertimbangan dalam mendesain pcb supaya bebas dari efek induktansi
terutama jika multilayer. Tegangan emf akan menjadi penting saat
perubahan arusnya fluktuatif. Efek emf menjadi signifikan pada sebuah
induktor, karena perubahan arus yang melewati tiap lilitan akan saling
menginduksi. Ini yang dimaksud dengan self-induced. Secara matematis
induktansi pada suatu induktor dengan jumlah lilitan sebanyak N adalah
akumulasi flux magnet untuk tiap arus yang melewatinya :

Salah satu keuntungan induktor berbentuk toroid, dapat induktor


dengan induktansi yang lebih besar dan dimensi yang relatif lebih kecil
dibandingkan dengan induktor berbentuk silinder. Juga karena toroid
umumnya menggunakan inti (core) yang melingkar, maka medan
induksinya tertutup dan relatif tidak menginduksi komponen lain yang
berdekatan di dalam satu pcb.

Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga


yang sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter
saja, sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada
banyak kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang
profesional di pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG
(American Wire Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat,
resistansi dan sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter
kira-kira 0.3mm, AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang
berdiameter kira-kira 0.8mm. Biasanya yang digunakan adalah kawat

11
tembaga tunggal dan memiliki isolasi.Sayangnya untuk pengguna
amatir, data yang diperlukan tidak banyak tersedia di toko eceran. Sehingga
terkadang dalam membuat induktor jumlah lilitan yang semestinya selalu
berbeda dengan hasil perhitungan teoritis. Kawat tembaga yang digunakan
bisa berdiameter berapa saja, yang pasti harus lebih kecil dibandingkan
diameter penampang induktor. Terkadang pada prakteknya untuk membuat
induktor sendiri harus coba-coba dan toleransi induktansinya cukup besar.
Untuk mendapatkan nilai induktansi yang akurat ada efek kapasitif dan
resistif yang harus diperhitungkan. Karena ternyata arus yang melewati
kawat tembaga hanya dipermukaan saja. Ini yang dikenal dengan istilah
efek kulit (skin effect). Ada satu tip untuk membuat induktor yang baik,
terutama induktor berbentuk silinder. Untuk memperoleh nilai “Q” yang
optimal panjang induktor sebaiknya tidak lebih dari 2x diameter
penampangnya. Untuk toroid usahakan lilitannya merata dan rapat.

Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit. Ada bermacam-macam bahan ferit yang disebut
ferromagnetik. Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga
iron powder. Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti
nickel, manganese, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang
dinamakan kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi,
bubuk campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses
pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini

Sebenarnya adalah keramik.Ferit yang sering dijumpai ada yang


memiliki m = 1 sampai m = 15.000. Dapat dipahami penggunaan ferit
dimaksudkan untuk mendapatkan nilai induktansi yang lebih besar relatif
terhadap jumlah lilitan yang lebih sedikit serta dimensi induktor yang lebih
kecil. Penggunaan ferit juga disesuaikan dengan frekuensi kerjanya.
Karena beberapa ferit akan optimum jika bekerja pada selang frekuensi

12
Tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh bahan ferit yang di
pasar dikenal dengan kode nomor materialnya. Pabrik pembuat biasanya
dapat memberikan data kode material, dimensi dan permeability yang lebih
detail. Sampai di sini kita sudah dapat menghitung nilai induktansi suatu
induktor. Misalnya induktor dengan jumlah lilitan 20, berdiameter 1 cm
dengan panjang 2 cm serta menggunakan inti ferit dengan m = 3000. Dapat
diketahui nilai induktansinya adalah :L » 5.9 Mh.

Selain ferit yang berbentuk silinder ada juga ferit yang berbentuk
toroida. Umumnya di pasar tersedia berbagai macam jenis dan ukuran
toroida. Jika datanya lengkap, maka kita dapat menghitung nilai induktansi
dengan menggunakan rumus-rumus yang ada. Karena perlu diketahui nilai
permeability bahan ferit, diameter lingkar luar, diameter lingkar dalam serta
luas penampang toroida. Tetapi biasanya pabrikan hanya membuat daftar
indeks induktansi (inductance index) AL. Indeks ini dihitung berdasarkan
dimensi dan permeability ferit. Dengan data ini dapat dihitung jumlah lilitan
yang diperlukan untuk mendapatkan nilai induktansi tertentu.

Misalnya digunakan ferit toroida T50-1, maka dari table diketahui


nilai AL = 100. Maka untuk mendapatkan induktor sebesar 4mH diperlukan
lilitan sebanyak :N » 20 lilitanRumus ini sebenarnya diperoleh dari rumus
dasar perhitungan induktansi dimana induktansi L berbanding lurus dengan
kuadrat jumlah lilitan N2. Indeks AL umumnya sudah baku dibuat oleh
pabrikan sesuai dengan dimensi dan permeability bahan feritnya.
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu.

Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya


lapisan ini bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability,
tetapi Berfungsi juga sebagai pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan
menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.Contoh
bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki permeability yang kecil.
Karena bahan ferit yang demikian terbuat hanya dari bubuk besi

13
Banyak juga ferit toroid dibuat dengan nilai permeability m yang
besar. Bahan ferit tipe ini terbuat dari campuran bubuk besi dengan bubuk
logam lain. Misalnya ferit toroida FT50-77 memiliki indeks AL = 1100.
RUMUS DALAM RANGKAIAN INDUKTOR MURNI Induktor yang diberi
Tegangan AC akan teraliri Arus Listrik :Sesuai dengan Hukum Ohm Bahwa

maka Tegangannya :Rangkaian Induktif murni hanya


memiliki induktansi diri L. Untuk fasor Im mendatar dengan fase .
sedang fasor Vm dengan sudut fase ( + 90). Jadi pada rangkaian

induktif murni tegangan mendahului arus sebesar 900 atau rad atau arus
terlambat terhadap tegangan sebesar 900. Bila , maka

Bentuk diagram fasor dan grafik geombang pada angkaian induktif murni
sebagai berikut Dalam rangkaian murni induktif yang berfungsi
menghambat arus adalah reaktansi induktif ( XL) yang dirumuskan sebagai
:

2.6 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi menyimpan
muatan listrik. Salah satu jenis kapasitor adalah kapasitor keping sejajar.
Kapasitor ini terdiri atas dua buah keping metal sejajar yang dipisahkan oleh
isolator yang disebut dielektrik. Bila kapasitor dihubugkan ke baterai,
kapasitor terisi hingga beda potensial antara dua terminalnya sama dengan
tegangan baterai.

Jika baterai dicabut, muatan muatan listrik akan habis dalam waktu
yang sangat lama, terkecuali bila sebuah konduktor dihubungkan pada
kedua terminal kapasitor (Budiharto 2005). Kapasitor ditemukan pertama
kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F).
Satu Farad = 9×1011 cm2 yang Artinya luas permukaan kepingan tersebut.
Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari

14
Bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk
menyimpan suatu muatan Komponen elektronika berupa sebuah alat atau
benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang
dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika ini
terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau
beberapa unsur materi dan jika disatukan untuk desain rangkaian yang
diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing
komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus,
menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
Komponen elektronika mempunyai betuk atau symbol-simbol tersendiri.
Komponen elektronika terbagi menjadi 2 jenis , yaitu kompenen aktif dan
komponen pasif.

Komponen aktif merupakan penggerak dari semua rangkaian,


komponen aktif bekerja sangat memerlukan arus. Adapun contoh dari
komponen aktif yaitu transistor, FET (Field Effect Transistor), UJT (Uni
Junction Transistor), IC (Integreted Circuit) dll. Sedangkan Komponen pasif
adalah komponen yang bekerja tidak memerlukan arus, komponen pasif
bahkan dapat memperkecil arus yang masuk. Adapun contoh dari
komponen pasif ini yaitu, Resistor, Potensionmeter, Trafo input/output, dan
Kapasitor yang dalam makalah ini akan membahas tentang Kapasitor yang
di gunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada bidang elektronik.

Listrik. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran akan


hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan
akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan
keluaran DC yang lebih kecil. Seperti halnya resistor, kapasitor juga
tergolong ke dalam komponen pasif elektronika. Adapun cara kerja
kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara
mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh
terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan
kembali mengisi lagi, begitu seterusnya.

15
Kapasitor biasanya terbuat dari dua buah lempengan logam yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umumnya dikenal misalnya adalah ruang hampa udara, keramik, gelas, dan
lain-lain. Jika kedua ujung pelat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-
muatan positif.

Akan mengumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif
tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke kutub positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang nonkonduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada
konduksi pada ujungujung kakinya. Resistor adalah komponen listrik yang
berfungsi memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik
.
Setiap benda adalah resistor karena pada dasarnya tiap benda dapat
memeberikan hambatan listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor
dengan spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum yang
boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas
(Budiharto 2005). Resistor merupakan komponen elektronika yang
memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk
menahan arus listrik apabila dialiri tegangan listrik di antara kedua kutub
tersebut.

Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit


elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering
digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang
terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu
sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm,
nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling
umum dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang
dan terdapat beberapa lingkaran warna pada body resistor.

16
Ada 4 lingkaran yang ada pada body resistor. Lingkaran warna
tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai hambatan dari resistor.
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu,
derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit. Bahkan bisa juga menggunakan
sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit
itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan
kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar. Kode Warna Resistor pertama
kali diciptakan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh
perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacturers
Association). Pada era 1957, kelompok ini sepakat untuk berganti nama
menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut

Sebagai standar EIA-RS-279.Saat ini transistor telah mengalami


banyak perkembangan, karena sekarang ini transistor sudah dapat kita
gunakan sebagai memori dan dapat memroses sebuah getaran listrik dalam
dunia prosesor komputer. Dengan berkembangnya fungsi transistor, bentuk
dari transistor juga telah banyak mengalami perubahan. Salah satunya
telah berhasil diciptakan transistor dengan ukuran super kecil yang hanya
dalam ukuran nano mikron (transistor yang sudah dikemas di dalam
prosesor komputer).

Resistor adalah komponen listrik yang berfungsi memberikan


hambatan terhadap aliran arus listrik. Setiap benda adalah resistor karena
pada dasarnya tiap benda dapat memeberikan hambatan listrik. Dalam
rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti
besar hambatan. Karena bentuk jelajah tegangan kerja dan frekuensi yang
sangat besar dan lebar, tidak heran komponen ini banyak digunakan
didalam rangkaian elektornika.

17
Materi yang diajarkan pada mata pelajaran ini meliputi teori atom,
karakteristik bahan penghantar, dan salah satunya mengenal komponen
dasar elektronika dan rangkaian elektronik sederhana. Kompetensi dasar
yang harus dikuasi siswa pada mata pelajaran Teknik Dasar Listrik dan
Elektronika dapat dilihat secara lebih rinci. Menurut Owen Bishop (2004: 1)
elektronika adalah ilmu mengenai elektron dan membahas cara-cara
penggunaan elektron untuk melakukan hal-hal yang positif.

Secara sederhana elektronika diartikan sebagai ilmu yang


mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat.
Berdasarkan beberapa kompetensi yang dirumuskan pada, materi pada
mata pelajaran Teknik Dasar Listrik dan Elektronika secara garis besar
mempelajari tentang pemahaman konsep dasar elektronika, dimana salah
satunya adalah mengenali komponen dasar elektronika meliputi

Pemahaman terhadap simbol, sifat, bentuk, dan karakteristik


komponen. materi tersebut. Komponen elektronika merupakan sebuah alat
berupa benda yang menjadi pendukung suatu rangkaian elektronik yang
dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika
berdasarkan butuh atau tidaknya arus listrik dalam bekerja dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen
aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar
dapat bekerja dalam rangkaian elektronika.

Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang


berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor
yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau
yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan
kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu menyimpan muatan listrik.

18
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor
yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah
jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor
sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh
bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai
bahan zat dielektrik.

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen


tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini
terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara
lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik
lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama
untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang
mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan
muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang
gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power
Supply).

Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan


arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi
sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor
berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam
penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau
penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC,
pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan
lainnya.

Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena


dibedakan berdasarkan polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai
kapasitor. Selain memiliki jenis yang banyak, bentuk dari kapasitor juga
bervariasi. Contohnya kapasitor kertas yang besar kapasitasnya 0.1 F,
kapasitor elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor variable
yang besar kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF.

19
2.7 Avo Meter
Yang dimaksud multimeter atau avometer adalah alat ukur listrik
yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya besaran listrik yang
ada pada suatu rangkaian baik itu tegangan,Arus,maupun nilai
hambatan/tahanan. avometer adalah singkatan dari ampere volt ohmmeter,
jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan avometer
sedangkan multimeter,dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang
bisa di ukur, misalnya Ampere,Volt,Ohm,Frekuensi,Konektivitas Rangkaian
(putus ato tidak),nilai Kapasitif. Terdapat dua jenis multimeter yaitu analog
dan digital, yang digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena
Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu
melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung
terbaca asalkan sesuai atau Benar. Berikut adalah bagian-bagian dari
avometer.BAGIAN AVOMETER ANALOG :

1. Papan skala Adalah papan yang digunakan untuk pembacaan nilai


suatu hasil pengukuran yang di tunjukan oleh jarum penujuk.

2. Jarum penunjuk Adalah jarum yang berfungsi untuk menunjukan


nilai resistansi maupun nilai tegangan yang terukur pada suatu
komponen elektonika.

3. Mirror/Cermin Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam


melaukan pengukuran yang ditunjukkan oleh jarum meter. Dalam
pengukuran posisi mata pengamat harus

tegak lurus dengan AVO meter,sehingga pada saat melakukan


pengukuran posisi jarum meter tidak memiliki bayangan pada
cermin, yang menandakanpengukuran tepat pada petunjuk yang
diperoleh.

4. Sekrup Pengatur Jarum Sekrup ini dapat di putar dengan obeng


atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali

20
atau tepat pada posisi nol, terkadang jarum tidak pada posisi nol
yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, posisikan
menjadi nol sebelum digunakan

5. Tombol Pengatur Nol Ohm Tombol ini hampir sama dengan


Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini
digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka nol pada saat
Saklar pemilih di posisikan menunjuk skala . Saat saklar pemilih
pada posisi ohm biasanya pilih x1 pada skala ohm kemudian
Hubungkan kedua ujung terminal (ujung terminal merah bertemu
dengan ujung terminal Hitam) dan lihat pada layar penunjuk, jarum
akan bergerak ke kanan (disitu terdapat angka nol, putar tombol
pengatur nol ohm sampai jarum menunjukkan angka nol). Proses ini
dinamakan kalibrasi ohmmeter. Hal ini mutlak dilakukan sebelum
melakukan pengukuran tahanan suatu komponen atau suatu
rangkaian.

6. Saklar Pemilih. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa


yang ingin di ukur, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka
atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur
tertulis ACV, begitu pula saat 6 mengukur tegangan DC, cari yang
tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan salah memilih skala
pengukuran.Pedoman Memilih Skala Pengukuran :Skala tersebut
adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil
pengukuran, semua skala dapat digunakan untuk membaca, hanya
saja tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai
yang diinginkan, misalnya kita mempunyai baterai 9 Volt DC,
kemudian kita mengatur saklar pemilih untuk memilih skala tegangan
DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan terminal merah dengan
positif (+) baterai dan hitam dengan negatif (-) baterai. Apa yang
akan terjadi? Jarum akan bergerak ke Ujungkanan dan tidak
menunjukkan angka 9 Volt. Mengapa demikian? Sebab nilai
maksimal yang dapat diukur bila kita memposisikan saklar pemilih
pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur

21
nilai 9 Volt maka saklar harus di putar menuju skala yang lebih besar
dari nilai tegangan yang diukur, jadi putar pada posisi 10 dan alat
ukur akan menunjukkan nilai yang diinginkan penjelasan lebih
lengkap mengenai membaca alat ukur akan di bahas selanjutnya
pada berikut ini.

Posisi alat ukur saat mengukur tegangan (Voltage) Pada saat


mengukur tegangan baik itu tegangan AC maupun DC,maka alat ukur mesti
di pasang paralel terhadap rangkaian. Maksud parale ladalah kedua
terminal pengukur (Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam
untuk Negatif (-) ) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan
berjejer seri terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada
gambar berikut.

Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere) 7 Untuk melakukan


pengukuran arus yang mesti diperhatikan yaitu osisi terminal harus dalam
kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran
arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian
menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut.

Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm) Yang mesti


diketahui saat pengukuran tahanan ialah jangan pernah mengukur nilai
tahanan suatu komponen saat terhubung dengan. Ini akan merusak alat
ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih
ke posisi skala ohm dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi
komponen (Resistor) yang akan di ukur 7. Measuring Terminal / Probe ( + /
-)

Terminal atau yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor


yangmenghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur. Probe ini
terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan probe
negative yang berwarna hitam untuk kutub negative Dari paparan dan
penjelasan diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sesuai dengan
makalah Avometer penulis menyimpulkan bahwa avo meter pada dasarnya
terdiri dari tiga fungsi utama yaitu untuk mengukur tahanan atau ohm, untuk

22
Mengukur tegangan atau volt, dan untuk mengukur arus listrik atau
ampereUntuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga
yang sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter
saja, sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada
banyak kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang
profesional di pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG
(American Wire Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat,
resistansi dan sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter
kira-kira 0.3mm, AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang
berdiameter kira-kira 0.8mm. Biasanya yang digunakan adalah kawat
tembaga tunggal dan memiliki isolasi.

Sayangnya untuk pengguna amatir, data yang diperlukan tidak


banyak tersedia di toko eceran. Sehingga terkadang dalam membuat
induktor jumlah lilitan yang semestinya selalu berbeda dengan hasil
perhitungan teoritis. Kawat tembaga yang digunakan bisa berdiameter
berapa saja, yang pasti harus lebih kecil dibandingkan diameter
penampang induktor. Terkadang pada prakteknya untuk membuat induktor
sendiri harus coba-coba dan toleransi induktansinya cukup besar. Untuk
mendapatkan nilai induktansi yang akurat ada efek kapasitif dan resistif
yang harus diperhitungkan. Karena ternyata arus yang melewati kawat
tembaga hanya dipermukaan saja. Ini yang dikenal dengan istilah efek kulit
(skin effect). Ada satu tip untuk membuat induktor yang baik, terutama
induktor berbentuk silinder. Untuk memperoleh nilai “Q” yang optimal
panjang induktor sebaiknya tidak lebih dari 2x diameter penampangnya.
Untuk toroid usahakan lilitannya merata dan rapat.

2.8 Pengertian Listrik Arus Searah


Pengertian Listrik Arus Searah Listrik Arus Searah (Direct Current
atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya
tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik searah
adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain
dari aki sumber arus searah didapat juga melalui arus bolak balik yang yang

23
dirubah menjadi arus searah yaitu dengan menggunakan penyearah
(Rectifier).

Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya


arus listrik searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
sumber positif ke ujung sumber negatif. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus
negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.

Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang


bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. Arus listrik searah banyak digunakan dalam peralatan rumah
tangga, hal ini karena komponen elelktonika sebagian besar adalah
menggunakan arus searah. Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan
positif ( + ) dan muatan negative ( - ) Muatan positif ada pada inti atom,
sedangkan muatan negative ada pada electron Electron dapat berpindah
dari satu atom ke atom lain.

Sedangkan inti tidak dapat pindah Atom-atom penghantar


(konduktor) memiliki electron-elektron bebas yang sangat mudah berpindah
dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu. Selain dari aki
sumber arus searah didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah
menjadi arus searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).

Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa potensial


(tegangan) Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
arus listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik
yang bergerak. Bila dalam suatu penghantar terus menerus terjadi
perpindahan muatan atau electron, maka berarti dalam penghantar itu
terjadi arus listrik.

24
Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung
kawat penghantar itu harus di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu
potensialnya harus lebih tinggi daripada ujung yang lain. Beda potensial
yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di sebut dengan tegangan
lisrik.

2.9 Sumber Arus Listrik Searah


Hambatan Listrik Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di
pengaruhi olehSumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat
menimbulkan arus listrik yang besar arahnya selalu tetap (konstan).
Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil proses kimia atau dari
proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia
disebut elemen-elemen elektrokimia.

Elemen-Elemen Elektrokimia Prinsip dasar dari suatu elemen


elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis dicelupkan ke dalam
larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan lempeng
lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan.
Electron-elektron ke larutan salah satu lempeng melepaskan electron lebih.

Banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu potensialnya


menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi. Beda potensial antara
kedua lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu
rangkaian. Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan
yaitu, elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer Pada elemen
primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini
hanya dapat dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi
kimia selesai, maka bahan kimia di dalamnya tidak dapat di kembalikan
menjadi bahan kimia semula Generator Arus Searah Selain diperoleh dari
elemen-elemen elektrokimia, sumber arus searah dapat juga didapat dari
generator arus searah.

25
Generator adalah alat yang dapat mengubah energy mekanik
(gerak) menjadi energy listrik. Energy listrik pada generator timbul karena
adanya peristiwa induksi. Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali
(AC) dan ada yang menghasilkan arus searah (DC). Perinsip kerja dari
kedua jenis generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada
bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah.
Sedangkan generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua. Daya Dan
Energy Listrik. Daya Listrik Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat
listrik untuk menerima dan memanfaatkan energy listrik.

Besarnya daya listrik dapat ditentukan dengan persamaan. P = V . I


atau P = 𝐼 2 R. Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar.
Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat
menarik benda-benda ringan seperti sobekan kertas. Dari hal tersebut
maka dikatakan batu ambar tersebut bermuatan listrik. Muatan merupakan
ciri dasar dari semua penyusun zat. Zat tersusun dari proton, netron dan
elektron.

Elektron memiliki muatan negatif dan proton memiliki muatan positif.


Besarnya muatan listrik (dilambangkan dengan Q) yang dimiliki sebuah
benda, secara sederhana menunjukkan berapa kurang atau lebihnya
jumlah muatan negatif dibanding dengan jumlah muatan positifnya.Arus
listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik

Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai bentuk perbandingan


energi listrik dengan muatan titik tersebut. Jika muatan listrik mengalir
melalui kawat penghantar konduktor, maka akan timbul pengaruh
magnetik disekitar kawar berarus tersebut. Pengaruh magnetik ini
mampu menarik bahan magnetik lainnya. Jika serbuk besi diletakkan
disekitar kawat berarus maka serbuk besi tersebut akan berarah secara
teratur.

26
Hans Christian Oersted, pada tahun 1820, mengadakan penelitian
tentang pengaruh medan magnet disekitar kawat berarus. Susunan
percobaan Oersted tersusun seperti gambar dibawah ini. Kawat berarus
akan menimbulkan jarum pada kompas bergerak. Kesimpulan yang dapat
diambil adalah Dalam kawat penghantar yang dilewati arus listrik
disekitarnya akan timbul garis gaya magnet.Seperti halnya bumi yang
memiliki medan magnet, khasiat jarum kompas sudah sangat terkenal.
Disekitar medan magnet permanen atau kawat penghantar berarus
merupakan daerah medan magnet.

Vektor dalam medan magnet tersebut dilambangkan dengan B atau


disebut dengan induksi medan magnet. Dalam SI, satuan induksi magnet B
adalah Tesla. Apabila nilai dari suatu sumber tegangan sudah diketahui,
maka besaran yang harus dianalisa adalah nilai arus pada masing-masing
penghantar yang masuk atau meninggalkan titik percabangan atau nilai
tegangan pada masing-masing tahanan dari rangkaian tersebut. Jumlah
persamaan yang digunakan untuk menganalisa suatu besaran belum
dapat diketahui, yang jelah harus sebanyak jumlah besaran yang
hendak diketahui harganya. Elemen primer adalah sumber listrik arus
searah yang memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh
elemen primer.

sehingga penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu


saja. Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas cahaya yang
menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena
cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil
listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit. Arus bolak-balik
(AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnyadan arahnya
arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah
dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu.
Bentukgelombang dari listrik arus bolak-balik.

27
Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang
lain pun dapat digunakan,misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular
wave)[2] atau bentuk gelombang segiempat (square wave)[3].Secara
umum, pada listrik arah bolak - balik berarti penyaluran listrik dari
sumbernya(misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk.
Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang
disalurkan melalui kabel, yangjuga merupakan listrik arus bolak-balik.

Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya


dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik dalam satuan waktu.
Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan
gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Arus AC ini biasanya di
dapat dari generator listrik dimana generator listrik ini dapat di operasikan
melalu beberapa cara untuk menggerakkannya, seperti PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga UAP), PLTG ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan lainnya-
lainnya.

Banyak hal yang dapat kita gunakan untuk menggerakkan Generator


listrik sebagai media untuk penggeraknya, misalnya saja kita bisa
memanfaatkan aliran air di sungai, ataupun aliran air terjun dan sebagainya.
Nah dari generator listrik inilah nantinya tegangan-tegangan yang di
hasilkan akan kecilkan lagi yang umumnya menggunakan trafo pembagi
tegangan. Kalo kamu pernah melihat di tiang-tiang listrik ada terdapat
beberapa trafo, nah trafo inilah yang nantinya menghasilkan tegangan
standard 220 Volt.

Yang dapat di konsumsi oleh kita dan peralatan elektronika lainnya.


Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak.Untuk
mempermudah sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada
dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan
listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik
AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN.

28
Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat
menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik
PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC,
contohnya saja Laptop.Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut
diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada
charger) tersebut.Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik
PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi
DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan
energy listrik AC yang lain adalah untuk mesin cuci, penerangan (lampu),
pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

Definisi arus searah (DC) adalah arus listrik yang arahnya selalu
tetap terhadap waktu. Arus listrik ini bergerak dari kutub yang selalu sama,
yaitu dari kutub positif ke kutub negative. Polaritas arus ini selalu
tetap.Sumber arus searah misalnya aki, baterai, beberapa jenis elemen dan
generator searah.Sumber arus ini biasanya ditandai adanya kutub positif
dan kutub negative.

Arus searah ini dalam bahasa Inggris nya adalah Dirrect Current
(DC) atau biasa disebut arus DC. Arus DC dapat dihasilkan dari baterai,
Solar sel, sel bahan bakar, dan bahkan beberapa jenis DC generator dapat
memberikan itu sekarang. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah
konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-
konduktor, isolator, dan ruang hampa udara Arus searah dulu dianggap
sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke
ujung negatifnya.

Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa


sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir
dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan
terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang telihat /tampak mengalir
dari kutub positif ke kutub negative yang dimaksud dengan sumber listrik.

29
Sumber listrik arus searah (DC) yang paling banyak dikenal adalah
sumber listrik DC yang membangkitkan listrik secara kimia. Elemen Elektro
Kimia Menurut Neinst, batang logam yang dimasukan dalam larutan asam
sulfat akan melepaskan ion-ion positif ke dalam larutan itu, oleh karena itu,
logam tersebut menjadi bermuatan negative. Sedangkan larutan tersebut
menjadi muatan positif. Beda potensial tersebut dinamakan tegangan
larutan elektrolit .

Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus


searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC)
menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut
Power Supply atau Adaptor.Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply
adalah sebuah komponen diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah,
artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik (AC)
menjadi Arus Searah (DC).

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat


lektronika.Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang
menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan
arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban
elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED
(Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi.
Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya
saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan
mobil-mobilan dan masih banyak lagi.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya
pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/
torque untuk memutar kumparan.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di atas dapat diketahui bahwa penggunaan
pendekatan Contextual Teaching Learning pada pembelajaran STTAL,
belum dapat meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Fikih. Hal ini dapat diketahui dari basil observasi partisipatif
peneliti pada proses belajar mengajar berkenaan dengan aktivitas peserta
didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa pengembangan


pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL), beserta asas-asasnya seharusnya dapat menumbuhkan semangat
atau motivasi belajar sehingga dapat. meningkatkan basil prestasi belajar
peserta didik. Namun dalam hal ini belum terlihat dari hasil tes penilaian
akhir tiap tiap pembelajaran yang menunjukkan ada peningkatan yang
signifikan balk aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, dan kegiatan
kelompok dalam proses pembelajaran.

3.2 Saran
Dari hasil Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis
merasa perlu untuk memberi saran-saran sebagai berikut :
1. Diharapkan ada sensor suhu atau sensor yang khusus
digunakan untuk mendeteksi radiasi panas tubuh manusia atau
objek lain agar dapat membedakan panjang gelombang yang
menghalangi sensor, apakah itu tangan manusia atau benda lain.
2. Sebaiknya bak penampungan terdapat instalasi air, agar
sumber air tidak terbatas.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://tipscheda.blogspot.co.id/2013/06/makalah-elektro-tentang-
resistor.html (Diakses pada hari Sabtu 18 Juni 2022 Pukul 02.00 WIB)
http://teddyhans.blogspot.co.id/2012/11/elektronika-LRC.html (Diakses
pada hari Sabtu 18 Juni 2022 Pukul 02.30 WIB)
http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-Kapasistor-dan-fungsinya.html
(Diakses pada hari Sabtu18 Juni 2022 Pukul 03.00 WIB)
http://komponenelektronika.biz/fungsi-INduktor.html (Diakses pada hari
Sabtu 18 Juni 2022 Pukul 03.30 WIB)
http://afi-elektronika.blogspot.co.id/2015/02/makalah-tentang-
Kapasitor.html (Diakses pada hari Sabtu 18 Juni 2022 Pukul 04.00 WIB)

32

Anda mungkin juga menyukai