Disusun Oleh :
Ricardo
132020072
Bimbingan :
Muhammad Athuf
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
"Pengukuran dan Instrumentasi Listrik" Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada Kak Muhammad Athuf selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Intrumentasi dan Pengukuran yang telah membantu membimbing dalam
mengerjakan karya ilmiah ini.. Karya ilmiah ini memberikan panduan dalam
pembelajaran Instrumentasi dan Pengukuran . Bagi Mahasiswa/i untuk memahami
dan menggunakan Instrumentasi Listrik yang baik dan benar. Saya menyadari ada
kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya Saya. Saya juga berharap semoga karya ilmiah
ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan
Instrumentasi Listrik dan Pengukuran dalam pembelajarn.
A. Pengukuran Listrik
B. Besaran Listrik
A. Simpulan ..................................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk
hal negatif.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1). Bagaimana cara pengukuran arus yang benar dan tepat saat melakukan pengukuran?
2). Bagaimana cara mengatasi kesalahan dalam pengukuran di saat kita melakukan pengukuran?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran listrik dan
untuk meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami pengukuran listrik.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran materi, adapun
teknik yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku, browsing internet
dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGUKURAN LISTRIK
1. Pengertian Pengukuran
a. Pengukuran besaran listrik, seperti arus (ampere), tegangan (Volt), daya listrik (Watt), dll
Jadi jelas pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu :
- cara pengukuran
Sehubungan dengan ketiga hal yang penting ini sering juga harus diperhatikan kondisi
dimana dilakukan pengukuran, seperti suhu, kelembaban, medan magnet, dll. Mengenai alat ukur
itu sendiri penting diperhatikan mulai dari pembuatannya sampai penyimpanannya. Karena
sejak pembuatannya, alat itu ditentukan ketelitiannya sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah
itu dalam pemakaian, pemeliharaan dan penyimpanan memerlukan perhatian kita agar
ketelitiannya tetap terpelihara.
1. Cara pengukuran
2. harus benar Pada pengukuran listrik terdapat beberapa cara
3. Pilih cara yang ekonomis
- Alat ukur, harus dalam keadaan baik :
- Secara periodik harus dicek (kalibrasi)
- Penyimpanan, transportasi alat harus diperhatikan
- Operator (Orang)
4. Harus teliti
- Keadaan dimana dilakukan pengukuran harus diperhatikan
- Jika diperlukan laporan , maka pencatatan hasil pengukuran perlu mendapat
perhatian
- Untuk catatan digunakan buku tersendiri
Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan / mengetahui hasil
perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan standar yang dipakai.
Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah untuk mengetahui
nilai yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau tidaknya peralatan / jaringan akan
dioperasikan. Dalam pengukuran kita membandingkan suatu besaran dengan besaran
standard. Sehingga dalam pengukuran perlu mengetahui besaran, satuan dan besaran
Satuan
Satuan adalah ukuran dari pada suatu besaran. Sistem satuan dapat dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu :Sistem satuan metrik (universal), yaitu :
Satuan Panjang dalam meter (m). Satu meter (1 m) didefinisikan sepersepuluh juta bagian dari
jarak antara kutub dan katulistiwa sepanjang meredian yang melewati Paris.
Pada tahun 1960 satuan panjang meter didefinisikan kembali lebih teliti dan dinyatakan dalam
standard optik yang disebut radiasi merah jingga dari sebuah atom Krypton. Sehingga Satu
(1) meter sama dengan 1.650.763,73 panjang gelombang radiasi merah jingga dari atom
Krypton-86 dalam ruang hampa.
Satu gram (1 gram) didefinisikan massa 1 cm kubik air yang telah disuling dengan suhu 4
derajat Celcius (C) dan pada tekanan udara normal (760 mm air raksa atau Hg).
Satuan Arus
Nilai ampere Internasional didasarkan pada endapan elektrolit perak dari larutan perak nitrat.
1 Ampere Internasional didefinisikan sebagai arus yang mengendapkan perak dengan laju
kecepatan sebesar 1,118 miligram per sekon darei statu larutan perak nitrat Standard.
Kepekaan
1.Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur atau disebut mempunyai
impedansi masuk yang besar
2.Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan ketelitian yang
tinggi (mempunyai accuracy error dan precision error yang tinggi)
3.Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang
sekecilkecilnya sehingga mampu membedakan gejala-gejala yang kecil
4.Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak
terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki
5.Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung dari skala dan
alat penunjuknya serta piranti untuk menghindari kesalahan paralak.
6.Kemantapan (realibilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya kebenarannya
untuk jangka waktu yang lama.
Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu
kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet
pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut
berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk bermacam
arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik. Pada dasarnya Alat kumparan putar ini terdiri dari dua
bagian yaitu bagian yang bergerak dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak terdiri dari
kumparan putar, jarum penunjuk dan beban penyeimbang. Sedangkan bagian yang diam terdiri
dari medan karena magnet permanen, pegas atau per serta penyangga.
Gambar 1. Alat
kumparan putar
terdiri dari kumparan
putar, jarum
penunjuk, beban
penyeimbang, magnet permanent, pegas dan
penyangga
Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk
silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar. Kumparan
diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari
medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar. Beban penyeimbang diletakkan di
belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai penyeimbang sehingga poros penyangga jarum
penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini adalah
untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk ketika menyimpang atau
berdefleksi. Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan magnet di
sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar apabila dialiri
arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk menahan berat kumparan
putar beserta jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga (jewel) dengan poros
perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau per yang dipasang pada alat
ukur kumparan putar ini berfungsi untuk memberikan momen perlawanan terhadap momen
gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga penunjuknya.
1. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada penghantar berarus
yang diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan Lorentz). Pada alat ukur
kumparan putar pada umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus searah melalui
alat ukur tersebut saat probe dihubungkan sehingga kemudian jarum penunjuknya
bergerak. Simpangan atau defleksi jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara
arus dan medan magnet pada kumparan putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan
gaya elektromagnetis yang memiliki arah tertentu sehingga jarum menyimpang sebesar q.
Simpangan dinyatakan dengan momen gerak
Td = BnabI
Dengan
B = medan magnet di celah udara
a= panjang kumparan
b= lebar kumparan
n= banyaknya lilitan
I= arus
Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan memberikan reaksi yang berbanding lurus
dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran dengan momen control
Tc = τ θ
Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir q maka terjadi keadaan seimbang
dimana Td = Tc.
Dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dan tahanan seri untuk memperbesar batas
ukur arus dan tegangan
Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak banyak
dipengaruhi oleh medan magnet luar.
b. Kelemahan:
Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan dan perakitan
dari berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal.
Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet permanent yang
sudah tua atau lama pemakaiannya.
Alat ukur ini pada umumnya hanya digunakan rangkaian listrik searah tetapi kadang-
kadang juga digunakan dengan diberi penyearah atau sambungan thermo untuk pengukuran
listrik bolak-balik pada batas-batas frekuensi tertentu. Alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanent ini dapat dipakai sebagai ammeter dengan bantuan tahanan shunt atau sebagai
voltmeter dengan bantuan tahanan shunt atau dengan bantuan tahanan seri yang besar.
`Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur arus atau pengukur
amper. Arus yang dapat dialirkan melalui kumparan putar dibatasi lebih kurang di bawah 30 mA.
Hal ini disebabkan alat-alat putarnya tidak dapat terlalu berat sehingga kawat-kawat penghantar
dari kumparan tidak terlalu tebal. Harga maksimum yang dapat diukur oleh pengukur ampare ini
lebih kecil dari kira-kira 30 Ma.
’
Sehingga arus yang diuukur adalah I = m I '= 1.000x100 = 100mA.
1. Prinsip Kerja
Alat ukur ini terdiri dari dua buah elektroda yaitu elektroda tetap dan elektroda putar. Agar
terhindar dari pengaruh pelepasan muatan listrik pada tegangan tinggi, maka tepian plat taadi
dibulatkan dengan permukaan yang sangat halus. Kemudian terdapat cicin pelindung yang
terpasang pada elektroda putar yang bergerak. Cincin pelindung ini memungkinkan terjadinya
medan yang rata antara elektroda putar dan elektroda tetap serta dapat mengurangi pengaruh
medan elektrostatis sekelilingnya. Elektroda putar akan bergerak dan mendapatkan momen gaya
ketika suatu tegangangan yang akan diukur ditempatkan antara dua elektroda tersebut. Momen
yang dihasilkan sebanding dengan kuadarat tegangan dan arahnya menuju bertambahnya
kapasitas kondensator. Untuk menunjukkan harga tegangan yang diukur, maka sebuuah jarum
penunjuk dihubungkan dengan sumbu gerak elektroda putarnya. Perputaran
jarum penunjuk merupakan pergerakan yang linier dari elektroda putar. Alat ukur
elektrostatis ini merupakan alat ukur arus searah dan arus bolak balik. Dalam keadaan arus
searah, simpangan atau sudut putar jarum penunjuk tergantung kepada kudaran dari tegangan
yang diukur, sedangkan pada keadaan bolak-balik, sudut putar jarum penunjuk tergantung pada
harga efektif dari tegangan yang diukur. Pada arus searah, mula- mula arus pengisi mengalir
yang kemudian sesudahnya arus hmpir-hampir tidak meng,alir. Pada arus bolah-bali arus pengisi
akan terus mengalir di antara elektroda-elektroda.
Gambar 4. Prinsip kerja alat ukur elektrostatis (a) diperrgunakan untuk teganganbeberapa
kilovolt (b) dipergunakan untuk tegangan tinggi
2. Kelebihan dan Kelemahan
a. Kelebihan:
Alat ukur ini sangat ideal untuk suatu alat ukur tegangan atau voltmeter.
Pada penggunaan tegangan tinggi, momen geraknya bertambah besar dengan menaiknya
tegangan, dengan kerugian daya yang kecil
Bebas dari kesalahan yang diakibatkan histerisis, arus eddy dan akibat pengaruh
Suhu
Hanya menarik arus yang sangat kecil karena kapasitansi alat ukur pada rangkaian
listrik bolak balik.
c. Kelemahan:
Pada tegangan rendah, momen geraknya sangat rendah sehingga batas tegangan
yang minimal dapat dipakai untuk alat ukur ini ada di sekitar 100 Volt.
Pada alat ukur yang bekerja berdasarkan prinsip elektrodinamis, maka magnet permanen
seperti pada alat ukur kumparan putar diganti dengan kumparan yang tetap dan arus
dimungkinkan dapat dialirkan melalui kumparan tetap dan kumparan putar. Monen gerak yang
dihasilkan dari system tersebut merupakan interaksi antara medan magnet yang dibuat oleh
kumparan tetap dan medan magnet yang dibuat oleh kumparan putar. Alat ukur elektrodinamis
ini dapat digunakan untuk mengukur besaran listrik pada arus searah maupun arus bolak balik.
1. Prinsip Kerja
Kumparan putar (M) dari alat ukur elektrodinamis ini ditempatkan di antara kumparan
tetap (F1 dan F2). Ketika terdapat arus (i 1 yang melalui kumparan tetap dan juga terdapat arus (i
2 yang melalui kumparan putar, maka akan dihasilkan gaya elektromagnetis yang dikenakan
pada kumparan putar. Apabila kumparan telah mengalami perputaran dengan sudut tertentu yaitu
sebesar ? dari posisi nolnya, maka momen gerak yang dihasilkan adalah k1 i1 i2 cos( -α ? )
dengan k1 adalah tetapan. Pegas yang terpasang pada alat ukur akan memberikan momen kontrol
dan terjadi keseimbangan antara momen gaya simpangan dan momen gaya control yang
memenuhi persamaan ? ?= k1 i1 i2 cos( -α ? ) Dengan k1 adalah tetapan pegas. Hasil
pengukuran akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang tergantung pada hasil kali dua arus yang
berbeda yaitu 1 dan i2
Gambar 5. Prinsip kerja Alat ukur elektrodinamis
2. Ammeter Elektrodinamis
Untuk membuat Ammeter elektrodinamis, maka kumparan tetap dan kumparan putar
dihubungkan secara seri. Besar sudut putaran pada Ammeter ini adalah Karena kumparan putar
dan kumparan tetap dihubungkan seri maka i1= i dan i2= k2i makabesar sudut putaran menjadi
Hasil pengukuran arus oleh alat ukur elektrodinamis ini merupakan harga efektif dari arusyang
diukur.
3. Voltmeter Elektrodinamis
4. Var Meter
Var meter merupakan alat untuk mengukur daya reaktif (semu). Q= E I sin ?
Untuk mendapatkan harga sinus dari beda fasanya dilakukan dengan menambahkan
penggeser asa sebesar 90º yaitu dengan menambahkan komponen reaktif seperti L atau C.
5. Frekuensi Meter
Frekuensi meter elektrodinamis mempunyai dua kumparan tetap. Masing – masing
kumparan tetapnya dibuat suatu rangkaian resonansi seri R, L, C. Rangkaian pertama
mempunyai frekuensi resonansi dibawah suatu harga frekuensi tertentu dan rangkaian lain
beresonansi pada frekuensi di atas frekuensi yang ditetapkan tersebut. Misalnya untuk frekuensi
50 Hz, rankaian I beresonansi pada frekuensi 40 Hz dan rangkaian II beresonansi pada 60 Hz.
Pada frekuensi antara 40 -50 Hz, kumparan medan yang pertama dengan rangkaiannya bekerja
lebih dominan sehingga menghasilkan torsi yang arahnya berlawanan dengan jarum jam. Pada
frekuensi antara 50 – 60Hz, kumparan medan kedua dengan rangkaiannya bekerja lebih dominan
sehingga menghasilkan torsi yang searah jarum jam.
Kesimpulan
1. Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan
besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran
dianggap sebagai standart.
2. Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat
sesuatu zat/benda ke dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut
sebagai hasil pengukuran.
3. Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat
sesuatu zat/benda ke dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut
sebagai hasil pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33955326/MAKALAH_PBL_PENGERTIAN_PENGUKUR
AN_BESARAN_LISTRIK_docx
https://www.google.com/search?
q=kesimpulan+dan+saran+PENGUKURAN+DAN+INSTRUMENTASI+LISTRIK&oq=
kesimpulan+dan+saran+
+PENGUKURAN+DAN+INSTRUMENTASI+LISTRIK+&aqs=chrome..69i57.86685j0
j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://makalah-beta.blogspot.com/2016/02/pengukuran-listrik.html