DISUSUN OLEH:
Nim : 190150122
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyusun maklah ini yang
berjudul “pengukuran besaran listrik” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan saya menyusun makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengukuran Besaran Listrik. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Salahuddin ST.,MT selaku dosen pengampu materi
dalam pembuatan makalah, serta kepada semua pihak yang telah mendukung
dalam menyusun makalah ini.
Qadar Tiara
Nim: 190150122
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................3
BAB I....................................................................................................4
1.1. Latar Belakang............................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................4
BAB II...................................................................................................5
2.1. Pengukuran Listrik......................................................................5
2.2. Pengukuran Besaran Listrik........................................................8
2.3. Pengukuran Tahanan.................................................................11
BAB III................................................................................................13
3.1. Kesimpulan...............................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh
sumbangan mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode tersebut,
segala upaya ditujukan kepada penyempurnaan instrument (alat ukur) jenis-jenis
defleksi dengan sebuah skala atau penunjuk yang dapat bergerak. Sudut defleksi
dari penunjuk merupakan suatu fungsi, dengan demikian dapat disamakan
dengan harga dari besaran listrik yang diukur.
Istilah alat ukur analog dibuat untuk ciri-ciri ukur jenis defleksi dan
membedakan dari sejumlah instrument yang berbeda. Sementara apabila harga
besaran yang diukur ditampilkan dalam desimal (digital), instrumen tersebut
disebut dengan alat ukur digital.
Ilmu dan teknologi sangat berkaitan erat dengan pengukuran sebagai hal
yang tidak dapat dipisahkan. Instrumen pengukuran modern adalah salah satu
buah hasil dari ilmu pengetahuan. Instrumentasi adalah cabang dari keteknikan
yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi semua cabang
keteknikan dan obat-obatan secara baik. Pengukuran yang tepat dari dimensi,
temperatur, tekanan, daya, tegangan, arus, impedansi, mermacam-macam sifat
material, dan sebagian besar variabel fisika lainnya adalah penting bagi
keteknikan sebagai ilmu pengetahuan. Pengukuran akurat sangat diperlukan
untuk perancangan yang ekonomis.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah pengertian dari
pengukuran besaran listrik itu sendiri, karakteristik dari alat ukur, dan
klasifikasi dari alat ukur.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A.PENGUKURAN LISTRIK
1. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran
lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai
standart. Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam
pembandingan ini digunakan suatu alat Bantu (alat ukur). Alat ukur ini
sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrikpun telah
terjadi pembandingan. Sebagai contoh pengukuran arus pada jaringan tenaga
listrik dalam hal ini tegangan yang akan diukur diperbandingkan
dengan penunjukkan dari ampere meter.
5
Jadi pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan
yaitu :
cara pengukuran
orang yang melakukan pengukuran
alat yang digunakan
6
a. Besaran Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran terdiri dari :
Besaran dasar : besaran yang tidak tergantung pada besaran lain
Besaran turunan: besaran yang diturun- kan dari besaran-besaran dasar.
Jadi merupakan kombinasi dari besaran dasar.
Besaran pelengkap : besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran
turunan.
b. Satuan
Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau
membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan.
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar
dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang
sama akan menimbulkan kesulitan. Tabel Satuan Baku
BESARAN SATUAN
SATUAN CGS
POKOK MKS
kilogram
Massa gram (g)
(kg)
Intensitas
candela (Cd) candela (Cd)
Cahaya
kilomole
Jumlah Zat Mol
(mol)
7
a. Pengertian pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya
terhadap suatu standar atau satuan pengukuran
Pengukuran listrik mempunyai tujuan yang lebih luas lagi yaitu untuk
mengetahui, menilai atau menguji besaran listrik. Alat yang digunakan sebagai
pembanding/penunjuk disebut instrumen pengukur. Instrumen ini berfungsi
sebagai penunjuk nilai besaran listrik yang diukur
8
Kuat arus A Ampere meter I = E/R
Freqwensi
d. Pengelompokan Instrumen Pengukur
Maksud dan tujuan pengelompokan instrumen pengukur adalah untuk
memudahkan pengaturan pemakaian, penyimpanan dan keperluan lainnya.
Pengelompokan instrumen pengukur dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara antara lain :
- Menurut macam arus
a. Alat ukur arus searah ( DC )
b. Alat ukur bolak-balik ( AC )
c. Alat ukur arus searah dan arus bolak-balik ( AC/DC )
- Menurut macam instrumen untuk mengukur besaran
a. Milli Ampere, Ampere meter : untuk mengukur arus
b. Volt meter, Kilo Volt meter : untuk mengukur tegangan
c. Ohm meter, Megger : untuk mengukur tahanan
d. Watt meter, Kilo Watt meter : untuk mengukur daya
e. Watt Jam meter (Wh-meter), Kwh meter : untuk mengukur energi listrik
f. Frekuensi meter : untuk mengukur getaran per detik
g. Cos phi meter : untuk mengukur faktor kerja.
- Menurut Sifat Penggunaan
a. Alat ukur portable (mudah dibawa kemana-mana)
b. Alat ukur papan hubung (tetap)
- Menurut Azas Kerja Instrumen Pengukuran
a. Alat ukur analog
b. Alat ukur digital
- Menurut Kecermatan Pemakaian
a. Alat ukur presisi (untuk laboratorium)
b. Alat ukur praktis/industri (untuk industri, perusahaan).
9
e. Alat Ukur dengan Prinsip Kerja Kumparan Putar
Prinsip kerja kumparan putar ini bekerja dengan gaya elektromagnetik antara
medan magnet suatu magnet tetap dan arus (kumparan berputar magnetnya
tetap).
Pemakaian alat ukur kumparan putar ini digunakan untuk mengukur arus searah
saja (DC). Alat ukur yang menggunakan prinsip kerja ini adalah Volt meter,
Ampere meter dan Ohm meter. Ada dua jenis alat ukur kumparan putar yaitu;
jenis magnet permanen dan jenis dinamometer atau elektrodinamis
10
C.Pengukuran Tahanan
Pengukuran dengan metode ini mempunyai tingkat ketilitian yang rendah. Hal
itu disebabkan oleh :
1. Apabila Voltmeter dipasang paralel sebelum Amperemeter maka
sesungguhnya tegangan yang terukur oleh Voltmeter sesungguhnya adalah
tegangan dari tahanan dalam amperemeter dan beban, yang terhubung seri.
2. Apabila Amperemeter dipasang seri sebelum Voltmeter maka sesungguhnya
arus yang terukur oleh Amperemeter adalah penjumlahan arus yang masuk ke
tahanan dalam Voltmeter dan beban, yang terhubung paralel.
11
Pengukuran Tahanan Medium
Tahanan medium, yaitu tahanan yang bernilai lebih antara 1 sampai
100.000 ohm. Beberapa metoda pengukuran tahanan medium antara lain :
1. Amperemeter-Voltmeter Method
2. Wheatstone Bridge Method
BAB III
12
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengukuran adalah suatu proses pembandingan antara suatu besaran dengan
besaran lain yang sejenis secara eksperimen dengan salah satu besaran
dianggap sebagai besaran standar,
2. Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat
sesuatu zat/benda ke dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut
sebagai hasil pengukuran.
3. Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat
sesuatu zat/benda ke dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut
sebagai hasil pengukuran.
4. Klasifisikasi dari alat ukur listrik antara lain yaitu; menurut macam arus,
menurut macam besaran listrik yang diukur, menurut kecermatan pemakaian,
menurut asas kerja, menurut jenis penunjukkan, menurut sifat penggunaan,
menurut sistem pengukuran, dan menurut metode pengukuran.
13