PENGUKURAN LISTRIK
DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK : DOSMAR AGUS MANIK (5193530018)
M.WAHYU (5191230007)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya lah penulis masih dapat membuat tugas Critical Book Report (CBR)
tentang “PENGUKURAN LISTRIK”.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah Pengukuran
Listrik.Penulis berharap CBR ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana
hendak membeli atau memilih buku.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan supaya
CBR selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
INDRA TARIGAN
DODI LASE
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................................1
BAB 4 PENUTUP.........................................................................................................................................25
KESIMPULAN.................................................................................................................................25
SARAN...............................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................26
BAB 1
PENDAHULUAN
BUKU UTAMA
1. Judul : Pengukuran Listrik
2. Edisi :1
3. Penyusun : Dr. Muhammad Amin,ST.,M.Pd
Dr. Rosnelli,M.Pd
Ir. Mustamam Nst,MT.
4. Kota Terbit : Medan
5. Tahun Terbit : 2006
BUKU PEMBANDING
2.Edisi :3
3. Pengarang : F.Suryatmo
RINGKASAN BUKU
Pengukuran adlah sutu teknik untuk menyatakan suati sifat fisis dan bilangan sebagai hasil-
hasil untuk membandingkan dengan suatu besaran baku yang di terima sebagai satuan.
1. detektor transunder itu mendeteksi besaran fisika dan melakukan transformasi secara
mekanik atau listrik untuk mengubah sinyal di (isyarat) menjadi bentuk yang lebih
berguna. jadi transunder adalah suatu piranti yang dapat mengubah
(mentransformasi) suatu efek fisika menjadi efek fisika lain. akan tetapi dalam
banyak hal sering variabel fisika itu ditransformasi diubah menjadi sinyal listrik.
2. Suatu tahap antara yang mengubah sinyal langsung dengan penguatan jaringan
penyaringan atau cara lain agar dapat maupun sesuai dengan yang diinginkan tiga
tahap akhir atau penutup fungsi menunjukkan merekam dan mengendalikan variabel
yang diukur pada tahap akhir sistem pengukuran itu bisa berupa suatu voltmeter
mengukur tegangan. Suatu tahap antara yang mengubah sinyal langsung dengan
penguatan jaringan penyaringan atau cara lain agar dapat maupun sesuai dengan
yang diinginkan.
3. tahap akhir atau penutup menunjukan merekam dan mengendalikan variabel yang
diukur. pada tahap akhir sistem pengukuran itu bisa berubah suatu Volt berupa suatu
voltmeter mengukur tegangan.
Pengukuran elektronika iyalah suati ilmu yang mempelajari tentang gejala input yang
berupa :
Tekanan
Panas
Gaya
Cahaya
Gerakan \
untuk menentukan penurunan tegangan, Arus sebesar 3,14 Adi alirkan melalui
sebuah tahanan 35,68 Ohm. Tentukan penurunan tegangan pada tahanan tersebut
sampai angka- angka yang berarti memenuhi .
jawab : E = I.R
= 3,18 .35,68
= 113, 4624
= 113 Volt
Kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi yang sering tidak diketahui apa
penyebabnya hasil pengukuran itu jauh berbeda dari harga yang sebenarnya. Dimana
bahwa instrument penunjuk berubah kondisinya sampai batas tertentu setelah di gunakan
mengukur sebuah rangkaian.
perlu diingat : penyimpangan terhadap nilai rata-rata boleh (+) dan boleh (-), dan jumlah
aljabar seluruh penyimpangan harus rol. Deviasi rata – rata D:
0,15+0,45+0,15+ 0,45+ 0,25+0,25
¿
6
1,7
= = 0,283 mA
6
= 0, 283 mA
2.1. Galvanometer
Pada awalnya galvanometer pengukuran arus searah mengunakan galvanometer
dengan system gantung (suspension). Instrument ini merupakan pelopor instrument
kumparan putar. Prinsip dasar bekerjanya galvanometer suspension meliputi sebuah
kumparan kawat halus di dalam medan magnet yang di hasilkan oleh sebuah medan
magnet permanen.
Menurut hukum dasar gaya elektro megnetik kumparan tersebut akan berputar di
dalam medan magnet bila dio aliri oleh arus listrik.
2.3 Voltmeter DC
Penambahan sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan
PMMC menjadi sebuah voltmeter arus searah .
Tahanan pengali membatasi arus kea lat ukur agar tidak melebihi arus skala penuh
(Idp).
Biasanya untuk batas ukur alat ini iyalah 500 Volt pengali di pasang di dalam kontak Volt
meter.
2.4. Mengubah Batas Ukur
Untuk mengukur arus bahwa alat ukurnya selalu di hubungkan seri terhadap beban
yang hendak di ukur aaupun terhadap rangkaian luar.
Prinsip mengukur tegangan dan arus ialah :
alat ukur ampermeter selalu di hubungkan seri dengan rangkaian luar, dan yang
akan di ukur adalah besaran arus.
Alat ukur Voltmeter selalau di hubung parallel dengan beban yang hendak di ukur.
Persamaan :
Vin
I=
Rd + RI
Vs = Vin – Vm
Vm
Im =
Rm
c. Ohm Meter
ohm meter ada 2 jenis yaitu :
1. Ohm meter tipe seri menggunakan PMMC yang di hubungkan seri
dengan sebuah tahanan.
2. Ohm meter tipe shunt terdiri dari sebuah baterai yang di hubungkan
seri dengan sebuah tahanan pengatur RI dan PMMC.
d. Multitester
Ampermeter, Voltmeter, dan Ohm meter, semua digunakan alat penunjuk PMMC.
Perbedaan instrument ini adalah rangkaian di dalam alat ukur tersebut, sehingga jelas
bahwa instrumen yang berdiri sendiri ini dapat di gabungkan menjadi satu untuk
menjalankan tiga fungsi pengukuran.
Untuk mengukur arus bolak balik dalam gerakan d’Arsonval, beberapa cara untuk
memperoleh torsi satu arah yang tidak berlawanan setiap setengah prioda harus
direncanakan. Salah satu cara adalah dengan menyerahkan arus bolak balik sehingga arus
yang disearahkan (diratakan) tersebut menyimpang kumparan. Cara lain adalah dengan
cara memanfaatkan efek pemanasan arus bolak balik agar menghasilkan indikasi
kebesarannya. Beberapa dari metoda ini dibicarakan dalam bab ini.
3.1.1 Elektrodinamometer
Salah satu alat ukur arus bolak balik yang paling penting adalah elektrodinamo-
meter. Sering digunakan sebagai voltmeter dan amperemeter akurat bukan hanya pada
frekuensi jala jala (power line), tetapi juga dalam daerah frekuensi audio yang rendah.
Gerak elektrodinamo-meter dapat juga berfungsi sebgai instrumen alih (transfer
instrumen), sebab dia dapat dikalibrasi pada arus searah dan digunakan langsung pada arus
bolak balik, menyatakan cara langsung yang pasti untuk menyamakan pengukuran
tegangan dan arus (dc & ac)
T =B× A × I × NB×A×I×N
Arus yang akan diukur akan dilewatkan melalui sebuah kawat halus yang di
renggang kencang antara dua terminal. Kawat kedua diikat ke kawat halus tersebut pada
satu ujung dan pada ujung lainnya ke sebuah pegas yang menarik kawat arus ke bawah.
Kawat kedua ini di lewatkan melalui senuah canai (roller) pada mana jarum dihubungkan.
Arus yang akan diukur menyebabkan pemanasan kawat halus dan memuai sebanding
dengan kuadrat arus pemanasan. Perubahan panjang kawat menggerakkan jarum dan
menunjukkan basarnya arus. Katidak stabilan karena renggangan kawat, lambatnya
tanggapan (respons), dan kurangnya kompensasi terhadap temperatur sekeliing membuat
mekanisme ini tidak memuaskan secara komersil. Sekarang ini mekanisme kawat panas
tidak dipakai lagi dan diganti dengan yang lebih sensitif, lebih terliti, dan memiliki
kombinasi kompensasi yang lebih baik bagi elemen termolistrik dan gerak PMMC.
Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak, memerlukan pemakaian dua atau
lebih wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan pembacaan
masing-masing wattmeter secara aljabar. Teorema Blondel menyatakan bahwa daya nyata
dapat diukur dengan mengurangi satu elemen wattmeter dan sejumlah kawat-kawat dalam
setiap fasa banyak, dengan persyaratan bahwa satu kawat dapat dibuat common terhadap
semua rangkaian potensial
Torsi yang dibangkitkan sebanding dengan kuat medan kumparan tegangan dan
arus pusar di dalam piringan yang berturut-turut adalah fungsi kuat medan kumparan arus.
Berarti jumlah putaran piringan sebanding dengan energi yang telah dipakai oleh beban
dalam selang waktu tertentu, dan diukur dalam kilowatt-jam (kWh, kilowatt hour). Poros
yang menopang piringan aluminium dihubungkan melalui susunan roda gigi ke mekanisme
jam dipanel alat ukur, melengkapi suatu pembacaan kWh yang terkalibrasi dalam desimal.
Menurut definisi, faktor daya adalah cosinus sudut fasa antara tegangan dan arus,
dan pengukuran faktor daya biasanya menyangkut penentuan sudut fasa ini. Pada dasarnya
instrumen ini bekerja berdasarkan prinsip elektrodinamometer, dimana elemen yang
berputar terdiri dari dua kumparan yang dipasang pada poros yang sama tetapi tegak lurus
satu sama lain. Kumparan putar berputar di dalam medan maknetik yang dihasilkan oleh
kumparan medan yang membawa arus jala-jala. Ini ditunjukkan dalam kerja alat ukur
faktor daya.
4.1.JEMBATAN WHEATSTONE
Pada prinsipnya rangkaian jembatan mempunyai 4 buah lengan resistif dan sebuah
sumber GGL(baterai) dan sebuah Galvanometer atau pun sebuah detector nol.jembatan
disebut setimbang apabila beda potensial pada galvanometer adalah nol volt.artinya tidak
ada arus mengalir melalui Galvanometer. Pada saat tidak setimbang, jembatan berfungsi
untuk mengetahui sensitivitas dari galvanometer,karena ada arus yang mengalir. Untuk
menganalisa rangkaian dalam keadaan tidak setimbang ini maka memakai rangkaian
Theveint Equivalent dengan langkah sebagai berikut:
Ujian simpal varley digunakan untk metoda yang paling teliti untuk menemukan
hubungan tanah, persimpangan atau hubungan-hubungan singkat dalam sebuah kabel.
Sebagai pengaruh ,aliran listrik merupakan salah satu faktor dominan yang harus di
ketahui antara lain :
Menurut asas asas nya alat ukur listrik yang sering di jumpain
a. Asas magnetis
b. Asas gulungan primer
c. Asas elektrodinais
d. Asas besi putar
e. Asas induksi atau ferraris
Alat ukur dengan asas ini mempunyai beberapa sifat diantaranya adalah :
Ditinjau dari segi macam dan sifatnya arus listrik yang ada maka skala ini dapat di
bedakan atas :
1. Skala Linier
Garis skala antara yang satu dengan yang lain nya mempunyai jarak yang
sama.Dengan demikian , Pembacaan harga yang terletak antara dua garisnya pun
mudah untuk dibaca
2. Skala kuadratis
Dimana garis skala pada permulaanya lebih kecil dari pada garis skala
berikutnya.Jadi tidak sama rata .
Dengan demikian apabila, penunjukan dari jarum itu terletak di tengah tengah
antara dua buah garis skalanya,maka ini akan menyebabkan kesulitan di dalam
pembacaan yang merupakan hasil dari penu jukan semua besaran yang akan di
ukur
3. Skala yang berawal besar dan berakhir sempit
Skala semacam ini igunakan pada motor motor listrik.Hal ini di maksudkan agar
kita dapat membaca besarnya arus listrik dari mesin penggerak melalui sebuah
amper meter
Variasi gerakan dari jarum penunjuk dari sebuah alat ukur antara lain :
a. Gerakan periodik
Jika besarnya momen kelembaman dari peralatan bergerak lebih besar dari
pada redaman yang ada ,Maka jarum penunjuk akan menjadi goyang disekitar
titik seimbangnya
b. Gerakan hampir periodik
Gerakan ini akan terjadi apabila gaya geser hampir seimbang dengan besar
gaya kelembaman nya,sehingga jarum penunjuknya menyimpang.
c. Gerakan aperiodik
Jika gaya geser selalu dapat mengimbangi besarnya gaya kelembamannya dari
peralatan yang bergerak untuk setiap besaran listrik, maka simpangan jarum
penunjuknya tidak akan menimbulkan amplitudo sampai kedudukan
seimbang.
d. Gerakan merambat
Jika gaya geser kelembamannya bekerja pada peralatan yang bergerak lebih
kuat dibandingkan dengan gaya penggeraknya,sehingga gerakan ini tidak akan
menimbulkan amplitudo.
Pada umumnya ,frekuensi meter itu bekerja dengan asas resonansi listrik atau
resonansi mekanik. Asas resonansi listrik digunakan pada frekuensi meter yang
jarum penunjuknya langsung menunjukkan angka dari frekuensi dengan
menggunakan satuan Hz. Alat ini mempunyai batas ukur yang sangat
sempit,umumnya di sekitar nilai 48 Hz dan 52 Hz , sehingga lapangan pemakaiannya
sangat terbatas.
Untuk mengukur besarnya jumlah kuat arus listrik yang mengalir di dalam suatu
rangkaian listrik,pada umumnya menggunakan sebuah alat ukur yang disebut
Amper-meter.
Pada alat pengukur ini ,biasanya harus dilalui oleh arus listrik yang hendak diukur
.Oleh sebab itu pengukur di dalam rangkaian ini harus di sambung secara langsung
(seri) baik yang terletak di muka ataupun di belakang alat pemakai
Sebuah ohm meter digunakan untuk mengukur sebuah tahanan di dalam rangkaian
listrik atau tahanan yang merupakan komponen dalam rangkaian tersebut . Pada
ohm-meters ini tersedia sejumlah tegangan dan tahanan yang nilainya telah diketahui
.Komponen tahanan atau tangkaian yang sedang dalam pengukuran ,dapat diukur
dengan cara di bandingkan.
Papan skala yang digunakan dalam ohm-meter ini jauh berbeda dengan papan skala
yang digunakan pada am-meter dan volt-meter.Pada ohm-meter papan skalanya
mempunyai skala yang tidak inear.
Oleh karena itu,pembagian skala ini menggambarkan kenaikan harga tahanan dari
tahanan dari harga yang kecil sampai dengan harga yang besar atau harga tak
terhingga pada akhir skala.
Papan skala yang terdapat atau yang dipasang pada ohm – meter paralel ini adalah
terbalik dengan papan skala yang dipasang pada ohm-meter seri.
Pada ohm – meter shunt (paralel) garis skala untuk angka 0 terletak di sebelah kiri
skala dan harga maksimum nya terletak di sebelah kanan.
Apabila kita hendak mengukur sejumlah kuat arus yang mengalir melalui suatu
jaringan listrik yang sedag dalam keadaan mengalir , maka hal ini tidak mungkin kita
lakukan dengan memotong jaringan tersebut untuk memasangkan sebuah alat
pengukur arus atau melalui sebuah transformator arus.
Dengan alat ini dapat langsung menunjukkan harga tahanan isoslasi yang diharapkan.
Perbedaaan antara ohm meter dan mgohm meter ini hanya terletak pada besarnya
tegangan ukur
Dalam rangkaian pengukuran ini, Tahanan isolasinya dipasang antara jepitan A dan
E ,dimana E harus dihubungkan pada tanah.Generator tangan dari megger ini
biasanya dilengkapi dengan sebuah roda penggerak untuk memindahakan pemutaran
secara sama dan rata , ini dimaksudkan untuk membangkitkan tegangan ukur yang
tertentu harganya.
Cara pengukuran kapasitas dari sebuah kondensator “C” dengan menggunaan sistem
sambungan jembatan searah dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Keterangan gambar :
G = Galvano/meter
S = sakelar
E = sumber tegangan DC
Keterangan gambar :
I = Kawat ukur
T = headphone
Suatu induktansi standar atau Ln dipasang seri dengan R1 dan induktansi yang akan
diukur L x di seri dengan L4.
R2
Pada keadaan seimbang berlaku :Lx = ln
R1
Untuk mengetahui besarnya nilai induksi diri sebuah kumparan dapat ditentukan
atau diukur dengan menggunakan sistem sambungan jembatan wheatstone
a. Penahanan kuat arus rata “R” yang merupakan tahanan ohm dari kawat
kawat gulungan
b. Penahanan kuat arus putar XL yang merupakan sebuah koefisien
induksi diri L dari gulungan induksi.
R Rx+ 2 π FLx
=
Rn R 1+ 2 π FLn
Pada suatu kondensator dengan kapasitas (farad) di hubungkan pada sumber arus ,
maka pada platnya akan terjadi pengisian dan bila di putuskan hubungan dari
sumbernya ,maka akan terjadi pengosongan atau pelepasan muatan.
Jika tegangan tegangan tanah Ea dan Eb dibagi oleh kuat arus I , maka terdapat harga
harga tahanan Ra dan Rb
Tahanan tahanan inilah yang dinamakan tahanan tanah dari bola A dan tahanan
tanah dari bola B
Ea
Ra =
I
Eb
Rb =
I
Tahanan tanah yang diukur sebagai tahanan total antara kedua sambungan
tahanan ,benar benar akan merupakan R jumlah dari Ra + Rb
Pada umumnya,sambungan jembatan ini terdiri dari empat(4) buah tahan yang
masing masing R1,R2,Rx dan Rn, sebuah galvanometer dan sebuah sumber tegangan .
Sumber tegangan E akan mengeluarkan sejumlah kuat arus i yang akan mengalir ke
dalam tahanan tahanan tadi.Asas utama pengukuran dengan menggunakan jembatan
wheat stone ini adalah:
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengukuran listrik sangat di perlukan sangat kita bekerja dalam dunia kelistrikan
karena dengan cara mengukur kita dapat memahami dan mengetahui kecocokan dari
apa yang ingin kita selesaikan. Dengan adanya pengukuran listrik juga membantu
dalam pengaplikasisan dalam dunia kerja juga membuat kita mudah mengetahui
kerusakan dari problem yang kita selesaikan
SARAN
Semoga penulisan CBR ini dapat berguna bagi para pembaca sebagai ulasan sebelum
membeli/memilih buku sesuai dengan topik yang diperlukan terkhusus dalam buku
yang bertopik pengukuran listrik .
DAFTAR PUSTAKA