Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun untuk memenuhi tugas


dalam Mata Kuliah lmu Bahan Listrik

Dosen Pengampu:
Drs. Dadang Mulyana,M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Arisa Agnes Andira Tumanggor


NIM : 5193131023
Kelas : PTE B

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya dalam usaha penyelesaian tugas Analisa Bahan Penghantar Listrik mengenai
“Critical Book Report”.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Jika ada isi yang kurang relevan maka untuk ke depannya kami akan
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. TUJUAN…………………………………………………………….. 4
BAB II ISI BUKU
A. Tinjauan Pustaka ……..………………………………………………5
B. Ringkasan BAB….……………………………………………………5
C. Isi Buku……………………………………………………………….6
BAB III KRITIK
A. Kelebihan Buku…………………………………………………….. 21
B. Kekurangan Buku…………………………………………………... 21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 22
B. Saran………………………………………………………………... 22

LAMPIRAN………………………………………………………………….. 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa
berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam
teknik listrik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan menjadi Bahan Penghantar (konduktor),
Bahan Penyekat (isolator/insulator), Bahan Setengah Penghantar (semi konduktor), Bahan
Magnetis, Bahan Super Konduktor,Bahan Nuklir. Bahan Khusus (bahan untuk pembuatan
kontak-kontak, untuk sekering, dan sebagainya)

Bahan adalah sesuatu benda yang menjadi bahan baku yang menjadi sebuah masukan
dalam proses produksi. Secara umum bahan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
yaitu Bahan Tambang dan Non Tambang, Bahan Renewable dan Unrenewable., Bahan
Organik dan Sintetis, Bahan Logam {Besi & Non Besi} dan Non Logam{Padat, Cair &
Gas}.

Bahan listrik dalam elektronika dan kelistrikan merupakan salah satu elemen penting
yang akan menentukan kualitas energi listrik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah isi buku pertama sama dengan isi buku kedua ?
2. Apa kekurangan dan kelebihan dari kedua buku tersebut ?

C. TUJUAN
1. Mencari tahu kesamaan dan perbedaan isi topik dari kedua buku tersebut.
2. Mencari tahu kekurangan dan kelebihan dari kedua buku.

4
BAB II
ISI BUKU

A.TINJAUAN PUSTAKA
1. BUKU UTAMA(BUKU PERTAMA)
Judul Buku : Ilmu bahan listrik
Penulis : Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : Fakultas Teknik UNIMED
Kota terbit : Medan

2. BUKU PEMBANDING(BUKU KEDUA)

Judul Buku : Pengetauan Bahan Untuk Mesin dan Listrik


Penulis : Drs. Sumanto, MA
Tahun Terbit : 1994
Penerbit : Andi Offset
Kota terbit : Yogyakarta

B.RINGKASAN BAB
Keterangan Buku I Buku II
Judul buku Ilmu Bahan Listrik Pengetahuan Bahan
Bahan Pengantar Listrik Logam Fero dan Logam Non Fero
Isi Isolator Bahan Penyekat
Materi yang
Semi Konduktor Semi konduktor
dibahas
Super Konduktor Super konduktor

5
C.ISI BUKU
 Buku utama
BAB 1: BAHAN PENGHANTAR LISTRIK
1. Hubungan antara R, ρ, L, dan A
Sifat bahan listrik adalah mudah mengalir pada bahan yang memiliki resistensi
kecil(R). Besar kecilnya resistansi dipengaruhi oleh resistivitas bahan(ρ), panjang
penghantar(l) dan luas penampang bahan(A). Hal ini dapat dilihat pada persamaan
dibawah ini:
R= ρ l A=Πr2 (penghantar bentuk bulat)............... (1)
A
Ρ= l ...............................................................................(2)
σ
Keterangan: R=hambatan pada penghantar (ohm)
l=panjang penghantar
ρ=resistivitas suhu (ohm.m)
A=luas penampang
σ= konduktivitas konduktor

berdasarkan persamaan 1 dan 2 maka besarnya resistansi penghantar listrik


berbanding lurus dengan panjang penghantar, resistivitas bahan dan berbanding
terbalik dengan luas penampang penghantar.

2. Sifat bahan penghantar


2.1 Daya hantar listrik
Arus yang mengalir dalam penghantar selalu mengalami hambatan dari
penghantar itu sendiri. Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang
1mm2 pada tempratur 20oC dinamakan hambatan jenis.
2.2 Koefisien tempratur hambatan
Perubahan volume bahan akan menyebabkan perubahan pada ruang diantara
penghantar, selain itu perubahan bahan mempengaruhi besarnya hambatan.
Seperti pada persamaan:
Rt=Ro {1+α(t-to)}................................................(3)

Keterangan: Rt=hambatan pada suhu t


Ro=hambatan pada suhu 0oC
to=suhu 0oC
t=suhu pada toC
α=koefisien suhu pada bahan

6
berdasarkan persamaan 3 resistensi bahan akan bertambah besar jika suhunya
mengalami kenaikan. Kecuali beberapa jenis penghantar yang memiliki
α(koefisien suhu pada bahan) bernilai negatif.
2.3 Daya hantar panas
Daya hantar panas menunjukan jumlah panas yang melalui lapisan bahan
dalam satuan waktu. Besarnya daya hantar panas dalam satuan Kka/jamoC.
Panas yang berlebih dapat menyebabkan turunnya kekuatan isolasi dan
kerusakan, yang menyebabkan terjadinya hubungan pendek arus listrik.

2.4 Daya tegangan tarik


Misalnya penghantar yang digunakan dalam pendistribusian tenaga listrik
untuk jaringan udara memerlukan banyak tiang penyangga(tower) dengan
jarak tertentu dari pembangkit hingga ke beban(konsumen), sehingga terdapat
rentang sejauh antar jarak tiang. Rentang ini mengalami daya tegangan tarik.
Selain itu penghantar yang direntangkan di alam terbuka akan mengalami
tekanan angin, hujan, dan cuaca sehingga memperbesar tegangan tarik pada
penghantar. Berdasarkan hal itu maka perencanaan pemakaian penghantar
pada saluran distribusi dan transmisi harus memperhatikan daya tegangan
tarik.
2.5 Timbulnya daya elektro-motoris termo
Sifat ini sagat penting sekali dalam dua titik kontak yang terbuat dari dua
bahan logam yang beda jenis. Karena dalam suatu rangkaian arus akan
menimbukan daya elektro-motoris termo karena terjadi perubahan tempratur
suhu pada bahan. Jenis logam yang banyak dipakai sebagai konduktor adalah:
alumunium, tembaga, seng, timah, dan logam campuran dari perpaduan logam
logam tersebut.
2.6 Dwilogam
Sering juga disebut dengan bimetal, merupakan dua jenis logam yang
memiliki koefisien muai yang berbeda yang dipadukan jadi satu sehingga jika
terjadi perubahan panas tertentu akan menyebabkan logam memuai kearah
berlawanan yang menyebabkan logam jadi lengkung. Pada umunya jenis ini
digunakan sebagai saklar penghubung atau sebagai pengaman dengan
menggunakan prinsip perubahan suhu.

3. Bahan bahan bersifat penghantar


3.1 seng
pemurnian dilakukan secara elektrolisis dari bahan oksida seng(ZnO) hasil
pemurnian dapat mencapai kadar 97,75%Zn. Seng memiliki tiitik didih 906oC,
titik lebur 419oC, dan memiliki tahan jenis sebesar 0,12 ohm mm2/m.
3.2 timah hitam(plumbum)
memiliki berat jenis 11,4. Tahanan jenisnya sebesar 0,94 ohm mm2/m, titik
cairnya mencapai 325 oC dan titik didihnya 1560 oC. Jenis ini tahan terhadap
udara, air, air garam, dan asam belerang. Jenis ini juga mengandung racun
maka apabila seseorang bekerja dengan jenis ini sebaiknya menggunakan
sarung tangan dan mencuci tangan dengan bersih.
3.3 timah putih
titik cairnya lebih rendah dari timah hitam ytaitu 232oC, berat jenis 7,3 dengan
tahanan jenis 0.15ohm mm2/m. Dalam listrik jensi ini dipakai sebagai pelapis

7
tembaga pada hantaran yang bersekat karet dan hantaran tanah dan juga
sebagai bahan patri.
3.4 Temabaga
Tembaga ditemukan sebagai biji tembaga yang masih bersenyawa dengan zat
asam, zat belerang, dan kombinasi keduanya. Tembaga merupakan logam
yang memiliki resitivitas paling kecil selain emas dan perak sehingga
temabaga memliki sifat penghantar yang baik dibandingkan besi serta tidak
mudah berkarat dan mudah dibentuk. Titik cair tembaga adalah 1083oC, titik
didih 2593oC, massa jenis 8,9 dengan gaya tarik 160N/mm2.

3.5 alumunium
alumunium memiliki sifat daya hantar listrik yang baik, ringan, mudah
dibentuk, namun daya tariknya kecil. Karena memiliki daya tarik yang kecil
maka alumunium sering dicampur dengan logam lain yang memiliki daya tarik
yang besar.
3.6 logam mulia
 perak
titik cairnya 960oC, berat jenis 10,5 dan tahanan jenis 0.016ohm
mm2/m. Perak merupakan logam yang memiliki daya hantar listrik
yang lebih baik dari tembaga
 emas
memiliki berat jenis 19,3 dan titik leburnya 1063oC
 platina
memiliki berat jenis 21,5 dengan titik lebur 1774oC dan tahanan
jenisnya 0,42ohm mm2/m. Jenis ini dipakai untuk peralatan
laboratorium, kisi tabung radio, dan lain lain

4. Penghantar saluran energi listrik


Penyaluran energi listrik dari pusat sampai ke konsumen memerlukan penghantar
listrik. Sistem tegangan listrik dibagi 3 yaitu: (1) saluran transmisi tegangan tinggi
yaitu 150KV-500KV; (2) saluran tegangan menengah yaitu 6KV-20KV; (3)
saluran tegangan rendah YAITU 220KV-380KV.
4.1 nomenklatur kabel
beberapa jenis kawat penghantar telanjang yang sering digunakan untuk
saluran udara tegangan tinggi mengengah dan rendah seperti:BCC, AAC, Al-
Mg-Si, ACSR, dan kawat baja yang berisi lapisan tembaga.
4.2 standart warna
warna kabel diperlukan untuk memudahkan menentukan perbedaan antara
kabel fasa R, fasa S, fasa T dan kabel non atau pertahanan. Penentuan warna
kabel disesuaikan dengan standart yang dikeluarkan oleh PUIL

5. Saluran udara
Saluran udara untuk penyaluran energi listrik adalah pemasangan penghantar yang
dilakukan di udara dengan menggunakan penghantar telanjang

6. Saluran kabel tanah


Pemakaian saluran kabel tanah lebih banyak mempertimbangkan keamanan bagi
jaringan lisrik dan keamanan manusia serta lingkungan sekitrar. Kabel yang
ditanam dalam tanah memerlukan isolasi lebih baik dibandingkan kabel yang
dipasang diudara. Kabel tanah pada umumnya berinti ganda dengan isolasi

8
penyekat pada setiap penghantarnya. Beberapa jenis logam yang dipakai sebagai
campuran penghantar saluran listrik yaitu: tembaga elektrolit, brons, alumunium
murni, alumunium berinti baja, aldrey,cooper weld, dan baja

7. Konstruksi penghantar
Konstruksi penghantar dapat diklasifikasikan sebagi berikut: kawat padat, kawat
berlilit, kawat berongga, konduktor telanjang, dan konduktor berisolasi

8. Penamaan
Penamaan kabel menunjukan isolasi luar yang digunakan sebagai pelindung
konduktornya yaitu: selubung dalam, perisai, spiral, selubung luar, dan bentuk
penghantar kabel

BAB II: ISOLATOR


a. Pengertian

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa menghantakan listrik, sifatnya adalah valensi
elektronnya terikat pada atom-atomnya. Isolator pada sistem penyaluran listrik berfungsi
sebagai penopang kabel bermuatan listrik sehingga tidak ada arus yang mengalir ke bagian
lain sehingga tidak akan terjadi hubungan pendek.

Fungsi lainnya adalah sebagai pendingin pada transfomator daya. Beberapa bahan seperti
kaca, kertas atau teflon adalah isolator yang sangat baik. Secara umum kriteria pemilihan
isolator adalah:

1. Bahan tidak dapat menghantarkan arus


2. Isolasi yang efisien dilihat dari bentuk dan berat
3. Bila terbuat dari bahan padat memiliki kekuatan mekanis yang tinggi
4. Jika terbuat dari bahan gas maka tidak mudah mengambang
5. Memiliki tahan jenis yang tinggi
6. Memiliki kekuatan mekanis yang tinggi
7. Tidak berubah oleh suhu
8. Saat mengalami loncatan listrik tidak akan berjejak

b. Sifat isolator
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas permitivitas, dan kerugian dietrik. Besarnya
kapasistansi bahan isolasi yang berfungsi sebagai dietrik ditentukan oleh
permitivitasnya, jarak, serta luas permukaannya.
Ketahanan terhadap korosi akibat gas, air, asam, garam, dan basa juga nervariasi
antara suatu pemakaian bahan isolasi didaerah yang konsentrasi kimianya aktif.
Karena bahan isolasi juga memiliki sifat higroskopis maka saat disimpan usahakan

9
agar tidak terjadi penyerapan uap air, dengan memberikan bahan penyerap uap air
yaitu senyawa P2O5 CaC12

Sifat mekanis bahan yang meliputi kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan derajat
kekerasan bahan menjadi pertimbangan dalam memilih bahan isolasi yaitu:
1. Sifat kelistrikannya
2. Permitivitasnya

c. Pembagi kelas bahan penyekat


1. Kelas y, suhu max 90oC
2. Kelas a, suhu max 150oC
3. Kelas e, suhu max 120oC
4. Kelas b, suhu max 130oC
5. Kelas f, suhu max 155oC
6. Kelas h, suhu max 180oC
7. Kelas c, suhu max 180oc

d. Bentuk bahan isolator


1. Penyekat bentuk padat
Dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu bahan tambang, bahan berserat,
gelas, kramik, plastik, karet, ebonit, bakelit, dan bahan bahan yang dipadatkan
lainnya.
2. Penyekat bentuk cair
Difungsikan sebagai pendingin pada peralatan listrik yang sedang beroprasi dan
juga sebai pemadam busur api yang terjadi pada sistem tenaga listrik.
3. Penyekat bentuk gas
Ini berfungsi untuk memadamkan busur listrik. Penyekat gas diantaranya udara,
nitrogen, hidrogen, dan karbon dioksida

e. Isolator saluran udara


Berdasarkan fungsi dan konstruksinya dibedakan menjadi empat yaitu:
1. Isolator Jenis pasak, digunakan pada tiang lurus dan tiang sudut 5o-30o
2. Isolator Jenis pos, digunakan pada tiang lurus dan tiang sudut 5o-15o
3. Isolator jenis gantung, digunakan pada tiang sudut 30o-90o, tiang belokan tajam,
dan tiang ujung
4. Isolator jenis cincin, digunakan pada tiang lurus dengan sudut 0o-10o yang
dipasang secara horizontal maupun vertikal

10
BAB III: SEMI KONDAKTOR
A. Pita Energi Semikonduktor

Semikonduktor adala bahan yang sifat kelistrikannya terletak antara sifat bahan
konduktor dan isolator. Namun bahan semikonduktor memiliki sifat kelistrikan yang berbeda
dengan bahan konduktor maupun isolator yaitu sangat sensitive terhadap pengaruh suhu,cahaya,
dan medan magnet. Oleh karenanya bahan ini bisa juga bersifat setengah penghantar. Bahan
semikonduktor yang sering di pakai dalam elektronika adalah Silikon(Si) dan Germanium(Ge).

B. Karakteristik Bahan Semikonduktor

1. Semikonduktor elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodic golongan IV A seperti
Silikon(Si) dan Germanium(Ge).

2. Semikonduktor gabungan terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodic
golongan II B dan III A dengan non logam pada golongan V A dan VI A sehingga membentuk
ikatan yang stabil.

C. Struktur Ikatan Atom Semikonduktor

Struktur ikatan atom bahan semikonduktor dapat diamati pada Silikon(Si),


Germanium(Ge), dan Galium Arsenida(GaAs).

D. Jenis Semikonduktor

Berdasarkan mekanisme terbentuknya gejala semi konduktifitas,semikonduktor terdiri atas:

1 . Semikonduktor Intrinsik

Terbentuk dari semikonduktor murni yang belum terkotori oleh atom-atom asing dan
memiliki ikatan kovalen yang sempurna seperti Si, Ge dan sebagainya. Semikonduktor intrinsic
pada suhu 0 ºK bersifat sebagai isolator, dan pada suhu agak tinggi bersifat sebagai konduktor
karena adanya pembentukan pasangan-pasangan elektron bebas hole yang keduanya berlaku
sebagai pembawa ikatan.

Besar energi yang dibutukan untuk membentuk psangan elektron dan hole pada
semikonduktor intrinsik ditentukan oleh jarak celah energy antara pita valensi dengan pita
konduksi semakin jauh jaraknya maka semakin besar energy yang dibutukan untuk membentuk
elektron hole sebagai pembawa muatan, begitupun sebaliknya.

2. Semikonduktor Ekstrinsik

Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom-atom asing sebagai
penghasil elekton konduksi atau hole. Konsentrasi pengotoran ini sangat kecil dengan
perbandingan atom pengotor dengan atom asli antara 1 : 100 juta sampai 1 : 1 juta.

11
Terdiri atas 2 tipe yaitu tipe-N ( Silikon + Pospor Atau Arsenic )dan tipe-P ( Silikon +
Boron, Galium atau Indium ).

a. Semikonduktor tipe N

Yang diperoleh dari semikonduktor intrinsic yang dikotori dengan atom asing yang
bervalensi 5 seperti Arsenic (As), Plumbum (Pb) dan lain-lain sehingga silicon tidak lagi murni.
Tipe-n ini disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.Dalam hal ini N adalah kependekan
dari negative.

b. Semikonduktor tipe P

Yang diperoleh dari semikonduktor intrinsic(silicon) yang dikotori dengan atom asing
yang bervalensi 3,misalnya Boron(B), Gallium(Ga) dan lain-lain. Atom silicon memiliki 4
elektron, sedangkan atom pengotornya memiliki 3 elektron,sehingga ada ikatan kovalen yang
bolong(hole). Dalam hal ini P adalah kependekan dari positive.

E. Pemanfaatan Semikonduktor

Berikut adalah beberapa komponen elektronik yang menggunakan bahan-bahan


semikonduktor, yaitu:

1. Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang memiliki 2 terminal yang berfungsi sebagai
penghantar arus listrik dalam satu arah. Dioda dapat menjadi konduktor bila diberi
tegangan bias maju(forward bias),dan akan menjadi isolator bila diberi tegangan bias
mundur(reverse bias).

2. Transistor

Transistor adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor yang
dapat difungsikan sebagai penguat, switch/saklar, dan lain-lain. Transistor yang umum di
gunakan yaitu Bipolar Juntion Transistor(BJT) yang memiliki 3 kaki terminal yaitu :
emitor(E), basis(B), dan colektor(C).

3. Integrated Circuit (IC)

IC merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor yang
tergabung membentuk gerbang. Sementara gabungan dari beberapa IC dan komponen
lain dapat di produksi menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip yang saat
ini dikenal sebagai mikroprosesor.

12
BAB IV: SUPER KONDAKTOR

A. Pendahuluan

Superkonduktor merupakan suatu material yang tidak memiliki hambatan dibawah suatu
nilai suhu tertentu. Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda,
Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada 1911.

`Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa keilanga energy.
Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu
rangkaian tertutup dan kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya stu tahun
kemudian, ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian Onnes beri nama
superkonduktivitas. Atas penemuannya, ia dianugrahi nobel fisika pada tahun 1913.

Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Penggunaan


superkonduktor di bidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet
oleh superkonduktor. Hal ini di terapkan pada kereta api super cepat di Jepang yang di beri nama
The yamanashi MLX01 MagLev Train.

Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja di bidang listrik. Generator yang
dibuat dari superkonduktor memiliki efisiensi sebesar 99 % dengan ukuran jauh lebih kecil
dibandingkan generator yang menggunakan kawat tembaga.

Dibidang computer, superkonduktor digunakan untuk membuat supercomputer dengan


kemampuan berhitung yang fantastis. Dibidang militer, HTS-SQUID digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau laut. Superkonduktor juga digunakan untuk membuat suatu
motor listrik dengan daya 5000 tenaga kuda.

B.Sifat Kelistrikan Superkonduktor

Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron dengan inti atom.
Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat
dijelaskan oleh teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik
elektron yang bermuatan negative dan mengakibatkan elktron bergetar.

Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan mendekati elektron
pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebi besar. Gaya ini melebihi gaya tolak
menolak antara elektron sehingga kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut
Cooper Pairs.

13
C. Sifat Kemagnetan Superkonduktor

Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet,maka tidak akan ada medan
magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan
magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan.

1. Sifat Kuantum Superkonduktor

Teori dasar quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui teori yang dinamakan
teori BCS (1957). Teori ini menjelaskan bahwa:

a. Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah
dengan keadaan tereksitasi oleh energy gap.
b. Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energy gap yang
diamati.
c. London penetration depth merupakan konsekuensi dari teori BCS.
d. Teori BCS memprediksi suhu kritis

2. Efek Meissner

Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet
akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London
penetration depth. Pada bahan superkonduktor umumnya London penetration depth
sekitar 100 nm, setelah itu medan magnet bernilai 0. Efek Meissner adalah efek dimana
superkonduktor menghasilkan medan magnet.

D. Suhu Dan Medan Magnet Kritis

Suhu kritis adala suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor.
Sementara medan magnet kritis merupakan batas kuatnya medan magnet, sehingga bahan
superkonduktor memiliki medan magnet.

E. Tipe Superkonduktor

Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat dibagi


menjadi dua tipe, yaitu tipe I dan II.

1. Superkonduktor Tipe I

Menurut teori BCS dijelaskan menggunakan pasangan elektron. Pasangan elektron


bergerak sepanjang trowongan penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan

14
positif. Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan
bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi.

2. Superkonduktor Tipe II

Berdasarkan teori Abrisokov, yang mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan


elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi gelombang. Ia dapat
menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran dan bagaimana
dapat memenetrasi bahan sepanjang trowongan dalam pusaran-pusaran ini.

F. Pembagian Superkonduktor Berdasarkan Suhu

1. Semikonduktor bersuhu kritis rendah ( 23 K )

2. Semikonduktor bersuhu kritis tinggi ( 78 K )

G. Suhu Pemadaman

Merupakan batas suhu untuk merusak sifat superkonduktor. Artinya pada suhu ini
superkonduktor akan rusak. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada bahan superkonduktor,
maka struktur kristalnya tidak lagi berbentuk ortorombik. Maka dengan adanya perubahan ini,
suatu bahan akan kehilangan sifat superkonduktornya.

H. Perkembangan Superkonduktor

Pada awalnya suhu kritis superkonduktor ini sangat rendah, yaitu kurang dari 4,2 K untuk
logam raksa,tetapi pada perkembangan selanjutnya suhu kritis meningkat secara perlahan hingga
mencapai suhu tertinggi pada suhu 138 K untuk HgBaCaCuO.

I. Aplikasi Semikonduktor

1. Pada kabel listrik

Dengan menggunakan bahan superkonduktor, maka energy listrik tidak akan mengalami
disipasi karena hambatan pada bahan superkonduktor bernilai 0. Maka penggunaan energy listrik
menjadi semakin hemat.

2. Alat Transportasi

Penggunaan superkonduktor dalam bidang transportasi adalah kereta api super cepat yang
dikenal dengan sebutan Magnetic Levitation ( MAGLEV ).

15
 Buku pembanding
BAB 1: LOGAM FERO DAN LOGAM NON FERO
LOGAM FERO

Pada garis besar nya logam digolongkan menjadi 2, yaitu logam besi(fero) dan logam non fero.
Logam besi terdiri dari baja, baja tuang, dan paduan besi. Logam –logam yang sering dijumpai
dalam pekerjaan teknik adalah besi, tembaga, dan alumunium. Maka bahan-bahan tersebut akan
lebih banyak dibahas dari pada bahan yang lain.

A. Proses peleburan besi


Besi berasal dari biji besi yang merupakan bahan tambang. Biji besi adalah persenyawaan
antara besi dan zat asam (oksida).biji besi yang diperoleh dari pertambangan berdasarkan
macam kandungan bahan lain didalamnya, dapat digolongkan menjadi 3 yaitu
1. Beji magnet oksida, mengandung bahan magnet(Fe3O4). Warnanya coklat dan
mengandung biji besi 50%
2. Biji besi haematite, mengandung mineral haematite (Fe2O3). Warnanya coklat
kemerah merahan dan mengandung besi 40%-65%
3. Biji besi spaat karbonat, mengandung mineral siberite (FeCO3). Kandungan besi nya
sekitar 30%.
Sifat dari oksida besi sangat berbeda dengan sifat unsure besi untuk itu zat asam yang
ada di dalamnya perlu di keluarkan.
B. Baja
1. Besi tuang
Bengkel penuangan mengambil besi kasar kelabu dari dapur tinggi.didalam dapur tinggi
terdapat besi dasar kelabu dicairkan bersama-sama dengan besi tua dan baja. Dapur besi
tuang yang dikenal dengan nama dapur kubah tingginya bervariasi antar 3-10m dengan
suhu kerja 1320-1500◦c . untuk memperoleh besi tuang yang dapat ditempa, besi harus
mengalami proses pijar.
2. Pembuatan baja dengan proses Bessemer dan proses Thomas
Dapur untuk membuat baja dibuat oleh H. Bessemer (1855). Dapur ini merupakan
konvetor (bejana baja yang dapat dibalik). Bagian dalam bejana tersebut dilapisi dengan
batu asam kersik.
Oleh karena banyak besi kasar yang mengandung fosfo, Sydney Thomas membuat
konvektor pada tahun 1880 untuk mengerjakan besi kasar yang mengandung fosfor.
Konvesor Bessemer dan kentor Thomas dikerjakan dengan menghembuskan udara
kedalam besi kasar cair(yang dimasukkan kedalam konvertor). Cara lain membuat besi
adalah dengan dapur siemen martin besi adalah alotropik yang suatu unsure dapat tampil
lebih dari satu bentuk fisik.

16
3. Pembuatan baja listrik
Dapur dimana baja dicairkan dengan pertolongan arus listrik dinamakan dapur baja
listrik. Pada dapur ini tidak dipergunakan nyala api dengan ditiupkan udara yang
mengandung zat asam. Panas yang disebabkan arus listrik menimbulkan tenaga yang
berkerja dalam cairan logam, yang mengakibatkan pencampuran logam yang erat sekali.
Untuk pembuatan baja listrik dapat dipakai dapur cahaya atau dapur busur induksi.
4. Dapur bujur cahaya
Pada bagian atas dapur terdapat electrode atau batang batang arang apabila sisi dapur
telah menjadi cair, electrode diturunkan sampai kedalam cairan dan tegangan nya
diturunkan. Adapula dipakai dapur dengan satu electrode dan dihubungkan dengan suatu
kutub dari sumber arus sedangkan kutub yang lain dihubungkan dengan sisi dapur
5. Dapur induksi
Alat pemanas dan dapur induksi terdiri dari suatu inti yang dibuat dari pelat-pelat. Fluks
magnet yang berubah ubah dalam inti akan menimbulkan arus dalam muatan yang
disebut arus induksi, arus tersebut sangan besar dan dapat mencairkan massa itu.
6. Baja tuang
Dapur pembuatan baja dituangkan dalam cetakan sehingga menjadi barang-barang
tuangan maka kita menamakan baja tuangan
7. Baja disemen
Baja dengan kadar zat arang yang rendah mempunyai kekerasan yang kurang oleh karena
itu perlu dibungkus dengan tepung pengeras( tepung arang kayu, smapah kulit, tanduk,
dan tulang yang telah menjadi arang dan selanjutnya dilakukan proses pijar pekerjaan itu
berlangsung di dalam dapur penyemen. Keunggulan cara ini ialah waktu yang diperlukan
hanya sepertiga waktu yang biasa dilakukan.
8. Macam-macam baja
Baja yang dapat disepuh, baja istimewah, baja nikel, baja invar, dan baja vanadium.
Keempat baja tersebut mempunyai pengarus besar sekalk terhadap mutu baja dengan
kadar 0,1 – 0,35% zat arang.
9. Macam-macam baja bubut cepat
Baja jenis ini diperoleh dengan baja zata arang dengan beberapa logam dan dengan
menambahkan maangan dan silisium. Baja tersebut mempunyai sifat yang sangat keras
dan suhhunya 600◦c
10. Logam keras
Serbuk wolframe dengan zat arang atau serbuk titan dengan zat arang dicampur dan
dipanaskan sampai 1500◦c sehingga terjadi ikatan wolframe carbide. Bahan ini tidak
dapat dibentuk dengan tepat sehungga perubahan bentuk hanya bisa dilakukan dengan
alat yang paling keras

17
11. Baja untuk keperluan magnet
Baja untuk keperluan magnet dapat dijumpai pada pelat baja dynamo arus bolak balik,
dan inti transformator. Untuk inti magnet listrik arus searah dapat dipakai inti jangkar
yang pejal. Untuk itu kita harus menggunakan baja lunak
12. Baja magnet
Magnet baja dipakai untuk pekeras elektro dinamis. Suatu paduan tahan kobal dan
alumunium(tikonal) merupakan paduan yang lebih unggul untuk magnet tikonal
13. Baja paduan
Unsure-unsur paduan untuk baja dibagi 2 golongan, yang pertama unsure pembuat baja
dan unsure yang bereaksi dengan karbon dalam baja.
C. Pengaruh kandungan karbon dan silicon
1. Pengaruh kandungan karbon
Besi banyak mengandung cementite maka besi ini disebut besi putih yang banyak
mengandung graphite akan disebut besi kelabu
2. Pengaruh kandungan silicon
Bentuk grafite yang menghasilkan besi kelabu dapat menghasilkan bagian yang keras
bagian yang diinginkan perlahan lahan strukturnya lunak.
3. Pengaruh unsure-unsur yang lain
Pengaruh unsure-unsur tersebut dubagi menjadi 9, yang pertama belerang, manggan,
fosfor, paduan besi tuang, nikel, kromium atau Cr, molybdenum atau Mo, vanadium
atau V dan chopper atau Cu

LOGAM NON FERO

Yang terkandung dalam logam non fero yaitu seng, timah hitam, timah putih, tembaga,
alumunium, logam mulia dan bahan bahan logam lainnya.

1. Seng
Seng dipakai sebagai pelindung dari karat, karena lebih tahan dari karat daripada besi
2. Timah hitam
Timah hitam dikenal dengan nama timbale, timbale mengandung racun, maka setelah
berkerja dengan timbale tangan harus dicuci bersih
3. Timah putih
Timah putih biasa disebut dengan timah sifatnya lunak dan dapt mengurangi tahanan
bunga api misalnya dalam sebuah kabel
4. Tembaga
Tembaga adalah bahan tambang yang di kemukakan sebagai biji tembaga.
5. Alumunium
Alumunium diperoleh dari boksit yang didapat di suriname alumunium dapat diperoleh
dari kriolid yang berasal dari green land.
6. Logam mulia
Logam mulia dibagi menjadi 3, yang pertama perak, emas, dan platina.
18
7. Bahan-bahan logam lainnya
Bahan bahan lain yang terdapat pada logam yang pertama, logam tahan api yang terdiri
dari rhenium, tantalum, niobium, dan nikel, yang kedua adalah karbon kegunaannya
sebagai sikat sikat pada mesin listrik dan resisitor pada galvanis, yang ketiga wolframe
dan molibedenum mempunyai persamaan dengan platina dari massa jenis dan warnanya
juga putih tetapi ini lebih tinggi suhunya 3400◦c, yang keempat bahan-bahan resistivasi
tinggi kegunannya untuk peralatan yg menggunakan resistansi yan besar, yang kelima
penghantar cair penghantaran ini terjadi dengan adanya pergerakan electron electron
bebeas aliran arusnya terdapat pada ion ion elektrolit

BAB II: BAHAN PENYEKAT


A. Sifat-sifat bahan penyekat
Bahan bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian bagian yang bertegangan ,
sifat sifat bahan penyekat yang pertama sifat kelistrikan yang menyakup resistivitas dan
yang kedua sifat mekanis yang kekuatannya dapat menarik kekerasan bahan isolasi
menjadi pertimbangan dalam memilih suatu bahan isolasi
B. Pembagian kelas bahan penyekat
Bahan penyekat listrik dapat dibagi menjadi beberapa kelas yaitu kelas Y, kelas A, kelas
E, kelas B, kelas F, kelas H dan kelas C
C. Penyekat bentuk padat
1. Bahan tambang,bahan bahan isolasi mineral dibagi menjadi beberapa macam yang
pertama batu pualam, batu tulis, klorida, asbes, mika,dan mikanit
2. Kaca dan keramik, ada beberapa bahan yang dimaksukkan oksida untuk pemurnian,
yang pertama silikat, yang kedua hidrolitik, yang ketiga minos, sitol dan pelapis
logam lainnya

BAB III: SEMI KONDUKTOR


A. PENGERTIAN DASAR
Semikonduktor mempunyai daya hantar yang besarnya antara harga daya inductor dan
isolator sifatnya penyusun pita konduksi dan pita valensi dan konduksi
B. Semikonduktor intrinsic dan ekstrinsik
Pada semi konduktor instrinsik timbulnya konduksi pada bahan bahan intrinsic misalnya
energy termal, bahan semikonduktor adalah bahan bahan yang menghasilkan arsenikum
As dan boron atau B dari bahan tersebut tambahan dari semi konduktor murni disebut
doping

19
C. Bahan jenis-P dan jenis-N
1 atom g diganti satu atom lain maka Kristal germanium akan berkurang, maka
germanium itu menjadi bahan jenis P, sedangkan bahan jenis N banyak mengandung
electron bebas sehingga electron bebas merupak mayoritas dan minoritasoleh Karena itu
bahan jenis N sanggup membeir banyak elektro
D. Sambungan PN
Pada sambungan PN elekron dan hole terletak dekat sambungan yang saling tarik
menarik antara jenis N dan jenis P
E. Karakteristik arus tegangan diobe semi konduktor
Bahan jenis P dihubungkan dengan kutub positif sumber arus sedangkan katode nya
bahan N diobe mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara arus dan
tegangannya.

BAB 1V: SUPER KONDUKTOR


A. PENGERTIAN SUPERKONDUKTOR
Adalah bahan yang pada suhu tersebut ketahanannya mendekati nol seingga apabila
dialiri arus listrik arus akan terus mengalir dengan tidak perlu ditambah tenaga lagi
B. Perkembangan superkon
Penemuan-penemuan ini akan membawa kepada penemuan yang utama di bidang
industry peralatan elektronika seperti transformator, generator, dan motor listrik
C. Aplikasi superkon
Dalam Aplikasi superkon ada beberapa bidang yang harus diketahui pertama dibidang
computer, di bidang fisika, dibidang kedokteran, di bidang industry teknik listrik dan di
bidang telekomunikasi seperti BBM

20
BAB III
KRITIK

A.Kelebihan Buku
1. Buku Utama (Buku Pertama)

 Bahasa yang disajikan mudah dimengerti


 Terdapat soal latihan yang bisa membantu kita untuk memahami materi

2.Buku Pembanding (Buku Kedua)

 Isi yang terdapat didalam buku ini lebih lengkap


 Gambar yang disajikan sangat membantu untuk memahami materi yang ada

B.Kekurangan Buku
1. Buku Utama (Buku Pertama)

 Banyak terjadi kesalaan penulisan, baik dari kekurangan huruf maupun kesalahan
kesalahan penulisan hurufnya
 Dibeberapa materi yang dijelaskan dalam buku tidak terdapat contoh contoh yang
mendukung materi yang dijelaskan

2. Buku Pembanding (Buku Kedua)

 Bahasa yang digunakan sulit dimengerti


 Tidak terdapat latihan soal yang bisa kita gunakan untuk melatih diri

21
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Kedua buku menjelaskan materi dengan penjelasan yang berbeda-beda, buku pertama dijelaskan
dengan singkat dan langsung dimasukkan ke dalam bentuk latihan soal agar pembaca lebih gampang
memahami, sedangkan buku kedua menjelaskan materi secara rinci, dan disertai dengan simbol.

B.Saran
Meurut kami, dalam mempelajari materi tentang ilmu bahan listrik kita harus bisa mencari materi dari
sumber sumber lain, agar materi yang kita ketahui lebih luas. Untuk itu kita harus membaca kedua
buku ini karena kedua buku ini memiliki kelebian dan kekurangan masing masing, sehingga bagi
para pembaca yang ingin mempelajari lebih dalam tentang materi ini, lebih baik kita membaca
buku kedua.

22
LAMPIRAN

A.GAMBAR DARI BUKU UTAMA(BUKU PERTAMA)

B.GAMBAR DARI BUKU PEMBANDING(BUKU KEDUA)

23

Anda mungkin juga menyukai