Skor Nilai :
Disusun oleh :
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Adi Sutopo, M.Pd. M.T/ Olnes Yosefa Hutatjulu, S.Pd. M.Eng.
1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul..................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
Ringkasan ..........................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan............................................................................................1
BAB 4 Pembahasan............................................................................................4
2
RINGKASAN
Rekayasa ide ini disajikan untuk memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang
sering terjdi di masyarakat umum. Seperti pada tatanan susunan kota yang saat ini sering terlihat. Selain itu,
kesembrrautan tatanan kota menyebabkan seringnya terjadi kerusakan terutama pada kabel-kabel PLN yang
banyak berlalu lalang di tengah perumahan masyarakat.
Atas alasan inilah yang menjadikan para penyaji menyampaikan rekayasa idenya mengenai
pembuatan kabel PLN dalam tanah. Pembuatan kabel PLN dalam tanah ini dilakukan dengan mengganti
isolasi yang terdapat pada lapisan pembungkus kabel. Biasanya lapisan pembungkus kabel hanya terdiri dari
lapisan tipis isolasi yang menggunakan bahan isolasi yang diserapi minyak bertekanan yang kurang tahan
saat terkena air dan sinar matahari. Kemudian penyaji akan menjadikan bahan isolasi ini lebih tahan air dan
sinar matahari dengan menambahkan lagi isolasi berbahan ebonite pada lapisan pembungkus kabel tersebut.
Pembuatan kabel PLN dalam tanah ini dapat dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan, yaitu
mulai dari pembuatan bahan ebonite, pengambilan data langsung mengenai analisis kegagalan dan
ketehanan kabel dengan isolasi bahan ebonite, hingga analisis data. Kemudian setelah dilakukannya
serangkaian tahap-tahap penelitian ini, maka para penyaji pun berharap bahwa rangkaian ide ini dapat
menjadikan kondisi tatanan kota lebih teratur lagi dan dapat mengurangi kerusakan-kerusakan yang
disebabkan oleh kabel-kabel PLN yang biasanya sering tertimpa pohon, terkena banjir, dan lain sebagainya.
3
BAB I PENDAHULUAN
Penggunaan tiang listrik yang sekarang sudah kurang baik dan banyaknya
kerusakan yang diakibatkan kurangnya ketahanan kabel serta kesemrautan tatanan
kota sehingga sering terjadi korselting yang menyebabkan trafo meledak dan
pemadaman listrik dan tidak rapinya tatanan kota. Dimana dalam memperbaiki
kabel tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga banyak pekerjaan
yang memerlukan aliran listrik mejadi terhambat. Dan dampak dari terhamabatnya
pekerjaan tersebut akan menghambat jumlah produksi dan menyebabkan
pendapatan ekonomi berkurang, maka dari itu kami akan membuat kabel-kabel
yang diatas tiang tersebut menjadi berada di dalam tanah agar tidak menggagu
jalanan.
Namun karena pembungkus kabel-kabel tersebut tidak dapat bertahan di
dalam tanah dan cepat mengalami kerusakan maka dari itu kami membuat
pembungkus tersebut dengan bahan dielektrik. Dimana bahan dielektrik adalah
suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir
tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan gas.Tidak seperti
konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektron-elektron konduksi yang
bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh medan listrik. Medan listrik tidak
akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan dielektrik. Sifat inilah yang
menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator yang baik. Dalam bahan
dielektrik, semua elektron-elektron terikat dengan kuat pada intinya sehingga
terbentuk suatu struktur regangan (lattices) benda padat, atau dalam hal cairan
atau gas, bagian-bagian positif dan negatifnya terikat bersama-sama sehingga tiap
aliran massa tidak merupakan perpindahan dari muatan. Karena itu, jika suatu
dielektrik diberi muatan listrik, muatan ini akan tinggal terlokalisir di daerah di
mana muatan tadi ditempatkan.
Berdasarkan fakta di atas, penulis merumuskan solusi bagaimana cara
meningkatkan ketahanan kabel listrik didalam tanah. Solusi tersebut disesuaikan
dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kerusakan bahan dielektrik dalam
penggunaan kabel PLN didalam tanah.
1
B. Tujuan Dan Mafaat
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada
trafo dan mengurangi terjadinya pemadaman listrik yang diakibatakan putusnya
kabel-kabel pada tiang listrik, selain itu, penulis juga ingin menjadikan gagasan
ide ini sebagai upaya pengendalian tatanan kota.
Dan manfaat penulisan ini adalah agar mengurangi pemadaman listrik akibat
putusnya kabel listrik yang berada pada tiang listrik. Dengan adanya bahan
dielektrik sebagai pembungkus kabel yang ketahanannya mampu melindungi
kabel didalam tanah.
Bahan dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang
sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat,
cair dan gas.Tidak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat
elektron-elektron konduksi yang bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh
medan listrik. Medan listrik tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam
bahan dielektrik. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan
isolator yang baik.
2
Namun agar penggunaan saluran listrik bawah tanah dapat dijalankan
dengan baik, tentu saja kita harus bisa mempertimbangka ketahanan kabel listrik
ang kita gunakan di dalam tanah nanti. Untuk itu, kita harus bisa membuat dan
merancangkan kabel listrik yang dapat tahan lama dan awet di dalam tanah,
dengan menammbah ketahanan kabel terhadap kejadian yang dapat membuat
kabel listrik rusak sehingga transmisi listrik terganggu.
Dalam penggunaan kabel bawah tanah ada beberapa bagian yang sangat
penting dalam menjaga pemakaiannya yaitu penghantar, isolasi, tahir, dan
selubung. Namun dalam tullisan ini kita akan lebih endalami dalam pemakaian
dan penggunaan isolasinya yaitu yang kita gunakan ebonite sebagai isolasinya.
Dari semua sifat yang harus dipenuhi untuk menjadi isolasi yang baik,
ebonite memiliki sifat yang cenderung kaku. Untuk itu, sifat kekakuan pada
ebonite harus kita kurangi dengan cara menambah bahan karet alami dalam
3
pembuatan ebonite agar dapat digunakan sebagai isolasi kabel listrik bawah tanah
yang baik. Serta untuk mengurangi dan memperkecil daya serap ebonite pada air
dan uap air, ebonite dapat dicampur dengan suatu cairan minyak yang berfungsi
untuk membuat tidak menyerap air maupun uap air.
Bahan/Materi Penelitian
Ebonit (hard rubber) dibuat dari karet alam dan ataupun karet sintetis
(butadiene rubber, styrene butadiene rubber, nitril butadiene rubber) yang
dicampur dengan belerang dalam jumlah mencapai 25-60 bagian perseratus
bagian karet.
BAB IV PEMBAHASAN
Bahan dielektrik ideal adalah bahan yang tidak memiliki muatan bebas.
Medan listrik menimbulkan gaya pada setiap partikel bermuatan. Muatan positif
4
dan negatif dari setiap molekul berpindah dari letak kesetimbangannya ke arah
yang berlawanan. Tetapi, perpindahan ini dibatasi oleh gaya pemulih yang kuat
yang terjadi akibat perubahan susunan muatan dalam molekul. Perpindahan relatif
muatan positif dalam dielektrik terhadap muatan negatif, menyebabkan dielektrik
tersebut terpolarisasi. Besarnya polarisasi tidak hanya bergantung pada medan
listrik, tetapi juga pada sifat molekul penyusun bahan dielektrik tersebut.
Ebonit merupakan salah satu dari bagian bahan dielektrik. Ebonit adalah
karet kaku yang dibuat dari karet alam yang ditambah dengan belerang (30-40%),
kemudian dipanaskan agar terjadi ikatan silang antarmolekul dengam belerang.
Terbentuklah bahan seperti resin yang kaku dan hitam. Ebonit bersifat resistan
terhadap alkohol, gliserol, aseton, dan hidrokarbon alifatik lainnya. Ebonit
mempunyai sifat fisik relative bagus antara lain kuat tarik, ketahanan pukul,
kekakuan pada suhu normal, daya tahan terhadap listrik dan daya tahan terhadap
bahan-bahan kimia serta cairan yang bersifat korosif dan stabil pada kondisi
lembab. Bahan ini digunakan secara luar digunakan sebagai komponen dari alata
listrik atau untuk industri kimia.
Ebonit (hard rubber) dibuat dari karet alam dan ataupun karet sintetis
(butadiene rubber, styrene butadiene rubber, nitril butadiene rubber) yang
dicampur dengan belerang dalam jumlah mencapai 25-60 bagian perseratus
bagian karet kemudian divulkuanisasi dengan cara pemanasan alam waktu yang
relative lama. Bila vulkuanisasi dilakukan pada suhu 100 ℃ maka dierlukan
5
waktu sampai 10 jam, sedangkan jika pada suhu 155℃ diperlukan waktu sekitar
3-5 jam.
a. Bagian utama : yaitu bagian yang harus ada pada setiap kabel antara lain :
- Penghantar (conduktor)
- Isolasi (Insulation)
- Tabir (screen)
- Selubung (Sheath)
b. Bagian pelengkap yaitu : bagian yang hanya di pergunakan untuk memperkuat
(memperbaki) sifat – sifat kabel tenaga atau untuk melindungi kabel tenaga
antara lain yaitu :
- Bantalan (bedding)
- Perisai (armour)
- Bahan pengisi (filler)
- Sarung kabel (serving)
6
Gambar II.10. Bagian Utama dari Kabel
Keterangan
1. Selubung
2. Isolasi
3. Penghantar
4. Tabir
Keterangan
1. Sarung kabel
2. Perisai
3. Bantalan
4. Bahan pengisi
a. Bagian Utama
1. Penghantar (konduktor)
7
Berdasarkan dari inti kabel, maka sebagai penghantar yang banyak di
pakai adalah
- Tembaga : yaitu kabel tembaga polos (plain wire) tanpa lapisan
dan kawat tembaga berlapis timah atau (finned lopper wire).
- Aluminium : dalam penggunaan kabel, untuk penghantar
aluminium terdiri : penghantar bulat tanpa rongga, penghantar bentuk
sektoral penghantar bulat berongga.
2. Isolasi
Isolasi adalah sifat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris
beberapa buah penghantar yang berdekatan, sehingga tidak terjadi
kebocoran arus.
3. Tabir (screen)
Tabir adalah suatu lapisan yang ada pada kabel yang di pasang sesudah
bahan isolasi, dimana tabir ini biasa di jumpai pada kabel tegangan tinggi.
4. Selubung (sheath)
Selubung (sheath) di gunakan untuk melindungi inti kabel dari
pengaruh luar, seperti : pelindung terhadap korosi, penahan gaya
mekanis, mencegah keluarnya minyak dan mencegah masuknya uap air
(cairan) kedalam kabel.
b. Bagian Pelengkap
1. Bantalan (Bedding)
Bantalan (bedding) adalah lapisan yang terbuat dari serat – serat yang
berguna untuk tempat duduk perisai (armour) dan mencegah proses
elektrolisa sehingga tidak merusak bagian dalamnya.
2. Perisai (Armour)
Perisai (armour) ini berfungsi untuk melindungi bahan isolasi dari
kerusakan mekanis.
3. Bahan Pengisi (Filler)
Bahan pengisi biasanya di pakai pada konstruksi kabel yang berinti
tiga yaitu di gunakan untuk mengisi ruang (celah) yang kosong
sewaktu pemasangan intinya, sehingga dapat bentuk bulat.
8
4. Sarung kabel (serving)
Sarung kabel adalah suatu lapisan bahan serat yang di resapi dengan
campuran kedap air. Sarung kabel ini biasanya dipasang diatas
armour, yang berfungsi adalah selain untuk bertahan bagi perisai, juga
sebagai kompnen yang berhubungan langsung dengan tanah, sehingga
sarung kabel adalah bagian pertama yang berhubungan dengan
(serkena) pengaruh luar.
9
Penghantar tembaga
Isolasi
(ebonite)
Selubung (ebonite)
10
Pada rekayasa ide yang disajikan oleh penyaji di atas dapat terlihat jelas
bahwa dalam pembuatan kabel PLN dalam tanah, penyaji ingin memperkuat
ketahanan kabel PLN dalam tanah ini terletak pada lapisan pembungkus kabel
yang biasanya hanya terbuat dari isolasi yang diserapi minyak bertekanan akan
menjadikan bahan dari isolasi bahan ebonite ini lebih tahan air dan sinar
matahari. Sehingga kabel PLN yang biasanya digunakan di dalam tanah itu
mengandung bahan yang ketahannannya kurang saat tanah tersebut terkena sinar
matahari dan air menjadi sebuah kabel yang memiliki ketahannan yang lebih
tinggi. Kabel inilah yang kemudian dapat dijadikan kabel PLN dalam tanah.
Dengan kabel PLN yang telah diletakkan di dalam tanah ini, diharapkan
akan menjadikan lingkungan kota lebih rapi dari biasanya. Selain itu, karena
diletakkannya kabel PLN dalam tanah ini juga yang akan diharapkan dapat
mengurangi terjadinya korsleting arus listrik baik yang disebabkan oleh badai,
pohon tumbang, banjir,dan bencana lainnya.
11
12