Anda di halaman 1dari 12

Rekayasa Ide

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN


BERBASIS GREEN SYSTEM AND CLEAN ENERGY

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “REKAYASA IDE:Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana
Berbasis Green System And Clean Energy”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata
kuliahkami yaitu “ELEKTRONIKA DASAR”.
Tugas Prekayasa ide ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita bagaimana kita menciptakan suatu rekayasa ide mengenai kelistrikan yang
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan,penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih
terbatas.Karena itu penulis sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini.akhir katas penulis berharap semoga tugas Rekayasa
Ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya,Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar belakang........................................................................................................................
1.2 Tujuan Rekayasa Ide...............................................................................................................
1.3 Manfaat Rekayasa Ide............................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin.......................................................................
2.2 Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin..................................................
2.3 Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin..........................................................................
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.............................................
BAB III GAMBARAN REKAYASA IDE.............................................................
3.1 Gambaran Rekayasa Desain Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Energi Angin...............
3.2 Gambaran Bahan Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Energi Angin.............
3.3 Gambaran Rekayasa Alat Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik.......................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada zaman sekarang kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat. Krisis
listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah dipredikasi oleh banyak ahli energi di
Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Kebutuhan energi dapat meningkat secara bertahap, baik
ditinjau dari kapasitasnya, kualitasnya maupun ditinjau dari tuntutan distribusinya.Konsumsi
listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi nasional. Komsumsi listrik Indonesia yang begitu besar akan menjadi masalah bila dalam
penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan. Kebutuhan pasokan energi listrik yang terus-
menerus dan berkualitas menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh negara.
Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik ini, maka diperlukan sebuah sumber energi
baru yang mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional yang semakin besar. Angin, sebagai
sumber yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi listrik. Angin
merupakan sumber energi yang tidak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem perubahan energi
angin akan berdampak positif terhadap lingkungan.
Hal ini dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai angin dan pembangkit
listrik tenaga angin ini. Selain itu juga perlu diketahui proses pembangkitan listrik tenaga angin
ini sehingga dapat dianalisa kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan sistem
pembangkit listrik lain.Dan ini menginspirasi saya dalam pembuatan rekayasa ide mengenai
pembangkit listrik tenaga angin yang lebih efisien dan langsung dirasakan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan Rekayasa Ide

A. Untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Elektronika Dasar


B. Untuk Menciptakan Suatu Produk Dari Awal Rekayasa Ide Pembangkit Listrik Tenaga Angin
C. Untuk Memberikan Solusi Bagi Desa-Desa Yang Belum Tersentuh Listrik Dari Rekayas Ide
Ini Agar Tercipta Produk Yang Bermanfaat Bagi Masyarakat Yang Membutuhkan.
1.3 Manfaat Rekayasa Ide

1. Manfaat Bagi Penulis


Rekayasa ide ini diharapkan dapat melatih penulis dalam mengelluarkan ide dan sisi kreatif
nya sehingga menyumbang suatu manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai masalah khususnya kekurangan listrik bagi desa-desa yang belum tersentuh
listrik dengan merekayasa ide pembanhkit listrik tenaga angin yang lebih efisien.
2. Manfaat Bagi Pembaca
Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi dan masukan bagi
masyarakat pada umumnya, agar dapat menjadi referensi dan menginspirasi pembuatan produk
pembangkit listrik tenaga angin yang lebih efisien dan berguna bagi masyarakat yang
membutuhkan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin
sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat merubah energi
angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem
pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang
sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di
alam.
2.2 Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.
Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :
1.Anemometer : Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
Blades : Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau
pisau untuk mengangkat dan berputar.
2.Brake : Digunakan untuk menjaga putaran pada poros agar bekerja pada titik aman saat terdapat
angin yang besar.
3.Controller : Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan
menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di
atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
4.Gear box : Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan
meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm.
5.Generator : Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik
AC.
High-speed shaft : Mengubah poros rotor kecepatan tinggi.
6.Low-speed shaft : Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
Nacelle : Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi,
generator, kontrol, dan rem.
7.Pitch : Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan
menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan
listrik.
8.Rotor : Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor.
9.Tower : Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin
meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak
energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
10.Wind direction : Ini adalah turbin pertama yang disebut karena beroperasi melawan angin.
turbin lainnya dirancang untuk menjalankan melawan arah angin, menghadap jauh dari angin.
11.Wind vane : Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan
turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
12.Yaw drive : Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai
perubahan arah angin.
13.Yaw motor : Kekuatan dari drive yaw.
14.Penyimpan energi (Battery) : Alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi
listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin
suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi.
2.3 Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari beberapa
turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja dari pembangkitan listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja
berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun
menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin,
lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator
mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros
pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros
terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop.
Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk
akhirnya digunakan oleh masyarakat. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai
sebelum dapat dimanfaatkan. Secara sederhana proses pembangkitan listrik dengan kincir angin
adalah listrik dialirkan melalui kabel penyebaran yang dibagikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah,
dan sebagainya. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil,
kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Kelebihan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbaru. Pengharapan sumber energi ini tidak akan membuat
sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu
tenaga angin dapat menerima dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga
merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan
emisi gas buang atau polusi terhadap lingkungan.
Kekurangan yang paling serius dikritik adalah penggunaan ladang angin sebagai pembangkit
listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat
menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat
pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat
mengurangi lahan pertanian serta pemukiman.Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi
ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan
penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin
dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.

BAB III

GAMBARAN REKAYASA IDE

3.1 Gambaran Rekayasa Desain Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Energi Angin

Tujuan mendesain produk ini agar hasilnya lebih maksimal dan menarik. Desain sendiri
adalah suatu sistem yang berlaku untuk segala jenis perancangan dimana titik beratnya adalah
melihat segala sesuatu persoalan tidak secara terpisah atau tersendiri,melainkan sebagai kesatuan
masalah yang saling terkait. Adapun desain produk rekayasa merupakan gambar rancangan awal
dalam membuat sebuah produk rekayasa.
3.2 Gambaran Bahan Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Energi Angin

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan pendukung. Pembuatan modal
pembangkit listrik adalah menara pembangkit listrik energi angin. Menara pembangkit listrik
tenaga angin memiliki 3 kelompok bagian yaitu sebagai berikut :
1.Dudukan menara
Membuat dudukan menara mengambil ukuran garis tengah 25cm. Membentuk plat sedemikian
rupa menjadi siku sebagai media untuk menyatukan antara dudukan menara. Memasang dudukan
menara dan dipasang dengan mengunakan screw.
2.Menara
Bahan pendukung pembuatan bagian menara digunakan aluminium angle yang di potong dengan
variasi ukuranya.
3.Kincir angin
Berikut bahan untuk membuat kincir angin : Klem yang dibentuk seperti lingkaran dengan
diameter sesuai dengan dinamo DC yang disiapkan,potong plat dudukan kincir hingga membentuk
siku,center kincir berfungsi untuk dudukan blade atau kincir,gear pengunci kincir berfungsi untuk
menggabungkan antara center kincir dan dinamo DC,blade atau kincir dibuat sebanyak 3
buah,kabel,dinamo,dan screw.Setelah semuanya sudah jadi dan sudah siap bagian dudukan
menara,menara,kincir disatukan agar dapat dibentuk model pembangkit listrik energi
angin.Material digunakan terbuat dari kayu,bambu,kaleng bekas,alumunium angle.
3.3 Gambaran Rekayasa Alat Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik

Antara lain:

 Obeng
 Bor tangan
 Test pen
 Gergaji
 Pensil
 Meteran pita
 Penggaris

4. Proses Pembuatan Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Energi Angin


A. Langkah-langkah Pembuatan Produk Rekayasa Pembangkit Listrik :

1) Siapkan bahan,peralatan,dan komponen yang telah dibuat diatas. Kemudian ukur dan potong
alumunium angle dengan beberapa ukuran yang ada sesuai kebutuhan untuk membuat model
menara.
2) Buatlah posisi lubang untuk penempatan screw,dan berilah tandanya.
3) Kemudian siapkan dudukan menara. Rakit dan pasang satu per satu potongan-potongan
alumunium angle tadi hingga membentuk menara kincir angin.
4) Satukan dudukan menara dan menara,kemudian siapkan dinamonya.
5) Setelah itu,pasang kincir pada center blades.
6) Rakitlah bagian tengah kincir dan gunakan klem pasang bagian kincir pada menara.
Rangkaikan kabel untuk kutub positif dan kutub negatif (DC).
7) Pastikan rangkaian sudah benar. Coba dengan memberikan angin buatan dengan menggunakan
kipas angin. Ukur ujung tegangan DC dengan menggunakan multitester (posisi selector switch
pada DC volt). Kemudian sambungkan pada lampu LED,dan perhatikan lampunya. Indikasinya
adanya arus listrik adalah menyalanya lampu.

B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) dalam Pembuatan Produk Rekayasa


Unsur –unsur penunjang yang bersifat non material sebagai berikut :
v .Adanya buku penunjuk penggunaan tool atau alat.
v .Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
v . Himbauan –himbauan.
v . Petugas keamanan.

Unsur – unsur penunjang yang bersifat material sebagai berikut : baju


kerja,helm,kacamata,sarung tangan,dan sepatu.
C. Penerapan K3,sebagai berikut :

1) Bersikap hati-hati dalam bekerja demi keselamatan diri.


2) Biasakan menjaga kebersihan di area kerja dari kotoran atau material.
3) Pakailah pakaian keselamatan kerja,tidak terlalu longgar untuk menghindari terjerat mesin
yang berputar.
4) Gunakan safety shoes.
5) Gunakan kacamata pada saat memakai peralatan dan perlengkapan yang menghasilkan
scrap,yang dapat membahayakan mata.
6) Gunakan pelindung telinga pada tempat yang bising.
7) Alat yang terbuat dari logam atau penghantar listrik yang baik sebaiknya tidak digunakan pada
saat bekerja pada rangkaian yang berarus listrik.
8) Helm yang kuat dikenakan ditempat yang dianjurkan.
9) Rambut panjang diikat atau dipotong jika bekerja di mesin.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin
sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama dari pembangkit listrik
tenaga angin yaitu turbinangin (wind turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen
seperti anemometer, blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft, low-speed
shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan penyimpan
energi (battery). Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang
turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik. Keuntungan utama dari
penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang terbarukan. Namun selain kelebihan
yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara lain membuat lebih buruk dampak
visual, menyebabkan derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan Pada akhir 2007 di
Indonesia sudah mulai dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Sehingga pembangkit
listrik tenaga angin ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber energi angin dapat
lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Santoso.2012.Energi Angin Menjadi Green And Clean


Energi http://anangsetiyowibowo.blogspot.co.id.Diakses Pada 2 Desember 2016
Budi Rasid.2013.Energi angin menjadi clean and green
energy.http://semuaada07.blogspot.co.id. Diakses Pada 2 Desember 2016
Candra
HerlambangPembangkit listrik tenaga angin terbarukan.http://diyanhidayat.blogspot.co.id. Diak
ses Pada 2 Desember 2016
http://reoramandha94.blogspot.co.id/2015/04/makalah-energi-angin.html
http://afrizalmulyana.blogspot.co.id/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1059-art-1

Anda mungkin juga menyukai