Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REPORT

“HUKUM KIRCHOFF”

Dosen pengampu : Drs. Suherman, M.Pd.

Mata Kuliah : Listrik dan Elektronika Dasar

DISUSUN OLEH
KELOMPOK :

NAMA : EGO PRANATA

NIM : 5183122027

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

S-1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena

dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan

makalah tentang mengkritik jurnal atau yang kita sebut Critical Jurnal Review.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita dalam Listrik dan Elektronika Dasar. Saya juga

menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan

usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya

sendiri dan orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan

saran yang membangun dari bapak/ibu demi perbaikan makalah ini diwaktu yang

akan datang.

Medan,15 November 2018

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar……................…………………………………....……………… … II

DAFTAR ISI ……………..………….......…………………………………………… III

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR………………………………………… 1

B. Tujuan…………………………………………………………………….. 1

C. Manfaat…………………………………………………………………… 1

D. Identitas Journal …………………………………………………………. 2

BAB II RINGKASAN ISI JOURNAL

I. Pendahuluan ……………………………………………………………..... 3

II. Metode Penelitian …………………………………………………………. 5

III. Hasil dan Pembahasan ……………………………………………………. 6

IV. Referensi ……………………………………………………………………. 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Kekurangan Dan Kelebihan Journal …..……………………………… 9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 10
B. Saran………...…………………………………………………………... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Arti Penting CJR

Critical Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap su


atu buku maupun artikel. Critical Review bukan hanya merupakan laporan
atau tulisan tentang isi suatu buku atau artikel, tetapi lebih kepada evaluasi,sepert
i mengulas atau mereview, menginterpretasi serta menganalisis.

Dan critical review bukan merupakan pembuktian benar atau salah suatu
artikel atau buku. Mengenai keungguluan dan kelemahan juga dijadikan
pertimbangan bagi reviwer.

Critical Review lazimnya diberikan pada acara perkuliahan di perguruan


tinggi sebagai wujud tugas oleh dosen kepada mahasiswa. Dengan begitu,tidak
tertutup kemungkinan bagi kalangan umum yang mempunyai keinginan
untuk mengasah kemampuannya dalam berpikir kritis.

B. Tujuan.

 Mengetahui apa maksud dan tujuan dari Listrik dan Elektronika Dasar

 Mengetahui apa pentingnya belajar Listrik dan Elektronika Dasar

 Dapat mempelajari kekurangan dan kelebihan dari suatu Journal

C. Manfaat.

 Sebagai pembahasan dari didalam perkuliah Listrik dan Elektronika Dasar

 Untuk menambah pengetahuan tentang apa itu Listrik dan Elektronika

Dasar

 Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari jurnal yang kita review

 Dapat menamabah wawasan bagi pembacanya.


D. Identitas Journal :

1. Judul Jurnal : Hukum Kirchoff

2. Pengarang :Putry Angeli

3. Penerbit : Univrsitas Andalas

4. Tahun terbit :2016


BAB II

RINGKASAN ISI JOURNAL

Abstrak
Hukum kirchoff adalah hukum yang digunakan untuk mengetahui arus
yang mengalir pada tiap bagian rangkaian yang rumit. Hukum kirchoff
mempelajari hukum tegangan Kirchoff dan hukum arus Kirchoff, serta
mempelajari hukum rangkaian loop banyak. Pada rangkaian tertutup suatu
cabang sama dengan jumlah arus lewat dari cabang tersebut. Terdapat dua
hukum yang berlaku, diantaranya hukum Kirchoff I dan hukum Kirchoff II. Pada
percobaan dapat dilakukan pembuktian terhadap hukum tersebut apakah berlaku
atau tidak.

Rangkaian yang digunakan dalam percobaan ada tiga, yaitu rangkaian seri,
rangkaian paralel, dan rangkaian multiloop. Pada rangkaian seri akan didapatkan
kesimpulan bawa arus yang masuk sama dengan arus yang keluar sesuai dngan
hukum kirchoff I. Pada rangkaian paralel didapatkan bahwa arus yang mengalir
dibagi dimana sebagian arus mengalir ke suatu alat dan sebagian lagi mengalir ke
alat yang lain. Pada rangkaian multiloop didapatkan bahwa pengukuran yang
dilakukan akan lebih mudah menggunakan multiloop, karena telah mencakup
amperemeter, voltmeter dan tegangan.

Kata kunci : hukum kirchoff, rangkaian seri, rangkaian paralel, rangkaian multiloop

I. PENDAHULUAN
Hukum Kirchoff dapat digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian
yang kompleks. Hukum ini merupakan salah satu teori elektronika untuk
menganalisis lebih lanjut tentang rangkaian elektronika. Loop merupakan
suatu rangkaian atau suatu jalan konduksi yang tertutup. Titik-titik cabang
dalam jaringan (rangkaian) merupakan tempat bertemunya beberapa
konduktor.
Arus listrik yang telah dipelajari, mengalir bagaikan aliran dari dataran tinggi
ke dataran rendah atau arus listrik itu merupakan aliran arus dari potensial
tinggi disebut kutub positif melalui kabel (rangkaian luar) menuju potensial
rendah disebut kutub negatif.Untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir
dalam rangkaian, dapat digunakan hukum Kirchoff:
Pada rangkaian tertutup, jumlah sumber tegangan akan sama dengan jumlah
penurunan potensial. Jumlah arus yang masuk dalam percabangan akan sama
dengan jumlah arus yang keluar dari persimpangan tersebut.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika melalui
percabangan, Arus listrik akan terbagi pada setiap percabangan dan besarnya
tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Jika hambatan pada
cabang tersebut besar, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut
mengecil.

Pada rangkaian listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang


bercabang-cabang. Untuk menghitung besaran arus listrik yang mengalir pada
setiap cabang, seorang ahli fisika bernama Gustav Kirchoff (1824-1887)
mengemukakan dua aturan hukum yang digunakan untuk membantu
perhitungan tersebut. Hukum kirchoff pertama disebut hukum titik cabang
dan hukum Kirchoff kedua disebut hukum loop. Suatu titik cabang dalam
suatu rangkaian adalah tempat bertemunya beberapa buah konduktor. Sebuah
loop adalah jalan konduksi yang tertutup.

Pertama, kita membahas tentang hukum Kirchoff. Hukum ini merupakan


hukum kekekalan muatan lisrik yang ada pada sistem tertutup adalah tetap.
Secara sederhana, hukum Kirchoff I menyatakan bahwa, ”jumlah arus yang
masuk pada sebuah titik cabang sama dengan arus yang keluar dari titik
tersebut.” Secara matematis dapat ditulis menjadi:

I (masuk) = I (keluar) Sehingga: I1 = I2 + I3 + I4

Kebenaran hukum Kirchoff I dapat dibuktikan dengan hukum kekekalan


muatan. Kuat arus adalah muatan yang mengalir per satuan waktu.
Seandainya muatan persatuan waktu yang masuk titik cabang lebih besar
daripada jumlah muatan persatuan waktu yang keluar, maka titik cabang akan
kelebihan muatan positif. Tetapi pada kenyataannya seluruh sistem dalam
keadaan normal. Jadi, pengandaian ini menunjukkan bahwa muatan persatuan
waktu yang masuk dan keluar adalah sama.

Besar dari hukum Kirchoff II adalah hukum hukum kekekalan energi yang
diterapkan pada rangkaian tertutup. Pemakaian hukum II Kirchoff pada
rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian yang tidak dapat
disederhanakan menggunakan kombinasi seri-paralel.
Hukum II Kirchoff sendiri berbunyi, “di dalam sebuah rangkaian tertutup
(loop), jumlah aljabar gaya gerak listrik(ggl) dengan penurunan tegangan(R)
adalah sama dengan nol.

Secara sistematis dapat ditulis dengan ε + IR = 0 sedangkan V = I.R


Pada rangkaian tidak bercabang (seri), tegangan listrik dapat ditulis menjadi
V = V1 + V2 + V3Sedangkan kuat arus di setiap titik sama besar.

Pada rangkaian bercabang (paralel), tegangan listrik sama besar, dimana


V = V1 + V2 + V3 Sedangkan kuat arusnya adalah : I = I1 + I2 + I3
Jadi, rangkaian paralel kebalikan dari rangkaian seri.

II. METODE PENELITIAN


A. Alat dan Bahan
Papan rangkaian digunakan untuk meletakkan susunan rangkaian seri
maupun paralel. Set hambatan digunakan sebagai hambatan yang akan dialiri
arus listrik.Power supply DC digunakan untuk mengalirkan arus listrik pada
rangkaian. Multimeter digunakan untuk mengukur besar arus dan tegangan
arus yang mengalir pada rangkaian.
B. Prosedur percobaan
Percobaan pertama adalah mempelajari hukum tegangan Kirchoff. Langkah
pertama yaitu rangkaian disusun sesuai gambar. Kemudian tegangan sumber,
arus di setiap masukan R diukur, tegangan pada R1 R2 R3 diukur. Percobaan
ini dilakukan untuk harga R yang lain.
Percobaan kedua yaitu menentukan hukum Kirchoff hukum Kirchoff pada
rangkaian paralel. Langkah pertama adalah rangkaian disusun seperti gambar.
Kedua, tegangan sumber dan arus di setiap percabangan diukur.
Percobaan ketiga yaitu mempelajari hukum arus kirchoff. Prosedur pertama
adalah rangkaian disusun seperti gambar, kemudian besar tegangan E
ditentukan, dan arus yang lewat pada hambatan R1 R2 R3 R4, dan R5 diukur
dan dicatat arahnya.
Percobaan terakhir adalah mempelajari rangkaian multiloop. Langkah kerja
yang dilakukan adalah rangkaian disusun seperti gambar, kemudian masing-
masing tegangan diukur, arus yang mengalir pada hambatan R1,R2, dan R3
juga diukur. Percobaan tersebut diulangi dengan tegangan sumber yang
berbeda.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis hasil pengukuran


Dari percobaan yang dilakukan ternyata tidak semua data yang diperoleh
sesuai dengan teori yang ada. Hal ini dikarenakan kurang telitinya praktikan
dalam melakukan percobaan dan masih kurang memahami penggunaan
multimeter. Pada rangkaian seri data yang diperoleh saat praktikum memliki
hasil yang hampir sama dengan teori yang ada. Artinya data yang didapatkan
telah mendekati keakuratan. Seperti pada bunyi hukum Kirchoff I, hasil yang
didapatkan adalah arus yang masuk sama dengan arus yang keluar.

Tabel 1. Rangkaian Seri

No. E (Volt) Vtot (Volt) I (A)

1. 3 2,869 0,081

2. 4 3,519 0,1

3. 6 4,492 0,128

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin besar tegangan yang
diberikan maka arus yang diperoleh juga semakin besar. Begitu juga
dengan kecepatannya, ketika tegangan semakin besar kecepatan arus yang
mengalirpun juga semakin besar.
Pada rangkaian paralel data yang didapatkan memiliki nilai yang sedikit berbeda
dengan teori. Arus yang didapatkan pada praktikum lebih besar daripada teori.
Namun perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu jauh. Bisa dikatakan bahwa data
yang didapatkan hampir mendekati keakuratan.

Tabel 2. Rangkaian Paralel

No. E (Volt) I1 (A) I1 (A) I3 (A)

1. 3 0,00012 0,00012 0,00012

2. 4 0,00014 0,00014 0,00014

3. 6 0,00018 0,00018 0,00018

Dari tabel diatas dapat dillihat bahwa semakin besar tegangan maka arus
yang mengalirpun semakin besar. Namun, tidak terjadi perubahan pada
setiap arus dari arus pertama sampai arus ketiga. Arus yang mengalir
konstan.

Pada rangkaian multiloop terdapat perbedaan yang cukup jauh antara praktikum
dengan teori. Arus yang didapatkan terlalu kecil dari data yang seharusnya.

Tabel 3. Rangkaian Multiloop

Sampel

Pengukuran 1 2

E (V) 3 4

E2 (V) 6 3

R1 (Ω) 32,1 32

R2 (Ω) 26,5 26,7

R3 (Ω) 18,2 19,8

I1 (A) 0,00007 0,00009

I2 (A) 0,00013 0,00005

I3 (A) 0,00001 0,00006


Dari data diatas dapat dilihat bahwa pengukuran pada data kedua lebih
besar daripada pengukuran data pertama. Pada kedua sampel, tegangan
dan hambatan semakin lama semakin besar. Namun berbeda dengan
arusnya, arus yang didapatkan tidak konstan.

Dari hasil praktikum yang didapatkan, diperoleh kesimpulan bahwa hukum


Kircoff berlaku pada penerapannya.

B. Analisis nilai ralat

Dilihat pada tabel ralat, praktikum yang telah dilakukan memiliki ketelitian
yang rendah. Karena, masih terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara
data yang diperoleh saat praktikum dengan teori yang telah ada. Pada
rangkaian seri data yang diperoleh saat praktikum lebih besar dibandingkan
denga teori. Pada rangkaian paralel data yang diperoleh saat praktikum tidak
stabil dibanding teori. Pada rangkaian multiloop data yang diperoleh saat
praktikum lebih kecil dibandigkan teori.

IV. REFERENSI
1. Halliday, Resnick. 1994. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
2. Resnivock, Robert. 1995. Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga.
3. 1998. Fisika Dasar. Bandung:ITB.
4. Zeamanski, Sears. 1984. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
BAB III

PEMBAHASAN

 KELEBIHAN

- Jurnaltersebutsangatbagusuntukpembelajaranbagipemulakarenahukum
kirchoffnyasekaligusmembahasrangkaianseri,paralleldanmidloop.

- Menggunakan kata-kata formal

- Sangat baik karena dilengkapi tabel

 KELEMAHAN

- Tidak Dilengkapi gambar di masing-masing rangkaian

- Tidak dilengkapi volume dan terbitan

- Terdapat penggunaan kata yang tidak tepat


BAB IV

PENUTUP

 KESIMPULAN

Pada rangkaian seri hasil yang diperoleh antara teori dan praktikum sudah
mendekati keakuratan walau terdapat sedikit perbedaan. Arus yang masuk
sama dengan arus yang keluar. Pada rangkaian paralel, arus setiap
percobaan sama, namun Ia dan Ib masih berbeda. Pada rangkaian
multiloop hambatan yang didapatkan antara praktikum sama denagn teori.

 SARAN

Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan


diperkuat lagi,dan untuk kelemahan jurnal tersebut agar lebih diteliti lagi
untuk mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Putri angeli.2016.Hukum Kirchoff:UniversitasAndalas

Anda mungkin juga menyukai