Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JURNAL REPORT

“Hukum OHM”

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Invo Kavit Zega (5193151011)
Lilis Safitri (5191151008)

Dosen Pengampu:

Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.

M. Aulia Sembiring, M.T

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk dapat menyusun Critical Jurnal Report Teknik Dasar listrik yang diambil dari
jurnal “Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff (E1)” , dan jurnal “LEMBAR KERJA SISWA
BERBASIS SAINTIFIK PADA KONSEP HUKUM OHM UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS”.

Adapun tujuan penulis menyusun Critical Jurnal Report ini adalah agar penulis bisa lebih
cekatan dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa digunakan serta
dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi penulis sendiri.

Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Report ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalaha, penulis mohon maaf karena
sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh karena itu penulis
berharap saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan tugas
ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................... 3


B. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 3
C. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 3
D. Jurnal yang di Review .................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5

A. Jurnal Utama .................................................................................................. 5


B. Jurnal Pembanding ......................................................................................... 11

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN........................................................ 14

BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 15

KESIMPULAN .......................................................................................................... 15

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan
pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm
dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm (1787-1854). Hukum Ohm digunakan untuk
menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik.
Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum dasar
pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak hanya dapat menghitung,
tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk
memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang diperlukan.
Hukum Ohm juga berbunyi Beda potensial sepanjang konduktor ideal adalah sebanding dengan
arus yang melewatinya.

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan CJR ini untuk meningkatkan pemahaman lebih tentang
Kelistrikan, khususnya tentang Hukum hukum rangkaian Kelistrikan. Sekaligus untuk
menyelesaikan kewajiban tugas pada mata Teknik Dasar Listrik di Universitas Negeri Medan.

C. MANFAAT PENULISAN
• Mengulas isi sebuah jurnal
• Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal
• Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh kedua jurnal
• Menjadi pribadi yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak dikarenakan terbiasa
melakukan aktivitas positif seperti mengerjakan CJR ini.

D. INDENTITAS JURNAL YANG DIREVIEW


Jurnal Utama
Judul Jurnal :Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff (E1)
Penulis :Nurul Yanti Cahaya, Riyan Yefta Purba, Rozaq Alfan, Endarko
Email : nurulyca@yahoo.co.id

3
Jurnal Pembanding
Judul Jurnal : LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS SAINTIFIK PADA KONSEP HUKUM
OHM UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Penulis : Hikmawati
Email : hikmawati.fisika@yahoo.com
ISSN : 2410-1500
Vol : XI No.1

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. RINGKASAN JURNAL UTAMA

JURNAL UTAMA

Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff


(E1)
Nurul Yanti Cahaya, Riyan Yefta Purba, Rozaq Alfan, Endarko
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya, 60111
e-mail: nurulyca@yahoo.co.id

Abstrak—Telah dilakukan percobaan hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Percobaan ini bertujuan
untuk mempelajari hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi secara teori dan eksperimen
dalam hukum Ohm dan membuktikan hukum Kirchoff dengan membandingkan tegangan yang
diperoleh melalui eksperimen dan teori. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah
hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Pada percobaan hukum Ohm ini digunakan dua variasi
hambatan, yaitu 10kΩ dan 1kΩ dengan variasi tegangan, yaitu 5V, 6V, dan 10V. Untuk
pengukuran nilai i digunakan multimeter. Sedangkan pada percobaan hukum kirchoff ini
digunakan empat variasi hambatan, yaitu 4,7 kΩ; 6,8 kΩ; 10 kΩ dan 15 kΩ dengan variasi pada
tegangan pula, yaitu 5V, 10V dan 12V. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
ini antara lain : multimeter, power supply, resistor, kabel, dan project board. Pada percobaan ini
akan digunakan 2 model rangkaian. Satu rangkaian untuk percobaan hukum Ohm dan satu
rangkaian untuk percobaan hukum Kirchoff. Pada percobaan hukum Ohm menggunakan variasi
tegangan 5V, 9V dan 12V dengan variasi resistor sebesar 1 kΩ dan 10 kΩ. Pada percobaan hukum
Kirchoff menggunakan variasi resistor sebesar 1 kΩ, 3 resistor 4,6 kΩ dan variasi tegangan 5V,
9V, dan 12V. Berdasarkan percobaan hukum Ohm yang telah dilakukan, didapatkan nilai error
yang kecil dan nilai error maksimalnya adalah 0,04%. Berdasarkan hukum Ohm diketahui bahwa
semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar pula arus yang dihasilkan. Bedasarkan
percobaan hukum Kirchoff, nilai error dari seluruh percobaan yang dilakukan dengan berbagai
variasi memiliki nilai error maksimalnya 7%.

I. PENDAHULUAN

Listrik merupakan sumber yang umum digunakan dan banyak bermanfaat dalam kehidupan
manusia. Listrik sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya penggunaan
listrik pada lampu rumah, setrika, televisi dan alat-alat listrik lainnya yang disesuaikan dengan
tegangannya pula. Didalam listrik terdapat arus, tegangan, dan hambatan listrik yang saling
berhubungan. Dasar – dasar tentang elektronika, misalnya tegangan dan resistor ada pada Hukum
Ohm dan Hukum Kirchoff merupakan hukum dasar mengenai elektronika. Dalam hukum Ohm
besar arus listrik yang mengalir yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus
dengan beda potensial yang diberikan kepada penghantar tersebut dan berbanding terbalik dengan

5
hambatannya. Sedangkan hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika yang digunakan
untuk menganalisa nilai tegangan dan arus pada rangkaian.. Untuk mengetahuinya, maka
dilakukanlah percobaan hukum Ohm dan hukum Kirchoff ini.
a. Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan salah satu hasil percobaan laboratorium yang dilakukan oleh
George Simon Ohm tentang hubungan arus dan tegangan yang kemudian dikenal
dengan hukum Ohm Hukum Ohm sendiri merupakan hasil analisis matematis dari
rangkaian galvanic yang didasarkan pada analogi antara aliran listrik dengan aliran panas.
Formulasi Fourier untuk aliran panas adalah
𝑑𝑄 𝑑𝑇
= −𝑘𝐴
𝑑𝑡 𝑑𝑙

dengan Q adalah kuantitas panas dan T adalah temperatur, sedangkan k adalah konduktivitas
panas, A adalah luas penampang. Dengan formulasi Fourier untuk persamaan konduksi pana dan
menganalogikan intensitas medan listrik dengan gradient temperature, Ohm menunjukkan bahwa
arus listrik yang mengalir pada konduktor dapat dinyatakan dengan
𝐴 𝑑𝑣
𝐼 = 𝜌 𝑑𝑙 .

Dalam hal konduktor, konduktor mempunyai luas penampang A yang merata, maka persamaan
arus itu menjadi :
𝐴𝑉 𝑉 𝜌𝑙
I= 𝜌 𝑙 = 𝑅 dengan R = 𝐴
V adalah beda potensial pada konduktor sepanjang l yang luas penampangnya A, 𝜌 adalah
karakteristik material yang disebut resistivitas, sedangkan R adalah resistor konduktor. Selanjutnya
persamaan itu dapat ditulis sebagai
𝑉 = 𝑖𝑅

Dimana konstanta pembanding R dinamakan resistansi (tahanan). Jika persamaan ini digambarkan
pada sumbu-sumbu 𝑣 terhadap 𝑖, maka diperoleh sebuah garis lurus yang melalui titik pusat
koordinat. Persamaan tersebut adalah linier sehingga dapat didefinisikan tahanan linier. Jadi, jika
perbandingan di antara arus dan tegangan dari suatu elemen rangkaian sederhana adalah sebuah
konstanta, maka elemen tersebut adalah sebuah tahanan linier yang mempunyai tahanan yang sama
dengan perbandingan tegangan terhadap arus. Terdapat dua pembagian peranan hambatan dalam
suatu rangkaian yaitu short circuit dan open circuit. Nilai dari hambatan berkisar antara nol sampai
dengan tak hingga. Rangkaian dengan nilai hambatan mendekati nol disebut short circuit,
sedangkan rangkaian dengan hambatan yang nilainya tak hingga disebut open circuit. Pada
rangkaian listrik terdapat pula komponen komponen yang dinamakan node, brances dan loop,
terminal. Terminal merupakan ujung akhir sambungan piranti atau rangkaian. Rangkaian (circuit)
adalah beberapa piranti/elemen yang dihubungkan pada terminalnya. Node adalah titik sambung
antara dua atau lebih piranti. Branch adalah sebuah komponen tunggal dalam sebuah sirkui seperti
resistor atau sumber tegangan. Loop adalah rangkaian tertutup.

6
Gambar 1. Simbol Resistor Umum

Hasil perkalian antara V dan I akan memberikan daya yang diserap oleh tahanan tersebut, yakni,
V dan I dipilih sehingga memenuhi konvensi tanda pasif. Daya yang diserap timbul sebagai panas
dan nilainya selalu positif, sebuah tahanan (resistor) adalah elemen pasif yang tidak bisa
memberikan daya dan menyimpan energi. Cara lain untuk menyatakan daya yang diserap adalah
𝑉2
P = 𝑣𝑖 = 𝑖 2 𝑅 = 𝑅
Perbandingan diantara arus dan tegangan adalah juga sebuah konstanta.
𝑖 1
= =𝐺
𝑣 𝑅
G merupakan konduktansi. Satuan untuk konduktansi adalah mho, yakni 1 A/V, dan
berlambangkan omega yang terbalik Ʊ. Symbol rangkaian yang sama digunakan untuk
menyatakan resistansi dan konduktansi. Satuan SI untuk konduktansi adalah Siemens. Tegangan,
dengan symbol 𝑣, berkaitan dengan perubahan energi yang dialami oleh muatan pada waktu ia
berpindah dari satu titik ke titik yang lain di dalam rangkaian. Tegangan antara titik A dan titik B
di suatu rangkaian didefinisikan sebagai perubahan energi per satuan muatan, yang dalam bentuk
diferensial dapat dituliskan sebagai :
𝑑𝑊
𝑣 = 𝑑𝑞
Arus merupakan perpindahan muatan dari suatu titik ke titik lain. Perpindahan ini dikarenakan
adanya perbedaan potensial (V) pada suatu titik terhadap titik lain. Arus memiliki symbol 𝑖 yang
merupakan laju perubahan jumlah muatan yang melewati titik tertentu. Dalam bentuk differensial
arus didefinisikan sebagai
𝑑𝑞
𝑖 = 𝑑𝑡
Menurut SI arus mempunyai satuan ampere. Karena satuan muatan adalah Coulomb, maka 1
ampere = 1 coulomb/detik. Perlu diingat bahwa ada dua jenis muatan yaitu muatan positif dan
negatif. Arah arus positif ditetapkan sebagai arah aliran muatan positif netto, mengingat bahwa
aliran arus di suatu titik mungkin melibatkan kedua macam muatan tersebut.

II. METODE
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff ini adalah
sebagai berikut : multimeter untuk mengukur arus dan tegangan, power supply sebagai sumber
tegangan, resistor sebagai penghambat arus yang mengalir dalam rangkaian, kabel untuk
merangkai rangkaian, dan project board sebagai tempat merangkai rangkaian.
a. Percobaan pertama yaitu hukum Ohm.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum hukum Ohm adalah :

7
1. Multimeter
2. Power supply
3. Resistor 1 kΩ dan 10 kΩ
4. Kabel
5. Project board
Percobaan ini dilakukan dengan resistor 1 kΩ dan 10 kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, 12V
dengan tiga kali pengulangan. Langkah pertama ialah mengukur dan mencatat nilai dari resistansi
resistor dengan metode menghitung urutan warna pita pada resistor. Tegangan power supply diatur
5V dan resistor sebesar 10 kΩ. Kemudian komponen disusun seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Percobaan Hukum Ohm

Kemudian arus pada rangkaian diukur dengan menggunakan multimeter dan nilai arus yang
ditampilkan dicatat. Dari hasil eksperimen dan teori nilai arus dibandingkan. Percobaan ini
diulangi dengan variasi tegangan dan resistor..
Berikut merupakan flowchart yang digunakan dalam percobaan ini

8
Start

Seluruh alat dan bahan


disiapkan

Nilai resistansi resistor


diukur

Alat-alat dirangkai
seperti Gambar 1

Tegangan Power Suply


diatur

Arus pada Resistor


diukur dan dicatat.

Hasil pengukuran arus


pada resistor
dibandingkan dengan
perhitungan Teori
Hukum Ohm.

Pengulangan dilakukan
dengan variasi yang
ditentukan

Finish

Gambar 2. Flowchart Percobaan Hukum Ohm

Berdasarkan data arus yang diperoleh dari percobaan hukum Ohm yang telah disajikan pada
tabel 1, maka didapatkan arus sebagai berikut :

9
Contoh perhitungan :
Diketahui : Vmultimeter = 5,09 Volt
Rmultimeter = 0,95 kΩ
Tanya : 𝑖 perhitungan teori
V multimeter
Jawab : 𝑖 = R multimeter
5,09 𝑉
𝑖 = 0,95 kΩ

𝑖 = 5,357 𝑚𝐴
𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
Error :| | 𝑥 100%
𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

5,357−5,10
:| | 𝑥 100%
5,357

: 4,79 %

10
JURNAL PEMBANDING
LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS SAINTIFIK PADA KONSEP HUKUM OHM UNTUK PEMBELAJARAN
FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Hikmawati

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 51-54 Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram

ISSN 1907-1744 (Cetak) ISSN 2410-1500 (Online)

Email: hikmawati.fisika@yahoo.com

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan lembar kerja siswa berbasis saintifik pada
konsep Hukum Ohm untuk pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas. Lembar kerja siswa
merupakan panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah sehingga mempermudah siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Lembar kerja siswa berbasis saintifik dapat membantu siswa memperoleh lima pengalaman belajar
pokok dalam proses pembelajaran yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Komponen-komponen lembar kerja siswa berbasis
saintifik pada konsep Hukum Ohm terdiri atas: judul eksperimen, tujuan eksperimen, alat dan
bahan, rumusan masalah, hipotesis, variabel, definisi operasional variabel, langkah-langkah
eksperimen, data pengamatan, analisis data, dan kesimpulan. Lembar kerja siswa berbasis saintifik
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif media untuk mempermudah siswa belajar konsep
fisika sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diinginkan.

PENDAHULUAN

Berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan pada abad 21 ini antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka. Dalam [1], kompetensi yang diperlukan di masa depan yaitu: kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda,
kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan,
memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya,
memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai kompetensi tersebut di atas adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk
jejaring untuk semua mata pelajaran.

11
Penerapan pendekatan ilmiah harus menjadi perhatian bagi guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran. Menurut [2], tugas profesional guru meliputi tiga hal yakni tugas merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai pembelajaran. Tugas-tugas guru
dalam dalam perencanaan terdiri atas kemampuan dalam memahami tujuan pembelajaran,
melakukan analisis pembelajaran, mengenali perilaku siswa, mengidentifikasi karakteristik
siswa, merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan butir-butir tes, mengembangkan
materi pelajaran, mengembangkan media dan metode pembelajaran, menerapkan sumber-
sumber pembelajaran, mengkoordinasikan segala faktor pendukung, mengembangkan dan
melakukan penilaian awal terhadap rencana pembelajaran, merevisi pembelajaran dan
melakukan penilaian akhir terhadap pembelajaran. Penyusunan perangkat pembelajaran yang
baik oleh seorang guru dalam perencanaan pembelajaran tentunya akan berdampak pada
meningkatnya kualitas proses pelaksanaan pembelajaran sehingga diharapkan kualitas
pendidikan di Indonesia juga akan semakin baik. Menurut [3], komponen perangkat
pembelajaran terdiri atas silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Ajar Siswa
(BAS), media pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Instrumen Evaluasi atau Tes
Hasil.
PEMBAHASAN
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan
ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar
agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’.Hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft
skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard
skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran semua mata
pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian
mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta [1]. LKS berbasis saintifik
dalam proses pembelajaran dapat memberikan lima pengalaman belajar pokok bagi siswa
sebagaimana yang tercantum dalam Permendikbud No.81A Tahun 2013 Lampiran IV, yakni:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
LKS berbasis saintifik akan menunjang proses terjadinya pembelajaran aktif di kelas. Menurut
[4], pembelajaran aktif secara umum didefinisikan sebagai metode pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran aktif menuntut
siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang bermakna dan berpikir tentang apa yang mereka
lakukan. Penelitian [5] menunjukkan bahwa metode pembelajaran berpusat pada siswa
(student-centered methods) menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan
metode tradisional (traditional lecture-based courses). Menurut [6], LKS merupakan panduan
siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS

12
dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau
demonstrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa
untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai
indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Komponen-komponen LKS meliputi:
judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data
pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. LKS berbasis saintifk pada
konsep Hukum Ohm terdiri atas: judul eksperimen, tujuan eksperimen, alat dan bahan,
rumusan masalah, hipotesis, variabel, definisi operasional variabel, langkah-langkah
eksperimen, data pengamatan, analisis data, dan kesimpulan [7]. Berdasarkan komponen-
komponen yang terdapat dalam sebuah LKS, maka seorang guru dapat membuat judul
eksperimen yaitu: “Hukum Ohm”. Tujuan eksperimen yang diinginkan antara lain: (1) Untuk
menyelidiki pengaruh tegangan (V) terhadap arus (I); dan (2) Untuk menyelidiki hubungan
antara tegangan (V), arus (I), dan hambatan (R). Alat dan bahan yang diperlukan untuk
melakukan eksperimen Hukum Ohm yakni: 2 buah Multimeter, 3 buah Resistor yang sudah
diketahui nilai hambatannya, 1 set baterai 3 V, 1 set baterai 6 V, kabel penghubung, dan sebuah
papan eksperimen Hukum Ohm. Berikut ini disajikan tabel alat dan bahan serta kegunaannya.
Alat dan Bahan Eksperimen Hukum Ohm
Alat & Bahan Kegunaan Multimeter digunakan sebagai voltmeter (untuk mengukur tegangan
atau beda potensial) dan sebagai amperemeter (untuk mengukur arus). Baterai digunakan
sebagai sumber tegangan. Resistor digunakan sebagai penghambat arus. Kabel penghubung
digunakan untuk menghubungkan resistor dengan papan eksperimen. Papan Eksperimen
Digunakan untuk merangkai peralatanperalatan sebagai eksperimen hukum Ohm.
Rumusan masalah yang dapat dibuat adalah: (1) Bagaimanakah pengaruh tegangan (V)
terhadap arus (I)?; (2) Bagaimanakah hubungan antara tegangan (V), arus(I), dan hambatan
(R)?. Hipotesis dalam LKS berbasis saintifik berupa jawaban sementara atas rumusan masalah
yang telah dibuat. Dalam [8] dikatakan bahwa hipotesis adalah dugaan tentang pengaruh apa
yang akan diberikan variabel manipulasi terhadap variabel respon. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan. Variabel yang diamati dalam kegiatan eksperimen
Hukum Ohm meliputi variabel bebas (manipulasi) dan variabel terikat (respon). Menurut [8],
variabel adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi tertentu.
Dalam mengidentifikasi atau menuliskan variabel harus disebutkan atau dituliskan bagaimana
tiap variabel akan diukur.

13
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
Dari jurnal utama dalam penjabaran materi lebih luas, mudah dipahami, dan rinci, sedangkan
dalam jurnal pembanding, penjabaran materi hanya sedikit.
Jurnal pembanding memeliki ISSN dan Vol. sedangkan jurnal pembanding tidak, sangat
disayangkan karena jurnal utama yang lebih menarik tidak memiliki ISSN
Dalam pemaparan contoh, yang lebih mudah dipahami yaitu jurnal utama
Dalam jurnal masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan dalam
ketertarikan jurnal untuk menarik pembaca juga memiliki daya tarik masing-masing.

14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari percobaan hukum Ohm didapatkan bahwa arus semakin besar bila tegangan yang digunakan
semakin besar pula dan hukum Kirchoff terbukti karena nilai error yang dihasilkan hanya 7%.
Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum dasar
pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak hanya dapat menghitung,
tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk
memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang diperlukan.
Berdasarkan Hukum Ohm tersebut dapat disimpulkan bahwa arus listrik (I) yang mengalir melalui
sebuah penghantar berbanding lurus dengan beda potensial (V) dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R).
Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan
pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm
dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm (1787-1854). Hukum Ohm digunakan untuk
menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik.
Hukum Ohm juga berbunyi Beda potensial sepanjang konduktor ideal adalah sebanding dengan
arus yang melewatinya.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33681298/Hukum_Ohm_dan_Hukum_Kirchoff
https://pdfs.semanticscholar.org/aef9/4882bac7ffeaeb6d93c5320084c7f6c69cd9.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai