Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

CRITICAL JURNAL REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

Drs. Arifin Siregar, M.Pd.


NIP 1959081619850301004

Santa Murni Situmorang, S.E.,M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Lilis Syahfitri Butar-Butar


NIM : 5191151008

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sebab telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan Critical Journal Review ini. Critical Journal Review ini dibuat untuk memenuhi
salah satu mata kuliah saya yaitu “Psikologi Pendidikan”.

CJR ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Saya menyadari mungkin menurut Ibu CJR ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena
itu saya mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Akhir kata saya
berharap semoga CJR ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang
memerlukannya dimasa yang akan datang.
Amin

Medan, 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ............................................................................ 3
B. Tujuan Penulisan CJR ....................................................................................... 3
C. Manfaat CJR ...................................................................................................... 3
D. Identitas Jurnal yang Direview .......................................................................... 3

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL .......................................................................... 5


A. Jurnal Utama ...................................................................................................... 5
B. Jurnal Pembanding ............................................................................................ 12

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 17


A. Kelebihan Isi Jurnal ........................................................................................... 17
B. Kekurangan Isis Jurnal ...................................................................................... 17

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 18


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 18
B. Saran .................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting
sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat,
membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri
pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama
penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi
jurnal, introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan,
mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan
dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh
peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode
yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data
yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi
secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR

Tujuan penulisan CJR penyelesaian tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran, untuk
menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan ilmu dan juga untuk meningkatkan pemahaman,
pengetahuan dalam hal mengkritik Journal dan membandingkannya dengan Journal lain serta untuk
menguatkan kemampuan dan skill dalam mengkritisi suatu Journal untuk dijadikan bahan CJR.

C. Manfaat CJR
• Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam
suatu jurnal.
• Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.

D. Identitas Jurnal yang Direview


Jurnal Utama
1. Judul Jurnal : Analisis Karakteristik Gaya Belajar Vak(Visual, Auditorial,
Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014
2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Edutic
3. Edisi Terbit : Nopember, 2014
4. Pengarang Jurnal : Ariesta Kartika Sari
5. Penerbit : Universitas Trunojoyo Madura
6. Kota Terbit : Bangkalan, Indonesia
7. ISSN : 2407 – 4489
8. Volume :1
9. Nomor :1

3
e-mail : ariestakartika@ymail.com

Jurnal Pembanding
1. Nama Jurnal : Analisis Karakteristik Gaya Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS
2. Pengarang Jurnal : Elis, Maria Ulfah, Achmadi
3. Penerbit : Universitas Trunojoyo Madura
4. Kota Terbit : Pontianak, Indonesia
5. e-mail : elis.fkip@gmail.com

4
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
JURNAL UTAMA
Analisis Karakteristik Gaya Belajar Vak(Visual, Auditorial,Kinestetik) Mahasiswa
Pendidikan Informatika Angkatan 2014

A. Abstrak

Salah satu karakteristik belajar yang berkaitan dengan menyerap, mengolah, dan
menyampaikan informasi tersebut adalah gaya belajar peserta didik. Gaya belajar merupakan
modalitas belajar yang sangat penting. Informasi terkait karakteristik gaya belajar mahasiswa yang
akan diajari, sangat penting bagi dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.Mahasiswa
juga akan lebih mudah memotivasi dirinya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan
penelitian non-eksperimen, yaitu tergolong pada penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan informatika yang berasal dari angkatan
2014. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner yang akan diisi oleh
subjek penelitian. Angket gaya belajar ini diisi oleh sebanyak 115 subjek penelitian yang berasal
dari mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Hasil analisis gaya belajar terhadap
Mahasiswa Kelas A didominasi oleh gaya belajar Visual (53%), Kelas B didominasi gaya belajar
Auditorial (35%), dan Kelas C didominasi gaya belajar didominasi Visual (29%). Secara
keseluruhan, kecenderungan gaya belajar Mahasiswa Angkatan 2014 Prodi Pendidikan
Informatika didominasi oleh tipe gaya belajar Visual sebesar 33%. Contoh karakteristik
pembelajaran yang cocok untuk mahasiswa visual adalah memotivasi mahasiswa untuk
menggambarkan informasi, dengan membuat diagram, simbol dan gambar berwarna dalam catatan
mahasiswa Visual.

B. Deskripsi Isi

Pendahuluan
Setiap anak yang dilahirkan memiliki karakteristik kemampuan otak yang berbeda-beda
dalam menyerap, mengolah, dan menyampaikan informasi. Belajar merupakan aktivitas mental
yang melibatkan kemampuan otak dalam menyerap, mengolah, dan menyampaikan informasi.
Tentu saja bahwa belajar bukanlah hanya kegiatan menghafal saja. Banyak hal yang akan hilang
(bersifat tidak permanen) dalam beberapa jam. Untuk mengingat apa yang telah diajarkan, peserta
didik harus mengolah informasi tersebut dan memahaminya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kita memiliki otak dengan karakteristik unik antara otak
kiri dan otak kanan manusia. Otak kanan memiliki karakteristik Long term memory sedangkan
belahan otak kiri tergolong dalam Sort term memory. Di dalam bukunya yang berjudul Revolusi
Belajar untuk Anak, Bob Samples (2002) mengungkapkan gagasan terkait: (a) fungsi otak-pikiran
sebagai sistem terbuka; (b) modalitas, kecerdasan, gaya belajar, dan kreativitas dalam belajar, serta
cara-cara pengembangannya; (c) pemanfaatan musik, suara, relaksasi, gambar, humor, dan mimpi
untuk membangun suasana bermain dan belajar secara efektif serta mengasyikkan dengan anak-
anak, tanpa mengurangi hakikat pembelajaran; serta (d) aktivitas, kiat, dan saran yang mudah

5
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan belajar dan mengakses informasi melalui seluruh
modalitas belajar yang kita miliki.
Salah satu karakteristik belajar yang berkaitan dengan menyerap, mengolah, dan
menyampaikan informasi tersebut adalah gaya belajar peserta didik. Gaya belajar merupakan
modalitas belajar yang sangat penting. Sebagian peserta didik bisa belajar dengan sangat baik
hanya dengan cara melihat orang lain melakukannya. Mereka menyukai cara penyajian informasi
yang runtut. Selama pelajaran, peserta didik tersebut suka menulis apa yang dikatakan
pendidik/guru/dosen. Peserta didik Visual ini berbeda dengan peserta didik Auditori yang
mengandalkan kemampuan untuk mendengar. Sedangkan peserta didik Kinestetik lebih suka
belajar dengan cara terlibat langsung.
Peneliti memandang betapa besar manfaat informasi terkait karakteristik gaya belajar
mahasiswa. Dengan adanya informasi terkait karakteristik gaya belajar mahasiswa yang akan
diajari, maka dosen diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dengan demikian,
judul penelitian ini adalah Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014.

Tujuan dalam penelitian ini antara lain;


1. mendeskripsikan hasil analisis karakteristik gaya belajar VAK (Visual, Auditorial,
Kinestetik) pada mahasiswa pendidikan informatika Angkatan 2014;
2. mendeskripsikan beberapa karakteristik pembelajaran yang sesuai dengan masing-masing
gaya belajar VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik).

Beberapa manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut;


a) Manfaat bagi dosen (pendidik)
Adanya informasi terkait karakteristik gaya belajar mahasiswanya (terutama di awal
pembelajaran) sangatlah bermanfaat dalam merancang satu pembelajaran sedemikian
hingga sesuai dengan gaya belajar mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
dosen/pendidik dalam memahamkan peserta didik terkait materi/informasi yang diberikan.
b) Bagi mahasiswa (peserta didik)
Jika mahasiswa mengetahui karakteristik gaya belajar dirinya, maka mahasiswa akan
dengan mudah mempelajari dan menyerap informasi sesuai dengan gaya belajar mereka.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen, yaitu tergolong pada penelitian
deskriptif kualitatif Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan
informatika yang berasal dari angkatan 2014, yang saat ini menduduki semester 1 tahun akademik
2014/2015. Dengan demikian, ditinjau dari subjek penelitian maka penelitian ini merupakan
penelitian populasi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner yang akan diisi
oleh subjek penelitian. Angket/kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari subjek penelitian terkait beberapa karakteristik gaya belajarnya.
Instrumen angket/kuesioner tidak diuji coba namun hanya divalidasi oleh ahli bahasa untuk
menghindarkan adanya ambigu atau pemaknaan ganda terhadap pertanyaan di dalamnya.

6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengisian instrument angket gaya belajar oleh sebanyak 115 subjek
penelitian yang berasal dari mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014, kemudian
dilakukan analisis/penghitungan skor tiap subjek penelitian.
Dalam penarikan kesimpulan suatu subjek cenderung pada suatu gaya belajar, penelitian ini
menentukan 6 kelompok kecenderungan gaya belajar yaitu:
1. Visual (disimbolkan “V”),
2. Auditorial (disimbolkan “A”),
3. Kinestetik (disimbolkan “K”),

4. Gabungan Visual dan Auditorial (disimbolkan “VA”),


5. Gabungan Visual dan Kinestetik (disimbolkan “VK”),
6. Gabungan Auditorial dan Kinestetik (disimbolkan “AK”).

Kecenderungan Gaya Belajar tiap kelas pada mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan
2014
Hasil analisis gaya belajar terhadap Mahasiswa Kelas A Angkatan 2014 di Prodi
Pendidikan Informatika menghasilkan sebanyak 53% Visual, 7% Auditorial, 10% Kinestetik, 23%
Gabungan Visual dan Auditorial, 3% & Gabungan Visual dan Kinestetik, dan 3% Gabungan
Auditorial dan Kinestetik. Dengan demikian, dominasi kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa
Kelas A adalah gaya belajar Visual. Data lengkap Gaya belajar Kelas A disajikan dalam Tabel 1
dan Gambar
No Gaya Belajar Frekuensi P
1.
1 V 16 53%
2 A 2 7%
3 K 3 10%
4 VA 7 23%
5 VK 1 3%
6 AK 1 3%
Total 30 100%
Tabel 1. Kecenderungan gaya belajar kelas A angkatan 2014 pendidikan informatika
P : Persentase

7
Hasil analisis gaya belajar terhadap Mahasiswa Kelas B Angkatan 2014 di Prodi
Pendidikan Informatika menghasilkan sebanyak 23% Visual, 35% Auditorial, 5% Kinestetik, 14%
Gabungan Visual dan Auditorial, 12% Gabungan Visual dan Kinestetik, dan 12% Gabungan
Auditorial dan Kinestetik. Dengan demikian, dominasi kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa
Kelas B adalah gaya belajar Auditorial. Data lengkap identifikasi Gaya belajar Kelas B disajikan
dalam Tabel 2 dan Gambar 2.
Sedangkan hasil analisis data kecenderungan gaya belajar Mahasiswa Kelas C Angkatan
2014 Prodi Pendidikan Informatika menghasilkan sebanyak 29% Visual, 19% Auditorial, 10%
Kinestetik, 7% Gabungan Visual danAuditorial, 12% Gabungan Visual dan Kinestetik, dan 24%
Gabungan Auditorial dan Kinestetik.

Tabel 2. Kecenderungan gaya belajar kelas B angkatan 2014 pendidikan informatika


No Gaya Belajar Frekuensi P
1 V 10 23%
2 A 15 35%
3 K 2 5%
4 VA 6 14%
5 VK 5 12%
6 AK 5 12%
Total 43 100%
P : Persentase

Dengan demikian, dominasi kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa Kelas C adalah gaya
belajar Visual. Data lengkap identifikasi Gaya belajar Kelas C disajikan dalam Tabel 3 dan Gambar 3
berikut ini.

Tabel 3. Kecenderungan gaya belajar kelas C angkatan 2014 pendidikan informatika


No Gaya Belajar Frekuensi P
1 V 12 29%
2 A 8 19%
3 K 4 10%
4 VA 3 7%
5 VK 5 12%
6 AK 10 24%
Total 42 100%

Kecenderungan Gaya Belajar secara umum pada mahasiswa Pendidikan Informatika


Angkatan 2014
Analisis terhadap kecenderungan gaya belajar keseluruhan mahasiswa Angkatan 2014
Prodi Pendidikan Informatika dilakukan dengan cara menjumlah seluruh frekuensi siswa dari tiap-

8
tiap kelas dengan kecenderungan gaya belajar yang setara. Dengan demikian diperoleh hasil bahwa
sebanyak 33% Visual, 22% Auditorial, 8% Kinestetik, 14% Gabungan Visual dan Auditorial, 10%
Gabungan Visual dan Kinestetik, dan 14% Gabungan Auditorial dan Kinestetik. Rincian analisis
data terhadap kecenderungan gaya belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Pendidikan Informatika
Angkatan 2014 disajikan padaTabel 4 dan Gambar 4 berikut ini,
Tabel 4. Kecenderungan gaya belajar kelas mahasiswa angkatan 2014 prodi pendidikan
informatika
No Gaya f(a) f(b) f(c) Fi %
Belajar
1 V 16 10 12 38 33%
2 A 2 15 8 25 22%
3 K 3 2 4 9 8%
4 VA 7 6 3 16 14%
5 VK 1 5 5 11 10%
6 AK 1 5 10 16 14%
30 43 42 115 100%

f(a) : frekuensi masing-masing tipe gaya belajar kelas A


f(b) : frekuensi masing-masing tipe gaya belajar kelas B
f(c) : frekuensi masing-masing tipe gaya belajar kelas C
Fi : total frekuensi masing-masing gaya belajar

Dengan demikian secara keseluruhan, kecenderungan gaya belajar Mahasiswa Angkatan 2014
Prodi Pendidikan Informatika didominasi oleh tipe gaya belajar Visual sebesar 33%.

Karakteristik Pembelajaran VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik)


Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ke-2, metode yang digunakan adalah
mengkaji beberapa referensi sesuai dengan karakteristik masing-masing gaya belajar. Berikut ini
disajikan beberapa karateristik Pembelajaran yang sebaiknya digunakan terhadap mahasiswa
dengan kecenderungan gaya belajar Visual, Auditorial, ataupun Kinestetik.

Pembelajaran untuk Mahasiswa Visual


Mahasiswa yang sangat visual memiliki beberapa ciri sebagai berikut (Deporter,2014:123):
• Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan;
• Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan; dan
• Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh.

9
Dengan demikian, maka beberapa karakteristik pembelajaran yang sesuai untuk mahasiswa yang
sangat visual adalah sebagai berikut:
a) dosen berdiri tenang saat menyajikan segmen informasi, dan bergeraklah perlahan di antara
segmen tersebut;
b) beri dorongan pada mahasiswa untuk menggambarkan informasi, dengan membuat
diagram, simbol dan gambar berwarna dalam catatan mahasiswa Visual;
c) adanya Tabel dan Grafik akan memperdalam pemahaman mahasiswa Visual terutama
dalam matematika, teknik, atau IPA;
d) adanya pembuatan Peta pikiran/ peta konsep akan sangat membantu mahasiswa Visual
dalam memberikan “gambaran keseluruhan” suatu konsep;

Pembelajaran untuk Mahasiswa Auditorial


Mahasiswa yang sangat auditorial memiliki beberapa ciri sebagai berikut (Deporter,2014:124):
• perhatiannya mudah terpecah;
• berbicara dengan pola berirama;
• belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir/bersuara saat membaca;
• berdialog secara internal dan eksternal.

Sesuai dengan ciri mahasiswa auditorial tersebut, berikut ini beberapa karakteristik pembelajaran
yang sesuai:
a) berikan informasi secara berulang-ulang, dapat memanfaatkan metode tanya jawab;
b) gunakan teknik pengulangan, minta mahasiswa untuk menyebutkan kembali konsep dan
petunjuk;
c) dosen menggunakan variasi vokal dalam presentasi;
d) nyanyikan konsep kunci atau mintalah mahasiswa untuk membuat lagu terkait konsep
tersebut;

Pembelajaran untuk Mahasiswa Kinestetik


Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik sangat menonjol pada
mahasiswa yang sangat kinesterik. Sesuai dengan yang diungkapkan dalam Deporter dkk
(2014:124) bahwa beberapa ciri seseorang yang kinestetik antara lain:
• sering menyentuh orang, berdiri berdekatan, dan bergerak saat berinteraksi dengan orang
lain;

• belajar dengan melakukan;

• menunjuk tulisan saat membaca;


• mengingat sambil berjalan dan melihat.

10
Oleh karena itu, berikut ini beberapa karakteristik pembelajaran yang sesuai dengan mahasiswa
yang sangat kinestetik, antara lain:
a) mahasiswa kinestetik lebih menyukai tugas berupa proyek terapan;
b) gunakan media pembelajaran/ alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin
tahu dan menekankan konsep kunci;
c) ijinkan mahasiswa kinestetik untuk berjalan-jalan di kelas;
d) peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mempelajarinya langkah demi langkah;

Berdasarkan hasil penelitian di atas, terdapat pula beberapa mahasiswa yang memiliki
kecenderungan gabungan beberapa gaya belajar, maka sebaiknya dosen diharapkan mampu
menciptakan pembelajaran yang menggabungkan beberapa karakteristik gaya belajar tersebut.

11
JURNAL PEMBANDING

ANALISIS KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


EKONOMI KELAS XI IPS
Elis, Maria Ulfah, Achmadi
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan, Pontianak
Email: elis.fkip@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan karakteristik gaya belajar siswa yang terdiri dari
karakteristik gaya belajar vak dan kecenderungannya dalam memahami pelajaran ekonomi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS pada saat pembelajaran ekonomi. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilaksanakan
melalui observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis data Miles dan
Huberman. Teknik analisis data menggunakan tahap pengumpulan, reduksi, mendisplay, dan
menarik kesimpulan. Peneliti menggunakan uji kredibilitas, depenabilitas, dan konfirmabilitas
untuk memperoleh keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik gaya belajar siswa
pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS merupakan kombinasi dari karakteristik gaya belajar
vak. Komposisi dan kecenderungan karakteristik gaya belajar siswa berbeda-beda. Dari 21 siswa
terdapat 9 siswa (42,86%) memiliki kecendrungan karakteristik gaya belajar visual, 5 orang
siswa(23,81%) memiliki kecendrungan karakteristik gaya belajar auditorial, dan 7 orang siswa
(33,33%) memiliki kecendrungan karakteristik gaya belajar kinestetik.

PEMBAHASAN
Setiap anak yang dilahirkan memiliki karakteristik kemampuan otak yang berbeda-beda dalam
menyerap, mengolah, dan menyampaikan informasi. Sebagaimana kita ketahui bahwa kita
memiliki otak dengan karakteristik unik antara otak kiri dan otak kanan manusia. Otak kanan
memiliki karakteristik Long term memory sedangkan belahan otak kiri tergolong dalam Sort term
memory. Di dalam bukunya yang berjudul Revolusi Belajar untuk Anak, Bob Samples (2002)
mengungkapkan gagasan terkait: (a) fungsi otak-pikiran sebagai sistem terbuka; (b) modalitas,
kecerdasan, gaya belajar, dan kreativitas dalam belajar, serta cara-cara pengembangannya; (c)
pemanfaatan musik, suara, relaksasi, gambar, humor, dan mimpi untuk membangun suasana
bermain dan belajar secara efektif serta mengasyikkan dengan anak-anak, tanpa mengurangi
hakikat pembelajaran; serta (d) aktivitas, kiat, dan saran yang mudah dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan belajar dan mengakses informasi melalui seluruh modalitas belajar
yang kita miliki. Salah satu karakteristik belajar yang berkaitan dengan menyerap, mengolah, dan
menyampaikan informasi tersebut adalah gaya belajar peserta didik. Gaya belajar merupakan
modalitas belajar yang sangat penting. Gaya belajar peserta didik dalam memahami mata
pelajaran ekonomi sangat diperlukan karena mata pelajaran ekonomi memerlukan pemahaman
konsep, teori-teori, dan penghitungan rumus, proses pemahaman seperti itu tidak terlepas dari
hasil pemrosesan informasi yang terjadi dalam struktur kognitif anak dan pemrosesan informasi
mencerminkan cara berfikir peserta didik yang merupakan indicator dari kecendrungan gaya

12
belajar sesorang. Secara klasikal gaya belajar dalam proses pembelajaran terdapat tiga macam
gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, kinestetik dan auditorial. Peserta didik dengan gaya belajar
visual biasanya mudah untuk menerima informasi atau pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk
gambar, tabel, diagram, grafik, peta pikiran, goresan atau simbol-simbol. Untuk peserta didik
yang memiliki gaya belajar auditorial senang sekali jika pembelajaran dilakukan dalam bentuk
cerita, lagu, syair atau senandung. Sedangkan peserta didik dengan gaya belajar kinestetik akan
mudah untuk menerima pelajaran yang diiringi dengan aktivitas motorik, seperti dalam konsep
penerapan/percobaan, drama dan gerak (Gora, 2010: 93). Anak akan menggunakan ketiga gaya
belajar tersebut pada saat tertentu jika mereka menginginkannya. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Rose dan Nicholl dalam (DePorter, Readon, dan Nourie, 2007: 165) “dalam
kenyataannya, kita semua memiliki ketiga gaya belajar itu, hanya saja biasanya satu gaya
mendominasi”. Hal ini dibuktikan oleh Ariesta Kartika Sari (2014) di Universitas trunojoyo
Madura menunjukan hasil penelitiannya tentang analisis gaya belajar Mahasiswa Kelas A
Angkatan 2014 di Prodi Pendidikan Informatika menghasilkan sebanyak 53% Visual, 7%
Auditorial, 10% Kinestetik, 23% Gabungan Visual dan Auditorial, 3% & Gabungan Visual dan
Kinestetik, dan 3% Gabungan Auditorial dan Kinestetik. Dari beberapa pernyataan tersebut maka
pada dasarnya seorang individu memiliki ketiga dari gaya belajar tersebut, namun dari ketiga gaya
belajar cenderung ke salah satu gaya belajar yang mendominasi.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-
langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data serta dengan cara apa data tersebut
diperoleh serta diolah sehingga menjadi fakta- fakta yang sebenarnya terjadi dilapangan. 5 Sesuai
dengan butir-butir masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka penelitian yang dilakukan adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Satori dkk (2010:199) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif atau disebut juga penelitian naturalistic adalah pendekatan penelitian
yang menjawab permasalahan penelitian memerlukan pemahaman secara mendalam dan
menyeluruh mengenai objek yang diteliti, untuk menghasilkan kesimpulan- kesimpulan
penelitian dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan sedangkan metode deskriptif
adalah metode yang menggambarkan atau melukiskan serta menelaah suatu kejadian yang sesuai
dengan faktanya sehingga dijadikan dalam kesimpulan dalam penelitian. Demikian yang
diungkapkan oleh Hadari Nawawi (2012: 67) “ metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan /melukiskan keadaan subjek/objek
(seseorang, lembaga masyarakat dan lain-lain)”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka
yang menjadi alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif jenis deskriftip karena
akan mendeskripsiakn, melukiskan, serta memaparkan karakteristik gaya belajar siswa pada mata
pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 4 Sungai Raya yang sesuai dengan realita dan
fakta apa adanya yang terjadi di lapangan. Menurut Satori (2010:61)” instrument dalam penelitian
kualitatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri yaitu peneliti. Peneliti dalam penelitian
kualitatif merupakan orang yang membuka kunci, menelaah dan mengeksplorasi seluruh ruang
secara cermat, tertib, dan leluasa”. Sedangkan menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:223)
“dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjalankan manusia sebagai
instrument penelitian utama. Alasan nya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai

13
bentuk yang pasti. Masalah, focus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan,
bahka hasil yang diharapkan itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.
Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Keadaan yang serba tidak
pasti dan tidak jelas itu, tidk ada pilihan laindan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-
satunya yang dapat mencapainya”. Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti adalah sebagai alat
pengumpul data utama yang telah menguasai pengetahuan akan situasi dan objek yang ditelitinya
secara menyeluruh di lapangan. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan sumber data
primer dan sumber data sekunder yang bersifat kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:308) “Data
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Berdasarkan kutipan di atas maka peneliti dapat mengumpulkan data secara langsung dari para
informan. Data primer dapat berupa pendapat subjek (orang) secara individual atau kelompok
hasil observasi pada suatu benda. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan cara
melakukan observasi langsung sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai karakteristik gaya
belajar siswa kepada informan kelas XI IPS di SMA Negeri 4 Sungai Raya dengan jumlah siswa
dikelas tersebut sebanyak 21 orang siswa. Serta tanya jawab secara langsung kepada siswa
dipandu dengan 6 pedoman wawancara. Menurut Sugiyono (2012 : 309) “Sumber sekunder
adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini yang akan menjadi sumber data
sekunder adalah data diperoleh dari wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas XI
IPS SMA Negeri 4 Sungai Raya mengenai karakteristik gaya belajar siswa. Menurut Hadari
Nawawi (2012:100), “Ada enam teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian, yaitu teknik
observasi langsung, teknik observasi tidak langsung, teknik komunikasi tidak langsung, teknik
komunikasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik studi dokumenter”. Dari enam teknik diatas,
penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: (1) Teknik observasi langsung yaitu
dengan pengamatan langsung kelapangan. (2) teknik komunikasi langsung yaitu dengan
melakukan wawancara langsung dengan siswa dan guru mata pelajaran. Adapun alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: (1) daftar ceklis yang berisi
tabel ceklis dengan indikater atau aspek yang diamati, (2) pedoman wawancara, yaitu alat untuk
mengumpulkan data dengan daftar pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman wawancara
secara langsung kepada siswa dan guru mata pelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan secara
lisan dari daftar pertanyaan yang telah disusun. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kualitatif. Menurut Mile dan Huberman (dalam Sugiyono 2012:246),
mengemukakan bahwa”Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh”. Aktivitas dalam
analisis data yaitu, pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian
data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing and verification). Pengujian
keabsahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan uji kredibilitas data, uji depenabilitas
data, serta uji konfirmabilitas (Sugiyono, 2012: 270). Kredibilitas dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai perihal dapat dipercaya, sedangkan konfirmasi diartikan sebagai
penegasan, pengesahan, dan pembenaran. Menurut Zainal Arifin (2012: 168- 169) credibility
yaitu tingkat kepercayaan suatu proses dan hasil penelitian. Langkah yang ditempuh untuk
memperoleh kredibilitas data (Sugiyono, 2012: 270) adalah sebagai berikut: (1) memperpanjang
pengamatan, (2) meningkatkan ketekunan, (3) triangulasi, (4) analisis kasus negatif, (5)

14
menggunakan bahan referensi, dan (6) mengadakan memberchek. Dalam penelitian ini,
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan memperpanjang pengamatan, meningkatkan
ketekunan, serta triangulasi sumber dan teknik penelitian. Triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2012:273).
Uji depenabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian,
sedangkan uji konfirmabilitas dilakukan dengan menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses
yang dilakukan (Sugiyono, 2012: 270). Uji depenabilitas dalam penelitian ini merupakan proses
pembimbingan dari penentuan fokus masalah hingga penarikan kesimpulan. 7 Uji konfirmabilitas
merupakan uji obyektivitas penelitian (Sugiyono, 2012: 277). Uji konfirmabilitas dalam
penelitian kualitatif mirip dengan uji depenabilitas sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. confirmability menurut Zainal Arifin (2012: 168-169) yaitu apakah hasil penelitian
dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan
dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Pada penelitian ini, uji konfirmabilitas dilakukan
dengan pelampiran berbagai datadata yang diperoleh saat penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Sungai Raya. Masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana karakteristik gaya belajar visual siswa dalam memahami pelajaran ekonomi di kelas
XI IPS SMA Negeri 4 Sungai Raya, bagaimana karakteristik gaya belajar auditorial siswa dalam
memahami pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 4 Sungai Raya, bagaimana
karakteristik gaya belajar kinestetik siswa dalam memahami pelajaran ekonomi di kelas XI IPS
SMA Negeri 4 Sungai Raya, dan bagaimana kecendrungan karakteristik gaya belajar siswa dalam
memahami pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 4 Sungai Raya. Berdasarkan data
primer yang diolah, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1 Karakteristik Gaya Belajar Visual Siswa dalam Memahami Pelajaran Ekonomi di Kelas
XI IPS
NO Pernyataan Persentase (%) Kategori
1 Memperhatikan 85,71 Sangat baik
penjelasan dari guru
di papan tulis
2 Membaca dengan 42,86 Baik
aktif dan tekun
3 Memiliki kesulitan 52,38 Baik
dalam berdialog
secara langsung
4 Kurang memahami 76,19 Cukup
materi jika disajikan
dengan bercerita
5 Sulit mengikuti 57,14 cukup
anjuran lisan

15
Berdasarkan tabel diatas dapat diterangkan bahwa karakteristik gaya belajar visual siswa yang
sangat baik adalah memperhatikan penjelasan dari guru di papan tulis (85,71%), membaca dengan
aktif dan tekun dikategorikan baik (42,86%), memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung
dikategorikan baik (52,38%), Kurang memahami materi jika disajikan dengan bercerita
dikategorikan cukup (76,19%),dan sulit mengikuti anjuran lisan 8 dikategorikan cukup (57,14%).
Hal tersebut didukung berdasarkan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran ekonmomi
yang akan dibahas sebagai berikut: Hasil wawancara dengan siswa bahwa siswa senang
memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat beberapa tindakan yang dilakukan siswa dalam
menyerap penjelasan yang diberikan oleh guru di papan tulis dintaranya terdapat siswa yang
memperhatikan penjelasan guru sambil menuliskan halhal penting, terdapat siswa yang hanya
dengan melihat dan kemudian langsung mengingatnya, dan terdapat pula siswa yang
memperhatikan sambil mengingat langkah- langkah yang telah guru jelaskan. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajara ekonomi, bahwa pada saat menjelaskan
materi di papan tulis, siswa tidak dibolehkan untuk berbicara dan mencatat sebelum guru selesai
menjelaskan, namun masih saja terdapat siswa yang berbicara dan menulis. Siswa yang seperti itu
biasanya merupakan siswa yang tidak bisa maksimal menyerap pelajaran jika tidak disertai dengan
menulis.
Tabel 2 Karakteristik Gaya Belajar Auditori Siswa dalam Memahami Pelajaran Ekonomi Di
Kelas XI IPS SMA
NO Pernyataan Persentase (%) Kategori
1 Lebih suka belajar 76,19 baik
dengan mendengar
2 Aktif dalam berbicara 57,14 Baik
dan berdiskusi
3 Aktif dalam 76,19 Baik
menjawab pertanyaan
dari guru
4 Sulit untuk menyerap 52,38 Cukup
informasi dalam
bentuk tulisan secara
langsung
5 Memiliki kesulitan 42,86 Baik
menulis

16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Isi Jurnal
• Jurnal yang direview sudah memiliki ruang lingkup yang bagus dari segi isi jurnal. Jurnal
menjelaskan secara detail penelitian yang dilakukan oleh penulis.

• Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat mengetahui hasil
dari penelitian tersebut.
• Abstrak yang dilampirkan memakai dua bahasa.
• Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat mengetahui hasil
dari penelitian tersebut.

B. Kekurangan Isi Jurnal


• Background yang digunakan masi kurang begitu bervariasi.
• Tidak adanya respon dari masyarakat dari penelitian ini.
• Jurnal ini hampir tidak ada kekurangannya.

17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil beserta pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
a) gaya belajar mahasiswa kelas A Angkatan 2014 Prodi Pendidikan Informatika didominasi
olehgaya belajar Visual sebanyak 53% dari total mahasiswa di kelas A;
b) gaya belajar mahasiswa kelas B Angkatan 2014 Prodi Pendidikan Informatika didominasi
oleh gaya belajar Auditorial sebanyak 35% dari total mahasiswa di kelas B;
c) gaya belajar mahasiswa kelas C Angkatan 2014 Prodi Pendidikan Informatika didominasi
oleh gaya belajar Visual sebanyak 29% dari total mahasiswa di kelas C;
d) gaya belajar mahasiswa Angkatan 2014 Prodi Pendidikan Informatika didominasi oleh
gaya belajar Visual sebanyak 33% dari total seluruh mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis karakteristik gaya belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS dapat diuraikan sebagai berikut: (1)Karakteristik
gaya belajar visual terdiri dari memperhatikan penjelasan guru dipapan tulis dikategorikan sangat
baik dengan persentase sebesar 85,71% (18 orang), kurang memahami materi jika disajikan
dengan bercerita dikategorikan cukup artinya rata- rata siswa dapat memahami materinya dengan
persentase 76,19% (16 orang), dan sulit mengikuti anjuran lisan dikategorikan baik artinya siswa
bisa mengikuti anjuran lisan dengan persentase 57,14% (12 orang). (2)Karakteristik gaya belajar
auditorial yang terdiri dari lebih suka belajar dengan mendengar dikategorikan sangat baik dengan
persentase 76,19% (16 orang), aktif dalam berbicara dan berdiskusi dikategorikan baik dengan
persentase 57,14% (12 orang), aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru dikategorikan baik
dengan persentase 76,19% (16 orang), dan sulit menyerap informasi dalam bentuk secara langsung
dikategorikan cukup artinya rata- rata siswa dapat memahami materi dalam bentuk tulisan dengan
persentase 52,38% (11 orang). (3)Karakteristik gaya belajar kinestetik terdiri dari membaca
dengan meggarisbawahi atau dengan menggunakan jari dikategorikan baik dengan
persentase57,14% (12 orang), berbicara lebih banyak menggunakan isyarat tubuh dikategorikan
baik dengan persentase 76,19 (16 orang), dan mudah belajar dengan praktek dikategorikan sangat
baik dengan persentase 57,14 % (12 orang). (4)Kecendrungan karakteristik gaya belajar siswa
yang satu dengan yang satu dengan yang lainnya berbeda. Sembilan siswa cendrung ke
karakteristik gaya belajar visual dengan porsi visual> kinestetik> auditori. Lima siswa cendrung
ke karakteristik gaya belahar auditorial daiantara satu orang siswa dengan porsi auditorial>
kinestetik> visual dan empat orang siswa dengan porsi auditori> visual> kinestetik. Tujuh orang
siswa cendrung ke karakteristik gaya belajar kinestetik diantaranya empat orang dengan porsi
kinestetik> visual> auditorial, dan dua orang siswa dengan porsi kinestetik> auditori> visual.

B. Saran

Adapun beberapa saran penelitian ini antara lain:


a) untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, diharapkan dosen dapat menciptakan
pembelajaran yang mampu melibatkan banyak gaya belajar secara bersamaan;

18
b) setelah mengetahui kecenderungan gaya belajarnya, masing-masing mahasiswa
diharapkan mampu memanfaatkan gaya belajarnya dalam mempelajari/ memahami
informasi.

19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Chatib, munif. 2014. Orangtuanya Manusia: Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan
Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Chomaria, Nurul. 2014. Tes Kepribadian Remaja Muslim. Surakarta: Al-Qudwah Publishing.
DePorter, Bobbi., Mark Reardon,&Sarah Singer-Nourie. 2014. Quantum Teaching. Bandung: PT
Mizan Pustaka.
Gunawan, Adi W. 2012. Born to be a Genius. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gunawan, Adi W. 2012. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

https://www.coursehero.com/file/35362377/CJR-STRATEGIpdf/
https://media.neliti.com/media/publications/259098-karakteristik-gaya-belajar-mahasiswa-pgs-
715ab2b2.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai