Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : PERMESINAN NON KONVENSIONAL
Dosen Pengampu : Selamat Riadi

Oleh:
ALEXANDER HMARPAUNG
(5193520004)

Kelas : D3 TEKNIK MESIN A

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Critical Journal Report untuk mata kuliah Permesinan Non
Konvesional . Terwujudnya Critical Journal Report ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Selamat
Riadi Selaku dosen pengampu mata kuliah system yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian Critical Journal Report ini.

Penulisan Critical Journal Report ini bertujuan agar pembaca dapat lebih
memahami materi yang telah penulis sajikan. Penulis sadar bahwa dalam penulisan Critical
Journal Report ini banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca agar penulisan Critical Journal Report ini dapat lebih baik
lagi. Akhirnya penulis mengucapkan semoga Critical Journal Report ini bermanfaat bagi
para pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah penulis sajikan.

Medan, 18 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CJR..............................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR..........................................................................................1
C. Manfaat CJR........................................................................................................2
BAB II RINGKASAN JURNAL....................................................................................3
A. Identitas jurnal.....................................................................................................3
B. Ringkasan Jurnal..................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................5
A. Pembahasan Isi Jurnal..........................................................................................5
B. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal......................................................................7
BAB IV PENUTUP........................................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9
LAMPIRAN.........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) merupakan salah satu tugas dalam setiap mata kuliah
yang mana mahasiswa dituntut untuk mengkritisi dan mengulas isi jurnal/artikel yang sudah
ada. Penulisan Critical Journal Review juga sering membantu kita dalam berfikir mengenai
informasi yang kita baca dari sebuah jurnal maupun artikel. Dalam mengkritik sebuah
jurnal/artikel, kita juga memerlukan ulasan yang tepat dan logis agar bisa diterima banyak
orang.

Bukan hanya sekedar mengkritik saja dan tanpa ulasan apapun. Jadi, dengan Critical
Journal Review ini kita akan lebih cakap lagi dalam memilah suatu informasi yang kita dapat
tentunya dalam bidang teknologi. Jurnal yang saya pilih tema nya PEMESINAN NON
KONVENSIONAL PLASMA ARC CUTTING

Mengapa kami mengambil ini karena dari kasus yang saya pantau di jurnal tersebut ada
kaitan nya dengan permasalahan mahasiswa saat ini sehingga saya bisa melihat kendala apa
saja yang terjadi pada jurnal ini.

2.1 Tujuan Penulisan CJR

Supaya mahasiswa mempunyai keinginan untuk membaca dan berpikir sistematis dan
kritis serta dapat memberikan pendapat melalui tulisannya. Dalam hal ini, akan sangat
membantu mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat secara lisan. Dan yang paling
penting, dengan menulis Critical Journal Review para reviewner dapat menguji pengarang
dan penulis jurnal berdasarkan sudut pandang yang dimiliki yang paling utama dalam
mereview jurnal ini adalah kita bisa mengetahui solusi yang ada dalam permasalahan yang
terkait dalam jurnal ini agar mahasiswa lainya bisa melakukan hal yang sama dalama
menerapkan solusi yang terdapat pada permasalahan jurnal tersebut

1
3.1 Manfaat CJR

 Menambah ilmu pengetahuan dengan membaca terutama dalam bidang komputer


 Menambah pengalaman dalam menulis laporan, sehingga menjadi terbiasa dan akan
lebih baik lagi hasilnya
 Menjadi orang yang lebih kritis dalam menanggapi suatu informasi dan masalah.
 Mengasah keterampilan dalam mengetik laporan
 Mengasah pikiran dalam membuat laporan
 Mampu melakukan metode tersebut bila memiliki masalah yang sama

2
BAB II
RINGKASAN JURNAL

A. Identitas jurnal

Judul Jurnal : PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA DI SMA KATOLIK SOVERDI

KABUPATEN BADUNG BALI

Pengarang : Mulyani Mudis Taruna*

Tanggal jurnal : Desember 2010

Tahun Terbit : 2010


Kota Terbit : SEMARANG
Tebal : 16 halaman
DOI : -

ISSN :-

B. Ringkasan Jurnal

Pendidikan Agama di sekolah formal merupakan bagian dari keseluruhan kegiatan di


sekolah yang cukup penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan watak peserta
didik. Pendidikan agama diharapkan dapat membentuk peserta didik sebagai generasi
terpelajar yang memiliki kecerdasan otak melalui pengetahuan umum dan pengetahuan
keterampilan dan memiliki kecerdasan emosional dan spiritual melalui pendidikan agama.
Dengan demikian, diharapkan pendidikan agama mengokohkan kepribadian peserta didik
menjadi manusia yang utuh/sempura.

Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam Undang-Undang meletakkan


pelaksanaan Pendidikan Agama pada urutan pertama, yaitu Pendidikan Agama dan akhlak
mulia baru dilanjutkan dengan strategi lainnya. Pada penjelasan pasal 37 ayat (1) bahwa
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang

3
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia (UU
Sisdikans,2007).

Konsep pendidikan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama pada sekolah merupakan


konsep yang lebih tepat dari konsep pengajaran. Pendidikan adalah segala usaha orang
dewasa (tenaga pendidik) dalam pergaulannya dengan anak-anak (peserta didik) untuk
memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan agar berguna bagi
dirinya sendiri dan bagi masyarakat (Purwanto, 2000), sedangkan pengajaran hanya
merupakan proses pemberian materi pelajaran agar dapat dikuasai sehingga peserta didik
mampu menguasai materi tersebut sesuai tujuan kurikulum.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data-data yang dihimpun


didasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan
dengan metode snowball sampling untuk memperoleh informasi dan data yang utuh dan
objektif. Wawancara ini dilakukan dengan peserta didik, pendidik, kepala sekolah, wakasek
kurikulum, kepala bagian tata usaha, dan pengurus yayasan. Observasi dilakukan sejak studi
kelayakan sampai pada saat penelitian ini dilakukan, sedangkan untuk mendukung data yang
bersifat substantif dilakukan dengan menambah data yang bersifat dokumenter dan data yang
dihasilkan dari respon peserta didik melalui kuesioner.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Saya Mengetahui Pendidikan Agama di sekolah formal merupakan bagian dari


keseluruhan kegiatan di sekolah yang cukup penting dalam proses pembelajaran dan
pembentukan watak peserta didik.

Konsep pendidikan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama pada sekolah merupakan


konsep yang lebih tepat dari konsep pengajaran. Pendidikan adalah segala usaha orang
dewasa (tenaga pendidik) dalam pergaulannya dengan anak-anak (peserta didik) untuk
memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan agar berguna bagi
dirinya sendiri dan bagi masyarakat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data-data yang dihimpun didasarkan


pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan dengan
metode snowball sampling untuk memperoleh informasi dan data yang utuh dan objektif.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal

 Jurnal tersebut, memiliki artikel yang dapat dimengerti oleh semua kalangan.

 Kelebihan lainnya ialah bahasa dapat di pahami dengan baik, meski ada
beberapa kosakata yang jarang didengar oleh khayalak umum yang ditulis oleh
penulis.

 Kekurangan jurnal ini ialah penulisan isi artikel jurnal masih banyak kesalahan
ketik dari penulisannya.

 Kekurangan yang lain ialah mengkaji diagram yang sulit di pahami.

5
 Kekurangan jurnal ini Beberapa jurnal tidak mencantumkan mempublishkan
tanggal jurnal

 Dan kekurangan jurnal iyalah menyajikan font yang kecil jadi pembaca sulit
membaca dan memahami materi pada diagram

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan kurikulum pendidikan agama di sekolah adalah untuk mengigamakan peserta


didik dan bukan mengagamakan peserta didik. Dari hasil kajian penelitian di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut.

1. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama memperhatikan kondisi latarbelakang


keberagamaan peserta didik dan mengacu pada BSNP serta diberikan kepada peserta didik
sesuai agama peserta didik dan diajarkan oleh tenaga pendidik yang seagama dengan peserta
didik.

2. Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama secara profesional dan konsisten dengan


melibatkan guru agama dan manajemen sekolah dalam mengusahakan penyediaan sarana
ibadah. Adapun untuk menuju konsep mengigamakan peserta didik, proses pembelajaran
dilakukan secara terstruktur dan tidak hanya mengedepankan aspek teoritis, akan tetapi lebih
pada aspek praktis yang didukung oleh orientasi pelaksanaan kurikulum pendidikan agama
mencakup orientasi emosional, spiritual dan orientasi sosial peserta didik.

3. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum pendidikan agama antara lain, bahwa
sekolah welcome kepada siapa saja dan fair terhadap peserta didik dan tenaga pendidik
apapun agamanya, sekolah memberikan “kebebasan” kepada guru agama menyampaikan
materi agamanya sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh Depdiknas, kebebasan dan
“keberanian” tenaga pendidik menyampaikan materi, dan kesiapan peserta didik memperoleh
materi pelajaran agama sesuai dengan agamanya.

6
4. Faktor penghambat dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan Agama antara lain ruang
kelas untuk pendidikan agama secara khusus tidak ada, sarana peribadatan tidak tersedia,
buku wawasan keagamaan di luar buku paket tidak tersedia,

5. Masih terdapatnya tenaga pendidik agama yang menggunakan metode ceramah, sedangkan
peserta didik menginginkan diversifikasi metode pengajaran agar tidak menjenuhkan dan
monoton.

B. Saran

Saya sebagai penulis juga menyadari bahwa CJR ini masih penuh dengan kekurangan dan
masih banyak lagi harus belajar dalam membuat makalah untuk selanjutnya. Maka apabila
ada kritik dan saran yang membangun saya sangat membutuhkannya dalam mengevaluasi
tulisan saya ini. Karena kritik dan saran dari para pembaca sangat membantu saya untuk lebih
baik lagi kedepannya.

Karena pengetahuan saya yang masih kurang, saya memohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang.

7
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar. 2005. Rahasian Sukses zmembangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual ESQ. Jakarta. Penerbit Arga.

Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2007. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (Tatalangkah dan
Teknik-teknik Teorisasi data. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah.
Jakarta.Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Listia, dkk.,2007. Problematika Pendidikan
Agama di Sekolah (Hasil Penelitian tentang Pendidikan Agama di Kota Jogyakarta 2004-
2006). Jogyakarta, Interfidei. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Bandung, Rosdakarya. Permendiknas. 2006. tentang SI dan SKL. 2006, Jakarta: Sinar
Diagrama. Purwanto. Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya. Thaha, Chatib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta:, Pustaka
Pelajar. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.2007. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

8
LAMPIRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai