Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PROFESI KEPENDIDIKAN
(Dr.H.A.Rusdiana, Drs.,M.M)
NAMA: NIKITA SARI
NPM: 21020303
MATA KULIAH: PROFESI KEPEMIMPINAN
DOSEN PENGAMPU: HAMIDAH DARMA, MP.d

PERGURUAN TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP


BUDIDAYA BINJAI
TAHUN 2022-2023
KATA PENGHANTAR

Dengan meneyebut nama tuhan yang pengasih lagi maha


penyayang. Saya panjatkan syukur kehadirat allah swt yang melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada penyusun sehingga saya dapat
menyelesaikam tugas critical jurnal review yang merupakan tugas dari
mata kuiah kurikulum dan pengajaran.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penyusun menerima segala sasaran dan kritik dari ibu pengampuh
mata kuliah kurikulum pendidikan agar penyusun dapat memperbaiki
makalah ini.
Penyusun berharap semoga crictical book review ini bermanfaat bagi
pembaca dan bagi banyak orang. Akhir kata saya ucapkan terimakasih atas
segala perhatian.

Binjai,31 agustus 2021


Penulis

Nikita sari

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Rasionalis pentingnya critical journal review ...................................... 1
B. Tujuan penulisan critical journal review ............................................. 1
C. Manfaat critical journal review ............................................................ 1
D. Identitas journal .................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN JURNAL I ................................................................... 3
A. Pendahuluan ........................................................................................ 3
B. Deskripsi isi .......................................................................................... 5
BAB III RINGKASAN JURNAL II ................................................................ 7
A. Pendahuluan ......................................................................................... 7
B. Kelebihan dan kekurangan buku .......................................................... 10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya critical journal review

Crictical journal review (CJR) Merupakan biasanya di lakukan


untuk mereview satu jurnal ilmiah tujuan adalah untuk melatih kemampuan
mahasiswa dalam membaca dan memahami literature kuliah. Selain itu
tugas ini juga berguna untuk melatih mahasiswa untuk membuat tulisan
akademik sedini mungkin.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal yaitu mengemukakan
bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, dan mengemukakan
bagian kesimpulan. Dalam critical journal review yaitu mengungkapkan
beberapa landasan teori yang di gunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang di ingin di capainya, mengungkapkan
metode yang di gunakan, subjek penelitiannya, teknik pengumpulan data,
alat pengumpul data dan analisis data yang di gunakan, di lakukan dengan
memberikan deskripsi secara singkat jelas dan padat serta menyimpulkan
isi jurnal.

B. Tujuan penulisan critical journal review

 Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam suatu journal


 Penyelesaian tugas individu mata kuliah adminstrasi kurikulum pendidikan
 Menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan jurnal

C. Manfaat critical journal review

 Mengetahui latar belakang dan alasan journal tersebut di buat mengetahui


kelebihan dan kekurangan jurnal yang di kritik
 Membantu semua kalangan dalam megetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal

1
D. Identitas journal

1. Jurnal utama
Judul : Menjadi guru inspiratif dan inovatif
Nama jurnal : Kependidikan profesi keguruan
Edisi penerbit : 1 januari 2015
Pengarang : Dr.H.A.Rusdiana,Drs,M.M
Penerbit : CV PUSTAKA SETIA
No ISBN : 978-979-076-452-1
Alamat : Jl.BKR (lingkar selatan) No.162-164
Situs :pustaka_seti@yahoo.com

2. Jurnal pembanding
Judul :Profesi kependidikan dan tenaga kependidikan
Nama jurnal :ilmu keguruan
Edisi penerbit :Februari 2018
Pengarang :Dr. Rusydi Ananda, M.Pd
Penerbit :lembaga pedul pengembangan pendidikan Indonesia
(LPPPI)
No ISBN :978-602-51316-0-8
Alamat :JL.seser komplek citra mulia Blok D.14 medan
situs :www.lpppindonesia.com

2
BAB II
RINGKASAN JURNAL I
A. PENDAHULUAN

1. Profesi
Pengertian profesi
Profesi berasal dari Bahasa latin proffesio yang mempunyai
pengertian yaitu janji/ ikrar dan pekerjaan. Secara leksikal, sanusi et.al.
(1991:19) menyebutkan bahwa pengertian profesi mengandung 2 makna :
1. Menujukkan kepercayaan ( to profess means to trust) bahkan menjadi
keyakinan (to belief in) atau suatu kebenaran (ajaran agama), atau
krdibilitas seseorang (Hornby, 1962) 2. Menunjukkan dan mengungkapkan
suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi bagi pelakunya dan
berhubungan dengan pekerjaan mental ( bukan manual), seperti mengajar,
kedokteran, dan sebagainya.
2. Ciri-ciri profesi
Menurut robert w. richey ciri ciri profesi adalah memerlukan sejumlah
persyaratan yang mendukung pekerjaanya, oleh karena itu tidak semua
pekerjaan menunjukkan pada suatu profesi. Untuk memahami lebih dalam.

A. Hakikat pendekatan sistem dalam pembelajaran :

1. Makna pendekatan pembelajaran


Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pemelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, yang di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Di lihat dari
pendekatannya, dalam pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat kepada siswa
(student centered atau berpusat kepada guru (teacher centered approach).
2. Pendekatan sistem dalam pembelajaran
Sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen yang
terpadu dan berproses untuk mencapai tujuan. (Gordon, 1990- puxty,1990).
Pendekatan sistem pada awalanya di gunakan pada bidang tekhnik mesin
(engincering) untuk merancang sistem-sistem elektonik, mekanik, dan
militer. Kemudian pendekatan sistem melibatkan sistem manusia mesin,
selanjutnya di laksanakan dalam bidang ke organisasian dan manajemen.
Pada akhr tahun 1950 dan awal 1960-an mulai di terapkan dalam bidang
pendidikan dan pelantikan (hamalik, 2002:4) pendekatan sistem yang di
terapkan dalam pembelajaran tidak hanya sesuai dengan perkembangan
3
ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dengan perkembangan dalam
psikologi behavioristic dan humanstik. Aspek-aspek pendekatan sistem
pembelajaran, meliputi aspek filosofi dan aspek proses. Aspek filosofi ialah
pandangan hidup yang melandasi sikap perancang, sistem yang terarah
pada kenyataan adapun aspek proses ialah suatu pproses dan suatu
perangkat alat konseptual.
3. Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran adalah a. pendekatan sistem
sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung, terjadinya interaksi anatar siswa
dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara
efektif, b. penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran
yang meliputi produser perencaan,perancangan,pelaksanaan dan penilaian
keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian
tujuan pembelajaran.

B. Hakikat belajar dan mengajar

1. Pengertian belajar
Belajar adalah kegiatan berproses dan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap jenjang pendidikan, dalam keseluruhan proses pendidikan,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting.
Belajar di lakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku, baik dalam
bentuk pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan nilai yang positif
sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumplah kesan dari bahan yang
telah di pelajari .
2. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang di rancang untuk
mendukung proses belajar siswa dengan mempertimbangkan kejadian-
kejadian ekstrim yang berperan terhadap memperhitungkan kejadian-
kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian intern yang di
alami siswa (wingkel, 1991) beberapa pengertia pembelajarn yng telah di
temukan dapat di simpulkan beberapa ciri pembelajaran antara lain : 1.
Merupakan usaha upaya sadar dan di sengaja 2. Pembelajaran harus
membuat siswa belajar, 3. Tujuan harus di tetapkan terlebih dahulu
sebelum pembelajaran di laksanakan, 4. Pelaksanaanya terkendali, baik
isi,waktu,proses, maupun hasilnya.
Dalam pp No. 19 tahun 2005 pasal 19 tentang standart proses di jelaskan
proses pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggrakan secara
interaktif, inspiratif menyenangkan, menentang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakrsa,kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Adapun dalam uu no. 20

4
tahun 2003 di jelaskan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu ligkungan belajar.

B. DESKRIPSI ISI

Perbedaan istilah pengajaran (teaching) dan pembelajaran


(instruction) yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran di laksanakan oleh
mereka yang berprofesi sebagai pengajar, tujuannya menyampaikan
informasi kepada si belajar, merupakan salah satu penerapan strategi
pembelajaran kegiatan belajar berlangsung apabila ada guru atau pengajar
2. Pembelajaran di lakukan oleh mereka yang dapat membut belajar, atau
si belajar, merupakan cara untuk mengembangkan rencana yang
terorganisasikan untuk keperluan belajar, kegiatan belajar dapat
berlangsung dengan atau tanpa handirnya pendidik. Pembelajaran
mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, yaitu pihak
yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi
pada kegiatan mengajarkan materi berorientasi pada pengembangan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran.
Proses pembelajaran mencangkup berbagai komponen lainnya, seperti
media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran.

1. Batasan pembelajaran
Secara khusus, pembelajaran dapat di artikan sebagai berikut:
a. Teori behavioristic mendefinisikan pebelajaran sebagai usaha guru
membentuk tingkah laku yang di inginkan dengan menyediakan
lingkungan ( stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respon (
tingkah laku yang di inginan) perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil
harus di beri hadiah
b. Teori kognitif menjelaskan sebagai guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berfikir agar ia dapat mengenal dan memahami materi yang
sedang di pelajari.
c. Teori gestalt menguraikan bahwa pengajaran adalah memberikan materi
pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih muda
mengroganisasinya menjadi suatu gesalt (ola bermakna)
d. Teori humanistic menjelaskan bahwa pembelajaran adalah memberikan
kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pejaran dan cara
mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Menurut undang-undang sitem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Berdasarkan berbagai pengertian pembelajaran di atas dapat di artikan
kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses kegiatan yang
memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima menerima

5
materi pelajaran yang di ajarkan oleh guru secara sistematis dan
salingmempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang di inginkan pada suatu Yang diinginkan. Pengembangan
strategi, metode, dan media pengajaran Proses pembelajaran formal harus
mampu mendorong terciptanya masyarakat belajar(learning society)

6
BAB III
RINGKASAN JURNAL II

A. PEMBAHASAN ISI BUKU

1. Pengertian ketenaga adminstrasi


Kata administrasi berasal dari Bahasa latin yaitu ad yang artinya
intensif dan ministrate yang berarti melayani, membantu, menolong,
memudahkan, mengatur atau memenuhi. Dengan demikian administrasi
merujuk padakegiatan atau usaha untuk membantu,melayani, dan
memudahkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan (danim dan khairil,
2012:2017)
1. Kualifikasi Dan Kompetensi Tenaga Administrasi.
Kualifikasi tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga
administrasi sekolah/madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan
khusus diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24
Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
sebagai berikut:
1. Kepala Tenaga Administrasi SD/MI/SDLB.
Kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB dapat diangkat apabila sekolah/
madrasah memiliki lebih dari 6 (enam) rombongan belajar. Kualifikasi
kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB adalah sebagai berikut:
a. Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang sederajat, program studi
yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun.
b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Kepala Tenaga Administrasi SMP/MTs/SMPLB.
Kepala tenaga administrasi SMP/MTs/SMPLB berkualifikasi sebagai
berikut:
a. Berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang sederajat, program studi
yang relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah/ madrasah minimal 4 (empat) tahun.
b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Kepala Tenaga Administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB.
Kepala tenaga administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB berkualifikasi
sebagai berikut:
a. Berpendidikan S1 program studi yang relevan dengan pengalaman kerja
sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun,
atau D3 dan yang sederajat, program studi yang relevan,d engan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal
8 (delapan) tahun.
7
b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
4. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian,
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat, dan dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan minimal 50 orang.
5. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan.
Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan,
atau SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.
6. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana.
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat.
7. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
MasyarakatBerpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau
yang sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki
minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.
8. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan.
Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan.
9. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan.
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat
dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar.
10. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum.
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat
dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 12 rombongan
belajar.
11. Petugas Layanan Khusus. a. Penjaga Sekolah/Madrasah.
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat. b. Tukang
Kebun. Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat dan
diangkat apabila luas lahan kebun sekolah/madrasah minimal 500 m2 c.
Tenaga Kebersihan. Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang
sederajat. d. Pengemudi. Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai, dan diangkat apabila
sekolah/madrasah memiliki kendaraan roda empat

8
2. DOSEN

A. Pengertian
Padanan kata dosen dalam bahasa Inggris yaitu lecturer dan dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, dosen diartikan sebagai pensyarah atau
pengajar di perguruan tinggi. Di dalam Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan dosen
adalah pendidik dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selanjutnya dinyatakan bahwa jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang
masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi adalah guru besar
atau profesor.

B. Kedudukan dan tugas Dosen.


Merujuk kepada pemaknaan dosen sebagaimana yang diamanat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen yang berperan penting dalam menyebarkan,
mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan bagi kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat, maka dosen memiliki kedudukan sebagai
berikut:
1. Dosen berkedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi sebagai
agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta
pengabdi kepada masyarakat.
2. Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
perguruan tinggi.
3. Dosen berkedudukan sebagai pejabat fungsional dengan tugas utama di
perguruan tinggi. Selanjutnya berkaitan dengan tugas pokok seorang dosen
meliputi tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melaksanakan
penelitian dan melaksanakan pengabdian masyarakat.

9
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI BUKU

1. Jurnal utama
a. Kelebihan:
 Cover buku yang menarik, karena warna percetakan cover cukup terang
dan terdapat beberapa yang dapat menarik perhatian mahasiswa
 Bahasa yang di gunakan dalam penulisan buku buku ini cukup umum dan
menggunakan Bahasa yang tidak baku, sehingga dengan Bahasa yang
komuinaktif memudahkan mahasiswa dalam memahami buku
 Buku ini menjelaskan dengan menjabarkan mengani teori sekaligus
implementasinya, sehingga lebih memperjelas isi dari buku dan mudah di
pahami mahasiswa
b. Kekurangan:
 Penulisan kata banyak yang kurang huruf sehingga mahasiswa kesulitan
dalam membaca.
 Banyak menggunakan Bahasa asing sehingga mengurangi rasa ingin
membacanya.

2. Jurnal pembanding
a. Kelebihan:
 cover buku yang unik sehingga dapat menarik perhatian mahasiswa
 menggunakan Bahasa yang kompleks, padat dan jelas
 setiap Bahasa asing terdapat pada buku ini, buku ini selalu menjelaskan
maksud dari Bahasa asing tersebut.
b. Kekurangan:
 Halaman yang banyak sehingga menimbulkan rasa bosan pada mahasiswa
dalam membaca buku
 banyak Bahasa yang baku sehingga mahasiswa kesulitan dalam
mengartikannya.

10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Menurut saya kesimpulan dari penjelasan yang di atas adalah:


Profesi berasal dari Bahasa latin proffesio yang mempunyai pengertian
yaitu janji/ ikrar dan pekerjaan. Secara leksikal, sanusi et.al. (1991:19)
menyebutkan bahwa pengertian profesi mengandung 2 makna : 1.
Menujukkan kepercayaan ( to profess means to trust) bahkan menjadi
keyakinan (to belief in) atau suatu kebenaran (ajaran agama), atau
krdibilitas seseorang (Hornby, 1962) 2. Menunjukkan dan mengungkapkan
suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi bagi pelakunya dan
berhubungan dengan pekerjaan mental ( bukan manual), seperti mengajar,
kedokteran, dan sebagainya. Ciri-ciri profesi Menurut robert w. richey ciri
ciri profesi adalah memerlukan sejumlah persyaratan yang mendukung
pekerjaanya, oleh karena itu tidak semua pekerjaan menunjukkan pada
suatu profesi. Untuk memahami lebih dalam. Pendekatan pembelajaran
dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pemelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, yang di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu. Sistem adalah kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen yang terpadu dan berproses untuk mencapai tujuan.
(Gordon, 1990- puxty,1990). Pendekatan sistem pada awalanya di gunakan
pada bidang tekhnik mesin (engincering) untuk merancang sistem-sistem
elektonik, mekanik, dan militer. Kemudian pendekatan sistem melibatkan
sistem manusia mesin, selanjutnya di laksanakan dalam bidang ke
organisasian dan manajemen. Pada akhr tahun 1950 dan awal 1960-an
mulai di terapkan dalam bidang pendidikan dan pelantikan (hamalik,
2002:4) pendekatan sistem yang di terapkan dalam pembelajaran tidak
hanya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi
juga dengan perkembangan dalam psikologi behavioristic dan humanstik.
Hubungan antara profesi dan ketenaga kerja dalam pendidikan sangat
berkaitan untuk memajukan sekolah di bidangnya.

B. SARAN
Penjelasan sudah sangat bagus untuk di jadikan pedoman seorang
guru untuk mengetahui tentang profesi keguruan dan tenaga kependidikan
pada sekolah menengah keguruan. Jurnal ini juga cocok di jadikan refrensi
belajar untuk mengetahui profesi pendidikan pada sekolah menengah
kejuruan secara mendalam karena jurnal ini memuat banyak refrensi lain
di dalamnya. Jurnal ini memuat pembahasan profesi keguruan dan
ketenagaan kependidikan pada sekolah menengah kejuruan

11
DAFTAR PUSTAKA

A. Majid. 2007, perencanaan pendidikan, bandung: remaja rosdakarya


Abdul mujib dan jusuf mudzakir, 2002. Nuansa-nuansa psikologi islam, Jakarta: Raja Grafindo
persada
Anas sanusi. El.al 1997. Studi pengembangan model pendidikan prefesional tenaga
kependidikan, bandung: depdikbud IKIP Bandung.
Anas sudijono. 1995. Penghantar evaluasi pendidikan, Jakarta:grafindo persada
Danim, sudarwan, (2010), profesionalisasi dan etika profesi guru, bandung: cv alfabeta

12

Anda mungkin juga menyukai