Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

” PARADIGMA PENDIDIKAN AGAMA DALAM


MASYARAKAT PLURAL”

Dosen Pengampu : Rahimul Harahap,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Syarinda Umma (230302011)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU HUKUM DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUTRA ABADI LANGKAT
TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang mana telah


memberikan segala nikmat dan karunianya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
ini dengan baik.Tak lupa pula salawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikut yang senantiasa setia
mengikuti ajaran nya.
Critical Jurnal Review adalah sebuah tugas yang diberikan dosen kepada
mahasiswa/mahasiswi untuk mengulas dan mengevaluasi isi jurnal secara kritis.
Sehingga kita dapat mengetahui isi dari jurnal lebih dalam.
Ada pun tujuan utama saya menulis tugas ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pembimbing saya “Rahimul Harahap,S.Pd.,M.Pd” dalam mata kuliah
“Agama”. Terimakasaih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Jika dalam penulisan Critical Jurnal Review ini terdapat kesalahan dan
kekurangan maka kepada pembaca saya selaku penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya, oleh karena itu dengan senang hati saya menerima segala saran
dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga Critical Jurnal
Review ini membawa manfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.

Medan, 01 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 3


A. Manfaat Critical Jurnal Review............................................................ 3
B. Tujuan Critical Jurnal Review .............................................................. 3
C. Identitas Jurnal Yang Di Review .......................................................... 4

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL ..................................................... 5


A. Pendahuluan ......................................................................................... 5
B. Metode Penelitian ................................................................................. 5
C. Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 6

BAB III KEKURANGAN DAN KELEBIHAN .................................... 9


A. Kelebihan Jurnal................................................................................... 9
B. Kekurangan Jurnal ................................................................................ 9

BAB IV PENUTUP ................................................................................. 10


A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Critical journal review atau CJR merupakan suatu hal yang penting bagi
mahasiswa karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah
ada titik terdapat beberapa yang penting sebelum kita mereview jurnal, seperti
menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan
dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri
pengertian Dari jurnal tersebut titik jurnal memiliki beberapa ciri-ciri seperti
dibatasi sesuai ketentuan dan ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang
memuat jurnal ilmiah memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal
organisasi penulis terdapat abstrak yang berisi ringkasan dari isi jurnal introduction
metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.

A. Manfaat Critical Jurnal Review


Critical Jurnal Review ini memiliki beberapa manfaat seperti yang utama
yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran. Manfaat
lainnya adalah untuk mengetahui lebih dalam dan lebih rinci mengenai jurnal yang
di review. Selain mengetahui isi jurnal lebih dalam manfaat lainnya adalah kita
mendapat informasi, menambah pengetahuan dan menambah ilmu dari isi jurnal
tersebut. Kita juga dapat mengetahui perbandingkan apa saja yang terdapat dalam
isi kedua jurnal tersebut. Bagi penulis sendiri manfaatnya adalah mengasah pikiran
agar dapat berfikir kritis dalam menangapi isi dari kedua jurnal tersebut. Melatih
diri agar mampu mengkritik, memberi saran dan memberi kesimpulan dari isi kedua
jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review


Tujuan Critical Jurnal Review adalah untuk mengulas isi jurnal tepatnya
mengulas kedua isi jurnal tersebut. Selain mengulas isi jurnal tujuan lainnya adalah
mengetahui informasi apa saja yang terdapat dalam kedua jurnal tersebut. Tujuan

3
Critical Jurnal Review ini juga melatih diri agar bisa berfikir kritis dalam mencari
informasi yang diberikan oleh kedua jurnal tersebut. Tujuan lainnya adalah untuk
membandingkan isi dari kedua jurnal tersebut.

C. Identitas Jurnal
Judul : Paradigma Pendidikan Agama Dalam Masyarakat Plural
Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan
Edisi Terbit : Vol.20 No.2
Tahun Terbit : Desember, 2019
Penerbit : Ju’subaidi
Noeng Muhadjir
Sumarno
Penulis Artikel : Syarinda Umma
Kota Terbit : Yogyakarta
No ISSN : 179-197

4
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

A. Pendahuluan

Pluralitas agama di Indonesia merupakan realitas historis yang telah diakui


oleh siapapun. Berdasar pada pluralitas tersebut, Indonesia mengambil format Negara
Pancasila. Format negara Pancasila, negara tidak identik dengan agama
tertentu/negara tidak melepaskan agama dari urusan negara. Dengan demikian,
penelitian ini akan diarahkan ke dalam konteks implementasi pendidikan agama
konvensional yang berlangsung di sekolah. Sekolah yang dimaksud adalah sekolah
yang memiliki keragaman agama, budaya dan etnis yang dianggap sebagai
representasi masyarakat Indonesia yang pluralistik. Berdasarkan kajian awal
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap paradigma yang mendasari
pelaksanaan pendidikan agama di sekolah pluralistik, dan menghasilkan paradigma
pendididikan agama yang lebih relevan dengan masyarakat Indonesia yang
pluralistik dengan meng- arahkannya pada implementasi pendidikan agama
konvensional dan paradigma pelaksanaan pendidikan agama di Sekolah.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif


Phenomenologik dengan paradigma naturalisltik. Teknik pengumpulan data dan
analisis data yang digunakan. Penelitian ini juga mengacu pada pendekatan post
posi- tivisme-phenomenologi (Muhadjir, 2001, p. 17). Desain penelitian ini adalah
penelitian deskriptif eksploratif dengan menggunakan pendekatan kualitatif
intepretif fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam
didukung dengan observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis
interaktif yang meliputi reduksi data, display data dan kesimpulan. Paradigma yang
mendasari pendidikan agama adalah eksklusif dan inklusif. Paradigma pendidikan
agama yang relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang pluralistik adalah
paradigma budaya pluralisme demokratis-emansipatoris

5
C. Hasil dan Pembahasan

Pendidikan agama sebagai subsistem pendidikan nasional memiliki nilai


penting dan strategis dalam membangun masyarakat yang madani dan berkeadaban.
Hal ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan menjadi tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan agama sebagai wahana paling efektif untuk menginternalisasikan nilai
pendidikan agama karena di dalam nilai agama terkandung nilai demokrasi, toleransi,
inklusivisme, menghormati perbedaan, dan nilai-nilai moral yang lain. Oleh karena
itu, menjadi penting untuk melihat kembali pelaksanaan pendidikan agama di
sekolah khususnya sekolah-sekolah yang memiliki keragaman budaya, agama, etnis.

a. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Konvensional


Implementasi pendidikan agama konvensional pada sekolah diperlukan
adanya kesamaan keyakinan antara guru agama, peserta didik, dan kurikulumnya.
Hal ini diharapkan terhindar dari praktik dominasi oleh pihak institusi atau
penelantaran peserta didiknya untuk memperoleh hak pendidikan agama. Di sisi lain,
implementasinya juga harus mampu mendorong setiap individu peserta didik untuk
meningkatkan keimanan dan mengamalkannya dengan penuh kesadaran dengan
didorong oleh kedalaman iman danketakwaannya, serta memberdayakan diri dari
hegemoni kekuasaan.

1) Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang proses pembel- ajaran pendidikan agama, SMAN 3 telah


menyediakan beberapa sarana prasarana berupa ruang proses belajar mengajar,
ruang perpustakaan dan tempat ibadah. Pendidikan agama Kristen, Katolik, dan
Hindu disediakan masing-ma- sing satu ruang. Memperhatikan sarana dan prasarana
dapat dinyatakan bahwa penyediaan ruang belajar dan ruang ibadah belum
memenuhi standar sarana dan prasarana, sedangkan penyediaan sumber belajar dalam
bentuk buku telah mencukupi, akan tetapi pemanfaatan sebagai sumber belajar belum
maksimal.. Menurut peneliti, kondisi ini disebabkan oleh anjuran guru untuk
menggunakan sumber belajar terse- but kurang optimal.

6
2) Pembelajaran Intrakurikuler

Upaya memenuhi standar proses yang disyaratkan dalam standar nasional


pendidikan guru pendidikan agama SMAN 3 Madiun telah melakukan perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran. Dalam perencanaan, para guru agama sebagaimana lazimnya sebagai
pendidik yang profesional telah menyusun perencanaan proses pembelajaran. Hal
ini disebabkan kemampuan guru dalam mengembangkannya terbatas dan
pembinaan oleh pengawas kurang optimal. Berkaitan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran, guru agama belum maksimal melakukannya. Artinya proses
pembelajaran menunjukkan pada pembelajaran yang kurang sesuai dengan
perencanaan yang dibuatnya sendiri.

3) Pembelajaran Ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler pendidikan agama secara normatif meliputi


fungsi pengayaan, penguatan, pembiasaan. Pelaksanaan pembelajaran
ekstrakurikuler berbentuk tatap muka atau nontatap muka. Pendidikan agama Islam
dalam pembelajaran ekstrakurikulernya pembiasaan dilakukan melalui pengalaman
dan pembudayaan berbentuk berjabat tangan dengan para guru dan karyawan serta
antarteman, Pendidikan agama Kristen berbentuk ibadah, retreat dan pendalaman
alkitab, sedangkan peningkatan keimanan dan ketakwaan mereka dilakukan
dengan mengkaji „al-Kitab‟. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler pendidikan
agama Katolik Pengayaan dan pendalaman dilakukan dari hasil ulangan formatif
atau sumatif, dilakukan dengan memberi materi tambahan.

4) Problematika Pendidikan Agama Konvensional

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa problem yang terkait dengan
kurikulum pendidikan agama konvensional adalah; (a) pengembangan kurikulum
yang disusun oleh satuan pendidikan menunjukkan kurangnya pemahaman para
pengembang kurikulum terhadap regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pendidikan Pengembangan kurikulum, (b) pada tataran implementasi kurikulum
dihadapkan pada persoalan sumberdaya manusia dalam hal ini tenaga pendidikan

7
dan kependidikan yang masih belum memiliki pandangan yang sama dan respon
yang memadai oleh warga sekolah terhadap pelaksanaan pendidikan agama (c)
kerja sama instansi terkait dalam hal ini sekolah dengan Kementerian Agama masih
menunjukkan intensitas rendah., (d) pemikiran dikotomis antara pendidikan agama
dan pendidikan umum mendorong munculnya sikap eksklusif.

b. Paradigma Pendidikan Agama

1) Paradigma Keberagamaan Eksklusif

Memperhatikan uraian proses pembelajaran pendidikan agama di atas dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru agama di SMAN 3 Madiun
masih lebih berorientasi pada dominasi guru ketimbang pemberian memberikan
kebebasan peserta didik untuk mengembangkan potensi kritik untuk memahami
materi agama secara mandiri. Pembelajaran yang berangkat dari teks atau al-kitab
yang materinya memerlukan penjelasan secara kontekstual, sedangkan guru tidak
berupaya untuk mengkontekstualisasikan maka diyakini hanya akan mengantar peserta
didik untuk menerima tanpa melalui proses berfikir yang tepat

2) Paradigma Keberagamaan Inklusif

Memperhatikan proses pembelajaran pendidikan agama Katolik di SMAN 3


Madiun lebih terbuka dibandingkan dengan pendidikan agama yang lain. Terbuka
yang dimaksud adalah guru memberikan sedikit peluang kepada peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran melalui pengembangan struktur kognitifnya. Hal
ini lebih disebabkan oleh guru pendidikan agamanya kurang menguasai pendekatan
dan strategi yang ditetapkan. Model paradigma budaya pluralisme demokratis-
emansipatoris yang dimaksudkan di sini adalah suatu cara pandang sebagai landasan
berpikir dalam melakukan tindakan atau pengambilan suatu keputusan. Tindakan
dan atau keputusan tersebut yang berhubungan dengan implementasi pengelolaan
dan proses pembelajaran pendidikan agama dalam konteks masyarakat pembelajar
suatu lembaga pendi- dikan yang memiliki keragaman budaya, ras, golongan, etnis,
dan khususnya agama

8
BAB III
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

A. Kelebihan Jurnal
Dalam jurnal penelitian ini di reviewer melihat sejumlah kelebihan diantaranya
 Abstrak sudah jelas menggunakan dua bahasa sehingga dengan membaca
abstraknya saja pembaca sudah dapat mengetahui hasil dari penelitian
tersebut
 Kesimpulan ditulis sesuai dengan hasil pada penelitin yang dijelaskan pada
jurnal ini.
 Hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan terkait dengan tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya
 Menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah penulisan
 Pada jurnal ini didukung dengan simpulan dan saran yang saling
berhubungan terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan

B. Kekurangan Jurnal
Dalam jurnal penelitian ini di reviewer melihat sejumlah kekurangan diantaranya
 Tidak ada kajian teori pada jurnal ini , dimana untuk memperkuat dan
meyakinkan para pembaca melalui teori-teori menurut para ahli
 Penulisan yang kurang rapi sehingga membuat pembaca sulit untuk
memahaminya.
 Kurangnya pembahasan penelitian sehingga membuat pembaca merasa
seperti penelitian sederhana
 Kurangnya sumber yang mendukung latar belakang penelitian terbukti dari
daftar pustaka yang digunakan dari jurnal padahal pada jurnal ini mengikuti
beberapa pendapat para ahli terkait dengan proses penelitian
 Ada beberapa bahasa yang sulit dipahami karena bahasa yang digunakan
terlalu berbelit-belit.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada jurnal yang berjudul “Paradigma Pendidikan Agama Dalam Masyarakat
Plural” dapat disimpulkan bahwa jurnal ini sangat terbatas dalam kajian Pendidikan
Agama Islam memaparkan mengenai pelaksanaan pendidikan Islam Dalam hal itu,
jurnal ini juga tidak dilengkapi dengan kajian teori yang telah dipaparkan dalam
kekurangan jurnal ini, yang mana telah diketahui kajian teori memuat serangkaian
definisi yang tersusun jelas.
Jika dilihat dari segi isi jurnal menurut saya sebagai reviewer jurnal inilah
memenuhi standar yang baik, dengan bahasanya yang sederhana, jurnal ini bukan
hanya didapat dibaca dan dipahami oleh pembaca yang memiliki pendidikan yang
tinggi, tetapi juga masyarakat umum. Dimana pendidikan agama islam ini terjadi
perkembangan di lingkungan masyarakat Plural. Sehingga sesuai dengan apa yang
dikatakan didalam jurnal bahwa Pluralitas agama di Indonesia merupakan realitas
historis yang telah diakui oleh siapapun. Berdasar pada pluralitas tersebut, Indonesia
mengambil format Negara Pancasila. Format negara Pancasila, negara tidak identik
dengan agama tertentu/negara tidak melepaskan agama dari urusan negara. Dengan
demikian, penelitian ini akan diarahkan ke dalam konteks implementasi pendidikan
agama konvensional yang berlangsung di sekolah.

B. Rekomendasi Untuk Perbaikan Jurnal


Saran yang dapat diajukan untuk jurnal ini sebentarnya surah terdapat pada
kelemahan jurnal yang dijabarkan di ataus. Adapun sarannya yaitu agar penulis
memutahirkan rujukan, kaidah kebahasaan, dan kesahalan-kesalahan kata yang ada
pada jurnal , sehingga jurnal yang terbitkan selanjutnya memiliki kualifikasi yang
baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Juksubaidi, Muhadjir N, Sumarno.,(2019) Paradigma Pendidikan Agama Dalam


Masyarakat Plural. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 179-
197

11

Anda mungkin juga menyukai