Fungsi BK di Sekolah
Bimbingan dan penyuluhan di sekolah ini sudah memenuhi fungsi sebagaimana
mestinya, karena guru BK di sekolah ini sudah menerapkan kelima fungsi BK. Yaitu,
fungsi pemahaman
Fungsi pencegahan
Fungsi pengentasan,
Fungsi pemeliharaan,
fungsi pengembangan,
B. Pelaksanaan Layanan Peminatan di Satuan Pendidikan
Dalam implementasi kurikulum 2013, peminatan peserta didik merupakan upaya
advokasi dan fasilitasi perkembangan peserta didik agar secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara .
Upaya mengoptimalkan potensi peserta didik tersebut menuntut adanya kolaborasi
yang baik antara guru mata pelajaran, guru wali kelas, guru BK/Konselor atau
konselor, kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali, seperti pelayanan pendalaman
materi yang dilakukan guru mata pelajaran merupakan salah satu bentuk pengayaan mata
pelajaran. PP No. 32 tahun 2013, Pasal 77B ayat (7).
Aspek arah peminatan
Untuk setiap tingkat arah peminatan digunakan lima aspek pokok sebagai dasar
pertimbangan bagi arah peminatan yang akan ditempuh. Kelima aspek tersebut secara
langsung mengacu kepada beberapa karakteristik pribadi siswa dan lingkungannya,
kondisi sekolah dan kondisi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan siswa
yang bersangkutan, yaitu :
1. Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur dengan tes bakat
dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
2. Kemampuan dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang biasanya diukur
dengan tes intelegensi.
3. Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau praktik/latihan yang dapat
diambil/didalami siswa atas dasar pilihan yang dilaksanakan.
4. Prestasi hasil belajar.
5. Ketersediaan fasilitas sekolah/madrasah
6. Dorongan moral dan finansial
3. Penyesuaian
Langkah ketiga di atas dapat menghasilkan pilihan yang tepat bagi siswa dan
orang lain yang berkepentingan (terutama orang tua), atau pilihan yang tepat bagi
siswa tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya. Apabila ketidakcocokan itu terjadi
maka perlu dilakukan peninjauan kembali melalui layanan konseling perorangan baik
terhadap siswa dan/ataupun orang tuanya. Demikian, langkah keempat dilaksanakan
seoptimal mungkin demi kesuksesan studi siswa.
4. Monitoring dan Tindak Lanjut
Kegiatan monitoring dapat menggunakan format-format yang
diadministrasikan, secara berkala, minimal setiap tengah dan akhir/awal semester,
yang isian format itu kemudian mendapatkan pembahasan dan tindak lanjut secara
tepat.
A. Kesimpulan
Peminatan peserta didik yang difasilitasi oleh bimbingan dan konseling tidak berakhir
pada penetapan pilihan dan keputusan bidang keahlian yang dipilih peserta didik, melainkan
harus diikuti layanan pembelajaran yang mendidik, aksesibilitas perkembangan yang luas,
dan penyiapan lingkungan perkembangan belajar yang mendukung. Untuk itu, bimbingan
dan konseling berperan secara kolaboratif dalam hal implementasi menguatkan
pembelajaran yang mendidik, memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas, dan
menyelenggarakan fungsi outreach.
Peminatan peserta didik merupakan upaya advokasi dan fasilitasi perkembangan
peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kelompok
mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama mengikuti pembelajaran di
sekolah.
B. Saran
Bimbingan dan Konseling diharapkan mampu untuk membantu siswa dalam
implementasi menguatkan pembelajaran yang mendidik, memfasilitasi advokasi dan
aksesibilitas, dan menyelenggarakan fungsi outreach. Peminatan peserta didik harus
dikelola dengan baik agar peserta didik dapat menentukan pilihan yang sesuai dan
kemungkinan berhasil dalam belajar.