KULIAH TUGAS 2
2. Menurut saya dalam pelaksanaan program bimbingan konseling di SD yang melibatkan peran orang
tua sangat penting karena peran orang tua diusia anak yang masing duduk di bangku sekolah dasar
itusangat dibutuhkan. Pendekatan yang dilakukan guru kadang membuat siswa kurang terbuka akan
suatu hal, namun jika dengan orang tua sendiri biasanya anak lebih terbuka tentang situasi dan
kondisinya selama disekolah, terlebih jika anak tersebut memiliki guru yang kurang disukai atau
killer, anak cemderung akan benci dan susah untuk diajak komunikasi, nah salah satunya yaitu
dengan pendekatan yang dilakukan oleh orang tua siswa tersebut diharapkan siswa akan lebih
terbuka. Dan peran orang tua juga harus selalu di hadirkan dalam sekolah supaya dapat terjalin
kerjasama yang baik anatara sekolah dengan wali murid sehimgga mempermudah meningkatkan
kualitas anak dalam belajar.
3. Model layanan pembelajaran untuk anak berbakat di sekolah dasar ialah dalam menentukan jenis
layanan bagi anak berbakat perlu memperhatikan beberapa komponen. Komponen persiapan
penentunan jenis layanan seperti: Mengidentifikasi anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah,
karena banyak anak berbakat yang tidak menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk
mengidentifikasi anak berbakat, perlu menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat
menentukan alat indentifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Beberapa layanan yang dapat diberikan kepada anak yang berbakat ialah:
1. Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat.
2. Home-schooling (pendidikan non formal diluar sekolah)
3. Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individu
4. Membangun kelas khusus untuk anak berbakat.
4. kopetensi guru yang tidak dimiliki oleh bu ratna yaitu kopetensi pedagogik kemudian pendekatan
pembelajaan, rancangan untuk pembelajaran, kemudian penganalisisan kebutuhan anak mengingat
bu ratna adalah seorang sarjana dibidang pertanian tentu jauh dari dari pembelajaran tentang
mengajar siswa. Dimana dalam mengajar siswa sekolah dasar tentu sangat banyak yang harus
diperhatikan dan di pelajari .
Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini
dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini
berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan
latar belakang anak.
Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara berkesinambungan,
maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu
tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta
antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya
murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-
keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.
Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-
kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama
kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.