Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : SINTA ANDRIANI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 855727657

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4104/PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

Kode/Nama UPBJJ : 20/UT BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. Rancangan kegiatan belajar sd denganmengunakan model pembelajaran, menemukan, menyimak,
meniru, merangkai, menghafalkan, mengamalka dan menganalisis yaitu :

Kegiatan pengembangan masing-masing kemampuan belajar pada siswa SD dapat dilakukan


dengan berbagai cara sesuai dengan karakteristik siswa dan kreatifitas guru. Pada kegiatan
belajar menyimak biasanya dilakukan melalui permainan kata dan pertanyaan. Sedangkan untuk
mengembangkan kemampuan belajar meniru, guru dapat menggunakan kegiatan bermain peran
mengenai profesi yang ada di sekitar siswa. Anak banyak sekali belajar melalui meniru dalam
bentuk perilaku, bahkan hingga menetap sebagai suatu kebiasaan dan kegemaran. Terlampir
bagaimana skenario dan alur rancangan pembelajaran di SD

2. Menurut saya dalam pelaksanaan program bimbingan konseling di SD yang melibatkan peran orang
tua sangat penting karena peran orang tua diusia anak yang masing duduk di bangku sekolah dasar
itusangat dibutuhkan. Pendekatan yang dilakukan guru kadang membuat siswa kurang terbuka akan
suatu hal, namun jika dengan orang tua sendiri biasanya anak lebih terbuka tentang situasi dan
kondisinya selama disekolah, terlebih jika anak tersebut memiliki guru yang kurang disukai atau
killer, anak cemderung akan benci dan susah untuk diajak komunikasi, nah salah satunya yaitu
dengan pendekatan yang dilakukan oleh orang tua siswa tersebut diharapkan siswa akan lebih
terbuka. Dan peran orang tua juga harus selalu di hadirkan dalam sekolah supaya dapat terjalin
kerjasama yang baik anatara sekolah dengan wali murid sehimgga mempermudah meningkatkan
kualitas anak dalam belajar.

3. Model layanan pembelajaran untuk anak berbakat di sekolah dasar ialah dalam menentukan jenis
layanan bagi anak berbakat perlu memperhatikan beberapa komponen. Komponen persiapan
penentunan jenis layanan seperti: Mengidentifikasi anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah,
karena banyak anak berbakat yang tidak menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk
mengidentifikasi anak berbakat, perlu menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat
menentukan alat indentifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Beberapa layanan yang dapat diberikan kepada anak yang berbakat ialah:
1. Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat.
2. Home-schooling (pendidikan non formal diluar sekolah)
3. Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individu
4. Membangun kelas khusus untuk anak berbakat.
4. kopetensi guru yang tidak dimiliki oleh bu ratna yaitu kopetensi pedagogik kemudian pendekatan
pembelajaan, rancangan untuk pembelajaran, kemudian penganalisisan kebutuhan anak mengingat
bu ratna adalah seorang sarjana dibidang pertanian tentu jauh dari dari pembelajaran tentang
mengajar siswa. Dimana dalam mengajar siswa sekolah dasar tentu sangat banyak yang harus
diperhatikan dan di pelajari .

5. Prinsip-Prinsip Yang Harus Dikembangkan Dalam Kurikulum Di Sekolah Dasar :


 Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar
harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan relevansi ke dalam
berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.

 Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini
dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini
berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan
latar belakang anak.

 Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara berkesinambungan,
maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu
tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta
antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.

 Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya
murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-
keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.

 Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-
kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama
kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.

Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:

 Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan


Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga perumusan
komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan
ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan
pendidikan bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi
orangtua / masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-
bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang
sama, dan penelitian.

 Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan


Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya penjabaran
tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan
pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus
disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.

 Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar


Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu apakah metode
yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu memberikan kegiatan yang bervariasi
untuk melayani perbedaan individual siswa, apakah metode tersebut juga memberikan urutan
kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan siswa, apakah metode
tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat menimbulkan
jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di
rumah dan di masyarakat, serta perlunya kegiatan belajar yang menekankan learning by doing,
bukan hanya learning by seeing and knowing.

 Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran


Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang
tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila
belum ada apa penggantinya, bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana
pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan
belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi
media

 Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi kegiatan
penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur mulai dari perumusan tujuan umum,
menguraikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan
pelajaran dan menuliskan butir-butir tes. Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga dicermati
dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa
yang akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes, apakah tes berbentuk uraian atau objective,
berapa banyak butir tes yang perlu disusun, dan apakah tes diadministrasikan guru atau murid. Dalam
kegiatan pengolahan haisl penilaian juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu norma apa
yang digunakan dalam pengolahan hasil tes, apakah digunakan formula guessing
bagaimana pengubahan skor menjadi skor masak, skor standar apa yang digunakan, serta untuk apa
hasil tse digunakan.

Anda mungkin juga menyukai