Anda di halaman 1dari 12

MATERI TUGAS PRESENTASI

PENDIDIKAN ANAK DI SD
MODUL 12
KEGIATAN BELAJAR 3

NAMA : ANDANG BAYU ERVIANTO


NIM : 857966132
PRODI : S1 - PGSD
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

Pelaksanaan program bimbingan di SD sebaiknya dilaksanakan secara terintergrasi ke dalam


kegiatan belajar mengajar.
Beberapa tujuan, sasaran dan materi dasar bimbingan dapat diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran tertentu seperti materi pengembangan kemampuan soal pribadi dan perencanaan
individual ( lanjutan studi dan karier ) namun ada pula layanan – layanan yang harus
dilaksanakan tersendiri seperti layanan pengumpulan data konsultasi pribadi dan sebagainya.
Berikut dikemukakan bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SD dan
contoh contoh kongkret yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan
siswa SD

A. PENGUMPULAN DATA SISWA


Kegiatan pengumpulan data biasanya dilaksanakan pada setiap tahun ajaran baru.
Pengumpulan data dilakukan terhadap setiap siswa, baik siswa baru maupun siswa
lama.
Bagi siswa baru tujuan salah satu tujuannya adalah identifikasi awal tentang pribadi
siswa yang meliputi identitas, kemampuan, keterbakatan dan keterbatasan siswa, serta
kondisi sosial ekonomi orang tua siswa dan bagi siswa lama tujuannyan adalah untuk
meng update data siswa.
Layanan pengumpulan data yang berkenaan biografi siswa, kondisi tempat tinggal dan
kondisi sosial ekonomi perlu dilaksanakan bersama dengan kegiatan registrasi ulang
siswa, sedangkan data lainya seperti karakteristik kebutuhan masalah dan kebiasaan
belajar dapat dikemudian hari.

B. LAYANAN ORIENTASI DAN PEMBERIAN INFORMASI


Pelayanan orientasi dan pemberian informasi diprioritaskan siswa baru dan bagi siswa
kelas 1 mengingat mereka belum memiliki pengenalan tentang situasi baru yang
dimasuki dalam kegiatan ini siswa diperkenalkan dengan guru, kelas atau ruangan
belajar, di perpustakaan, UKS, WC dan fasililitas sekolah lainnya serta tata tertib
sekolah, cara belajar dan cara bergaul. Mengingat siswa SD masih kecil maka orang
tua dilibatkan dalam kegiatan orientasi dan pemberian informasi. Pelaksanaan
pemberian informasi selain pada awal tahun ajaran baru dapat juga dilakukan saat
rapat komite atau penerimaan rapor pendidikan.
C. LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN
1. Layanan Penempatan dan Penyaluran bagi kelas 1
Pengalaman pra sekolah mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar di
sekolah.
Siswa kelas 1 SD memiliki pengalaman prasekolah yang berbeda-beda, ada siswa
yang telah menguasai kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung,
ada juga yang belum. Model penempatan dan penyaluran, pengelompokan kelas
berdasarkan kemampuan belum bisa dilaksanakan di kelas rendah. Metode ini baru
bisa dilaksanakan berdasarkan perbedaan usia yakni pada kelas atas.
2. Layanan Penempatan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Salah satu daya tarik SD bermutu karena banyak melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler seperti olah raga, kesenian, pramuka, dan komputer. Dengan
banyaknya pilihan kegiatan ekstrakurikuler terkadang membingungkan anak,
dalam kondisi ini, guru SD diharapkan memiliki pemahaman tentang bakat dan
kemampuan anak sehingga mampu menempatkan siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang paling cocok.

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Kelas Unggulan


Cara mendapatkan siswa kelas unggulan dengan cara merekrut semua siswa
yang memenuhi persyaratan yang berbeda di lingkungan gugus tempat
diselenggarakan kelas unggulan.

D. BIMBINGAN PENGEMBANGAN
Isi bimbingan pengembangan meliliki cakupan dan urutan yang diarahkan untuk
pengembangan kompetensi ( hidup ) siswa. Layanan diberikan melalui kelompok
dengan materi difokuskan pada perubahan aspek afektif (sikap, perasaan dan
kehendak siswa). Layanan dasar ini dimulai dengan mengungkap bagaimana
pengalaman pertama para siswa di sekolah. Sebagai contoh pengembangan materi
layanan dasar ini adalah berikut :

1. Kesuksesan belajar
2. Keterampilan – keterampilan belajar
3. Kesadaran akan pentingnya harga diri
4. Peningkatan motif berprestasi
5. Pembuatan keputusan, penyusunan tujuan, perencanaan, dan keterampilan
pemecahan masalah
6. Hubungan antar pribadi yang efektif
7. Keterampilan komunikasi
8. Hubungan antar manusia yang berbeda kebudayaan
9. Tingkah laku yang bertanggung jawab

E. BIMBINGAN RESPONSIF
Layanan responsif diberikan kepada siswa yang membutuhkan bantuan langsung.
Untuk hal ini guru dapat memberikan layanan konsultasi / nasihat kepada siswa.
Sekalipun guru pembimbing memberi respon atau bantuan terhadap masalah yang
dikemukakan siswa, namun beberapa topik berikut dapat diantisipasi dan sangat
relevan dengan kebutuhan siswa.
Oleh sebab itu guru perlu memprioritaskan kesiapan untuk membimbing siswa
dalam hal – hal berikut

1. Potensi Drop Out


2. Mengatasi strees
3. Masalah kewanitaan ( menstruasi dan lainnya )
4. Tekanan orang dewasa
5. Sikap dan tingkah laku disekolah
6. Hubungan antar teman sebaya
7. Pengalaman traumatik
8. Kematian anggota keluarga atau teman
9. Perceraian orang tua
10. Salah asuh
11. Pergaulan anak laki – laki dan perempuan

Guru dapat membantu siswa secara perorangan atau kelompok kecil, mengkaji
masalah dan tujuan individual, berkonsultasi dengan orang tua, kepala sekolah dan
mungkin pihak lain jika perlu, mengkoordinasi kegiatan bimbingan, melaksanakan
dan menindak lanjuti secara memonitor hasil kegiatan yang dicapai. Jika
memungkinkan dapat mengembangkan bantuan kelompok teman sebaya ( peer
fasilitator )

F. BIMBINGAN PELAKSANAAN INDIVIDUAL


Sebagai bagian dari program bimbingan perkembangan, perencanaan individual
mencangkup kegiatan – kegiatan yang disesuaikan dengan usia perkembangan siswa,
pemberian informasi yang relevan, akurat dan diperlukan siswa, mengkoordinasikan
prosedur penasihatan untuk memberi kemudahan pada siswa dan orangtuanya.
Keterlibatan orang tua sangat penting untuk menetapkan prioritas
Bantuan perencanaan individual meliputi menginterprestasikan data hasil tes, aktivitas
pengembangan karier, seperti hari karier, strategi untuk memfasilitasi siswa yang
mengalami transisi dari kelas terntentu ke kelas berikutnya, membantu menemukan
kursus dan latihan yang diperluka.

G. KERJASAMA
Layanan bimbingan yang efektif di SD tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa
adanya kerja sama antar guru kelas dengan pihak – pihak terkait didalam maupun
diluar sekolah.
Kerja sama harus dilakukan secara internal dan eksternal yaitu kerja sama dengan
pihak dalam sekolah, antara lain dengan guru mata pelajaran Agama dan Olahraga
serta tenaga administrasi sekolah dan kerja sama kerja sama dengan pihak luar sekolah
antara lain dengan orang tua siswa tokoh masyarakat, pengusaha setempat puskesmas,
kepolisian terdekat, serta organisasi kemasyarakatan yang relevan.

TERIMA KASIH
MODUL 12

• Kegiatan Belajar 4

Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan


A. EVALUASI PROGRAM SEBAGAI FUNGSI
INTRINSIK

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang melekat ( inherent)


dalam suatu siklus kegiatan yang terencana.
Dalam keputusan Menhap Nomor 93 Tahun 1995
dinyatakan secara tegas, bahwa tugas pokok guru dalam
melaksanakan bimbingan,di SD adalah (a) menyusun
program bimbingan, (b) melaksanakan program bimbingan,
(c) evaluasi pelaksanaan bimbingan, (d) analisis hasil
pelaksanaan bimbingan, dan (e) tindak lanjut dari program
bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung
jawabnya
B. KEGIATAN EVALUASI
Menurut Furqon ( 2000:4 ) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi dapat dikelompokkan ke dalam
3 kategori :
1. Pertanggungjawaban ( akuntabilitas )
Bertujuan untuk memberi informasi kepada pengambil keputusan tentang manfaat atau nilai dari
serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan misi tertentu yang telah
diberikan oleh pengambil keputusan.
Contoh, guru kelas 5 mengadakan evaluasi program bimbingan dan konseling di kelas binaanya
dengan maksud untuk memberi informasi (tertulis atau lisan) kepada kelas binaannya.
2. Untuk kepentingan dan pengembangan
Tujuan evaluasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan program yang
dilaksanakan.
Misalnya, evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilakukan oelh guru kelas 5 tersebut
diarahkan untuk meperoleh informasi bagi dirinya (sebagai pengelola) tentang berbagai komponen
layanan dan metode yang digunakan dalam membimbing para siswanya.
3. Pengetahuan
Untuk memperoleh pemahaman atau pengetahuan yang lebih baik tentang suatu persoalan atau isu
tertentu.
Sebagai contoh, guru kelas 5 tersebut mengadakan penelitian tentang dampak penerapan “model
kegiatan bimbingan belajar komprehensif terhadap semangat dan prestasi belajar siswanya”.
C. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PROGRAM

7 prinsip-prinsip evaluasi program bimbingan dan koseling di SD menurut Gibson dan Mitchell (
1986:382 ) :

1. Evaluasi yang efektif memerlukan pemahaman tentang tujuan-tujuan program.


2. Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang tepat.
3. Evaluasi yang efektif bergantung pada ketepatan orang yang mengukur kriteria yang ditetapkan.
4. Evaluasi program bimbingan dan konseling di SD harus melibatkan seluruh pihak yang
berkepentingan baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
5. Evaluasi yang bermakna memerlukan umpan balik dan tindak lanjut.
6. Evaluasi sangat efektif jika direncanakan dan berkesinambungan.
7. Evaluasi harus memberikan motivasi kepada pelaksana program untuk bekerja lebih baik.
D. METODE EVALUASI
Modifikasi dari pendapat Gibson dan Mitchell
(1986:384), yaitu :
Metode sebelum dan sesudah
Si penilai mengidentifikasi kemajuan yang dicapai
setelah suatu program tertentu dilaksanakan dalam suatu
periode waktu tertentu.
Metode perbandingan
Dilakukan atas dasar perbandingan teknik dan hasil
yang dicapai antara dua kelompok.
Metode penegakan kriteria
Evaluasi dilakukan atas dasar identifikasi hasil program
yang diharapkan dan kaitannya dengan karakteristik dan
kriteria.
E. PROSEDUR EVALUASI

Langkah- Langkah :

1) Identifikasi tujuan-tujuan yang akan dinilai


Menetapkan parameter (ukuran) atau batas-batas yang akan dievaluasi dengan memfokuskan
pada seluruh program atau hanya satu atau beberapa tujuan tertentu saja. Tujuan program ini
harus dirumuskan secara jelas, tegas, dan dapat diukur.
2) Mengembangkan rencana kegiatan evaluasi
Harus menetapkan spesifikasi data yang harus dikumpulkan, bagaimana data itu dikumpulkan,
kapan dan siapa yang mengumpulkan data karena dapat bertanggung jawab khusus untuk
menggunakan hasil temuan evaluasi ini denga pengembangan program lebih lanjut.
3) Melaksanakan rencana
Perlu ditekankan bahwa penilai haruslah orang yang kompeten dalam evaluasi dan bimbingan
dan konseling agar dapat melakukan kegiatan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai