Anda di halaman 1dari 18

MODUL 07

PENGEMBANGAN DAN INOVASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1 : Pengembangan Pendidikan Anak di Sekolah Dasar

Pengembangan pendidikan anak di SD terbagi menjadi 2, yaitu :


a. Pengembangan Horizontal
b. Pengembangan Vertikal

A. PENGEMBANGAN HORIZONTAL
Pendidikan anak di SD harus dilakukan kapan dan dimana saja, sebab pendidikan sudah menjadi
kewajiban. Bentuk sekolah juga harus menjangkau semua kondisi masyarakat. Bentuk
pengebangan pendidikan di SD tercakup dalam 4 rumpun pendidikan.
1. Rumpun Sekolah Dasar Konvensional
a. Sekolah Dasar Biasa ( Sekolah pada umumnya)
Sekolah ini memiliki ciri :
• Memiliki gedung dan tempat belajar rata-rata sebanyak 6 ruangan;
• 1 ruang guru;
• 1 ruang perpustakaan:
• Kamar mandi;
• Fasilitas pendidikan lainnya.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional. Untuk sekolah paralel/bertigkat
memiliki jumlah ruangan dan siswa lebih dari 300 siswa.
Contoh : Sekolah negeri maupun sekolah pada umumnya.

b. Sekolah Dasar Kecil ( Sekolah daerah terpencil)


Sekolah ini dikembangkan dengan ciri memiliki bangunan yang terdiri atas 2 atau 3
ruanagn dengan 2 atau 3 guru yang melayani 6 kelas yaitu kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah
ini melayani penduduk yang berpindah-pindah. Guru yang mengajar di sekolah dasar ini
mendapatkan penataran khusus untuk menjangkau anak-anak di daerah terpencil atau di
kepulauan.
Contoh : Sekolah di daerah 3T (Tertinggal, Terdalam, Terdepan), di daerah Jawa Tengah
ini menurut saya sudah tidak ada daerah 3T, Namun di daerah Jawa Barat masih ada
misalnya daerah Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang.

c. Sekolah Pamong (Pendidikan anak oelh masyarakat, orang tua, dan guru)
• Peran Masyarakat : membantu menyediakan tempat belajar;
• Peran orang tua : mendorong anak untuk belajar;
• Peran guru/ tutor : melaksanakan proses belajar mengajar,
• Peran anak : belajar dengan aktif.
Sekolah dasar ini diperuntukan bagi anak-anak usia 7-12 tahun yang putus sekolah dan
tidak bersekolah yang disebabkan oleh faktor sosial ekonomi. SD pamong berusaha untuk
mengubah pandangan bahwa belajar hanya dapat terjadi di dalam gedung anak putus
sekolah juga berarti putus belajar. SD pamong merupakan wadah untuk meningkatkan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak didik untuk belajar.
2. Rumpun Sekolah Dasar Luar Biasa
a. Sekolah Dasar Luar Biasa
Sekolah dasar yang siswa nya terdiri atas anak-anak penyandang cacat(anak luar biasa
dengan berbagai macam ketunaan. Sekolah SDLB dikembangkan melalui program
melalui program sekolah inpres SD no. 4 tahun 1982-sekarang. Berdasarkan program
inpres maka didirikannya di setiap Kotamadya/ Kabupaten untuk menampung anak usia
7-12 yang menyandang kecacatan. Tenaga guru, KS, pesuruh diangkat oleh pemerintah
Guru SDLB merupakan lulusan Sekolah Guru Luar Biasa dan sarjana lulusan jurusan
pendidikan Luar Biasa IKIP/Universitas. Pendidik dan tendikm diharapkan diberi
pembelakan wawasan PLB untuk menghadapi peserta didik.

b. Sekolah Luar Biasa


Lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk menangani dan memberikan pelayanan
pendidikan kepada anak-anak penyandang kelainan (kelainan fisik, mental, emosi/sosial).
Dalam pelaksanaannya SLB dibedakan menjadi 2, yaitu SLB Pembina dan SLB bukan
Pembina. SLB Pembina terdiri atas SLB Pembina Tk. Nasional dan SLB Pembina Tk.
Provinsi.

c. Sekolah Dasar Terpadu


Pendidikan sekolah biasa bagi peserta didik yang mengalami kelainan fisik secara
esklusif dengan kegiatan kegiatan khusus sepertinya (1) adannya usaha pengintegrasian
atau pembauran beberapa anak berkelainan pada kelas sekolah dasar biasa, (2) adanya guru
pembimbing khusus yang mendampingi atau membantu guru kelas demi kelancaran proses
belajar mengajar, (3) adanya anak- anak penyandang ketunaan yang diharuskan mengikuti
pendidikan formal di sekolah dasar secara klasikal yang menggunakan kurikulum sekolah
dasar biasa,(4) sisea nya terdiri dari anak- anak usia 7-12 tahun.

3. Rumpun Pendidikan Luar Sekolah


Pendidkan yang memungkinkan peserta didik memperoleh ijazah kesetaraan SD. Rumpun
ini meliputi Kejar Paket A dan kursus persamaan Sekolah Dasar. Kegiatan belajar mengajar
dapat berlangsung di rumah penduduk dalam waktu tertentu sesuai dengan waktu yang
dimiliki oleh peserta didik. Guru yang mengajar diambil dari guru sekolah dasar yang ada
maupun tutor di masyarakat. Program kejar paket A adalah suatu kegiaran membelajarkan
warga masyarakat yang buta huruf dan yang isi pembelajarannya terdiri dari pendidikan dasar
serta dipadukan dengan pendidikan mata pencaharian. Program ini ditugaskan untuk
memberantas 3 buta (buta aksara latin dan angka, buta bahasa Indonesia, dan buta pendidikan
dasar. Program kejar paket A dapat dikatakan berhasil jika warga belajar sudah dapat
membaca, menulis, menghitung dan berbicara meggunakan bahasa Indonesia dengan baik.
Untuk kursus persaman SD materinya sedarajat dengan SD dan wraga belajarnya diarahkan
untuk ikut serta dalam ujian persaman SD (UPER SD).

4. Rumpun Sekolah Keagamaan


Meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Pondok Pesantren
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Satuan pendidikan setingkat SD yang dikelola Kemenag. Belajar di MI telah mendapat
pengakuan dari menteri agama dianggap telah memenuhi kewajiban belajar. Ijazah dan
STTB MI mempunyai arti dan nilai yang sama dengan ijazah SD. MI mengajarkan bidang
studi agama islam lebih bannyak dari sekolah dasar biasa. 30% pendidikan agama dan 70%
pendidikan umum.

b. Pondok Pesantren
Pendidikan yang sebenarnya termasuk jalur pendidikan luar sekolah yang memiliki
tingkat dasar. Pendidikan ini miliki keunggulan suasana lebih religius dibandingkan
sekolah pada umumnya.

B. PENGEMBANGAN VERTIKAL
Pengembangan vertikal mengandung arti bahwa penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
selain merupakan perwujudan pendidikan yang adil dan merata juga harus mempertimbangkan
keragaman peserta didik.
1. Pengembangan Kualitas Pendidikan
Masalah kualitas pendidikan hakikatnya merujuk pada 3 hal, yaitu yang berkaitan
dengan masukan (input), proses dan produk (out put).
2. Pengembangan Relevansi Pendidikan
Upaya peningkatan relevansi sistem pendidikan agarhasil pendidikan sesuai dengan
kebutuhan.
3. Pengembanagn Efisiensi Pendidikan.
Pendidikan dicapai secara maksimal dengan biaya yang wajar.

KEGIATAN 2 : Inovasi Pendidikan Sekolah Dasar

A. LINGKUP INOVASI PENDIDIKAN SEKOLAH


Inovasi ialah suatu upaya yang disengaja dilakukan untuk memperbaiki praktik pendidikan
dengan sungguh-sungguh. 11 komponen penting yang menjadi wilayah inovasi dalam pendidikan,
yaitu :
1. Personalia;
2. Banyaknya personal dan wilayah kerja;
3. Fasilitas fisik;
4. Penggunaan waktu;
5. Perumusan tujuan;
6. Prosedur pembelajaran;
7. Peran yang diperlukan;
8. Wawasan dan perasaan;
9. Bentuk hubungan antarbagian atau mekanisme kerja;
10. Hubungan dengan sistem;
11. Strategi pembelajaran.

B. BEBERAPA CONTOH INOVASI DALAM PENDIDIKAN DI SD


1. Bidang kurikulum : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
KTSP merupakan suatu inovasi pendidikan secara bertahap akan diberlakukan di tingkat
nasional. Misi KTSP adalah memberikan kewenangan kepada setiap satuan pendidikan untuk
menegmbangkan kurikulum dan silabus sendiri atas dasar pertimbangan potensi siswa dan
karakteristik SDM, sekolah dan daerah tempat sekolah itu berada.

2. Bidang pembelajaran : Quantum Learning (QL)


Metode pembelajaran QL adalah teknik dengan sasaran nya untuk membantu para siswa
lebih resposif dan bersemangat dalam menghadapi tantangan-tantangan belajar dan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam situasi nyata yang tengah dihadapi di lingkungannya. QL juga
menawarkan sejumlah kiat kiat atau seni membaca dan menulis yang sangat efektif dan efisien.

3. Bidang Manajemen : Manejemen Berbasis Sekolah (MBS)


Merupakan suatu inovasi atau pembaruan dalam bidang manajemen pendidikan khususnya
manajemen sekolah. Dengan MBS sekolah tidak hanya diberi kewenangan dalam
pengembangan kurikulum dan pengajaran sendiri seperti yang diperlukan dengan
pemberlakuan KTSP, tetapi juga diberi kewenangan dalam pengelolaan sumber daya dari
masyarakat luas untuk sekolah itu sendiri.

C. PRINSIP DAN MODEL PERENCANAAN INOVASI PEDIDIKAN ANAK DI SEKOLAH


1. Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikan
Perencanaan merupakan hal yang mutlak yang harus dilakukann untuk mencapai suatu
keberhasilan inovasi pendidikan.
2. Model Perencanaan Inovasi Pendidikan
Menggunakan Model Perencanaan Inovasi Pendidikan Proaktif / Interaktif (MOPIPPI),
yang memiliki ciri terbuka, fleksibel, keseluruhan dan hubungan baik.

D. PENERAPAN INOVASI
1. Buatlah rumusan yang jelas;
2. Gunakan metode atau cara yang memberi kesempatan;
3. Kembangkan berbagai macam aternatif;
4. Gunakan data atau informasi yang sudah ada;
5. Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas;
6. Gunakan pengalaman di SD atau lembaga lain;
7. Berbuatlah scara positif;
8. Menerima tanggung jawab pribadi;
9. Adanya pengorganisasian kegiatan.
MODUL 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Inovasi pendidikan
sekolah dasar
A.Lingkup hidup pendidikan sekolah dasar
Inovasi Suatu upaya untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan sungguh - sungguh.

Inovasi pendidikan kembalinya metode dalam pembelajaran

• Personalia
• Banyaknya personal dan wilayah kerja
• Fasilitas fisik
• Penggunaan waktu
Miles dalam Ibrahim • Perumusan tujuan
(1988:52) memiliki 11 • Prosedur pembelajaran
komponen dalam inovasi • Peran yang diperlukan
pembelajaran
• Wawasan dan perasaan
• Bentuk hubungan antar bagian atau mekanisme kerja
• Hubungan dengan system lain
• Strategi pembelajaran
=> Inovasi yang tertuju Kualitas dan kuantitas
=> Inovasi terjadi Dimensi profesionalisme system
karier kerja dan pemberi peluang.
=> Diperkenalkannya perbandingan yang rasional
antara jumlah siswa dengan guru, termasuk rasio
guru yang bersifat khusus contoh : PROFESI BK
B. Contoh inovasi dalam pendidikan di sd

1. Bidang Kurikulum (Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan / KTSP )
KTP Suatu inovasi pendidikan yang secara bertahap yang secara
bertahap yang diberlakukan ditingkat nasional. kurikulum operasional
disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

• 1.Memberi kewenangan kepada setiap satuan pendidikan.


# Misi KTSP# • 2. Mengembangkan kurikulum dan silabus atas dasar
pertimbangan potensi siswa dan karakteristik SDM.
Kewajiban Dinas Pendidikan Daerah

Menyelenggarakan Membiayai dan


Mensosialisasikan pelatihan mengelola kegiatan
pengembangan KTSP didaerah
Mampu memahami potensi dan karakteristik daerah

Mampu mengembangkan kurikulum sekolah


2.Bidang pembelajaran ( QUANTUM LEARNING)

Metode belajar yang


Quantum Learing biasa itu dapat
merupakan suatu menghasilkan
Bobbi DePorters &
metode lompatan perubahan,
Mike Hernacki
pembelajaran yang semacam
(1099) Quantum
biasa atau tidak asing kemampuan diriyang
Learing
bagi para guru, berlipat –lipat pada
Membiasakan Belajar
namun dengan anak atau siapapun
nyaman dan
variasi dan yang menerapkan
menyenangkan.
modifikasi yang metode belajar ini,
cepat dan efektif. karena metode ini
sangat praktis.
Manfaat Teknik Metode QL

Membantu para siswa agar responsive dan bergairah atau bersemangat


dalam menghadapi tantangan belajar dan perubahan yang terjadi dalam
situasi yang nyata yang tengah dihadapi dilingkungannya.

Dengan ql dapat mngetahui bagaimana anak itu mengembangkan


kemampuan berpikir, imajinasi, sikap optimis, emosi, dan dapat
menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
3. Bidang manajemen : Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Suatu inovasi yang menempatkan


Suatu pembaruan dalam bidang sekolah sebagai suatu entitas atau
manajemen pendidikan khususnya system yang memiliki kemampuan
manajemen sekolah. untuk membuat keputusan dalam
mengelola semua sumber daya yang ada

Penerapan Pemilikan visi, misi tujuan dan


MBS program prioritas yang berbeda
dalam pemhembangan dan
memiliki ciri keunggulan sekolah secara
mandiri keseluruhan
c. Prinsip dan model perencangan inovasi
pendidikan anak di sekolah dasar

1. Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikan


Suatu persiapan dan pengambilan JENIS HUBUNGAN YANG BERSIFAT
PROAKTIF 3. Hubungan interaktif,
keputusan untuk berbuat secara 1. Hubungan reaktif, hubungan secara kontinum hubungan dimana
mengadakan respon terhadap kekuatan luar
sistematik yang merupakan pertumbuhan dan
Contoh: tekanan masalah politik, ekonomi, social perkembangan atau perubahan
serangkaian aktivitas berkelanjutan kebudayaan.
suatu system sebagai hasil
2. Hubungan proaktif system yang memegang
dan saling melengkapi untuk peranan sebagai pengambil inisiatif mengadakan adanya hubungan interaksi
perubahan atau inovasi dan secara aktif mencari antara system dengan
mencapai tujuan yang telah sumber dari lingkungan lingkungannya.
ditentukan
Ibrahim (1988) 10 elemen pokok
dalam proses perencanaan
Merumuskan tujuan umum dan khusus
Mengidentifikasi masalah
Menentukan kebutuhan
Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat
Menentukan alternatif kegiatan
Menentukan alternatif pemecahan masalah
Menentukan alternative pendayagunaan sumber daya yang ada
Menentukan kriteria untuk memilih alternatif pemecahan masalah
Menentukan alternatif pengambilan keputusan
Menentukan untuk menilai hasil inovasi
•Model perencanaan inovasi
2. pendidikan

mopippi model perencanaan inovasi pendidikan proaktif /


interaktif

Ciri utama MOPIPPI


• Terbuka
• Fleksibel
• Keseluruhan
• Hubungan baik
d. Penerapan inovasi pada sekolah
dasar
Membuat rumusan yang jelas tentang inovasi yang akan diterapkan
Menggunakan metode ( cara memberi kesempatan)

Mengembangkan berbagai macam alternatif

Menggunakan data atau informasi yang ada

Menggunakan tambahan data informasi untuk mempermudah fasilitas

Menggunakan pengalaman untuk memberi inovasi

Berbuat positif

Menerima tanggung jawab pribadi

Adanya pengorganisasian kegiatan

Anda mungkin juga menyukai