Anda di halaman 1dari 21

DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN

“UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN


NASIONAL”

Dosen Pengampu: Dra . Zulminiati, M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5
Risa Novianis (22023089)
Randi Akbar (22023085)
Ririn Chayrunisa (22023088)
Sakinah Purnama
Putri Indah Melca
Pradila Karsa
Rizal

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dewasa ini persoalan pendidikan di Indonesia adalah banyaknya pelajar yang
mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh kurangnya motivasi belajar dan
rendahnya perolehan hasil belajar. Selama ini juga masih banyak ditemukan
kesenjangan antara hasil pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang
diharapkan dimasyarakat. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam semua
bidang pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sesuai kebutuhan pada
masa (periode) tertentu ditentukan oleh inovasi pendidikan yang relevan. Jika
kita melihat dari ilmu keguruan yang berkembang di Indonesia saat ini, banyak
fakta yang mengatakan bahwa seorang guru secara tidak langsung
memandang anak didik sebagai seorang individu yang belum dewasa, memiliki
pengetahuan dan keterampilan. Jadi dalam proses interaksi antara guru dan
murid, anak didik merupakan obyek sedangkan guru merupakan sumber ilmu dan
keterampilan, dimana kehadirannya dimuka kelas merupakan suatu kondisi
mutlak yang harus ada agar proses belajar mengjar berlangsung. Jika pendidikan
tidak mengikuti perubahan yang terjadi pada masa tertentu, maka pendidikan
akan selalu ketinggalan zaman. Oleh sebab itu pendidikan harus selalu
dibaharui atau dilakukan inovasi.
Adapun arah tujuan inovasi pendidikan indonesia tahap demi tahap yaitu:
1 Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan
kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di
indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2 Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah
bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia
sekolah SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Program dan Pengelolan Pendidikan
2. Menjelaskan Ketenagaan Pendidikan
3. Menjelaskan Dana
4. Menjelaskan Pendidikan Non Formal
5. Menjelaskan Inovasi Dalam Kurikulum
6. Menjelaskan Sistem Persekolahan
7. Menjelaskan Inovasi Dalam Pendekatan Belajar Megajar
BAB II
PEMBAHASAN

A Program dan Pengelolan Pendidikan


Pembaharuan program dan pengelolaan pendidikan secara eksplisit
dicantumkan pada UU pokok pendidikan terbaru (UU NO.20 Tahun 2003 tentang
SPN). Program pendidikan luar sekolah (PLS) yang dapat mengganti melanjutkan
pendidikan sekolah adalah program
kejar paket A, B. dan C. Program ini merupakan program utama Ditjen
Diklusipora.
Pengelolaan konsep pendidikan nasional (diknas) direalisasikan melalui
kurikulum. Kurikulum terbaru saat ini adalah kurikulum 2006 dan kurikulum 2013
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum lokal adalah kurikulum yang di
sesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas suatu pendidikan
yang bersangkutan.

B Ketenagaan Pendidikan
Pembaharuan tenaga kependidikan terlihat antara lain pada
peningkatan
kualifikasinya.
Dewasa ini tenaga kependidikan yang berstatus guru/dosen harus keluaran pendidikan
tinggi. Untuk menjadi guru di SD minimal harus memiliki kualifikasi D II PGSD
yaitu SPG/SGO lama yang telah diintegrasikan ke Universitas yang merupakan
proses diploma non gelar (SO). Dengan pembaharuan seperti ini maka untuk
mengajar di SLTP minimal D III, di SLTA tentu harus S1 (program gelar) dan
untuk menjadi dosen syarat minimalnya harus
dikualifikasi S2
(master).
Tenaga kependidikan non guru seperti, petugas/guru pembimbing terus
diusahakan pengadaan dan pengangkatannya agar yang telah bertugas di ekolah
semakin bertambah jumlahnya. Tenaga non guru Lin, seperti pustakawan mendapat
pembaharuan pula misanya keprofesionalan tenaga tersebut, bila dulu di kelola oleh
guru maka sekarang sudah mulai
ditangani oleh tenaga khusus tentang
kepustakaan.
C Dana
Kebutuhan dana untuk penyelenggaraan pendidikan kelihatannya semakin
meningkat,
karena biaya pendidikan semakin mahal. Keadaan seperti ini logis saja , karena
pembaharuan- pembaharuan yang di lakukan butuh dana baru atau tambahan terhadap
alokasi dana sebelumnya. Hal ini berkaitan pula dengan nilai mata uang. Tingkat
inflasi yang semakin tinggi memerlukan penyesuaian dibidang pendanaan tersebut.

D Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non-formal merupakan pendidikan yang didirikan dan
dikelola oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikannya. Semula berstatus swasta
kemudian ada yang
dikelola oleh pemerintah dan
masyarakat.
Pendidikan non-formal yang dikelola oleh masyarakat (di bawah
pengawasan
pemerintah), maju pesat pula. Sebagai contoh, kursus mengetik (dulu Bond A dan B)
sekarang sudah disesuaikan dengan kebutuhan masa kini seperti khusus komputer dan
internet.
E Inovai dalam Kurikulum
1 Kurikulum
1968
Kurikulum pada orde lama (sebelum 1966) masih dalam mencari bentuk
yang khas
nasional. Semenjak merdeka sampai ditetapkan UU No.4 Th.1950 tentang pendidikan
di sekolah, pendidikan kita masih berada pada tahap penyempurnaan
kurikulum masa penjajahan belanda dan jepang. Kurikulum pertama dalam sistem
pendidikan di negara RI ini, dikenal dengan kurikulum terurai karena mata
pelajarannya banyak tetapi satu sama lain terpisah-pisah.

2 Kurikulum
1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk
secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun 1976 dengan catatan, bahwa bagi
sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu,
diperkenankan melaksanakannya
mulai tahun 1975. Ciri-ciri khusus kurikulum 1975
adalah :
• Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan
• Menganut pendekatan yang integratif
• Pendidikan Moral Pancasila dalam kurikulum ini bukan hanya dibebankan
kepada bidang pelajaran Pendidikan Moral Pancasila didalam pencapaiannya,
melainkan juga
kepada bidang pelajaran ilmu pengetahuan sosial
• Kurikulm ini menekankan pada efisiensi dan efektivitas penggunaan dana,
daya, dan
waktu yang tersedia
• Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program
pengajaran yang
dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
• Sistem evaluasi, dilakukan penilaian kepada murid-murid pada setiap akhir
satuan
pembelajaran terkecil dan memperhitungkan nilai-nilai yang dicapai murid-
murid pada setiap akhir satuan pembelajaran.
Dalam menyusun dan membakukan kurikulum tersebut digunakan beberapa
prinsip yang memungkinkan sistem pendidikan pada setiap program (SD, SLTP,
SMU), benar-benar
lebih efisien dan
efektif.
Prinsip-prinsip kurikulum 1975
adalah:
1 Prinsip Fleksibilitas Program
Penyelenggaraan pendidikan keterampilan pada setiap program harus
mengingat
faktor-faktor ekosistem dan kemampuan pemerintah, masyarakat, serta
orang tua untuk menyediakan dana bagi kelangsuangan bidang studi.
2 Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Yang dimaksud dengan prinsip efisiensi adalah efisiensi dalam penggunaan
waktu,
pendayagunaan dana, dan tenaga secara optimal. Waktu murid-murid
belajar di sekolah hanya 6jam sehari. Waktu jam pelajaran yang
tersedia hendaknya
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3 Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Hirarki tujuan menurut kurikulum 1975 adalah:
– Tujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional.
– Tujuan institusional ialah tujuan untuk setiap lembaga tingkat pendidikan.
– Tujuan kurikuler ialah tujuan untuk setiap bidang studi seperti
tujuan mata
pembelajaran bahasa indonesia dan IPA.
– Tujuan instruksional ialah tujuan setiap pokok bahasan (satuan
bahasa).
Contohnya pada bidang studi keterampilan, murid dapat
menjelaskan cara mengolah tanah.
4 Prinsip
kontinuitas
GBHN menyatakan pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup.
Kurikulum pendidikan dasar disusun agar lulusannya, disamping siap untuk
berkembang menjadi anggota masyarakat juga siap untuk mengikuti
pendidikan tingkat pertama. Para pelaksana terutama guru diharapkan
untuk memahami hubungan fungsional hirarki antara pelajaran yang
diberikan di SD, SLTP dan bahkan antara satuan pelajaran untuk satu bulan
dengan bulan berikutnya. Pelaksanaan prinsip ini mengharuskan guru
untuk memahami hubungan secara hirarki antara
satuan
pelajaran.
5 Prinsip Pendidikan Seumur
Hidup
Pendidikan yang diterima anak disekolah memberikan dasar/bekal untuk
belajar
seumur hidup, sehingga memungkinkan seseorang menngkatkan pengetahuan ,
keterampilan, serta pengembangan potensi-potensinya sesuai dengan
kebutuhan kehidupannya.

3 Kurikulum 1984
Salah satu upaya perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah
dilakukan melalui perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam
lingkungan Dapartemen p dan k. pembenahan kurikulum ini diharapkan dapat
memberikan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh
pendidikan yang sesuai dengan bakat,
minat, kebutuhan, dan
kemampuannya. Karakteristik
kurikulum 1984 adalah:
a Landasan
pengembangan
– Nilai dasar (basic value) sebagai landasan pengembangan kurikulum ini
adalah
pancasila dan UU 1945.
– Fakta empiris dapat dicari dari sumber ketentuan yang berlaku
(GBHN), hasil
penelitian dan pengembangan dan hasil penilaian kurikulum.
– Segi teoritis berarti pengembangan kurikulum perlu mempertimbangkan
adanya
perkembangan, teori-teori ilmu pengetahuan dan
teknologi. b Prinsip pengembangan
• Prinsip relevansi mengacu pada upaya penyesuaian kurikulum dengan
kebutuhan
anak dan lingkugan, baik fisik maupun
sosial.
• Pendekatan pengembangan mengharuskan adanya penilaian kurikulum
perlu
dilakukan secara terus
menerus.
• Perkembangan masyarakat ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dan
berubah.
• Pengembangan kurikulum mendasarkan diri pada suatu prinsip
keluwesan,
mengingat situasi, kondisi, dan kebutuhan yang berbeda-
beda.
• Guna tercapai tujuan secara tepat digunakan prinsip
efektivitas.
c Kegiatan kurikulum
Ada tiga bentuk kegiatan kurikulum , yaitu:
1 Kegiatan intrakurikuler
Dilaksanakan sesuai dengan struktur program. Pelaksanaannya
disekolah dan
seluruh kegiatannya dinilai.
2 Kegiatan kokurikuler
Dilaksanakan diluar struktur program, tujuannya untuk memberikan
perluasan
dan pengelaman terhadap apa yang telah dipelajari.
3 Kegiatan ekstrakurikuler
Terutama ditujukan untuk keperluan pembinaan bakat dan prestasi
siswa.
Kegiatan ini dilakukan diluar sekolah dan dinilai.

d Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar


Proses belajar mengajar adalah pendekatan keterampilan proses yang
diwujudkan
dalam bentuk cara belajar siswa aktif. Pada dasarnya pendekatan ini
memberikan penekanan yang sama beratnya bagi proses belajar dengan hasil
belajar.
Keterampilan proses terdiri dari pengamatan, menghitung,
mengukur,
mengklasifikasikan, hubungan ruang dan waktu,
komunikasi dll. e Sistem Penilaian
Pada dasarnya sistem penilain dalam kurikulum 1984 bukan hanya
menitikberatkan
pada penilaian hasil belajar, tetapi diterapkan juga penilaian pada proses
belajar. f Sistem Kredit
Yang dimaksud dengan kredit adalah ukuran/satuan belajar siswa yang
ditentukan
oleh jumlah jam pelajaran tatap muka dan pekerjaan rumah per minggu tiap
semester.

4 Kurikulum 1994
Untuk memperbaiki mutu pendidikan selama pemerintahan orde baru,
antara lain,
dilaksanakan berbagai upaya perbaikan kurikulum. Dimulai dari kurikulum 1968,
kurikulum
1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994 yang disempurnakan,
disederhanakan, dan disesuaikan.
Pada awal Pelita VI diperlakukan kurikulum 1994. Menteri
pendidikan dan
kebudayaan sengaja memberikan informasi lebih awal untuk mengurangi tanggapan
negatif dan menghilangkan kesalah pahaman atau keresahan dikalangan para
pendidik, terutama bagi
daerah pedalaman yang biasanya lambat menerima ide-ide pembaharuan.
Ciri yang membedakan kurikulum 1994 dengan kurikulum sebelumnya, ada
pada
pelaksanaan tentang pendidikan dasar 9 tahun, memberlakukan kurikulum muatan
lokal serta menyempurnakan 3 kemampuan dasar: membaca, menulis, dan
menghitung.

5 Kurikulum Suplemen
Kurikulum 1994 mendapat tanggapan, kritik, dan saran dari para praktisi,
pakar, ahli
serta masyarakat. Tanggapan dan kritik pada umumnya berkenaan dengan
padatnya isi kurikulum seperti banyaknya mata pelajaran dan substansinya dari
setiap mata pelajaran,
materi yang kurang sesuai, baik dengan tahap perkembangan anak maupun dengan
kebutuhan
pembangunan nasional dan perkembangan IPTEK.
Hasil penyesuaian yang diperoleh adalah suplemen GBPP kurikulum
1994 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari GBPP kurikulum 1994.
Suplemen tersebut mencakup semua mata pelajaran untuk satuan pendidikan SD,
SLTP, SMU yang mulai
diimplementasikan pada awal tahun 1999/2000. Tujuan dari kurikulum suplemen
adalah:
1 Meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.
2 Meningkatkan hasil belajar siswa.

6 Kurikulum Berbasis Kompetensi


Yang menjadi sasaran utama dari kurikulum berdasarkan kompetensi adalah
dimana
pembelajaran bukan hanya sekedar tahu tapi juga untuk mampu berbuat, mampu
membangun jati diri, serta mampu menjadi warga masyarakat yang hidup dalam
kebersamaan yang damai.
Kurikulum yang menekankan pada pencapaian kemampuan yang dikuasai oleh
siswa, dimana materi atau pengetahuan diperlukan sebagai alat dalam pencapaian
kemampuan. Artinya kurikulum merupakam serangkaian pemberian pengelaman
belajar, secara autentik kepada setiap siswa disepanjang hayatnya baik yang
diberikan melalui berbagai kegiatan
disekolah maupun diluar sekolah.
Kompetensi yaitu kemampuan yang perlu dikuasi peseta didik setelah
mengikuti
proses pembelajaran yang dapat dilihat dari kognitif (pengetahuan),
psikomotor
(keterampilan) dan efektif (sikap).

7 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum
2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill,
dan pendidikan berkarakter dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
proses diskusi dan presentasi
serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi.
Beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 2013 diantaranya adalah:
1 Pengetahuan
Aspek pengetahuan pada kurikulum 2013 masih pada penekanan pada
tingkat pemahaman siswa dalam hal pelajaran. Nilai aspek pengetahuan
diperoleh juga dari
ulangan harian, ujian tengah/akhir
semester.
2 Keterampilan
Keterampilan merupakan upaya penekanan pada bidang skill atau
kemampuan. Misanya; kemampuan untuk mengemukakan opini pendapat,
berdiskusi, membuat
berkas laporan serta melakukan
presentasi.
3 Sikap
Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dilakukan penilaian. Sikap
meliputi perangai sopan santun, adab alam belajar, sosial, absensi dan
agama. Kesulitan penilaian ini banyak disebabkan karena guru tidak setiap
saat mampu mengawasi siswa-siswinya.
F Sistem Persekolahan
1 SD Pamong
Proyek ini merupakan pendidikan besar antara pemerintah Indonesia dan
Innotech
(lembaga yang didirikan oleh badan kerja sama Menteri-Menteri Pendidikan Negara-
Negara
Asia Tenggra). Pamong singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua,
dan guru.
Tujuan proyek pamong untuk menentukan alternatif sistem penyampaian
pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis dan merata yang sesuai dengan
kondisi kebanyakan daerah di indonesia. Dengan sistem pamong ini siswa dapat
belajar sendiri dengan bimbingan tutor, atau anggota masyarakat, serta bimbingan
orang tua.

2 SD Kecil
SD kecil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Kelas yang ada lebih sedikit/kecil dari SD biasa (tiga kelas).
• Jumlah murid lebih kecil (20/30 orang).
• Jumlah guru lebih sedikit dari guru SD biasa (tiga orang termasuk kepala
sekolah).
• Pendekatan belajar meliputi belajar sendiri, yaitu modul, belajar
kelompok dan
klasial.
• Kurikulum SD kecil sama dengan SD biasa.
• Murid yang pandai dijadikan tutor untuk mengajar murid-murid lain.

3 SMP Terbuka
SMP Terbuka adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yang kegiatan
belajarnya sebagian besar diselenggarakan diluar gedung sekolah dengan cara
penyampaian
pelajaran melalui berbagai media, dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid.
Latar belakang berdirinya SMP terbuka sebagai berikut:
– Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat belajar.
– Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
– Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
– Menanggulangi anak terlantar bagi anak yang tidak diterima di SMP
Negeri.
SMP terbuka diutamakan para lulusan SD atau yang sederajat yang berusia
13-15 tahun dan yang belum tertampung pada SMP yang ada. Adapun
pelajaran tatap muka diadakan 6 jam seminggu di gedung SMP induk dengan guru
pembina bidang studi.

4 Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)


Pada mulanya proyek ini dmaksudkan untuk mencoba bentuk sistem
persekolahan yang komperatif dengan nama sekolah pembangunan. Selain itu
secara umum kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam surat keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan
No.0172 tahun 1974.
PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang
ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan menengah (surat
keputusan menteri
No.0141 tahun 1974) yang:
1 Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu
yang
mewujudkan melalui program pendidikan yang
sesuai.
2 Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup.
3 Efisien dan realistis, sesuai dengan tingkat kemampuan pembiyaan oleh
keluarga,
masyarakat dan
pemerintah.

5 Universitas
Terbuka
Universitas Terbuka (UT) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
menerapkan sistem belajar jarak jauh. Tujuan utamanya adalah meningkatkan
partisipasi perguruan tinggi
dari 5% menjadi 8,2% (dihitung dari populasi penduduk umur 19-24
tahun).
Gagasan pemerintah untuk menyelenggarakan UT didasarkan kepada keinginan
untuk
memperluas kesempatan memperoleh pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat dan
meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan pada lembaga pendidikan dan
perguruan tinggi serta tenaga-tenaga dalam bidang lain, yang tersebar diseluruh
indonesia.

6 Sekolah
Unggul
Pengertian sekolah unggul yaitu sekolah yang dikembangkan untuk
mencapai
keunggulan dalam keluaran pendidikannya. Sekolah unggul menjadi topik yang
hangat, karena menjadi kebijaksanaan yang dimaksudkan untuk mencari jalan pintas
dalam mempersiapkan penyediaan tenaga yang handal yang mempunyai kemampuan
bersaing yang
tinggi baik ditingkat nasional mapun
internasional.
Ide sekolah ini merupakan antitesis dari pendidikan dewasa ini yang bersifat
masal cenderung memberikan perlakuan yang standar atau rata-rata kepada semua
peserta didik dalam kecerdasan, kecakapan, minat dan bakatnya.

7 Pendidikan
Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional islam untuk
mempelajari,
memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam dengan
menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman prilaku sehari-hari.
Tujuan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian
muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan
jalan menjadi
kawula atau abdi masyarakat tetapi rasul. Unsur-unsur pesantren
adalah :
• Pelaku (kiai, ustadz, santri dan pengurus)
• Sarana perangkat keras (mesjid, rumah kiai/ustadz, pondok, gedung
sekolah,dll)
• Sarana perangkat lunak (tujuan, kurikulum, dan evaluasi belajar mengajar)

G Inovasi dalam Pendekatan Belajar Mengajar


1 Belajar Tuntas
a
Pengertian
Belajar tuntas yaitu suatu cara dalam proses belajar yang menuntut siswa
untuk menguasai materi pelajaran secara tuntas dengan hasil yang
memuaskan, sesuai
dengan kemampuan
siswa. b Tujuan
Bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi
dengan
menguasai bahan pelajaran secara
tuntas. c Karakteristik
Belajar tuntas mempunyai karakteristik sebagai berikut:
– Siswa belajar secara individual.
– Siswa belajar dengan kecepatan masing-masing.
– Setiap pokok bahasan diakhiri dengan tes.
– Hasil tes langsung diketahui oleh siswa.
– Tidak mengenal adanya tinggal
kelas. d Penerapan
Bentuk penerapan belajar tuntas sebagai berikut:
1 Siswa mempelajari kegiatan belajar.
2 Siswa mengerjakan lembaran kerja dan mencocokkannya dengan
kunci jawabanyang telah tersedia.

2 Cara Belajar Siswa


Aktif a Pengertian
Suatu cara atau usaha mempertinggi kegiatan siswa dalam proses belajar.
b Tujuan
Bertujuan agar siswa aktif dalam proses belajar, sehingga mampu untuk
mengubah
prilaku/tingkah lakunya secara efektif dan efesien.
c Karakteristik
• Situasi kelas menentang siswa melakukan kegiatan belajar secara
bebas tapi
terkendali.
• Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan
rangsangan
berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah.
d Penerapan
– Guru merumuskan tujuan pengajaran, seperti merumuskan TIU dan TIK.
– Keaktifan siswa dalam proses belajar hendaknya mendapat nilai yang
memadai.
– Siswa melakukan tanya jawab, diskusi dan sebagainya dalam proses
belajar.
3 Keterampilan Proses
a Pengertian
Suatu pendekatan yang mengacu kepada bagaiman siswa belajar, dan apa
yang ia
pelajari
.b
Tujuan
Bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang akan dihadapi setiap
orang
dalam kehidupan, sekaligus untuk mengembangkan pemahamannya tentang
konsep yang dipelajarinya.
c Karakteristik
1 Mengajak para guru serta pembina pendidikan untuk turut aktif
dalam
mengembangkan CBSA.
2 Mendorong siswa untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah
yang dirasakan bersama.
3 Menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya, mengamati
serta
menemukan fakta dan konsep sendiri.
d Penerapan
• Siswa aktif melakukan observasi untuk meneliti suatu permasalahan.
• Siswa merencanakan penelitian guna memperoleh fakta yang valid.
• Siswa berusaha mencari hubungan sebab akibat pada hasil penelitiannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya-upaya pembaharuan pendidikan sangat diperlukan, hal ini untuk
menanggapi dan mencari jalan keluar terhadap suatu masalah –masalah pendidikan yang
dihadapi sekarang ini, selain itu untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih
efektif dan ekonomis. Apabila upaya- upaya ini benar-benar dilakukan sesuai dengan
bentuk upaya pendidikan seperti yang diuraikan diatas. Tentunya hal ini harus
diimbangai dengan kerja sama yang baik antara siswa didik, pendidik dan orangtua.
Maka dunia pendidikan akan semakin maju dan berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Syafril, Zelhendri Zen, dkk, pengantar pendidikan , (padang: Sukabina Press, 2012)
www..gubuginformasi.com/2014/04/apa-itu-kurikulum-2013.html?m=1
ktspdiindonesia.blogspot.co.id/2011/09/makalah-upaya-upaya-pembaharuan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai