Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eksantia Kumala Syafen (20129128)

Pembaharuan kurikulum mengikuti pola 10 tahunan. Tentunya ada hal baru yang dimasukkan
dalam setiap kurikulum, mengikuti perubahan sosial dan ekonomi masyarakat.

Konsep Pembaharuan kurikulum pada umumnya adalah mengotak-atik mata pelajaran dalam
kurikulum,mengubah dan memperbaiki tujuan dan menambahkan atau mengurangi muatan
belajar. Tindakan seperti ini bukannya salah, tetapi bagian terpenting dari sebuah pendidikan
adalah bukan pada isinya yang banyak, tetapi pendekatan cara mendidik.

Rencana Pendidikan di Sekolah Isinya bukan saja mengenai kegiatan intra kurikuler tetapi juga
ekstra kurikuler. Yang dimaksud dengan kegiatan ekstra kurikuler bukan saja berupa klub tetapi
seharusnya dikembangkan berdasarkan rundingan guru, kepala sekolah, orang tua dengan
mempertimbangkan kemampuan anak dan kondisi lingkungan/daerah di mana dia berada.

Dengan kata lain, bukan memaksa guru atau menyengsarakan guru karena ketidakjelasannya
dalam mengembangkan materi yang dia ajarkan. Akan tetapi harus mengajak komponen sekolah
untuk membicarakan bagaimana pendidikan disekolah seharusnya dikembangkan,dan juga
menuntut berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah.

Jika ada seorang guru berhasil mengembangkan materi pelajarannya, mengembangkan metode
baru dan selesai dengan cepat menyusun silabus pengajaran, itu bukanlah sebuah kemajuan bagi
pendidikan di sekolah. Tetapi yang terpenting adalah menjadikan keberhasilan itu menjadi bukan
milik pribadi, tetapi dimiliki oleh semua guru dan aparat sekolah.

Dengan landasan berfikir seperti ini, maka pendidikan tidak lagi sekedar merupakan jiplakan apa
yang tertera dalam kurikulum, tetapi pendidikan di sekolah merupakan pengembangan standar
minimal yang menjadi sebuah kegiatan/program.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa pembaharuan (inovasi) kurikulum adalah suatu
gagasan atau praktek kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari
kurikulum tersebut dengan tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Dengan
kata lain, pembaharuan itu diajukan berkenaan dengan ide dan teknis pada skala yang terbatas.
Pembaharuan selalu berkaitan dengan masalah kreasi dan atau penciptaan sesuatu yang baru dan
menuju ke arah yang lebih baik.

B. LATAR BELAKANG PEMBAHARUAN KURIKULUM

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa
kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang
diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan
perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan
dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal.

Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan
budaya . Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan
nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu
bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.

Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena
ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilainya
dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara
menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh ekonomi, politik, dan
kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada
kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan
perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka
itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.

C. PROSES PEMBAHARUAN KURIKULUM

a. Kurikulum 1975

Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17
agusyus 1945. sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari
tingkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulm tersebut dilakukan untuk
membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah dilakukan
lima kali pembaharuan kurikulum.

Pembaharuan tersebut adalah:

1. Pembaharuan pertamakali dilakukan pada tahun 1947. Pembaharuan tersebut dilakukan


untuk mengganti seluruh sistem pendidikan kolonial Belanda yang sebelumnya telah
dicanangkan di Indonesia. Pembaharuan ini sangat didukung dengan masih adanya semangat
revolusi nasional dan semangat proklamasi kemerdekaan yang masih menyala-nyala.
Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencana pelajaran 1947 ini menekankan pada
pembentukan karakter manusia.

2. Pembaharuan yang kedua terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan
kurikulum ini didasarkan pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di
bidang ilmu alam (science) dan matematika.
3. Pembaharuan yang ketiga terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini
terjadi bersamaan dengan beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan
tersebut menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah
pendidikan.

4. Pembaharuan yang keempat terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum


1975/1976/1977. Kurikulum ini ditandai dengan adanya usaha yang sistematis dalam
penyusunan kurikulum tersebut. Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam
penyusunan kurikulum ini.

b. Kurikulum 1984

Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu.

c. Kurikulum 1994

Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya berada ditangan
pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi,
jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima
semua materi dan tanpa mempraktekannya. Pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas dan
ketrampilan hanya dikembangkan melalui latihan soal.

Dari uraian di atas terlihat bahwa kurikulum ini tidak atau kurang mengena pada siswa untuk
pendidikan IPA, mengingat bahwa pendidikan IPA tidak sekedar mengajarkan konsep namun
membutuhkan proses ketrampilan. Sebagai contoh meneliti, mengalami dan membuat rancangan
prosedur sehingga kurikulum ini dirasa kurang baik dan akhirnya terjadi perubahan kurikulum
yang disebut KBK.

d. Kurikulum 2004 (KBK)

KBK tidak ditetapkan dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Alasan dirubahnya kurikulum 1994
menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang kurang baik dan banyak siswa yang
tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk
menghapal materi tanpa memahaminya sehingga apa yang telah di ujikan maka materi itu akan
dengan mudah lupa.

Oleh karena itu dengan dirubahnya kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan
kurikulum pada kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran. Menurut Paul (2007:43) kompetensi merupakan “kemampuan yang dapat berupa
keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak”.

e. Kurikulum 2006 (KTSP)


(kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari
kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau
sekolah. Prinsipnya hampir sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007.
Dalam kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan
kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan
siswa didik.

D. Masalah-masalah dalam Pembaharuan

Menurut Zahara Ideris (1982) yang dikutip oleh Subandijah (1993 : 77 ) mengemukakan
masalah-masalah yang menuntut adanya pembaharuan kurikulum di Indonesia adalah sebagai
berikut :

a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi yang mempengaruhi


kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan.

b. Laju penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang.

c. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Kurang adanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat yang
sedang membangun

e. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang
subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan
sekarang dan yang akan datang.

Masalah-masalah yang ditimbulkan dari pembaharuan:

a. Memerlukan biaya dan fasilitas yang harus memadai

b. Memerlukan perubahan struktur organisasi

c. Rumitnya peraturan administratifnya

Anda mungkin juga menyukai