Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KURIKULUM TAHUN 1994

FAJRUL FALAH
19070795023 – S2 Pendidikan Sains B 2019

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS PASCASARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN SAINS
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya perkembangan kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu,
dewasa ini berkembang sangat pesat, baik secara teoretis maupun praktis. Jika
dahulu kurikulum tradisional lebih banyak terfokus pada mata pelajaran dengan
sistem penyampaian penuangan, maka sekarang kurikulum lebih banyak
diorientasikan pada dimensi-dimensi baru, seperti kecakapan hidup,
pengembangan diri, pembangunan ekonomi dan industry, era globalisasi,
dengan berbagai permasalahannya, politik, bahkan dalam praktiknya telah
menyentuh dimensi teknologi informasi dan komunikasi.
Kurikulum sendiri adalah sebagai kombinasi bahan untuk membentuk
kerangka isi materi serta metode belajar apa yang akan di terapkan oleh seorang
guru untuk menyampaikan pelajaran tersebut kepada siswa atau akan di
ajarkan kepada siswa di sekolah. Jika ingin membangun suatu bangsa, maka
bangunlah yang pertama sistem pendidikannya, dan jika anda ingin
membangun pendidikan, maka bangunlah yang tersendiri. Dengan demikian,
konsep kurikulum teknologis dapat berbentuk aplikasi teknologi pendidikan
dan dapat juga berbentuk penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak
dalam pendidikan. Prosedur pembelajaran didasarkan pada psikologi
behaviorisme dan teori stimulus-respons (S – R Bond). Artinya, tujuan yang
dirumuskan harus berbentuk perilaku (behavioral objective) yang dapat diukur
dan diamati serta diarahkan untuk menguasai sejumlah kompetensi (Lase. 2015)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perubahan kurikulum tersebut?
2. Bagaimana jenis-jenis perubahan kurikulum tersebut?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum?

2
4. Bagaimana sejarah kurikulum tahun 1994?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perubahan kurikulum.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan kurikulum.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum.
4. Untuk mengetahui sejarah kurikulum tahun 1994.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Perubahan Kurikulum

Perubahan kurikulum mengenai perubahan dasar-dasarnya, baik


mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu.
Mengubah kurikulum sama halnya mengubah manusia atau personal
pendidikan seperti guru, guru BK, pembina pendidikan dan mereka-mereka
yang mengasuh pendidikan. Oleh sebab itu perubahan kurikulum dianggap
sebagai perubahan sosial (social change). Perubahan kurikulum dapat pula di
katakan pembaruan atau inovasi kurikulum, di maksudkan untuk mencapai
perbaikan sekalipun perubahan tersebut tidak dengan sendirinya membawa
perbaikan. Perbaikan yang diperoleh mungkin membawa hasil sampingan yang
kurang baik menurut penilaian pihak tertentu.

Perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara


untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut
mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka
yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap
sebagai perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga
disebut pembaharuan atau inovasi kurikulum (Nasution. 2009)

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurikulum

4
Menurut zaini (2009) ada banyak factor yang mempengaruhi berubahnya
kurikulum yaitu :

1. Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan yang lain.

Perubahan perhatian dan perluasan bentuk pembelajaran harus mendapat


perhatian. Perubahan praktek pendidikan di suatu Negara harus mendapan
perhatian serius, agar pendidikan di Negara kita tidak ketinggalan zaman.
Tetapi tentu perubahan kurikulum harus disesuaikan denga kondisi
setempat, kurikulum Negara lain tidak sepenuhnya diadopsi karena adanya
perbedaan-perbedaan baik ideologi, agama, ekonomi, sosial, maupun
budaya.

2. Berkembangnya industri dan produksi atau teknologi.

Pesatnya perubahan di bidang teknologi harus disikapi dengan cepat, karena


kalau tidak demikian maka output dari lembaga pendidikan akan menjadi
makhluk terasing yang akanhidup di dunianya. Kurikulum harus mampu
menciptakan manusia-manusia yang siap pakai di segala bidang yang
diminatinya, bahkan mampu menciptakan dunia sendiri yang baru bukan
hanya mampu mengikuti dunia itu.

3. Orientasi politik dan praktek kenegaraan.

Praktek politik kenegaraan memegang peranan penting dalam perubahan


kurikulum. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan termasuk
kurikulum itu tidak dapat terlepas dari perpolitikan suatu bangsa. Oleh
karena itulah orientasi politik Negara harus diarahkan pada pemantapan
demokrasi yang sejati, sehingga sistem pendidikan akan berjalan dengan baik
tanpa dibayangi ketakutan terhadap kekuasaan atau penguasa.

4. Pandangan intelektual yang berubah.


Selama ini pendidikan di Indonesia lebih diarahkan pada pencapaian materi
sebanyak-banyaknya daripada mencapai suatu kemampuan tau kompetensi
tertentu. Sehingga outputnya kurang berkualitas di bandingkan dengan
Negara lain.

5. Pemikiran baru mengenai proses belajar-mengajar.

Banyak sekali pemikiran, konsep atau teori baru dalam proses pembelajaran,
walaupun pemikiran itu kadang hanyalah perubahan pada titik tekannya
saja. Misalnya mengenai active learningatau (CBSA),contextual learning,
quntum teaching-learning dan lain-lain, untuk dapat mengaktifkan seorang
individu siswa dan mengaktifkan kelompok.

6. Perubahan dalam masyarakat.

Masyarakat adalah suatu komunitas yang dinamis dan akan selalu berubah,
baik perubahan kearah positif maupun negatif perubahan positif antara
lainadalah kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan anak,
terutama lagi kalangan menengah ke atas, dengan menyediakan fasilitas
yang memadai seperti alat komunikasi, transportasi, komputer dan internet.
Perubahan kearah negatif sesungguhnya lebih banyak terjadi akibat efek
tidak baik karena kemudahan-kemudahan yang dialami oleh manusia
modern, seperti mudahnya berkomunikasi antar individu yang kemudian
disalahgunakan untuk kejahatan.

7. Eksploitasi ilmu pengetahuan.

Dengan pesatnya kemajuan di berbagai bidang kehidupan, tentu ilmu


pengetahuan mendapat porsi dalam kehidupan manusia. Banyak sekali
disiplin ilmu pengetahuan baru yang pada dekade sebelumnya belum
dikenal. Oleh karena itu kurikulum paling tidak harus disesuaikan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, agar anak memiliki bekal yang cukup
untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

6
C. Sejarah Kurikulum Tahun 1994

a. Kurikulum 1994

Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh Prof. Dr.
Ing Wardiman Djojonegoro seorang teknokrat yang menimba ilmu di jerman
barat bersama B. J Habibie. Kurikulum 1994 pada dasarnya dibuat sebagai
penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-
Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini
berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah
dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang
pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.

Pada kurikulum tahun 1994 model administratif disebut dengan model


garis staff atas ke bawah. Karena inisiatif dan gagasan datang dari pemerintah
pusat. Jadi pemerintah pusat yang menyusun kurikulum yang akan dijalankan
oleh setiap satuan pendidikan. Guru hanya sekedar menjalankan apa yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.

b. Karakteristik Kurikulum Tahun 1994

Kurikulum 1994 pada dasarnya dibuat sebagai penyempurnaan


kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem
pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke
sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu
tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa
untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.

Dalam kurikulum tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai


karakter yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi
perkembangan anak, materi keahlian seperti komputer semakin mendalam,
model-model pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai
pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu mengedepankan
tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal kontekstual yang berkaitan
dengan materi. Soal cerita menjadi sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan,
hal ini diberikan dengan pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan
permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari-hari

Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di


antaranya sebagai berikut :

1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.

2. Pembelajaran di sekolah lebih berorientasi kepada materi pelajaran/isi,


sehingga materi pelajaran cukup padat.

3. Memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh


Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang
khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

Dalam pelaksanaan kegiatan, guru dapat memilih dan menggunakan strategi


yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial.
Dalam mengaktifkan siswa, guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah
kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu
jawaban), dan penyelidikan.

Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan


kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga
diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

8
Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke
hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek. Pengulangan-
pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan
pemahaman siswa.

c. Mata Pelajaran yang di ajarkan pada Kurikulum Tahun 1994

1) Kurikulum SD Tahun 1994

Di dalam Kurikulum SD 1994 menggunakan sistem caturwulan


yang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi tiga bagian
waktu. Isi kurikulum SD tahun 1994, sesuai dengan UU no.2/1989 dan PP
no.28/1990, sekurang-kurangnya memuat bahan kajian tentang
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa
Indonesia, matematika, bahasa inggris dll. Bahkan kajian tersebut bukan
merupakan nama mata pelajaran melainkan satuan yang mengacu pada
pembentukan kepribadian dan unsure-unsur kemampuan yang diajarkan
melalui Pendidikan Dasar. (Umar 2015).

Gambar 1. Struktur Kurikulum SD 1994


2) Kurikulum SMP Tahun 1994

Lahirnya UU No 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional,


merupakan pemicu lahirnya kurikulum 1994. Menurut UU tersebut,
pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang mahaesa, berbudi luhur,
memeliki keterampilan dan pengetahuan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Pada kurikulum 1994, pendidikan dasar
dipatok menjadi sembilan tahun (SD dan SMP). Berdasarkan struktur
kulikulum, kurikulum 1994 berusaha menyatukan kurikulum
sebelumnya, yaitu kurikulum 1975 dengan pendekatan tujuan dan
kurikulum 1984 dengan tujuan pendekatan proses.

Adapun isi dari kurikulum SMP 1994 yaitu:

10
a) Pengalaman belajar;
b) Penghilangnya mata pelajaran PSPB pada tahun pelajaran 1996, dan
berubahnya mata pelajaran PMP menjadi PPKn (Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan).

Gambar 2. Struktur Kurikulum SMP 1994

Kesederhanaan struktur Kurikulum SMP/MTs 1994 terlihat pada


penempatan semua mata pelaran dalam satu kelompok dan dengan
demikian mata pelajaran yang satu sama dengan mata pelajaran lain
dalam fungsinya. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan bersama-sama dengan mata pelajaran Pendidikan
Agama, yang dalam kurikulum sebelumnya dimasukkan dalam
kelompok dasar atau pembinaan jiwa Pancasila. Kurikulum SMP/MTs
1994 tidak mengenal kelompok, dan dengan demikian tidak memisahkan
posisi kedua mata pelajaran tersebut dari mata pelajaran lainnya.
Biasanya dalam struktur kurikulum, mata pelajaran dikelompokkan
berdasarkan perbedaan dalam fungsi dan tujuan yang hendak dicapai
oleh sejumlah mata pelajaran. Kesederhanaan struktur Kurikulum
SMP/MTs 1994 ditunjukkan pula oleh penggabungan mata
pelajaran/bidang studi PMP dan PSPB menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.

3) Kurikulum SMA Tahun 1994

Kurikulum 1994 bersifat populis yaitu memberlakukan satu sistem


kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini
bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat
mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan
kebutuhan masyarakat sekitar. Sistem penjurusan Bahasa, IPA, dan IPS
yang dahulu pernah ditinggalkan karena alasan adanya kandungan
konotasi diskriminatif dengan mendudukkan siswa IPA lebih elite dan
lebih superior daripada siswa IPS dan Bahasa ternyata kini dipakai lagi.
Realitanya dalam Kurikulum 1994 SMU maka siswa kelas tiga
"dijuruskan" ke program pilihan; masing-masing ialah Program Bahasa,
IPA dan IPS.

Penjurusan dilaksanakan di kelas XII diambil dengan beberapa


pertimbangan berikut:

a) Secara empirik perguruan tinggi memilih calon mahasiwa yang


memiliki penguasaan materi mata pelajaran SMU sebagai learning-
tools secara memadai yang dapat ditranfer untuk menempuh
pendidikan di pendidikan tinggi

b) Yang termasuk learning-tools adalah mata-mata pelajaran Sains,


Matematika, dan Bahasa serta mata pelajaran lain yang menanamkan
cara berfikir saintifik

12
c) Guna memperkuat bekal untuk memasuki perguruan tinggi, maka
bilamana siswa SMU hanya diberi kesempatan satu tahun untuk
mengikuti mata-mata pelajaran sebagaimana butir (b), tidaklah
mencukupi, sehingga sebagian besar kesempatan atau peluang
memasuki perguruan tinggiakan direbut oleh para siswa dari jurusan
IPA atau jurusan Matematika

d) Oleh karena itu perlu diberikan kesempatan yang memadai bagi


semua siswa SMU untuk memperoleh bekal sebagaimana butir (b)
dalam kurun waktu dua tahun, yaitu dikelas X dan XI SMU. Dengan
demikian maka penjurusan SMU diadakan dikelas XII. Jurusan dalam
kurikulum 1994 disebut Progam.

Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam penentuan


program atau jurusan di SMU, antara lain adalah;

a) Kebutuhan perguruan tinggi dalam menyeleksi calon mahasiswa


terutama periode seleksi mahasiswa sampai dengan tahun 1990-
an;

b) Nampaknya seleksi masuk perguruan tinggi dalam masa tersebut


butir a berfokus pada 3 (tiga) kelompok penguasan materi, yaitu;
(a) penguasaan materi terkait dengan bahasa dan sastra; (b)
penguasaan terkait dengan sains dan matematika; dan (c)
penguasaan materi terkait dengan ilmu-ilmu sosial. Dengan
catatan, setiap siswa SMU sudah memperoleh bekal sains dan
matematika secara memadai di kelas X dan kelas XI SMU.

Gambar 1. Struktur Kurikulum SMU 1994

Struktur Program Sekolah Menengah Umum Kelas X dan XI


Struktur Program Sekolah Menengah Umum (SMU) Kelas XII (Bahasa)

Struktur Program Sekolah Menengah Umum (SMU) Kelas XII (IPA)

14
Struktur Program Sekolah Menengah Umum (SMU) Kelas XII (IPS)

d. Penialaian dalam Kurikulum 1994

Pada kurikulum 1994, cara penilaian di fokuskan kepada aspek kognitif,


lebih kepada pemahaman siswa tentang materi. Penyusunan bahan penilaian
didasarkan pada tujuan per-kelas. Pada kurikulum ini, keberhasilan siswa
diukur dan dilaporkan berdasarkan perolehan nilai yang dapat dibandingkan
dengan siswa yang lainnya. Evaluasi pelajaran dilaksanakan dengan teknik
paper dan pencil test.
Penilaian Ulangan Harian, bertujuan untuk mengetahui kemajuan belajar
siswa menurut tujuan khusus pembelajaran dan untuk mengidentifikasikan
tujuan – tujuan khusus yang perlu diperhatikan dalam pengajaran selanjutnya.

Penilaian Ulangan Umum, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana


tujuan pembelajaran mengenai sejumlah bahan kajian tertentu dan sesudah
rentang waktu tertentu yang telah dicapai oleh siswa, dalam penilaian ulangan
umum.

Bentuk – bentuk penilaian pada kurikulum 1994, yaitu :

1. Penilaian Tertulis

2. Penilaian Lisan

3. Penilaian Perbuatan dan Penampilan.

e. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum Tahun 1994

1) Kelebihan Kurikulum Tahun 1994

a) Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik


secara mental, fisik, dan sosial.

b) Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang
mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang
kompleks.

c) Dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi


pelajaran cukup banyak karena diberlakukanya sistem catur wulan.

2) Kekurangan Kurikulum Tahun 1994

a) Aspek yang dikedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.

b) Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.

16
c) Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.

d) Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu


dilakukan untuk pemantapan pemahaman
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum 1994 lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum


sebelumnya, yaitu ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan
Kurikulum 1984, antara pendekatan proses. Namun, perpaduan tujuan dan
proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai
terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal
disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah
kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-
kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam
kurikulum. Yang mengakibatkan kurikulum 1994 menjadi kurikulum yang
padat.

18
Daftar Pustaka

Lase, Famahato. 2015. Dasar Pengembangan Kurikulum Menjadi Pengalaman Belajar. Jurnal
PG-PAUD STIKIP Pahlawan Tuanku Tambusai. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2015,
130-140. Diakses (online) pada tanggal 21 Februari 2020
Muhammad Zaini. Pengembangan Kurikulum. (Yogyakarta : TERAS, 2009).
Nasution. 2009. Diakses (online) pada tanggal 21 Februari 2020

Umar, Muntadhar, Al-Lueng Daneuny. 2015.


https://www.academia.edu/4089455/Sejarah_Kurikulum. Diakses (online) pada
tanggal 21 Februari 2020
______. Bab III Deskripsi Program Pendidikan Umum dalam Kurikulum SMA Sejak 1945
sampai dengan 1984. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses (online)
pada tanggal 21 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai