2. Jelaskan mengapa harus dilakukan analisis terhadap kebutuhan peserta didik sebelum
melakukan penerimaan peserta didik baru pada sebuah sekolah !
Jawab : peserta didik merupakan individu yang sedang berkembang kearah kematangan,
baik perkembangan secara jasmaniah maupun perkembangan secara mental. Sebagai
individu yang berkembang, maka proses pemberian bantuan, bimbingan, dan
pemenuhan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari guru guna
memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal
mungkin. Pemenuhan kebutuhan yang tepat, akan membantu peserta didik dalam
melakukan berbagai aktivitas-aktivitas pendidikan, khususnya pada aktivitas
pembelajaran. Kebutuhan-kebutuhan yang dipahami baik berupa kebutuhan secara
fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri atau kebutuhan akan
kesuksesan. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik maka guru
dapat memberikan pelajaran setepat mungkin dan dapat mewujudkan pembelajaran
yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan pendidikan.
4. Bagaimana anda menanggapi sistem zonasi yang sekarang sedang hangat terjadi ?
Jawab : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa sistem zonasi ini
bertujuan untuk menghapus label sekolah favorit karena yang seharusnya yang favorit
adalah anak itu sendiri, sehingga semua sekolah diharapkan menjadi favorit dan
memenuhi standar pelayanan minimum (SPM). Diharapkan ke depannya akan ada anak
favorit (berprestasi) di setiap sekolahnya sehingga kualitas pendidikan akan semakin
merata. Hal ini merupakan tujuan yang ideal dan normatif tetapi tentunya dengan
catatan dan prasyarat tertentu.
Sudahkah selama ini pemerintah berhasil memeratakan kualitas, prasarana,
infrastruktur, sampai dengan guru yang kompeten untuk sekolah yang tersebar di kota
dan di pinggir kota? Bila masih terjadi ketimpangan antarsekolah, tujuan yang ingin
dicapai ini tentunya masih jauh untuk dicapai. Sehingga perlu dipersiapkan prasyarat
tercapainya tujuan ideal tersebut, misalnya dalam bentuk pemerataan kualitas dan
kuantitas infrastruktur yang dimiliki oleh setiap sekolah agar sistem zonasi ini dapat
diimplementasikan secara baik.
5. Dalam pengembangan bakat dan minat, apakah kegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat
mendukung pembinaan dan pengembangan peserta didik ? jelaskan !
Jawab : untuk mengembangkan potensi dan bakat anak pada satu atau beberapa
bidang. Jika anak mampu mengembangkan potensinya dengan baik, secara tidak
langsung mereka juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang sebelumnya tidak
dimiliki.
1. melatih siswa untuk saling bersosialisasi satu sama lain.
2. dapat menumbuhkan dan mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa
3. melatih siswa untuk saling bekerja sama lewat kegiatan ekstrakurikuler dan
menumbuhkan rasa percaya diri siswa
6. Didaerah terpencil dan terisolir di Indonesia masih terdapat anak-anak usia sekolah yang
belum memperoleh kesempatan untuk belajar, upaya apa yang dapat dilakukan oleh
penyelenggara pendidikan (satuan pendidikan, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah
provinsi atau pemerintah pusat ) untuk membuat agar mereka memperoleh layanan
pendidikan ?
Jawab : Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah
terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari
permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih
penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan
kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah
serta pihak lainnya. Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral
terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri
akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara. Selain itu, guru
diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa
digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah
terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka
diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha
peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan
pemerintah. Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah
pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran
dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga
pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama
kurang lebih setahun. Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang
berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan
tenaga pengajar untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut,
contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses
transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta
membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses
belajar.
8. Pendapat para ahli tentang ruang lingkup manajemen peserta didik pada umumnya
berbeda. Bagaimana anda mengambil kesimpulan dari perbedaan-perbedaan tersebut ?
Jawab : Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik itu meliputi:
1. Analisis Kebutuhan Peserta Didik. ...
4. Orientasi. ...
Jawab : Ruang lingkup manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal, yaitu ruang lingkup
menurut wilayah kerja, ruang lingkup menurut objek garapan, ruang lingkup menurut
fungsi atau urutan kegiatannya dan menurut pelaksana. Untuk ruang lingkup pertama
meliputi manajemen pendidikan suruh negara, manajemen pendidikan satu provinsi,
satu kabupaten/ kota, unit kerja dan manajemen kelas. Manajemen kelas ini adalah inti
dari sebuah manajemen pendidikan tersebut, karena di dalam kelas proses pengajaran
berlangsung. Ruang lingkup menurut objek garapan meliputi; manajemen siswa,
personil sekolah, kurikulum, sarana/ material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan
komunikasi pendidikan. Sedangkan ruang lingkup menurut fungsi / urutan kegiatan atau
yang disebut juga manajemen administrasi meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, koordinasi, komunikasi dan evaluasi.
10. Bagaimana solusi anda menghadapi kelas yang gaduh ? Berikan strateginya !
Jawab :
1.Minta mereka menyimpan mainan yang tak berhubungan dengan materi
pembelajaran di dalam tas. Lalu, minta mereka menyiapkan buku pelajaran.
2.Pada awal pembelajaran, berikanlah games menarik kepada anak didik. Misalnya :
bertepuk tangan, tebak-tebakan, bernyanyi bersama, bercerita, kuis berhadiah dll.
3.Buatlah materi pembelajaran yang menarik bagi anak. Buatlah suasana yang
menggembirakan siswa saat menerima pelajaran. Jangan tegang saat mengajar.
Gunakan intonasi suara yang menarik perhatian.
4.Selipkan humor dikala mengajar. Dapat pula permainan tepuk, halo hai, dongeng,
sulap dll.
5.Jika siswa masih saja ribut maka cobalah perhatikan apa yang sedang mereka
bicarakan. Lalu, masuklah dalam pembicaraan itu. Namun, sebentar saja.
6.Lalu, hubungkan apa yang siswa perbincangkan dengan materi yang anda ajarkan
kepada mereka.
7.Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak).
Misalnya : jika ‘Andi’ mempehatikan pelajaran berhitung ini maka ‘Andi’ dapat berjualan
sendiri di toko milik ibu Andi”.
8.Sering-seringlah mengatakan bahwa ‘Andi’ adalah anak yang tenang, cerdas, dan rajin.
9.Hindari kata-kata JANGAN. Misalnya : jangan ribut, jangan nakal, jangan bertengkar.
Yang mereka lakukukan malah sebaliknya. Gunakanlah kata-kata lain yang maksudnya
sama, misalnya : “bapak/ibu lebih senang jika ‘Andi’ tenang” atau “Anak yang baik/soleh
adalah anak yang tenang di dalam kelas”.
10.Beri pujian dan hadiah kepada anak yang tenang. Secara tidak langsung anak lain
yang ribut juga akan tenang karena ingin mendadapat hadiah.
11.Hindari mengendalikan kelas dengan cara marah-marah, membentak murid,
memukul papan tulis dan berteriak. Itu semua hanya menimbulkan ketegangan dan
ketakutan yang tidak baik untuk suasana belajar.
12.Evaluasi hal-hal berikut ini : metode yang digunakan tidak tepat, materi yang terlalu
sulit, komunikasi yang cenderung monoton, tidak menginspirasi, atau karena guru tak
menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
13.Berikan konsekuensi atas sebuah kesalahan. Misalnya jika ada anak yang ribut maka
minta mereka menghafal pelajaran sambil berdiri di depan kelas. Beri hukuman yang
mendidik. Jangan hukum mereka secara fisik.