8. Menjaga hubungan baik saling menguntungkan antara orangtua siswa, pemerintah dan pihak-pihak
lain (Mutually Benficial Supplier Relationship)
CONTOH KASUS :
Disebuah sekolah pelayanan terhadap pelanggan (Customer Fokus) kurang layak karena
kepemimpinan kepala sekolah (Leardership) kurang baik dimana kepala sekolah tidak mampu
membuat’ TEAM WORK’ yang solid, kebijakan dan kewenangannya di buat sendiri tanpa melalui rapat
atau dengan pendapat dari para bawahannya, akhirnya komunikasi sering terhambat dan salah
persepsi terhadap pelaksanaan kebijakan yang ditetapkannya, misalnya : diinstruksikan bahwa setiap
hari senin harus upacara, tidak dijelaskan apakan pada saat ulangan umum/ujian sekolahpun harus
ada upacara bendera, atau ditiadakan.?!
SOLUSI : Walaupun kepala sekolah tidak dapat membentuk TEAM WORK yang solid, seharusnya para
staff tetap rapat dan kreatif membuat tata tertib yang benar dan dikonsultasikan dengan Kepala
Sekolah, seperti kasus diatas, dituntut WK. kesiswaan inisiatif membuat JABWAL UPACARA BENDERA,
lengkap dengan waktu, Pembina Upacaranya, dan petugas upacara dari seluruh kelas yang saling
bergantian, tentukan pada saat ulangan umum/Ujian Sekolah tidak dijadwalkan. Dengan demikian
setiap guru, siswa atau warga sekolah mengetahui ‘Jadwal Upacara Bendera’.
UNIVERSITAS DJUANDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Manajemen Pendidikan Islam dan Pendidikan Bahasa Arab
JL. TOL CIAWI 1, KOTAK POS 35 BOGOR 16720, Telp. 0251-8243872, Fax. 0251-8240985
Web : www.unida.ac.id, e-mail : fkip@unida.ac.id
Memastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Ukur tingkat kepuasan pelanggan kemudian ambil tindakan dari hasil pengukuran tersebut.
Buat keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya seperti: pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.
a) Kepemimpinan
Jawab : Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi untuk
menciptakan / memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM sepenuhnya
berupaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.
Penerapan khusus Prinsip 2 :
Ciptakan nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua tingkatan organisasi.
Tapkan dan memberikan penjelasan mengenai visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan.
Fasilitasi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan (misalnya: pelatihan yang sesuai dengan
keperluan bidang pekerjaan), dan beri kebebasan untuk bertindak dengan penuh tanggung-jawab.
keuntungan organisasi.
Penerapan khusus Prinsip 3 :
Berikan fasilitas agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi.
Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja masing-masing dan termotivasi untuk
menyelesaikannya.
Ajak semua orang supaya melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman
mereka.
Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka.
c) Pendekatan proses
Jawab : Hasil yang diupayakan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber
yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah alur proses.
Penerapan khusus Prinsip 4 :
Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki kunci
aktivitas pada organisasi.
Mengevaluasi konsekuensi, resiko, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-
pihak yang berkepentingan lainnya.
d) Pendekatan sistem ke proses
Jawab : Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu sistem dari proses-proses yang
saling terkait untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan
efektif dan efisien.
Penerapan khusus Prinsip 5 :
Penyusunan sistem untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien.
UNIVERSITAS DJUANDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Manajemen Pendidikan Islam dan Pendidikan Bahasa Arab
JL. TOL CIAWI 1, KOTAK POS 35 BOGOR 16720, Telp. 0251-8243872, Fax. 0251-8240985
Web : www.unida.ac.id, e-mail : fkip@unida.ac.id
Memberi pemahaman yang baik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan bersama, serta mengurangi rintangan antar fungsional.
Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses, dengan tugas yang tidak saling tumpang
tindih.
Laksanakan perbaikan yang berkelanjutan pada produk, proses dan sasaran sistem.
Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang
berkesinambungan.
Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kelanjutan perbaikan dan pengembangan.
Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metoda dan alat perbaikan berkesinambungan.
Pastikan bahwa data dan informasi bersifat akurat dan dapat dipercaya.
Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan fakta analisa, seimbang dengan
pengalaman intuisi.
Susun pengembangan bersama, untuk kelenturan dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar.
Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan
keuntungan jangka panjang.
Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peningkatan dan prestasi pemasok.
10. Jelaskan dengan pemahaman saudara seberapa pentingnya
manajamen mutu terpadu pendidikan dalam pengelolaan lembaga
pendidikan !
Jawab :
Agar sekolah dapat menerapkan menejemen peningkatan mutu pendidikan secara efektif, maka
diperlukan setiap unsur yang terkait hendaknya memahami karakteristik peningkatan mutu
pendidikan itu sendiri.
Karakteristik dasar peningkatan mutu pendidikan yaitu : “Pemberian otonomi yang luas pada sekolah,
partisipasi masyarakat dan orang tua, kepemimpinan yang demokratis dan profesional, dan team-
work yang kompak dan transparan”. Karakteristik MPMBS tidak dapat di[pisahkan dengan
karakteristik sekolah efektif (effective schoo). Jika MPMBS merupakan wadah/kerangkanya maka
sekolah efektif merupakan isinya. Pembahasan karakteristik MPMBS diawali dengan output dan
diakhiri dengan input, mengingat output memiliki tingkat kepentingan tertinggi, sedang proses
memiliki tingkat kepentingan setingkat lebih rendah dari output, dan input memiliki tingkat
kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output. Sekolah harus mempunyai output yang diharapkan.
Output sekolah merupakan :
Prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen di sekolah. Output dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu output yang berupa prestasi akademik (academic achievement)
dan output berupa prestasi non akademik (non-academic achievement). Output prestasi akademik
meliputi nilai semester, nilai ujian, dan karya ilmiah, sedangkan output prestasi nonakademik meliputi
imtaq, kesabaran, kejujuran, olah raga, pramuka, seni dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya. (Anonym,
2008)
Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki karakteristik proses sebagai berikut:
Input pendidikan ialah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya
proses. Input sekolah yang efektif mencakup:
a. Memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas;
b. Sumber daya tersedia dan siap;
c. Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi;
d. Memiliki harapan prestasi tinggi;
e. Fokus pada pelanggan (khususnya siswa);
f. Input manajemen mencakup tugas yang jelas, rencana yang tinggi dan sistematis, program yang
mendukung bagi pelaksanaan rencana, ketentuan-ketentuan yang jelas sebagai panutan bagi warga
sekolah untuk bertindak, dan adanya sistem pengendalian mutu yang efektif dan efisien untuk
meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai.