Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA

JANGKA PENDEK DAN MENENGAH


KEPALA SEKOLAH
SMK AL HUDA ANJATAN
Tahun Pelajaran 2011-2012

Yayasan Al Huda Kedungwungu Anjatan


Jl. Masjid Jami Al Huda Kedungwungu Anjatan Indramayu
Hp. 081395682085 Telp./Fax. (0234) 741216
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Program kerja sekolah disusun untuk memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan
pendidikan pada umumnya dan pencapaian visi dan misi sekolah dan Yayasan SMK AL HUDA
ANJATAN. Untuk mencapai hal tersebut SMK AL HUDA ANJATAN pada tahun ajaran
2011/2012 menjabarkan lebih rinci secara operasional dengan memantapkan dan mengefektifkan
seluruh sumber daya yang ada di SMK AL HUDA ANJATAN dalam satu tahun sampai tiga tahun
ke depan.
Oleh karena itu kiranya perlu dirinci secara operasional tugas-tugas seluruh personil yang
ada serta optimalisasi pemberdayaan sarana prasarana sekolah, sehingga seluruh warga sekolah
memiliki tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian kemungkinan terjadinya tumpang
tindih kegiatan dapat diminimalisir dengan membagi tugas yang ada secara jelas dengan target
penyelesaian tertentu. Melalui pembagian tugas dan perencanaan ini diharapkan tujuan
pengembangan pendidikan SMK dengan moto “SMK BISA” dapat dicapai. Disamping itu, SMK
AL HUDA ANJATAN memasang target minimal setiap lulusan memiliki kompetensi khusus dalam
membekali dirinya masing-masing menuju dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), baik sebagai
tenaga kerja profesional maupun sebagai pencipta lapangan kerja yang memiliki dedikasi tinggi
serta ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.

1.2. DASAR PENYUSUNAN PROGRAM

Penyusunan program kerja kepala SMK Mahfilud Duror pada semester Genap tahun ajaran
2010/201 didasarkan atas:
1. Kurikulum KTSP dan Suplemen Kurikulum
2. Pemenuhan visi dan misi Sekolah dan Yayasan SMK AL HUDA ANJATAN
3. Pedoman penyelenggaraan Administrasi Sekolah
4. Pedoman Pembinaan SMK
5. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/U/1992 tentang SMK.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.17 Tahun 2007 tentang Ujian Nasional
Kesetaraan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru
dalam Jabatan.
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
15. SK Pengangkatan Kepala sekolah SMK AL HUDA ANJATAN No.
33/YLPI.PPMD/SMK/X/2010
16. Hasil rapat-rapat dinas di Kabupaten
17. Hasil rapat dewan guru
18. Hasil rapat Komite Sekolah

1.3. BIDANG GARAPAN

A. Bidang Kurikulum
 Bidang kurikulum menangani masalah perencanaan kegiatan belajar mengajar, analisis
silabus, kurikulum, kalender pendidikan, pembagian tugas mengajar, sosialisasi
pembaharuan-pembaharuan administrasi pembelajaran, menciptakan inovasi pembelajaran
efektif, analisis hasil pembelajaran secara konverhensif serta selalu berkoordinasi dengan
bidang-bidang lainnya serta ketua-ketua program keahlian dan target pencapaian ketuntasan
100% dan tepat waktu.
 Menggabungkan antara kurikulum nasional dengan kurikulum pondok pesantren dengan
harapan dapat memaksimalkan pencapaian visi misi sekolah yang menitik beratkan pada
kemampuan siswa dalam berbagai hal. Hal ini dipandang perlu mengingat bahwa Agama
memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia
maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang
ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
B. Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan memiliki tugas-tugas mengendalikan seluruh kegiatan kesiswaan baik
intrakulikuler maupun ekstrakulikuler untuk mencapai keharmonisan warga sekolah, serta
menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian dan disiplin dengan menaati tata tertib
sekolah. Bidang kesiswaan selalu berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-
ketua program keahlian dalam rangka menyaring dan mengelompokkan bakat dan minat
siswa. Target kegiatan secara umum pelanggaran secara berkala menurun.
C. Bidang Sarana Prasarana
Bidang sarana prasarana memiliki tugas memenuhi kebutuhan sarana prasarana
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar yang
pelaksanaannya selalu berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-ketua
program keahlian. Target kegiatan sarana prasarana dalam perencanaan kegiatan belajar
mengajar terpenuhi.
D. Bidang Humas
Bidang humas menangani masalah komunikasi dan publikasi hasil-hasil kegiatan yang telah
dicapai serta selalu mencari informasi pembaharuan untuk peningkatan kompetensi serta
kompetitif. Dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya serta ketua-
ketua program keahlian. Target kegiatan kehumasan adalah hasil kegiatan masing-masing
program terpublikasi.
E. Bidang Manajemen Peningkatan Mutu
Bidang manajemen peningkatan mutu mempunyai tugas mengakomodir usulan-usulan
upaya pengembangan mutu pendidikan dari berbagai program keahlian, mencari terobosan-
terobosan baru dalam upaya peningkatan kompetensi siswa pada masing-masing program
dan memantau serta menganalisis hasil-hasil pembaharuan yang telah diterapkan. Target
kegiatan peningkatan mutu adalah meningkatnya mutu lulusan dan pelayanan pendidikan
SMK AL HUDA ANJATAN.

F. PENGAWASAN DAN EVALUASI


[1] Bersifat menyeluruh
[2] Secara rutin dan insidental
[3] Terencana dan terprogram
[4] Mengarah pada pencapaian visi dan misi
[5] Mengutamakan pengawasan melekat
BAB II
PRINSIP PENINGKATAN MANAGEMENT MUTU
SMK AL HUDA ANJATAN

2.1. Organisasi Berfokus Pelanggan ( Customer-Focus Organization )

“ Organisasi tergantung kepada pelanggannya dan dengan demikian harus memahami


kebutuhan pelanggan saat ini dan masa datang, memenuhi persyaratan pelanggan dan
berusaha keras melampaui ekspektasi harapan pelanggan “
Penerapan prinsip organisasi berfokus pada pelanggan akan dilakukan dengan tindakan
berikut :
1. Memahami sebaran kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap lulusan/alumni
2. Pemastian pendekatan keseimbangan antara kebutuhan dan harapan pelanggan dan
pihak berkepentingan lainnya ( pengurus yayasan, guru-guru, dan masyarakat umum ).
3. Menyebarkan seluruh kebutuhan dan harapan tersebut di organisasi.
4. Mengukur kepuasan pelanggan dan memberikan tindakan atas hasilnya.
5. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

2.2. Kepemimpinan ( Leadership )

“ Pemimpin menetapkan kesatuan maksud dan arah organisasi. Mereka harus membuat
dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat terlibat penuh dalam
pencapaian tujuan organisasi “
Penerapan prinsip kepemimpinan akan dilakukan dengan tindakan berikut :
1. Proaktif dan harus menjadi panutan bagi orang lain.
2. Memahami dan memberikan umpan balik pada perubahan keadaan eksternal.
3. Memperhatikan kebutuhan pihak berkepentingan seperti pelanggan, guru-guru,
pegawai dan masyarakat umum.
4. Mampu memutuskan pandangan yang cemerlang tentang masa depan organisasi
5. Menentukan model peraturan nilai dan etika pada tiap tingkatan organisasi.
6. Membangun kepercayaan dan menghilangkan keraguan.
7. Memberikan dorongan dan penghargaan akan konstribusi guru dan pegawai.
8. Mampu mengembangkan komunikasi yang terbuka dan jujur.
9. Memberikan pendidikan dan pelatihan.
10. Menyiapkan tujuan dan target yang menantang.
11. Melaksanakan strategi pencapaian tujuan dan target.
2.3. Keterlibatan karyawan ( involvement of people )

“ personil pada seluruh jenjang merupakan inti / essensi suatu organisasi dan keterlibatan
mereka memungkinkan kecakapannya diberikan untuk keuntungan organisasi “
Penerapan prinsip keterlibatan semua personil akan dilakukan dengan tindakan berikut :
1. Menerima akan kepemilikan dan tanggung jawab pemecahan suatu masalah.
2. Mencari secara aktif kemungkinan untuk peningkatan.
3. Meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman.
4. Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada tim serta grup.
5. Memfokuskan diri kepada pemenuhan kebutuhan pelanggan.
6. Mencapai tujuan organisasi secara kreatif dan inovatif.
7. Mampu membawa diri untuk mewakili organisasi kepada pelanggan, komunitas lokal
dan masyarakat.
8. Memperoleh kepuasan akan hasil pekerjaan.
9. Bangga dan bergairah menjadi bagian dari organisasi.

2.4. Pendekatan Proses ( Process Approach )

“ Suatu hasil yang diharapkan dapat dicapai lebih efisian ketika sumber daya dan aktifitas
terkait dikelola sebagai suatu proses “
Penerapan prinsip pendekatan proses akan dilakukan dengan tindakan berikut :
1. Menentukan proses untuk pencapaian hasil yang diharapkan.
2. Mengenali dan mengukur input dan output suatu proses.
3. Menganali inti-inti proses dan mengetahui fungsinya terhadap organisasi.
4. Mengevaluasi kemungkinan resiko, akibat serta dampak dari proses yang akan
berpengaruh kepada pelanggan dan pihak berkepentingan lain terhadap proses.
5. Menetapkan kejelasan tanggung jawab, wewenang dalam menjalankan suatu
proses.
6. Mengidentifikasi pelanggan dan pihak berkepentingan baik internal maupun eksternal
dari suatu proses.
7. Ketika merancang suatu proses, pertimbangan yang harus difikirkan adalah tahapan
proses, aktivitas alur, pengawasan, kebutuhan training, perlengkapan, metoda,
informasi, bahan dasar serta sumber lain untuk mencapai hasil yang diharapkan.

2.5. Pendekatan Sistem Pada Manajemen ( System Approach to Manajemen )


“ Identifikasi , pemahaman dan mengelola suatu sistem dari kesalingterhubungan proses
untuk suatu tujuan yang ditetapkan akan meningkatkan efektifitas dan efisiansi organisasi “
Penerapan prinsip pendekatan sistem pada manajemen akan dilakukan dengan tindakan
berikut :
1. Menetapkan suatu sistem dengan mengidentifikasi atau mengembangkan proses yang
akan berdampak pada tujuan.
2. Merancang kerangka sistem untuk menggapai tujuan secara efisien.
3. Memahami kesalingtergantungan antara proses suatu sistem.
4. Memperbaiki kinerja sistem secara berkelanjutan dengan pengukuran dan evaluasi.
5. Menghitung penggunaan sumber daya sebelum tindakan dilakukan.

2.6. Peningkatan berkelanjutan ( Continual Improvement )

“ Peningkatan berkelanjutan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi “


Penerapan prinsip peningkatan berkelanjutan akan dilakukan dengan tindakan berikut
1. Membuat peningkatan berkelanjutan di setiap individu untuk suatu produk, proses
dan tujuan sistem.
2. Merumuskan konsep dasar peningkatan melalui penambahan dan terobosan.
3. Melakukan penilaian secara periodik melalui penetapan kriteria untuk
mengenali area potensial pelaku peningkatan.
4. Berusaha secara terus-menerus melakukan efisiensi dan efektifitas di setiap
proses.
5. Mengembangkan tindakan pencegahan dengan aktivitas tertentu.
6. Memberikan kepada setiap anggota organisasi pendidikan dan pelatihan yang cocok
untuk mendapatkan metode atau alat peningkatan berkelanjutan seperti :
*. Siklus Plan-Do-Check-Act (rencanakan, lakukan, pastikan, jalankan)
*. Pemecahan masalah
*. Re-engineering proses
*. Inovasi proses
7. Menetapkan pengukuran dan tujuan sebagai pedoman dan jalan mencapai peningkatan.
8. Mengenali peningkatan yang telah terjadi
2.7. Pengambilan keputusan dengan pendekatan faktual ( Factual approach to decision
making )

“ Keputusan efektif berbasis pada analisis data dan informasi “


Penerapan prinsip pengambilan keputusan dengan pendekatan faktual akan dilakukan
dengan tindakan berikut :
1. Melakukan pengukuran dan pengumpulan data serta informasi yang relevan dengan
tujuan.
2. Memastikan bahwa data dan informasi bersifat mudah diperoleh, akurat serta dapat
diandalkan.
3. Melakukan analisis data dan informasi dengan metoda yang valid.
4. Mengerti mengapa memilih teknik statistika tertentu.
5. Mengambil keputusan tindakan berdasarkan hasil analisis logika dilengkapi dengan
pengambilan data.

2.8. Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok ( Mutually beneficial supplier


relationship )
“ Suatu organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan hubungan kesaling beruntungan
akan mempertinggi kecakapan keduanya dalam menghasilkan nilai “
Penerapan prinsip hubungan kesaling beruntungan dengan pemasok akan dilakukan dengan
tindakan berikut :
1. Membangun keseimbangan hubungan dengan pemasok baik untuk jangka pendek dan
jangka panjang dengan pertimbangan organisasi dan lingkungan secara umum.
2. Menciptakan komunikasi yang terbuka dan jelas.
3. Memprakarsai pengembangan dan peningkatan produk dan proses.
4. Bersama pemasok membangun saling pengertian akan kebutuhan pelanggan.
5. Memberitahukan informasi tentang rencana organisasi dimasa datang.
6. Menghargai peningkatan dan pengembangan dari pemasok.
BAB III
PENUTUP
Dengan menyebut asma Allah SWT, semua perencanaan untuk pengembangan SMK AL
HUDA ANJATAN ini saya buat sebagai pedoman pelaksanaan harian dalam pencapaian misi dan
visi sekolah. Besar harapan saya bahwa lembaga pendidikan ini dapat berkembang dengan segala
ridho –Nya seperti yang kita inginkan bersama.
Sebagus dan sebaik apapun perencanaan serta langkah langkah yang telah tercantum pada
bab sebelumnya tidak akan pernah terlaksana tanpa dukungan semua pihak. Untuk itu besar harapan
saya bahwa semua ornamen dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Islam SMK AL HUDA
ANJATAN dapat mendukung sepenuhnya demi kebaikan bersama.

Anda mungkin juga menyukai