Anda di halaman 1dari 33

ELABORASI

PEMAHAMAN
(DESAIN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING)
STRUKTUR PROGRAM BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 111 TAHUN 2014

Rasional

Visi dan misi

Dokumen Deskripsi kebutuhan


perencanaan
Tujuan
program
bimbingan dan Komponen program
konseling paling
Bidang layanan
tidak berisi
struktur minimal Rencana operasional (action plan)
sebagai berikut:
Pengembangan tema/topik

Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut

Anggaran biaya
CONTOH

PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS X -
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Disusun Oleh :
Tim Guru Bimbingan dan Konseling

SEKOLAH MENENGAH ATAS

1
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling Kelas X Semester 1 Tahun


Pelajaran 2022/2023 ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari
Tanggal

Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah
Kepala SMA
Bidang Kurikulum

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah
memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran. Pelayanan bimbingan dan
konseling membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Dengan demikian
capain pelayanan bimbingan dan konseling (BK) mengacu pada Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) yang telah dirumuskan dalam Permendikbud
Nomor 111 Tahun 2014, dengan rujukan implementasinya melalui Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (POP BK) di setiap satuan pendidikan.
Capaian pelayanan BK merupakan dokumen utama dalam rangka bagian dari
pengembangan kurikulum satuan pendidikan.
Dalam upaya memperoleh capaian pembelajaran yang memiliki makna luas,
membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yaitu guru, konselor, dan tenaga pendidik
lainnya sebagai mitra kerja. Guru mengupayakan tercapainya capaian pembelajaran
melalui kegiatan belajar mengajar, konselor mengupayakan tercapainya tugas
perkembangan melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang memandirikan, sedangkan
tenaga pendidik membantu menyediakan sarana prasarana demi lancarnya proses belajar
mengajar.
Melalui progam bimbingan dan konseling yang disusun ini diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam menjalani masa pendidikan di sekolah dengan pemilihan
mata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya sehingga akan
merasa bahagia mengikuti setiap proses belajar dan ikhlas dalam menerima setiap upaya
pendidikan di sekolah. Serta program ini disusun untuk dapat memberikan kontribusi
yang signifikan dalam membentuk peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan
secara matang, mandiri, berbudi pekerti yang baik dan menampilkan profil pelajar
Pancasila dan memiliki wawasan global mengenai karir yang akan direncanakan serta
dicapainya nanti.

3
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai
berikut.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan dasar dan Menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan
13. Surat Keputusan Kepala Sekolah ...

4
C. VISI dan MISI
1. Visi dan Misi sekolah
a. Visi :
Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam
keimanan dan ketaqwaan, meguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan masyarakat.
b. Misi :
1. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi, mampu
berkomunikasi dalam bahasa internasional, inovatif, dan mempunyai
landasan iman dan taqwa yang kuat
2. Membentuk sumber daya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang profesional
3. Menjadikan SMA Model sebagai madrasah model dalam
pengembangan pengajaran IPTEK dan IMTAQ bagi lembaga
pendidikan lainnya.
c. Tujuan :
1. Diterimanya lulusan SMA Model di Perguruan Tinggi yang
berkualitas baik di dalam maupun di luar negeri (>90% / tahun)
2. Diperoleh prestasi akademik yang baik bagi alumnus SMA Model
selama di perguruan tinggi.
3. Terciptanya kehidupan religius di lingkungan sekolah yang
diperlihatkan dengan perilaku mandiri, komitmen, berkarakter baik
dan bebas berkreasi.

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling


a. Visi :
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional untuk
membantu peserta didik dalam mengaktualisasikan diri untuk menjadi
individu yang unggul dalam iptek dan imtaq
b. Misi :

5
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang dapat
memotivasi peserta didik untuk memiliki wawasan global dalam meraih
cita-cita di masa depan dengan daya juang yang tinggi
2) Menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat dan potensi
dirinya
3) Menjalin komunikasi yang baik dengan organisasi profesi dan juga
berbagai lembaga terkait untuk meningkatkan kompetensi keilmuan melalui
kegiatan keprofesian berkelanjutan
4) Membangun budaya tertib dalam penataan administrasi dan manajemen
organisasi bimbingan dan konseling di madrasah yang berwawasan
lingkungan
5) Menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
mengikutsertakan/mengundang sekolah lain

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Salah satu upaya untuk memfasilitasi seluruh siswa dengan layanan
bimbingan dan konseling adalah dengan menyusun program bimbingan dan
konseling, sehingga bimbingan dan konseling menjadi kegiatan yang terencana
serta teruji akuntabilitasnya. Agar program bimbingan dan konseling yang
disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, need assessment (analisis kebutuhan)
merupakan salah satu langkah awal dalam menyusun program bimbingan dan
konseling. Untuk itulah, analisis kebutuhan yang telah dilakukan di kelas X
dengan menggunakan Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD), hasil psikotes,
tes diagnostik belajar dan observasi.

1. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD)


Gambaran kebutuhan peserta didik terhadap layanan bimbingan dan
konseling untuk tahun pelajaran 2020-2021 melalui proses pengolahan data

6
dari alat ukur AKPD (Angket Kebutuhan Peserta Didik) dapat dijabarkan
dalam tabel berikut.
Tabel 1
Aspek Kebutuhan Peserta Didik dari 8 Butir Tertinggi AKPD kelas X
Prose Jml Butir Butir Aspek Kebutuhan Peserta
No
ntase Responden ke- Didik
Saya belum tahu cara belajar yang baik
1 4,18% 119 37 dan benar di SMA/MA

2 4,00% 114 45 Saya belum memahami potensi diri

3 3,72% 106 32 Saya kurang memiliki rasa percaya diri

4 2,47 % 78 36 Saya masih sering menunda-nunda


tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
5 2,84 % 81 1 Saya merasa belum disiplin dalam
beribadah pada Tuhan YME
6 3,40% 97 7 Saya belum tahu cara memperoleh
bantuan pendidikan (Beasiswa)
7 3,05% 87 10 Saya merasa kesulitan dalam
memahami pelajaran tertentu
Saya Jarang bermain/berteman di
8 2,10% 60 29 lingkungan tempat saya tinggal

2. Hasil Observasi dan wawancara


Gambaran dari hasil wawancara dan observasi mengenain
permasalahan yang ada pada siswa kelas X dapat di deskripsikan sebagai
berikut : Table 2
Hasil Assesmen Wawancara kelas X
Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan
Stess menghadapi Ujian
Pribadi
Belum mampu mengatur waktu dengan baik
Sulit menyesuaikan materi pembelajaran di
Belajar
sekolah
Sosial Beradaptasi dengan aturan sosial baru

7
Berdasarkan hasil asesmen menggunakan instrumen AKPD, angket di kelas,
observasi dan wawancara kepada siswa maupun guru di sekolah, maka identifikasi
kebutuhan siswa kelas X dapat di deskripsikan sebagai berikut :

Tabel. 3
Identifikasi Kebutuhan Siswa Kelas X
Bidang
Rumusan Kebutuhan
Layanan
Meningkatkan kesadaran dan disiplim dalam beribadah kepada
Tuhan YME.
Kurang memahami tentang potensi diri dan cara
Pribadi mengembangkannya

Meningkatkan kepercayaan diri


Stress saat menghadapi ujian
Menjalin pertemanan dengan teman sebaya
Sosial
Beradaptasi dengan lingkungan Boarding School
Mengatasi kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu.
Memahami belajar yang benar di SMA/MA
Belajar
Meningkatkan kemampuan untuk manajemen waktu
(prokrastinasi akademik)
Bidang
Rumusan Kebutuhan
Layanan
Karir Melakukan perencanaan studi lanjutan dan cara memperoleh
beasiswa.

Memahami perguruan tinggi

E. TUJUAN
1. Tujuan Penyusunan Program
a. Sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling
b. Sebagai konsep dasar dalam pelaksanaan layanan bimbingan
c. Untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh sistem yang
ada di sekolah

8
d. Dapat dipelajari secara terbuka sehingga memudahkan dilakukan evaluasi
dan tindak lanjut oleh pihak manajemen madrasah dan pihak lain yang
terkait
2. Tujuan Layanan
Seluruh layanan yang diberikan kepada peserta didik ditujukan untuk :
a. Membantu siswa untuk memahami diri
b. Membentuk siswa untuk mandiri
c. Membentuk siswa memiliki sikap religi
d. Membantu siswa mau dan mampu belajar
e. Membantu siswa mampu berkomunikasi, bersosialisasi serta memiliki
kepatuhan dinamis terhadap norma dan aturan
f. Membantu siswa mampu memahami lingkungannya (asrama dan sekolah)
g. Membantu siswa agar memiliki kompetensi untuk mengaktualisasikan potensi
h. Membantu siswa dalam merencanakan karir yang realistik dan prospektif
Dengan memperhatikan hasil dari AKPD, observasi, wawancara dan
kuesioner, maka tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam aspek yang telah diungkap. Dapat dipaparkan melalui
tabel dibawah ini.

Tabel. 4
Rumusan Tujuan Kebutuhan Peserta didik Kelas X
Bidang
Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus
Layanan
Pribadi Meningkatkan kesadaran dan Siswa meningkatkan kesadaran dan
disiplim dalam beribadah kedisiplinan dalam beribadah kepada
kepada Tuhan YME. Tuhan YME.

Kurang memahami tentang Siswa mampu memahami potensi diri


potensi diri dan cara dan cara mengembangkannya.
mengembangkannya
Meningkatkan kepercayaan Siswa mampu meningkatkan
diri kepercayaan diri
Siswa mampu mengatasi stress saat
Stres saat menghadapi Ujian menghadapi ujian

9
Sosial Kesadaran sebagai makhluk Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
sosial yang harus sebagai makhluk sosial yang harus
berinteraksi berinteraksi
Beradaptasi dengan Siswa mampu beradaptasi dengan
lingkungan Boarding School lingkungan Boarding School

Belajar Peserta didik/konseli dapat memahami


Mudah memahami pelajaran teknik memahami pelajaran
Memahami belajar yang Peserta didik/konseli dapat mengenal
benar di SMA/MA sikap dalam belajar serta menerapkan
sikap dan kebiasaan dalam belajar yang
baik di SMA-MA hingga mencapai
prestasi yang lebih luas
Melaksanakan Tugas Peserta didik/konseli memiliki
Sekolah/PR tepat waktu kedisiplinan dalam belajar
Karir Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat
bantuan/beasiswa memanfaatkan peluang beasiswa yang
ada

F. KOMPONEN PROGRAM
Program bimbingan konseling yang disusun mengacu pada penerapan
kurikulum yang diberlakukan di sekolah yang disesuaikan dengan standar
kebutuhan peserta didik dengan didukung oleh fasilitas sekolah yang
memberikan kemudahan untuk tercapainya proses aktualisasi diri peserta didik
sesuai dengan tahap pada tugas perkembangan usia sekolah menengah atas 16 -
18 tahun. Setiap tahun selalu ada modifikasi terhadap rencana kegiatan, hal ini
sebagai hasil evaluasi dari pelaksanaan layanan pada tahun-tahun sebelumnya,
yang diharapkan pada tahun mendatang akan semakin lebih efektif dan optimal
dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik. Seluruh layanan mengacu
pada kebutuhan peserta didik, dengan tujuan yang sama yaitu agar mereka
memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki serta mampu menjalani
kehidupannya dengan mengembangkan keterampilan hidup yang bisa membantu
mereka dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya. Diharapkan dari
kurikulum berbasis life skills akan membantu guru bimbingan dan konseling
dalam merancang dan mengembangkan peta konsep layanan bimbingan dan
konseling yang kreatif,

10
inovatif dan realistik dengan melihat pada kondisi peserta didik. Dengan
demikian program yang disusun dapat memenuhi kebutuhan individu secara
maksimal berdasarkan potensi, bakat, minat yang mereka miliki.
Ada empat komponen program layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada peserta didik melalui berbagai jenis kegiatan, yaitu :
1. Layanan Dasar, meliputi :
a. Bimbingan di kelas secara klasikal
b. Pelayanan Orientasi
c. Pelayanan Informasi
d. Bimbingan kelompok
e. Pelayanan pengumpulan data/aplikasi instrumentasi
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual, meliputi :
a. Pemilihan kelompok bidang peminatan MIPA atau IPS
b. Pemilihan lintas minat dan pendalaman
c. Pelayanan matrikulasi
d. Pemilihan ekstra kurikuler
e. Rencana sekolah lanjutan
f. Diagnostik kesulitan belajar
3. Pelayanan Responsif, meliputi :
a. Konseling Individu dan Kelompok
b. Referal /Alih tangan
c. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/ wali kelas.
d. Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa
e. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait
f. Konsultasi
g. Bimbingan siswa asuh
h. Konferensi Kasus
i. Kunjungan asrama
4. Dukungan sistem, meliputi :
a. Manajemen Program
b. Pengembangan Jejaring
c. Akses Informasi dan Teknologi

11
d. Pengembangan Profesi
e. Pengembangan Media Informasi
f. Konsultasi dan kolaborasi
Keempat komponen program tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.

a. Pengertian
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal
atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengambangkan prilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan dalam kehidupannya.
b. Tujuan
Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh
keretampilan dasar hidupnya.

12
c. Fokus Pengembangan
Materi pelayanan dasar yang dirumuskan dan dikemas atas dasar standar
kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan : (1) self
esteem, (2) motivasi berprestasi, (3) keterampilan pengambilan keputusan,
(4) keterampilan pemecahan masalah, (5) keteranpila hubungan antar
pribadi atau berkomunikasi, (6) penyadaran keragaman budaya, (7) perilaku
bertanggung jawab
2. Pelayanan Peminatan dan Perencanaan Individual
a. Pengertian
Pengertian Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta
didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman
mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan peserta didik dalam
Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu pembelajaran berbasis minat
peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan;
(2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar yang
ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) merupakan suatu proses
pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan
belajar yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan pilihan yang
tersedia pada satuan pendidikan serta prospek peminatannya; (4)merupakan
proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai
keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional; dan (5) layanan peminatan
peserta didik merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling,
yang tercakup pada layanan perencanaan individual. Layanan Perencanaan
individual adalah bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan
dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan
dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan
yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam,
penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai
dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga
peserta didik/konseli

13
mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam
mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan
kebutuhan khusus peserta didik/konseli.
b. Tujuan
Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk
membantu peserta didik/konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri
dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau
pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek
pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan
berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.
Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan
sebagai upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk merencanakan,
memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan
pribadi-sosial oleh dirinya sendiri. Isi layanan perencanaan individual
meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan keunikan
perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun peminatan dan
perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli,
layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas
perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing
peserta didik/konseli. Layanan peminatan peserta didik secara khusus
ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun
kemampuan dalam bidang keahlian, program keahlian, dan paket keahlian.
c. Fokus Pengembangan
Fokus pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan pada
kegiatan meliputi; (1) pemberian informasi program peminatan; (2)
melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan
data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan
peserta didik); (3) layanan lintas minat; (4) layanan pendalaman minat; (5)
layanan pindah minat; (6) pendampingan dilakukan melalui bimbingan

14
klasikal, bimbingankelompok, konseling individual, konseling kelompok,
dan konsultasi, (7) pengembangan dan penyaluran; (8) evaluasi dan tindak
lanjut. Konselor atau guru bimbingan dan konseling berperan penting dalam
layanan peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013
dengan cara merealisasikan 8 (delapan) kegiatan tersebut. Dalam penetapan
peminatan peserta didik/konseli SMTA memperhatikan data tentangnilai
rapor SMP/MTs atau yang sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau
yang sederajat, minat peserta didik dengan persetujuan orang tua/wali, dan
rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor SMP/MTs atau yang
sederajat. Untuk menuju peminatan peserta didik/konseli yang tepat
memerlukan arahan semenjak usia dini, dan secara sistematis dapat dimulai
semenjak menempuh pendidikan formal. Fokus perencanaan individual
berkaitan erat dengan pengembangan aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan
aspek:(1) pribadi yaitu tercapainya pemahaman diri dan pengembangan
konsep diri yang positif, (2) sosial yaitu tercapainya pemahaman lingkungan
dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif, (3) belajar yaitu
tercapainya efisiensi dan efektivitas belajar, keterampilan belajar, dan
peminatan peserta didik/konseli secara tepat, dan (4) karir yaitu tercapainya
kemampuan mengeksplorasi peluang- peluang karir, mengeksplorasi latihan
pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.

3. Pelayanan Responsif
a. Pengertian
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli
yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera,
agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses
pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsif
diantaranya konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral).
b. Tujuan

15
Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli yang
sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena
dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke
tingkat yang lebih serius. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
hendaknya membantu peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan
ruang lingkup masalah, mengeksplorasi dan menentukan alternatif
pemecahan masalah yang terbaik melalui proses interaksi yang unik. Hasil
dari layanan ini, peserta didik/konseli diharapkan dapat mengalami
perubahan pikiran, perasaa, kehendak, atau perilaku yang terkait dengan
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
c. Fokus Pengembangan
Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli yang secara nyata mengalami masalah yang mengganggu
perkembangan diri dan secara potensial menghadapi masalah tertentu
namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah. Masalah yang
dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar, atau karir. Jika
tidak mendapatkan layanan segera dari Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling maka dapat menyebabkan peserta didik/konseli mengalami
penderitaan, kegagalan, bahkan mengalami gangguan yang lebih serius atau
lebih kompleks. Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan
berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau
menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi
kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
Untuk memahami kebutuhan dan masalah peserta didik/konseli dapat
diperoleh melalui asesmen kebutuhan dan analisis perkembangan peserta
didik/konseli, dengan menggunakan berbagai instrumen, misalnya angket
konseli, pedoman wawancara, pedoman observasi, angket sosiometri, daftar
hadir peserta didik/konseli, psikotes dan Angket Kebutuhan Peserta didik
(AKPD)

16
4. Dukungan Sistem
a. Pengertian
Ketiga komponen program (layanan dasar, layanan peminatan dan
perencanan individual, dan responsif) sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik/konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem
merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru bimbingan dan
konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
b. Tujuan
Komponen program dukungan sistem bertujuan memberikan dukungan
kepada konselor atau guru bimbingan dan konseling dalam memperlancar
penyelenggaraan komponen- komponen layanan sebelumnya dan
mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk
memperlancar penyelenggaraan program pendidikan pada satuan
pendidikan. Dukungan sistem meliputi kegiatan pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen, pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.
c. Fokus Pengembangan
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan
dan konseling yang meliputi (1) konsultasi, (2) menyelenggarakan program
kerjasama, (3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan satuan pendidikan, (4) melakukan penelitian dan pengembangan.
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan
terselenggara dan tujuannya tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
pengelolaan yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan
terarah. Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian integral
dari sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan
kesempatan

17
kepada Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan
kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan
dalam jabatan maupun kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi
profesi Bimbingan dan Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan
kelompok musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling. Melalui kegiatan
tersebut, peningkatan kapasitas dan kompetensi Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling dapat mendorong meningkatnya kualitas layanan
bimbingan dan konseling.

G. BIDANG LAYANAN
Materi layanan bimbingan yang disajikan untuk peserta didik pada MAN
Insan Cendekia Serpong, meliputi empat bidang bimbingan, yang saling
terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Empat bidang bimbingan
tersebut tertuang dalam Permendikbud nomor 111 tahun 2014, tentang
Bimbingan dan Konseling pada Sekolah dasar dan Menengah, yaitu :
1. Bimbingan Pribadi
a. memberikan pemahaman tentang potensi diri, memahami tentang
kelebihan dan kekurangannya, baik kondisi fisik maupun psikis
b. mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya
c. menerima kelemahan diri dan dapat mengatasi dengan baik
d. mencapai keselarasan antara cipta-rasa-karsa
e. mencapai kematangan dalam cipta-rasa-karsa secara tepat dalam
kehidupannya sesuai nilai-nilai luhur
f. mengaktualisasikan diri sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai budaya dan agama
2. Bimbingan Sosial
a. Berempati terhadap kondisi orang lain
b. Memahami keragaman latar sosial budaya
c. Menghormati dan menghargai orang lain
d. Menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku
e. Berinteraksi sosial yang efektif
f. Bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab

18
g. Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan
3. Bimbingan Belajar
a. Memahami potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan daalam belajar
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
d. Memiliki keterampilan belajar yang efektif
e. Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan lanjutan
f. Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Bimbingan Karir
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan studi lanjutan dan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir
c. Memiliki sikap positif terhadap studi lanjutan
d. Memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang yang menjadi cita cita
profesi di masa depan.
e. Memiliki pemahaman lingkungan perguruan tinggi dan mempersiapkan
diri menghadapinya di masa depn.
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, membentuk pola karir,
mengenal keterampilan, kemampuan dan minat, memiliki kemampuan
atau kematangan untuk mengambil keputusan karir

19
H. RENCANA OPERASIONAL (ACTIONPLAN)
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diatas, maka bimbingan dan konseling SMA .... telah menyusun rencana kegiatan dalam
satu tahun kedepan yang akan dijadikan panduan dalam pemberian layanan.

Tabel 5.
Rencana Operasional

Bidang Komponen Strategi


Tujuan Layanan Kelas Materi Metode Media Evaluasi Ekuivalensi
Layanan Layanan Layanan

Siswa mampu memahami potensi diri dan Bimbingan Ceramah dan Proses dan
Dasar X Who AM I ? Slide power Point 1 Jam
cara mengembangkannya. Klasikal Diskusi Hasil

Pribadi Siswa mampu meningkatkan kepercayaan Bimbingan Proses dan


Dasar X Be Confident Gemes Video 1 Jam
diri Kelompok Hasil

Siswa mampu mengatasi stress saat Bimbingan Ceramah dan Proses dan
Responsif X Coping Stress Slide power Point 1 Jam
menghadapi ujian Klasikal Diskusi Hasil

Diskusikan Diskusikan
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Peranan peer group dengan dengan
Konseling Proses dan
sebagai makhluk sosial yang harus Responsif X dan melakukan games pendekatan pendekatan 1 Jam
Kelompok Hasil
berinteraksi kekompakan yang yang
digunakan digunakan

Siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan Bimbingan Ceramah dan Proses dan
Dasar X Johari Window Slide power Point 1 Jam
sosial Klasikal Diskusi Hasil

Siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan Bimbingan How To be a good Ceramah dan Proses dan
Dasar X Slide power Point 1 Jam
sosial Klasikal Friend Diskusi Hasil
Sosial

20
Bidang Komponen Strategi
Tujuan Layanan Kelas Materi Metode Media Evaluasi Ekuivalensi
Layanan Layanan Layanan
Diskusikan Diskusikan
Siswa dapat mengatasi kesulitan dalam dengan dengan
Konseling Proses dan
memahami pelajaran tertentu (Cara belajar Responsif X pendekatan pendekatan 1 Jam
Kelompok Hasil
yang efektif) yang yang
digunakan digunakan
Gaya Belajar

Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap


Bimbingan Ceramah dan Proses dan
Belajar dalam belajar serta menerapkan sikap dan Dasar X Slide power Point 1 Jam
Klasikal Diskusi Hasil
kebiasaan dalam belajar yang baik di SMA-
MA hingga mencapai prestasi yang lebih luas
Diskusikan Diskusikan
dengan dengan
Konseling Manajemen Proses dan
Siswa mampu memanage waktu yang baik Responsif X pendekatan pendekatan 1 Jam
Individual waktu Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Studi dapat melakukan perencanaa studi Peminatan dan
Bimbingan Mengenal Ceramah dan Proses dan
lanjutan dan cara memperoleh beasiswa Perencanaan X Slide power Point 1 Jam
Klasikal Universitas Diskusi Hasil
Individual
Peminatan dan
Bimbingan Jurusan Favorite di Ceramah dan Proses dan
Mengetahui Informasi jurusan terkini Perencanaan X Slide power Point 1 Jam
Klasikal Indonesia Diskusi Hasil
Individual
Karir
Peminatan dan
Mempersiapkan persyaratan Beasiswa dan Bimbingan TOEFL, IELTS dan Ceramah dan Proses dan
Perencanaan X Slide power Point 1 Jam
Studi Lanjutan Klasikal EJU Diskusi Hasil
Individual
Peminatan dan
Bimbingan Ceramah dan Proses dan
Mengekspresikan mimpinya Perencanaan X Dream wall Slide power Point 1 Jam
Klasikal Diskusi Hasil
Individual

21
I. PENGEMBANGAN TEMA

Tema dan topik dalam layanan bimbingan dan Konseling disesuaikan


dengan kebutuhan peserta didik sesuai jenjang agar layanan bimbingan yang
diberikan memiliki nilai manfaat yang optimal dan dapat menjawab apa yang
diharapkan serta tuntutan tugas perkembangannya. Berikut ini beberapa topik
yang kami akan susun dalam bentuk Rencana Pelaksanan Layanan Bimbingan
dan Konseling (RPL-BK).
Tabel 6.
Pengembangan Tema
Bidang Rumusan Pengembangan
Layana Kebutuhan Tema
n Rumusan Tujuan Khusus
Pribadi
Peserta didik mampu
Memahami potensi menerima keunikan diri
diri dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
Who AM I ?
Peserta didik mampu
Meningkatkan menunjukkan sikap yang
kepercayaan diri positif pada perbedaan yang
ada
Peserta diidk Bersikap toleran
Stress saat terhadap ragam ekspresi
perasaan diri sendiri dan Coping Stress
menghadapi Ujian
orang lain

Kesadaran sebagai Siswa mampu menciptakan


How to being a good
makhluk sosial yang interaksi sosial yang positif
sesuai dengan kondisi-kondisi Friend ?
harus berinteraksi
psikologis yang ada
Sosial
Siswa mampu membangun
Beradaptasi dengan interaksi yang positif dengan
Johari Window
lingkungan sosial siapapun tanpa membedakan
latar belakang budaya
Meningkatkan
kemampuan untuk
Siswa mampu memanage
Belajar manajemen waktu Time Managemen
(prokrastinasi waktu dengan baik
akademik)

22
Peserta didik/konseli dapat
mengenal sikap dalam belajar
Memahami belajar serta menerapkan sikap dan
yang benar di kebiasaan dalam belajar yang Gaya Belajar
SMA/MA baik di SMA-MA hingga
mencapai prestasi yang lebih
luas
Peserta didik mampu
Memperoleh menemukenali bakat, minat, Mengenal
Karir informasi dan peluang karier yang ada
bantuan/beasiswa Universitas
dalam diri;
Memperoleh Peserta didik/konseli mampu
Informasi jurusan menganalisis peluang karier Jurusan Favorite di
yang ada di lingkungan Indonesia
terkini sekitar
Peserta didik mampu
Mempersiapkan menjabarkan kebutuhan diri TOEFL, IELTS dan
secara umum berkenaan
persyaratan Beasiswa dengan karier; EJU
dan Studi Lanjutan
Peserta didik mampu
Merangkai mimpi si mengambil keputusan karier
Dream Wall
perguruan tinggi dengan dasar yang tepat

J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT 1. Evaluasi


Evaluasi program didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari layanan
yang dilakukan. Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling
dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
evaluasi, upaya atau proses yang dilakukan mencakup mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang efisiensi, efektivitas, dan dampak dari program
dankegiatan layanan bimbingan dan konseling terhadap perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir peserta didik. Dari hasil evaluasi akan diketahui dan
diidentifikasi keberhasilan keterlaksanaan program dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling , terdapat 2 jenis evaluasi yaitu: 1)
evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan

23
melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur
dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi ini,
guru bimbingan dan konseling atau konselor juga membandingkan
keberhasilan pelaksanaan program dengan standarstandar program yang
telah ditetapkan sebelumnya; 2) Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan
bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan
bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang dicapai oleh peserta
didik yang menjalani pelayanan bimbingan dan konseling. Pencapaian ini
diorientasikan pada tingkat pengentasan masalah dan tugas perkembangan
peserta didik/konseli. Instrumen evaluasi proses untuk kelas X (terlampir).
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya.
Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan
mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses
maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari
program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan, yaitu; a) sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami,
b) deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasaan yang telah dibakukan, dan c) laporan pelaksanaan
program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat dan tepat
waktu. Akurasi laporan yang dibuat menggambarkan detil keseluruhan
layanan yang telah dilakukan. Bersifat tepat waktu berarti laporan harus
diserahkan kepada pihak terlibat dan berkepentingan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati bersama.

24
Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling dibagi dalam tiga tahap, yaitu persiapan,
pengumpulan dan penyajian data, dan penulisan laporan.
a. Tahap Persiapan. Pada tahap persiapan ini guru bimbingan dan konseling
atau konselor menetapkan informasi yang akan dilaporkan, alasan
penyusunan laporan, waktu pelaporan.
b. Penyajian Data. Langkah berikutnya dalam penyusunan laporan
penyelenggaraan program bimbingan dan konseling adalah penyajian
data.Data yang sajikan adalah data dan informasimengenai
keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program bimbingan dan
konseling. Data yang disajikan adalah data yang diperoleh dari hasil
evaluasi.
c. Penulisan Laporan. penyelenggaraan program bimbingan dan konseling
harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan
tersebut dapat tersaji secara runtut dan mudah dipahami.
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil
evaluasi, guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan dengan cara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif. Jika hasil evaluasi secara
keseluruhan disimpulkan baik, maka tindak lanjut dapat dilakukan dalam
bentuk pengembangan atau peningkatan program menuju pencapaian tujuan
dengan target yang lebih tinggi dan kompleks.
Tindak lanjut pelaksanaan program bimbingan dan konseling akan
menjadi alat penting untuk mengambil keputusan apakah program
dilanjutkan, direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, serta
digunakan untuk mendukung perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Adapun langkah-langkah dalam kegiatan tindak lanjut sebagai berikut:
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan. Perbaikan dan peningkatan sangat tergantung pada hasil

25
evaluasi. Aspek-aspek dimaksud dapat mencakup;
perbaikan/pengembangan terhadap standar perkembangan peserta didik,
perbaikan/pengembangan layanan-layanan yang diberikan, dan
perbaikan/ pengembangan isi materi dari layanan bimbingan dan
konseling
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan
dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
Penyusunan ulang ini dapat dilakukan seperti ketika merencanakan
program bimbingan dan konseling.
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan. Tindak lanjut yang dilakukan juga perlu memperhatikan
pihak-pihak yang akan dilibatkan. Keterlibatan pihak lain dapat
memberikan jaminan kepercayaan yang tinggi bagi guru bimbingan dan
konseling atau konselor bahwa program dan kegiatan layanan yang
dilakukan telah dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

1. PENILAIAN PROSES PERKEMBANGAN SISWA

Evaluasi merupakan segala upaya, tindakan atau proses untuk


menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling
dengan mengacu pada kriteria tertentu sesuai dengan kegaiatan yang
dilaksanakan tersebut. Evaluasi ini juga menjadi sebuah proses yang sangat
penting dalam manajemen layanan bimbingan dan konseling karena akan
menentukan perencanaan program dan kegiatan pada tahun berikutnya.
Evaluasi layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan saat ini
adalah evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dimaksudkan untuk
mengetahui efektifitas layanan bimbingan dan konseling dilihat dari
prosesnya, sedangkan evaluasi hasil dimaksudkan untuk memperoleh
informasi keberhasilan layanan bimbingan dalam hasilnya.
Penilaian proses dilakukan melalui observasi, angket dan hasil psikotes
untuk melihat beberapa perubahan positif pada siswa setelah mendapatkan
pelayanan Bimbingan dan Konseling. Sebagai data mengenai perkembangan

26
siswa maka dibuat porto folio yang setiap semester dapat diisi oleh guru
bimbingan namun jika tidak terlalu penting untuk diketahui oleh pihak lain,
maka sebaiknya data tersebut hanya berada di file BK saja untuk menjaga
kerahasiaan. Namun jika pihak lain yang terkait dianggap perlu mengetahui,
maka silakan diberikan namun tetap dijaga kerahasiaannya. Penilaian yang
bisa diketahui oleh semua pihak adalah berkenaan dengan prilaku dan tata
tertib ( yang tampak secara fisik ), untuk masalah yang berkaitan dengan
emosi sebaiknya di simpan saja di file BK.
Proses penilaian juga dilakukan terhadap perkembangan prestasi belajar
setiap usai ulangan harian. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan
Wakil kepala Sekolah bidang kurikulum serta para wali kelas dan guru bidang
studi. Melalui perkembangan prestasi belajar yang diperoleh siswa maka
dapat pula dilihat seberapa mampu siswa menyerap pelajaran di sekolah.Hasil
prestasi belajar juga dapat dijadikan sebagai indikator masalah yang dialami
siswa dalam mengikuti pendidikan ataupun menerapkan teknik belajar di
MAN Insan Cendekia Serpong
2. PENILAIAN TERHADAP HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

Adalah prosedur yang digunakan untuk mengukur dampak program


bimbingan dan konseling terhadap siswa atau stakeholders lainnya serta
mengukur apakah program telah ditempatkan dan difungsikan secara utuh
sebagimana yang telah ditetapkan pemerintah / ABKIN. Evaluasi juga harus
dapat menjawab pertanyaan apa dampak dari aktivitas dan layanan program
bimbingan dan konseling komprehensif terhadap kesuksesan siswa khususnya
pencapaian prestasi siswa. Hasil evaluasi (outcomes) hasil ditunjukkan dengan
kehadiran, kedisiplinan, rata-rata nilai ujian nasional, sebaran alumni di
perguruan tinggi terbaik, prilaku efektif siswa di kelas dan di luar lingkungan
madrasah. Perubahan positif siswa adalah merupakan indikator keberhasilan
program bimbingan dan konseling komprehensif di madrasah.
Evaluasi program dilakukan pada setiap akhir semester untuk melihat
ketercapaian tujuan dari program yang telah disusun dengan realita yang bisa
dilakukan. Aspek yang dievaluasi adalah masing-masing kegiatan yang tertuang

27
dalam program apakah dapat dilaksanakan atau harus ditiadakan atau ditunda.
Evaluasi juga dilakukan pada proses pelaksanaan layanan apakah terdapat
hambatan yang akan dijadikan sebagai bahan/catatan untuk perbaikan di tahun
mendatang ataukah dapat berjalan baik sesuai rencana tanpa hambatan yang
berarti. Personil yang terlibat dalam setiap pelaksanaan kegiatan layanan menjadi
salah satu aspek yang penting untuk dievaluasi karena akan menyangkut
produktivitas dan efisiensi dari seluruh rangkaian kegiatan yang tertuang dalam
program. Personil juga akan dapat menjadi pendukung atau bahkan penghambat
dalam suatu kegiatan layanan, maka aspek personil ini menjadi sangat urgent
untuk di evaluasi pada setiap akhir pelaksanaan program.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dapat dibuat sebuah kesimpulan yang
berkaitan dengan rencana penyusunan program pada tahun mendatang, untuk
ditindaklanjuti. Pertama, jika program ini efektif maka akan direkomendasikan
untuk digunakan sebagai salah satu rujukan sumber program bimbingan dan
konseling pada SMA ... untuk tahun pelajaran yang akan datang. Kedua, jika
program bimbingan dan konseling ini kurang efektif, akan direvisi ulang dan
dianalisis ulang dari aspek kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), dan tantangan/ ancaman (threats). ketiga, jika program yang
disusun ternyata efektif untuk membantu sisw namun beberapa kendala terjadi
karena kurangnya waktu yang tersedia, maka akan dibuat suatu solusi lain yang
memungkinkan kegiatan berlangsung dengan waktu yang tersedia atau
berkoordinasi dengan wakamad kurikulum.

28
K. SARANA DAN PRASARANA

Tabel 7.
Sarana dan Prasarana
Uraian Spesifikas Volum
No. Manfaat Keterangan
Kegiatan/Kebutuhan i e
Pemberian
layanan
Ruangan 1 kelas bimbingan dan
konseling
Menyimpan
Lemari berkas seperti
2 buah hasil
Arsip instrumen,
dll.
Meja 2 buah Pemberian
Ruang Bimbingan dan Kursi 4 buah layanan
Prasarana
1. Konseling (beserta bimbingan dan
Sofa 1 set konseling Kegiatan
isinya)

Menyimpan
Komputer 1 set data dalam
bentuk soft file
Mencetak
berkas
Printer 1 buah (program,
surat, dll)
Jam Alat
1 buah
dinding pendukung
Untuk
Papan tulis 1 buah kegiatan tulis-
menulis
Penyimpanan
Box file 5 buah
berkas
Map 15 Penyimpanan
plastik buah berkas
Penyimpanan
Laci kecil 3 buah
peralatan
ATK (Alat Tulis Untuk Sarana
2. Kantor) Spidol 1 pack kegiatan tulis-
menulis Kegiatan
Untuk
Penghapus 1 buah kegiatan tulis-
papan tulis menulis
Untuk
Pulpen 1 pack kegiatan tulis-
menulis
Mencetak
Kertas berkas
5 rim (program,
HVS
surat, dll)
29
Mencetak
Tinta
5 set berkas
printer (program,
surat, dll)
Streples dan 1 set Alat
isinya pendukung
Alat Alat
5 buah
perekat pendukung

Memberikan
Papan
1 buah informasi bagi
mading peserta didik
melalui papan
bimbingan
Memberikan
saran atau Media
Bimbingan dan
Kotak evaluasi bagi bimbingan
3. Konseling dengan dan
1 buah pelayanan
menggunakan media saran konseling
bimbingan dan
kosneling di
sekolah

Memberikan
Bingkai 5 buah informasi bagi
peserta didik
melalui poster
Mengasesmen
kebutuhan
siswa agar Instrumen
Bimbingan
4. Instrumen AKPD 1 paket mengetahui dan
maslah yang
dialami siswa Konseling
secara umum

I. ANGGARAN BIAYA LAYANAN

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang


dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling secara keseluruhan baik
kegiatan layanan kelas X, XII maupun kelas XII dengan rincian kebutuhan
sebagai berikut

Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara
cermat, rasional dan realistik.

30
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 8.
Anggaran Biaya
Uraian Harga Jumlah Keterang
No Kegiatan/ Spesifikasi Vol Satuan Harga Manfaat
(Rp.) (Rp.) an
Kebutuhan
5 Penyimpanan
Box file 15.000 75.000
buah berkas
15 Penyimpanan
Map plastik 4.000 60.000
buah berkas
3 Penyimpanan
Laci Kecil 30.000 90.000
buah peralatan
Kegiatan
Spidol 1 pack 25.000 25.000
tulis-menulis
Penghapus papan 1 Kegiatan
4.000 4.000 ATK (Alat
ATK (Alat tulis buah tulis-menulis
1. Tulis
Tulis Kantor) Kegiatan
Pulpen 1 pack 12.000 12.000 Kantor)
tulis-menulis
Mencetak
Kertas HVS 5 rim 50.000 250.000
berkas
Mencetak
Tinta Printer 5 set 50.000 250.000
berkas
Alat
1 set 10.000 10.000
Streples dan isinya pendukung
5 Alat
Alat perekat 5.000 25.000
buah pendukung
Alas pada
4
Stereofoam 3.000 12.000 papan
buah
Bimbingan bimbingan
dan 4 Membungkus Media
Kertas Kado 2.000 8.000
Konseling buah kotak saran Bimbinga n
2.
dengan dan
menggunak an Memberikan Konseling
5
media Bingkai 15.000 75.000 informasi bagi
buah
peserta didik
melalui poster

Jumlah Rp. 896.000,.

31

Anda mungkin juga menyukai