Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

OLEH KEPALA SEKOLAH


DI SMA BUNDA KANDUNG JAKARTA SELATAN MENUJU
TERWUJUDNYA VISI MISI SEKOLAH

SMA BUNDA KANDUNG JAKARTA


2023
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengembangan sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen
sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi untuk
memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam rangka menuju tujuan
sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan
untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Berdasarkan pada ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku, khususnya pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), mulai sekarang setiap sekolah pada
semua satuan, jenis dan jenjang pendidikan termasuk Sekolah Menengah Pertama
(SMA) harus memenuhi SNP tersebut. Salah satu upaya untuk mencapai SNP, setiap
sekolah wajib membuat pengembangan sekolah. Pengembangan sekolah wajib dibuat
oleh semua SMA, baik yang termasuk kelompok rintisan, potensial, nasional maupun
internasional. Pengembangan sekolah harus dimiliki oleh setiap sekolah sebagai
panduan dalam penyelenggaraan pendidikan

Dalam pendidikan ada 8 standar, yaitu : isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian.
Kedelapan standar tersebut saling mempengaruhi demi keberhasilan sistem
pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal perlu adanya
perkembangan sesuai perubahan dan pembaharuan di dunia pendidikan.
Selain itu, perlu adanya pengembangan potensi sumber daya manusia agar berkualitas
dan mampu menjawab tantangan zaman. Tidak mudah menyerah dengan kemajuan
teknologi. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, semakin banyak aplikasi
yang dapat digunakan untuk memudahkan berjalannya proses pembelajaran.
Meskipun belajar dari rumah, diharapkan tetap tercipta suasana belajar yang kondusif
dengan pendampingan orangtua di rumah.

B. LANDASAN HUKUM
1. Penerapan KTSP sekolah
2. Visi dan misi sekolah
3. Tujuan Sekolah SMA Bunda Kandung Jakarta
4. Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
7. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
8. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan
menengah
9. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
10. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan

C. TUJUAN

Program ini bertujuan untuk mendeskripsikan program pengembanga sekolah SMA


Bunda Kandung Jakarta Selatan menuju terwujudnya visi dan misi sekolah. Selain itu,
mendeskripsikan seberapa jauh pelaksanaan pengembangan SMA Bunda Kandung
menuju terwujudnya visi dan misi sekolah.
program ini menggunakan data berupa bukti-bukti lampiran surat, data, dan foto atau
dokumentasi sebagai penguat/referensi.

D. PROGRAM SASARAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


1. Pengembangan Institusi
2. Pengembangan Kepala Sekolah dan Guru
3. Pengembangan Siswa
4. Keterlibatan Komite Sekolah dan Orang Tua
5. Pengembangan dan pengelolaan infrastruktur sarana dan prasarana
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM

Program pengembangan sekolah yang diterapkan oleh kepala sekolah memanfaatkan


segala bentuk potensi sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional ( UU Sisdiknas) yang merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional.

Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi


mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Program Pengembangan Sekolah di antaranya :

1) Pengembangan Institusi
 Standar Pendidikan Nasional
Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal mengenai
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SNP berfungsi sebagai pedoman utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu.
Melaksanakan program sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional mengisyaratkan agar sekolah menerapkan Manajemen Pendidikan
Berbasis Sekolah yang sering dikenal dengan MBS. Penerapan MBS ini haruslah
memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan (SNP), yakni:

1. standar isi;

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang


dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. standar proses;

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan


dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan

3. standar kompetensi lulusan;

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai  kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
di miliki peserta didik sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati,

 Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut:

1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian


dalam menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan

2. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan


untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum


bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

4. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah


kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

4. standar pendidik dan tenaga kependidikan;

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan


dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Beberapa
peraturan tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, antara lain :
Standar Pengawas Sekolah. Standar Kepala Sekolah. Kualifikasi akademik
yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah 

5. standar sarana dan prasarana;

Standar sarana prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan


dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, ruang produksi, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.

6. standar pengelolaan;

Standar Pengelolaan adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan dngan


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.

7. standar pembiayaan;

Standar pembiayaan adalah standard yang mengatur komponen besarnya biaya


operasi satuan pendidikan yang berlangsung selama satu tahun. 

8. standar penilaian pendidikan.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan


dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik.

 Kepemimpinan, manajerial dan kompetensi Kepala Sekolah

Sebagai manajer yang memimpin institusi, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas
yang harus dilakukannya dalam mengelola sekolah. Tugas kepala sekolah dalam
mengelola sekolah adalah :

1) perencanaan (planning),

Dalam tahap perencanaan kepala sekolah merencanakan kegiatan apa saja yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. mengkaji kebijakan yang relevan,

2. menganalisa kondisi sekolah

3. merumuskan tujuan,

4. mengumpulkan data informasi yang terkait,

5. menganalisis data dan informasi,

6. merumuskan alternatif program,

7. menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan.

2) mengorganisasikan (organizing),

Dalam tahap pengorganisasian, kepala sekolah menetapkan dan memfungsikan


organisasi yang melaksanakan kegiatan tersebut.

untuk melaksanakan program atau kegiatan sekolah yang telah disusun diperlukan
orang atau tenaga. Kepala Sekolah membuat susunan organisasi pelaksanaannya
sesuai dengan karakteristik guru dan staff agar beban tugas sesuai dengan
kemampuan masing masing staff dan guru.

3) penggerakan (actuating),

Pada tahap penggerakan, kepala sekolah menggerakan seluruh orang yang terkait
untuk secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas masing-
masing. kepala sekolah merangsang agar guru dan staf lain termotivasi untuk
mengerjakan tugas.

4) pengawasan (controlling).

Pada tahap pengawasan, kepala sekolah mengendalikan dan melakukan supervisi


kegiatan tersebut, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Agar program berhasil baik dalam melaksanakan pengawasan/ supervisi, kepala


sekolah harus melaksanakan prinsip dasar supervisi, yaitu:

1) pengawasan bersifat membimbing dan membantu mengatasi kesulitan dan


bukan mencari kesalahan,

2) bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung. Artinya, diupayakan


agar yang bersangkutan merasa mampu mengatasi sendiri, sedangkan kepala
sekolah hanya membantu,
3) balikan atau saran perlu segera diberikan,

4) pengawasan dilakukan secara periodik,

5) pengawasan dilaksanakan dalam suasana kemitraan

 Keterlibatan pemangku utama

Berkoordinasi dengan Suku dinas pendidikan dan Dinas Pendidikan dalam hal
pengembangan sekolah

2) Pengembangan Kepala Sekolah dan Guru


 PKB ( Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan)
Mengikutsertakan pelatihan prugram pengembangan keprofesian berkelanjutan
kepada guru

 Pelatihan untuk Guru


Mengikutserakan pelatihan pelatihan tentang IT, media pembelajaran daring,
metode pembelajaran daring dan pembelajaran yang berinovasi
Guru harus menguasai prinsip dan metode yang harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) di mana pembelajaran
berlangsung baik pembelajaran luring ataupun daring. Bila ditinjau secara lebih teliti
sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain tujuan karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan
dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan.
Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang :
a. Memunculkan Minat dan Perhatian baik dalam pembelajaran luring ataupun
daring tentunya dengan media dan metode yang sesuai
Minat dan perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu bertalian. Seorang
peserta didik yang memiliki minat dalam belajar, akan timbul perhatiannya
terhadap pelajaran yang diminati tersebut. Akan tetapi perhatian seseorang
kadang kala timbul dan adakalanya hilang sama sekali. Suatu saat peserta didik
kurang perhatiannya terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru di muka
kelas bukan disebabkan dia tidak memiliki minat dalam belajar boleh jadi ada
ganguan dalam dirinya atau perhatian lain yang mengusik ketenangannya
diruang kelas saat pembelajaran luring ataupun di rumah saat pembelajaran
daring atau metode yang diterapkan oleh guru tidak pas dengan naluri anak
tersebut
b. Memberikan motivasi
prinsip pembelajaran diharapkan memberikan motivasi atau dorongan yang
timbul dalam diri seseorang, di mana seseorang memperoleh daya jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri
dinamakan motivasi instrinsik. Sedangkan dorongan yang timbul yang
disebabkan oleh adanya pengaruh luar disebut motivasi ekstrinsik. guru
diharapkan dapat memberikan bermacam-macam prinsip dan metode sebagai
motivasi terhadap peserta didik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara maksimal
c. Memberikan makna yang besar pada pendidik dan peserta didik Dalam hal ini
seorang guru atau pendidik dapat memilih metode mana yang layak dipakai,
mempertimbangkan keunggulan dan kelemahannya, serta kesesuaian.

 Studi Banding
Memotivasi kepada guru agar melakukan studi banding ke sekolah lainnya tentang
pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu Sekolah

 Pembentukan karakter dan Keterlibatan tim Kerja


Melibatkan kepada guru dalam tim kerja di sekolah sesuai dengan karakter dan
kualifikasi pendidikan setiap guru sehingga tugas bisa dilaksanakan dengna
kompeten

3) Pengembangan Siswa
 Peningkatan Literasi
Dilaksanakan program gerakan literasi sekolah, yang di laksanakan setiap hari
selasa sebelum memulai pembelajaran jarak jauh, dan saat pembelajaran luring
gerakan literasi sekolah bisa dilaksanakan sebelum memulai pelajaran dan pada saat
istirahat
 Kegiatan Ekstrakurikuler
Melaksanakan program kegiatan ekstrakurikuler wajib pramuka dan ekstrakurikuler
pilihan yang dilaksanakan pada hari sabtu di lapangan SMA Bunda Kandung Jakarta
pada saat pembelajaran luring, saat pembelajaran daring ekstrakurikuler
dilaksanakan pada hari sabtu tetapi hanya beberapa saja yang bisa dilaksanakan
secara daring
 Mengikutsertakan dalam lomba lomba akademik dan non akademik
Dalam rangka meningkatkan prestasi peserta didik maka kepala sekolah
mengikutsertakan peserta didik untuk mengikuti lomba akademik dan non akademik
agar peserta didik mampu berkompetisi

4) Keterlibatan Komite Sekolah dan Orang Tua


 Menghidupkan kembali keaktifan komite sekolah dan orang tua dalam
pembelajaran
Lebih mengaktifkan peran komite sekolah dalam kegiatan di sekolah
 Mengembangkan dukungan masyarakat bagi sekolah
Salah satu faktor penting dalam pengembangan pendidikan adalah adanya dukungan
masyarakat. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, semua sekolah telah memiliki komite sekolah, yang
merupakan wakil masyarakat dalam membantu sekolah.
Semua pihak bisa dilibatkan untuk membangun dan mengembangkan sekolah
dengan partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran dan keahlian dalam rangka
untuk kemajuan sekolah, sumbangan pemikiran dalam rangka pembelajaran secara
daring.

 Parenting class ( pengasuhan kelas oleh orang tua)

Kelas pertemuan orang tua atau yang popular disebut parenting class, merupakan
salah satu sarana melibatkan orang tua dalam mendidik anak. Parenting class juga
merupakan sarana memberikan pendidikan kepada orang tua. Parenting class
menjadi sarana pelurusan hal-hal yang kurang tepat dalam cara mendidik anak yang
ada di masyarakat. Setelah acara parenting class, orang tua diharapkan menjadi agen
perubahan dalam mendidik anak.

Mengadakan rapat dengan orang tua wali membahas tentang kemajuan belajar
peserta didik dan program program sekolah yang akan diikuti oleh peserta didik
5) Pengembangan dan pengelolaan infrastruktur
 Pengadaan sarana prasarana
Standar sarana dan prasarana ini mencakup: 1) kriteria minimum sarana yang terdiri
dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib
dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah; 2) 5 kriteria minimum prasarana yang terdiri
dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki
oleh setiap sekolah.
Sarana dan prasarana sekolah perlu dikembangkan untuk menunjang
berlangsungnya aktivitas sekolah. Masa pandemi ini memotivasi sekolah untuk
mengembangkan sarana penunjang balajar yang disesuaikan dengan kondisi masa
khusus dengan pembelajaran daring dengan pemenuhan saran prasarana kuota dan
permasalahan hp sebagai alat utama dalam pembelajaran daring, sarana penunjang
untuk pembelajaran new normal dengan memberikan perhatian kepada protokol
kesehatan sehingga fasilitas kesehatan di sekolah harus dipenuhi.

 Perbaikan infrastruktur
Melaksanakan program perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan
BAB III
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

No Kegiatan Pelaksanaan Hambatan Tindak Lanjut

1. Pengembangan Institusi

 Standar Pendidikan Terlaksana  standar isi;  Mengusahakan agar setiap guru


Nasional Tidak ada hambatan mengajar sesuai dengan
 standar proses; kualifikasinya dan bagi guru yang
Tidak ada hambatan mengajar kurang dari 24 jam
 standar kompetensi lulusan; maka diberikan tugas tambahan
Tidak ada hambatan lainnya
 standar pendidik dan tenaga  Penghematan dalam pemakaian
kependidikan; sarana prasarana
masih terdapat guru yang mengajar  Memberikan pengarahan kepada
kurang dari 24 jam tim pelaksana tim standar
 standar sarana dan prasarana; pengelolaan agar lebih rapi dalam
Pengalokasian dana pada endemi covid pengadministrasian
19 lebih diutamakan untuk memenuhi  Mengikutsertakan guru untuk
prinsip kesehatan dan pemenuhan mengikuti pelatihan membuat
kebutuhan peserta didik dan
infrastruktur mulai dirancang dengan instrumen penilaian
semaksimal mungkin
 standar pengelolaan;
Pengadministrasian program standar
pengelolaan masih belum rapi
 standar pembiayaan;
Tidak mengalami hambatan
 standar penilaian pendidikan.
Masih ada beberapa guru dalam
pembuatan instrumen penilaian kurang
bervariasi

 Kepemimpinan, Terlaksana Pelaksanaan program sekolah berjalan  Memberikan arahan dan motivasi
manajerial dan dengan lancar hanya ada beberapa guru yang agar bertanggungjawab dalam
kompetensi Kepala kurang disiplin dalam melaksanakan melaksanakan tugasnya
Sekolah program sekolah yang sudah ditugaskan

 Keterlibatan pemangku Terlaksana Tidak ada hambatan  Selalu berkoordinasi dengan Suku
utama dinas Jakarta Selatan 1 dan Dinas
pendidikan Jakarta
2 Pengembangan Kepala
Sekolah dan Guru

 PKB terlaksana mengikuti pelatihan pengembangan Mencari info tentang pelatihan


keprofesionalan berkelanjutan pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan

 Pelatihan untuk Guru Terlaksana Pelatihan kurang maksimal karena Pelaksanaan pelatihan secara luring
kurangnya waktu yang tersedia dan daring berjalan dengan lancar
walaupun kurang maksimal, perlu
adanya latihan langsung

 Studi Banding Belum Belum ada motivasi guru untuk Memotivasi kepada guru agar
terlaksana melaksanakan studi banding dengan sekolah melaksanakan studi banding tentang
lain pembelajaran dengan sekolah lain

 Mengikutsertakan dalam Terlaksana Masih ada beberapa guru yang kurang Memberikan arahan kepada guru agar
tim kerja bertanggung jawab dalam melaksanakan lebih bertanggung jawab dalam
tugasnya di tim kerja melaksanakan tugasnya dalam tim
kerja
3 Pengembangan Siswa

 Peningkatan literasi Terlaksana Pengadministrasian dan tindak lanjut dalam Memberikan motivasi dan arahan
pelaksanaan gerakan literasi sekolah masih kepada guru yang bertanggungjawab
kurang dalam GLS agar lebih
mengoptimalkan tugasnya untuk
menindaklanjuti setiap kegiatan

 Kegiatan Terlaksana Walaupun ada beberapa hambatan yang Melaksanakan ekstrakurikuler sesuai
Ekstrakurikuler terjadi di lapangan seperti tidak hadirnya dengan jadwal yang diberikan
pembimbing ekskul karena kendala pribadi
digantikan dengan guru atau siswa yang
kompeten

 Mengikutsertakan dalam Terlaksana Berusaha untuk mengikuti setiap event yang Berusaha menginfokan tentang lomba
lomba lomba akademik mengundang elemen Ekskul maupun siswa/I lomba untuk peserta didik dalam
dan non akademik yang berprestasi bidang akademik dan non akademik

4 Keterlibatan Komite Sekolah dan Orang Tua


 Menghidupkan kembali Terlaksana Orang tua murid masih beranggapan bahwa Memberikan arahan kepada orang tua
keaktifan komite sekolah keberhasilan pendidikan peserta didik hanya murid bahwa keberhasilan peserta
dan orang tua dalam tanggung jawab sekolah didik juga dipengaruhi oleh keaktifan
pembelajaran orang tua dalam pendidikan peserta
didik

 Mengembangkan Terlaksana masyarakat masih beranggapan bahwa Memberikan arahan kepada


dukungan masyarakat dukungan bagi sekolah hanya berbentuk masyarakat melalui pertemuan rapat
bagi sekolah materi dengan orang tua murid bahwa
dukungan terhadap sekolah bukan
hanya sekedar materi tetapi bisa dalam
bentuk pemikiran untuk kemajuan
sekolah

 Parenting class Belum Masih ada kendala dan terbatasnya waktu Kegiatan yang terlaksana yaitu
( pengasuhan kelas oleh terlaksana yang tersedia sehingga pelatihan parenting mengadakan rapat pertemuan orang
orang tua) maksimal belum terlaksana dengan baik tua murid membahas tentang
permasalahan dan kegiatan peserta
didik

5 Pengembangan dan pengelolaan infrastruktur


 Pengadaan sarana Terlaksana Biaya pendidikan sekarang lebih Penghematan pemakaian sarana
prasarana diutamakan untuk pemenuhan bidang prasarana yang lainnya agar bisa
kesehatan dan pemenuhan sarana prasarana dialokasikan untuk sarana prasarana
kegiatan pembelajaran daring, sehingga ada yang lainnya
beberapa sarana prasarana di sekolah belum
di laksanakan

 Perbaikan infrastruktur Terlaksana Biaya pendidikan sekarang lebih Memperbaiki sarana prasarana yang
diutamakan untuk pemenuhan bidang rusak dengan cara bertahap
kesehatan dan pemenuhan sarana prasarana
kegiatan pembelajaran daring, sehingga ada
beberapa sarana prasarana yang rusak belum
diperbaiki
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengembangan Sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor untuk mewujudkan visi misi
sekolah yaitu faktor sarana prasarana, faktor guru, dan kurikulum, sehingga ketiganya
harus dapat dilaksanakan dengan baik karena ketiga komponen itu saling berkaitan,
saling mempengaruhi untuk keberhasilan tujuan bersama dalam pengembangan
Sekolah.

B. SARAN
Perlu adanya tindak lanjut dari tercapainya program pengembangan yang telah
dilaksanakan agar keberhasilan dalam pengembangan sekolah bisa tercapai.

Jakarta, 13 Juli 2022


Kepala SMA Bunda Kandung Jakarta

Drs. Madhari

Anda mungkin juga menyukai