A. LATAR BELAKANG
Pengembangan sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen
sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi untuk
memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam rangka menuju tujuan
sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan
untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Berdasarkan pada ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku, khususnya pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), mulai sekarang setiap sekolah pada
semua satuan, jenis dan jenjang pendidikan termasuk Sekolah Menengah Pertama
(SMA) harus memenuhi SNP tersebut. Salah satu upaya untuk mencapai SNP, setiap
sekolah wajib membuat pengembangan sekolah. Pengembangan sekolah wajib dibuat
oleh semua SMA, baik yang termasuk kelompok rintisan, potensial, nasional maupun
internasional. Pengembangan sekolah harus dimiliki oleh setiap sekolah sebagai
panduan dalam penyelenggaraan pendidikan
Dalam pendidikan ada 8 standar, yaitu : isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian.
Kedelapan standar tersebut saling mempengaruhi demi keberhasilan sistem
pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal perlu adanya
perkembangan sesuai perubahan dan pembaharuan di dunia pendidikan.
Selain itu, perlu adanya pengembangan potensi sumber daya manusia agar berkualitas
dan mampu menjawab tantangan zaman. Tidak mudah menyerah dengan kemajuan
teknologi. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, semakin banyak aplikasi
yang dapat digunakan untuk memudahkan berjalannya proses pembelajaran.
Meskipun belajar dari rumah, diharapkan tetap tercipta suasana belajar yang kondusif
dengan pendampingan orangtua di rumah.
B. LANDASAN HUKUM
1. Penerapan KTSP sekolah
2. Visi dan misi sekolah
3. Tujuan Sekolah SMA Bunda Kandung Jakarta
4. Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
7. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
8. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan
menengah
9. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
10. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
C. TUJUAN
1) Pengembangan Institusi
Standar Pendidikan Nasional
Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal mengenai
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SNP berfungsi sebagai pedoman utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu.
Melaksanakan program sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional mengisyaratkan agar sekolah menerapkan Manajemen Pendidikan
Berbasis Sekolah yang sering dikenal dengan MBS. Penerapan MBS ini haruslah
memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan (SNP), yakni:
1. standar isi;
6. standar pengelolaan;
7. standar pembiayaan;
Sebagai manajer yang memimpin institusi, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas
yang harus dilakukannya dalam mengelola sekolah. Tugas kepala sekolah dalam
mengelola sekolah adalah :
1) perencanaan (planning),
Dalam tahap perencanaan kepala sekolah merencanakan kegiatan apa saja yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. mengkaji kebijakan yang relevan,
3. merumuskan tujuan,
2) mengorganisasikan (organizing),
untuk melaksanakan program atau kegiatan sekolah yang telah disusun diperlukan
orang atau tenaga. Kepala Sekolah membuat susunan organisasi pelaksanaannya
sesuai dengan karakteristik guru dan staff agar beban tugas sesuai dengan
kemampuan masing masing staff dan guru.
3) penggerakan (actuating),
Pada tahap penggerakan, kepala sekolah menggerakan seluruh orang yang terkait
untuk secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas masing-
masing. kepala sekolah merangsang agar guru dan staf lain termotivasi untuk
mengerjakan tugas.
4) pengawasan (controlling).
Berkoordinasi dengan Suku dinas pendidikan dan Dinas Pendidikan dalam hal
pengembangan sekolah
Studi Banding
Memotivasi kepada guru agar melakukan studi banding ke sekolah lainnya tentang
pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu Sekolah
3) Pengembangan Siswa
Peningkatan Literasi
Dilaksanakan program gerakan literasi sekolah, yang di laksanakan setiap hari
selasa sebelum memulai pembelajaran jarak jauh, dan saat pembelajaran luring
gerakan literasi sekolah bisa dilaksanakan sebelum memulai pelajaran dan pada saat
istirahat
Kegiatan Ekstrakurikuler
Melaksanakan program kegiatan ekstrakurikuler wajib pramuka dan ekstrakurikuler
pilihan yang dilaksanakan pada hari sabtu di lapangan SMA Bunda Kandung Jakarta
pada saat pembelajaran luring, saat pembelajaran daring ekstrakurikuler
dilaksanakan pada hari sabtu tetapi hanya beberapa saja yang bisa dilaksanakan
secara daring
Mengikutsertakan dalam lomba lomba akademik dan non akademik
Dalam rangka meningkatkan prestasi peserta didik maka kepala sekolah
mengikutsertakan peserta didik untuk mengikuti lomba akademik dan non akademik
agar peserta didik mampu berkompetisi
Kelas pertemuan orang tua atau yang popular disebut parenting class, merupakan
salah satu sarana melibatkan orang tua dalam mendidik anak. Parenting class juga
merupakan sarana memberikan pendidikan kepada orang tua. Parenting class
menjadi sarana pelurusan hal-hal yang kurang tepat dalam cara mendidik anak yang
ada di masyarakat. Setelah acara parenting class, orang tua diharapkan menjadi agen
perubahan dalam mendidik anak.
Mengadakan rapat dengan orang tua wali membahas tentang kemajuan belajar
peserta didik dan program program sekolah yang akan diikuti oleh peserta didik
5) Pengembangan dan pengelolaan infrastruktur
Pengadaan sarana prasarana
Standar sarana dan prasarana ini mencakup: 1) kriteria minimum sarana yang terdiri
dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib
dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah; 2) 5 kriteria minimum prasarana yang terdiri
dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki
oleh setiap sekolah.
Sarana dan prasarana sekolah perlu dikembangkan untuk menunjang
berlangsungnya aktivitas sekolah. Masa pandemi ini memotivasi sekolah untuk
mengembangkan sarana penunjang balajar yang disesuaikan dengan kondisi masa
khusus dengan pembelajaran daring dengan pemenuhan saran prasarana kuota dan
permasalahan hp sebagai alat utama dalam pembelajaran daring, sarana penunjang
untuk pembelajaran new normal dengan memberikan perhatian kepada protokol
kesehatan sehingga fasilitas kesehatan di sekolah harus dipenuhi.
Perbaikan infrastruktur
Melaksanakan program perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan
BAB III
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
1. Pengembangan Institusi
Kepemimpinan, Terlaksana Pelaksanaan program sekolah berjalan Memberikan arahan dan motivasi
manajerial dan dengan lancar hanya ada beberapa guru yang agar bertanggungjawab dalam
kompetensi Kepala kurang disiplin dalam melaksanakan melaksanakan tugasnya
Sekolah program sekolah yang sudah ditugaskan
Keterlibatan pemangku Terlaksana Tidak ada hambatan Selalu berkoordinasi dengan Suku
utama dinas Jakarta Selatan 1 dan Dinas
pendidikan Jakarta
2 Pengembangan Kepala
Sekolah dan Guru
Pelatihan untuk Guru Terlaksana Pelatihan kurang maksimal karena Pelaksanaan pelatihan secara luring
kurangnya waktu yang tersedia dan daring berjalan dengan lancar
walaupun kurang maksimal, perlu
adanya latihan langsung
Studi Banding Belum Belum ada motivasi guru untuk Memotivasi kepada guru agar
terlaksana melaksanakan studi banding dengan sekolah melaksanakan studi banding tentang
lain pembelajaran dengan sekolah lain
Mengikutsertakan dalam Terlaksana Masih ada beberapa guru yang kurang Memberikan arahan kepada guru agar
tim kerja bertanggung jawab dalam melaksanakan lebih bertanggung jawab dalam
tugasnya di tim kerja melaksanakan tugasnya dalam tim
kerja
3 Pengembangan Siswa
Peningkatan literasi Terlaksana Pengadministrasian dan tindak lanjut dalam Memberikan motivasi dan arahan
pelaksanaan gerakan literasi sekolah masih kepada guru yang bertanggungjawab
kurang dalam GLS agar lebih
mengoptimalkan tugasnya untuk
menindaklanjuti setiap kegiatan
Kegiatan Terlaksana Walaupun ada beberapa hambatan yang Melaksanakan ekstrakurikuler sesuai
Ekstrakurikuler terjadi di lapangan seperti tidak hadirnya dengan jadwal yang diberikan
pembimbing ekskul karena kendala pribadi
digantikan dengan guru atau siswa yang
kompeten
Mengikutsertakan dalam Terlaksana Berusaha untuk mengikuti setiap event yang Berusaha menginfokan tentang lomba
lomba lomba akademik mengundang elemen Ekskul maupun siswa/I lomba untuk peserta didik dalam
dan non akademik yang berprestasi bidang akademik dan non akademik
Parenting class Belum Masih ada kendala dan terbatasnya waktu Kegiatan yang terlaksana yaitu
( pengasuhan kelas oleh terlaksana yang tersedia sehingga pelatihan parenting mengadakan rapat pertemuan orang
orang tua) maksimal belum terlaksana dengan baik tua murid membahas tentang
permasalahan dan kegiatan peserta
didik
Perbaikan infrastruktur Terlaksana Biaya pendidikan sekarang lebih Memperbaiki sarana prasarana yang
diutamakan untuk pemenuhan bidang rusak dengan cara bertahap
kesehatan dan pemenuhan sarana prasarana
kegiatan pembelajaran daring, sehingga ada
beberapa sarana prasarana yang rusak belum
diperbaiki
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan Sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor untuk mewujudkan visi misi
sekolah yaitu faktor sarana prasarana, faktor guru, dan kurikulum, sehingga ketiganya
harus dapat dilaksanakan dengan baik karena ketiga komponen itu saling berkaitan,
saling mempengaruhi untuk keberhasilan tujuan bersama dalam pengembangan
Sekolah.
B. SARAN
Perlu adanya tindak lanjut dari tercapainya program pengembangan yang telah
dilaksanakan agar keberhasilan dalam pengembangan sekolah bisa tercapai.
Drs. Madhari