Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MANAJEMEN SEKOLAH

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (4 STANDAR) DAN SISTEM AKREDITASI


SMP

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3A

1. Lupiana Tutut Pretiwi 221114003


2. Katarina Rahadiani Kristanti 221114016
3. Marselina Dwi Rahmawati 221114030
4. Rizal Teguh Satrio Prabowo 221114042

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2023
BAB V. SNP (4 standar bagian I) dan SISTEM AKREDITASI SMP

A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


a. Pengertian Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Pendidikan di Indonesia telah disusun dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang aspek-aspek
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pendidikan yang harus dipenuhi
oleh setiap penyelenggara atau satuan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Adanya SNP dengan beberapa alasan yaitu, pertama, Indonesia sebagai negara
berkembang di mana, komitmen pemerintah baik pusat maupun daerah dalam
mengeluarkan dana pendidikan masih sangat minim. Kedua, sebagai negara kesatuan
diperlukan satuan penilaian dari sistem kinerja Sisdiknas. Ketiga, Indonesia sebagai
anggota masyarakat global berada dalam pergaulan bersama negara lainnya agar dapat
dilihat kebutuhan akan sumber daya manusia yang dapat bersaing dengan negara lain
sebagai kualitas pendidikan menjadi indikator mutlak yang harus dipenuhi. Keempat,
fungsi SNP untuk melakukan pengukuran kualitas pendidikan, dengan adanya standar
yang bukan merupakan ukuran yang statis akan tetapi akan terus meningkat. Kelima,
fungsi standar adalah untuk pemetaan masalah pendidikan. Keenam, fungsi SNP dalam
rangka menyusun strategi dan rencana pengembangan setelah diperoleh data dari evaluasi
belajar (Tilaar, 2012: 106-109).
b. Tujuan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
1. Tujuan dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional di Indonesia.
c. Komponen Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan terdiri dari 8 standar, yaitu Standar Pengelolaan, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik dan
Tenaga Pendidik, Standar Sarana dan Prasarana, dan Standar Pembiayaan. Namun dalam
makalah ini kami akan menjelaskan 4 standar bagian I, yaitu Standar Pengelolaan,
Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik, Standar Sarana dan Prasarana, dan Standar
Pembiayaan.
1. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan merupakan bagian dari Standar Pendidikan Nasional
yang berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengawasi proses pendidikan di semua tingkatan, mulai dari satuan pendidikan
hingga tingkat nasional. Standar ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan
efektivitas dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dengan adanya standar ini, sekolah/madrasah dapat dengan mudah
mengembangkan rencana kerja tahunan dan seluruh anggota sekolah/madrasah dapat
memiliki pedoman dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Akhirnya,
standar ini berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan
terstruktur.
2. Standar tenaga kependidikan
Standar Tenaga Kependidikan, yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021, merujuk pada kriteria minimal kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga kependidikan, selain pendidik, sesuai dengan tugas dan
fungsinya dalam menjalankan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk mendukung proses pendidikan di satuan
pendidikan.
Tenaga kependidikan ini mencakup kepala sekolah/madrasah, pengawas
satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.
3. Standar Sarpas
Standar Sarana dan Prasarana (Sarpras), yang ditetapkan dalam
Permendikbudristek Nomor 22 Tahun 2023, berfungsi sebagai acuan bagi
pemerintah, pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan pada tingkat pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Standar ini mencakup komponen sarana
dan prasarana, termasuk sarana spesifik dan prasarana spesifik. Sarana spesifik
diterapkan untuk pendidikan khusus bagi peserta didik penyandang disabilitas,
sedangkan prasarana spesifik diterapkan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan
kejuruan, dan pendidikan khusus bagi peserta didik penyandang disabilitas.
4. Standar Biaya
Standar Biaya, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 18 Tahun 2023, berfungsi sebagai acuan bagi
pemerintah, pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pembiayaan pendidikan di satuan pendidikan. Pembiayaan pendidikan ini
mencakup Biaya Investasi dan Biaya Operasional yang dapat berasal dari
pemerintah, pemerintah daerah, dan sumber lain yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Biaya investasi meliputi investasi lahan, penyediaan sarana dan prasarana,
penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
Sementara itu, biaya operasional mencakup biaya personalia dan nonpersonalia.
Standar ini juga menjelaskan perhitungan satuan biaya pendidikan.

B. SISTEM AKREDITASI SMP


I. Pengertian Akreditasi
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan pada
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 1 ayat (22).
II. Tujuan Akreditasi Secara Umum
1. Menghasilkan suatu evaluasi dan analisis terhadap hasil identifikasi proses awal
sistem akreditasi sekolah.
2. Memberikan rekomendasi pemetaan kebutuhan teknologi dalam sistem akreditasi
sekolah menciptakan layanan prima yang sesuai dengan prinsip reformasi layanan
pelayanan publik.
III. Tujuan Akreditasi Sekolah dalam UU No. 20 Tahun 2003
Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Karena
itu, dalam akreditasi dilakukan penilaian terhadap kinerja dan kelayakan satuan
pendidikan. Fokus penilaian dalam akreditasi mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan yang terdiri dari terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan.
IV. Prinsip Akreditasi Sekolah
1. Objektif, yaitu penilaian diberikan berdasarkan kondisi sebenarnya pada
sekolah/madrasah yang dinilai.
2. Komprehensif, yaitu penilaian bersifat menyeluruh terhadap semua aspek-aspek
dalam setiap standar pada SNP.
3. Adil, yaitu semua sekolah/madrasah diperlakukan sama saat penilaian tanpa
membeda-bedakan aspek apapun.
4. Transparan, yaitu akses data tentang kriteria, mekanisme, jadwal, dan hasil
akreditasi disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh semua pihak
terkait.
5. Akuntabel, yaitu pelaksanaan dan hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

V. Cara Siswa Memahami Sistem Akreditasi


1. Memahami Tujuan Akreditasi:
2. Mengenal Badan Akreditasi:
3. Memahami Proses Evaluasi:
4. Mengikuti Perkembangan Terbaru:
5. Menyadari Manfaat Akreditasi:
6. Menyadari Tanggung Jawab Siswa:
VI. Peran Siswa dalam Penjaminan Kualitas Pendidikan berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan melalui Akreditasi Sekolah
1. Kepatuhan terhadap Aturan Sekolah
2. Partisipasi Aktif dalam Pembelajaran
3. Mengikuti Program Ekstrakurikuler
4. Kualitas Hasil Belajar
5. Memberikan Masukan dan Umpan Balik
6. Menghormati Kepemimpinan Sekolah
7. Peduli terhadap Kebersihan dan Keindahan Sekolah
8. Kesadaran tentang Kode Etik dan Moralitas
9. Keterlibatan dalam Proses Evaluasi
VII. Mekanisme Proses Akreditasi Sekolah
a. Tahap 1 : Sosialisasi dan Pengisian Data
Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Badan Akreditasi Provinsi
Sekolah/Madrasah (BAP S/M) menyusun perencanaan jumlah dan alokasi
sekolah yang akan diakreditasi yang selanjutnya disampaikan kepada BAN S/M.
Setelah itu BAP S/M menyampaikan pengumuman secara terbuka kepada
sekolah/madrasah untuk mengusulkan akreditasi. Sekolah/madrasah yang
diminta untuk mengusulkan akreditasi kemudian melakukan pengisian data
melalui sistem yang sudah disiapkan.
b. Tahap 2 : Pemetaan Sasaran Visitasi
Berdasarkan isian data dan evaluasi diri yang dilakukan oleh sekolah/madrasah
yang diusulkan untuk akreditasi, BAP S/M melakukan penilaian kelayakan
untuk visitasi. BAP S/M akan menunjuk asesor yang akan melakukan visitasi ke
sekolah apabila sekolah sudah dinyatakan layak untuk divisitasi. Jika sekolah
dinyatakan belum layak, maka BAP S/M akan menghubungi pihak sekolah
untuk memperbaiki isian data dan evaluasi diri yang sudah diisi sebelumnya.
c. Tahap 3 : Visitasi
Asesor yang ditunjuk oleh BAP S/M melakukan visitasi untuk klarifikasi,
verifikasi, dan validasi data dan evaluasi diri yang sudah disampaikan oleh
Sekolah/Madrasah.
d. Tahap 4 : Validasi
Hasil temuan asesor di sekolah pada saat kegiatan visitasi dilaporkan kepada
BAP S/M. Validasi dilakukan asesor bersama-sama BAP S/M terhadap hasil
visitasi.
e. Tahap 5 : Verifikasi
BAP S/M bersama asesor melakukan verifikasi terhadap data dan evaluasi diri
dan temuan visitasi. Dalam tahap ini juga membahas tentang rekomendasi yang
akan diberikan kepada sekolah/madrasah yang sudah divisitasi.
f. Tahap 6 : Penetapan dan Rekomendasi
Seluruh anggota BAP S/M melakukan rapat pleno untuk menetapkan hasil
akreditasi sekolah/madrasah beserta dengan penetapan rekomendasi yang akan
diberikan kepada sekolah/madrasah.
g. Tahap 7 : Pengumuman
Pengumuman hasil akreditasi disampaikan kepada sekolah/ madrasah.

h. Tahap 8 : Penerbitan Sertifikat


Sertifikat hasil akreditasi diterbitkan oleh BAP S/M melalui rapat pleno
penetapan dan rekomendasi. Dokumen sertifikat dan rekomendasi dikirimkan ke
sekolah/madrasah yang diakreditasi. Selain itu, BAP S/M memberikan
tembusan kepada BAN S/M untuk dapat dilaporkan kepada Pemerint

DAFTAR PUSTAKA

Tilaar, H.A.R. (2012). Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka


Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Jurnal Isema. (2023). Manajemen Perubahan Pendidikan di Sekolah.


Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2023). Standar Nasional


Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai