Anda di halaman 1dari 6

MATERI AKREDITASI KELOMPOK 9

1. Pengertian akreditasi
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut UU Nomor 12 Tahun 2012, pasal 55 ayat 1
Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi
2. Landasan hukum akreditasi
Landasan hukum akreditasi mengacu pada peraturan perundangundangan sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2014 Tentang Satuan Pendidikan Kerja Sama
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional.
3. Tujuan akreditasi
Akreditasi bertujuan untuk:
1. memberikan informasi tentang kelayakan dalam menyelenggarakan pendidikan
2. memperoleh gambaran keadaan kinerja dalam menyelenggarkan pendidikan
3. memberikan pengakuan peringkat kelayakan
4. memetakan mutu pendidikan mengacu pada standar nasional pendidikan
5. memberikan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentinga sebagai bentuk
akuntabilitas publik
4. Manfaat Akreditasi
1. Menjadi acuan dalam upaya peningkatan mutu dan pengembangan
2. Sebagai umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja dalam
rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program
3. Memotivasi agar terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap, terencana,
dan kompetitif
5. Prinsip-prinsip akreditasi
Prinsip-prinsip akreditasi yaitu sebagai berikut:
1. Objektif
Dalam pelaksanaan penilaian berbagai aspek yang terkait dengan kelayakan
diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh informasi tentang
keberadaanny agar hasil penilaian tersebut dapat menggambarkan kondisi yang
sebenarnya
2. Komprehensif
Dalam pelaksanaan Akreditasi, fokus penilaian tidak hanya terbatas pada aspek-
aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai komponen pendidikan yang bersifat
menyeluruh
3. Adil
Pelaksanaan akreditasi harus diperlakukan sama dengan tidak membedakan atau
dasar kultur, keyakinan, sosial budaya dan tidak memandang status
4. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi harus
disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukannya.
5. Akuntabilitas
Pelaksanaan akreditasi harus dipertanggungjawabkan baik dari sisi penilaian
maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan
6. Penerapan akreditasi program studi di UNY
Dalam pengajuan akreditasi program studi, UNY memiliki UPPS (Unit Pengelola Program
Studi) yang terdiri dari fakultas/pascasarjana/program vokasi/program profesi.
Tugas UPPS adalah:
1. Melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
2. Menyiapkan luaran SPMI dalam rangka SPME/akreditasi.
Untuk kepentingan prodi yang akan mengajukan akreditasi, maka
fakultas/pascasarjana/program vokasi/program profesi membentuk tim akreditasi yang
terdiri atas:
1. Dekanat/unsur pimpinan fakultas/pascasarjana/program vokasi/program profesi.
2. Ketua Jurusan.
3. Koordinator Program Studi.
4. Unit Penjaminan Mutu.
5. Taskforce prodi.
7. Instrumen akreditasi program studi 4.0
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan
instrumen akreditasi. Instrumen akreditasi terdiri atas:
a. instrumen akreditasi untuk Program Studi
b. instrumen akreditasi untuk Perguruan Tinggi.
Instrumen akreditasi Program Studi disusun berdasarkan:
a. jenis pendidikan, yaitu vokasi, akademik, profesi;
b. program pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, sarjana terapan, magister,
magister terapan, profesi, spesialis, doktor, dan doktor terapan;
c. modus pembelajaran, yaitu tatap muka dan jarak jauh
d. hal-hal khusus.
Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) disusun berdasarkan interaksi antarstandar
di dalam Standar Pendidikan Tinggi dan dituangkan dalam bentuk elemen penilaian,
deskriptor dan indikator.
Elemen penilaian dan deksriptor harus secara komprehensif mencakup seluruh butir
standar dari SN-Dikti dalam bingkai kriteria akreditasi yang ditetapkan dalam Sistem
Akreditasi Nasional (SAN), dan memiliki relevansi tinggi terhadap mutu pendidikan
tinggi, namun dengan jumlah yang dibatasi (efektif dan efisien).
a. Dimensi penilaian akreditasi program studi 4.0
Penilaian akreditasi program studi terdiri dari 4 dimensi, yaitu:
1. Mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola: meliputi integritas visi dan misi,
kepemimpinan (leadership), tata pamong, sistem manajemen sumber daya,
kemitraan strategis (strategic partnership), dan sistem penjaminan mutu internal;
2. Mutu dan produktivitas luaran (outputs) dan capaian (outcomes): berupa kualitas
lulusan, produk ilmiah dan inovasi, serta kemanfaatan bagi masyarakat;
3. Mutu proses: mencakup proses pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan suasana akademik;
4. Mutu input: meliputi sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan),
mahasiswa, kurikulum, sarana prasarana, keuangan (pembiayaan dan pendanaan).
b. Indikator dan elemen penilaian akreditasi program studi 4.0
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
Elemen: Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Unit Pengelola
Program Studi (UPPS) terhadap VMTS Perguruan Tinggi (PT) dan visi keilmuan
Program Studi (PS), Mekanisme dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam
penyusunan VMTS UPPS, Strategi pencapaian tujuan disusun secara sistematis, serta
pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti.
2. Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama
Elemen: Sistem Tata Pamong, Kepemimpinan dan Kemampuan Manajeria,
Kerjasama, Indikator kinerja tambahan, Evaluasi capaian kinerja, Penjaminan mutu,
Kepuasan pemangku kepentingan.
3. Mahasiswa
Elemen: Kualitas input mahasiswa, Minat calon mahasiswa, Layanan
kemahasiswaan.
4. Sumber Daya Manusia
Elemen: Profil dosen, Kinerja dosen, Pengembangan dosen, Tenaga kependidikan.
5. Keuangan, Sarana dan Prasarana
Elemen: Keuangan (biaya operasional pendidikan, dana penelitian dosen tetap, dana
PkM dosen tetap, realisasi investasi), dan kecukupan, aksesibilitas serta mutu sarana
dan prasarana.
6. Pendidikan
Elemen: Kurikulum, Karakteristik proses pembelajaran, Rencana proses
pembelajaran, Pelaksanaan proses pembelajaran, Monitoring dan evaluasi proses
pembelajaran, Penilaian pembelajaran, Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam
pembelajaran oleh dosen tetap, Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan
kegiatan diluar kegiatan pembelajaran terstruktur, dan Kepuasan mahasiswa.
7. Penelitian
Elemen: Relevansi penelitian, Penelitian dosen dan mahasiswa.
8. Pengabdian kepada Masyarakat
Elemen: Relevansi PkM, PkM dosen dan mahasiswa.
9. Luaran dan Capaian Tridharma
Elemen: Luaran dharma pendidikan, Luaran dharma penelitian dan PkM.
c. Pelaksanaan akreditasi program studi 4.0
Akreditasi Program Studi dilakukan setelah program studi penyelenggara memenuhi
syarat eligibilitas sebagai berikut:
1. Memiliki izin penyelenggaran program studi dari pejabat yang berwenang; dan
2. Memiliki dosen dengan jumlah, kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d. Subjek dalam akreditasi program studi 4.0
Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi program studi dilakukan melalui
mekanisme penilaian sejawat (peer review) oleh Tim Asesor yang terdiri atas dosen dan
para pakar dalam bidang keilmuan program studi yang memahami hakikat
penyelenggaraan maupun pengelolaan program studi.
Proses akreditasi melibatkan perguruan tinggi, unit pengelola program studi, BAN-PT,
asesor dan validator yang difasilitasi oleh program aplikasi SAPTO (Sistem Akreditasi
Perguruan Tinggi On-line).
Keterkaitan antar pihak yang terlibat dalam siklus proses akreditasi program studi
digambarkan dalam diagram berikut:
e. Dokumen akreditasi program studi 4.0
Dokumen yang di-submit pada akreditasi program studi 4.0 yaitu:
• Laporan Kinerja Program Studi (LKPS)
LKPS memuat data capaian indikator kinerja program studi yang secara bertahap
akan diintegrasikan dengan PD-Dikti.
• Laporan Evaluasi Diri Program Studi (LED)
LED menggambarkan status dan analisis capaian masing-masing kriteria. Unit
Pengelola Program Studi diharapkan mampu mengenali kekuatan yang dimiliki
serta aspek yang perlu diperbaiki pada program studi yang diusulkan akreditasinya.
f. Proses akreditasi program studi 4.0
Proses akreditasi program studi terdiri atas 5 tahap pelaksanaan, yaitu:
1. Pengusulan dokumen usulan akreditasi yang diunggah/disampaikan oleh unit
pengelola program studi.
2. Penerimaan dokumen usulan akreditasi. Pada tahapan ini kelengkapan dokumen
akreditasi diperiksa sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
3. Proses asesmen kecukupan (AK), yaitu penilaian dokumen usulan akreditasi oleh
Tim Asesor.
4. Proses asesmen lapangan (AL), yaitu kegiatan visitasi oleh Tim Asesor ke unit
pengelola program studi dan tempat penyelenggaraan program studi di perguruan
tinggi untuk memverifikasi fakta dan kondisi lapangan terhadap data/informasi yang
disampaikan di dokumen usulan akreditasi.
5. Penetapan hasil akreditasi oleh BAN-PT dan penyampaian hasil akreditasi ke
perguruan tinggi/unit pengelola program studi/program studi dan masyarakat.
g. Penilaian akreditasi program studi 4.0
Hasil akreditasi program studi dinyatakan dengan status: Terakreditasi atau Tidak
Terakreditasi.
Program studi dengan Status Terakreditasi diberi peringkat Unggul, Baik Sekali, atau
Baik.
Penetapan status akreditasi dan peringkat terakreditasi ditentukan oleh Nilai Akreditasi,
Pemenuhan Syarat Perlu Terakreditasi, dan Syarat Perlu Peringkat, dengan penjelasan
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3 berikut.

Keterangan:
*) V = memenuhi Syarat Perlu Terakreditasi, X = tidak memenuhi Syarat Perlu
Terakreditasi.
**) V = memenuhi Syarat Perlu Peringkat Unggul, X = tidak memenuhi Syarat Perlu
Peringkat Unggul.
***) V = memenuhi Syarat Perlu Peringkat Baik Sekali, X = tidak memenuhi Syarat
Perlu Peringkat Baik Sekali.

Masa berlaku akreditasi program studi untuk semua peringkat akreditasi adalah 5 tahun.
Perguruan tinggi yang tidak terakreditasi atau yang ingin mengajukan reakreditasi dapat
menyampaikan usulan untuk diakreditasi kembali setelah melakukan perbaikan-
perbaikan berarti paling cepat satu tahun terhitung mulai tanggal diterbitkannya surat
keputusan penetapan status terakreditasi/tidak terakreditasi oleh BAN-PT.
h. Pasca akreditasi program studi 4.0
1. Pengaduan dari masyarakat atau keberatan dari program studi yang
diakreditasi atas hasil akreditasi:
BAN-PT berkewajiban untuk melakukan kajian atas kesahihan dan keandalan
informasi aduan/keberatan tersebut.
2. Jika hasil kajian menyimpulkan perlu adanya tindaklanjut:
Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas publik kepada masyarakat, BAN-PT
akan melakukan:
a. surveilen investigasi atas dasar pengaduan masyarakat, atau
b. surveilen banding atas dasar keberatan perguruan tinggi.
3. Setelah penetapan hasil akreditasi:
• BAN-PT berkewajiban untuk memantau dan mengevaluasi status akreditasi dan
peringkat terakreditasi program studi berdasarkan data dan informasi dari
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti), fakta hasil asesmen lapangan,
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, dan/atau Direktorat
Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
• Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dapat dicabut
sebelum masa berlakunya berakhir, apabila Program Studi terbukti tidak lagi
memenuhi syarat status akreditasi dan peringkat terakreditasi.

Anda mungkin juga menyukai