Anda di halaman 1dari 54

RESUME PERMENDIKBUD TENTANG STANDAR PENILAIAN

Disusun Oleh:

1. Vita Nabila (A510210059)


2. Aisyah Sandwi Putri (A510210067)
3. Annisa Resa Nurrohmah (A510210078)
4. Nurcahyati Nugraha (A510210085)
5. Anwar Saifullah (A510210096)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2022/2023
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur dan instrumen yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
hasil belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dan pendidik
dan sumber belajar pada lingkungan belajar.
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan

BAB II
LINGKUP PENILAIAN

Pasal 2
Menjelaskan tentang penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas penilaian hasil belajar oleh pendidik , satuan pendidikan , dan pemerintah.

Pasal 3
Menjelaskan tentang penilaian hasil belajar pada pendidikan dasar dan menengah meliputi
aspek sikap (a), pengetahuan (b), dan keterampilan (c).
Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta
didik. Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan
atau pemerintah (ayat 3 dan 4).

BAB III
TUJUAN PENILAIAN

Pasal 4
Menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar. Penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian SKL semua mata pelajaran.
Sedangkan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional.

BAB IV
PRINSIP PENILAIAN

Pasal 5
Prinsip penilaian hasil belajar:
1. Sahih, berarti antara data dan kemampuan sesuai.
2. Objektif, berarti prosedur dan kriteria tidak dipengaruhi penilai.
3. Adil, berarti tidak menguntungkna maupun merugikan peserta didik.
4. Terpadu, berarti tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti posedur dan kriteria diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti mencakup semua aspek kompetensi.
7. Sistematis, berarti dilakukan secara berencana dan bertahap.
8. Beracuan kriteria, berarti berdasarkan acuan kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan dari segi mekanisme, prosedur,
teknik,dan hasil.

BAB V
BENTUK PENILAIAN

Pasal 6
Menjelaskan bahwa hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan,penugasan. Hasil belajar juga digunakan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik, memperbaiki proses pembelajaran, dan menyusun laporan
kemajuan hasil belajar . Pemanfaatan hasil belajar dilanjutkan oleh direktorat jenderal
terkait
Pasal 7
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan :
1. Dilakukan dengan ujian sekolah.
2. Dilakukan untuk penentuan kelulusan.
3. Dilakukan untuk perbaikan dan penjaminan mutu pendidikan.
4. Dilakukan dengan menerapkan kriteria kelulusan.

Pasal 8
Menjelaskan bahwa Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk
Ujian Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional digunakan sebagai dasar untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB VI
MEKANISME PENILAIAN

Pasal 9
Menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
1. perancangan strategi penilaian (penyusunan RPP),
2. penilaian aspek sikap (observasi/pengamatan),
3. penilaian aspek pengetahuan (tes tulis, lisan, tugas),
4. penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek),
5. peserta didik yang belum mencapai KKM mengikuti remedi, dan hasilnya
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Pasal 10
Menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi :
a. penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan
pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
c. penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah
d. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun ditetapkan
dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan dan
hasil penilaian oleh Pendidik; dan
e. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan pendidik.

Pasal 11
Menjelaskan tentangmekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah meliputi:
penilaian hasil belajar dalam bentuk UN, penyelenggaraan UN oleh BSNP, hasil UN
disampaikan dalam bentuk sertifikat hasil UN dan dijadikan masukan dalam perbaikan
proses pembelajaran.

BAB VII
PROSEDUR PENILAIAN

Pasal 12
Menjelaskan bahwa penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik;
b. mencatat perilaku peserta didik;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian; dan
d. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian; dan
d. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian; dan
d. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Pasal 13
Menjelaskan bahwa prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik
dilakukan dengan urutan:
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP;
b. menyusun kisi-kisi penilaian; membuat instrumen penilaian berikut pedoman
penilaian;
c. melakukan analisis kualitas instrumen;
d. melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan
e. menginterpretasikan hasil penilaian; melaporkan hasil penilaian; dan
memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a. menetapkan KKM;
b. menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan
g. menginterprestasikan hasil penilaian;
h. melaporkan hasil penilaian; dan
i. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
a. menyusun kisi-kisi penilaian;
b. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
c. melakukan analisis kualitas instrument;
d. melakukan penilaian;
e. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
f. melaporkan hasil penilaian; dan
g. memanfaatkan laporan hasil penilaian.

BAB VIII
INSTRUMEN PENILAIAN

Pasal 14
Menjelaskan bahwa instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian
yang digunakan oleh satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh
pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional memenuhi persyaratan substansi, konstruksi,
bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat
diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun
BAB IX
PENUTUP

Pasal 15
Menyatakan bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
dicanut dan dinyatakan tidak berlaku.

PERMENDIKBUD NOMOR 21 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN


PENDIDIKAN

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme
penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
3. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
4. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, pamong
belajar, tutor, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
5. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
yang selanjutnya disebut Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pasal 2
Menjelaskan tentang Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan
tujuan Penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif. Penilaian hasil belajar
secara berkeadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Penilaian yang
tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus Peserta Didik.
Penilaian hasil belajar secara objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian
perkembangan atau hasil belajar Peserta Didik.
Penilaian hasil belajar secara edukatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi Pendidik,
Peserta Didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil
belajar.

Pasal 3
Menjelaskan bahwa Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik yang disesuaikan
dengan karakteristik jalur, jenjang, dan jenis Satuan Pendidikan meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;
c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian.
Pasal 4
Menjelaskan bahwa Perumusan tujuan Penilaian dan hasilnya yang dimuat dalam
perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam perumusan tujuan penilaian
memperhatikan keselarasan dengan tujuan pembelajaran yang merujuk pada kurikulum
yang digunakan Satuan Pendidikan.

Pasal 5
Menjelaskan bahwa Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian yang
dilaksanakan oleh Pendidik dengan:
a. mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik; dan
b. berdasarkan rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.

Pasal 6
Menjelaskan bahwa Pelaksanaan Penilaian sebagaimana pelaksanaan penilaian hasil
belajar peserta didik dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan/atau setelah pembelajaran.

Pasal 7
Menjelaskan bahwa Pengolahan hasil Penilaian sebagaimana pengolahan hasil
penilaian belajar peserta didik dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif
dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan Penilaian yang berupa angka dan/atau
deskripsi.

Pasal 8
Pelaporan hasil Penilaian sebagaimana dimaksud dalam pelaporan hasil penilaian
dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan kemajuan belajar
sebagaimana dimaksud pada pelaporan hasil penilaian berupa laporan hasil belajar yang
disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit
memuat informasi mengenai pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Selain memuat
informasi, laporan hasil belajar untuk pendidikan anak usia dini juga memuat informasi
mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Laporan hasil belajar tertuang dalam
rapor atau bentuk laporan hasil Penilaian lainnya.

Pasal 9
Penilaian hasil belajar Peserta Didik dengan prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 sampai dengan Pasal 8 berbentuk:
a. Penilaian formatif yang dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini, jenjang
pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah serta dilakukan dengan
mengumpulkan informasi mengenai peserta didik yang mengalami hambatan atau
kesulitan belajar dan perkembangan belajar peserta didik. Penilaian formatif
bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Penilaian sumatif yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang
pendidikan menengah. Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan
jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar
Peserta Didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan
Pendidikan.

Pasal 10
Menjelaskan tentang Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. Penentuan
kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan
kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada:
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang
sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 11
Menjelaskan bahwa Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.

Pasal 12
Menjelaskan bahwa Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar
Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.
Pasal 13
Menjelaskan bahwa Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014;
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 dan
Pendidikan Menengah;
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016;
d. Ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018; dan
e. Ketentuan mengenai ujian yang diselenggarakan Satuan Pendidikan yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019.

Pasal 14
Menjelaskan bahwa Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
PERMENDIKBUD NOMOR 23
TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
BAB 1
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
01 Standar Penilaian 02 Penilaian adalah proses 03 Pembelajaran adalah
Pendidikan adalah kriteria pengumpulan dan proses interaksi antar
mengenai lingkup, tujuan, pengolahan informasi peserta didik, antara
manfaat, prinsip, mekanisme, untuk mengukur hasil peserta didik dan
prosedur dan instrumen yang belajar peserta didik. pendidik dan sumber
digunakan sebagai dasar belajar pada
dalam penilaian hasil belajar lingkungan belajar.
peserta didik.

04 Ulangan adalah proses 05 Ujian sekolah/madrasah 06 Kriteria Ketuntasan


yang dilakukan untuk adalah kegiatan yang Minimal (KKM) adalah
mengukur pencapaian dilakukan untuk mengukur kriteria ketuntasan
Kompetensi Peserta pencapaian peserta didik belajar yang
Didik. sebagai pengakuan mengacu pada standar
prestasi belajar. kompetensi kelulusan
BAB 2
LINGKUP
PENILAIAN
“Menjelaskan tentang penilaian
pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik , satuan
pendidikan , dan pemerintah.”

PASAL 2
Penilaian sikap
01 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PASAL 3 huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk
Menjelaskan tentang penilaian hasil memperoleh informasi deskriptif
belajar pada pendidikan dasar dan mengenai perilaku peserta didik.
menengah meliputi aspek sikap (a), Penilaian pengetahuan
pengetahuan (b), dan keterampilan (c). 02 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur penguasaan
pengetahuan peserta didik.

Penilaian keterampilan
03 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.
BAB 3
TUJUAN
PENELITIAN
“Menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar. Penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian SKL semua mata pelajaran. Sedangkan penilaian
hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional.”

PASAL 4
BAB 4
PRINSIP
PENILAIAN
PASAL 5 (Prinsip penilaian belajar)
Sahih, berarti antara Terpadu, berarti tidak
data dan kemampuan terpisahkan dari
sesuai. kegiatan pembelajaran.

Objektif, berarti Terbuka, berarti


prosedur dan kriteria posedur dan kriteria
tidak dipengaruhi diketahui oleh pihak
penilai. yang berkepentingan.

Adil, berarti tidak Menyeluruh dan


menguntungkna berkesinambungan, berarti
maupun merugikan mencakup semua aspek
peserta didik kompetensi.
Sistematis, berarti Akuntabel, berarti dapat
dilakukan secara dipertanggungjawabkan
berencana dan dari segi mekanisme,
bertahap. Beracuan kriteria, prosedur, teknik,dan hasil.
berarti berdasarkan
acuan kompetensi
yang ditetapkan.
BAB 5
BENTUK
PENILAIAN
Pasal 6

Menjelaskan bahwa hasil belajar oleh


pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan,penugasan. Hasil belajar
juga digunakan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik,
memperbaiki proses pembelajaran, dan
menyusun laporan kemajuan hasil belajar
. Pemanfaatan hasil belajar dilanjutkan oleh
direktorat jenderal terkait
Pasal 7

Penilaian hasil belajar oleh satuan


pendidikan :
1. Dilakukan dengan ujian sekolah.
2. Dilakukan untuk penentuan kelulusan.
3. Dilakukan untuk perbaikan dan penjaminan
mutu pendidikan.
4. Dilakukan dengan menerapkan kriteria
kelulusan.
PASAL 8
Menjelaskan bahwa Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional dan/atau bentuk lain
yang diperlukan. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam
bentuk Ujian Nasional digunakan sebagai dasar untuk:
 pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
 pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan
berikutnya; dan
 pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
BAB 6
MEKANISME
PENILAIAN
PASAL 9 PASAL 10
Menjelaskan tentang mekanisme Menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil
penilaian hasil belajar oleh pendidik belajar oleh satuan pendidikan meliputi :
meliputi : 1. penetapan KKM yang harus dicapai oleh
1. perancangan strategi penilaian peserta didik melalui rapat dewan pendidik;
(penyusunan RPP), 2. penilaian hasil belajar oleh satuan
2. penilaian aspek sikap pendidikan pada semua mata pelajaran
(observasi/pengamatan), mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
3. penilaian aspek pengetahuan (tes tulis, keterampilan;
lisan, tugas), 3. penilaian pada akhir jenjang pendidikan
4. penilaian keterampilan (praktik, dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah
produk, proyek), 4. laporan hasil penilaian pendidikan pada
5. peserta didik yang belum mencapai akhir semester dan akhir tahun ditetapkan
KKM mengikuti remedi, dan hasilnya dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil
disampaikan dalam bentuk angka penilaian oleh Satuan Pendidikan dan hasil
dan/atau deskripsi. penilaian oleh Pendidik; dan
5. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan ditetapkan melalui
rapat dewan pendidik.
“Menjelaskan tentangmekanisme penilaian hasil
belajar oleh pemerintah meliputi: penilaian hasil belajar
dalam bentuk UN, penyelenggaraan UN oleh BSNP,
hasil UN disampaikan dalam bentuk sertifikat hasil UN
dan dijadikan masukan dalam perbaikan proses
pembelajaran.”

PASAL 11
BAB 7
PROSEDUR
PENILAIAN
PASAL 12 Penilaian aspek keterampilan dilakukan
melalui tahapan:
Menjelaskan bahwa penilaian aspek sikap 1. menyusun perencanaan penilaian;
dilakukan melalui tahapan: 2. mengembangkan instrumen penilaian;
1. mengamati perilaku peserta didik; 3. melaksanakan penilaian; memanfaatkan
2. mencatat perilaku peserta didik; hasil penilaian; dan
3. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan 4. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk
4. mendeskripsikan perilaku peserta didik. angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Penilaian aspek pengetahuan dilakukan Penilaian aspek keterampilan dilakukan


melalui tahapan: melalui tahapan:
1. menyusun perencanaan penilaian; 1. menyusun perencanaan penilaian;
2. mengembangkan instrumen penilaian; 2. mengembangkan instrumen penilaian;
3. melaksanakan penilaian; memanfaatkan 3. melaksanakan penilaian; memanfaatkan
hasil penilaian; dan hasil penilaian; dan
4. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk 4. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk
angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
PASAL 13
Menjelaskan bahwa prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh
pendidik dilakukan dengan urutan

1 3 5
menetapkan
tujuan penilaian
dengan melakukan menginterpretas
mengacu pada analisis kualitas ikan hasil
RPP 2 instrumen 4 penilaian;
melaporkan hasil
penilaian; dan
menyusun kisi- melakukan memanfaatkan
kisi penilaian; penilaian; laporan hasil
membuat mengolah, penilaian
instrumen menganalisis
penilaian berikut
pedoman
penilaian
Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:

1. 2.
menyusun kisi- menyusun
instrumen penilaian
kisi penilaian
dan pedoman
penskorannya

3. 4.
melakukan analisis melakukan
kualitas instrument penilaian
5. 7.
mengolah,
memanfaatkan
menganalisis, dan
laporan hasil penilaian
menginterpretasikan 6.
hasil penilaian
melaporkan hasil
penilaian
BAB 8
INSTRUMEN
PENILAIAN
Pasal 14
Menjelaskan bahwa instrumen penilaian yang
digunakan oleh pendidik sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan
pendidikan memenuhi persyaratan substansi,
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas
empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh
pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan
memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan
skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah,
antardaerah, dan antartahun
BAB 9
PENUTUP
Menyatakan bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri ini,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104
Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicanut dan
dinyatakan tidak berlaku.

PASAL 15
PERMENDIKBUD NOMOR 21
TAHUN 2022 TENTANG
STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
01 Standar Penilaian 02 Penilaian adalah proses 03 Peserta Didik adalah
Pendidikan adalah kriteria pengumpulan dan anggota masyarakat yang
minimal mengenai mekanisme pengolahan informasi berusaha mengembangkan
penilaian hasil belajar peserta untuk mengetahui potensi diri melalui proses
didik. kebutuhan belajar dan pembelajaran yang
capaian perkembangan tersedia pada jalur, jenjang,
atau hasil belajar peserta dan jenis pendidikan
didik. tertentu.

Pendidik adalah tenaga Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan


04 05
kependidikan yang berkualifikasi Dasar, dan Pendidikan Menengah yang
sebagai guru, pamong belajar, tutor,
selanjutnya disebut Satuan Pendidikan adalah
instruktur, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta kelompok layanan pendidikan yang
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal
menyelenggarakan pendidikan. dan nonformal pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Menjelaskan tentang Penilaian
hasil belajar Peserta Didik
dilakukan sesuai dengan tujuan
Penilaian secara berkeadilan,
objektif, dan edukatif. Penilaian
hasil belajar secara berkeadilan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan Penilaian yang tidak
bias oleh latar belakang, identitas,
atau kebutuhan khusus Peserta
Didik.

PASAL 2
Penilaian hasil belajar Penilaian hasil belajar secara
secara objektif sebagaimana edukatif sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1) pada ayat (1) merupakan Penilaian
merupakan Penilaian yang yang hasilnya digunakan sebagai
didasarkan pada informasi umpan balik bagi Pendidik,
faktual atas pencapaian Peserta Didik, dan orang tua untuk
perkembangan atau hasil meningkatkan proses
belajar Peserta Didik. pembelajaran dan hasil belajar.
PASAL 3
Menjelaskan bahwa Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik yang disesuaikan dengan
karakteristik jalur, jenjang, dan jenis Satuan Pendidikan meliputi

1 3 5
perumusan
tujuan
pelaksanaan pelaporan
Penilaian
Penilaian hasil Penilaian
2 4
pemilihan pengolahan
dan/atau hasil Penilaian
pengembanga
n instrumen
Penilaian
PASAL 4
Menjelaskan bahwa Perumusan tujuan
Penilaian dan hasilnya yang dimuat dalam
perencanaan pembelajaran sebagaimana
dimaksud dalam perumusan tujuan
penilaian memperhatikan keselarasan
dengan tujuan pembelajaran yang merujuk
pada kurikulum yang digunakan Satuan
Pendidikan.
PASAL 5
Menjelaskan bahwa Pemilihan dan/atau
pengembangan instrumen Penilaian yang
dilaksanakan oleh Pendidik dengan:

a. mempertimbangkan karakteristik
kebutuhan Peserta Didik; dan
b. berdasarkan rencana Penilaian
yang termuat dalam perencanaan
pembelajaran.
PASAL 6
Menjelaskan bahwa Pelaksanaan Penilaian sebagaimana
pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dapat
dilakukan sebelum, pada saat, dan/atau setelah
pembelajaran.
PASAL 7
Menjelaskan bahwa Pengolahan hasil Penilaian
sebagaimana pengolahan hasil penilaian
belajar peserta didik dilakukan dengan
menganalisis secara kuantitatif dan/atau
kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
Penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi.
PASAL 8
Pelaporan hasil Penilaian sebagaimana dimaksud
dalam pelaporan hasil penilaian dituangkan dalam
bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan kemajuan
belajar sebagaimana dimaksud pada pelaporan hasil
penilaian berupa laporan hasil belajar yang disusun
berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Laporan hasil
belajar paling sedikit memuat informasi mengenai
pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Selain memuat
informasi, laporan hasil belajar untuk pendidikan anak
usia dini juga memuat informasi mengenai
pertumbuhan dan perkembangan anak. Laporan hasil
belajar tertuang dalam rapor atau bentuk laporan hasil
Penilaian lainnya.
PASAL 9
Penilaian hasil belajar Peserta Didik dengan prosedur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 8 berbentuk:

Penilaian formatif yang dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini, jenjang
pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah serta dilakukan dengan
mengumpulkan informasi mengenai peserta didik yang mengalami
hambatan atau kesulitan belajar dan perkembangan belajar peserta didik.
Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Penilaian sumatif yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang
pendidikan menengah. Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan
jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil
belajar Peserta Didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan
dari Satuan Pendidikan.
PASAL 10
Menjelaskan tentang Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler
serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. Penentuan kelulusan dari
Satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan
belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada:
kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan
setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang
sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat.
Menjelaskan bahwa Satuan Pendidikan
menetapkan mekanisme penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari
Satuan Pendidikan berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh kepala
unit utama yang membidangi
kurikulum dan asesmen.

PASAL 11
PASAL 12
Menjelaskan bahwa Pedoman
penyusunan prosedur dan bentuk
Penilaian hasil belajar Peserta
Didik ditetapkan oleh kepala unit
utama yang membidangi
kurikulum dan asesmen.
PASAL 13
Menjelaskan bahwa Pada saat Peraturan Menteri ini mulai
berlaku:
Ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 dan Pendidikan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016;
Ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018; dan
Ketentuan mengenai ujian yang diselenggarakan Satuan
Pendidikan yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019.
PASAL 14
Menjelaskan bahwa Peraturan Menteri ini
mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai