Baca secara cermat pertanyaan berikut, dan jawab secara singkat, jelas, lengkap dan
sistematis.
5. Setelah Saudara banyak membaca artikel yang terkait “Model Pembinaan & Supervisi
Pembelajaran”, manfaat apa yang Saudara rasakan, dan utarakan judul dan kesimpulan
artikel tersebut
JAWABAN
1) a. Secara konseptual, supervisi bermakna pada usaha seorang supervisor untuk
mencapai hasil yang diinginkan dengan mendayagunakn bakat/kemampuan alami manusia,
dan sumber-sumber yang dapat memfasilitasinya, dengan menekankan pada 3 pemberian
tekanan dan perhatian yang sebesar-besarnyanya terhadap bakat alami manusia.(Sola,
2018) Supervisi pendidikan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, serta sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Supervisi lebih didominasi oleh
supervisor dalam bentuk kolaborasi antara supervisor dan guru. Supervisor dan guru
bekerjasama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dan juga untuk membantuguru
agar selalu meningkatkan kompetensinya.(Sabandi, 2013) . Tujuan dari supervisi pendidikan
adalah memberikan layanan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas agar
kualitas belajar siswa di kelas juga meningkat. Menurut (Sutarjo, 2014) secara operasional
dapat dikemukakan beberapa peran konkrit dan supervisi pendidikan, yaitu:
a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid-murid.
c. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
d. Membantu guru dalam rnenggunakan metode-metode dan alat-alat pelajaran modern.
e. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-murid.
f. Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
g. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
b. Hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian supervisor dalam melaksanakan kegiatan
supervisi adalah: 1) Supervisi hendaknya dilakukan pada awal dan akhir catur wulan 2)
Supervisor bukan mencari-cari kesalahan orang yang disupervisi atau mengguruinya, akan
tetapi dalam rangka penilaian dan pembinaan 3) Segi-segi yang disupervisi mencakup dua
hal pokok, yaitu teknis edukatif dan administrative 4) Trampil menggunakan dan
mengembangkan instrument supervise pendidikan. 5) Karena supervisi bersifat pembinaan,
maka setiap supervisor hendaknya memiliki kemampuan professional sebagai Pembina 6)
Menguasai substansi materi yang akan disupervisi, khususnya kurikulum, KBM dan evaluasi
7) Supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan 8) Agar pelaksanaan supervisi
berhasil dengan baik, maka prinsip kemitraan kerja dengan unsure-unsur yang
disupervisikan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Ada tiga hal penting yang
direncanakan dalam pengawasan proses pembelajaran. Ketiga hal itu adalah pemantauan,
supervisi, dan evaluasi. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan hal-hal yang direncanakan
dan dilakukan dalam ketiga kegiatan itu. Perencanaan pemantauan direalisasikan dalam
bentuk tindakan pemantauan. Tindakan pemantauan dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan. Cara, tekhnik, prosedur, dan instrument yang digunakan mengacu kepada
program atau rencana yang dibuat. pemantauan akan dapat dikendalikan dan diukur.
Produknya atau hasilnya adalah data atau informasi dalam bentuk dokumen, rekaman, atau
catatan. Jadi, pada dasarnya memantau adalah melaksanakan program pemantauan untuk
mengumpulkan informasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi
ril proses pembelajaran pada satuan pendidikan. Pelaksanaan pengawasan yang kedua
adalah supervisi. Supervisi adalah upaya untuk membantu pendidik memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Pelakasanaan supervisi terkait dengan
hasil pemantauan. Jika hasil pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau belum
baik, maka supervisi ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran.
Pelaksanaan supervisi tentu saja mengacu kepada program supervisi yang telah disusun.
Dengan demikian, tindakan-tindakan dalam supervisi akan terlihat sebagai tindakan dan
terukur secara standar. Hasil kegiatan supervisi adalah terjadinya perbaikan atau
peningkatan. Perbaikan dan peningkatan akan terlihat pada kompetensi pendidik yang
bermuara kepada proses dan hasil. Hasil supervisi akan terlihat pada kemampuan atau
kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil
pembelajaran. Tolak ukur keberhasilan supervisi berada pada ketiga tataran kegiatan itu
yakni kemampuan pendidik, dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil
pembelajaran. Jadi, pada dasarnya hasil supervisi akan terlihat pada proses dan hasil. Proses
dapat diamati pada aktifitas pendidik dan hasil pada produk kerjanya. Pelaksanaan
pengawasan ketiga adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap kompetensi pendidik dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil belajar. Evaluasi dikaitkan dengan
standar nasional pendidikan yakni standar proses dan kompetensi pendidik. Standar proses
diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Apakah
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses/ hasil pembelajaran telah memenuhi
tuntutan standar proses, jika sudah berarti kompetensi pendidik telah terevaluasi dengan
benar dan tepat. Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa pelaksanaan pengawasan proses
pembelajaran merupakan rangkaian dalam bentuk siklus atau putaran. Pemantauan
dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data. Informasi atau data memperlihatakan
gambaran nyata proses pembelajaran. Dari gambaran nyata itu dilakukan supervisi dalam
bentuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hasil supervisi, kemudian
dievaluasi, dilihat dengan patron standar yakni standar proses dan standar kompetensi
pendidik. Secara kegiatan pengawasan yang berlangsung pada satu periode, ditandai dengan
penyusunan program sampai kepada tindak lanjut. Di dalamnya akan ada penilaian,
pembinaan, pemantauan, analisis hasil, evaluasi, dan pelaporan.
Pada Permenegpan nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah,
pengembangan profesi didefinisikan sebagai:
Pengembangan profesi adalah kegiatan yang dirancang dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan untuk peningkatan profesionalisme maupun dalam
rangka menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah.
Kegiatan pengembangan profesi wajib dilakukan oleh semua pengawas sekolah. Mereka yang tidak
mampu mengumpulkan angka kredit pada kegiatan tersebut, dapat diartikan sebagai
ketidakmampuannya dalam mengembangkan profesinya. Akibatnya, kelayakan mereka sebagai
pejabat fungsional pengawas sekolah disangsikan. Dan berdasar pasal 34, yang bersangkutan dapat
dikenai sangsi pembebasan sementara dari jabatannya.
Permenegpan nomor 21 menjelaskan salah satu tugas pokok Pengawas Sekolah adalah penilaian,
pembimbingan dan pelatihan professional guru. Lebih rinci pada bab 3 Pasal 7 tertulis kewajiban
pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas adalah:
a. menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksakan evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan dan membimbing dan melatih profesional guru;
kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
Hal di atas menunjukkan bahwa membimbing dan melatih profesional guru serta melakukan
kegiatan pengembangan profesi untuk diri mereka sendiri, merupakan tupoksi pengawas sekolah.
Untuk itu, setiap kegiatan yang dilakukan berhak memperoleh dan dinilai angka kreditnya Di pasal
14, kegiatan di atas diuraikan secara rinci sebagai berikut:
Jenjang jabatan Macam kegiatan membimbing dan melatih profesional Guru
Pengawas Sekolah Muda • melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
• mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru.
Pengawas Sekolah Madya • melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau
kepala sekolah;
• melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah,
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan
manajemen;
• mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalGuru dan/atau kepala sekolah; dan
• membimbing pengawas sekolah muda dalam melaksanakan tugas pokok.
Pengawas Sekolah Utama • menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan
kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS dan sejenisnya;
• melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah;
• melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah,
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan
manajemen;
• mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah;
• membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya dalam melaksanakan tugas
pokok;
• melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah dalam
pelaksanaan penelitian tindakan.
4) Sebagai pimpinan di satuan pendidikan, kepala sekolah memiliki tanggung jawab serta peran
yang besar atas pengembangan satuan pendidikan dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan
delapan standar nasional pendidikan. Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 pasal 15,
salah satu beban kerja Kepala Sekolah adalah melaksanakan tugas pokok manajerial.
Untuk mengoptimalisasi beban kerja kepala sekolah dalam hal manajerial, prinsip-prinsip dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sangat cocok diimplementasikan karena sejalan dengan spirit
Merdeka Belajar yang digaungkan oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. Dengan prinsip
tersebut, sekolah memiliki otonomi dan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengelola sumber daya
sekolah seoptimal mungkin. Lalu langkah apa saja dapat dilakukan oleh Kepala Satuan Pendidikan?
5
5)Setelah saya membaca artikel model pembinaan dan supervise pembelajaran saya jadi paham
betapa pentingnya supervise tersebut, dan bagaimana Langkah-langkah dalam melakukan supervisi.
Judul artikel “SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS MONITORING DAN EVALUASI BAGI PEMBINAAN
PEDAGOGIK GURU”
Kesimpulannya adalah hasil akhir dari model supervisi akademik berbasis monitoring dan evaluasi
bagi pembinaan pedagogic guru bagi wali kelas yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, kinerja,
evaluasi dan tindak lanjut dikatakan berhasil. Rekomendasi pengembangan dari penelitian yang
telah dilakukan diantaranya: (1) Perlu penelitian lebih lanjut untuk menggunakan pengembangan
(research and development) untuk mengetahui bagaimana penerapan model supervisi yang
diterapkan di sekolah, menganalisis dan mengembangkan pengembangan model supervisi akademik
teknik monitoring dan evaluasi bagi pembinaan kompetensi pedagogik guru, mengevaluasi
penerapan model supervise akademik teknik monitoring dan evaluasi bagi pembinaan kompetensi
pedagogic guru, (2) Penelitian ini melalui 4 tahap, tahap 1 studi pendahuluan, tahap 2
pengembangan desain model supervisi berbasis monitoring dan evaluasi bagi pembinaan pedagogik
guru, tahap 3 validasi model, tahap 4 uji coba produk. Untuk mengetahui seberapa efektif
monitoring dan evaluasi bagi pembinaan pedagogik guru dengan model yang lain, maka perlu
dilanjutkan dengan penelitian lain seperti halnya penelitian eksperimen (experimental research).