Anda di halaman 1dari 5

SUPERVISI PEMBELAJARAN

1. PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISO R PEMBELAJARAN


Kepala sekolah sebagai supervisior pembelajaran mempunyai peran yang sangat strategis
untuk meningkatkan kompetensi professional guru sebagai salah satu tugas kepemimpinannya
yaitu :sebagai supervisor dalam memajukan pendidikan melalui pembelajaran.
Secara Bahasa, kata supervisi merupakan kata serapan dari bahasa inggris supervision yang
terdiri atas dua kata yaitu super dan vision. Super berartii atas atau lebih, sedangan vision adalah
melihat, memandang atau meninjau dari dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang
dilakukan oleh atasan (orang yang memiliki struktur jabatan lebih tinggi ) terhadap perwujudan
kegiatan dan hasil kerja bawahan.
Menurut konsep kuno supervisi dilakukan dalam bentuk “inspeksi” atau mencari kesalahan guru
dalam mengajar. Sedangkan dalam pandangan modern, Supervisi adalah usaha untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar.

2. TUJUAN SUPERVISI PEMBELAJARAN


Oteng sutisna dalam bukunya Supervisi dan Administrasi Pendidikan mengemukakan
tujuan supervise adalah : Membantu para guru memperoleh arah diri dan belajar memecahkan
masalah-masalah yang mereka hadapi, dan mendorong mereka kepada kegiatan-kegiatan untuk
menciptakan situasi-situasi dimana peserta didik dapat belajar dengan lebih efektif.

3. FUNGSI SUPERVISI PEMBELAJARAN


Made Pidarta membagi fungsi supervisi kedalam dua bagian :
 Fungsi utama ialah membantu sekolah yang sekaligus mewakili pemerintah dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu pesertaa didik.
 Fungsi ttambahan ialah membantu sekolah dalam membina guru-guru agar dapat
bekerja dengan baik dan dalam mengadakan kontak dengan masyarakat dalam
rangka menyesuaikan diri dengan tuntuntan masyarataka serta mempelopori
kemajuan masyarakat.

4. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PEMBELAJARAN


Kepala sekolah/ madrasah sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi
pembelajaran di sekolah atau madrasah harus menciptakan situasi dan relasi dimana guru-guru
merasa aman dan merasa diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Maka dalam
melaksanakan supervise pembelajaran harus bertumbu pada prinsip supervisi sebagai berikut
a. Prinsip Ilmiah (Scientific)
Prinsip Ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
 Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam
kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
 Untuk memperoleh perlu diterapkan alat perekan data, seperti angket, observasi,
percakapan pribadi dan seterusnya.
 Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana, dan kontinyu.

b. Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang
akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk melaksanakan tugasnya.
c. Prinsip Kerja Sama
Mendorong, menstimulasi guru sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
d. Prinsip Konstruktif dan Kreatif

5. PERENCANAAN PROGRAM SUPERVISI PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH


Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat pokok dan penting dalam mencapai suatu
tujuan. Tanpa perncanaan yang baik jangan diharapkan tujuan pendidikan akan tercapai, maka
program supervisi harus dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.
a. Yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaan suervisi pembelajaran
 Tidak ada rencana yang standar dalam supervisi
 Perencanaan supervisi memerlukan kreatifitas
 Perencanaan Supervisi harus secara komprehensif
 Perencanaan Supervisi harus Fleksibel

b. Faktor-faktor yang diperlukan dalam perencanaan Supervisi pembelajaran


Hal-hal yang diperlukan dalam perencanaan Supervisi Pendidikan adalah :
 Kejelasan tujuan pendidikan sekolah/ madrasah .
 Pengetahuan tentang pembelajaran yang efektif
 Pengetahuan tentang peserta didik
 Pengetahuan tentang guru
 Pengetahuan tentang sumber-sumber ppotensi untuk kegiatan Supervisi
 Kemampuan memperhatikan factor waktu
6. MODEL SUPERVISI, PENDEKATAN SUPERVISI,METODE DAN TEKNIK
SUPERVISI PEMBELAJARAN.

a. Model Supervisi Pembelajaran


Yang dimaksud model dalam uraian ini adalah suatu pola, contoh, acuan dari supervisi
pembelajaran yang diterapkan. Ada berbagai model supervisi yang dikembangkan :
 Model Supervisi Konvensional (tradisional)
b. Model Supervisi yang bersifat Ilmiah
Supervisi yang bersifat ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Dilaksanakan secara berencana dan secara kontinyu
 Sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu
 Menggunakan instrument pengumpulan data
 Ada data yang obyektif yang diperoleh dari keadaan yang riil.
c. Model supervisi secara klinis
Supervisi Klinis sebagai suatu sistem instruksional yang menggambarkan perilaku
supervisor yang berhhubungan erat secara lansung dengan guru atau kelompok guru untuk
memberikan dukungan, membanu, melayani guru untuk meningkatkan hasil kerja guru dalam
memdidik peserta didik.
Secara umum tujuan supervise klinis untuk :
 Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap peleksanaan kualitas
proses pembelajaran.
 Membantu guru senantiasa memperbaiki dan meninhkatkan kualitas proses pembelajaran.
Supervisi klinis memiliki karakteristik :
 Perbaikan dalam pembelajaran mengharuskan guru mempelajari keterampilan intelektual
 Fungsi utama supervisor adalah menginformasikan beberapa keterampilan, seperti :
keterampilan menganalisis proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan.

d. Pendekatan Supervisi Pembelajaran


Orientasi atau Pendekata dalam pelaksanaan Supervisi, diantaranya didasarkan atas
tingkat pengembangan guru
1. Pendekatan Supervisi Direktif
Supervisi dengan pendekatan direktif mengasumsikan bahwa mengajar terdiri dari
sejumlah keterampilan teknis yang sesuai dengan kompetensi professional guru bagi
semua guru mampu mengajar untuk kerja yang efektif.
2. Pendekatan Supervisi Kolabiratif
Gagasan pendekatan supervisi kolaboratif ini di ilhami atas gerakan hubungan insani
(the human relation movement). Dalam dunia usaha atau bisnis, pendekatan hubungan
insani mengacu kepada masalah kepuasan kerja dan produktivitas kerja.
Jika dilihat dari tanggung jawabnya maka tampak bahwa supervisi kolaboratif
merupakan perpaduan antara pendekatan supervise direktif dan pendekatan supervise non
direktif.
3. Pendekatan Supervisi non direktif
Pendekatan Supervisi non-direktif berangkat dari premis bahwa mengajar pada dasarnya
adalah pengalaman pribadi sehingga individulah yang mampu memecahkan masalahnya
sendiri.

e. Teknik Supervisi Pembelajaran

7. TINDAK LANJUT SUPERVISI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN


KOMPETENSI GURU
Supervisi Pembelajaran terlaksana dengan terprogram, terarah dan berkesinambungan.
Oleh karena itu, Supervisi pembelajaran sangat perlu untuk ditindak lanjuti, yakni adalah sebagai
berikut :
 Menyusun kriteria keberhasilan supervisi pembelajaran
 Merumuskan kriteria ke efektifan proses pelaksanaan supervise pembelajaran
 Merumuskan kriteria pencapaian tujuan
 Merumuskan kriteria pencapaian dampak
 Menyusun instrument supervisi pembelajaran
8. TINJAUAN KOMPETENSI GURU
a. Pengettian Kompetensi Guru
Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan. Seseorang yang dinyatakan
kompeten di bidang tertentu adalah seseorang seseorang yang bisa menguasai kecakapan kerja
atau keahlian yang selaras dengan bidang tuntuntan kerja yang bersangkutan.
b. Ruang Lingkup Kompetensi Guru
Pasal 28 ayat 3 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Stendar Nasional
Pendidikan secara tegas dinyatakan “ Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai
agen pembelajaran. Keempat kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial ”

9. SUPERVISI PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN


KOMPETENSI GURU.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia utamanya guru di sekolah / madrasah
perlu adanya usaha yang kongkrit dan maksimal. Sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada
tujuan Supervisi Pembelajaran adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya,
mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru,dan membimbing penelitian
tindakan kelas.

Anda mungkin juga menyukai