Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak zaman Belanda hingga awal tahu 1950-an, kata supervisi yang popular sekarang,
lebih dikenal dengan istilah inspeksi. Karenanya kegiatan supervisi pembelajaran yang
kita kenal sekarang, dulunya merupakan aktivitas inspeksi, pemeriksaan, pengawasan
atau penilikan atas proses belajar mengajar.
Hingga saat ini sesekali kegiatan supervisi itu masih berbau inspeksi, karena sifatnya
melakukan pemeriksaan, pengawasan, dan penilikan. Namun demikian, titik tekan
inspeksi adalah menyalahkan, sedangkan supervisi titik fokusnya adalah melakuakan
bimbingan professional. Karena itu, supervisi dapat diberi makna sebagia inspeksi
untuk mencari kelemahan-kelemahan guru hanya sebuah diagonis, yang kemudian
ditindaklanjutin dengan kegiatan bimbingan professional terhadap mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pembelajaran
2. Apa saja yang dibahas dalam supervisi pembelajaran
3. Bagaiman peran dan tugas pokok para supervisor pembelajaran

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan
2. Untuk memahami pengertian supervisi pembelajaran
3. Untuk mengetahui ruang lingkup supervisi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju pada
perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personal sekolah lainnya dalam mencapai
tujuan pendidikan. Supervisi ini berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi
pertubuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan
pelaksanaan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat
pelajaran dan metode pengajar yang lebih baik, cara penilaian yang sisitematis terhadap
fase seluruh proses penalaran, dan sebagainya.1 Sedangkan menurut para ahli adalah :2
 H. Burton dan Leo J. Bruckner: suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
 P. Adams dan Frack G. Dickey: suatu program yang berencana untuk
memperbaiki pengajaran.
 Alexander dan Saylor: suatu program insevice education dan usaha
memperkembanagkan kelompok secara bersama.
 Boarman: suatu usaha menstimulasi, mengoordinasi dan membimbing secara
kontinu pertumbuhan guru-guru sekolah, baik secara individual maupun secara
kolektif, agar lebih mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi
pengajaran, sehingga mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam
masyarakat modern.
 Kimball Wiles: kegiatan untuk membantu tugasnya secara baik.
 Mc. Nerney: suatu prosedor memberi arah serta mengadakan penilain secara
kritis terhadap poses pengajaran.

B. PENGERTIAN SUPERVISI PEMBELAJARAN


Secara etimologi, supervisi pembelajaran sering diartikan sebagai serangkaian bantuan

1 Herabudin., Administrasi dan Supervisi Pendidika, Bandung: Pustaka Setia, 2009, hlm. 195.
2 Ibid., hlm. 195-196
usaha dari guru. Terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan
oleh kepala sekolah, dan pengawasan serta supervisor lainnya untuk meningkatkan
proses dan hasil belajar.3
Banyak pakar yang memberikan batasan supervisi sebagai bantuan pada staf untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang baik, Adams memberikan batasan
sebagai perencanaan program perbaikan pembelajaran. Sementara itu Wies
memberikan batasan supervisi sebagai berikut: “supervision is service activity that exits
to help teacher do their job better”.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, nyatalah bahwa supervisi pembelajaran
adalah sebagi berikut:
 Serangkaian bantuan yang berwujud layanan perofesional.
 Layanan professional tersebut dibarikan oleh orang yang lebih ahli kepada guru.
 Maksud layanan professional tersebut adalah agar dapat meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar sehingga tujuan rencana pendidikan akan tercapai.
 Batasan supervisi pembelajaran yang demikian ini sekaligus mereduksikan
supervisi pembelajaran model lama. Supervisi pembalajaran model lama,
sebanarnya lebih mencerminkan dari segi etimologis, yang nama praktik -
praktik supervisi lebih banyak mengarah ke inspeksi, pemilik dan
pengawas.

C. TIPE SUPERVISI PEMBELAJARAN


Supervisi pembelajran mempunyai banyak tipe, diantaranya adalah:4
 Supervise sebagai inspeksi
Tipe supervise pembelajaran seperti inihanya ingin mencari kesalahan gurunya,
tanpa dimaksudkan untuk melakukan pembinaan. Bahkan ia bukan membina,
malah membinasakan. Tipe supervisor pembelajaran seperti ini biasanya
dilakukan oleh pengawas atau administrator sekolah yang otokratis,
mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lain, bertindak sebagai
inspektur yang bertugas mengawasi guru.

3 Ali Imron., Supervisi pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm. 8
4 Danim, Sudarwan, dan Khairil., Profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm.169-70
 Supervisi yang Laisses faire
Tipe supervisi pembelajaran seperti ini dijalankan oleh pengawas atau supervisor
secara tanpa pendirian alias sebab boleh. Dengan tipe supervisi ini, guru guru
boleh mengajar tanpa diberi petunjuk yang benar.
 Supervisi yang coersive
Tipe supervisi seperti ini, sifatnya memaksa kehendaknya. Apa yang
diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan
kondisi ataupun kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan
berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa
harus demikian.
 Supervisi yang bertipe training dan guidance
Tipe supervisi pembelajaran seperti ini diartikan sebagai memberikan latihan dan
bimbingan kepada guru dalam rangka peningkatan dan pengembangan
kemampuan profesionalnya. Hal yang positif dari supervisi pembelajaran ini
adalah guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari
administrator sekolah atau pengawas.
 Supervisi demoktratis
Tipe supervisi yang demoktratis memerlukan kondisi dan situasi yang khusus
untuk menjalankan tugasnya. Pemampilan berbeda dengan beberapa tipe yang
dikemukakan sebelumnya. Bagi supervisor pembelajaran yang demoktratis,
dialog, diskusi, kesepakatan bersama, menjadi sanagat penting, tanjung jawab
bukan hanya seorang administrator sebagai pemimpin saja yang memegangnya,
tetapi didistribusikan kepada guru sesuai dengan kemampuan dan keahlian
masing-masing.

D. PENDEKATAN SUPERVISI PEMBELAJARAN


Dalam pelaksanaan supervisi, karateristik guru yang dihadapi oleh supervisor berbeda-
beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari sisi usia dan kematangannya, pengalaman
kerja, motivasi maupun kemauan guru. Karena itu supervisor harus menerapkan
pendekatan yang sesuai dengan karateristik guru yang akan dihadapinya, beberapa
teknik yang dimaksud dibahas di bawah ini:5
 Supervisi ilmiah
Kegiatan supervisi bersifat akademik karena itu harus dilakukan secara ilmiah.
John D. McNeil, menyatakan bahwa terdapat tiga pandangan mengenai
supervisi ilmiah, yaitu:
 Supervisi ilmiah dipandang sebagai supervise yang dipengaruhi oleh
perkembangnya manajemen ilmiah dalm dunia industri.
 Supervisi ilmiah dipandang sebagai penerapan penelitian ilmiah dan metode
pemecahn masalah secara ilmiah bagi penyelesaian permasalahan yang
dihadapi guru di dalam mengajar.
 Supervisi ilmiah dipandang sebagai idiologi demoktratis. Maksudnya setiap
penilaian dan pemimbangan terhadap baik buruknya seorang guru dalam
mengajar, harus didasarkan pada penelitian dan nalisi statistic yang
ditemukan dalam pemelitian terhadap problem pembelajaran yang dihadapi
oleh guru.
 Supervisi klinis
 Supervisi artistik
 Integrasi antara ketiga pendekatan tersebut

E. TUJUAN SUPERVISI PEMBELAJARAN


Tujuan supervisi pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional
guru dalam meningkat proses belajar melalui pemberian bantuan yang terutama
bercorak layanan profesional kepada guru. Jika proses belajar meningkat maka hasil
belajar diharapkan meningkat. Adapun tujuan supervisi sebagai berikut:6
a. Mempebaiki proses belajar mengajar.
b. Perbaikan tersebut dilaksanakan oleh supervisi.
c. Supervisi dilakukan oleh supervisor.
d. Sasaran supervisi adalah guru dan orang lain yang ada kaitannya atau dalam
rangka memberikan layanan supervisi kepada guru.

5 Ibid., hlm. 171-173


6 Jamal Ma’mur Asmani., Tips Efektif Supervisi Sekolah, Jogjakarta: Diva Press, 2012, hlm .84
e. Secara jangka panjang, maksud supervisi adalah memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan pendidikan.
f. Memperbaiki matei dan kegiatan belajar mengajar.7
g. Memperbaiki media belajar mengajar.
h. Memperbaiki sikap guru atas tugasnya.
i. Memperbaiki metode belajar mengajar.

F. PRINSIP SUPERVISI PEMBELAJARAN


Berikut adalah prinsip-prinsip supervisi pembelajaran adalah sebagai berikut:8
 Supervisi merupakan bagian yang integral dalam program pendidikan.
 Semua guru dan berhak memerlukan bantuan dari supervise.
 Supervisi hendaknya disesuiankan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan
dari personil sekolah.
 Supervisi hendaknya mampu menjelasakan tujuan dan sasaran sekolah.
 Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua
angota staf sekolah.
 Tanggung jawab pengprograman supervisi berada dalam kepala sekolah dan
penilik bagi sekolah yang ada di wilayahnya.
 Harus ada dan ayang membiayai program kegiatan supervisi dalam anggaran tahunan.
 Efektivitas supervisi hendaknya di nilai secara periodikoleh para peserta.
 Supervisi hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalm praktek
penemuan penelitian pendidikan yang mutakhir.
 Dalm penggolongan yang lebih rinci lagi, Djajadisasta mengumukakan prinsif
supervisi pembelajaran menjadi prinsif fundamental dan prinsif praktis. Yang
dimaksud dengan prinsif fundamental adalah supervisi pembelajaran dipandang
sebagai bagian dari keseluruhan proses pendidikan yang tidak lepas dari dasar-
dasar pendidikan nasional Indonesia, yakni pancasila. Yang dimaksud dengan
prinsif praktis adalah kaidah-kaidah yang harus dujadikan pedoman praktis
dalam pelaksanaan supervisi.

7 Ali Imron., Supervisi pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm. 11
8 Jamal Ma’mur Asmani., Tips Efektif Supervisi Sekolah, Jogjakarta: Diva Press, 2012, hlm .86-88
Adapun prinsip-prinsip supervisi pembelajaran sebagai berikut:9
 Ilmiah
 Kooperatif
 Kontutif
 Realistik
 Progresif
 Inovatif
 Menimbulkan perasaan aman bagi guru-guru
 Memberikan kesmpatan kepada suvervisor dan guru untuk mengevaluasi diri
mereka sendiri.
Adpun prinsif-prinsif negative supervisi pembelajaran adalah sebagai berikut:
 Tidak boleh dilaksanakan dengan otoriter.
 Tidak boleh mencari-cari kesalahan guru.
 Tidak boleh dilaksanakan berdasarkan tingginya pangkat.
 Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil.
 Tidak boleh dilepasakan dari tujuan pendidikan dan pembelajaran.
 Tidak boleh merasa dirinya lebih tahu daripada guru.
 Tidak boleh terlalu memperhatikan hal-hak yang terlalu kecildalmmengajar
sehingga membelokkan maksud supervisor.
 Tidak boleh lekas kecewa jika mengalami kegagalan.

G. FUNGSI SUPERVISI PEMBELAJARAN


Supervisi mempunyai fungsi agar dapat setiap pekerjaan yang dilakukan merupakan
suatu hasil kerja yang sesuai dengan aturan dan norma yang telah ditetapkan. Ada
fungsi utama supervisi menurut Pidarta dapat dibedakan menjadi dua golongan besar,
yaitu:10
 Fungsi utama: membantu sekolah yang sekaligus mewakili pemerintah dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan.

9Ali Imron., Supervisi pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm.13-15
10Fathurrohman, Pupuh., dan AA Suryana., Supervisi Pendidikan Dalam Mengembangkan Proses
Pembelajran, Bandung: Refika Aditama, 2011
 Fungsi tambahan: membantu sekolah dalm membina guru-guru agar dapat
bekerja dengan baik dan dalam nmengadakan kontak dengan masyarakt
dalamrangka menyesuaikan diri dengan tuntunan masyarakat serta sekaligus
emelopori kemajuan masyarakat.
Ada banyak hal yang bisa diungkap dalam supervisi. Beberapa hal tersebut merupakan
fungsi dari supervisi, diantaranya adalah sebagia berikut:11
 Dari pihak guru, dapat diketahui berbagai kekurangan, misalnya kurang
semangat bekerja.
 Dari pihak siswa/ peserta didik, dapat diketahui kurang adanya kerajiana dan
ketekunan siswa/paserta didik, menaati peratiran, dan lain sebagainya.
 Dari pihak prasarana, dapat diketahui kurang terpenuhinya syarat-syarat gedung,
halaman, kesehatan, keamanan, dan lain sebagainya.
 Dari pihak kepala sekolah,dapat diketahui kurangnya tanggung jawab
pengabdian, kewibawaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
 Supervisi juga berfungsi mengordinasi, mentimulasi, dan mengarahkan
pertumbuhan guru-guru, mengordinasi semua usaha sekolah, melengkapi
kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru. Nyatalah bahwa
fungsi supervisi pembelajaran adalah menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses
dan hasil belajar meleui serangkaian upaya supervisi terhadap guru-guru dalam
wujud professional.12

H. PERANGKAT SUPERVISI PEMBELAJRAN


Otak manusia memilki kerebatasan, karena itu, alat bantu menjadi penting untuk
menutupi ketrebatasan itu. Bagi supervisor yang akan melaksanakan supervisi, perlu
menyiapkan aneka instrumen yang dibutuhkan. Terutama pada tahap persiapan,
supervisor pembelajaran harus menyiapkan:13
 Program supervisi dilaksanakan menurut kalender tertetu dan jenis kegiatannya,
baik dalam rangka supervisi akademik maupun supervisi manajeial.

11 Jamal Ma’mur Asmani., Tips Efektif Supervisi Sekolah, Jogjakarta: Diva Press, 2012, hlm . 85-86
12 Ali Imron., Supervisi pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm. 12
13 Danim, Sudarwan, dan Khairil., Profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 173-174
 Format/ instrument supervisi, baik tes maupun nontes.
 Materi pembinaan/supervisi,berupa subtans dan panduannya.
 Buku catatan yang memuat hal-hal yang unikselam pelaksanan supervisi.
 Data supervisi/pembinaan sebelumnya, berupa dokumen arsip capaian dan
kendala yang muncul.
 Tataguna instrument yang tersediapada saat pelaksanaan, apakah akan
digunakan oleh observasi, wawancara atau mungkin tes.
 Dokomen/naskah tertulis tindak lanjut. Berupa skema program tinjak lanjut yang
dituangkan secara tertulis.

I. PERANAN DAN TUGAS POKOK SUPERVISOR PEMBELAJARAN


Supervisor pengajaran lebih berperan sebagai “gurunya guru”.meraka adalah orang-
orang yang siap membantu kesulitan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Supervisor pengajaran bukanlah seorang pengawas yang terkesan angker, bahan
mungkin mencari-cari kesalahn guru.14
Menurut Oliva, peran supervisor pembelajran ada empat: pertama,koordinator. kedua,
konsultan. Ketiga, pemimpin kelompok. Keempat, evaluator. Senad dengan itu, Wiles
dan Bondi, mengemukakan peranan supervisor mencakup delapan bidang kompetensi,
yaitu:
Developers of people
Curriculum developers
Instructional
Human relation worker
Staff developers
Administrators
Managerof change
Evaluator
Sejalan dengan itu, Glatthorn, mengemukakan kompetensi yang harus dimiliki oleh
supervisor meliputi hal-hal yang berkaitan dengan:
The nature of teaching

14 Ibid., hlm. 158-159


The nature of adult development
The characteristics of good and effectif school
Salah satu tugas pokok administrator sekolah, selain administrator professional adalah
juga sebagai supervisor. Tugas ini termasuk sebagai administrator sekolah sebagai
pemimpin pembelajaran.dalam kenyataannya, pelaksanaan supervisi oleh administrator
sekolah, sebagai penawas, juga masih terfokus pada pengawasan administrasi. Pada
umumnya administrator sekolah akan melakukan supervisi pengajaran pada guru
melelui kinjungan kelas, apabila ia mendapat laporan mengenai kinerja guru yang
kurang baik, atau berbeda dengan teman-temannya yang lain.15

15 Ibid., hlm.160
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Supervisi pembelajaran sering diartikan sebagai serangkaian bantuan usaha dari guru.
Terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala
sekolah, dan pengawasan serta supervisor lainnya untuk meningkatkan proses dan
hasil belajar. Adapun tipe-tipe supervisi pembelajaran adalah inspeksi, laisse faire,
coersive, training dan guidance, demokratis. Sedangkan pendekatan supervisi
pembelajaran adalah Supervisi ilmiah, supervisi klinis, supervisi artistik dan integrasi
antara ketiga pendekatan tersebut.
Supervisi juga mempunyai fungsi agar dapat setiap pekerjaan yang dilakukan
merupakan suatu hasil kerja yang sesuai dengan aturan dan norma yang telah
ditetapkan. Supervisor pengajaran lebih berperan sebagai “gurunya guru”.meraka
adalah orang-orang yang siap membantu kesulitan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Supervisor pengajaran bukanlah seorang pengawas yang terkesan
angker, bahan mungkin mencari-cari kesalahn guru.
DAFTAR PUSTAKA

1. Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Sekolah. Jogjakarta: Diva Press. 2012.
2. Imron, Ali. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. 2011.
3. Sudarwan, Danim. dan Khairil. Profesi Pendidikan Bandung: Alfabeta. 2012.
4. Herabudin. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2009.
5. Fathurrohman, Pupuh., dan AA Suryana., Supervisi Pendidikan dalam
Mengembangkan Proses Pembelajran, Bandung: Refika Aditama, 2011.

Anda mungkin juga menyukai