Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT SUPERVSI PENDIDIKAN

Mata Kuliah
Administrasi Supervisi Anak Usia Dini

Dosen Pengampu
Sri Ayu Laali, S.Pd., M.Pd

Oleh:

Kelompok 1
Fahria Hensokan 19075012
Yuliati A Kasiang 19075008
Rizky Amaliyah A Matiro 19075004

PIAUD A

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TAHUN 2022
1. HAKIKAT SUPERVISI PENDIDIKAN
Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan
peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan
merupakan proses pendewasaan diri manusia itu sendiri serta selain itu
pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter
manusia. Pendidikan sekolah sangat diperlukan adanya perencanaan dalam
pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Perencanaan yang
dimaksud adalah kurikulum pendidikan atau sekolah yang di dalamnya
terdapat standar-standar pembelajaran dan pengembangan intelektualitas
manusia. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya
pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang
keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau
tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.
Kegiatan supervisi pendidikan merupakan sebuah proses aktivitas yang
sangat penting dilakukan dalam tubuh sekolah, karena di dalamnya memuat
proses pemerhatian, pembinaan, perbaikan dan pengembangan professional
guru dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan supervisi adalah perbaikan proses
belajar mengajar, yang didalamnya melibatkan pendidik dan siswa, melalui
serangkaian tindakan, bimbingan, dan arahan. Supervisi merupakan bantuan
dalam wujud layanan profesional yang diberikan oleh orang yang lebih ahli
dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam proses
belajar mengajar.

2. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Supervisi Pendidikan Berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari 2 kata
“super” : “diatas” “vision” : “melihat dari atas” Supervisi diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat
yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau
mengawasi pekerjaan guru.
Secara sematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
Pengertian supervisi menurut beberapa ahli :
a. P. Adam dan Frank G. Dickey mengatakan bahwa Supervisi adalah suatu
kegiatan pembelajaran untuk membantu para guru agar dalam menjalankan
pekerjaan menjadi lebih baik. Supervisi yang baik hendaknya
mengembangkan kepemimpinan di dalam kelompok, membangun program
latihan dalam jabatan.
b. Wiles mengatakan bahwa, Supervisi merupakan usaha mengawali,
mengarahkan, mengkoordinasi dan membimbing secara individual
maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.
c. Sahertian mengatakan bahwa, Supervisi sebagai segala usaha pejabat
sekolah dalam memimpin guru- guru dan tenaga kependidikan lainnya,
untuk memperbaiki pengajaran.
d. Good Carter, Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-
petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi
pengajaran.
e. Boardman, Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru
di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran
dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan
tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi
dlm masyarakat demokrasi modern.
f. Wilem Mantja (2007), Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai
kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan
proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus
diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru/murid) dan peningkatan
mutu pendidikan.
g. Kimball Wiles (1967), Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai
berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching
learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg
memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana
belajar mengajar yg lebih baik.
h. Mulyasa (2006), Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala
sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi
modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat
meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
i. Ross L (1980), Mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada
guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran,
pembelajaran dan kurikulum. Ross L memandang supervisi sebagai
pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
j. Purwanto (1987), Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam
melakukan pekerjaan secara efektif.

Supervisi pendidikan bertujuan untuk memberikan bantuan kepada guru


guna peningkatan kemampuan mereka dalam rangka mewujudkan proses
pembelajaran yang lebih baik yaitu, mampu menumbuhkembangkan potensi
para siswa, potensi intelektual, emosional, sosial, keagamaan, maupun
jasmaniahnya.

3. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISOR DALAM SUPERVISI


PENDIDIKAN
Ada 4 prinsip yang harus diperhatikan seorang supervisor dalam
menjalankan supervisi pendidikan, yaitu :
a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, dan percakapan pribadi.
c. Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan
kontinu.
d. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan
martabat guru bukan berdasarkan atasan dan bawahan akan tetapi
berdasarkan rasa kesejawatan.

Selain keempat prinsip diatas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas


prinsip positif dan prinsip negatif. Prinsip Positif Supervisi harus
dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif Supervisi harus berdasarkan
kenyataan Supervisi harus scientific dan efektif Supervisi harus dapat
memberi perasaan aman kepada guru- guru Supervisi harus kreatif dan
konstruktif Supervisi harus memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk
mengadakan self evaluation.
Prinsip Negatif Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter Seorang
supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru Seorang supervisor
bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan-
peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak
Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih baik dari pada
guru- guru oleh karena jabatannya Seorang supervisor tidak boleh terlalu
banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam cara-cara guru mengajar Seorang
supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.
Kegiatan supervisi pendidikan merupakan sebuah proses aktivitas yang
sangat penting dilakukan dalam tubuh sekolah, karena di dalamnya memuat
proses pemerhatian, pembinaan, perbaikan dan pengembangan professional
guru dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan supervisi adalah perbaikan proses
belajar mengajar, yang didalamnya melibatkan pendidik dan siswa, melalui
serangkaian tindakan, bimbingan, dan arahan. Supervisi merupakan bantuan
dalam wujud layanan profesional yang diberikan oleh orang yang lebih ahli
dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam proses
belajar mengajar.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan,
pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang
dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-
hal yang ada dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya
memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang
menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
a. Controlling: memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana
mestinya.
b. Correcting: memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan/digariskan
c. Judging: mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan
sepihak
d. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
e. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan


Pengawasan adalah Melihat apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.
Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak
mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata
kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi
dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif
untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah positif untuk
ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah
pembinaannya
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.Dibidang pendidikan
disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam
pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas
ditingkatkan kabupaten / kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di
tiap provinsi. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus
mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini
merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan
tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak
melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai