OLEH
JULIO BABYS
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki
konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan
beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda
dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang
pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya
pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan
kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh
supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
departemen pendidikan.
Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para
pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang
baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan
professional. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik
pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan
mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi
pendidikan pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang para
mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada pendidikan yang
baik. Dalam makalah ini akan kami paparkan beberapa konsep dasar tentang supervisi
pendidikan beserta sub-subnya yang semuanya sudah kami sebutkan dalam rumusan masalah.
2. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHSAN
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu super
yang artinya “di atas”, dan vision mempunyai arti “melihat”, maka secara keseluruhan supervisi
diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dengan pengertian itulah maka supervisi diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan
di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Dengan demikian hakekat supervisi pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala
sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa,
untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan
prestasi belajar yang semakin meningkat. Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan
belajar secara efektif, disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas.
Sedangkan yang melakukan supervisi disebut supervisor. Bimbingan di sini mengacu pada usaha
yang bersifat manusiawi serta tidak bersifat otoriter. Memperbaiki situasi bekerja dan belajar
secara efektif terkandung makna di dalamnya bekerja dan belajar secara disiplin, tanggung
jawab, dan memenuhi akuntabilitas. Jadi seorang pendidik itu tidak hanya mendidik dan
mengajar akan tetapi dia juga harus masih belajar bagaimana cara-cara mendidik yang baik dan
benar. Sehingga makna bahwa belajar tidak mengenal umur itu memang harus direalisasikan.
a) Lingkungan masyarakat setempat sekolah itu berada. Apakah sekolahn itu dikota
besar, di kota kecil, atau di pelosok. Di lingkungan masyarakat orang-orang kaya atau
di lingkungan orang-orang yang pada umumnya kurang mampu. Di lingkungan
masyarakat intelek,pedagang atau petani, damn lain-lain.
b) Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Apakah
sekolah itu merupakan kom[lekssekolah yang besar, banyak jumlah guru dan
muridnya, memiliki halaman dan tanah yang luas, atau sebaliknya.
c) 3 Tingkatan dan jenis sekolah. Apakah sekolah yang dipimpin itu TK,SD atau
sekolah lanjutan,SMP, STM,SMEA, SKKA, dsb, semuanya memerlukan sikap dan
sifat supervise tertentu.
d) Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia. Apakah guru-guru di sekolah itu pada
umumnya sudah berwewenang, bagaimana kehidupan social-ekonomi, hasrat
kemampuannya, dsb.
Kecakapan keahlian kepala sekolah itu sendiri. diantara faktor-faktor yang lain, yang
terakhir ini adalah yang terpenting. Bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi yang
tersedia, jika kepala sekolah itu sendiri tidak mempunyai kecakapan dan keahlian
yang diperlukan, semua itu tidak aka nada artinya. Sebaliknya, adanya kecakapan dan
keahlian yang dimiliki oleh kepala sekolah, segala kekurangan yang ada akan menjadi
perangsang yang mendorongnya untuk selalu berusaha memperbaiki dan
menyempurnakannya. (Ngalim purwanto,2008,118 “Administrasi dan Supervisi
Pendidikan”
Di samping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan
prinsip negatif. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
1. Teknik perseorangan .
a. Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visitation) Yang dimaksud adalah
kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru yang sedang mengajar atau ketika
kelas sedang kosong.
b. Mengadakan observasi kelas (Classroom Observation) Kunjungan ke sebuah
kelas untuk mencermati situasi/peristiwa yang sedang berlangsung di dalam
kelas.
c. Mengadakan wawancara : dilakukan apabila supervisor menghendaki jawaban
dari individu tertentu.
2. Teknik kelompok
a. Mengadakan pertemuan/rapat (meeting) Dalam kegiatan ini Supervisor dapat
memberikan pengarahan(directing), pengkoordinasian (coordinating) dan
mengkomunikasikan (comunicating) segala informasi kepada guru/staf .
b. Mengadakan diskusi kelompok (group discusion)
c. Mengadakan penataran (in service training)
d. Seminar
BAB III
KESIMPULAN
Supervisi dapat dirumuskan sebagai serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru
dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh supervisor ( Pengawas sekolah, kepala
sekolah, dan pembina lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar.
Karena supervisi atau pembinaan guru tersebut lebih menekankan pada pembinaan guru tersebut
pula. Fungsi supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan
saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.
Dalam pelaksanaan prinsip, pendekatan dan langkah-langkah supervisi sangat terlihat dari peran
kepala sekolah sebagai supervisor atau pengawas internal bagi sekolahnya dalam memajukan
dan mengembangkan sekolahnya. Prinsip supervisi, kepala sekolah diharapkan memberikan
pelayanan yang baik tanpa ada pemaksaan kepada guru-guru. Dengan demikian prinsip,
pendekatan dan langkah-langkah supervisi merupakan bagian yang sangat penting untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan supervisi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ngalim purwanto,2008, “Administrasi dan Supervisi Pendidikan”
2. Sahertia, Piet. 1981. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. PT RajaGrafindo :
Jakarta.