Anda di halaman 1dari 3

SUPERVISI PENDIDIKAN

Oleh: Nur Hayati, M.Pd

Supervisi atau yang dikenal pula dengan pengawasan pendidikan merupakan istilah yang
digunakan untuk mengidentifikasi tugas-tugas kerja pegawai dalam arti administrasi keuangan di
bidang pendidikan. Sehingga supervisior pendidikan harus dapat memastikan bahwa lembaga
pendidikan beroperasi secara efisien dan sesuai dengan persyaratan dan aturan hukum yang
berlaku. Terdapat bermacam-macam supervisi pendidikan yang dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, salah satunya adalah jenis supervisi pendidikan berdasarkan sudut pandang
organisasi yang bisa dibedakan menjadi dua yaitu pengawasan intern dan ekstern. Adapun untuk
contoh pengawasan intern misalnya pengawasan terhadap penggunaan anggaran, sedangkan
contoh pengawasan ekstern termasuk dalam hal yurisdiksi administrasi organisasi. Baik
pengawasan intern maupun ekstern, pada dasarnya supervisi pendidikan dilakukan untuk
mewujudkan beragam tujuan dan fungsi penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran di
sekolah.

Seperti yang biasa digunakan, istilah ‘supervisi‘ berarti membimbing dan merangsang
aktivitas orang lain dengan tujuan untuk perbaikan mereka. Dalam kaitannya dengan pendidikan,
kegiatan ini berupaya mengembangkan program-program pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan para pemuda masyarakat demokratis modern serta menyediakan materi dan metode
pengajaran agar anak-anak dapat belajar dengan lebih mudah dan efektif. Sehingga secara
spesifik supervisi pendidikan itu sendiri bisa diartikan sebagai upaya seluruh pejabat sekolah
yang diarahkan untuk memberikan kepemimpinan kepada guru dan tenaga kependidikan lainnya
demi kemajuan institusi. Keterkaitan ini melibatkan elemen manusia dan material.

Unsur manusianya adalah murid, orang tua, guru dan pegawai lainnya, masyarakat dan
pejabat negara lainnya. Dari sisi material mencakup uang, bangunan, peralatan, taman bermain,
dan lain-lain. itu, kurikulum, metode dan teknik pengajaran juga berada dalam lingkup supervisi.
Dimana mengajar adalah tindakan kreatif. Seorang guru harus mengoordinasikan pemikirannya
dengan tindakan. Jadi masalah psikologis dasar yang mendasari supervisi adalah untuk melihat
bahwa pengajaran ditingkatkan melalui teknik supervisi dan supervisor mampu mengamankan
integrasi antara praktik pengajaran dan prinsip-prinsip pendidikan yang baik yang menjadi dasar
praktik tersebut.

Adapun definisi supervisi pendidikan menurut para ahli, antara lain:

1. P Adam dan Frank G Dickey, Supervisi pendidikan adalah suatu program yang
terencana dalam upaya memperbaiki mata pelajaran pelajaran.
2. Haris dan Benssent, Pengertian supervisi pendidikan adalah bentuk tindakan
sosial terkait dengan administratif agar dapat dengan mudah mempengaruhi tercapainya
tujuan-tujuan pengajaran sekolah.
3. Kimball Wiles, Arti supervisi pendidikan adalah kegiatan supervisor dalam kaitanya
dengan hubungan antar manusia dan manusia lain, yang bekerja dengan semua orang
dalam lingkungan pendidikan yang ada.

Tujuan Supervisi Pendidikan

Beberapa tujuan supervisi pendidikan, diantaranya yaitu:

1. Memberikan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru agar lebih memahami tujuan
pendidikan yang sebenarnya dan peranan sekolah dalam merealisasikan tujuan tersebut.
2. Meningkatkan kesanggupan kepala sekolah dan guru agar mampu menyiapkan peserta
didiknya menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.
3. Memberikan bantuan kepada kepala sekolah dan guru agar bisa mendiagnosis aktivitas
dan kesulitan belajar mengajar yang dialami secara kritis, serta memberikan pertolongan
kepada mereka dalam merencanakan perbaikan.
4. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru serta warga sekolah lainnya terkait
cara-cara kerja yang bersifat demokratis dan komprehensif, serta memperbesar kesediaan
mereka agar bersedia saling tolong menolong.
5. Meningkatkan semangat dan motivasi guru agar bisa berprestasi untuk mengoptimalkan
kinerja secara maksimal dalam profesinya.
6. Memberikan bantuan kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program
pendidikan di sekolah kepada masyarakat.
7. Memberikan perlindungan kepada orang yang di supervisi terhadap tuntutan yang tidak
wajar dan kritik yang tidak sehat dari masyarakat.
8. Memberikan bantuan kepada kepala sekolah dan guru dalam melakukan evaluasi
terhadap aktivitas mereka untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
9. Mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan atau kolegialitas di antara para guru.

Contoh Supervisi Pendidikan

Secara garis besar, jenis supervisi yang tersedia dalam bidang pendidikan dapat mencakup
beberapa hal, misalnya yaitu supervisi pendidikan dalam bentuk inspeksi dan pelatihan dan
pengarahan.

1. Inspeksi

Inspeksi merupakan bentuk pengawasan yang paling penting karena kelas harus diinspeksi oleh
petugas pengawas. Mungkin kepala sekolah dari sekolah yang bersangkutan atau pengawas
sekolah.

Oleh sebab itu, guru harus menjadi waspada terhadap tugas dan tanggung jawabnya setelah yakin
bahwa tugasnya bisa diinspeksi secara tiba-tiba saat berada di dalam kelas. Jadi jenis supervisi
ini membuat guru memiliki kesiapan yang baik untuk menyampaikan pengajaran yang baik di
kelas.

2. Pelatihan dan Pengarahan

Supervisi yang dilakukan melalui pelatihan dan pengarahan dihargai dalam sistem pendidikan
modern karena berdampak positif dan bertahan lama pada kinerja mengajar guru. Siswa
merupakan titik sentral dalam proses belajar mengajar, sehingga program pengajaran harus
sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.

Untuk tujuan tersebut, para guru harus diberikan pelatihan dalam masa kerja tentang metode
pengajaran terbaru yang dikembangkan untuk berbagai mata pelajaran. Setelah itu, supervisi atau
pengawasan harus dilakukan. Bentuk supervisi yang satu ini mengembangkan banyak minat,
kepercayaan diri dan kreativitas di antara para guru untuk mengajar mata pelajaran mereka.

Anda mungkin juga menyukai