Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN No 1:

- Input sekolah adalah Input adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam
trasformasi. Dalam dunia sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah
adalah calon siswa yang baru akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki suatu
tingkat sekolah (institusi), calon siswa itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan
penilaian itu ingin diketahui apakah kelak ia akan mampu mengikuti pelajaran dan
melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya Input pendidikan adalah
segala sesuatu yang harus ada dan tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya suatu proses. Segala sesuatu yang dimaksud adalah berupa
sumberdaya, perangkat-perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai alat dan
pemandu bagi berlangsungnya proses.
- Proses Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input,
sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan (tingkat
sekolah) proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses
pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar,
dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar
memiliki tingkat kepentingan tinggi dibandingkan dengan proses-proses yang lain
Proses akan dikatakan memiliki mutu yang tinggi apabila pengkoordinasian dan
penyerasian serta pemaduan input (guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan, dan lain-
lain) dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran
yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat
belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata
memberdayakan mempunyai arti bahwa peserta didik tidak sekedar menguasai
pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya, namun pengetahuan yang mereka
dapatkan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik yaitu mereka
mampu menghayati, mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang terpenting
peserta didik tersebut mampu belajar secara terus menerus atau mampu
mengembangkan dirinya
- Output pendidikan adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang
dimaksud dalam pembicaraan ini adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan.
Untuk dapat menentukan apakah seorang siswa berhak lulus atau tidak, perlu
diadakan kegiatan penilaian , sebagai alat penyaring kualitas Output pendidikan
adalah kinerja sekolah. Sedangkan kinerja sekolah itu sendiri adalah prestasi sekolah
yang dihasilkan dari proses atau perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari
kualitasnya, efektivitasnya, produktifitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas
kehidupan kerjanya, dan moral kerjanya
- Outcome merupakan dampak jangka panjang dari output, baik dampak bagi individu
maupun masyarakat. Sekolah yang baik akan mampu memberikan akses kepada
para lulusan untuk melanjutkan pendidikan maupun memilih pekerjaan. Selain itu
sekolah yang baik juga membekali siswanya kemampuan untuk mengembangkan
dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

JAWABAN NO 2:

Sistem pendidikan nasional pada bagian penjelasan pasal 51 ayat 1, “manajemen


berbasis sekolah atau madrasah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan
pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah atau madrasah dan
guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan
pendidikan”. Definisi MBS diuraikan lebih rinci sebagai suatu pendekatan politik
yang bertujuan untuk melakukan redesain terhadap pengelolaan sekolah dengan
memberikan kekuasaan pada kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup guru, siswa,
kepala sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat. Dengan demikian MBS
menciptakan rasa tanggung jawab melalui administrasi sekolah yang lebih
terbuka. Kepala sekolah, guru, dan anggota masyarakat bekerja sama dengan
baik untuk membuat Rencana Pengembangan Sekolah kearah yang positif dan
lebih transparan dalam pengelolaan anggaran sekolah.

JAWABAN NO 3 :
- Otonomi dapat diartikan sebagai kemandirian yaitu kemandirian dalam mengatur
dan mengurus dirinya sendiri (pengelolaan mandiri). Dalam hal prinsip
pengelolaan mandiri dibedakan dari pandangan yang menganggap sekolah
hanya sebagai satuan organisasi pelaksana yang hanya melaksanakan segala
sesuatu berdasarkan pengarahan, petunjuk, dan instruksi dari atas atau dari luar.
Kemandirian dalam program dan pendanaan merupakan tolok ukur utama
kemandirian sekolah. Pada gilirannya, kemandirian yang berlangsung secara
terus menerus akan menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah
(sustainabilitas).
- Fleksibilitas adalah sebagai keluwesan-keluwesan yang diberikan kepada
sekolah untuk mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya
sekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah. Dengan
keluwesan sekolah yang lebih besar, sekolah akan lebih lincah dan tidak harus
menunggu arahan dari atasannya untuk mengelola, memanfaatkan, dan
memberdayakan sumber daya. Dengan prinsip fleksibilitas ini, sekolah akan lebih
responsif dan lebih cepat dalam menanggapi segala tantangan yang dihadapi.
Seperti pada prinsip otonomi di atas, prinsip fleksibilitas yang dimaksud tetap
mengacu pada kebijakan, peraturan dan perundangan yang berlaku.
- partisipasi merupakan penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik.
Warga sekolah (guru, siswa, karyawan) dan masyarakat (orang tua siswa, tokoh
masyarakat, ilmuwan, usahawan, dan sebagainya) didorong untuk terlibat secara
langsung dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai dari pengambilan keputusan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan
mutu pendidikan. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan
(berpartisipasi) dalam penyelenggaraan pendidikan, maka yang bersangkutan
akan mempunyai “rasa memiliki” terhadap sekolah, sehingga yang bersangkutan
juga akan bertanggungjawab dan berdedikasi dalam mencapai tujuan sekolah.
Singkatnya, makin besar tingkat partisipasi, makin besar pula rasa memiliki;
makin besar rasa memiliki, makin besar pula rasa tanggungjawab; dan makin
besar rasa tanggungjawab, makin besar pula dedikasinya.
- Inisiatif merupakan manusia mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya
yang statis, melainkan dinamis. Oleh karena itu, potensi suber daya manusis
harus selalu digali, ditemukan, dan kemudian dikembangkan. Dengan demikian,
lembaga pendidikan harus menggunakan pendekatan pengembangan sumber
daya manusia (human resources development) yang memiliki konotasi dinamis
dan menganggap serta memperlakukan manusia di sekolah sebagai aset yang
amat penting dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Prinsip tersebut
menunjukkan pentingnya faktor manusia pada efektivitas orgnanisasi. Perspektif
sumber daya manusia menekankan bahwa orang adalah sumber daya berharga
di dalam organisasi sehingga butir utama manajemen adalah mengembangkan
sumber daya manusia di dalam sekolah untuk berinisiatif.
JAWABAN NO 4 :
a. Pemerintah daerah diharapkan untuk senantiasa meningkatkan
kemampuannya dalam berbagai tahap pembangunan pendidikan. Kebijakan
tersebut membawa dampak positif dan negatif terhadap Manajemen kurikulum
dan penilaian pendidikan dasar. Positifnya bahwa pemerintah diberikan
kebebasan untuk meningkatkan kreativitas yang dimiliki dalam rangka
berinovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya masing-masing.
Pemerintah daerah dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan lingkungan masyarakat sekitar dan menyahuti kebutuhan
masyarakat yang memiliki kekhasan di setiap daerah. Contohnya masing-
masing daerah berhak untuk membuat kurikulum muatan lokal secara mandiri
sesuai dengan kebutuhan lingkungan masyarakat, sehingga hal ini
memotivasi daerah untuk lebih kreatif dan inovatif. Selain itu pelimpahan
wewenang dari pusat ke daerah dalam hal pendidikan tidak jarang membawa
dampak negative terhadap Manajemen kurikulum dan penilaian pendidikan
dasar, mengingat bahwa desentralisasi pendidikan mendorong pemeritah
daerah untuk menggunakan kepentingannya dalam menempatkan para
pimpinan kepala sekolah tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Contohnya seorang Kepala Sekolah diangkat oleh Kepala Daerah
berdasarkan kedekatan maupun unsure politik belaka tanpa melihat
profesionalitas dan kesesuaian dengan aturan perundang-undangan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
b. Manajemen Berbasis Sekolah berpengruh terhadap guru, kepala sekolah, dan
tenaga kependidikan lainnya, baik secara makro, messo, maupun mikro yaitu
dengan penerapan manajemen berbasis sekolah maka akan memberi
peluang kepada Kepala Sekolah, Guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk
melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah berkaitan dengan maslah-
masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lain sebagainya yang
tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme yang dimiliki. Penerapan
manajemen berbasis sekolah juga mendorong sekolah untuk lebih terbuka,
demokratis dan bertanggung jawab.
.
JAWABAN NO 5:

Berhasil atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan khususnya pada satuan


pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki kepala sekolah
tersebut, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala sekolah/madrasah menegaskan bahwa seorang kepala
sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu:
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kepala
sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah sehingga iapun harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
memiliki kompetensi guru, yaitu: kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka menjadi sangat penting bagi
kepala sekolah menguasai kompetensi kepala sekolah dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan di satuan pendidikan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka membawa
tanggung jawab yang lebih luas kepada sekolah, khususnya kepada administrator
sekolah. Pada mereka harus tersedia pengetahuan yang cukup tentang
kebutuhan nyata masyarakat serta kesediaan dan keterampilan untuk
mempelajari secara kontinyu perubahan yang sedang terjadi di masyarakat
sehingga sekolah melalui program-program pendidikan yang disajikannya dapat
senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru dan kondisi baru.

Anda mungkin juga menyukai