RESUME
CIRI SEKOLAH BERDAYA MANDIRI
Menurut Mulyono dalam (Nisal, 2010) mendefinisikan manajemen
berbasis sekolah atau School Based Management sebagai penyelesaian sumber
daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua
kelompok kepentingan yang terkait sekolah secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau mencapai
tujuan mutu sekolah dalam pendidikan nasional.
Kemandirian yang dimaksud harus didukung oleh sejumlah kemampuan, yaitu:
Kemampuan mengambil keputusan yang terbaik,
Kemampuan berdemokrasi/menghargai perbedaan pendapat,
Kemampuan memobilisasi sumberdaya,
Kemampuan memilih cara pelaksanaan yang terbaik,
Kemampuan berkomunikasi dengan cara yang efektif,
Kemampuan memecahkan persoalan-persoalan sekolah,
Kemampuan adaptif dan antisipatif, kemampuan bersinergi dan
berkolaborasi, dan
Kemampuan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Maka dari itu dengan kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam
mengembangkan program-program yang, tentu saja, lebih sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan/potensi yang dimiliki.
Kemudian terdapat pula hal-hal yang dapat memberdayakan warga sekolah enjadi
mandiri yaitu:
memberikan kewenangan dan tanggung jawab,
memberikan pemecahan masalah sekolah secara teamwork,
memberikan variasi tugas dan hasil kerja yang terukur,
mengukur kinerjanya sendiri dan menghargai ide-ide (pendapat),
menyadari bahwa warga sekolah bagian penting dari sekolah,
menerapkan kontrol yang luwes, komunikasi yang efektif, dan feedback
menyadari bahwa sumberdaya yang dibutuhkan ada,
memperlakukan warga sekolah sebagai manusia ciptaan-Nya yang
bermartabat.
Agar menjadi mandiri, sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup
untuk menjalankan tugas dan fungsinya, baik sumberdaya manusia maupun
sumberdaya selebihnya yaitu peralatan, perlengkapan, perbekalan, dana, dan
bahan/material.
Dalam penerapan School Based Management akan tampak karakteristik profil
sekolah yang berdaya mandiri, yaitu:
Pengelolaan sekolah akan lebih desentralistik
Perubahan sekolah akan lebih didorong oleh motivasi internal daripada
diatur oleh luar sekolah
Regulasi pendidikan menjadi lebih sederhana
Peran pengawas bergeser dari mengontrol menjadi mempengaruhi, dari
mengarahkan menjadi memfasilitasii, dari menghindar resiko menjadi
mengelola resiko.
Mengalami peningkatan manajemen
Lebih menggunakan kerja tim dalam bekerja
Pengelolaan informasi akan lebih mengarah pada kepentingan sekolah
Manajemen sekolah menjadi lebih sederhana dan efisien.
Pertanyaan
1. Bagaimana cara menerapkan ciri sekolah beradaya mandiri yang bertanggung
jawab terhadap proses kerja sekolah?
Jawab: dalam menerapkan tanggung jawab terhadap proses kerja sekolah yaitu
bdengan sadar, patuh dan taat pada beban yang ada pada masing-masing warga
sekolah, sehingga hal tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Misalnya, ketika guru diberi beban harus membuat perangkat pembelajaran dan
RPP dengan benar, maka tanggung jawab dari siswa yaitu harus tertib masuk
sekolah sesuai jadwalnya, berpakaian sesuai aturan sekolah, dan mengumpulkan
tugas tepat waktu.