Anda di halaman 1dari 96

KURIKULUM OPERASIONAL

SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NPSN: 20561842

Dusun Ngembul Desa Jombok Kecamatan Ngantang


Kabupaten Malang 65326
Website: https://multischool.sch.id | Email:
info@multischool.sch.id

2022
IDENTITAS SEKOLAH

1. NPSN : 20561842

2. Nama Instansi : SMP NEGERI 3 NGANTANG SATU ATAP

3. Alamat : Dusun Ngembul Desa Jombok Kecamatan Ngantang

Kabupaten Malang

4. Email : info@multischool.sch.id

5. Website : https://multischool.sch.id

6. Nama Kepala Sekolah : Budi Rahayu, S.Pd SD

7. NIP : 19720816 1996052 001

8. Nama Ka.Urusan Kurikulum : Angga Agus Kariyawan, S.Pd

9. NIP : 19850829 2022211 004

10. Nama Ketua Komite Sekolah : H. SUSIONO


LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan telaah kurikulum merdeka (Implementasi

Kurikulum Merdeka) IKM Mandiri Berubah bersama unsur internal sekolah. Serta

memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Dengan ini Kurikulum Operasional

Satuan Pendidikan (KOSP) SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap di tetapkan untuk

di berlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023

Ditetapkan di : Ngantang

Tanggal : 18 Juli 2022

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah

H. SUSIONO BUDI RAHAYU, S.Pd. SD


NIP. 19720816 199605 2 001
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil rapat dewan pendidik bersama Komite Sekolah, Kurikulum


Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap ditetapkan, disahkan dan
dilaksanakan di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap pada Tahun Pelajaran
2022/2023

Disahkan di : Malang
Pada Tanggal : 18 Juli 2022

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah

H. SUSIONO BUDI RAHAYU, S.Pd. SD


NIP. 19720816 199605 2 001

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang

RACHMAT HARDIJONO
Pembina Utama Muda
NIP. 196811071989031008
LEMBAR VALIDASI DAN PENETAPAN PENGAWAS

Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Operasional SMP Negeri
03 Ngantang Satu Atap telah sesuai dengan ketentuan dan format yang berlaku
dan dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan proses Pembelajaran Kelas
VII Tahun Pelajaran 2022/2023

Malang, 18 Juli 2022


Pengawas Dinas Pendidikan
Kabupaten Malang

Dra. WORO PRAPTININGSIH, M.Pd.


NIP. 196104131981112002
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga
manajemen SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap dapat menyelesaikan proses
penyusunan Kurikulum Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Kurikulum operasional ini merupakan suplemen (Bagian Kedua) dari
Buku I Kurikulum SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap Tahun Pelajaran
2022/2023. Pengembangan kurikulum operasional ini sebagai tindaklanjut dari
ditetapkannya SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap sebagai pelaksana
Implementasi Kurikulum Merdeka rekomendasi II (Mandiri Berubah).
Kurikulum Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SMP Negeri 03
Ngantang Satu Atap. Secara khusus kurikulum operasional SMP Negeri 03
Ngantang Satu Atap Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai perwujudan dari
kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan
kondisi SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap serta saran Komite Sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.
Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Pelajaran
2022/2023 yang mencerminkan merdeka belajar dan pengimplementasian Profil
Pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat karakteristik satuan pendidikan, profil
pembelajar, struktur kurikulum dan rancangan pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu
Atap Tahun Pelajaran 2022/2023 ini mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan, konsep merdeka belajar, dan pengimplementasian profil pelajar
Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum Operasional SMP Negeri 03
Ngantang Satu Atap ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan
SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap. Dari mulai budaya pengelolaan sampah,
konservasi energi, keanekaragaman hayati, konservasi air, kebersihan
lingkungan, dan juga inovasi.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih, kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang
2. Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Malang
3. Kepala Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Malang
4. Pengawas Pembina SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan dokumen;
5. Pendidik dan Tenaga kependidikan SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap,
yang telah secara proaktif memberi masukan dan kelengkapan data;
6. Ketua Komite yang telah memberi dukungan terhadap terselenggaranya
pendidikan SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap.
Kami menyadari bahwa Kurikulum Operasional Sekolah yang telah
kami susun ini memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala kritik, saran, dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak yang
kompeten sangat kami harapkan.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyelesaian kurikulum ini.

Tim penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR VALIDASI DAN PENGESAHAN PENGAWAS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I KARAKTERISTIK SEKOLAH


BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA
PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Muatan Kurikulum
2. Pengaturan Beban Belajar
3. Program Inklusif
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

KARAKTERISTIK SEKOLAH

Kurikulum Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap disusun

sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) ini dikembangkan dengan mengacu

pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disusun secara nasional

kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur

Tujuan Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun. Penyusunan Kurikulum

Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap ini mengakomodir

kebutuhan para pelajar mengembangkan kemampuan keterampilan abad

XXI yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical Thinking,

Communicative, dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking

Skill).

Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SMP Negeri 03

Ngantang Satu Atap sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas

penduduk di desa Jombok dan sekitarnya, dengan potensi wilayah/letak

yang strategis yang jauh dari kebisingan lalu lalang kendaraan, memiliki

beberapa kekuatan di antaranya sebagai berikut.

1. Komponen 1 (Potensi Daerah)

Kecamatan Ngantang adalah salah satu kecamatan dari kabupaten Malang,

Kecamatan ini sangatlah dikenal dengan Durian dan beberapa Wisatanya.

Kecamatan Ngantang memiliki beberapa objek wisata yang saat ini masih
dikembangkan. Wisata paling terkenal yang ada di kecamatan Ngantang

adalah wisata waduk, hotel selorejo dan wisata Ngantang Park.

Selain Durian dan Wisata masih banyak potensi daerah yang terus

berkembang di wilayah kecamatan ini pertanian sayur yang melimpah,

perternakan sapi yang menghasilkan susu sapi terbaik yang di kirim ke

perusahaan Nestle, pandaan Pasuruan Jawa Timur. Dari sana kita bisa

simpulkan bahwa potensi daerah di kecamatan Ngantang berada di sector

wisata, pertanian dan perternakan

SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap adalah salah satu sekolah negeri yang

berada di wilayah kecamatan Ngantang, sebagai sekolah yang berada di

pelosok kecamatan Ngantang, SMP Negeri 3 Ngantang juga di kelilingi oleh

banyaknya area persawahan / perkebunan dan masyarakat yang mayoritas

bekerja sebagai peternak sapi

Sesuai amanat Pendidikan Nasional bahwa Pengembangan pendidikan di

daerah harus memperhatikan kebutuhan dan potensi sumber daya alam yang

dimiliki daerah bersangkutan. Sehingga kedepan, pengembangan pendidikan

dapat dimaksimalkan guna pembangunan berkelanjutan, dari hal tersebut di

atas SMP Negeri melakukan analisis Potensi daerah yang nantinya bisa

dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan program sekolah

a) Kekuatan Sekolah

SMP Negeri 3 Ngantang berada di lokasi yang cukup sejuk dan jauh dari

lalu lalang kendaraan baik kecil maupun berat lebih tepatnya berada di tengah

perkampungan dan areal persawahan masyarakat, hal ini menjadi kekuatan


sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran yang tenang dan nyaman bagi

siswa

Banyaknya wali murid yang bekerja sebagai peternak sapi juga merupakan

kekuatan sekolah dalam mengembangkan kurikulum berbasis keunggulan

local, karena dalam salah satu kegiatan ektrakurikuler SMP Negeri 3

Ngantang mengembangkan praktek pembuatan pateurisasi susu sapi yang

mana produknya sudah sering di tampilkan dalam event event sekolah dan

kecamatan

Sedangkan posisi sekolah yang berada di areal persawahan membuat SMP

Negeri 3 Ngantang kaya akan informasi terkait alam sehingga sekolah mampu

menggali potensi siswa akan keunggulan local daerah mereka sebagai bekal

siswa dalam mendapatkan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat di sekitar sekolah dan mampu mengembangkan potensi daerah

masing masing

b) Tantangan Sekolah

SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap berada di daerah yang cukup jauh dari

pusat kecamatan Ngantang sehingga transportasi adalah satu satunya

tantangan yang harus di hadapi sekolah. Sekolah hanya mendapatkan siswa

dari SD dan MI terdekat, tidak bisa memperluas cakupan input siswa yang

mendaftar ke SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap. Hal ini perlu di diperhatikan

lebih lanjut dalam program sekolah agar nantinya input siswa SMP Negeri 3

Ngantang bisa lebih luas dan tidak hanya terpaku dengan SD / Mi terdekat

saja.

2. Komponen 2 (Karakteristik Satuan Pendidikan)


SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap merupakan model pendidikan berbeda

jenjang pendidikan SD dan SMP yang pelaksanaan kegiatan belajar

mengajarnya berlangsung pada satu tempat. Model ini dimaksudkan untuk

mendekatkan lembaga pendidikan ke tempat yang paling mudah dijangkau

oleh masyarakat dengan harapan tidak akan ada lagi peserta didik yang tidak

bersekolah karena masalah lokasi sekolah yang jauh.

SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap secara signifikan berkontribusi dalam

usaha menghapuskan pekerja anak, terutama dalam mencegah mereka untuk

bekerja penuh dengan mempertahankan mereka di sekolah, mengalihkan

kegiatan mereka dan dengan demikian meningkatkan kualitas kegiatan anak,

meningkatkan kesadaran anak dan orang tua tentang pentingnya pendidikan,

mengurangi waktu yang tersedia bagi anak untuk bekerja dan melindungi

mereka dari tawaran untuk bekerja penuh.

SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap berdiri sejak tahun 2008 dimana di

awal berdirinya sekolah ini, SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap meminjam

Gedung Pembelajaran Quran di dusun Ngembul Desa Jombok Kecamatan

Ngantang, dimana lokasinya bersebelahan dengan SD Negeri 3 Jombok

Ngantang, kemudian pada tahun 2010 sekolah ini bergeser lokasinya ke area

persawahan kurang lebih 1 km dari SDN 3 Jombok Ngantang untuk

mendirikan Gedung sekolahnya sendiri, berwal dari 1 ruang kelas dan 1 ruang

guru kemudian meningkat hingga kini tahun 2021 SMP Negeri 3 Ngantang

miliki 6 ruang kelas 1 ruang multimedia ruang guru dan ruang ruang

pendukung lain nya


SMP Negeri 3 Ngantang satu atap memiliki tenaga pendidik dan

kependidikan sebagai berikut, tenaga guru sejumlah 10 orang dan tenaga tata

usaha 2 orang, 1 orang tukang kebun merangkap penjaga sekolah. Dari jumlah

10 guru hanya 2 orang guru yang PNS di SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap

ini sedangkan yang lain berstatus GTT dan PNS SD karena beberapa guru

SMP Negeri 3 Ngantang satu atap adalah guru SDN Jombok 3 sebagai unit

pendidikan dasar terpadu dari sekolah ini. Sesuai dengan ketentuan yang ada

bahwa guru SMP minimal bekualifikasi ijazah S1 / Akta IV, kondisi guru di

SMP Negeri 3 Ngantang satu atap ini 100 % berkualifikasi ijazah S1 / Akta

IV.

Kurikulum SMPN 3 Kurikulum SMPN 3


No. Komponen Ngantang Satu Atap Tahun Ngantang Satu Atap Tahun
Pelajaran 2021/2022 Pelajaran 2022/2023
 Pendidik berjumlah 13
 Pendidik berjumlah 13
 Berijazah S1 berjumlah 13
 Berijazah S1 berjumlah 13
S2 berjumlah 0
S2 berjumlah 0
1. Pendidik  Yang sudah sertifikasi 2
 Yang sudah sertifikasi 2
 Yang belum sertifikasi 11
 Yang belum sertifikasi 11
 ASN PNS 1 Orang
 ASN PNS 1 Orang
 ASN PPPK 7 Orang
Tenaga kependidikan yang
Jumlah tenaga kependidikan
sesuai dengan keahliannya
yang sesuai dengan
Tenaga berjumlah 1 Tetapi untuk
keahliannya berjumlah 1
2. Kependidik tenaga kapus belum sesuai
Tetapi untuk tenaga
an dengan ijasah untuk tahun
Kapus/Kalab belum sesuai
ini menambah 1 tenaga
dengan ijazah
ahli /pustakawan
 Jumlah ruang kelas 6
 Jumlah ruang KS 1 Perlu penambahan:
 Jumlah ruang Guru 1 1. Ruang Lab.: 1
Daya
 Jumlah ruang Lab 0 2. Ruang Perpus.: 1
dukung
3. Ruang Multimedia : 1
sarana dan  Jumlah ruang Perpus 1
 Jumlah Kamar mandi/Toilet 4. Peralatan Protokol
prasarana
Guru 1 Kesehatan
 Jumlah Kamar mandi/Toilet
siswa. 4
3. Komponen 3 (Karakteristik Peserta didik)

a) Karakteristik umum

Secara umum siswa SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap berasal

dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dan berasal

dari keluarga pekerja (berangkat awal pagi dan pulang sore hari). Dari sini

kita bisa melihat bahwa siswa SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap

merupakan siswa yang memiliki kekurangan dalam fasilitas belajar dan

perhatian dari orang tua dalam belajar mereka.

Jika dilihat dari lingkungan pedesaan yang masih kental budaya

dan adat istiadat jawa, bisa dikatakan bahwa siswa SMP Negeri 3

Ngantang memiliki karakter sopan dan gotong royong yang sangat kuat,

terlihat bagaimana siswa SMP Negeri 3 Ngantang dalam menyapa guru di

luar pembelajaran dan dalam kegiatan gotong royong yang diadakan

sekolah mereka menunjukkan perilaku positif yang kental dan sarat akan

budaya jawa di desa

b) Kompetensi atau kemampuan awal

Berdasarkan hasil pendataan Penerimaan Peserta Didik Baru, dari

hasil ujian akhir semester dan nilai raport ketika SD bisa dikatakan bahwa

Siswa SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap merupakan siswa dengan

kompetensi atau kemampuan yang berada di area menengah ke bawah, hal

ini dibuktikan dengan pemetaan awal pembelajaran oleh dewan guru SMP

Negeri 3 Ngantang Satu Atap, banyak siswa yang berada di area perlu

diberikan pembelajaran dasar untuk membimbing mereka menuju

pembelajaran lanjutan
c) Gaya belajar

Dari informasi yang didapat dari kuisioner bagian Bimbingan

Konseling SMP Negeri 3 Ngantang satu atap, dalam test awal bakat dan

minat di dapat bahwa Sebagian besar siswa SMP Negeri 3 Ngantang Satu

Atap lebih menyukai pembelajaran dengan video dan gambar gambar, hal

ini bisa menjadi informasi awal bahwa Sebagian besar SMP Negeri 3

Ngantang Satu Atap memiliki gaya belajar VISUAL, tetap hal ini perlu

ditindaklanjuti secara personal ke tiap siswa agar bisa menemukan data

secara valid gaya belajar yang sesuai dengan siswa.

d) Motivasi.

Secara garis besar siswa SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap

memilih sekolah ini karena sekoleh ini adalah sekolah yang paling dekat

dengan lokasi tinggal siswa. Selain itu motivasi terbesar datang dari wali

murid yang menginginkan anaknya terus sekolah agar tidak ikut bekerja

mencari uang di usia dini atau menikah di usia dini. Hal ini sesuai dengan

apa yang terjadi setelah berdirinya SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap

siswa yang putus sekolah untuk bekerja dan menikah turun drastic, bahkan

semangat untuk terus sekolah ini berlanjut ke tingkat ke atas nya, banyak

lulusan SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap yang meneruskan sekolahnya

ke SMA atau SMK, bahkan ada yang sampai ke perguruan tinggi

4. Komponen 4 (Budaya Sekolah yang dikembangkan)

Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah

atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan

komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara


melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang

dianut oleh personil sekolah.Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai,

kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta

dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk

oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh

unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika

perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah.

Dilihat dari potensi daerah karakteristik sekolah dan peserta didik maka

budaya sekolah yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Ngantang harus bisa

memenuhi keinginan jaman seperti unggul dalam bidang literasi, IPTEK dan

punya landasan IMTAQ yang kuat, yang kemudian di tuangkan dalam visi dan

misi sekolah

Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah

Undang- Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki

kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan

dengan belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks

merdeka belajar, proses belajar di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap

berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, Pembelajaran

sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif.

Pembelajaran di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap yang terintegrasi

dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk

karakter peserta didik yang yang bertakwa kepada Tuhan YME dan

berakhak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong


royong dan kreatif, inovatif yang mampu mengrekasikan ide/ gagasan

berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada budaya bangsa.


BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI SEKOLAH

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi sekolah.

Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan harus memperhatikan

perkembangan dan tantangan masa depan. Misalnya, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, arus globalisasi dan informasi, serta perubahan

kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan sehingga memacu

sekolah untuk merespons tantangan dan peluang. Oleh karena itu, kami

merumuskan visi SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap, yaitu “ Menciptakan

Generasi Milenial yang Unggul dalam prestasi, berkarakter dan Berwawasan

IPTEK dengan dasar literasi yang kuat dan berlandaskan Iman dan Taqwa”.

Yang kemudian di rangkum dalam Branding sekolah MULTI School

(Milenial Unggul Literasi Teknologi dan IMTAQ)

Kami memilih visi ini dengan berorientasi pada tujuan jangka panjang,

menengah, dan pendek. Visi SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap Kabupaten

Malang tersebut menjadi pedoman bagi setiap sivitas akademika SMP

Kabupaten Malang untuk mewujudkannya dalam mencapai tujuan sekolah.

Visi SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap Kabupaten Malang tersebut

mencerminkan profil dan cita-cita SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap

Kabupaten Malang , antara lain :

1. berorientasi pada keunggulan dengan memerhatikan potensi kekinian;


2. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat;

3. bersifat mengikat bagi setiap sivitas akademika SMP Kabupaten Malang;

4. sebagai panduan bagi pelaksanaan misi SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap

Kabupaten Malang

Indikator Visi :

1. Unggul dalam prestasi :

Mampu mengembangkan potensi dalam bidang akademik dan non akademik

2. Berkarakter :

Membentuk pribadi yang baik, bijaksana, jujur, bertanggung jawab dan bisa

menghormati orang lain.

3. Berwawasan IPTEK :

Kreatif dan Inovatif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Memiliki dasar literasi yang kuat

Membentuk warga sekolah menjadi gemar membaca

5. Berlandaskan Iman dan Taqwa :

Berperilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku

B. MISI SEKOLAH

Untuk mewujudkan visi SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap Kabupaten

Malang , diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah

yang jelas. Misi SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap Kabupaten Malang yang

disusun berdasarkan visi di atas, antara lain sebagai berikut.

1. Mampu mengembangkan potensi dalam bidang akademik dan non

akademik

1. 1 Melaksanakan pengembangan Kegiatan bidang Akademik


1. 2 Melaksanakan pengembangan Kegiatan bidang Non Akdemik

1. 3 Melaksanakan pengembangan Kegiatan bidang Olahraga

1. 4 Melaksanakan pengembangan Kegiatan bidang kesenian

1. 5 Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran di sekolah

1. 6 Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran

1. 7 Melakukan Inovasi dan Motivasi dalam PBM

1. 8 Melaksanakan pengembangan perangkat model-model penilaian

pembelajaran

1. 9 Melaksanakan implementasi model evaluasi

2. Membentuk pribadi yang baik, bijaksana, jujur, bertanggung jawab dan

bisa menghormati orang lain.

2. 1 Memiliki sifat dan kepribadian yang baik.

2. 2 Tidak mementingkan diri sendiri.

2. 3 Hidup penuh kesederhanaan

2. 4 Bertanggungjawab terhadap setiap masalah yang diberikan.

2. 5 Hidup saling bergotong royong.

2. 6 Hidup saling menghormati antar sesama.

3. Kreatif dan Inovatif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

3. 1 Melakasanakan Pengajaran berbasis IT

3. 2 Melaksanakan Pengembangan administrasi sekolah di bidang IT

4. Membentuk warga sekolah menjadi gemar membaca

4. 1 Membiasakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran

dimulai.

4. 2 Mengadakan literasi gabungan setiap hari penghujung sekolah.


4. 3 Mengadakan pohon dan pojok baca dikelas-kelas.

4. 4 Meminimalisir penggunaan handphone dan beralih pada buku.

4. 5 Mengapresiasi semangat siswa dalam membaca buku.

5. Berperilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Menanamkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan budi pekerti

sehingga warga sekolah mampu menghayati dan mengamalkan dalam

kehidupan sehari – hari

C. TUJUAN SEKOLAH

Berdasarkan visi dan misi sekolah, maka tujuan yang hendak dicapai

sekolah SMP Negeri 3 Ngantang Satu Atap Kabupaten Malang , antara lain

sebagai berikut.

1. Tujuan Pendidikan Umum :

Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan Pendidikan Khusus :

a. Membentuk pribadi siswa yang berbudi pekerti luhur, berlandaskan

Iman dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif berdasarkan tata tertib

dan norma yang berlaku

c. Membentuk siswa yang kreatif, inovatif dan tangguh dalam

menghadapi perkembangan jaman.


BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian Pembelajaran

1. Muatan Kurikulum

Kurikulum di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap dikembangkan dengan

memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, keterampilan,

dan perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya. Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 hari masuk sekolah.

Pelaksanaan proses Pembelajaran di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap

dilaksanakan dengan mengacu pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen yang

diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan

Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi. Pembelajaran dikemas dalam dua macam bentuk kegiatan, yaitu

pembelajaran reguler dan blok. Pembelajaran reguler adalah proses pembelajaran

yang dilaksanakan di kelas secara rutin sedangkan sistem blok dilaksanakan

sesuai event tertentu.

Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen

antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar

Pancasila, dan ekstrakurikuler.

a. Intrakurikuler

Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi

Pembelajaran yang ditempuh peserta didik. Adapun mata Pelajaran yang

diselenggarakan oleh SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap adalah Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa


Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS), Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK),

Informatika, Mata Pelajaran Pilihan (Seni Budaya dan Prakarya) serta Mata

Pelajaran muatan lokal.

Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi

muatan dan proses Pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang

dimaksud untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di

daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap

sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Timur adalah Bahasa Daerah (Jawa).

Strategi pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Jawa sesuai dengan peraturan

Gubernur Jawa Timur yaitu 2 jam pelajaran per minggu dengan berbasis pada

budaya, tata nilai, dan kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat

untuk menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan. Pembelajaran bahasa daerah di ajarkan dengan memperhatikan

aspek pragmatik, atraktif, rekreatif, dan komunikatif.

Pembelajaran bahasa Jawa diarahkan supaya peserta didik memiliki

kemampuan dan keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut

dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulisan serta

menumbuhkembangkan apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya

daerah.

Pembelajaran pada SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap menekankan pada

pembelajaran berbasis literasi dengan mengangkat nilai luhur budaya lokal dan

mengacu pada tema-tema yang sudah ditentukan dalam capaian pembelajaran.

Dalam pembelajaran berbasis literasi ini peserta didik diharapkan mampu


untuk mengkreasikan ide/gagasan untuk memperoleh sebuah karya dalam bentuk

tulisan. Pada akhirnya karya ini akan didokumentasikan dalam berbagai bentuk

contohnya buku, artikel, atau publikasi digital.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis literasi ini tetap harus

mengimplementasikan model dan sintak pembelajaran yang sudah ada,

diantaranya Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery

Learning, Inquiry Based Learning, dan model pembelajaran lain yang relevan,

yang berpusat pada peserta didik.

Adapun muatan kurikulum pada kegiatan intrakurikuler sebagaimana yang

tertuang pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Muatan/Struktur Kurikulum

KEGIATAN, ALOKASI WAKTU


MATA PELAJARAN REGULER/ PROYEK/ JUMLAH
MINGGU MINGGU JP/TAHUN
Pendidikan Agama dan Budi 81 (2,25) 27 (0,75) 108
Pekerti
PPKn 81 (2,25) 27 (0,75) 108
Bahasa Indonesia 162 (4,5) 54 (1,5) 216
Matematika 135 (3,75) 45 (1,25) 180
IPA 135 (3,75) 45 (1,25) 180
IPS 108 (3) 36 (1) 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 (1) 144
PJOK 81 (2,25) 27 (0,75) 108
Informatika 81 (2,25) 27 (0,75) 108
Mata Pelajaran Pilihan
a. Seni Budaya 54 (1,50) 18 (0,50) 72
b. Prakarya 54 (1,50) 18 (0,50) 72
Muatan Lokal
Bahasa Jawa 54 (1,50) 18 (0,50) 72
JUMLAH 1512
Keterangan: dengan asumsi jumlah minggu dalam satu tahun: 36 minggu efektif

c. Capaian Pembelajaran (CP)


1) Bahasa Indonesia

Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk

berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis.

Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi

paparan tentang topik yang beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu

berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi

nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk

menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan

menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan

pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri

melalui pajanan berbagai teks untuk penguatan karakter.

Elemen Menyimak : Peserta didik mampu menganalisis dan

memaknai informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau

pesan yang tepat dari berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural

dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta didik mampu

mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang

didengar.

Elemen Membaca dan Memirsa : Peserta didik memahami informasi

berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks

misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan

audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik

menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati

atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik

menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan

mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.

Elemen Berbicara dan Mempresentasikan : Peserta didik mampu

menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan

pengajuan usul, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam

bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu

menggunakan dan memaknai kosakata baru yang memiliki makna denotatif,

konotatif, dan kiasan untuk berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta didik

mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam

berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif,

dan santun. Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati,

empati, peduli, perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan fiksi

melalui teks multimoda. Peserta didik mampu mengungkapkan dan

mempresentasikan berbagai topik aktual secara kritis.

Elemen Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,

pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis,

dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan

metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis.

Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra

secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.

Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang

memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik

menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah


dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata secara

kreatif.

2) Pendidikan Pancasila

Pada fase ini, peserta didik mampu: Menganalisis kronologis lahirnya

Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi negara;

memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke

masa; mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai- nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari; dan mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai

pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan

menggunakan sudut pandang Pancasila.

Memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan Undang- Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memahami Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi;

memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia; memahami peraturan perundang-undangan dan tata

urutannya; dan mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak

dan kewajiban warga negara.

Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan

dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu menerima keragaman dan

perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan

bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di


lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat;

memahami urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya;

menunjukkan contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; dan

menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam menjaga dan

melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya dalam masyarakat

global.

Mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan

Republik Indonesia; menjaga keutuhan wilayah NKRI; menunjukkan perwujudan

demokrasi yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta menunjukkan contoh serta

praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi;

mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang,

dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga

negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya maupun pertahanan

dan keamanan; dan menyusun laporan singkat tentang sistem pemerintahan

Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga

negara, hubungan negara dengan warga negara.

Elemen PANCASILA : Peserta didik mampu menganalisis kronologis

lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi

negara. Peserta didik memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan

bernegara dari masa ke masa. Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan

Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta

melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 : Peserta didik mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai pandangan

hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan menggunakan

sudut pandang Pancasila. Peserta didik memahami periodisasi pemberlakuan dan

perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

memahami Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

sebagai sumber hukum tertinggi. Peserta didik memahami bentuk pemerintahan

yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peserta didik

memahami peraturan perundang- undangan dan tata urutannya; mematuhi

pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara.

Elemen Bhineka Tunggal Ika : Peserta didik mampu mengidentifikasi

keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika, dan mampu menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai

suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi

secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran

dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Peserta didik memahami urgensi

pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; menunjukkan contoh

pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya. Peserta didik menumbuhkan

sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan praktik

nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya dalam masyarakat global.

Elemen Negara Kesatuan Republik Indonesia : Peserta didik

mampu mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai


satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan

Republik Indonesia; peserta didik turut menjaga keutuhan wilayah NKRI. Peserta

didik mampu menunjukkan perwujudan demokrasi yang didasari oleh nilai-nilai

Pancasila serta menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat

warga negara dalam era keterbukaan informasi. Peserta didik mampu

mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang,

dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga

negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya maupun pertahanan

dan keamanan. Peserta didik menyusun laporan singkat tentang sistem

pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan

antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara.

3) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Pada akhir Fase D, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik

memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber

ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam

dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta

didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam

beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa

intelektual besar Islam. Dalam elemen akidah, peserta didik mendalami enam

rukun Iman. Dalam elemen akhlak, peserta didik mendalami peran aktivitas salat

sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga

memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari

kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi

dalam tradisi Islam berdasarkan ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis-Hadis Nabi.
Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam

termasuk ekspresi-ekspresinya. Dalam elemen ibadah, peserta didik memahami

internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep

mu‘āmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan

mengenai ibadah qurban. Dalam elemen sejarah, peserta didik mampu menghayati

penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah,

Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur

sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

Elemen Al-Qura dan Al-Hadist : Peserta didik memahami definisi

Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam.

Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu

menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta

didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar

Islam.

Elemen Akidah : Peserta didik mendalami enam rukun Iman.

Elemen Akhlak : Peserta didik mendalami peran aktivitas salat

sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga

memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari

kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi

dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis- Hadis Nabi.

Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam

termasuk ekspresi-ekspresinya.
Elemen Fikih : Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai

dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep muʿāmalah, riba, rukhsah, serta

mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban.

Elemen Sejarah Peradaban Islam : Peserta didik mampu

menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah,

Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk

memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

4) Matematika

Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah

kontekstual peserta didik dengan menggunakan konsep-konsep dan keterampilan

matematika yang dipelajari pada fase ini. Mereka mampu mengoperasikan secara

efisien bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan

berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah; melakukan pemfaktoran

bilangan prima, menggunakan faktor skala, proporsi dan laju perubahan. Mereka

dapat menyajikan dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linier satu

variabel dan sistem persamaan linier dengan dua variabel dengan beberapa cara,

memahami dan menyajikan relasi dan fungsi. Mereka dapat menentukan luas

permukaan dan volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut)

untuk menyelesaikan masalah yang terkait, menjelaskan pengaruh perubahan

secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang,

luas, dan/atau volume.

Mereka dapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung,

limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring-jaringnya.

Mereka dapat menggunakan sifat-sifat hubungan sudut terkait dengan garis


transversal, sifat kongruen dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat.

Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya.

Mereka dapat melakukan transformasi geometri tunggal di bidang koordinat

Kartesius. Mereka dapat membuat dan menginterpretasi diagram batang dan

diagram lingkaran. Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatu

populasi, menggunakan mean, median, modus, range untuk menyelesaikan

masalah; dan menginvestigasi dampak perubahan data terhadap pengukuran pusat.

Mereka dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang, frekuensi relatif

dan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana.

Elemen Bilangan : Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca,

menulis, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional,

bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi

ilmiah. Mereka dapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan

memberikan estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah (termasuk

berkaitan dengan literasi finansial). Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi

prima dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam

penyelesaian masalah.

Elemen Aljabar : Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali,

memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan

bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar.Mereka

dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk

menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi

dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram

panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat


membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka

dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka

dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan

menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan

sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian

masalah.

Elemen Pengukuran : Di akhir fase D peserta didik dapat

menjelaskan cara untuk menentukan luas lingkaran dan menyelesaikan masalah

yang terkait. Mereka dapat menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan

dan volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan

menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan pengaruh

perubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap

ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.

Elemen Geometri : Di akhir fase D peserta didik dapat membuat

jaring- jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat

bangun ruang tersebut dari jaring-jaringnya. Peserta didik dapat menggunakan

hubungan antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh

dua garis sejajar yang dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan

masalah (termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga,

menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga). Mereka

dapat menjelaskan sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan

segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. Mereka dapat

menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya dalam

menyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua titik pada bidang koordinat
Kartesius). Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal (refleksi, translasi,

rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada bidang koordinat Kartesius

dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

Elemen Analisa Data dan peluang : Di akhir fase D, peserta didik

dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis

data untuk menjawab pertanyaan. Mereka dapat menggunakan diagram batang

dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data. Mereka dapat

mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan data yang

terkait dengan mereka dan lingkungan mereka. Mereka dapat menentukan dan

menafsirkan rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) dari data

tersebut untuk menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan suatu data

terhadap kelompoknya, membandingkan dua kelompok data, memprediksi,

membuat keputusan). Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya

perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data. Peserta didik dapat

menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk

menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana

(semua hasil percobaan dapat muncul secara merata).

5) Bahasa Inggris

Pada akhir Fase D, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan

visual dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam konteks

yang lebih beragam dan dalam situasi formal dan informal. Peserta didik dapat

menggunakan berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, teks khusus

(pesan singkat, iklan) dan teks otentik menjadi rujukan utama dalam mempelajari

bahasa Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
berdiskusi dan menyampaikan keinginan/perasaan. Pemahaman mereka terhadap

teks tulisan semakin berkembang dan keterampilan inferensi mulai tampak ketika

memahami informasi tersirat. Mereka memproduksi teks tulisan dan visual dalam

bahasa Inggris yang terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam. Mereka

memahami tujuan dan pemirsa ketika memproduksi teks tulisan dan visual dalam

bahasa Inggris.

Elemen Menyimak Berbicara : Pada akhir Fase D, peserta didik

menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dan saling bertukar ide,

pengalaman, minat, pendapat dan pandangan dengan guru, teman sebaya dan

orang lain dalam berbagai macam konteks familiar yang formal dan informal.

Dengan pengulangan dan penggantian kosakata, peserta didik memahami ide

utama dan detil yang relevan dari diskusi atau presentasi mengenai berbagai

macam topik yang telah familiar dan dalam konteks kehidupan di sekolah dan di

rumah. Mereka terlibat dalam diskusi, misalnya memberikan pendapat, membuat

perbandingan dan menyampaikan preferensi. Mereka menjelaskan dan

memperjelas jawaban mereka menggunakan struktur kalimat dan kata kerja

sederhana.

By the end of Phase D, students use English to interact and exchange

ideas, experiences, interests, opinions and views with teachers, peers and others

in an increasing variety of familiar formal and informal contexts. With some

repetition and rewording, they comprehend the main ideas and relevant details of

discussions or presentations on a variety of general interest topics. They engage

in discussion such as giving opinions, making comparisons and stating


preferences. They explain and clarify their answers using basic sentence structure

and verb tenses.

Elemen Membaca – Memirsa : Pada akhir fase D, peserta didik

membaca dan merespon teks familiar dan tidak familiar yang mengandung

struktur yang telah dipelajari dan kosakata yang familiar secara mandiri. Mereka

mencari dan mengevaluasi ide utama dan informasi spesifik dalam berbagai jenis

teks. Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk diantaranya teks visual,

multimodal atau interaktif. Mereka mengidentifikasi tujuan eks dan mulai

melakukan inferensi untuk memahami informasi tersirat dalam sebuah teks. \

By the end of Phase D, students independently read and respond to

familiar and unfamiliar texts containing predictable structures and familiar

vocabulary. They locate and evaluate main ideas and specific information in texts

of different genres. These texts may be in the form of print or digital texts,

including visual, multimodal or interactive texts. They identify the purpose of texts

and begin to make inference to comprehend implicit information in the text.

Elemen Menulis – Mempresentasikan : Pada akhir Fase D, peserta

didik mengomunikasikan ide dan pengalaman mereka melalui paragraf sederhana

dan terstruktur, menunjukkan perkembangan dalam penggunaan kosakata spesifik

dan struktur kalimat sederhana. Menggunakan contoh, mereka membuat

perencanaan, menulis, dan menyajikan teks informasi, imajinasi dan persuasi

dengan menggunakan kalimat sederhana dan majemuk untuk menyusun argumen

dan menjelaskan atau mempertahankan suatu pendapat.

By the end of Phase D, students communicate their ideas and

experience through simple, organized paragraphs, demonstrating a developing


use of specific vocabulary and simple sentence structures. Using models, they

plan, create and present informative, imaginative and persuasive texts in simple

and compound sentences to structure arguments and to explain or justify a

position. They include basic information and detail, and also vary their sentence

construction in their writing. Students express ideas in the present, future, and

past tenses. They use time markers, adverbs of frequency and common

conjunctions to link ideas. Their attempts to spell new words are based on known

English letter-sound relationships and they use punctuation and capitalization

with consistency.

6) Ilmu Pengetahuan Alam

Berbekal capaian pembelajaran yang telah diperoleh di fase

sebelumnya, peserta didik mendeskripsikan bagaimana hukum-hukum alam

terjadi pada skala mikro hingga skala makro dan membentuk sistem yang saling

bergantung satu sama lain. Pada fase ini, peserta didik mengimplementasikan

pemahaman terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari untuk membuat

keputusan serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari.

Elemen Pemahaman IPA : Pada akhir fase D, peserta didik mampu

melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang

diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik

dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. Peserta didik dapat

mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta

sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem

organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan


sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada

sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem

pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar

makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah

dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik. mengidentifikasi

pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta

mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan

memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha

dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang

diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor Peserta didik

memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik

memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk

alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari

Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala

kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari- hari. Peserta didik mengelaborasikan

pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya

dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang

terjadi dalam rangka mitigasi bencana. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran

sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi

(asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali

sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian

lingkungan. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang


benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan

lingkungan.

Elemen Keterampilan proses :

Mengamati Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan

pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang

diamati.

Mempertanyakan dan memprediksi Secara mandiri, peserta didik

dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan

dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.

Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik

merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi

yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik

menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.

Memproses, menganalisis data dan informasi Menyajikan data dalam

bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau

hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari

penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta

menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik

kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

Mengevaluasi dan refleksi, Mengevaluasi kesimpulan melalui

perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan

proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada

metodologi.
Mengomunikasikan hasil, Mengomunikasikan hasil penyelidikan

secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang

sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format

yang ditentukan.

7) Informatika

Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami dampak dan

menerapkan etika sebagai warga digital, memahami komponen, fungsi, cara kerja,

dan kodifikasi data sebuah komputer serta proses kodifikasi dan penyimpanan

data dalam sistem komputer, jaringan komputer, dan internet, mengakses,

mengolah, dan mengelola data secara efisien, terstruktur, dan sistematis,

menganalisis, menginterpretasi, dan melakukan prediksi berdasarkan data dengan

menggunakan perkakas atau secara manual, menerapkan berpikir komputasional

secara mandiri untuk menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume

kecil dan mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang lain,

mengembangkan atau menyempurnakan program dalam bahasa blok (visual),

menggunakan berbagai aplikasi untuk berkomunikasi, mencari, dan mengelola

konten informasi, serta bergotong royong untuk menciptakan produk dan

menjelaskan karakteristik serta fungsi produk dalam laporan dan presentasi yang

menggunakan aplikasi.

Elemen BK : Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan

berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dalam menyelesaikan

persoalan dengan data diskrit bervolume kecil dan mendisposisikan berpikir

komputasional dalam bidang lain terutama dalam literasi, numerasi, dan literasi

sains (computationally literate)


Elemen TIK : Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan

praktik baik dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi, aplikasi

peramban untuk pencarian informasi di internet, content management system

(CMS) untuk pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk

mendukung pembuatan laporan, presentasi serta analisis dan interpretasi data.

Elemen SK : Pada akhir fase D, peserta didik mampu

mendeskripsikan komponen, fungsi, dan cara kerja komputer yang membentuk

sebuah sistem komputasi, serta menjelaskan proses dan penggunaan kodifikasi

untuk penyimpanan data dalam memori komputer.

Elemen JKI: Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami

konektivitas jaringan lokal, komunikasi data via ponsel, konektivitas internet

melalui jaringan kabel dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet).

Elemen AD : Pada akhir fase D, peserta didik mampu mengakses,

mengolah, mengelola, dan menganalisis data secara efisien, terstruktur, dan

sistematis untuk menginterpretasi dan memprediksi sekumpulan data dari situasi

konkret sehari-hari yang berasal dari suatu sumber data dengan menggunakan

perkakas TIK atau manual.

Elemen AP: Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami

objek-objek dan instruksi dalam sebuah lingkungan pemrograman blok (visual)

untuk mengembangkan program visual sederhana berdasarkan contoh-contoh

yang diberikan, mengembangkan karya digital kreatif (game,animasi, atau

presentasi), menerapkan aturan translasi konsep dari satu bahasa visual ke bahasa

visual lainnya,dan mengenal pemrograman tekstual sederhana.


Elemen DSI : Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami

ketersediaan data dan informasi lewat aplikasi media sosial, memahami

keterbukaan informasi, memilih informasi yang bersifat publik atau privat,

menerapkan etika dan menjaga keamanan dirinya dalam masyarakat digital.

Elemen PLB : Pada akhir fase D, peserta didik mampu bergotong

royong untuk mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi,

menguji, dan menyempurnakan artefak komputasional sebagai solusi persoalan

masyarakat serta mengomunikasikan produk dan proses pengembangannya dalam

bentuk karya kreatif yang menyenangkan secara lisan maupun tertulis.

8) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki

kesadaran akan keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan

terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah

dengan karakteristik masyarakat dan memahami potensi sumber daya alam serta

kaitannya dengan mitigasi kebencanaan. Ia juga mampu menganalisis hubungan

antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan

kemajemukan budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling

berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis

peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.

Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap

perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis

perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami tantangan

pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya

sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan
global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif. Peserta

didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui

pendekatan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya

dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi

berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan.

Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi melalui studi

pustaka, studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik

pengumpulan informasi lainnya. Merencanakan dan mengembangkan

penyelidikan. Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan memilih,

mengolah dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi

dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.

Elemen Pemahaman Konsep : Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri serta mampu

berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan

antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat dan memahami

potensi sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan. Ia juga

mampu menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara

terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami bagaimana

masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia

mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong

pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki

kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia

dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik

memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju.


Ia menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di

tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan ikut memberikan

kontribusi yang positif.

Keterampilan Proses : Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu

memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan

keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus

5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan

jawaban- jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan

informasi melalui studi pustaka, studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi,

kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya. merencanakan dan

mengembangkan penyelidikan. Peserta didik mengorganisasikan informasi

dengan memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses

analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi

informasi. Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan

mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi

prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil

tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan non-

digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan

mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non

digital, dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman

belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan proyek lanjutan

dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.

9) Seni Rupa
Di akhir fase D, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya

secara visual sebagai ekspresi kreatif dengan rinci, ditandai penguasaan ruang,

proporsi dan gestur, baik secara mandiri dan/atau berkelompok. Diharapkan pada

akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik telah

mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur

yang mewakili perasaan dan empati peserta didik. Selain itu, peserta didik juga

dapat menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni rupa berdasarkan

pada pengamatannya terhadap karya seni rupa tersebut.

Mengalami (Experiencing) Pada akhir fase D, peserta didik mampu

mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman dan

pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan atau empatinya secara visual

dengan menggunakan proporsi, gestur dan ruang. Peserta didik terbiasa

menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar yang tepat dalam menggambar,

mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.

Menciptakan (Making/Creating) Pada akhir fase D, peserta didik mampu

menciptakan karya seni dengan menggunakan dan menggabungkan pengetahuan

elemen seni rupa atau prinsip desain dan keterampilan yang telah dipelajari

sebelumnya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu.

Merefleksikan (Reflecting) Pada akhir fase D, peserta didik mampu

mengevaluasi dan menganalisa efektivitas pesan dan penggunaan medium sebuah

karya pribadi maupun orang lain, serta menggunakan informasi tersebut untuk

merencanakan langkah pembelajaran selanjutnya.

Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically) Pada

akhir fase D, peserta didik mampu berkarya dan mengapresiasi berdasarkan


perasaan, empati dan penilaian pada karya seni secara ekspresif, produktif,

inventif dan inovatif. Peserta didik mampu menggunakan kreativitasnya,

mengajukan pertanyaan yang bermakna dan mengembangkan gagasan untuk

memecahkan masalah, menjawab tantangan dan peluang yang ada di lingkungan

sekitarnya. Peserta didik mampu melihat hubungan dengan bidang keilmuan

lainnya. Peserta didik mampu mencari alternatif alat, dan bahan untuk membuat

karya, berdasarkan ketersediaan sumber daya di sekitarnya

Berdampak(Impacting) Pada akhir fase D, peserta didik mampu membuat

karya sendiri atas dasar perasaan, minat, dan sesuai akar budaya sehari-hari.

d. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan Proyek Penguatan Pelajar Pancasila merupakan kegiatan yang

dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih

memperdalam dan menghayati materi Pelajaran yang telah dipelajari dalam

kegiatan intrakurikuler di dalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara

individual maupun kelompok. Ada beberapa bentuk kegiatan penguatan di SMP

Negeri 03 Ngantang Satu Atap.

Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP

Negeri 03 Ngantang Satu Atap dilaksanakan pada akhir semester. Peseta didik

harus menyelesaikan 2 tema di tiap semester dengan alokasi waktu 4 minggu.

Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan

pemilihan tema ditentukan oleh guru pengampu. Hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah dalam penilaian. Pelaksanaan proyek tersebut adalah kolaborasi

antara beberapa mata Pelajaran namun dengan penilaian yang dan jenis proyek

yang berbeda tiap mata Pelajaran.


Alur /tahapan pelaksanaan proyek yang tiap mata pelajaran adalah:

(1) penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran

dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas; (2) tiap kelas menentukan tema

yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran masing-masing

kelas; (3) guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menetukan

kolaborator yang sesuai; (4) kelompok mata pelajaran kemudian mendesain

proyek yang sesuai dengan tema yang dipilih; (5) guru mata pelajaran

kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta Lembar

Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan

mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah

kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini antara lain: (1) mengambil topik

yang sesuai dengan realitas dengan menentukan pertanyaan mendasar untuk

memulai proyek; (2) mendesain pelaksaan proyek ; (3) menyusun jadwal

proyek; (4) memonitor peserta didik dan kemajuan proyek ; (5) menguji hasil;

(6) mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.

Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata Pelajaran,

pembina dan wali kelas dengan tetap melibatkan orang tua baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pihak sekolah mengadakan pemantauan

terkait kegiatan proyek tersebut


Berikut adalah Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dirancang SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap Tahun Pelajaran

2022/2023.

1. Proyek Semester Gasal

RANCANGAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Tema I: KEWIRAUSAHAAN

WAKTU
KELA SEMES TAHAPAN
TEMA TOPIK DIMENSI PPP SUBELEMEN YANG DISASAR PELAKSA
S TER PELAKSANAAN
NAAN

VII Gasal Kewira Wirausaha yang Pengenalan 1. Mandiri 1.1 Pemahaman diri dan situasi yang di terlampir

usahaan bertanggung Kontekstualisasi 2. Kreatif hadapi

jawab Aksi 3. Bergotong 1.2 Regulasi diri, pengendalian diri untuk

Refleksi dan Tindak Royong dapat mencapai suatu tujuan tertentu


WAKTU
KELA SEMES TAHAPAN
TEMA TOPIK DIMENSI PPP SUBELEMEN YANG DISASAR PELAKSA
S TER PELAKSANAAN
NAAN

Lanjut 2.1. menghasilkan gagasan yang

orisinil

2.2. menghasilkan karya dan tindakan

yang orisinal

2.3. memiliki keluwesan berpikir

dalam mencari alternatif solusi

permaslahan

3.1. kolaboratif

3.2. kepedulian

3.3. berbagi
PEKAN PROJEK TEMA 1
KEWIRAUSAHAAN ( WIRAUSAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB)
AGUSTUS (22 s.d 27 Agustus 2022) SEPTEMBER (19 s.d 24 September 2022)
Proj ek P5 Pr ojek P5
Jam Jam
Hari Waktu Hari Waktu
Ke 7a 7b Ke 7a 7b

07.20 - 08.00 1 UPACARA UPACARA 07.20 - 08.00 1 UPACARA UPACARA


08.00 - 08.40 2 UPACARA UPACARA 08.00 - 08.40 2 UPACARA UPACARA
08.40 - 09.20 3 MAT ERI 1 MAT ERI 1 08.40 - 09.20 3 MAT ERI 11 MAT ERI 11

S E N IN

S E N IN
09.20 - 10.00 4 MAT ERI 1 MAT ERI 1 09.20 - 10.00 4 MAT ERI 11 MAT ERI 11
10.20 - 11.00 5 MAT ERI 2 MAT ERI 2 10.20 - 11.00 5 MAT ERI 11 MAT ERI 11
11.00 - 11.40 6 MAT ERI 2 MAT ERI 2 11.00 - 11.40 6 MAT ERI 11 MAT ERI 11
11.40 - 12.20 7 MAT ERI 2 MAT ERI 2 11.40 - 12.20 7 MAT ERI 12 MAT ERI 12
12.20 - 13.00 8 MAT ERI 2 MAT ERI 2 12.20 - 13.00 8 MAT ERI 12 MAT ERI 12
07.20 - 08.00 1 MAT ERI 3 MAT ERI 3 07.20 - 08.00 1 MAT ERI 12 MAT ERI 12
08.00 - 08.40 2 MAT ERI 3 MAT ERI 3 08.00 - 08.40 2 MAT ERI 12 MAT ERI 12
08.40 - 09.20 3 MAT ERI 4 MAT ERI 4 08.40 - 09.20 3 MAT ERI 12 MAT ERI 12

SEL A SA

SEL A SA
09.20 - 10.00 4 MAT ERI 4 MAT ERI 4 09.20 - 10.00 4 MAT ERI 12 MAT ERI 12
10.20 - 11.00 5 MAT ERI 5 MAT ERI 5 10.20 - 11.00 5 MAT ERI 12 MAT ERI 12
11.00 - 11.40 6 MAT ERI 5 MAT ERI 5 11.00 - 11.40 6 MAT ERI 12 MAT ERI 12
11.40 - 12.20 7 MAT ERI 6 MAT ERI 6 11.40 - 12.20 7 MAT ERI 13 MAT ERI 13
12.20 - 13.00 8 MAT ERI 6 MAT ERI 6 12.20 - 13.00 8 MAT ERI 13 MAT ERI 13
07.20 - 08.00 1 MAT ERI 7 MAT ERI 7 07.20 - 08.00 1 MAT ERI 13 MAT ERI 13
08.00 - 08.40 2 MAT ERI 7 MAT ERI 7 08.00 - 08.40 2 MAT ERI 13 MAT ERI 13
08.40 - 09.20 3 MAT ERI 7 MAT ERI 7 08.40 - 09.20 3 MAT ERI 14 MAT ERI 14

RABU

RA BU
09.20 - 10.00 4 MAT ERI 7 MAT ERI 7 09.20 - 10.00 4 MAT ERI 14 MAT ERI 14
10.20 - 11.00 5 MAT ERI 7 MAT ERI 7 10.20 - 11.00 5 MAT ERI 14 MAT ERI 14
11.00 - 11.40 6 MAT ERI 7 MAT ERI 7 11.00 - 11.40 6 MAT ERI 14 MAT ERI 14
11.40 - 12.20 7 MAT ERI 7 MAT ERI 7 11.40 - 12.20 7 MAT ERI 14 MAT ERI 14
12.20 - 13.00 8 MAT ERI 7 MAT ERI 7 12.20 - 13.00 8 MAT ERI 14 MAT ERI 14
07.20 - 08.00 1 MAT ERI 7 MAT ERI 7 07.20 - 08.00 1 MAT ERI 14 MAT ERI 14
08.00 - 08.40 2 MAT ERI 7 MAT ERI 7 08.00 - 08.40 2 MAT ERI 14 MAT ERI 14
08.40 - 09.20 3 MAT ERI 8 MAT ERI 8 08.40 - 09.20 3 MAT ERI 15 MAT ERI 15

K A M IS

K A M IS
09.20 - 10.00 4 MAT ERI 8 MAT ERI 8 09.20 - 10.00 4 MAT ERI 15 MAT ERI 15
10.20 - 11.00 5 MAT ERI 8 MAT ERI 8 10.20 - 11.00 5 MAT ERI 15 MAT ERI 15
11.00 - 11.40 6 MAT ERI 8 MAT ERI 8 11.00 - 11.40 6 MAT ERI 15 MAT ERI 15
11.40 - 12.20 7 MAT ERI 8 MAT ERI 8 11.40 - 12.20 7 MAT ERI 15 MAT ERI 15
12.20 - 13.00 8 MAT ERI 8 MAT ERI 8 12.20 - 13.00 8 MAT ERI 15 MAT ERI 15
07.00 - 08.00 1 Jum'at Bersih Jum'at Bersih 07.00 - 08.00 1 Jum'at Bersih Jum'at Bersih
08.00 - 08.40 2 SENAM P3 SENAM P3 08.00 - 08.40 2 SENAM P3 SENAM P3
08.40 - 09.20 3 SENAM P3 SENAM P3 08.40 - 09.20 3 SENAM P3 SENAM P3

JUMA T

JUMAT
09.40 - 10.20 4 GAME GAME 09.40 - 10.20 4 GAME GAME
10.20 - 11.00 5 GAME GAME 10.20 - 11.00 5 GAME GAME
6 6
7 7
8 8
07.20 - 08.00 1 MAT ERI 9 MAT ERI 9 07.20 - 08.00 1 MAT ERI 15 MAT ERI 15
08.00 - 08.40 2 MAT ERI 9 MAT ERI 9 08.00 - 08.40 2 MAT ERI 15 MAT ERI 15
08.40 - 09.20 3 MAT ERI 10 MAT ERI 10 08.40 - 09.20 3 MAT ERI 15 MAT ERI 15
SA B T U

SA B T U
09.20 - 10.00 4 MAT ERI 10 MAT ERI 10 09.20 - 10.00 4 MAT ERI 15 MAT ERI 15
10.20 - 11.00 5 MAT ERI 11 MAT ERI 11 10.20 - 11.00 5 MAT ERI 16 MAT ERI 16
11.00 - 11.40 6 MAT ERI 11 MAT ERI 11 11.00 - 11.40 6 MAT ERI 16 MAT ERI 16
11.40 - 12.20 7 MAT ERI 11 MAT ERI 11 11.40 - 12.20 7 MAT ERI 16 MAT ERI 16
12.20 - 13.00 8 MAT ERI 11 MAT ERI 11 12.20 - 13.00 8 MAT ERI 16 MAT ERI 16
RANCA
NGAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Tema II : Kearifan Lokal

SUBELEMEN
TAHAPAN WAKTU
KELAS SEMESTER TEMA TOPIK DIMENSI PPP YANG
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
DISASAR

VII Ganjil Kearifan Eksplorasi 1. Menginspirasi 1. Kebhinekaa Mengenal dan

Lokal Rempah 2. Mencipatakan Global menghargai

desa Jombok 3. Mendidikasikan budaya

Mendalami

budaya dan

identitas budaya

2. Kreatif Menghasilkan
SUBELEMEN
TAHAPAN WAKTU
KELAS SEMESTER TEMA TOPIK DIMENSI PPP YANG
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
DISASAR

gagasan yang

orisinal

Menghasilkan

karya dan

tindakan yang

Orisinal

Memiliki

keluwesan

berpikir dalam
SUBELEMEN
TAHAPAN WAKTU
KELAS SEMESTER TEMA TOPIK DIMENSI PPP YANG
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
DISASAR

mencari alternatif

solusi

permasalahan

3. Bernalar Memperoleh dan

Kritis Memproses

informasi dan

gagasan

Mengajukan

pertanyaan

Mengidentifikasi,

mengklarifikasi,
SUBELEMEN
TAHAPAN WAKTU
KELAS SEMESTER TEMA TOPIK DIMENSI PPP YANG
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
DISASAR

dan mengolah

informasi dan

gagasan

Menganalisis dan

Mengevaluasi

penalaran

Merefleksi dan

mengevaluasi

pemikirannya

sendiri
SUBELEMEN
TAHAPAN WAKTU
KELAS SEMESTER TEMA TOPIK DIMENSI PPP YANG
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
DISASAR

Mandiri Pemahaman diri

dan situasi

Mengenali

kualitas dan minat

diri serta

tantangan yang

dihadapi
2. Proyek Semester Genap

RANCANGAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Tema III:

(menunggu hasil evaluasi P5 semester 1)

SUBELEMEN
KELA DIMENSI WAKTU
SEMESTER TEMA TOPIK TAHAPAN PELAKSANAAN YANG
S PPP PELAKSANAAN
DISASAR

VII Genap ●
RANCANGAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Tema IV:

(menunggu hasil evaluasi P5 semester 1)

SUBELEMEN
KELA DIMENSI WAKTU
SEMESTER TEMA TOPIK TAHAPAN PELAKSANAAN YANG
S PPP PELAKSANAAN
DISASAR

VII Genap ●
c. Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu ekstrakurikuler wajib dan

pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu Kepramukaan dan Keagamaan (terutama bagi

peserta didik yang belum bisa membaca Al Quran). Ekstrakurikuler pilihan yang

dikembangkan dan diselenggarakan sesuai bakat dan minat peserta didik.

Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan wajib diikuti seluruh peserta didik.

Kegiatan ini dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan reguler. Kegiatan ekstra

wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai suplemen pencapaian profil pelajar

Pancasila. Ekstrakuriler wajib kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta

didik (kleas VII, VIII, IX) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu.

Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik kelas VII,

dan VIII, alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan dilaksanakan pada

siang/sore hari. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan

bakat minat peserta didik, sehingga mampu menggali potensi peserta didik.

Tabel 3.2 Kegiatan Ekstrakurikuler

PIHAK
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN
TERKAIT

I. WAJIB

1. Kepramukaan Peserta didik Peserta didik kelas Peserta didik,

diharapkan VII, VIII, IX Pelatih ,

mampu memiliki Pendamping

sikap kemandirian Pelatih

kepemimpinan,

kebhinekaan
PIHAK
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN
TERKAIT

global,

kreatif,

disiplin,

tanggungjawab

dan semangat

nasionalisme

dan kegotong-

royongan

2. Keagamaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik,

mampu membaca muslim kelas VII, Pelatih ,

Al Quran VIII, IX yang Pendamping

belum dapat Pelatih

membaca Al Quran

II. PILIHAN

A. Keagamaan

1. Baca Tulis Peserta didik Peserta didik Peserta didik,

Al Quran (B) mampu muslim kelas VII Pelatih ,

mengembangkan dan VIII Pendamping

bakat Pelatih

minatnya dalam

bidang

keagamaan dan
PIHAK
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN
TERKAIT

memperoleh juara

pada

lomba dengan

berkarakter

beriman, bertqwa

kepada

Tuhan YME dan

berakhkak

Mulia

B. Olahraga

Sepakbola Peserta didik Peserta didik kelas Peserta didik,

mampu VII, VIII yang Pelatih ,

mengembangkan memiliki bakat Pendamping

bakat pada cabang sepakbola Pelatih

sepakbola dan

mengikuti

kejuaraan.

Bola Voli Peserta didik Peserta didik kelas Peserta didik,

mampu VII, VIII yang Pelatih ,

mengembangkan memiliki bakat bola Pendamping

bakat pada cabang voli Pelatih

bola voli dan


PIHAK
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN
TERKAIT

mengikuti

kejuaraan.

Pencak Silat Peserta didik Peserta didik kelas Peserta didik,

mampu VII, VIII yang Pelatih ,

mengembangkan memiliki bakat Pendamping

bakat pada cabang pencak silat Pelatih

pencak silat dan

mengikuti

kejuaraan.

C. Seni dan Budaya

Tari Tradisional Peserta didik Peserta didik kelas Peserta didik,

mampu melatih VII, VIII yang Pelatih ,

percaya diri, memiliki bakat tari Pendamping

melestarikan Pelatih

budaya dan

mengikuti

kejuaraan.

2. Pengaturan Beban Belajar

Kurikulum di SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap dikembangkan

dengan memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual,

keterampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang

dilaksanakan dalam bentuk Pembelajaran berbasis tema atau integrated


curriculum pada mata Pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan

Alam-Sosial, dan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mata Pelajaran Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti, Seni, Matematika dan PJOK dilaksanakan dalam bentuk

parsial. Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 5 hari masuk

sekolah.

Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa

komponen antara lain muatan Pembelajaran intrakurikuler, Proyek Penguatan

Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.

Pengaturan beban belajar dan muatan Pembelajarannya di SMP Negeri 03

Ngantang Satu Atap diatur sebagai berikut:

No Muatan Beban Pengaturan

Pembelajaran Belajar

1. a Beban belajar ini memuat semua

. mata Pelajaran yang bersifat

nasional. Materi Pembelajaran setiap

Wajib b mata Pelajaran mengacu pada

. Capaian Pembelajaran.

Diatur dalam kegiatan regular.

Intrakurikuler c

a. Memuat mata Pelajaran Bahasa Daerah

(Bahasa Jawa) yang sesuai karakterisrik

Tambaha Provinsi Jawa Timur.

n b. Bimbingan Konseling.
2. Proyek a. Muatan Pembelajaran mengacu pada 6

Penguatan dimensi projek Profil Pelajar Pancasila.

Profil Wajib

Pelajar b. Diatur dalam kegiatan projek.

Pancasila

3 a. Memiliki muatan yang menjadi

kebutuhan dan karakteristik SMP

Ekstrakurikuler Tambaha Model

n b. Diatur dalam kegiatan di luar

kegiatan regular dan proyek PPP

Sedangkan pembagian alokasi waktu per tahun bisa dilihat pada tabel 3.1.

Pengaturan alokasi waktu perminggu sesuai dengan Permendikbud tentang

Prinsip Dasar Kurikulum Operasional Sekolah adalah total 31 jam Pelajaran tatap

muka tiap minggu sudah termasuk mata Pelajaran muatan lokal 2 jam Pelajaran

sesuai dengan Peraturan Gubernur. Adapun pelaksanaan proyek Profil Pelajar

Pancasila dilaksanakan 20% dari total waktu Pembelajaran yang ada.


TABEL BEBAN BELAJAR

STRUKTUR KURIKULUM SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Juli 2022 Agustus 2022 September 2022 Oktober 2022 November Desember 2022 Smt. Gasal
N 2022
Mata
o. M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M Int Proye Jm
Pelajar

an 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 ra kt l

Pend.

1 Agama dan 3 8 38

Budi Pekerti 0

2 PPKn 3 8 38

Bahasa
3 7 2 95
Indonesia
5 0

4 Matematika 6 1 76

0 6

5 IPA 6 1 76
Juli 2022 Agustus 2022 September 2022 Oktober 2022 November Desember 2022 Smt. Gasal
N 2022
Mata
o. M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M Int Proye Jm
Pelajar

an 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 ra kt l

0 6

6 IPS 4 1 57

5 2

Bahasa
7 4 1 57
Inggris
5 2

8 PJOK 3 8 38

9 Informati 3 8 38

ka 0

Mapel
1 3 8 38
Pilihan
0 0

Mulok
Juli 2022 Agustus 2022 September 2022 Oktober 2022 November Desember 2022 Smt. Gasal
N 2022
Mata
o. M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M Int Proye Jm
Pelajar

an 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 ra kt l

1 (Bahasa 3 8 38

1 Jawa) 0

Jumlah 46 124 58

5 9
3. Program Inklusif

Program Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan

yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang

memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat

istimewa untuk mengikuti pendidikan atau Pembelajaran dalam

lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada

umumnya.

SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap belum termasuk sekolah

inklusif, namun SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap berusaha

mewadahi keadilan dalam pendidikan dimana SMP Negeri 03 Ngantang

Satu Atap menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang

kemampuan diri. Dalam memfasilitasi program tersebut SMP Negeri 03

Ngantang Satu Atap merencanakan program inklusif dengan cara

pembimbingan individu pada peserta didik yang berkebutuhan khusus,

baik akademik maupun non-akademik dengan melibatkan berbagai

pihak. Pihak tersebut diantaranya orang tua dan psikolog. Diharapkan

peserta didik yang berkebutuhan khusus mampu mengembangkan

kemampuan yang mereka miliki. Evaluasi dari kegiatan ini

direncanakan tiap trimester oleh dewan guru dan pihak- pihak yang

berkompeten.

4. Kriteria Kenaikan Kelas


Kriteria kenaikan kelas khusus bagi peserta didik kelas VII Tahun

Pelajaran 2022/2023 mengacu pada Pedoman Pembelajaran dan

Asesmen, ditetapkan sebagai berikut:

ASPEK DESKRIPSI

Laporan Kemajuan Belajar Memiliki nilai seluruh mata pelajaran pada semester

gasal dan semester genap dengan rata-rata

keseluruhan minimal 76 (tujuh puluh enam), dengan

nilai terendah setiap mata pelajaran dan/atau muatan

lokal 70 (tujuh puluh)

Laporan Pencapaian Peserta Didik memiliki Rapor Projek Penguatan

Proyek Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila

Pancasila

Portofolio Peserta Didik Peserta didik memiliki dokumen portofolio

Ekstrakurikuler/prestasi/ Mengikuti 1 ekstra wajib dan 1 ekstra pilihan dengan

penghargaan peserta didik nilai minimal Baik

Tingkat Kehadiran Ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 8 hari

dalam satu semester


BAB IV

RENCANA PEMBELAJARAN

Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses

pembelajaran secara sistematis dan terperinci. Rencana Pembelajaran disusun

oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran baik secara regular

maupun proyek. Dengan penyusunan rencana pembelajaran yang baik akan

menjadi modal dasar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran lebih efektif

dan efisien. Rencana pembelajaran dan asesmen intrakurikuler SMP Negeri 03

Ngantang Satu Atap khusus untuk kelas VII terdiri dari (a)

Analisis/Penghitungan Minggu dan Jam Pelajaran Efektif; (b) Pengaturan Beban

Belajar dan Muatan Pembelajaran; (c) Analisis/Pemetaan Capaian Pembelajaran

untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran; (d)

Program Tahunan, (e ) Program Semester; dan (f) Modul Ajar. Alternatif format

perangkat rencana pembelajaran dikembangkan secara khas oleh manajemen

SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap sebagaimana dalam lampiran kurikulum

operasional ini.

A. Rencana Pembelajaran Intrakurikuler

Berdasarkan capaian pembelajaran diawal tahun pelajaran 2022/2023 guru

menyusun:

1) Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu tahun, disusun dengan

komponen capaian pembelajaran, capaian elemen, alur tujuan

pembelajaran, alokasi waktu dan Alternatif Materi/

Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran,
2) Silabus, disusun dengan memuat komponen tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, alokasi waktu, dan penilaian,

3) RPP, mengacu pada surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang

penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran,

4) Pogram tahunan, merupakan sebaran materi dalam satu tahun,

komponen yang terdapat semester, kegiatan pembelajaran, alokasi

waktu, dan keterangan,

5) Perhitungan Alokasi waktu berisi format jumlah minggu yang

efektif dalam satu tahun, dan

6) Distribusi Alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang yang

dilakukan dalam satu tahun. (contoh terlampir)

B. Rencana Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dilakukan Dengan Pertimbangan Wilayah SMP Negeri 3 Ngantang Satu

Atap yang berada di daerah pertanian dan peternakan

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema 1 : Kewirausahaan

Usaha Pasteurisasi Susu Sapi

Penanggung Jawab kegiatan : Koordinator Komite Pendidikan

Jenjang : SMP (Fase D)

Kelas : VII

Tema / Topik Projek : menjadi wirausaha yang bertanggung jawab

Waktu : dua pekan projek

Deskripsi Projek :

Berwirausaha merupakan sebuah kemandirian yang diperoleh seseorang

melalui proses menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Menjadi pilihan untuk bisa
mandiri dalam berwirausaha sendiri memiliki tanggung jawab terhadap beberapa

pihak, antara lain tanggung jawab terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap

pelanggan, tanggung jawab terhadap tenaga kerja, dan tanggung jawab terhadap

sosial. Sehingga wirausaha juga diharapkan untuk dapat memberikan dampak

yang berkesinambungan terhadap pihak-pihak tersebut.

Dengan mengangkat tema Kewirausahaan dan mengacu kepada dimensi

Profil Pelajar Pancasila, Projek “Wirausaha Yang Bertanggung Jawab” ini

bertujuan untuk memberikan wawasan dan sebagai pendidikan awal siswa

terhadap proses dan tahapan dalam berwirausaha serta membentuk siswa untuk

menjadi wirausaha yang peduli dan bertanggung jawab.

Tahapan dalam Projek Wirausaha disusun melalui Konsep Proses

Berfikir Projek Wirausaha, yaitu eksplorasi - identifikasi - ideasi - visualisasi -

evaluasi dan persuasi. Masing-masing tahapan akan dijelaskan kedalam alur dan

tahapan pada Projek Wirausaha Yang Bertanggung Jawab.

Salah satu tujuan yang ditetapkan dalam Penguatan Projek Pelajar

Pancasila adalah dengan memberikan pembelajaran lapangan dan melakukan aksi

nyata dalam menjawab tema masing-masing, oleh karena itu dalam pelaksanaan

projek tema kewirausahaan peserta didik diharap aktif dan partisipatif dalam

proses belajarnya. Diperlukan kolaborasi dengan pihak lain untuk bisa turut

mendukung berhasilnya projek “Wirausaha Yang Bertanggung Jawab”.

Makna Wirausaha Yang Bertanggung Jawab dalam projek ini adalah

wirausaha yang mandiri dan dalam kegiatan ini usahanya orientasi yang ingin

dicapai adalah menjadi solusi dari sebuah permasalahan, atau wirausaha yang

menjalankan bisnis membawa sebuah solusi yang dibutuhkan oleh masyarakat,


tetapi tetap dengan membawa nilai ekonomis dalam bisnisnya. Kategori

Wirausaha Yang Bertanggung Jawab bisa menjadi solusi terhadap salah satu

kategori isu : Lingkungan, Pendidikan, Transportasi, Pariwisata, Gaya Hidup,

Kesehatan, Makanan, dan Umum.

Tugas :

Pelaporan :

1. Video

2. Publikasi laporan tertulis

3. Dokumentasi Foto

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema 1 : Kearifan Lokal

Pembuatan Jamu rempah (Empon Empon)

Penanggung Jawab kegiatan : Koordinator Komite Pendidikan

Jenjang : SMP (Fase D)

Kelas : VII

Tema / Topik Projek : Eksplorasi Rempah Desa Jombok

Waktu : dua pekan projek

Deskripsi Projek :

Eksplorasi Eksplorasi Rempah Desa Jombok menjadi salah projek

yang menarik untuk dilakukan sebagai aktivitas pembelajaran berbasis kearifan

local untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila. Projek ini bertujuan untuk

mengangkat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Indonesia melalui tanaman

empon-empon yang dipercaya memberikan efek yang baik bagi kesehatan, yang
dimasukkan dalam pengalaman belajar yang kontekstual bagi siswa, guru, dan

masyarakat sekolah lainnya.

Projek ini mengikuti tiga tahapan yaitu: inspirasi (inspiring), cipta

(creating) dan dedikasi (dedicating). Di tahapan inspirasi, guru dan siswa akan

menjalani pengalaman nyata yang berhubungan dengan empon-empon mulai dari

kegiatan berinteraksi langsung dengan masyarakat yang berkaitan erat dengan

tanaman empon-empon, menggali informasi tentang empon-empon dan kebutuhan

informasi lainnya yang memberikan inspirasi, gambaran dan pemahaman bersama

antara guru dan siswa.

Di tahapan cipta, guru dan siswa akan belajar bersama membuat

olahan empon-empon menjadi olahan sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Di

tahapan dedikasi, olahan sehat empon-empon akan dipresentasikan dalam bentuk

nyata melalui kegiatan selebrasi dan didedikasikan kepada komunitas yang

membutuhkan

Melalui projek ini, siswa diharapkan berproses melalui pengalaman

belajarnya untuk mencapai 4 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Kebhinekaan

Global, Kreatif, Bernalar Kritis dan Mandiri dengan sub elemen dan capaian

Kearifan Lokal fase D.

C. Alur Tujuan Pembelajaran

Alur Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun

secaral ogis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur

ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dari hari kehari. Sedangkan yang dimaksud Modul Ajar sama seperti

halnya RPP, namun dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar


aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai

siswa. Perangkat ajar kurikulum Sekolah penggerak berupa Alur Tujuan

Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar ini diharapkan membantu guru mengajar

menggunakan metode terdiferensiasi.

Alur Pembelajaran (AP)adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang

tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan

pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear

sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk

mengukur CP (Capaian Pembelajaran)

Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran

sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran. Alur ini

menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP (Capaian Pembelajaran) di

akhir fase tersebut. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran harus disusun secara

kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

Guru berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing, yang

terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah menyediakan beberapa set

alur untuk digunakan sebagai contoh pengembangan kurikulum yang siap

digunakan satuan pendidikan, dan panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

Alur tujuan pembelajaran harus mencakup kompetensi, konten dan

variasi. Adapun yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan yang dapat

didemontrasikan atau dikuasi oleh peserta didik. Konten adalah materi atau

konsep utama yang perlu dipahami peserta didik di akhir satu unit pembelajaran.

Sedangkan yang dimaksud variasi adalah keterampilan berpikir yang perlu

dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.


D. Modul Ajar

Modul Ajar adalah perangkat ajar yang digunakan untuk merencanakan

pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar memiliki

komponen dan poin yang lebih lengkap,pada kesempatan ini saya sodorkan

bagaimana menyusun modul ajar kurikulum merdeka.

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan

asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit bab atau topik berdasarkan alur tujuan

pembelajaran, yang diturunkan dari capaian pembelajaran.

A. Konsep dan komponen modul ajar

1) Konsep Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar. Satuan pendidikan

yang menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka modul ajar

tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki

komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. Jika satuan pendidikan

mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut dapat

dipadankan dengan RPP.

Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar termasuk

modul ajar atau RPP dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam

sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

2) Tujuan pengembangan modul ajar

Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan

pembelajaran. Pendidik memiliki kemerdekaan untuk: memilih atau memodifikasi


modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar

dengan karakteristik peserta didik, atau menyusun sendiri modul ajar sesuai

dengan karakteristik peserta didik.

3) Kriteria Modul Ajar yang baik

Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:

 Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman

belajar dan lintas disiplin.

 Menarik, bermakna dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan

melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan

dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga

tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.

 Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks waktu dan tempat

peserta didik berada.

 Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan

fase belajar peserta didik.

4) Komponen modul ajar terdiri dari tiga bagian besar:

1. Informasi Umum

1.1 Identitas Modul

Informasi tentang modul ajar yang terdiri dari:

 Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya modul ajar

 Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)

 Kelas
 Alokasi waktu (penentuanya sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di

unit kerja masing-masing)

1.2 Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki

siswa sebelum mempelajari topik tertentu.

1.3 Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan akhir dari suatu kegiatan

pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik.

Profil Pelajar Pancasila dapat tercermin dalam konten dan/atau metode

pembelajaran.

Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi

dalam seluruh mata pelajaran. Hal ini terlihat dengan jelas di dalam:

 materi/isi pelajaran

 pedagogi dan/atau

 kegiatan projek

 asesmen

Setiap modul ajar mencakup satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar

Pancasila yang telah ditetapkan.

1.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk

menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana artinya alat dan bahan yang digunakan.

Prasarana adalah materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan

dalam kegiatan pembelajaran.


Teknologi juga termasuk sarana dan prasarana yang perlu dimanfaatkan

untuk pembelajaran yang lebih dalam dan bermakna.

1.5 Target Peserta Didik

1.6 Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah model atau kerangka pembelajaran yang memberikan

gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran.

2. Komponen Inti

2.1 Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari

pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai

bentuk dari unjuk pemahaman.

2.2 Pemahaman Bermakna

Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan

didapatkan peserta didik setelah proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya

dapat diterapkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Pertanyaan Pemantik

Pertanyaan pemantik bertujuan untuk memandu siswa mendapatkan

pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pertanyaan ini dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan

kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik.

2.4 Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah konkret,

yang disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan

dengan kebutuhan belajar siswa.


2.5 Asesmen

Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan.

Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ditetapkan.

Ada 3 jenis asesmen:

 Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)

 Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)

 Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)

Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:

 Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri,

penilaian teman sebaya, dan anekdotal.

 Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)

 Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-

salah).

2.6 Pengayaan dan Remedial

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta

didik dengan capaian tinggi supaya mereka dapat mengembangkan potensinya

secara optimal. Saat merancang kegiatan pengayaan, Anda perlu memperhatikan

diferensiasi, contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk

memahami materi atau pembelajaran mengulang.

3. Lampiran

3.1 Lembar Kerja Peserta Didik


Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat

diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik, termasuk

peserta didik nonreguler.

3.2 Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik

Bahan bacaan guru dan peserta didik bisa digunakan sebagai pemantik sebelum

kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau

akhir kegiatan pembelajaran.

3.3 Glosarium

Glosarium adalah kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal

lengkap dengan definisi dan artinya. Biasanya glosarium diperlukan untuk kata

atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.

3.4 Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam

pengembangan modul ajar.

E. Peraturan Akademik

1) Assesmen

Bentuk Strategi dalam Wak SDM yang Keterangan

Evaluasi Evaluasi tu terlibat

Evaluasi Menggunakan Per hari Guru, peserta Dari capaian

jurnal

Pembelajaran harian, dan didik, orang Pembelajaran,

penilaian

D sikap tua, BK, angket peserta

n
Bentuk Strategi dalam Wak SDM yang Keterangan

Evaluasi Evaluasi tu terlibat

Evaluasi lingkungan didik

urikulum Mengaktifkan Per Guru, peserta Evaluasi

Operasional Paguyuban Kelas bulan didik, Orang Program dan

Sekolah tua, KS pelaksanaan

Pembelajaran

Assesmen formatif Per Guru, peserta Dari capaian

unit

belajar didik, orang Pembelajaran,

tua angket murid

Assesmen Per Guru, peserta Dari capaian

formatif, semeste

portofolio r didik, orang Pembelajaran,

tua, BK, angket peserta

lingkungan didik

Assesmen Per Guru, peserta Dari capaian

formatif, tahun

portofolio, didik, orang Pembelajaran,

Evaluasi

Diri Sekolah tua , BK, angket peserta

lingkungan, didik,

komite kuisioner

orang tua

Evaluasi Monitoring Setiap Guru, Komite, Pelaksanaan

kegiatan selesai
Bentuk Strategi dalam Wak SDM yang Keterangan

Evaluasi Evaluasi tu terlibat

Program- dari kegiatan KS, Pengawas Program digilir

pelaksanaan,

Program pelaporan, dengan

tindak

Sekolah lanjut kegiatan harapan

adanya

pemerataan

peran

2) Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan

pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian

tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan

asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik

dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar. Kriteria

ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat

instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan

kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan

(deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan

peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, kriteria yang digunakan oleh SMP Negeri 3 Ngantang

Satu Atap untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa

pendekatan, di antaranya:

a) Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai

kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,

b) Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta

didik mencapai tujuan pembelajaran.

c) Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai

dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.

3) Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas khusus bagi peserta didik kelas VII Tahun Pelajaran

2022/2023 mengacu pada Pedoman Pembelajaran dan Asesmen, ditetapkan

sebagai berikut:

ASPEK DESKRIPSI

Laporan Kemajuan Memiliki nilai seluruh mata pelajaran pada semester

Belajar gasal dan semester genap dengan rata-rata

keseluruhan minimal 76 (tujuh puluh enam), dengan

nilai terendah setiap mata pelajaran dan/atau muatan

lokal 70 (tujuh puluh)

Laporan Pencapaian Peserta Didik memiliki Rapor Projek Penguatan

Proyek Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila

Pancasila

Portofolio Peserta Peserta didik memiliki dokumen portofolio

Didik
ASPEK DESKRIPSI

Ekstrakurikuler/ Mengikuti 1 ekstra wajib dan 1 ekstra pilihan dengan

prestasi/ penghargaan nilai minimal Baik

peserta didik

Tingkat Kehadiran Ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 8 hari

dalam satu semester

F. Budaya Sekolah

Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah

(GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu

secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,

menyimak, menulis, dan/atau berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang

dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi

pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang literat adalah sekolah yang

menyenangkan dan ramah anak di mana semua warganya menunjukkan empati,

kepedulian, semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan, cakap berkomunikasi

dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya. Pelibatan publik adalah

peran serta warga sekolah (guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua, tenaga

kependidikan, pengawas sekolah, dan Komite Sekolah) akademisi, dunia usaha

dan industri dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Pelaksanaan kegiatan literasi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu: pembiasaan,

pengembangan, dan pembelajaran.

G. Layanan Bimbingan Konseling

Layanan Bimbingan dan konseling merupakan seperangkat kegiatan yang

diselenggarakan untuk mencapai tujuan pada periode tertentu. Dimana tujuan

layanan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor salah satunya factor karakteristik

sekolah. Peserta didik/konseli akan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang

berrkembang dilingkungan dan karakterristik sekolah. Rumusan tujuan layanan

Bimbingan dan Konseling yang mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila,

Antara lain: beriman, bertaqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa, Berakhlak mulia,

berkhebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.

Layanan pendidikan psikoedukasi diberikan kepada peserta didik /

konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya.

Tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar,

karier diharapkan dapat dikembangkan secara utuh dan optimal.

Program Bimbingan dan Konseling diperoleh berdasarkan hasil asesmen

kebutuhan peserta didik. Penyusunan program bimbingan dan konseling

disampaikan kepada kepala sekolah dan dewan guru sebagai bentuk membangun
kerja sama dan menciptakan dukungan sistem yang kondusif di satuan

pendidikan.

Karakteristis peserta didik yang perlu dipahami meliputi aspek fisik,

kognisi, sosial, emosi, moral, dan spiritual. Layanan bimbingan dan konseling

merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik / konseling untuk mencapai

tugas-tugas perkembangannya. Keberhasilan peserta didik / konseli

menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan

menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.

Lingkup capaian layanan bimbingan dan konseling mencakup 4 bidang

layanan. 4 bidang layanan tersebut mencakup 10 aspek perkembangan yang

dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8, dan 9).

Capaian layanan bimbingan dan konseling dijabarkan pada 3 tahapan internalisasi

yang mencakup pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan

(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih

kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian

Layanan Bimbingan dan Konseling.

Peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada Capaian

Layanan Bimbingan dan Konseling yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan

peserta didik/konseli yang memiliki psychological wellbeing, dan Profil Pelajar

Pancasila.

H. Kalender Pendidikan

Setiap permulaan tahun Pelajaran, tim penyusun program sekolah

menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan Pembelajaran,

minggu efektif belajar, waktu Pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan

kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,

serta ketentuan dari pemerintah daerah.

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

Pembelajaran peserta didik selama satu tahun Pelajaran yang mencakup

permulaan tahun Pelajaran, minggu efektif belajar, waktu Pembelajaran efektif

dan hari libur.

Penetapan Kalender Pendidikan SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap

Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut:

a. Permulaan tahun Pelajaran 2022/2023 dimulai 18 Juli 2022 dan berakhir

bulan Juni tahun 2023.

b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Agama

dalam hal yang berkait dengan hari raya keagamaam.

c. Kalender pendidikan SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap disusun

berdasarkan kebutuhan dan kegiatan-kegiatan sekolah dipadukan

dengan kalender pendidikan yang disusun Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Timur serta memperhatikan peraturan dan kalender kegiatan

pemerintah daerah Malang.

d. Kalender pendidikan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti

peraturan dan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah

sesuai situasi dan kondisi. Mengingat hal tersebut, maka kalender

pendidikan disajikan dalam bentuk lampiran, sedangkan di sini hanya

dipaparkan secara umum atau garis besarnya saja.


Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya

tertera pada tabel berikut ini.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar reguler Minimal 36 minggu Digunakan untuk kegiatan

setiap tahun maksimal 40 pembelajaran efektif pada

(Kelas VII-VIII) minggu setiap satuan pendidikan

2. Minggu efektif semester ganjil Minimal 18 minggu

tahun terakhir setiap

satuan pendidikan (Kelas

IX)

3. Minggu efektif semester genap Minimal 14 minggu

tahun terakhir setiap

satuan pendidikan (Kelas

IX)

4. Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap semester

5. Jeda antar semester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II

6. Libur akhir tahun Pelajaran Maksimal 3 minggu Digunakan untuk penyiapan

kegiatan dan administrasi

akhir dan awal tahun

Pelajaran, serta PPDB

7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu Disesuaikan dengan

peraturan pemerintah

8. Hari libur umum/ nasional Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan

Pemerintah

9. Kegiatan Akhir Semester Maksimum 1 Memberi kesempatan

minggu kepada peserta didik untuk

menampilkan hasil
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

pengembangan diri

(Ekskul).
KALENDER AKADEMIK SMP NEGERI 03 NGANTANG SATU ATAP

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Ha ri Juli 2 0 2 2 Ha ri Agustus 2 0 2 2 Ha ri Sep tember 2 0 2 2 Keterangan


Mi nggu 3 10 17 24 31 Minggu 7 14 21 28 Minggu 4 11 18 25
Seni n 4 11 18 25 Seni n 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26 1 Libur Semester 2 (2021/2022)
Sel as a 5 12 19 26 Sel as a 2 9 16 23 30 Sela s a 6 13 20 27 2 Tahun Baru Hijriyah 1444 H
Ra bu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28 3 HUT Republik Indonesia
Ka mi s 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25 Ka mis 1 8 15 22 29 4 Maulid Nabi Muhammad SAW
Jum'a t 1 8 15 22 29 Jum'a t 5 12 19 26 Jum'a t 2 9 16 23 30 5 Hari Raya Natal
Sa btu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27 Sa btu 3 10 17 24 6 Tahun Baru Masehi
7 Tahun Baru Imlek 2574
Ha ri O kto ber 2 0 2 2 Ha ri N o vem ber 2 0 2 2 Ha ri Desember 2 0 2 2 8 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Mi nggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27 Minggu 4 11 18 25 9 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945
Seni n 3 10 17 24 31 Seni n 7 14 21 28 Senin 5 12 19 26 10 Wafat Isa Al Masih
Sel as a 4 11 18 25 Sel as a 1 8 15 22 29 Sela s a 6 13 20 27 11 Hari Raya Idul Fitri 1444 H
Ra bu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 7 14 21 28 12 Hari Buruh International
Ka mi s 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 Ka mis 1 8 15 22 29 13 Hari Raya Waisak 2567
Jum'a t 7 14 21 28 Jum'a t 4 11 18 25 Jum'a t 2 9 16 23 30 14 Kenaikan Isa Al-Masih
Sa btu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26 Sa btu 3 10 17 24 31 15 Hari lahir Pancasila
16 Hari Raya Idul Adha
Ha ri Januari 2 0 2 3 Ha ri Februari 2 0 2 3 Ha ri Maret 2023 17 MOPD 2022/2023
Mi nggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26 Minggu 5 12 19 26 18 Kegiatan Tengah Semester
Seni n 2 9 16 23 30 Seni n 6 13 20 27 Senin 6 13 20 27 19 Penilaian Akhir Semester
Sel as a 3 10 17 24 31 Sel as a 7 14 21 28 Sela s a 7 14 21 28 20 Penerimaan LHB Semester Ganjil
Ra bu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 Rabu 1 8 15 22 29 21 Libur Semester Ganjil
Ka mi s 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 Ka mis 2 9 16 23 30 22 Perkiraan Ujian Satuan Pendidikan (USP)
Jum'a t 6 13 20 27 Jum'a t 3 10 17 24 Jum'a t 3 10 17 24 31 23 Penilaian Akhir Tahun
Sa btu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25 Sa btu 4 11 18 25 24 Penerimaan LHB Semester Genap
25 Libur Semester Genap (s.d 15 Juli 2023)
Ha ri Ap ril 2023 Ha ri Mei 2 0 2 3 Ha ri Juni 2 0 2 3 26 Kegiatan Akhir Semester Ganjil
Mi nggu 2 9 16 23 30 Minggu 7 14 21 28 Minggu 4 11 18 25 27 Kegiatan Akhir Semester Genap
Seni n 3 10 17 24 Seni n 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26 28 Pekan P5 (kurikulum merdeka)
Sel as a 4 11 18 25 Sel as a 2 9 16 23 30 Sela s a 6 13 20 27
Ra bu 5 12 19 26 Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Ka mi s 6 13 20 27 Kamis 4 11 18 25 Ka mis 1 8 15 22 29
Jum'a t 7 14 21 28 Jum'a t 5 12 19 26 Jum'a t 2 9 16 23 30
Sa btu 1 8 15 22 29 Sabtu 6 13 20 27 Sa btu 3 10 17 24
RINCIAN KALENDER AKADEMIK

Semester 1

NO BULAN JUMLAH MINGGU MINGGU EFEKTIF HARI EFEKTIF

1 Juli 2022 4 1 6
2 Agustus 2022 5 4 20

3 September 2022 4 3 20
4 Oktober 2022 4 2 16

5 November 2022 5 4 20
6 Desember 2022 4 1 8

JUMLAH 26 15 90

Semester 2

NO BULAN JUMLAH MINGGU MINGGU EFEKTIF HARI EFEKTIF

1 Januari 2023 4 3 18

2 Februari 2023 4 3 17
3 Maret 2023 5 4 20

4 April 2023 4 3 16
5 Mei 2023 5 2 12
6 Juni 2023 4 1 7

Jumlah 26 16 90
BAB V

PENDAMPINGAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian

tujuan, dan keselarasan di dalam pelaksanaan Pembelajaran dengan kondisi yang

berkembang SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap menempuh kegiatan yang

tertuang dalam tabel berikut:

Bent
Teknis
uk
Pendampingan SDM
Pendamping
Waktu Keterangan
dan yang
an dan
Pengembangan terlibat
Pengembang
Profesional
an

Profesion

al

Pendampinga Coaching bagi Per tahun Guru

n guru pemula pemula,

Guru

yang

ditunjuk, KS

Coaching Menyesuaika Guru Dinas

program- Mapel, terkait

program terbaru n KS sebagai

penyelenggar

Supervisi Kelas Per semester Guru, KS Sebagai

Penilaian
Bent
Teknis
uk
Pendampingan SDM
Pendamping
Waktu Keterangan
dan yang
an dan
Pengembangan terlibat
Pengembang
Profesional
an

Profesion

al

Kinerja Guru

Pengembang Pelatihan Per tahun Semua guru, Rutinitas

an Pengembangan pengawas, KS

Profesi Keprofesian

Pelatihan-pelatihan Menyesuaika n Guru, KS Mandiri,

Dinas terkait
BAB VI

PENUTUP

Dengan telah selesainya Kurikulum Operasional SMP Negeri 03 Ngantang

Satu Atap pada Tahun Pelajaran 2022/2023 maka salah satu pedoman dan acuan

dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMP Negeri 03 Ngantang

Satu Atap. Dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku maka

SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap menetapkan penggunaan dokumen

Kurikulum Operasional SMP Negeri 03 Ngantang Satu Atap tahun Pelajaran

2022/2023 ini.

Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SMP Negeri 03

Ngantang Satu Atap ini memenuhi syarat sehingga rencana pengembangan SMP

Negeri 03 Ngantang Satu Atap dapat terlaksana dengan baik. Penyusun juga

sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru, karyawan

maupun para peserta didik serta masyarakat yang diwakili oleh orang tua peserta

didik. Atas bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami

mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Operasional SMP Negeri 03

Ngantang Satu Atap mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut

mencerdaskan anak bangsa.

Anda mungkin juga menyukai