Kini, makin banyak orang menyadari bahwa kreativitas memainkan peran teramat penting
dalam meraih kebahagiaan pribadi dan keunggulan profesional. Orang kreatif adalah mereka yang
unggul dalam pekerjaan, yang mendirikan usaha baru , yang menemukan berbagai produk yang
membangun gedung dan merancang rumah tinggal, yang memproduksi film dan pementasan,
menggubah musik, melukis dan menelorkan berbagai karya keindahan.Manusia kreatif acap kali
memiliki kehidupan sosial yang mengasyikkan dan merangsang, berinteraksi dengan banyak orang
serta menjelajahi tempat-tempat menawan. Dengan demikian mereka terus menerus belajar dan
berbuat. Kreativitas juga merupakan aspek penting lingkungan keluarga yang sehat. Para orangtua
kreatif tahu cara membantu anak agar menjadi orang dewasa yang mencintai dan memanfaatkan
kehidupan secara maksimal. Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan masyarakat,
mengerti cara memecahkan ataupun mengilhami orang lain untuk meningkatkan peran dalam
kehidupan.
Khususnya mengenai pendidikan nasional, GBHN 1993 menekankan bahwa “Pendidikan
Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju”. Dalam GBHN 1993 dinyatakan bahwa
pengembangan kreativitas ( daya cipta ) hendaknya dimulai pada usia dini , yaitu di lingkungan
keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra sekolah. Secara eksplisit
dinyatakan pada setiap perkembangan anak dan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan
pra-sekolah sampai perguruan tinggi kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan, di
samping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang pembangunan.
Gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut diterapkannya prinsip
demokrasi,desentralisasi,keadilan dan menjujung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-prinsip tersebut akan memberikan
dampak yang mendasar pada kandungan proses, dan manajemen sistem pendidikan. Selain itu, ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala aspek
kehidupan,termasuk dalam sistem pendidikan di antaranya pembaharuan kurikulum, yaitu di
versifikasi Kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam, di versifikasi
jenis pendidikan yang di lakukan secara professional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang
berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat.
Pembaharuan sistem pendidikan nasional di lakukan untuk memperbaharui visi, Misi dan
strategi pembangunan Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional mempunyai Visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga
Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan Zaman yang selalu berubah.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi
dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tidakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan
prestasi belajar yang baik. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan
tindakan yaitu menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran.Pendekatan dalam pembelajaran
merupakan cara yang teratur untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan aktivitas
belajar yang dilakukan.
Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan begitu
perkembangan yang ada dapat dikuasai melalui persaingan yang sehat sehingga segala hasil dari
sumber daya manusia dapat di manfaatkan semaksimal mungkin dan dikembang kan lebih baik lagi.
Dalam melalui usaha tercapainya tujuan pendidikan maka diharapkan dapat mencapai tujuan nasional
yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar alinea keempat yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.untuk mencapai tujuan itu perlu peningkatan dan penyempurnaan system
penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas hasil pendidikan.
Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan di wujudkan dalam program wajib belajar 9
Tahun, dan juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, melalui olah
hati, olah pikir, oleh rasa dan olah raga agar memeliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Untuk pengembangan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam undang – undangan nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan
nasional. Bertitik tolak dari uraian di atas guru seyoginya menguasai kemampuan mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan hidup, mendidik manusia agar menjadi manusia berahlak dan melatih
para siswanya agar mampu memanfaatkan pengatahuan dan keterampilan bagi hidupnya kelak di
masyarakat.
Dengan perkataan lain guru mampu menunjukan otonominya sebagai pekerja profesional,
guru juga dapat menjadi contoh bagi siswa, guru yang profesional akan selalu kritis terhadap hasil
belajar siswa, Sehingga siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru, sikap kritis ini menjadi
contoh bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya dengan melakukan analisis seperti yang
dilakukan oleh gurunya.
Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan penulis dalam pembelajaran tema 3, siswa yang
mencapai nilai di bawah 70 sebanyak 9 siswa dari 15 siswa
Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan
dengan menambahkan metode pembelajaran seperti metode project based learning dan pemberian
tugas kepada siswa.
Dengan menerapkan metode project based learning kepada siswa diharapkan siswa dapat
meningkatkan hasil belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap materi yang di
berikan di sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maasalah sebagaimana tersebut di depan maka penelitian tindakan
kelas merupakan satu cara untuk menumbuh kembangkan pembaruan yang dapat meningkatkan atau
memperbaiki hasil belajar sinwa. Agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya,
peneliti perlu melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi masalah dalam meningkatkan hasil
belajar siswa, adapun bebrapa hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya :
1. Penggunaan alat peraga yang kurang lengkap
2. Siswa cenderung malas untuk menulis
3. Siswa belum mampu untuk menulis dengan cepat
4. Ketidakberanian siswa untuk bertanya
C. Analisis Masalah
Setelah analisis teridentifikasi, penulis melakukan analisin masalah melalui kegiatan refleksi
dan diskusi. Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan di atas, analisis masalah penelitian ini
adalah :
1. Penjelasan materi yang terlalu cepat
2. Penggunaan alat peraga yang kurang lengkap
3. Kurangnya perhatian guru terhadap siswa yang memerlukan perhatian khusus
4. Soal evaluasi yang dibuat terlalu sulit
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, identifikasi dan analisis masalah di atas, maka penulis dengan
dibantu supervisor merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode project
based learning di kelas V SDN 6 LAINEA ?
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, yang terkait dengan perbaikan pembelajaran IPA di kelas V
SDN 6 LAINEA Kecamatan Lainea adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan hasil siswa dengan menggunakan metode project based learning
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian tindakan kelas tersebut, maka penulis berharap mendapat manfaat penelitian,
terutama bagi guru sebagai peneliti, untuk institusi, dan untuk para siswa. Adapun manfaat tersebut
adalah sebagai berikut
1. Bagi guru/peneliti :
a. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan guru dalam menyampaikan pembelajaran
b. Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya
c. Untuk membantu guru mengembangkan keterampilanya dalam menyampaikan materi
pelajaran
d. Untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar
e. Meningkatkan pemberdayaan atau penemuan metode-metode lain agar prestasi belajar siswa
lebih baik dan perlu di coba untuk di terapkan pada pelajaran lain
2. Bagi para siswa :
a. Sebagai motivasi belajar siwa dalam rangka meningkatkan hasil belajarnya
b. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dengan menggunakan alat peraga dalam memahami
materi pelajaran
c. Untuk menumbuhkan percaya diri pada siswa agar mau bertanya dan mengemukakan pendapat.
3. Bagi Sekolah :
a. Membantu meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran
b. Untuk meningkatkan martabat dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah sebagai
pengelola pendidikan formal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
b. Faktor eksternal
1. Faktor sosial yang terdiri dari, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
kelompok,
2. Faktor sosial budaya seperti, adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian,
3. Faktor lingkungan fisik seperti, fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim,
4. Faktor lingkungan spiritual keagamaan.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar
yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa.
Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk
memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya
bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana
mestinya.
3 Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk
perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar
sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah
kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan
atau perilaku.
Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam
menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan yang dicapai siswa dalam usaha belajarnya.
Hasil belajar adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan tingkat keberhasilan yang dicapai
seseorang setelah melalui proses belajar.
Hudoyo (1990 : 139) memberikan batasan bahwa : “Hasil belajar adalah proses berpikir
untuk menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah diperoleh sebagai
pengertian-pengertian. Karena itu orang menjadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan
tersebut sehingga orang itu dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran
yang dipelajari”.
Pendapat lain dikemukakan Sudjana (1997 : 10) yaitu hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sementara itu
Sudjana membagi tiga macam hasil belajar yaitu :
1. Keterampilan dan kebiasaan
2. Pengetahuan dan pengertian
3. Sikap dan cita-cita
Selanjutnya mengenai bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, bahan tersebut dapat
diajarkan menurut jenis hasil belajar yang ingin dicapai. Sedangkan Gagne dalam Sudjana (1997 :
12) membagi 5 kategori hasil belajar yaitu :
1. Informasi verbal
2. Keterampilan intelektual
3. Strategi kognitif
4. Sikap
5. Keterampilan motoris
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum
maupun tujuan instruksional menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom Dalam
Sudjana (1997 : 13) yang secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu :
1. Ranah kognitif
2. Ranah afektif
3. Ranah psikomotorik
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil belajar matematika dapat
diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar.
3. Metode problem based learning
A. Pengertian
Model pembelajaran PBL (problem based learning) adalah sistem pembelajaran yang
berpijak pada masalah yang dihadapi siswa pada saat proses mendapatkan ilmu pengetahuan.
Ini berfungsi agar siswa bisa mandiri dalam menemukan solusi berdasarkan masalah yang
ada.
Dalam prosesnya, pembelajaran PBL atau dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran
berbasis masalah (PBM). Memanfaatkan strategi yang lebih sistematik untuk menemukan
solusi dari masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari pada siswa.
Dengan adanya landasan strategi ini, siswa bisa menuai hasil dari PBL sebagai pola pikir di
masa depan guna menemukan solusi dari berbagai macam masalah yang akan dihadapi.
Sehingga problematika dalam hidup akan berangsur-angsur teratasi.
Resume pembelajaran PBL ini menurut J. Duch (1994) adalah instruksi kepada siswa
untuk selalu belajar. Menciptakan kolaborasi yang solid dalam suatu grup untuk
memecahkan masalah yang ada. Materi masalah yang dibuat guru untuk siswa, bermanfaat
untuk menumbuhkan kecakapan dalam analisis, inisiatif dan kritis yang mana nantinya akan
terbenam pada pola pikir peserta didik.
Sanjaya (2006: 214): PBL adalah susunan kegiatan pembelajaran yang bertumpu pada
pemecahan masalah dengan cara ilmiah. Esensi dari permasalahan yang didaulat pada
pembelajaran problem based learning ini adalah ketimpangan antara ideal dan realitas yang
diharapkan, atau bisa dikaitkan gap antara cita-cita dengan realitas.
Problem based learning memiliki beberapa sifat yang dikemukakan oleh Rusman (2010):
Misi utama dari PBL adalah merangsang dan meningkatkan kapabilitas siswa dalam
berpikir kritis, analitis, logis, kreatif dan sistematis. Alat-alat pikir tersebut berguna untuk
pemecahan solusi siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan cara penelitian data empiris
sehingga pola pikir ilmiah akan terbangun.berikut ini adalah macam-macam tujuan model
problem based learning.
Meningkatkan pola pikir menemukan solusi atau pemecahan masalah.
Melatih siswa memiliki keterampilan untuk proses berpikir abstrak tentu sangat berbeda dengan
melatih siswa untuk berpikir konkret. Resnick menjelaskan bahwa kondisi dan koneksi dalam
proses berpikir tentang berpikir yakni walaupun kerangka berpikir mempunyai kesamaan antara
konteks. Jadi setiap berpikir itu memiliki keberagaman tergantung siswa ketika memecahkan
masalah.
Model pembelajaran PBL ini juga memiliki misi untuk mendukung kemampuan siswa ketika
menghadapi masalah di kehidupan nyata dan mempelajari tugas penting sebagai manusia
mandiri. Resnick menyampaikan PBL sangat penting untuk pemecahan masalah dengan
bekerjasama.
Mempelajari kemandirian
Dengan menantang siswa untuk terus menemukan solusi dari masalah dalam realitas yang
diciptakan siswa sendiri. Ini bisa berdampak pada pengembangan mental yang lebih solid untuk
kehidupan yang lebih mandiri.
Tentu perlu tuntunan oleh guru secara konsisten dengan cara memotivasi siswa untuk terus
mempertanyakan segala sesuatu. Dan memberikan penghargaan bila pertanyaannya siswa
memiliki kualitas yang bagus.
Setiap sistem dan model yang dibuat manusia pasti ada nilai positif dan negatif. Ini adalah
beberapa Kekurangan serta Kelebihan dari pembelajaran problem based learning:
Kelebihan
1.
1. Penemuan solusi adalah metode paling signifikan untuk bisa memahami
pengetahuan
2. Problem solving bisa memicu pembelajar untuk lebih lapar dengan ilmu
pengetahuan.
3. Pemecahan masalah bisa menumbuhkan semangat siswa dalam kegiatan belajar.
4. Bisa bermanfaat untuk menemukan cara agar menerangkan pengetahuan kepada
orang lain.
5. Memberikan rasa tanggung jawab dalam belajar. Selain itu penemuan solusi ini
juga mengembangkan siswa untuk bisa refleksi diri terhadap proses belajar.
6. Siswa bisa mengetahui bahwa setiap pembelajaran pada hakikatnya adalah cara
berpikir, tidak hanya belajar melalui buku dan guru secara mentah.
7. Dengan metode pemecahan masalah siswa cenderung lebih bersemangat dan
menyukai dalam proses pembelajaran.
8. Metode PBL melatih siswa untuk berpikir kritis dan bisa mencerna pengetahuan
baru secara solid.
9. Berguna untuk siswa agar bisa memakai pengetahuan yang dimiliki di dunia
nyata.
10. Model PBL bisa berguna untuk memicu siswa untuk secara konsisten untuk terus
belajar. Meskipun belajar di jenjang formal sudah berakhir.
Kelemahan
1.
1. Bila pembelajar tidak mempunyai inisiatif atau semangat dan permasalahan
terlalu sulit dipecahkan, siswa akan merasa jenuh untuk hanya sekedar mencoba.
2. Kesuksesan PBL harus mengorbankan persiapan dan waktu yang tidak sedikit.
3. Pemahaman yang kurang akan berdampak pada siswa dalam memotivasi diri
dalam pemecahan masalah.
Kesimpulan
Pada dasarnya esensi utama yang diperhatikan adalah sikap siswa untuk proaktif dalam
pembelajaran untuk menghasilkan pemahaman dan ketahanan pengetahuan yang lebih baik.
Sikap aktif tersebut bisa membantu siswa dalam menangani segala macam masalah dalam hidup.
Selain itu kemampuan mengatasi masalah bisa membantu siswa dalam pemikiran kritis,
kolaborasi, komunikasi dan keterampilan belajar mandiri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan di kelas V di SDN 6 Lainea Kecamatan
Lainea, untuk tema 4 subtema 1 dan 2 dilakukan pada tanggal 02 November , 2020 dan 09
November 2020. Sedangkan untuk mata pelajaran. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel
berikut ini :
Jadwal Pelaksanaa Perbaikan Pembelajaran
Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia
No Tanggal Kelas Mata Pelajaran Siklus
1 02-11-2020 5 TEMA 4 ST PB 1 RP 1
2 09-11-2020 5 TEMA 4 ST 2 PB 1 RP 2
2. Karekteristik Siswa
Siswa kelas V di SDN 6 lainea berjumlah 15 orang, dengan jumlah laki-laki 12 siswa dan
jumlah siswa perempuan 3 siswa. Sikap dan tingkah laku siswa kelas V SDN 6 Lainea terdiri dari
berbagai karakter, ada yang baik, pendiam, pemalu, dan ada yang nakal, walaupun hanya beberapa
orang saja. Sedangkan di lihat dari kemampuan berfikir dan menangkap pelajaran ada yang cepat,
sedang dan ada juga yang lambat dalam menerima pelajaran. Perhatian siswa pada pembelajaran IPA
sangat rendah dimana banyak siswa yang melamun, menggambar dan asik mengobrol sendiri dengan
teman sebangkunya. Namun pada umumnya siswa kelas V SDN 6 Lainea merupakan anak-anak yang
baik.
Daftar pustaka
Suyanto (1997: Hasan (1997), GBHN 1993, Ebbut (1985), Anni (2004:4), Sudjana (1990:22), Tabrani
Ruslan dkk. (1993), Tabrani Ruslan dkk. (1993), (J.J. Hasibu,an ; 2006 ), ( Muhibinsyah, 2000).
LAMPIRAN
RPP SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk
kesenangan
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri
IPA
3.4 Memahami organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati video materi tentang tentang pantun yang di tayangkan melalui slide
powerpoint, peserta didik dapat menyebutkan pengertian dan ciri-ciri pantun dengan tepat.
2. Setelah berdiskusi dan mencari tahu tentang pantun, peserta didik dapat menyebutkan
langkah-langkah membuat pantun dengan tema tertentu, lalu mempresentasikan pantun hasil
karya sendiri
3. Setelah menyimak video peredaran darah manusia, peserta didik dapat menjelaskan organ
peredaran darah manusia dan fungsinya
4. Setelah berdiskusi dan mencari tahu, peserta didik dapat berkreasi menggambar cara kerja
organ peredaran darah manusia
E. MATERI PEMBELAJARAN
Organ Peredaran Darah pada Manusia
Pengertian Pantun, Ciri-ciri Pantun dan Langkah-langkah Membuat Pantun
F. MEDIA AJAR
1. PowerPoint
2. Video Organ Peredaran Darah pada Manusia
3. Video Tentang Pantun
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATA DESKRIPSI KEGIATAN Alokasi
N Waktu
Pendahulua Memberikan salam dilanjutkan dengan berdoa 15
n Pembiasaan untuk mematuhi protokol kesehatan, menit
Salam PPK
Guru mengabsen kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Fase 1 Orientasi siswa pada masalah 140
Inti 1. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema
yaitu “Tema 4 Sehat itu Penting, Subtema 1 Peredaran
Darahku Sehat, Pembelajaran 1” dalam bentuk slide
Powerpoint
2. Peserta didik menyimak tayangan video yang ditanyangkan
guru melalui Powerpoint
3. Siswa diberikan beberapa pertanyaan untuk menstimulasi : -
“apakah itu pantun?” - “apa saja ciri-ciri pantun?” -
“bagaimana cara membuat pantun?”
Fase 2 mengorganisasikan siswa dalam belajar
4. Guru dan siswa saling Tanya jawab mengenai pengertian
pantun, ciri-ciri pantun, dan langkah-langkah cara membuat
pantun
5. Setelah menyimak video dan saling Tanya jawab Masing –
masing siswa menuliskan cirri – cirri pantun dan membuat
pantun kemudian membacakan pantun buatannya
Fase 3 membimbing penyelidikan siswa secara mandiri
maupun kelompok
6. Guru mengondisikan Siswa untuk mengamati dan menggali
informasi tentang organ peredaran darah pada manusia dan
fungsinya melalui video yang ditayangkan melalui slide power
point
7. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
1.apakah isi dari video tersebut?
2. apa saja organ dan fungsinya pada sistem peredaran darah
manusia?
3. bagaimana proses peredaran darah pada manusia?
Fase 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya
8. Setelah mengamati system peredaran darah siswa
menggambar salah satu organ peredaran darah manusia
secara kreatif kemudian mempresetasekan gambar
buatannya
9. Fase 5 menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan
menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulisan dengan tujuan untuk
kesenangan
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal , intonasi dan ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri
IPA
3.4 Memahami organ paeradaran darah dan fungdsinya pada hewan manusia dan serta cara
memelihara organ peredaran darah manusia
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Bahasa Indonesisa
4.6.1 Menulis amanat dan makna pantun dengan benar
4.6.1 Membuat dan mempresentasikan pantun hasil karya sendiri dengan lafal , intonasi dan
ekspresi yang tepat sebagai ungkapan diri
IPA
3.4.1 menuliskan gangguan pada peredaran darah manusia secara rinci
4.4.1 mempresentasikan gangguan organ peredaran darah pada menusia menggunakan model
sederhana
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca membaca dan mengamati pantun yang di tayangkan guru melalui slide power point
, siswa dapat menjelaskan makna dan amanat pantun dengan benar.
2. Dengan kegiatan berkreasi membuat pantun, siswa dapat menjelaskan amanat pantun buatannya
secara mandiri
3. Setelah membaca dan mengamati teks bacaan tentang gangguan pada organ peredaran darah yang
ditayangkan oleh guru melalui slide power point , siswa dapat menjelaskan berbagai macam gangguan
yang dapat mempengaruhi organ peredaran darah manusia secara rinci.
4. Dengan kegiatan mencari tahu, siswa dapat mempresentasikan berbagai gangguan yang dapat
mempengaruhi organ peredaran darah manusia menggunakan model sederhana.
E. MATERI AJAR
1. Gangguan pada kesehatan pada organ peredaran darah manusia
2. Jenis – jenis pantun
F. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 4 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 4 Kelas 5
2. Slide POWERPOINT
G. MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN
Model : Project Based Learning
Pendekatan : TPACK
Metode : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab
3.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiat Alokasi
Deskripsi Kegiatan
an Waktu
1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca 15
Doa menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan pMemahami organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ
peredaran darah manusia 4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran
darah pada manusiaengalaman peserta didik
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
(Sintak Model problem based learning)
Inti Siswa membaca dan mengamati pantun yang di tayangkan oleh guru 140
melalui slide power point
setelah selesai melakukan kegiatan membaca pantun, siswa membuat
pantun berisi pentingnya menjaga organ peredaran darah.
Setelah membuat pantun, siswa mengidentifikasi ciri-diri pantun
buatannya lalu menunjuk-kan kepada guru.
Selama proses kegiatan berlangsung, guru berkeliling memandu siswa-
siswa yang meng-alami kesulitan.(membimbing)
Siswa memperhatikan tayangan slide power point yang ditayangkan
oleh guru dan membaca narasi di buku siswa mengenai gangguan pada
organ peredaran darah.
siswa mencari tahu dan menuliskan berbagai penyebab dan jenis
gangguan pada organ peredaran darah manusia.(penyelidikan)
Siswa mempresentasikan di depan kelas dengan menggunakan model
sederhana.(menyajikan)
Guru mengidentifikasi dan menganalisa jawaban masing-masing siswa
untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai
tanggung jawab sebagai warga masyarakat. (mengevaluasi)
Penutu Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang 15
p muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan. menit
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
J. PENILAIAN
Refleksi Guru
Mengetahui Konawe selatan , 9 November 2020
Kepala SDN 6 Lainea Guru Kelas 5 ,
EVALUASI SIKLUS 1
SOAL LATIHAN PENGETAHUAN
KELAS :5 Nama :
Siswa
TEMA :4 Nilai :
SUBTEM :1
A
A. Soal 1
8. Pembuluh darah yang mengalirkan darah pada kecepatan dan tekanan yang tinggi adalah
……
A. Arteri
B. Vena
C. Kapiler
9.
(1) Buah salak enak rasanya
Serat tanda pohon berduri
Orang galak seram rupanya
Tampang saja bukan dari hati
(2). Mendengar ibu sedang masak
Ternyata masak kue panggang
Kalau kamu pintar menebak
Ular apa yang ada di pinggang
(3) Ayahku seorang petani
Punya sawah punya lading
Mari belajar hari ini
Agar masa depan lebih gemilang
Dari pantun diatas yang merupakan contoh pantun teka – teki adalah…
A. (2)
B. (3)
C. (1)
10 . pantun yang berisi hal – hal lucu yang menarik dan bertujuan untu menghibur disebut
…….
A. Pantun teka – teki
B. Pantun jenaka
C. Pantun nasihat
11. Ayahku seorang petani
Punya sawah punya lading
Mari belajar hari ini
Agar masa depan lebih gemilang
Makna dari pantun diatas adalah……
A. Jika kita punya sawah kita seorang petani maka kita harus rajin bertani
B. jikan ingin masa depan gemilang harus rajin bersawah
C. truslah belajar agar masa depan lebih gemilang
12. Mengalirnya darah ke seluruh tubuh disebut ……….
A. System pernefasan
B. System pencernaan
C. Sistem peredaran darah
13. Dari gambar diatas saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung adalah ……
EVALUASI SIKLUS 2
Evaluasi Harian Kelas 5
Satuan Pendidikan : SDN 6 LAINEA
Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Sehat Itu Penting ( Tema 4)
Sub Tema : Gangguan Kesehatan Pada Organ Peredaran Darah (Sub Tema 2)
Pembelajaran ke : 1
Nama Siswa :
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat !
1. ……………………………………………
…………………………………………….
Agar terhindar dari penyakit
Ayo lakukan pola hidup sehat.
Buatlah sampiran untuk melengkapi pantun di atas. Kemudian, jelaskan amanat pantun tersebut.
2. Buatlah sebuah pantun nasehat dengan memperhatikan cirri- cirri dari pantun
3. Sebutkan tiga contoh gangguan organ peredaran darah pada manusia dan penyebabnya
4. Disitu kamu disini aku
Bergandeng tangan bersuka ria
Sehat selalu ini badanku
Karena Rajin Berolahraga
Tentukan isi dan amanat dari pantun diatas
Kemunculan
Ada Tidak Komentar
No Aspek Yang diobservasi ada
Menggunakan bahan
1 pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum
Kegiatan yang Guru kurang
2 memunculkan motivasi memberikan motivasi
kepada siswa
Penggunaan metode yang Ada tapi kurang sesuai
3
sesuai
4 Keaktifan siswa Kurang
Ada siswa yang bertanya
5
dan menjawab pertanyaan
kesesuaian alokasi, waktu
6
pembelajaran
kesesuaian prosedur dan
7
jenis penilaian
Membuat alat penilaian
8
dan kunci jawaban
9 Memberi tindak lanjut
Menggunakan alat peraga Siswa kurang terlibat
10 yang sesuai dengan materi dalam demonstrasi
pembelajaran alat peraga
Tabel Instrumen Observasi Siklus 2
Kemunculan
Ada Tidak Komentar
No Aspek Yang diobservasi ada
1 Melakukan apersepsi
2 Menjelaskan tujuan
perbaikan
3 Menentukan dan
mengembangkan alat
bantu pembelajaran
4 Siswa aktif dalam
pembelajaran
5 Memberikan penguatan
pada siswa yang mau
mendemonstrasikan
6 Suasana kelas pada saat
pembagian kelompok
7 Sikap siswa pada saat ada
siswa lain yang
mendemonstrasikan di
depan kelas
8 Guru membetulkan
peragaan siswa yang salah
9 Melakukan penilaian
10 Memberi bimbingan pada
siswa pada saat
mendemonstrasikan
11 Terdapat kelompok yang
tidak mau maju ke depan
untuk membacakan