ON 3
PEMBELAJARAN UNIT 2
TEMA : 2 Persatuan dalam Perbedaan
Sub Tema : 1. Rukun dalam Perbedaan
KELAS A TAMBAN
KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH
NAMA : ROGAYAH,S.Pd
NIP : 196806071997032004
UNIT KERJA : SDN TAMBAN KECIL
PENDAHULUAN
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan
baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata,
dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang
lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1
(mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di
kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas
mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah, (b) selain ceramah,
metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-
tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri , siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan
disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi
pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk
mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata
lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan
menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan model PBL, penulis menemukan
bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas VI yang lain ternyata proses dan hasil
belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan
sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL.
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran
tematik integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam
menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VI semester I di SD Negeri Tamban Kecil
sebanyak 39 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VI untuk Tema: 2
Persatuan dalam Perbedaan Sub Tema: Rukun dalam Perbedaan, yang merupakan pembelajaran
tematik gabungan KD IPA, dan IPS berikut ini.
IPS
IPA
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sebagai
KD 4.3
hasil penelusuran berbagai sumber
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan pembelajaran
tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
IPK IPS
IPA
3.3.1 Menguraikan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. (IPK Kunci)
3.3.2 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan terhadap
kelestarian spesiesnya. (IPK Kunci)
KD 4.3
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber(IPK Kunci)
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model PBL.
3) Mempresentasikan hasil
kerja kelompok.
4) Menanggapi presentasi
kelompok lain.
3) Membimbing siswa
membuat simpulan hasil belajar
hari itu
Berdasarkan hasil kerja di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan
ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) Macam-macam
tumbuhan yang ada di halaman sekolah”, (b) Gambar tumbuhan kaktus, teratai, pinus dan bakau (c)
lembar kerja siswa (LKS) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk
mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil
belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL
megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge, membaca, meringkas, dan mendiskusikan
tugas yang diberikan. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPS tentang
Teks Proklamasi Kemerdekaan.
Pemahaman siswa tentang teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, memberikan wawasan
kebangsaan, kemudian siswa dibimbing untuk memahami cara mahluk hidup beradaptasi dengan
lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang
dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep teks eksplanasi,
perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh
siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan foto-fotoberisi
permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan
buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya
pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari foto-fotoserta
diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model PBL.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah,
siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan
guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat foto-
fotopembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Foto-foto juga merupakan bentuk
teks visual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai
materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan
manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori
dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat foto-foto pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh foto-
foto sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca, tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.
Bab IV
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak
sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad
21.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud,2018.Tema 2. Persatuan dalam Perbedaan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013.Buku Guru SD/MI Kelas VI, Jakarta: Jakarta: Kemendikbud.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan
1.
Foto 1. Guru menyalami
siswa ketika masuk
kelas (Literasi )
2.
Foto 2. Kegiatan Berdoa
sebelum belajar
(Religius)
3. Foto 3. Menyanyika
Lagu Indonesia Raya
(Nasionalis)
4.
Foto 6.
Kegiatan Pembelajaran
Guru menjelaskan materi
(Transfer Knowledge)
6.
KELAS/SEMESTER : IV / I
TAHUN AJARAN : 2019/2020
UNIT KERJA : SDN TAMBAN KECIL
ALAMAT : SAKA KAJANG PERMAI
IPS
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.4 Memahami makna proklamasi 3.4.1 Menyebutkan makna Proklamasi
kemerdekaan, upaya mempertahankan Kemerdekaan.
kemerdekaan, dan upaya
mengembangkan kehidupan kebangsaan
yang sejahtera.
2 4.4 Menyajikan laporan tentang makna 4.4.1 Melaporkan dan mempresentasikan
proklamasi kemerdekaan, upaya makna Proklamasi Kemerdekaan dalam
mempertahankan kemerdekaan, dan kehidupan sehari-har.
upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca teks, siswa mampu menyebutkan makna Proklamasi Kemerdekaan
dengan benar.
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu melaporkan dan mempresentasikan makna Proklamasi
Kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
3. Setelah mengamati tumbuhan dan habitatnya, siswa mampu menyebutkan ciri-ciri
tumbuhan terkait habitatnya.
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu menulis laporan hasil pengamatan terhadap ciri-ciri satu
jenis tumbuhan terkait habitatnya.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 10 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Religius
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”Persatuan dalam Perbedaan”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan
dan menyimpulkan. Communication
Materi Pembelajaran:
1. Sebagai Puncak Perjuangan Indonesia
Bangsa Indonesia telah dijajah selama bertahun-tahun oleh
negara-negara Eropa sampai Jepang. Penduduk dengan latar
belakang yang berbeda bersatu untuk melawan penjajah.
Proklamasi Kemerdekaan merupakan hasil dari perjuangan
para pahlawan.
2. Pengakuan Kepada Dunia Luar
Dengan membacakan teks proklamasi, Indonesia
mengumumkan kepada dunia luar bahwa Indonesia adalah
negara yang merdeka. Pengakuan ini (de facto) diikuti oleh
pengakuan dari negara lain (de jure).
3. Menaikkan Martabat Bangsa
Pembacaan teks proklamasi memberikan pesan kepada negara
lain bahwa Indonesia adalah negara yang bebas dari
penjajahan, negara yang memiliki martabat, dan negara yang
mandiri.
4. Perjuangan sebagai Negara Baru
Indonesia adalah negara yang dibangun oleh rakyat dan untuk
rakyat. Negara Indonesia adalah negara mandiri yang tidak
tergantung kepada negara lain.
5. Tonggak Sejarah Negara Indonesia Pembacaan teks proklamasi
merupakan awal dari masa kemerdekaan Indonesia yang
terbebas dari belenggu penjajahan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
F. MATERI PEMBELAJARAN
Menemukan informasi penting dari teks dengan menggunakan aspek apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana dan menuliskannya pada peta pikiran.
Menuliskan makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari
Mengamati penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan
G. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
Tamban Kecil,…………….2019
A. Soal
I. Berilah tanda silang pada huruf A, B, C atau D yang benar!
B. Kunci jawaban:
II. Essay
C. Skor Nilai
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
B. Penilaian Diskusi
Contoh : 2+3+1 = 6 X 10 = 5
12 12
1. IPS
2. IPA
Pengayaan
Mintalah siswa untuk membawa tanaman yang berbeda dan memperlihatkannya kepada
temannya, kemudian mendiskusikan cara tanaman tersebut beradaptasi.
Remedial
Siswa yang masih kesulitan menemukan informasi penting dari bahan bacaan dengan aspek
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana dapat berlatih dengan guru.
Guru membantu siswa dengan memberikan teks dan meminta siswa untuk membacanya
berulang kali berdasarkan unsur yang difokuskan.
Kerja sama dengan Orang Tua