Anda di halaman 1dari 30

Nama : Zaki Dayatul Akbar

Unit Kerja : SMA Cendana Pekanbaru


LPTK : Universitas Jambi

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 KAJIAN LITERATUR Berdasarkan permasalahan: MODEL PBL 1. Solusi yang telah dipilih
1. Putu Anindita Widhiya Putri, Keterampilan Komunikasi dan 1. Hanna Grace Sembiring (2022) adalah Penerapan model
dkk (2020) melakukan Argumentasi peserta didik masih menjelaskan bahwa Problem based pembelajaran Problem Based
penelitian yang berjudul rendah pada pembelajaran laju education (PBL) adalah metode Leraning (PBL) dengan
Efektivitas Argument-Driven reaksi. (Indikator faktor-faktor pembelajaran, di mana siswa bantuan LKPD untuk
Inquiry untuk Meningkatkan yang mempengaruhi laju reaksi) mengerjakan masalah murni yang Melatihkan Keterampilan
Keterampilan Berargumentasi yang disebabkan oleh Belum bertujuan untuk menciptakan Argumentasi Ilmiah Peserta
Ilmiah pada Materi Laju Reaksi, digunakannya model pengetahuan mereka sendiri, Didik Pada Materi Laju
didapat informasi bahwa : pembelajaran yang dapat mengembangkan tingkat Reaksi. Untuk menerapkan
mewadahi peserta didik dalam solusi tersebut akan
a. Pengintegrasian argumen di membangun argumentasinya pada
keterampilan dan keterampilan
dalam pembelajaran sains berpikir yang lebih tinggi, serta dilengkapi dengan media PPt
pembelajaran kimia materi laju mampu mengembangkan interaktif, bahan ajar
akan menjadi lebih efektif bila reaksi pada indikator faktor-faktor
didukung dengan penggunaan kemandirian dan kepercayaan elektronik dan instrumen
yang mempengaruhi laju reaksi. dengan Leaming berbasis masalah penilaian.
model pembelajaran yang
sesuai. Model pembelajaran memberi siswa kesempatan untuk
yang selaras dengan literasi
Maka ditetapkan solusi yang mempelajari mata 2. Implementasi alternatif
pelajaran
sains, salah satunya adalah relevan sebagai berikut : akademik dan keterampilan
solusi secara umum
model inkuiri. Salah satu pemecahan masalah dengan terlibat
berdasarkan kondisi
model pembelajaran inkuiri Penerapan model pembelajaran dalam berbagai situasi kehidupan
Problem Based Leraning (PBL) yang dapat diperkenalkan secara
satuan pendidikan :
yang mendukung pembuatan
argumen adalah Argument- dengan bantuan LKPD untuk 1) Peserta
efektif dengan memberikan masalah didik
Driven Inquiry Melatihkan Keterampilan 2. Rohana Putri Agustina (2017) diberikan
b. Model pembelajaran ini Argumentasi Ilmiah Peserta Didik menjelaskan tentang permasalahan
Langkah-
Pada Materi Laju Reaksi, langkah penerapan model
tentang fenomena
dapat membantu siswa
pembelajaran PBL sebagai berikut :kehidupan yang
mengembangkan
a. Fase 1 melakukan orientasi berhubungan dengan
kebiasaan berpikir dan
masalah kepada siswa, laju reaksi.
mengembangkan
b. Fase 2 mengorganisasi siswa 2) Peserta didik duduk
pemikiran kritis dengan
menekankan pentingnya untuk belajar, berkelompok
peran argumentasi dalam c. Fase 3 mendukung kelompok 3) Peserta didik
menghasilkan dan investigasi, melakukan
memvalidasi d. Fase 4 mengembangkan dan praktikum dan
menyajikan artefak dan
pengetahuan ilmiah memamerkannya,
mengerjakan LKPD
c. Model pembelajaran e. Fase 5 menganalisis serta dengan bantuan
Argument-Driven Inquiry mengevaluasi proses media pembelajaran
terbukti efektif dalam penyelesaian masalah berupa video.
meningkatkan keterampilan
berargumentasi ilmiah siswa.
4) Peserta didik
Hal ini terlihat dari rata-rata
LKPD mengkomunikasikan
skor total tes keterampilan Aulia Nihayatul Muna (2021) hasil diskusi
berargumentasi ilmiah siswa, menjelaskan bahwa :
5) Peserta didik dan
dimana kelas Argument-Driven a. Dalam melatihkan suatu
guru memberi
Inquiry yang paling tinggi keterampilan argumentasi
diantara ketiga kelas.
penguatan terhadap
dalam sebuah
penguasaan konsep
pembelajaran,sangat penting
2. Astrid Kinantya Paramita peserta didik
adanya sebuah media
(2020) melakukan penelitian 6) Guru memberikan
yang berjudul Pembelajaran
pembelajaran yang sesuai,
soal evaluasi.
Inkuiri Terbimbing dengan diantaranyayaituLembar Kerja
Pendekatan STEM (Science, Peserta Didik(LKPD). LKPD
Technology, Engineering, dinilai memiliki peran
Mathematics) untuk Pemahaman penting sebagai penunjang
Konsep dan Keterampilan
Argumentasi Siswa SMA pada
proses pembelajaran, karena
Materi Laju Reaksi, didapat peserta didik dapat lebih
informasi bahwa: mudah untuk
a. Terdapat perbedaan memahamimateri yang
signifikan pemahaman sedang diajarkan,
konsep siswa yang terutamapada materi yang
mengikuti pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan
berbasis eksperimen yang
pendekatan STEM dan siswa membutuhkan media
yang hanya mengikuti petunjuk untuk
pembelajaran inkuiri pada mengarahkan jalannya
materi laju reaksi; praktikum. LKPD ini
b. Terdapat perbedaan dirancang untuk dapat
signifikan keterampilan digunakan dalam
argumentasi siswa yang
mengikuti pembelajaran
pembelajaran secara online
inkuiri terbimbing dengan maupun offline agar dapat
pendekatan STEM dan siswa memudahkan guru ketika
yang hanya mengikuti mengajar. Pengembangan
pembelajaran inkuiri LKPD ini bertujuan
terbimbing pada materi laju
reaksi;
untuk melatihkan
argumentasi ilmiah peserta
3. Aulia Nihayatul Muna (2021) didik, sehingga dibuat dengan
melakukan penelitian yang menyesuaikan tahapan dalam
berjudul Pengembangan Lembar diagram argumentasi Toulmin
Kerja Peserta Didik Untuk b. LKPD bersifat fleksibel, yaitu
Melatihkan Keterampilan
Argumentasi Ilmiah Peserta
dapat dibuat berdasarkan
Didik Pada Materi Laju Reaksi, kebutuhan peserta didik, serta
dapat disimpulkan bahwa: karakteristik sebuah satuan
a. Dalam melatihkan Pendidikan agar bisa
suatu keterampilan menaikkan frekuensi aktivitas
argumentasi dalam peserta didik yang relevan
sebuah pembelajaran, dengan dipandu dengan
sangat penting adanya kaidah-kaidah pendekatan
sebuah media yang menghasilkan sebuah
pembelajaran yang peningkatan keterampilan
sesuai, diantaranya peserta didik, yang salah
yaitu Lembar Kerja satunya adalah keterampilan
Peserta Didik (LKPD). berargumentasi ilmiah [20].
LKPD dinilai memiliki Dengan demikian, LKPD ini
peran penting sebagai dibutuhkan dalam proses
penunjang proses pembelajaran dengan materi
pembelajaran, karena laju reaks
peserta didik dapat
lebih mudah untuk
memahami materi
yang sedang
diajarkan,
terutamapada materi
yang berbasis
eksperimen yang
membutuhkan media
petunjuk untuk
mengarahkan jalannya
praktikum. LKPD ini
dirancang untuk dapat
digunakan dalam
pembelajaran secara
online maupun offline
agar dapat
memudahkan guru
ketika mengajar.
Pengembangan LKPD
ini bertujuan untuk
melatihkan
argumentasi ilmiah
peserta didik, sehingga
dibuat dengan
menyesuaikan tahapan
dalam diagram
argumentasi Toulmin.
b. Berdasarkan hasil
penelitian dapat
disimpulkan terdapat
pengaruh pada hasil
tes kogntif dan
keterampilan
argumentasi ilmiah
peserta didik setelah
dilaksanakan
pembelajaran
menggunakan LKPD
yang sedang
dikembangkan.
4. Khofifah Indah Farawansyah
(2021) melakukan penelitian
yang berjudul Pengembangan
Lembar Penugasan Terstruktur
pada Materi Laju Reaksi untuk
Melatihkan Keterampilan
Argumentasi, dari penelitiannya
menjelaskan bahwa berdasarkan
permasalahan dan data hasil
penelitian, Lembar Penugasan
Terstruktur Keterampilan
Argumentasi (LPT-KA) yang
dikembangkan memperoleh
kriteria sangat valid pada
validitas isidan konstruk. LPT-
KA memperoleh kategori sangat
praktis atau mudah
digunakan, dilihat
daripersentase respon peserta
didik yang sangat positifpada
kriteria kepraktisan. LPT-KA
juga memenuhi kriteria
keefektifan, ditunjukkan dari
hasil tes keterampilan
argumentasi yang
mendapatkan N-gain skor
kategori tinggi,sehingga
Lembar Penugasan Terstruktur
(LPT) pada materi laju
reaksi untuk melatihkan
Keterampilan Argumentasi
(KA) telah layak digunakan
sebagai perangkat
pembelajaran kimia.

WAWANCARA
1. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu
Nurhafni, M.Pd selaku
guru inti kimia provinsi
riau menjelaskan bahwa
untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi
dan argumentasi peserta
didik pada materi laju
reaksi dapat dilakukan
dengan menerapkan model
pembelajaran inovatif,
seperti model pembelajaran
Poblem Based Learning
(PBL), sehingga pada saat
kolaborasi peserta didik
mampu mealtih
argumentasi dalam
memecahkan masalah.
2. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak
Aldeva Ilhami, M.Pd selaku
dosen fakultas tarbiyah
UIN Suska Pekanbaru
menjelaskan bahwa solusi
kongkrit yang dapat
dilakukan guru adalah
menerapkan proses
pembelajaran yang
melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran,
atau belajar by doing.
Untuk melakukan
pembelajaran by doing
tersebut makan harus
diterapkan model
pembelajaran inovatif,
seperti PBL. Karena pada
model ini siswa akan
terlibat secara aktif dalam
penyelesaian masalah,
sehingga dia memiliki
pemahaman konsep yang
bagus, sehingga dia
mempunyai modal untuk
berargumentasi.
3. Aa
4.
2 KAJIAN LITERATUR Berdasarkan permasalahan: MEDIA PEMEBLAJARAN 1. Solusi yang telah dipilih
1. Agus Muliaman (2021) Motivasi belajar sebagian peserta BERBASIS ARTICULATE adalah Penggunaan media
melakukan penelitian yang didik pada materi laju reaksi pembelajaran berbasis
masih rendah. Yang disebabkan
STORYLINE.
berjudul Efektivitas Model Articulate Storyline dengan
Project Based Learning oleh: Media pembelajaran yang menggunakan model
1. Nurfajriani (2021) menjelaskan
Berorientasi eXe Learning dan digunakan pada pembelajaran bahwa: pembelajaran Discovery
Motivasi terhadap Hasil Belajar kimia materi laju reaksi pada a. Salah satu media Learning pada materi laju
pada Materi Laju Reaksi, indikator hukum laju belum pembelajaran berbasis reaksi.
sehingga didapat kesimpulan menarik dan belum mengaktifkan Untuk menerapkan
bahwa terdapat perbedaan hasil peserta secara menyeluruh.
multimedia adalah
articulate storyline. solusi ini yang telah
belajar melalui model PjBL
berorientasi eXe-Learning dan Maka ditetapkan solusi yang Articulate storyline adalah disesuaikan dengan
Direct Instruction berorientasi relevan sebagai berikut: perangkat lunak yang kondisi satuan
Macromedia Flash pada Penggunaan media pembelajaran difungsikan sebagai media Pendidikan akan
tingkat motivasi tinggi dan berbasis Articulate Storyline dilengkapi dengan
rendah. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
komunikasi atau
presentasi yang memuat bantuang LKPD
eksperimen menggunakan pembelajaran Discovery Learning
model PjBLberorientasi eXe- pada materi laju reaksi beberapa konten berbasis discovery
Learning memperoleh hasil diantaranya teks, audio, learning, media PPt
yang lebih baik dengan nilai gambar, dan animasi. interaktif dan
sebesar 0,73 sedangkan nilai instrument penilaian.
kelas kontrol sebesar 0,63
Articulate storyline
sehingga didapat model PjBL digunakan dalam
berorientasi eXe-Learning lebih mempresentasikan
efektif digunakan dalam informasi dengan tujuan
pembelajaran Laju Reaksi. tertentu (sesuai tujuan
pengguna).
2. Siska Lestari Siregar (2020)
melakukan penelitian yang
b. Pembelajaran multimedia
berjudul Analisis PBL Dengan dapat diintegrasikan dalam
DL Menggunakan Macromedia proses pengajaran dengan
Flash Terhadap Motivasi Dan menggunakan berbagai
Hasil Belajar Siswa Pada Materi pilihan model
Laju Reaksi Di Sma Negeri 10
Medan, Berdasarkan hasil
pembelajaran. Proses
analisis data dan pembahasan pembelajaran Discovery
maka dapat disimpulkan bahwa: learning yang
a. Pembelajaran diintegrasikan dengan
menggunakan model penggunaan multimedia
PBL dan DL dengan pembelajaran berbasis
bantuan macromedia komputer dapat
flash bermanfaat untuk mendukung proses belajar
meningkatkan nilai siswa sehingga mampu
hasil belajar siswa, hal mengkonstruksikan
tersebut diketahui dari pengetahuan
data-data yang c. Keberhasilan multimedia
diperoleh selama Articulate Storyline
pelaksanaan penelitian disebabkan pada proses
di kelas eksperimen I pembelajaran peserta
menggunakan model didik memperoleh
PBL (84,06) dan kelas bantuan melalui
eksperimen II beberapa kumpulan
menggunakan model media yakni baik
DL (74,53). melalui audio maupun
b. Hasil analisis antara visual. Multimedia
motivasi dengan hasil Articulate Storyline
belajar siswa terdapat didesain semenarik
korelasi yang signifikan, mungkin sehingga mampu
dengan data yang menumbuhkan keinginan
diperoleh selama siswa untuk mengikuti
pelaksanaan penelitian proses pembelajaran
di kelas eksperimen I dengan baik. Penyajian
(143,50) dan di kelas multimedia Articulate
eksperimen II (140,50). Storylinemampu
menampilkan gambar,
video, dan suara yang
3. Zahratul munawarah (2021) dapat membantu siswa
melakukan penelitian yang
berjudul Pengembangan
untuk memahami arah dan
Multimedia Interaktif tujuan pembelajaran.
Berbantuan Aplikasi Articulate
Storyline dalam Pembelajaran 2. Zahratul Munawarah (2021)
Kimia Kelas XI MIPA SMAN 1 menjelaskan bahwa Hasil
Utan. Berdasarkan hasil media yang dibuat dengan
penelitiannya dapat disimpulkan
Articulate Storyline dapat
bahwa: berbentuk web personal, CD,
a. Multimedia interaktif word processing, dan
berbentuk APK pada Learning Management
materi laju reaksi yang System(LMS). Berdasarkan
telahdikembangkan hasil beberapa penelitian yang
dapat digunakan telah dilakukan
padaproses sebelumnya, articulate
pembelajaran, karena storyline layak dimanfaatkan
dari hasil penelitian sebagai media pembelajaran
dan pembahasan interaktif dan dapat
menunjukkan hasil menunjang kegiatan
akhir V sebesar 0,86 pembelajaran.
termasuk 3. Nurfajriani (2020) menyatakan
kategorisangat valid bahwa pembelajaran yang
dan P (%) sebesar 90% dibantu oleh media articulate
termasuk kategori storyline membuat proses
sangat praktis untuk pembelajaran
digunakanpada proses berlangsungefektif dan
pembelajaran. efisien, sehingga dapat
b. Articulate storyline layak meningkatkan kemampuan
dimanfaatkan sebagai media berpikir kreatif siswa
pembelajaran interaktif dan
dapat menunjang kegiatan
pembelajaran.
MODEL PEMBELAJARAN
c. Karakteristik materi DISCOVERY LEARNING
laju reaksi yang
1. Maya Sri Herita (2022) menjelaskan
bersifat abstrak bahwa
membutuhkan a. Discovery Learningadalah teori
visualisasi yang dapat belajar yang didefinisikan
menggambarkan sebagai proses pembelajaran
peristiwa dan factor- yang terjadi bila pelajar tidak
faktor yang disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk finalnya, tetapi
mempengaruhi laju diharapkan mengorganisasi
reaksi secara lebih sendiri.
nyata. Olehkarena itu b. Pembelajaran Discovery Learning
juga dikatakan sebagai
dibutuhkan media pembelajaran penemuan, yang
pembelajaran yang tepa merupakan salah satu model
pembelajaran yang digunakan
dalam pendekatan kontruktivis
4. Gebby Rhaska (2020) modern. Pada pembelajaran
melakukan penelitian yang penemuan, peserta didik didorong
berjudul Pengembangan Lembar untuk terutama belajar sendiri
Kerja Peserta Didik Materi Laju melalui keterlibatan aktif
Reaksi Berbasis Problem Based dengan konsep-konsep dan
Learning untuk Kelas XI prinsip-prinsip.
SMA/MA, berdasarkan hasil c. Pembelajaran Discovery
penelitiannya didapatkan Learningadalah suatu
informasi bahwa:
model untuk
a. Berdasarkan
mengembangkan cara
penelitianyang telah
belajar peserta didik aktif
dilakukan, dihasilkan
dengan menemukan
LKPD laju reaksi
sendiri, menyelidiki sendiri,
berbasis problem
maka hasil yang diperoleh
based learning yang
akan setia dan tahan lama
dikembangkan dengan
dalam ingatan, tidak akan
menerapkan model
mudah dilupakan peserta
Ploomp. Hasil uji
didik. Dengan belajar
validitas, diperolehnilai
penemuan, anak juga bisa
Vsebesar 0,87 dengan
belajar berfikir analisis dan
kategori valid.
mencoba memecahkan
b. Berdasarkan hasil
sendiri problem yang
pengisian angket pada
dihadapi. Kebiasaan ini
formulir google yang
akan ditransfer dalam
dibagikan, hasil yang
kehidupan bermasyarakat
didapat pada
pemilihan sampul dan
warna di LKPD dapat 2. Rahma (2019) menjelaskan bahwa
memberikan daya tarik Tahapan pembelajaran dengan
menggunakan model discovery
bagi peserta didik. learning adalah
Penggunaan bahasa 1) Stimulasi,
pada LKPD mudah 2) Identifikasi masalah,
dipahami.Materi yang 3) Mengumpulkan data,
dalam LKPD berbasis 4) Mengolah data,
masalah dinilai memiliki 5) Verifikasi,
tahapan 6) Generalisasi.
pembelajaran yang Tahapan-tahapan tersebut
mudah dipahamidan mengharuskan siswa aktif
jelas, sehingga dapat dalam proses pembelajaran.
membantu peserta
didik menemukan
konsep. Secara umum,
LKPD laju reaksi
berbasis problem based
learning sebagai
prototipe II yang telah
dihasilkan mampu
menuntun peserta
didik dalam penemuan
konsep sesuai dengan
tujuan
dikembangkannya
LKPD berbasis problem
based learning
5. Nurfajirani (2021) melakukan
penelitian yang berjudul
Pengaruh Multimedia Articulate
Storyline Berbasis Discovery
Learning Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Pada Materi Laju
ReaksI. Dari penelitian diperoleh
informasi bahwa:
a. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan diperoleh
hasil yang dapat disimpulkan
bahwa Terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kreatif
siswa yang dibelajarkan
menggunakan multimedia
Articulate Storyline berbasis
Discovery Learning dengan
yang dibelajarkan tanpa
multimedia Articulate
Storyline
b. Keberhasilan multimedia
Articulate Storyline
disebabkan pada proses
pembelajaran peserta
didik memperoleh
bantuan melalui
beberapakumpulan
media yakni baik
melalui audio maupun
visual. Multimedia
Articulate
Storylinedidesain
semenarik mungkin
sehingga mampu
menumbuhkan
keinginan siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran dengan
baik. Penyajian
multimedia Articulate
Storylinemampu
menampilkan gambar,
video, dan suara
yang dapat membantu
siswa untuk memahami
arah dan tujuan
pembelajaran

WAWANCARA
1. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu
Nurhafni, M.Pd selaku
guru inti kimia provinsi
riau menjelaskan bahwa
untuk meningkatkan
motivasi peserta didik pada
materi laju reaksi dapat
dilakukan dengan
menerapkan model
pembelajaran inovatif,
seperti model pembelajaran
inovatif seperti Poblem
Based Learning (PBL),
Discovery Learning, Project
Base Learning, Inquiry
Learning. Penerapan model
ini dibantu dengan media
yang menarik.
2. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak
Aldeva Ilhami, M.Pd selaku
dosen fakultas tarbiyah
UIN Suska Pekanbaru
menjelaskan bahwa solusi
yang dapat dilakukan guru
untuk meningkatkan
motivasi peserta didik
dalam pembelajaran kimia
materi laju reaksi adalah
dengan menggunakan
media interaktif yang
dipadukan dengan model
pembelajaran inovatif.
Media yang bisa
diterapakan adalah e-
modul berbasis articulate
storyline, PPt interaktif.
Sedangkan model
pembelajarannya bisa PBL
atau discovery learning.
3 KAJIAN LITERATUR Berdasarkan permasalahan: MEDIA 3 LEVEL 1. Solusi yang telah ditetapkan
1. Sri Rizka Fadila Guci, dkk Peserta didik sulit memahami REPRESENTASI adalah Penggunaan media
(2018) melakukan penelitian materi yang bersifat abstrak pada pembelajaran berbasis 3
materi kesetimbangan kimia.
1. Sri Rizka Fadila Guci, dkk (2018)
yang berjudul Pengembangan menjelaskan bahwa : level representasi dengan
Media Pembelajaran Berbasis (Indikator Faktor-faktor yang menggunakan model
mempengaruhi pegeseran a. Salah satu cara mengatasi pembelajaran Project Based
Tiga Level Representasi
Menggunakan Prezi Pada Materi kesetimbangan), yang disebabkan masalah pembelajaran Learning pada materi
Kesetimbangan Kimia Kelas XI oleh Media pembelajaran (bahan kimia adalah dengan kesetimbangan kimia.
SMA/MA. Dari penelitiannya ajar) yang digunakan guru belum menggunakan tiga level Untuk menerapkan
dapat disimpulkan bahwa: Prezi dapat membantu siswa dalam
mengkongkritkan konsep
representasi yaitu level solusi ini disatuan
merupakan software presentasi makroskopik, level pendidikan akan
yang dirancang agar dapat kesetimbangan kimia yang
menampilkan media visual, abstrak yaitu pada faktor-faktor submikroskopik dan level dilaksanakan dengan
yang mempengaruhi pergeseran simbolik. Representasi bantuan LKPD berbasis
audio maupun animasi. Media kesetimbangan. makroskopik merupakan PjBL, Bahan ajar
pembelajaran berbasis tiga level level konkret, dimana pada elektronik dan
representasi menggunakan Prezi Maka ditetapkan solusi yang
pada materi kesetimbangan relevan sebagai berikut :
level ini siswa mengamati instrumen penelaian.
kimia telah dihasilkan dengan Penggunaan media pembelajaran langsung fenomena yang
menggunakan model berbasis 3 level representasi terjadi, baik melalui
pengembangan 4-D. Media dengan menggunakan model percobaan yang dilakukan
pembelajaran ini mempunyai pembelajaran Project Based atau fenomena yang terjadi
tingkat kevalidan sangat tinggi Learning pada materi
dan kepraktisan sangat tinggi kesetimbangan kimia
pada kehidupan seharihari.
oleh guru dan dan kepraktisan b. Representasi
tinggi oleh siswa submikroskopik
merupakan level abstrak
2. Safira Nur (2020) melakukan yang menjelaskan
penelitan yang berjudul fenomena makroskopik.
Pengembangan Lkpd berbasis
Guided Inquiry untuk
Representasi ini
Meningkatkan Keterampilan memberikan penjelasan
Proses Sains Dan Penguasaan pada level partikel dimana
Konsep Pada Materi materi digambarkan
Kesetimbangan Kimia, sebagai susunan dari atom-
berdasarkan hasil penelitiannya
dapat disimpulkan bahwa :
atom, molekul-molekul,
a. Pengembangan Lembar ion-ion. Level representasi
Kerja Peserta Didik simbolik digunakan untuk
(LKPD) Berbasis Guided merepresentasikan
Inquiryuntuk fenomena makroskopik
Meningkatkan dengan menggunakan
Keterampilan Proses persamaan kimia,
Sains dan Penguasaan persamaan matematika,
Konsep Peserta Didik grafik, mekanisme reaksi
pada Materi dan analogi-analogi. Ketiga
Kesetimbangan Kimia”. level tersebut dikenal
b. LKPD yang disusun ini dengan tiga level
nantinya akan representasi yang dalam
disesuaikan dengan kimia dikenal sebagai tiga
kondisi peserta didik level representasi kimia.
saat mempelajari c. Level representasi sub
materi kesetimbangan mikroskopik dan simbolik,
kimia dengan ber- keduanya dibutuhkan untuk
menjelaskan fenomena
inquiry, sehingga dapat makroskopik, sehingga
memfasilitasi seluruh penjelasan konsep kimia menjadi
kegiatan yang terjadi lengkap dan bermakna.
saat proses Hubungan timbal balik antara
pembelajaran tiga level representasi kimia
tersebut dapat menunjukkan
berlangsung dengan pemahaman yang utuh dari
memperhatikan suatu konsep kimia. Oleh karena
keterampilan proses itu, tiga level representasi sangat
sains yang diharapkan penting digunakan dalam
dapat terlatih pembelajaran kimia untuk
membantu siswa belajar kimia
bersamaan dengan dengan lebih bermakna.
penguasaan konsep
peserta didik MODEL PEMBELAJARAN
c. Meningkatkan PROJECT BASED LEARNING
keterampilan proses
sains dan penguasaan 1. Elisabet Rosmadelila Gultom (2022)
konsep dinilai valid menjelaskan bahwa Model
berdasarkan kriteria isi pembelajaran PjBL merupakan
merupakan model pembelajaran
dan konstruk dengan yang menggunakan proyek (kegiatan)
perolehan skor sebesar sebagai inti pembelajaran. Dalam
85,76 dalam kategori setiap kegiatan yang dilakukan siswa
sangat layak. akan mendapat pengalaman secara
d. Meningkatkan langsung yang nantinya dapat
meningkatkan hasil belajar anak.
keterampilan proses Model pembelajaran PjBL ini dapat
sains dan penguasaan membantu siswa untuk menemukan
konsep dinilai praktis konsep-konsep baru, pengalaman
baru, serta dalam meningkatkan
berdasarkan respon hasil belajar dan kreatifitas siswa
peserta didik yang baik dalam memecahkan masalah
maupun dalam membuat sebuah
memberikan produk.Melalui model PjBL
tanggapan positif diharapkan hasil belajar peserta
dengan persentase didik pada materi pergeseran
sebesar 74,11% kesetimbangan kimia dapat
3. Syamyafiya Afiyanti (2022) meningkat dan tujuan pembelajaran
melakukan penelitian yang dapat tercapai dengan semestinya
berjudul Efektivitas Bahan Ajar
Kesetimbangan Kimia Berbasis 2. Daryanto dan Rahardjo (2012)
Kerja Ilmiah Dan Pendekatan menjelaskan Karakteristik yang
Scientific Terhadap Hasil tercakup dalam Project Based
Belajar. Berdsarkan hasil Learning (PJBL) antara lain:
penelitiannya diperoleh
informasi bahwa : a. Penyelesaian tugas
dilakukan secara mandiri
a. Karakteristik materi dimulai dari tahap
kesetimbangan kimia perencanaan,
sebagai salah satu materi
yang cukup kompleks bagi
penyusunan, hingga
siswa. Membutuhkan strategi pemaparan produk;
dan pendekatan dalam b. Peserta didik bertanggung
pembelajaran. Penggunaan jawab penuh terhadap
bahan ajar berbasis kinerja proyek yang akan
dan pendekatan ilmiah pada
materi kesetimbangan kimia
dihasilkan;
dapat menjadi salah satu c. Proyek melibatkan peran
alternatif untuk teman sebaya, guru, orang
meningkatkan hasil belajar tua, bahkan masyarakat;
siswa pada materi tersebut d. Melatih kemampuan
b. Hasil penelitian ini berpikir kreatif; dan
menunjukan bahwa
pembelajaran menggunakan
e. Situasi kelas sangat
BA-KK-KPI mampu toleran dengan
meningkatkan hasil belajar kekurangan dan
siswa pada materi perkembangan gagasan
kesetimbangan kimia
3. Menurut Widiarso (2016)
4. Elisabet Rosmadelila menjelaskan bahwa model
Gultom (2022) pembelajaran Project Based Learning
menjelaskan bahwa dapat diterapkan atau diaplikasikan
melalui langkah berikut ini.
Berdasarkan hasil
1) Penentuan pertanyaan
penelitian mengenai
mendasar
penerapan model
2) Mendesain perencanaan
pembelajaran berbasis
proyek
proyekpada pembelajaran
3) Menyusun jadwal
e-learningmateri
4) Memonitor peserta didik
kesetimbangan kimia,
dan kemajuan proyek
maka dapat ditarik
5) Menguji hasil
kesimpulan bahwa
6) Mengevaluasi pengalaman
penerapanmodelpembelaja
ran berbasis
proyekpada
pembelajaran e-
learningmateri
kesetimbangan kimia
berpengaruh secara positif
terhadap peningkatan
hasil belajar siswa
WAWANCARA
1. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu
Nurhafni, M.Pd selaku
guru inti kimia provinsi
riau menjelaskan bahwa
untuk meningkatkan
pemahaman peserta didik
pada kesetimbanan kimia
dapat dilakukan dengan
menggunakan media yang
sesuai untuk materi
abstrak seperti video
animasi dan melakukan
praktikum.
2. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak
Aldeva Ilhami, M.Pd selaku
dosen fakultas tarbiyah
UIN Suska Pekanbaru
menjelaskan bahwa solusi
yang dapat dilakukan guru
untuk mengkongkritkan
konsep materi
kesetimbangan yang
abstrak adalah dengan
menggunakan media yang
kontekstual dengan
pengalaman peserta didik
dan berbasis kearifan lokal
dan inovatif. Selain itu juga
bisa dengan menerapkan
model pembelajaran Role
Playing, PBL dan PjBL.
4 KAJIAN LITERATUR Berdasarkan permasalahan: LKPD 1. Solusi yang telah ditetapkan
1. Putri Febrianti Syafitri (2020) Kemampuan peserta didik dalam 1. Nikmatul Munawaroh (2022) adalah Penggunaan model
melakukan penelitian yang menyelesaikan soal HOTS masih melakukan penelitian yang berjudul pembelajaran Problem Based
berjudul Melatihkan Higher rendah pada materi Pengembangan LKPD Berbasis Learning dengan Bantuan
Order Thinking Skill Dengan kesetimbangan kimia (Indikator Problem Based Learning Melalui LKPD Berbasis Problem
Model Inkuiri Terbimbing Pada tetapan kesetimbangan), yang Video Interaktif Berbantuan Google Based Learning pada materi
Materi Kesetimbangan Kimia disebablkan oleh Guru belum Site Untuk Menstimulasi kesetimbangan kimia untuk
merancang dan melaksanakan meningkatkan kemampuan
Kelas XI MAN 2 Mojokerto, pembelajaran yang HOTS. Kemampuan Berpikir Kritis. berfikir HOTS peserta didik.
berdasarkan penelitiannya dapat Pelaksanaan pembelajaran HOTS Bedasarkan penelitiannya Untuk menerapkan
disimpulkan bahwa: dimulai dari penyusunan didapatkan informasi bahwa : solusi ini disatuan
a. Ketika melatihkan perangkat pembelajaran yang a. Model pembelajaran yang dapat pendidikan akan
keterampilan berpikir HOTS, seperti kata kerja digunakan untuk menstimulasi
operasional yang digunakan dalam kemampuan berpikir kritis
dilaksanakan dengan
tingkat tinggi (Higher penyusunan tujuan pembelajaran, bantuan media
peserta didik dalam pemecahan
Order Thinking Skill) media yang dikembangkan harus masalah salah satunya adalah animasi, Bahan ajar
sertasikap ilmiah pada mendukung siswa untuk berfikir problem based learning. PBL elektronik dan
peserta didik, maka kritis dan kreatif, serta soal yang merupakan model pembelajaran instrumen penelaian.
perlu digunakan disusun juga harus HOTS. yang dapat meningkatkan
pendekatan saintifik kemampuan rasa ingin tahu
Maka ditetapkan solusi yang secara individu dari dalam diri
yang mementingkan relevan sebagai berikut : masing-masing siswa beserta
diketerampilan peserta Penggunaan model pembelajaran dapat menumbuhkan
didik pada pengetahuan Problem Based Learning dengan keterampilan menyelesaikan
maupun kreativitas. Bantuan LKPD Berbasis Problem problem
Based Learning pada materi b. Pengembangan LKPD berbasis
kesetimbangan kimia untuk
b. Proses belajar akan meningkatkan kemampuan
PBL dapat menstimulasi
lebih relevan apabila kemampuan berpikir kritis
berfikir HOTS peserta didik. peserta didik. Pembelajaran yang
peserta didik menggunakan lembar kerja
membangun sendiri peserta didik PBL dapat
pemahaman konsepnya menstimulasi kemampuan
melalui kegiatan berpikir krtis dibandingan
praktikum. Apabila fase pembelajaran selain
menggunakan model problem
pembelajaran pada based learning
model pembelajaran 2. Ade Fitra (2020) menjelaskan bahwa
inkuiri dapat LKPD merupakan salah satu sarana
dilaksanakan dengan untuk membantu dan
baik maka mempermudah dalam kegiatan
keterampilan berpikir pembelajaran sehingga akan
terbentuk interaksi yang efektif
tingkat tinggi pada antara peserta didik dengan pendidik
peserta didik mampu sehingga dapat meningkatkan
melatihkan aktifitas peserta didik dalam
keterampilan tersebut meningkatkan kemampuan berfikir.
dan memperoleh konsep Kemampuan memecahkan masalah
yang ada dalam LKPD tersebut yang
sub bab faktor-faktor akan mempengaruhi HOTS peserta
yang mempengaruhi didik. LKPD merupakan materi ajar
pergeseran arah yang dikemas sedemikian rupa agar
kesetimbangan kimia peserta didik dapat mempelajari
yang mudah dipahami materi tersebut secara mandiri,
sehingga peserta didik jadi lebih aktif
olehpeserta didik. untuk memecahkan masalah yang
ada melalui kegiatan diskusi
kelompok, praktikum, dan kegiatan
c. Pembelajaran model menjawab permasalahan yang
inkuiri terbimbing ini berhubungan dengan kehidupan
dalam sehari-hari
keterlaksanaannya
untuk melatihkan
MODEL PBL
keterampilan berpikir
1. Hanna Grace Sembiring (2022)
tingkat tinggi pada menjelaskan bahwa Problem based
kedua pertemuan education (PBL) adalah metode
diperoleh kategori pembelajaran, di mana siswa
sangat baik. Pada mengerjakan masalah murni yang
umunya kualitas bertujuan untuk menciptakan
pengetahuan mereka sendiri,
keterlaksanaan mengembangkan tingkat
pembelajaran setiap keterampilan dan keterampilan
tahapan di pertemuan berpikir yang lebih tinggi, serta
pertama memperoleh mampu mengembangkan
nilai sebesar 92,08% kemandirian dan kepercayaan
dengan Leaming berbasis masalah
dan di pertemuan memberi siswa kesempatan untuk
kedua memperoleh mempelajari mata pelajaran
kualitas keterlaksanaan akademik dan keterampilan
pembelajaran sebesar pemecahan masalah dengan terlibat
92,71%. dalam berbagai situasi kehidupan
yang dapat diperkenalkan secara
2. Zikra Effendi (2022) melakukan efektif dengan memberikan masalah.
penelitian yang berjudul
Pengembangan Instrumen Tes 2. Rohana Putri Agustina (2017)
Two-Tier Higher Order Thinking menjelaskan tentang Langkah-
Skill(HOTS) Berbasis IBT pada langkah penerapan model
Materi Kesetimbangan Kimia pembelajaran PBL sebagai berikut :
untuk Siswa SMA/MA, dari 1) Fase 1 melakukan orientasi
penelitiannya dapat disimpulkan masalah kepada siswa,
bahwa :
2) Fase 2 mengorganisasi
a. Two tier multiple siswa untuk belajar,
choice question 3) Fase 3 mendukung
merupakan bentuk kelompok investigasi,
pertanyaan pilihan 4) Fase 4 mengembangkan
ganda yang berbeda dari dan menyajikan artefak
pertanyaan pilihan dan memamerkannya,
ganda lainnya. 5) Fase 5 menganalisis serta
Instrumen tes two mengevaluasi proses
tiermemiliki 2 bagian, penyelesaian masalah
dimana bagian
pertama merupakan
jawaban dari
pertanyaan soal
sedangkan bagian
kedua merupakan
alasan yang
mendasari pilihan
jawaban pada
bagaian pertama.
b. Instrumen tes two tier
dapat mengidentifikasi
konsep-konsep yang
ada pada peserta
didik. Dibandingkan
dengan penggunaan
pilihan ganda
tradisional, two tier
item berpotensi dalam
memunculkan cara
peserta didik
beralasan.
c. Berdasarkan pada
hasil penelitian yang
telah dipaparkan.
Pengembangan
instrumen tes two-tier
higher order thinking
skill( HOTS) pada
materi kesetimbangan
kimia layak untuk
dikembangkan. Hal ini
dikarenakan instrument
tes telah dinyakatan
valid secara konten
dan konstruk sehingga
bisa di ujicobakan.
Hasil uji coba
digunakan dalam
menentukan nilai
reliabilitas dan
analisis butir soal
pada tingkat kesukaran
dan daya pembeda.
3. Nikmatul Munawaroh (2022)
melakukan penelitian yang
berjudul Pengembangan LKPD
Berbasis Problem Based
Learning Melalui Video Interaktif
Berbantuan Google Site Untuk
Menstimulasi Kemampuan
Berpikir Kritis. Bedasarkan
penelitiannya didapatkan
informasi bahwa :
a. Model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk
menstimulasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik
dalam pemecahan masalah
salah satunya adalah
problem based learning. PBL
merupakan model
pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan
rasa ingin tahu secara
individu dari dalam diri
masing-masing siswa beserta
dapat menumbuhkan
keterampilan menyelesaikan
problem
b. Pengembangan LKPD
berbasis PBL dapat
menstimulasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik.
Pembelajaran yang
menggunakan lembar kerja
peserta didik PBL dapat
menstimulasi kemampuan
berpikir krtis dibandingan
pembelajaran selain
menggunakan model
problem based learning
c. Pengembangan LKPD
Berbasis Problem Based
Learning Melalui Video
Interaktif dapat
menstimulasi
kemampuan berpikir
kritis dengan
didapatkan rata - rata
hasil dengan kategori
“tinggi”.

WAWANCARA
1. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu
Nurhafni, M.Pd selaku
guru inti kimia provinsi
riau menjelaskan bahwa
untuk meningkatkan
kemampuan HOTS peserta
didik pada kesetimbanan
kimia dapat dilakukan
dengan guru memahami
dulu tentang HOTS dalam
proses pembelajaran
maupun pada saat
membuat soal HOTS, serta
memberi ruang kepada
peserta didik untuk
meningkatkan literasi dan
numerasi peserta didik.
2. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak
Aldeva Ilhami, M.Pd selaku
dosen fakultas tarbiyah
UIN Suska Pekanbaru
menjelaskan bahwa solusi
yang dapat dilakukan guru
untuk meningkatkan
kemampuan HOTS peserta
didik pada materi
kesetimbangan kimia
adalah menerapkan proses
pembelajaran berbasis
masalah, seperti inquiry,
PBL, dan PjBL sehingga
peserta didik terbiasa
berpikir kritis dan bekerja
secara saintifik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Putri, P. A. W., Rahayu, S., & Fajaroh, F. (2020). Efektivitas Argument-Driven Inquiry untuk Meningkatkan
Keterampilan Berargumentasi Ilmiah pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 5(1), 57-64.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/13132/5997

2. Paramita, A. K., Yahmin, Y., & Dasna, I. W. (2021). Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Pendekatan STEM
(Science, Technology, Engineering, Mathematics) untuk Pemahaman Konsep dan Keterampilan Argumentasi
Siswa SMA pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 5(11), 1652-1663.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/14189/6280
3. Muna, A. N., & Rusmini, R. (2021). PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK UNTUK MELATIHKAN
KETERAMPILAN ARGUMENTASI ILMIAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LAJU REAKSI. UNESA Journal of
Chemical Education, 10(2), 159-171.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/journal-of-chemical-education/article/view/38912/34378

4. Farawansyah, K. I., & Suyono, S. (2021). Pengembangan Lembar Penugasan Terstruktur pada Materi Laju
Reaksi untuk Melatihkan Keterampilan Argumentasi. Chemistry Education Practice, 4(2), 142-152.
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/CEP/article/view/2315/1868

5. Muliaman, A. (2021). Efektivitas Model Project Based Learning Berorientasi eXe Learning dan Motivasi terhadap
Hasil Belajar pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara, 13(1), 51-57.
http://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/jip/article/view/956/574

6. Siregar, S. L., & Panggabean, F. T. M. (2020). Analisis PBL Dengan DL Menggunakan Macromedia Flash
Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi Di SMA Negeri 10 Medan. Jurnal Inovasi
Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation in Chemistry Education), 2(1), 21-25.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2288567&val=18950&title=ANALISIS%20PBL
%20DENGAN%20DL%20MENGGUNAKAN%20MACROMEDIA%20FLASH%20TERHADAP%20MOTIVASI%20DAN
%20HASIL%20BELAJAR%20SISWA%20PADA%20MATERI%20LAJU%20REAKSI%20DI%20SMA%20NEGERI
%2010%20MEDAN

7. Munawarah, Z., Burhanuddin, B., Sofia, B. F. D., & Hakim, A. (2021). Pengembangan Multimedia Interaktif
berbantuan Aplikasi Articulate Storyline dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI MIPA SMAN 1 Utan. Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan, 6(4), 768-775.
http://www.jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/295/253

8. Guci, S. R. F., Zainul, R., & Azhar, M. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Tiga Level
Representasi Menggunakan Prezi Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas Xi Sma/Ma.
https://osf.io/preprints/inarxiv/n7jkf/
9. AGUSTINA, S. N. A., & Agustini, R. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Guided Inquiry
untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep pada Materi Kesetimbangan
Kimia. UNESA Journal of Chemical Education, 9(1), 59-63.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/journal-of-chemical-education/article/view/32068

10. Afiyanti, S., Habiddin, H., & Jannah, M. (2022). Efektivitas Bahan Ajar Kesetimbangan Kimia Berbasis Kerja
Ilmiah dan Pendekatan Scientific Terhadap Hasil Belajar. Chemistry Education Practice, 5(1), 115-118.
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/CEP/article/view/2862

11. Rhaska, G., & Mawardi, M. (2020). Lembar Kerja Peserta Didik Materi Laju Reaksi Berbasis Problem Based
Learning Untuk Kelas XI SMA/MA. Entalpi Pendidikan Kimia, 1(1).
http://entalpipendidikan.ppj.unp.ac.id/index.php/epk/article/view/23

12. SYAFITRI, P. F., & YONATA, B. (2020). MELATIHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL DENGAN MODEL
INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI MAN 2 MOJOKERTO. UNESA Journal
of Chemical Education, 9(2), 208-215.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/journal-of-chemical-education/article/view/32996/29681

13. Effendi, Z., & Andromeda, A. (2022). Pengembangan Instrumen Tes Two-Tier Higher Order Thinking Skill
(HOTS) Berbasis IBT Pada Materi Kesetimbangan Kimia untuk Siswa SMA/MA. Entalpi Pendidikan Kimia, 3(2),
39-47.
http://entalpipendidikan.ppj.unp.ac.id/index.php/epk/article/view/264

14. Munawaroh, N. (2022). Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning Melalui Video Interaktif
Berbantuan Google Site Untuk Menstimulasi Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Ecogen, 5(2), 167-182.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pek/article/view/12860

15. Rahman, A., Khoirunnisa, F., & Sabekti, A. W. (2021). INTEGRASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK
SMA/MA. Student Online Journal (SOJ) UMRAH-Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2(2), 1171-1180.
https://scholar.google.com/scholar?
start=10&q=pembelajaran+HOTS+pada+kesetimbangan+kimia&hl=en&as_sdt=0,5

Anda mungkin juga menyukai