Situasi
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting, akan tetapi tidak
semua peserta didik memiliki keterampilan tersebut. Rendahnya keterampilan membaca juga
terjadi pada siswa kelas IX di MTs NU Ungaran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah terbatasnya bahan bacaan, model pembelajaran yang kurang sesuai, serta
media yang kurang menarik membuat peserta didik tidak berminat membaca. Peserta didik
lebih suka mengobrol dengan temannya ketimbang harus membaca buku. Ketika di rumah,
peserta didik lebih suka bermain gadget dari pada membaca buku atau membaca referensi dari
internet.
Kemampuan awal peserta didik sebelum menggunakan aplikasi Flipbook dan penerapan
model PBL memperoleh nilai rata-rata 73,2. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50.
Ketercapaian pembelajaran baru mencapai 72,08%. Perlu adanya motivasi dan media yang
inovatif dari guru agar peserta didik terampil membaca.
Berdasarkan data tersebut penulis menyusun best practice dengan judul Pemanfaatan
Flipbook dalam Model Problem Based Learning (PBL) sebagai Media untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Cerpen pada Siswa Kelas IX di MTs NU
Ungaran Tahun 2022.
Tantangan
Setelah dilakukan identifikasi masalah dan analisis hasil dari refleksi diri, kajian literatur,
survei kepada peserta didik, wawancara dengan rekan guru, kepala sekolah, dan pakar ada
beberapa tantangan yang dihadapi guru yaitu:
a. Peserta didik tidak memiliki motivasi dari dalam dirinya sendiri.
b. Peserta didik lebih suka bermain gawai.
c. Peserta didik kurang diberi motivasi oleh orang tua.
d. Model pembelajaran yang tidak relevan dengan kebutuhan peserta didik.
e. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut tantangan yang dihadapi melibatkan peserta didik,
rekan guru, kepala sekolah, dosen pembimbing, dan guru pamong. Beberapa pihak tersebut
perlu dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan
praktik pembelajaran ini. Peran terbesar dalam hal ini adalah guru dan peserta didik. Dari sisi
guru harus mempunyai strategi yang jitu dengan menerapkan model, metode, dan media yang
sesuai dengan pembelajaran abad 21. Dari sisi peserta didik adalah kesadaran dan motivasi
yang tinggi dari dalam diri sendiri untuk membaca.
Aksi
Dari tantangan tersebut, perlu penanganan dan harus segera diselesaikan dengan baik
oleh guru Bahasa Indonesia kelas IX. Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari 5 sintaks
pembelajaran yaitu:
Gambar 1. Peserta didik menyampaikan identifikasi masalah sesuai dengan tayangan PPT
Sintak 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk berdiskusi
a. Peserta didik membentuk kelompok melalui permainan ‘sama angka’.
b. Peserta didik menerima LKPD dan membaca cerpen pada aplikasi Flipbook
c. Peserta didik mencermati permasalahan yang diberikan serta menyampaikan informasi
terkait dengan permasalahan dalam LKPD dan isi cerpen dalam Flipbook.
Pada sintak dua, peserta didik membentuk kelompok yang bertujuan untuk
menumbuhkan sikap gotong royong dan saling menerima perbedaan. Selain menerapkan
model PBL, media yang digunakan dalam pembelajaran harus menarik dan inovatif sesuai
dengan karakteristik pembelajaran abad 21. Media yang digunakan dalam pembelajaran cerita
pendek pada kelas IX di MTs NU Ungaran adalah Flipbook, yaitu buku digital tiga dimensi
yang di dalamnya bisa memuat teks, gambar, video, musik atau lagu, dan animasi bergerak.
Menurut Salma (2022) keunggulan dari flipbook adalah kemampuannya dalam
menyajikan materi pembelajaran dengan sangat variatif. Ada beragam tampilan, fitur, dan
juga penambahan elemen bisa di dalam flipbook tersebut.
Cerita di dalam Flipbook merupakan karya penulis, sehingga peserta didik menjadi
tertarik dan termotivasi untuk membaca hasil karya gurunya. Membaca cerita pendek pada
aplikasi Flipbook layaknya membaca buku cetak, dapat dibuka lembar demi lembar seperti
membuka buku pada umumnya.
Link Flipbook: https://online.pubhtml5.com/xyytc/inkt/#p=1
Gambar 2. Aplikasi Flipbook yang digunakan dalam pembelajaran cerita pendek pada
kelas IX di MTs NU Ungaran.
Ketika model PBL dan media Flipbook ini digunakan dalam pembelajaran materi
cerita pendek pada kelas IX di MTs NU Ungaran, peserta didik menjadi lebih semangat
membaca. Hal tersebut ditunjukan dengan foto berikut ini.
Gambar 3. Menunjukkan peserta didik yang sedang membaca cerpen pada aplikasi
Flipbook yang dibuat oleh guru.
Peserta didik antusias membaca cerita pendek dari gawai mereka. Dengan aplikasi
Flipbook ini peserta didik dapat memanfaatkan gawai untuk mencari informasi tentang materi
pelajaran dengan cara yang lebih praktis, efektif, dan menyenangkan. Adanya gambar atau
ilustrasi yang berwarna-warni dalam Flipbook membuat peserta didik lebih termotivasi
membaca cerita pendek.
Gambar 5. Peserta didik secara berkelompok menyajikan hasil karyanya dalam bentuk PPT
dan dipresentasikan di depan kelompok lain
Dengan demikian, setelah dilakukan pembelajaran model PBL peserta didik akan lebih
aktif, semangat dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga peserta didik
mampu memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dan ketuntasan nilai akan melebihi
KKM.
Selain dari peserta didik, respon positif penerapan model PBL dan media Flipbook juga
ditunjukan oleh rekan guru Bahasa Indonesia, waka kurikulum, dan kepala sekolah yang
dibuktikan dengan mengapresiasi model dan media pembelajaran yang digunakan pada materi
cerita pendek pada kelas IX di MTs NU Ungaran. Pengambilan data ini dari kegiatan survei
dan wawancara yang dilakukan setelah proses pembelajaran dengan model PBL selesai. Dari
analisis data tersebut menunjukkan respon yang positif.
Dari hasil wawancara dengan rekan guru Bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa
Flipbook dan penerapan model PBL juga bisa diterapkan di kelas VII atau VIII. Alasan tersebut
karena media Flipbook ini mudah dibuat, materi yang disajikan bisa beragam, tampilan lebih
atraktif dan menarik, dan yang paling penting adalah peserta didik lebih semangat untuk
membaca.
Setelah di lakukan pembelajaran dengan media Flipbook dan penerapan model PBL pada
siswa kelas IX di MTs NU Ungaran hasil analisis nilai pengetahuan peserta didik mencapai
rata-rata 90,48. Nilai tertinggi 100, nilai terendah 70, dan ketercapaian pembelajaran mencapai
100% tuntas. Jadi dapat dikatakan bahwa model PBL dan media Flipbook dapat menjadi solusi
yang efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik kelas IX di MTs NU
Ungaran Tahun 2022.
Pembelajaran dengan model PBL mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam belajar, meningkatkan kerjasama antar peserta didik, mandiri dalam menyelesaikan
masalah individu atau kelompok, serta meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Tahapan
atau alur pembelajaran dalam model PBL mendorong peserta didik untuk berpikir kritis,
kreatif, dan komunikatif.
Demikian artikel best practice ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat untuk rekan-
rekan guru sebagai tambahan referensi untuk mengajarkan cerita pendek di kelas IX, serta
dapat memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.
DAFTAR PUSTAKA