Anda di halaman 1dari 3

Yusnita/SDN.

Pusong

LAPORAN STUDI KASUS


“PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN IPAS DI KELAS V SD NEGERI PUSONG”
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

Kurikulum Merdeka
CAPAIAN PEMBELAJARAN: Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya) peserta
didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan
adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya- upaya individu maupun kolektif yang
dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternatif yang dapat
digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN: Mengidentifikasi dan Menjelaskan sifat-sifat cahaya melalui percobaan sederhana.

BAB 1 Melihat k Melihat karena Cahaya, arena Cahaya, Mendengar k Mendengar karena Bunyi
Topik A: Cahaya dan Sifatnya
Mari Mencoba :
Mencoba menjadi Ilmuwan dengan Melakukan Percobaan tentang Sifat-sifat Cahaya

Oleh:
Yusnita,S.Pd
Nip.197708052014062004

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI PUSONG
KECAMATAN KEMBANG TANJONG
2023
Judul Laporan
“Memotivasi Kreativitas dan Hasil belajar IPAS siswa kelas V SDN pusong melalui Penera-
pan Pembelajaran Berbasis Masalah ,Metode Demontrasi dan Media Simulasi Komputer”

A. Deskripsi Kasus
Tahun Pelajaran 2023/2024 semester I, senin, 24 Juli 2023, ketika melaksanakan
proses pembelajaran IPAS di kelas V SD Negeri Pusong dengan alokasi waktu 2JP X 35
menit jumlah siswa 15 laki-laki 7 dan perempuan 9 orang , saya berhadapan beberapa kasus
pada materi “Mencoba menjadi Ilmuwan dengan Melakukan Percobaan tentang Sifat-sifat
Cahaya”. Siswa belum tidak bersemangat berdiskusi aktif dan, tingkat kreatifitas sangatlah
rendah dalam mendesain sendiri percobaan sifat-sifat cahaya seperti instruksi pada LKPD.
Selanjutnya saya dari melihat situasi ini, mengajak berdiskusi tentang pandangan mereka ter-
hadap materi, siswa berpendapat bahwa materi sifat-sifat cahaya sulit untuk
mendesain percobaannya.

Dalam upaya memotivasi peningkatkan pemahaman dan kreatifitas siswa kelas V ter-
hadap sifat-sifat cahaya, saya sebagai pendidik menjadi sebuah tantangan untuk merubah pola
pikir mereka, mengapa ? karena siswa sepanjang kehidupan nyata baik di sekolah,di rumah
dan dimana saja berhadap dengan cahaya.

Saya menaruh harapan optimis, bagaimana merancang proses pembelajaran IPAS


yang interaktif serta menarik sesuai karakteristik siswa dan materi ajar.

B. Analisis Situasi
Berdasarkan kasus yang saya diindentifikasi , proses pembelajaran saya tentang sifat-
sifat cahaya cenderung bersifat teoritis dan kurang memancing minat serta kreativitas siswa
dan belum menerapakan pembelajaran inovatif yang sesuai karakteristik siswa dan materi.
Kurangnya pengalaman praktis bagi siswa membuat konsep tersebut sulit dipahami oleh se-
bagian besar siswa kelas V SDN Pusong. Oleh karena itu, saya perlukan pendekatan,model,
strategi dan media yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif terlibat dan merasakan lang-
sung konsep yang dipelajari.

C. Alternatif Solusi
Berdasarkan analisis, saya ingin mengatasi permasalahan tersebut dengan beberapa solusi,
yaitu:

1. Pembelajaran Berbasis Masalah: Saya menyusun beberapa masalah atau tantangan


yang berhubungan dengan sifat-sifat cahaya, dan siswa diminta untuk mencari so-
lusinya melalui percobaan-pencobaan.
2. Metode Demonstrasi: Saya melakukan demonstrasi langsung terhadap konsep-konsep
yang diajarkan, kemudian meminta siswa untuk mengulangi percobaan tersebut secara
mandiri dalam kelompok.
3. Meidia Simulasi Komputer: Saya menggunakan aplikasi interaktif tentang cahaya se-
hinnga memberikan pengalaman yang mendekati dunia nyata kepada siswa. Mereka
dapat bereksperimen dengan memanipulasi sumber cahaya, bahan, atau pengaturan
lingkungan untuk memahami sifat-sifat cahaya secara lebih mendalam.

D. Hasil Dan Dampak

1. Hasil:
Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah, metode demonstrasi dan media
simulasi komputer berhasil meningkatkan pemahaman dan kreatifitas siswa terhadap
konsep-konsep cahaya. Mereka dapat mendemonstrasikan bagaimana cahaya
merambat, memantul, dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dampak:
a. Motivasi dan minat belajar siswa meningkat karena mereka dapat langsung men-
galami konsep yang dipelajari.
b. Kreativitas siswa terstimulasi melalui eksperimen dan penyelesaian masalah.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan, memperkuat koneksi
antara teori dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
d. Peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami konsep cahaya dan sifat-
sifatnya.

E. Kesimpulan
Penerapan metode pembelajaran berbasis masalah, demonstrasi dan media simulasi
komputer berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep cahaya. Hal ini mengaki-
batkan peningkatan motivasi, minat belajar, dan kreativitas siswa. Pembelajaran menjadi
lebih interaktif dan menyenangkan, sementara hasil belajar siswa dalam memahami konsep
cahaya dan sifat-sifatnya juga meningkat. Indikasi hasil penilaian peningkatan: Pengetahuan
78 %, Keterampilan 81%,dan Sikap 92%.

Daftar Pustaka
S. Arifianto.(2017). Implementasi Metode Penelitian Studi Kasus Dengan Pendekatan Kualitatif.Yokyakarta: Aswaja
Pressindo.

Muslimin.(2023) Model-Model Pembelajran Sains DI Sekolah Dasar Efektif Dan Menyenangkan Pengertian, Sintaks
Dan Contoh Penerapan Di Kelas, Jawa Tengah: CV. Eureka Media Aksara.

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.(2021).Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran.

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.(2023).Panduan Pemetaan Kemampuan Fondasi dengan Konstruk Pembelajaran dan
Aspek Perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai