Anda di halaman 1dari 18

COACHING

Pengajar Praktik sebagai Coach bagi Calon Guru Penggerak


KOMPETENSI HARI 8
SESI 1

COACHING

Mendengarkan Aktif | Pertanyaan Berbobot |


Membuat Rencana Tindakan
Pertanyaan Panduan

Di akhir Sesi 3 ini, calon pengajar praktik diharapkan dapat menjawab


pertanyaan panduan berikut ini:
• Kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
Pertanyaan Pemantik
• Apakah pertanyaan dan cara orang bertanya mempengaruhi pikiran dan
perasaan teman bicaranya?
• Bagaimana pertanyaan dan cara orang bertanya itu mempengaruhi
pikiran dan perasaan teman bicaranya?
• Percakapan yang seperti apa yang digunakan dalam coaching?
• Apa bedanya percakapan coaching dengan percakapan lainnya?
• Apa yang perlu dimiliki seseorang untuk dapat melakukan percakapan
coaching?
MENDENGARKAN
AKTIF
Mendengarkan
Aktif
“Kemampuan untuk fokus pada
apa yang diucapkan oleh lawan
bicara dan memahami makna
dibalik ucapannya.”
3 Penghambat Mendengarkan

JUDGEMENT/PENILAIAN
Menilai (melabel) coachee dari
sudut pandang pribadi

ASUMSI
Anggapan pribadi tentang situasi
yang belum tentu benar

ASOSIASI
Menghubungkan situasi coachee
dengan situasi pribadi di masa lalu
Mendengarkan Dengan “RASA”

R: RECEIVE A: ASK
Perhatikan pembicara, terima
semua ucapan dan dengarkan
kata kunci R A Ajukan pertanyaan untuk
memperdalam

A: APPRECIATE S: SUMMARIZE
Beri sinyal Anda mendengarkan,
“hmm”, “ok”, “ya”, mengangguk, kontak
mata A S Rangkum yang Anda tangkap
(gunakan kata kunci) – “jadi, …”

Model dikembangkan oleh Julian Treasure


(www.juliantreasure.com)
Menangkap Kata Kunci
Diucapkan dengan intonasi tertentu
Tinggi | rendah | melambat | lebih cepat |
Kata kunci adalah elemen dengan tekanan
pertama dalam
mendengarkan.
Kadang diucapkan berulang kali
Jika satu kata, apalagi berupa kata sifat,
Kata kunci harus betul- diucapkan berulang, ini kata kunci. (Saya
bingung, ragu, tidak tahu)
betul diucapkan oleh
coachee.
Diwakili oleh metafora atau analogi atau
Kata kunci jangan diganti kata unik
atau diubah dengan
sinonim kata
Tidak jarang disertai emosi
MENGAJUKAN
PERTANYAAN
BERBOBOT
Apa Ciri Pertanyaan Berbobot?

HASIL MENDENGARKAN AKTIF


Menggunakan kata kunci yang didapat dari
mendengarkan

MEMBANTU coachee
Membuat coachee mengingat, merenung, dan
merangkai fakta sehingga dapat memahami apa
yang terjadi pada dirinya

BERSIFAT TERBUKA & EKSPLORATIF


Struktur kalimat terbuka, membuat coachee
harus menjawab sambil berpikir
DIAJUKAN DI MOMEN YANG TEPAT
Tidak terburu-buru dalam mengajukan
pertanyaan, merupakan pertanyaan yang
”pas” – coachee sudah siap
memprosesnya
Kiat Mengajukan Pertanyaan Berbobot
• Hasil mendengarkan aktif dan merangkum pernyataan-
pernyataan coachee
• Pertanyaan dimulai dengan kata: apa, bagaimana,
seberapa, kapan, di mana
• Hindari menggunakan kata tanya “mengapa” – karena bisa
terasa ada “judgement”. Ganti kata “mengapa” dengan “apa
sebabnya” atau “apa yang membuat”
• Ajukan satu pertanyaan pada satu waktu, jangan
memberondong.
• Izinkan ada ”jeda” atau “keheningan” setelah coachee
selesai bicara, tidak buru-buru bertanya. Juga izinkan ada
keheningan saat coachee memproses pertanyaan.
• Gunakan nada suara yang positif dan memberdayakan.
MEMBUAT
RENCANA AKSI
Merencanakan Aksi

Mendorong coachee mengambil tindakan.


Tindakan di sini sebisa mungkin sesuatu yang
berbeda atau belum pernah dilakukan

• ”Apa yang bisa dilakukan setelah ini?”


• ”Apa yang bisa dijadikan tindak lanjut?”
• “Langkah kecil apa (atau Langkah berbeda
seperti apa) yang bisa Anda lakukan setelah
ini?”
Brainstorming

Coach bisa mengajak brainstorming dan


bertukar ide, jika coachee mengalami
kebuntuan
• ”Apa yang perlu berubah?”
• ”Apa ide Anda?”
• “ Apa yang Anda butuhkan dari saya?”
• “Apa yang Anda harapkan dari saya?”
Mengekplorasi Hal-hal Penting

Membuat coachee melihat hal-hal penting yang


harus diperhatikan, termasuk membuat coachee
memikirkan seandainya ada skenario berbeda.

• ”Seberapa yakin ide ini bisa dijalankan?”


• “Faktor-faktor apa yang harus diperhatikan?”
• “Bagaimana dengan [biaya/risiko/waktu]?”
• ”Bagaimana rencana ini akan berjalan
seandainya ada [scenario ABC]”
Mempertanyakan Asumsi

Mengajak coachee keluar dari zona nyaman. Ini


coach harus tanyakan seandainya coach merasa
coachee “bermain aman”, atau memiliki asumsi
yang membatasi.

• ”Bagaimana jika kita tujuan/target diperbesar?”


• ”Apa yang dilakukan agar ini menjadi [scenario
baru yang lebih menantang]?”
• “Apa yang membuat Anda berpikir ini tidak
mungkin/tidak bisa?”
• “Apa yang membuat ini jadi mungkin?
BREAK OUT ROOM UNTUK LATIHAN
• Akan dipasangkan dan masuk ke breakout room (2 atau 3 orang)
• Tentukan siapa Coach 1, Coach 2 (dan Coach 3)
• Coach 1 mengcoach Coach 2, setelah 10’ berganti peran
• Yang di-coach pikirkan topik yang mau dibicarakan.

• Lakukan percakapan dengan menerapkan: mendengarkan aktif, melontarkan pertanyaan


berbobot, dan membuat rencana aksi
• Setelah 15’, selesaikan sesi, lalu giliran Coach 2 mengcoach Coach 1

• Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa yang sudah berjalan dengan baik? Apa yang
masih perlu diperbaiki/ditingkatkan? Apa yang akan Anda lakukan untuk
memperbaiki/meningkatkannya? Apa yang Anda rasakan pada saat dicoaching?

Anda mungkin juga menyukai