Anda di halaman 1dari 30

SALAM & BAHAGIA

Modul 2.3. COACHING


Bianti Witiara Kodijat, PCC
• ICF Professional Certified Coach
• Certified Job and Career Transition Coach
• Sarjana Psikologi - Universitas Indonesia
• Magister Manajemen – PPM School of Management

• Berpengalaman menjalankan fungsi manajemen


SDM.
Linked In : Bianti Witiara Kodijat
• Professional Coach (Busines,Career, Leadership)
Instagram : @biantiwk
Email : bianti_wk@yahoo.com
Visecoach
https://app.visecoach.com/biantiwitiarakodijat123
PEMBELAJARAN 6:
ELABORASI PEMAHAMAN BERSAMA INSTRUKTUR
ALUR PRESENTASI (90’)

¡ Perkenalan & Komitmen Belajar – 05’

¡ Refleksi Pemahaman Peserta & Umpan Balik dari Instruktur – 30’

¡ Materi 30’
¡ Elaborasi Pemahaman coaching

¡ Latihan Bersama Instruktur– 20’

¡ Penutup & Pengumuman 05’


TUJUAN MODUL 2.3

• Mampu melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai


keterampilan dasar seorang coach.
• Mampu menerapkan praktik coaching dalam komunitas sekolahnya
TUJUAN PEMBELAJARAN

• CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang coaching lewat proses tanya


jawab dan diskusi.
LUARAN PEMBELAJARAN

Setelah sesi, peserta akan memiliki:


• Pemahaman yang kuat (solid) tentang konsep coaching dalam Pendidikan
• Keterampilan komunikasi yang memberdayakan dalam praktek coaching bersama
murid
KOMITMEN BELAJAR
1. Semua peserta membuka video (bila terkendala jaringan, peserta boleh menutup video)

2. Tekan raise hand pada layer (atau angkat tangan di depan kamera) bila hendak bertanya dan silahkan
berbicara setelah dipersilahkan oleh Instruktur

3. Semua peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi, apabila sudah mendapatkan kesempatan bertanya dan
berbagi pengalaman, maka berikan kesempatan yang sama bagi yang belum bertanya atau berbagi cerita

4. Chatbox digunakan sebagai media bertanya dan berbagi pendapat dan pengalaman

5. Membuka diri terhadap perbedaan dalam berpendapat, bertanya dan berbagi pengalaman

6. Menjaga ketenangan ruang virtual (gMeet) dengan selalu memonitor Microphone dan Video agar proses
pembelajaran menjadi kondusif dan bermakna.

7. Konsisten dengan waktu saat mempresentasikan ide, bertanya dan berbagi pengalaman.
KETERAMPILAN COACHING
REFLEKSI LATIHAN COACHING – 30’
4 Pertanyaan Panduan:
1. Apa tantangan Anda dalam membuat dan menyampaikan pertanyaan yang
Reflektif & efektif?
2. Bagaimana Anda melatih keterampilan menyimak/mendengarkan?

3. Bagaimana proses Anda memandu Coachee untuk menemukan solusi dan


membuat kesimpulan terhadap situasinya?
4. Apakah coaching dapat menjadi salah satu cara ‘menuntun’ potensi diri murid?
ELABORASI PEMAHAMAN BERSAMA INSTRUKTUR (30’)
Prinsip yang menjadi perhatian utama dalam proses coaching:
• Proses komunikasi/dialog bersama murid adalah kemitraan (apakah itu?),
• Fokus pada menggali potensi pada murid melalui proses dialog (yang bagaimana?),
• Murid dapat menemukan solusi dan membuat kesimpulan terhadap situasi yang ia hadapi
(mengapa?)
COACHING DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

• Coaching menjadi salah satu proses ‘menuntun’


belajar murid untuk mencapai kekuatan kodratnya
• Sebagai seorang ‘pamong’. Guru dapat memberikan
‘tuntunan’ melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif
dan efektif agar kekuatan kodrat anak terpancar dari
dirinya.
COACHING DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
Pentingnya proses coaching:
• Proses untuk mengaktivasi kerja otak murid.

• Pertanyaan-pertanyaan reflektif dapat membuat


murid melakukan metakognisi.
• Pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga
membuat murid lebih berpikir secara kritis dan
mendalam sehingga murid dapat menunjukkan
potensinya.
COACHING-MENTORING-KONSELING
No Aspek Coaching Mentoring Konseling

1. Tujuan mengarahkan coachee untuk membagikan pengalamannya untuk membantu konseli memecahkan
menyelesaikan masalahnya sendiri membantu mentee mengembangkan masalahnya
dan memaksimalkan potensinya dirinya

2. Hubungan kemitraan yang setara dan coachee hubungan antara seseorang yang hubungan antara seorang ahli dan
sendiri yang mengambil keputusan. berpengalaman dan yang kurang seseorang yang membutuhkan
Coach hanya mengarahkan saja, berpengalaman. Mentor langsung bantuannya. Konselor bisa saja
coachee lah yang membuat memberikan tips bagaimana langsung memberi solusi.
keputusan sendiri menyelesaikan suatu masalah atau
mencapai sesuatu

3. Keahlian coach bisa saja seseorang yang ahli, mentor adalah seseorang yang konselor adalah seseorang yang
guru, teman atau rekan kerja berpengalaman dalam bidangnya ahli dalam bidangnya
PRINSIP-PRINSIP COACHING

Kemitraan Percakapan Kreatif Memaksimalkan


Potensi
• Percakapan 2 arah
• Ditandai oleh adanya tujuan • Percakapan harus ditutup
• Percakapan dilakukan untuk
percakapan yang disepakati. dengan kesimpulan yang
menggali, memetakan situasi
• Idealnya tujuan datang dari coachee dinyatakan oleh coachee
coachee • Percakapan menghasilkan
• Percakapan ditujukan untuk
menghasilkan pemikiran atau rencana tindakan
ide-ide baru
1 Coachee sebagai Pusat
Lakukan coaching pada coachee,
Coach Mindset 2 Saya terbuka dan ingin tahu lebih banyak

bukan pada masalahnya. Bersikap terbuka bukan untuk mengoreksi


Dengarkan, merespons dan coachee, tetapi untuk terkoneksi. Bukan untuk
2 3 mengkonfrontasi, tetapi untuk menghormati.
bertanya untuk membuat klien
dapat terus belajar dari Bukan untuk memberi tahu, tetapi untuk
4
situasinya. 1 membangunkan kesadaran diri.

4 Saya membantu coachee melihat


3 Saya menyadari semua
peluang-peluang baru
yang terjadi setiap saat
Coach membantu coachee untuk
Seorang coach perlu menjaga kenetralan
mengembangkan pemikiran ke depan dengan
dan objektivitas sepanjang sesi. Kenetralan
mengajukan pertanyaan yang membuat
ini akan mengizinkan informasi terbuka
coachee makin mendekati apa yang mereka
satu persatu setiap momen, tanpa
inginkan, bukan mengajukan pertanyaan
penghakiman. Izinkan ruang untuk hening,
untuk menilai atau mengajak klien melihat ke
jeda atau refleksi.
belakang.
KETERAMPILAN DASAR COACHING
• keterampilan membangun hubungan baik (kemitraan)

• keterampilan berkomunikasi

• keterampilan memfasilitasi pembelajaran


KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN
KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN
1. Komunikasi Asertif
• Memahami gaya komunikasi manusia

• Komunikasi untuk membangun relasi


(memunculkan rasa nyaman dan percaya)
• Menyamakan posisi diri dengan lawan bicara

• Membangun ‘respect’
KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN
2. Pendengar Aktif

Mendengar
(Hear)
VS
Mendengarkan
(Listen)
KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN

2. Pendengar Aktif

MENDENGARKAN MENGANDUNG ARTI


TING
MENGHADIRKAN DIRI SECARA UTUH (listen)
MENDENGARKAN DENGAN “RASA”

R: RECEIVE A: ASK
Perhatikan pembicara, terima
semua ucapan dan dengarkan kata
kunci
R A Ajukan pertanyaan untuk
memperdalam

A: APPRECIATE S: SUMMARIZE
Beri sinyal Anda mendengarkan,
“hmm”, “ok”, “ya”, mengangguk,
kontak mata A S Rangkum yang Anda tangkap
(gunakan kata kunci) – “jadi, …”

Model dikembangkan oleh Julian Treasure


(www.juliantreasure.com)
KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN
3. Bertanya efektif
KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN
4. Umpan Balik Positif
MODEL TIRTA
• Pengembangan dari GROW
model
• TIRTA berarti air (Sansekerta)
• Murid diibaratkan air
• Tugas guru: memastikan air
mengalir tanpa sumbatan
• Coaching: alat untuk
menyingkirkan sumbatan
MODEL TIRTA
• T:Tujuan

• I:Identifikasi

• R: Rencana Aksi

• TA: Tanggung jawab


LATIHAN BERSAMA INSTRUKTUR (20’)
• Instruktur menjadi coachee
• Peserta menjadi coach
• Tiap peserta secara bergantian memberikan pertanyaan dengan model TIRTA

Situasi:
1. Pemilihan Ketua OSIS
2. Ujian Praktek Public Speaking
3. Presentasi Projek Sekolah
PESAN KUNCI
“Coaching adalah sebuah percakapan, dialog saat seorang coach dan seseorang berinteraksi
dalam sebuah komunikasi yang dinamis untuk mencapai tujuan, meningkatkan kinerja dan
‘menuntun’ sesorang mencapai keberhasilannya”
Zeus and Skiffington

"Coaching is a conversation, a dialogue, whereby the coach and the individual interact in a
dynamic exchange to achieve goals, enhance performance and move the individual forward to
greater success."
Zeus and Skiffington
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai