Anda di halaman 1dari 13

ACTION PLAN KEPALA SEKOLAH

07.36  KEPENGAWASAN PENDIDIKAN  No comments

ACTION PLAN BILA MENJADI KEPALA SEKOLAH

A.      PENDAHULUAN

Suatu kegiatan baik formal maupun informal sangat penting untuk dibuat programnya
terlebih dahulu. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal yang melaksanakan kegiatan
formal dan diatur oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional. Dengan
program yang terarah maka semua kegiatan-kegiatan akan terarah pula pada akhirnya
pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari prinsip-prinsip manajemen. Suatu kegiatan akan
dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu
perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, dimana menyusun
perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang
ingin dicapai.

Setiap sekolah perlu memiliki program tahunan yang logis dan proporsional, artinya
program yang dapat dicapai minimal pada satu tahun. Dengan adanya program, maka
kegiatan-kegiatan akan terarah sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen. Program kegiatan
sekolah mengacu pada kurikulum KTSP, disamping juga Surat-Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan. Dengan demikian program tahunan ini disusun dengan menggunakan
acuan-acuan dasar hokum.
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan
untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita
dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa
SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
tepat bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.      S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2.      W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini.
3.      O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4.      T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan
kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Dalam
dunia pendidikan, setelah fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi,
fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan
kesiswaan,fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan
masyarakat, dan sebagainya dilibatkan, maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi
dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT.

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenal tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-
masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal.
Action plan yang disusun juga mengikuti ketentuan SMART sebagai berikut :
1.    Specific artinya pokok masalah yang dijadikan program dalam penyusunan action plan
bersifat spesifik, jelas dan terfokus pada pencapaian tujuan.
2.    Measureable artinya program yang dipilih dapat diukur pencapaiannya

3.    Achieveable artinya program selain dapat diukur juga harus dapat dicapai disesuaikan
dengan berbagai kondisi di Madrasah.

4.    Realistics artinya program yang dipilih realitas tidak mengada-ada, sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan Madrasah dalam pencapaian hasilnya.

5.    Time Bound artinya jelas target waktu pencapaian dalam setiap step dan kegiatan.

B.       TUJUAN PEMBUATAN ACTION PLAN


a.       Mengetahui semua potensi sekolah yang ada dan bagaimana potensi sekolah yang ada itu
diolah dan dikembangkan.
b.      Memiliki Pedoman Operasional dalam mengelola sekolah selama satu tahun pelajaran dan
tahun-tahun berikutnya.
c.       Memiliki tolok ukur kerberhasilan/ketidakberhasilan dalam mengelola sekolah selama satu
tahun pelajaran.
d.      Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul/sering timbul di sekolah yang menjadi
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan pengembangan sekolah serta alternatif-
alternatif pemecahan masalah yang timbul.
e.       Mengetahui berbagai sumber daya dan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan untuk
memperlancar pengelolaan dan meningkatkan pengembangan sekolah.

C. RENCANA KEGIATAN / ACTION PLAN.


a.      Bidang Kurikulum:
        Melengkapi sarana untuk praktek mata pelajaran.
        Menambah buku-buku perpustakaan dan pegangan guru mata pelajaran
        Mengintensifkan program ekstrakurikuler dan pengembangan diri, sehingga kualitas out
put/siswa akan meningkat

                                                  Bidang Kesiswaan :


Mengintensifkan kegiatan kesiswaan sehingga bermanfaat bagi kelanjutan hidup setelah lulus
dari sekolah ini, seperti :
a.       Melaksanakan Upacara dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.
b.      Melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dengan sungguh-sungguh.
c.       Memperingati hari-hari besar Nasional dengan penuh pemahaman akan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
b.      Bidang Sarana Prasarana :
a.       Membuat proposal tentang kekurangan raung kelas belajar dan kekurangan sarana-sarana
yang lain.
b.      Bekerja sama dengan orang tua siswa pengadaan sarana yang bisa dipikul bersama, misalnya
penyekatan ruang kecil untuk mushola.
c.       Memenuhi kekurangan mebeulair di kantor guru secara bertahap.
d.        Melengkapi sarana pembelajaran TIK berupa kompuer.
e.         Melengkapi buku-buku pegangan guru dan buku-buku perpustakaan.

c.       Keuangan :
a.       Membuat program kegiatan sekolah yang biayanya terjangkauoleh keuangan sekolah.
b.      Memanfaatkan keuangan secara efisien, sesuai dengan peruntukan kegiatan.
c.       Mengadministrasikan pemasukan dan pengeluaran keuangan.
d.      Mengajak kepada semua warga sekolah untuk memahami keadaan keuangan sekolah,
sehingga tidak terlalu bersifat boros terhadap kegiatan yang membutuhkan biaya.

Secara nyata, kegiatan yang dilaksanakan bidang keuangan antara lain :


        Bendahara gaji dan BOSDA :
a.       Mencairkan uang gaji dan bosda dari pemerintah.
b.      Membukukan penerimaan uang gaji dan bosda.
c.       Mencatat dan membukukan pengeluaran uang gaji dan bosda
d.      Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran uang gaji dan bosda
e.       Membuat arsip tentang dokumen laporan uang gaji dan bosda

        Bendahara Komite (PUMC)


a.       Menerima keuangan dari orang tua siswa/masyarakat yang terdiri dari SPP, DSP dan Dana
Awal Tahun, dana untuk pengembangan diri dan kesiswaan.
b.      Membukukan peneriaman uang SPP, DSP, DAT.
c.       Mencatat dan membukukan pengeluaran.
d.      Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran
e.       Membuat arsip tentang dokumen laporan keuangan.
        Bendahara Kesiswaan
a.       Menerima uang dari orang tua/masyarakat yang terdiri dari uang pengembangan diri dan
kesiswaan.
b.      Membukukan penerimaan uang pengembangan diri dan kesiswaan.
c.       Mencatat dan membukukan pengeluaran uang pengembangan diri dan kesiswaan.
d.      Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran uang pengembangan diri dan kesiswaan.
Membuat arsip tentang dokumen laporan uang pengembangan diri dan kesiswaan.
d.      Kepegawaian
Untuk tenaga pendidik :
a.       Memotivasi dan memanfaatkan energi dengan semaksimal mungkin sehingga kualitas proses
pembelajaran semakin meningkat ; misalnya :
1. Mengajar tepat waktu.
1.      Mengajar dengan metode yang bervariasi.
2.      Memberikan evaluasi sesuai dengan materi dan metode belajar.
3.      Mengadakan remedial.
4.      Mengadakan pengayaan.
5.      Menganalisis soal-soal ulangan/ujian.
6.      Membuat bank soal.
b.      Mengadakan pelatihan dan workshop KTSP baik di tingkat sekolah maupun tingkat
kabupaten.
c.       Mengikutsertakan pelatihan guru-guru mata pelajaran ke tingkat kabupaten dan propinsi.
d.      Mengikutsertakan guru-guru mata pelajaran untuk kegiatan MGMP tingkat kabupaten.

e.       Tenaga Kependidikan (Tata Usaha).


Karena tenaga kependidikan yang masih terbatas, maka masih ada tata usaha yang
merangkap pekerjaan. Missalnya bagian siswa, bagian sarana, bagian keuangan masih
dirangkap oleh satu orang.
Rencana Kegiatan untuk TU:
a.       Mengoptimalkan pekerjaan personil Tata Usaha yang ada sambil mengadakan
pembimbingan.
b.      Melatih mereka menjadi tenaga kependidikan yang mampu mengerjakan tugas-tugas ke tata
usahaan.
c.       Membagi-bagi tugas ke tata usahaan kepada personil tenaga kependidikan yang ada.
d.      Mengikutsertakan tenaga kependidikan pada pelatihan ketata usahaan di tingkat kabupaten
atau bahkan propinsi.

f.       Hubungan Masyarakat


Meningkatkan terus komunikasi yang positif dengan instansi-instansi yang terkait, orang
tua/masyarakat/tokoh masyarakat. Kegiatan Nyata tersebut, antara lain :
a.       Menyampaikan data keadaan sekolah yang meliputi gedung, siswa, guru, karyawan/TU
kepada instansi-instansi terkait..
b.      Menginformasikan prestasi-prestasi akademik dan non akademik kepada orang tua dan
masyarakat..
c.       Meminta dukungan kepada orang tua/masyarakat, tokoh masyarakat tentang program-
program sekolah

D. SASARAN, KRITERIA DAN INDIKATOR KEBERHASILAN

Lingkungan intern dan keadaan sekolah dapat digambarkan melalui identifikasi Fungsi-
fungsi sasaran. Secara garis besar lingkungan intern bias dikondisikan sesuai keadaan yang
diinginkan, tetapi karena keterbatasan kondisi sekolah, maka keadaan yang ideal masih jauh
dari kenyataan. Sementara lingkungan ekstern, dapat mendukung eksistensi sekolah, tetapi
masih dalam keterbatasan yang minim.
Berikut gambaran tentang keadaan lingkungan situasional intern dan ekstern sekolah :

a. Sasaran/Tujuan Situasional
1.      Sekolah memiliki perangkat pembelajaran yang baik terdiri dari program tahunan, program
semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran
2.      Sekolah melaksanakan MGMP untuk mengembangkan strategi pembelajaran seluruh mata
pelajaran
3.      Sekolah mengadakan bahan dan sumber pembelajaran untuk semua mata pelajaran pada
seluruh tingkat kelas
4.      Sekolah melaksanakan bimbingan belajar diluar jam wajib, untuk mencapai prosentase
kelulusan sebesar 100% pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.
5.      Sekolah memiliki alat laboratorium yang memadai pada mata pelajaran IPA
6.      Sekolah memiliki lingkungan yang kondusif dan nyaman
7.      Sekolah dapat melaksanakan pembinaan ke agamaan
8.      Sekolah melaksanakan ulangan harian pada semua mata pelajaran yang sesuai dengan
tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
9.      Sekolah melaksanakan ulangan tengah semester pada semua mata pelajaran yang sesuai
dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
10.  Sekolah melaksanakan ulangan akhir semester pada semua mata pelajaran yang sesuai
dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
11.  Sekolah melaksanakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang berlaku
12.  Sekolah memiliki sarana/prasarana fisik yang sesuai dengan rombongan belajar

Gambaran tentang indikator keberhasilan dan permasalahan sekolah (keadaan nyata)


diuraikan melalui analisis SWOT. Dengan analisis SWOT tersebut diharapkan diketahui
kelemahan-kelemahan yng dihadapi sekolah sekaligus prediksi pemecahannya.

b. Analisis SWOT
Sasaran 1 : Sekolah harus memiliki perangkat pembelajaran yang baik terdiri dari
program
tahunan, program semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Proses Belajar
Mengajar
Faktor Internal √
a.   Dukumen kurikulum Lengkap Belum lengkap √
  Pedoman pengembangan Lengkap Belum lengkap
Faktor eksternal √
Media pengembangan Ada Tidak ada √
Pemahaman kurikulum Baik Kurang
2 Fungsi Ketenagakerjaan
1.   Faktor Internal
a.   Pengalaman mengajar ˃ 5 tahun Rata-rata 5 thn √
b.   Kualifikasi guru 100 % S1 75% S1 √
c.   Kesesuaian ijazah 100% sesuai 60% sesuai √
2.   Faktor eksternal
a.   Rasio guru siswa 1 : 20 1 : 12 √
b.   Bebeban mengajar Rata-rata 24 jam 24 jam √
c.   Motivasi kerja Tinggi Kurang √
3. Fungsi Sarana/Praasarana
1.    Faktor Internal
a.   Buku penunjang Lengkap Kurang √
b.   ATK Tersedia Tersedia √
2.    Faktor Eksternal
a.   Komputer 4 Unit 1 Unit √
b.  Ketersediaan dana Cukup Kurang √
Sasaran 2 : Sekolah akan melaksanakan MGMP untuk mengembangkan strategi
pembelajaran seluruh mata pelajaran
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Ketenagaan
Faktor Internal
Nara sumber Ada, Kompeten Ada, Kompeten √
Kualifikasi guru Kompeten Ada, Kompeten √
2. Faktor eksternal
Pengalaman mengajar ˃ 5 tahun Rata-rata <5 thn √
Kinerja guru Baik Kurang √
2 Fungsi Sarana Prasarana
Faktor Internal
Tempat kegiatan Tersedia Belun tersedia √
Dukungan sekolah Tinggi Kurang √

Sasaran 3 : Sekolah akan mengadakan bahan dan sumber pembelajaran untuk semua
mata
pelajaran pada seluruh tingkat kelas
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Proses Belajar
Mengajar
1. Faktor Internal
a. Buku pegangan siswa Ada Kurang lengkap √
b. Referensi guru Ada, Lengkap Ada, lengkap √
2. Faktor Eksternal
a. Minat baca siswa Tinggi Rendah √
b. Semangat belajar Tinggi Sedang √
2 Fungsi Multimedia
1. Faktor Internal
a. Media elektronik Lengkap Ada, blm lngkp √
b. Media cetak Lengkap Sedikit √
2. Faktor Eksternal
a. Jumlah multimedia Memadai Tidak memadai √
b. Jenis multimedia Memadai Tidak memadai √
Sasaran 4 : Sekolah akan melaksanakan bimbingan belajar diluar jam wajib, untuk
mencapai prosentase kelulusan sebesar 100% pada mata pelajaran yang di-UN-kan
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Proses Belajar
Mengajar
1. Faktor Internal
a. Program bimbel Lengkap Lengkap √
b. Materi bimbel Tersedia Tersedia √
2. Faktor Eksternal
a. Minat baca siswa Ada Ada √
b. Semangat belajar Ada Sedang √
2 Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Tenaga pembimbing Tersedia Tesedia √
b. Kemampuan guru Memadai Memadai √

2. Faktor Eksternal
a. Waktu Tersedia Tersedia √
b. Dana Tersedia Kurang √
Sasaran 5 : Sekolah harus memiliki alat laboratorium yang memadai pada mata pelajaran
IPA
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Proses Belajar
Mengajar
1. Faktor Internal
a. Jadwal praktikum Lengkap Tidak ada √
b. Tata tertib Tersedia Tidak ada √
2. Faktor Eksternal
a. LKS Bervariasi Belum bervariasi √
b. Kesesuaian alat Baik Kurang √
2 Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Ruang laboratorium Ada Tidak ada √
b. Meubelair Ada Tidak ada √
2. Faktor Eksternal
a. Tenaga Pengelola Ada terlatih Belum ada √
b. Dana Cukup memadai Belum memadai √

Sasaran 6 : Sekolah memiliki lingkungan yang kondusif dan nyaman


Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Interenal
a. Kepala Sekolah Tinggi Tinggi √
b. Tenaga perawat Ada Tidak ada √
2. Faktor Eksternal
a. Komite sekolah Mendukung Mendukung √
b. Pihak lain Mendukung Mendukung √
2 Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Lahan perawatan Luas Luas √
b. Alat perawatan Tersedia Belum √
2. Faktor Eksternal
a. Dana komite Tersedia Kurang √
b. Dana Tersedia Kurang √
Sasaran 7 : Sekolah akan melaskanakan pembinaan keagamaan
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi PBM
1. Faktor Interenal
a. Program pembinaan Ada lengkap Kurang lengkap √
b. Kemampuan pembina Kompeten Kompeten √
2. Faktor Eksternal
a. Metoda pembinaan Bervariasi Bervariasi √
b. Motivasi siswa Tinggi Kurang √
2 Fungsi Sarana/Prasarana
1. Faktor Internal
a. Ruang pertemuan Tersedia Belum √
b. Sarana ibadah Ada Belum √
2. Faktor Eksternal
a. Dukungan pemerintah Ada Ada √
b. Dukungan komite Ada Ada √

Sasaran 8 : Sekolah akan melaksankan ulangan harian pada semua mata pelajaran yang
sesuai dengan tuntutan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran 9 : Sekolah akan melaskanakan ulangan tengah semester pada semua mata
pelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran 10 : Sekolah akan melaskanakan ulangan akhir semester pada semua mata
pelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran 11 : Sekolah akan melaskanakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang berlaku
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Proses Belajar
Mengajar
1. Faktor Interenal
a. Kurikulum Ada, lengkap Ada lengkap √
b. Program kerja Ada, lengkap Ada,lengkap √
2. Faktor Eksternal
a. Instrumen evaluasi Ada Ada √
b. Kesiapan siswa Sangat siap Siap √
2 Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Kualifikasi guru S1 / A. IV S1 / A. IV √
b. Pengalaman mengajar > 5 tahun < 5 tahun √
2. Faktor Eksternal
a. Pemahaman kurikulum Baik Kurang √
b. Kinerja guru Amat baik Kurang baik √

Sasaran 12: Sekolah harus memiliki sarana/prasarana fisik yang sesuai dengan rombongan
belajar
Tingkat
No Fungsi Sasaran Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Kesiapan
Siap Tidak
1 Fungsi Lahan
1. Faktor Interenal
a. Luas lahan Cukup memadai Sangat memadai √
b. Kondisi lahan Baik Baik √
2. Faktor Eksternal
a. Struktur tanah Baik Baik √
b. Status kepemilikan Milik sendiri Milik sendiri √
E. ARAHAN UNTUK MENJALANKAN PROGRAM KERJA
Program tahunan ini mencakup semua bidang kegiatan yang ada di sekolah, antara
lain bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, keuangan, kepegawaian dan hubungan
masyarakat. Dengan berbagai keterbatasannya, sekolah berupaya memenuhi kebutuhan
mendasar dan pokok dengan bekerja sama dengan orang tua/masyarakat dan penyedia
kebutuhan tersebut, misalnya pengadaan komputer.
Dengan selesainya program tahunan ini tentu akan melibatkan semua personil yang
ada di Sekolah, baik langsung maupun tidak langsung, bahkan juga melibatkan orang
tua/masyarakat dan Instansi-instansi terkait. Oleh karena itu dengan adanya program tahunan
ini diharapkan kepada semua pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung senantiasa
berpartisipasi aktif baik moril maupun materil sehingga tercipta suasana proses pendidikan
yang kondusif, berkualitas dan berkompetisi.
Disamping itu juga diharapkan personil-personil yang diberi tugas tertentu di lembaga
ini dapat mengerjakan dengan professional, proporsional dan penuh rasa tanggung jawab
baik moril maupun materiil, sehingga dari satu kesatuan menjadi kelompok atau tim yang
professional, proporsional dan bertanggung jawab pula.

Anda mungkin juga menyukai