Anda di halaman 1dari 28

BEST PRACTICE

ALBA DAN MEDIA KARTU HURUF


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
SISWA KELAS 1 SD NEGERI PENGABEAN

Disusun oleh:

Nama : Suginingsih, S.Pd.SD


NIP : 19690213 199803 2 002
Pangkat/Gol. Ruang : Penata tingkat 1/IIId
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SD Negeri Pengabean

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI PENGABEAN

1
HALAMAN JUDUL

BEST PRACTICE
ALBA DAN MEDIA KARTU HURUF
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
SISWA KELAS 1 SD NEGERI PENGABEAN

Disusun oleh:

Nama : Suginingsih, S.Pd.SD


NIP : 19690213 199803 2 002
Pangkat/Gol. Ruang : Penata tingkat 1/IIId
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SD Negeri Pengabean

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI PENGABEAN

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Suginingsih, S.Pd.SD


NIP : 19690213 199803 2 002
Pangkat/Gol. Ruang : Penata tingkat 1/IIId
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SD Negeri Pengabean

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Penulisan karya tulis ilmiah ini berdasarkan hasil pemikiran asli dari saya
sendiri.
2. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.
3. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Mengetahui, Yang menyatakan :


Kepala SDN Pengabean

MUTMAINAH, S.Pd. SUGININGSIH, S.Pd.SD


NIP. 19611211 198201 2 009 NIP. 19690213 199803 2 002

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah Best Practice dengan;


Judul : Alba dan Media Kartu Huruf Meningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SD Negeri Pengabean.
Karya :
Nama : Suginingsih, S.Pd.SD
NIP : 19690213 199803 2 002
Pangkat/Gol. Ruang : Penata tingkat 1/IIId
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SD Negeri Pengabean

Untuk digunakan sebagai salah satu syarat :


....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

.................., .....................................

Mengetahui, Yang menyetujui


Pengawas SD Kepala SDN Pengabean

........................................ MUTMAINAH, S.Pd.


NIP. ................................ NIP. 19611211 198201 2 009

iii
KATA PENGANTAR

Yang pertama dan paling utama saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga saya mampu menyelesaikan penyusunan karya ilmiah Best Practice ini
dengan lancar tanpa kendala suatu apa pun. Saya sampaikan pula permohonan
maaf, penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ini dengan baik. Semoga Best
Practice yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi maupun bagi
rekan-rekan seprofesi.
Saya sadar bahwa Best Practice yang telah saya susun ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang membaca atau yang berkompeten dalam hal ini agar saya dapat
menyempurnakan karya Best Practice berikutnya. Akhirnya saya mohon maaf
apabila dalam menyusun Best Practice ini terdapat kekurangan atau kesalahan
dalam penulisan, semata-mata karena keterbatasan kemampuan saya.

................., ...................................
Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................................ 3
1. Manfaat Teoritis ........................................................................................ 3
2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 5
A. Membaca Permulaan .................................................................................... 5
1. Pengertian Membaca Permulaan............................................................... 5
2. Indikator Membaca Permulaan ................................................................. 7
3. Tujuan Membaca Permulaan .................................................................... 8
B. Teknik Membaca ALBA (Abjad Langsung Baca)....................................... 9
1. Pengertian Teknik ALBA (ABjad Langsung Baca) ................................. 9
2. Karakteristik Materi ALBA ................................................................... 10
3. Sistematika Buku ALBA ........................................................................ 10
C. Media Kartu Huruf ..................................................................................... 11
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ................................................................ 13
A. Keadaan Awal ............................................................................................ 13
B. Proses Perencanaan .................................................................................... 13
C. Proses Pelaksanaan..................................................................................... 13
1. Tahap 1.................................................................................................... 13
2. Tahap 2.................................................................................................... 14
3. Tahap 3.................................................................................................... 15
D. Hasil yang dicapai ...................................................................................... 16
E. Dampak ...................................................................................................... 17
F. Faktor Kendala dan Pendukung ................................................................. 17
1. Faktor kendala ......................................................................................... 17
2. Faktor Pendukung ................................................................................... 17
G. Rencana Tindak Lanjut .............................................................................. 18
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 19
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 19
B. REKOMENDASI....................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 21

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat seperti yang terdapat dalam UU
SISDIKNAS No.20 Tahun 2003. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia
Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan
akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan
mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara adalah runtutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat,
serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan dasar. Pendidikan dasar disebut sekolah dasar
(SD) yaitu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan
sebagai dasar untuk mempersiapkan siswanya yang dapat ataupun tidak dapat
melanjutkan pelajarannya ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi, untuk
menjadi warga negara yang baik.
Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan yaitu mengoptimasi potensi
kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu,
1
2

guru merupakan kunci dalam pendidikan. Mengingat tugas guru dalam proses
belajar mengajar yaitu mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas bagi
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, serta mengatur seluruh pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas. Merencanakan dan menyampaikan pembelajaran
dengan metode yang telah disiapkan dengan baik. Manusia belajar melalui
proses dan tahapan tertentu. Proses belajar meliputi kemampuan membaca,
menulis, berbicara, mendengar, menghitung, dan kemampuan belajar lainnya.
Melalui proses belajar tersebut seseorang akan memperoleh informasi,
pengetahuan, dan pengalaman yang diinginkan. Dari sekian proses belajar yang
dilalui seseorang, proses kegiatan membaca memegang peran yang
fundamental. Membaca merupakan hal yang penting bagi peserta didik dan
harus ditanamkan sejak usia dini untuk pendidikan dasar. Tanpa kemampuan
membaca, anak akan sulit berkomunikasi, akan sulit memahami ilmu/pelajaran,
surat kabar, dan membaca buku pelajaran.
Membaca permulaan merupakan suatu keterampilan awal yang harus
dipelajari atau dikuasai oleh pembaca. Membaca permulaan adalah tingkat awal
agar orang bisa membaca. Tahap membaca permulaan umumnya dimulai sejak
anak masuk kelas satu SD, yaitu pada saat berusia sekitar 6-7 tahun.
Kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian dari
guru, karena jika dasar itu tidak kuat maka akan berpengaruh pada tahap
membaca lanjut, sebab siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki
kemampuan membaca yang mahir. Penggunaan teknik pembelajaran dan media
sangat membantu dalam pengajaran membaca permulaan bagi siswa kelas satu
SD merupakan hal yang mutlak diperlukan, anak kelas satu SD yang pada
umumnya baru berusia enam tahun masih berada pada taraf berfikir konkret,
yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang bersifat nyata.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dimasa pandemic covid-19
dimana pembelajaran banyak dilaksanakan secara daring, hasil pembelajaran
yang dilakukan siswa secara daring tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dampaknya 70% siswa baru kelas 1 belum bisa membaca. Maka dari itu penulis
sebagai guru kelas 1 berusaha semaksimal mungkin membantu agar siswa lebih
3

cepat bisa membaca. Dengan menggunakan teknik ALBA (Abjad Langsung


Baca) dan media kartu huruf. Dengan teknik ALBA dan media kartu huruf
diharapkan bisa mempermudah siswa dalam membaca permulaan.
Terkait dengan latarbelakang diatas diperlukan upaya yang dilakukan
penulis untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa
kelas 1 SD Negeri Pengabean.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka makalah ini mempunyai
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menggunakan teknik ALBA dan media kartu huruf
sebagai alat bantu untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan siswa kelas 1 SD Negeri Pengabean?
2. Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa
kelas 1 SD Negeri Pengabean dengan teknik ALBA dan kartu huruf?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penggunaan teknik ALBA dan media kartu huruf
dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan siswa kelas 1 SD Negeri Pengabean.
2. Mengetahui besarnya peningkatan kemampuan membaca permulaan
siswa kelas 1 SD Negeri Pengabean menggunakan teknik ALBA dan
media kartu huruf.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Memberi masukan sekaligus menambah pengetahuan serta wawasan
untuk mengetahui upaya membantu siswa dalam belajar membaca
permulaan dengan teknik ALBA dan media kartu huruf.
4

b. Penggunaan media visual yang sederhana seperti teknik ALBA dan


media kartu huruf, memudahkan siswa kelas 1 untuk menggunakannya
dalam kegiatan belajar membaca

2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik.
2) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran terhadap masalah
yang terjadi di kelas.
3) Mengembangkan keterampilan dan kreativitas guru dalam memilih
teknik dalam pembelajaran.
b. Bagi siswa
1) Siswa lebih tertarik dengan pembelajaran yang diberikan karena
menggunakan teknik pengajaran yang lebih variatif.
2) Dapat meningkatkan kemampuan belajar membaca permulaan.
3) Meningkatkan kreatifitas belajar siswa.
4) Suasana pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan
c. Bagi sekolah
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang berimplikasi pada
meningkatnya mutu sekolah.
2) Dengan pembelajaran membaca yang baik diharapkan dapat
menumbuhkan siswa untuk berprestasi dan memberikan nama baik
bagi sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Membaca Permulaan
1. Pengertian Membaca Permulaan
Kemampuan membaca yang diperoleh dalam membaca permulaan
akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca selanjutnya,
sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka
kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru.
Sebab jika itu tidak kuat, maka pada tahap membaca selanjutnya siswa akan
mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang
memadai. Kemampuan membaca sangat diperlukan untuk setiap orang yang
ingin memperluas pengetahuan dan pengalaman, mempertinggi daya pikir,
mempertajam penalaran untuk memcapai kemajuan dan peningkatan diri.
Sunardi mengemukakan kemampuan membaca permulaan
merupakan kebutuhan dasar, karena sebagian informasi di sajikan dalam
bentuk tertulis dan hanya diperoleh melalui membaca. Menurut Akhadiah
dkk, membaca permulaan yaitu membaca yang diberikan pada kelas I dan
II dengan menekankan pada kemampuan dasar membaca, siswa dituntut
agar dapat menterjemahkan bentuk tulisan kedalam bentuk lisan. Menurut
Anderson membaca permulaan lebih menekankan pada proses penyandian
membaca secara mekanikal. Sedangkan menurut Supriyadi membaca
permulaan adalah membaca teknis yang diajarkan pada kelas I dan II yang
lebih menekankan pada upaya guru untuk menjadikan siswa “melek huruf”.
Pengajaran membaca permulaan, menurut Ngurah Oka, lebih ditunjukan
pada pembinaan dasar-dasar mekanisme membaca. Dasar-dasar dimaksut,
antara lain: (a) kemampuan mengasosiasi huruf dengan bunyi-bunyi bahasa
yang di wakilinya, (b) membina gerak mata dari kiri ke kanan, (c) membaca
kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana. Sedangkan R. Masri Sareb Putra
menjelaskan penekanan membaca permulaan difokuskan terhadap
pengondisian siswa untuk masuk dan mengenal bacaan. Pemahaman
5
6

mendalam akan materi belum menjadi perhatian. Konsekuensi dari fokus


penekanan pembelajaran membaca permulaan tersebut, maka orientasi
pembelajaran lebih diarahkan pada pengenalan lambang bunyi, pelafalan
lambang bunyi, kelancaran, dan ketepatan mengucapkan lambang-lambang
bunyi.
Kemampuan membaca permulaan adalah kemampuan anak-anak
(pembaca awal) dalam menganl huruf (mengenal bentuk maupun bunyi dari
masing-masing huruf), membaca gabungan huruf dalam suku kata dan
membaca gabungan suku kata dalam sebuah kata sederhana yang terdiri dari
2 suku kata dalam sebuah kata sederhana yang terdiri dari 2 suku kata
berpola k-v-k-v (konsonan-vokalkonsonan-vokal) yang memuat huruf
konsonan dan vokal (a, i, u, e, o). Membaca permulaan ini mencakup : (1)
pengenalan bentuk huruf (2) pengenalan unsur-unsur linguistik (3)
pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis) (4) kecepatan membaca bertaraf lambat. Pada
tahap membaca permulaan, anak diperkenal dengan bentuk huruf abjad dari
A/a sampai dengan Z/z. Huruf–huruf tersebut perlu dihafalkan dan
dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya. Misalnya, A/a, B/b, C/c, D/d, E/e,
F/f, G/g, H/h, I/i, J/j, K/k dan seterusnya, dilafalkan sebagai [a], [be], [ce],
[de], [ef], [ge], [ha], [i], [je], [ka], dan seterusnya. Setelah anak
diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad dan melafalakannya, anak juga
dapat diperkenalkan dengan cara membaca suku kata, kata, dan kalimat
Anak perlu diperkenalkan untuk merangkaikan huruf-huruf yang
telah dilafalkannya agar dapat membentuk suku kata, kata dan kalimat.
Misalnya, suku kata /ba/ dibaca /be-a/ [ba] dan suku kata /ju/ dibaca atau
dieja /je-u/ [ju]. Kata /baju/ dibaca atau dieja /be-a/ [ba] dan /je-u/ [ju]
menjadi /baju/. Setelah itu anak diperkenalkan dengan kalimat pendek.
Misalnya, kalimat /ini baju/ cara membaca atau mengejanya /i/ [i] /en-i/ [ni]
menjadi /ini/ dan /be-a/ [ba], /je-u/ [ju] menjadi /baju/. Jadi, kalau dibaca
keseluruhan menjadi [ini baju]. Setelah anak mampu membaca kelimat
pendek, anak perlu dilatih membaca kalimat lengkap yang terdiri atas pola
7

subjek-predikat-objek-keterangan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat


disimpulkan bahwa membaca permulaan merupakan kegiatan awal siswa
dalam melafalkan, mengenali, atau menyuarakan huruf, suku kata, menjadi
bahasa lisan yang tepat.
Pembelajaran membaca di kelas sekolah dasar kelas rendah
merupakan pembelajaran membaca permulaan tahap awal. Kemampuan
membaca tidak hanya memungkinkan seseorang meningkatkan
keterampilan kerja dan penguasan berbagai bidang akademik, tetapi juga
memungkinkan berpatisipasi dalam kehidupan sosial- budaya, politik, dan
memenuhi kebutuhan emosional. Membaca juga bermanfaat untuk rekreasi
atau untu kmemperoleh kesenangan.

2. Indikator Membaca Permulaan


a. Membaca abjad dengan lafal yang tepat
Membaca permulaan dimulai dari abjad a-z dimulai dengan
mengenalkan huruf-huruf alphabet. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan
dilafkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Salah satu hal
yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau cara pengucapan
bagaimana cara peserta didik dalam mengucapkan kata atau kalimat.
b. Membaca huruf vokal, konsonan, dan menggabungkan huruf konsonan
dan vokal
Huruf vokal disebut juga huruf hidup atau huruf bunyi. Huruf
yang termasuk huruf vokal adalah a, i, u, e, o. Sedangkan huruf
konsonan disebut juga huruf mati. Huruf-huruf yang termasuk konsonan
adalah huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
c. Membaca suku kata
Membaca suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf
yang sudah dikenalnya.
8

d. Membaca nyaring kalimat sederhana


Kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya
dengan intonasi dan kenyaringan yang tepat agar pendengar dan
pembaca dapat menangkap informasi.

3. Tujuan Membaca Permulaan


Pembelajaran membaca permulaan disekolah dasar bertujuan siswa
mengenai dan menguasai sistem tulisan sehingga mereka dapat membaca
dengan menggunkan sistem tersebut. Adapun tujuan lain dari membaca
permulaan adalah untuk membangkitkan, membina dan memupuk minat
anak untuk membaca. Siswa sekolah dasar harus mampu membaca dengan
tepat. Ketepatan membaca permulaan sangat dipengaruhi oleh keaktifan dan
kreatifitas guru yang mengajar dikelas I SD. Keberhasilan belajar siswa
dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh
penguasaan kemampuan membaca mereka. Banyak pakar pendidikan
mencari solusi bagaimana cara memperbaiki pembelajaran kemampuan
membaca permulaan. Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas
I. Tujuannya adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan
menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat
membaca lanjut. Secara umum tujuan membaca permulaan adalah melek
huruf. melek huruf diartikan sebagai kemampuan mengenali lambang-
lambang bahasa tulis dan kemampuan menyembunyikan atau melafalkan
dengan benar. Maka dapat diketahui melalui membaca permulaan akan
menjadikan anak sebagai subjek pembaca yang aktif. Kemampuan
membaca permulaan anak sangat mendukung dalam memperoleh informasi
maupun menerima informasi serta mengaitkan pengetahuan yang diperoleh
kepada kehidupan sehari-hari.
Kemampuan membaca permulaan pada anak difokuskan pada enam
tahapan aspek kemampuan yaitu: kemampuan membaca symbol,
kemampuan membaca huruf, kemampuan membaca jenis bunyi vocal dan
9

konsonan, kemampuan menyebutkan bunyi huruf, kemampuan membaca


suku kata, kemampuan membaca kata
Pengajaran membaca permulaan lebih ditekankan pada
pengembangan kemampuan dasar membaca. Anak mampu menyuarakan
huruf, suku kata, kata dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan
kedalam bentuk lisan yang baik.

B. Teknik Membaca ALBA (Abjad Langsung Baca)


1. Pengertian Teknik ALBA (ABjad Langsung Baca)
Buku Mudah Membaca Permulaan Teknik ALBA merupakan salah
satu buku pelajaran membaca permulaan yang dapat digunakan anak
sekolah dasar (SD) kelas 1 untuk belajar membaca permulaan. Buku Mudah
Membaca Permulaan Teknik ALBA dirancang agar anak sekolah dasar (SD)
kelas 1, belajar membaca permulaan dengan langsung membaca suku kata
(tanpa mengeja huruf demi huruf yang terkandung dalam sebuah suku kata
atau kata). Buku membaca permulaan Teknik ALBA dapat dengan cepat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak, sehingga anak cepat
mahir membaca permulaan.
Teknik ALBA merupakan cara mudah belajar membaca permulaan
yang dirancang agar anak belajar membaca permulaan dengan langsung
membaca suku kata. Dengan kata lain Teknik ALBA dirancang agar anak
belajar membaca permulaan tanpa mengeja huruf demi huruf yang
terkandung dalam sebuah suku kata atau kata.
Materi latihan baca pada buku ini dilengkapi banyak contoh untuk
latihan membaca permulaan. Oleh karea itu buku pelajaran membaca
permulaan Teknik ALBA dapat berfungsi sebagai:
a. Cara Mudah dan Cepat Mengajarkan Anak Membaca.
b. Cara mengajar anak membaca yang efektif.
c. Cara mengajar anak membaca suku kata.
d. Cara mengajari anak membaca tanpa mengeja.
e. Jurus jitu untuk membimbing anak lancar membaca permulaan.
10

2. Karakteristik Materi ALBA


Materi alba disusun berdasarkan teori Connectionism yang
dikembangkan oleh Thorndike. Teori ini menjelaskan bahwa konsep yang
akan dipelajari murid harus dikaitkan dengan konsep sebelumnya. Semakin
kuat kaitannya, maka akan semakin baik hasil belajarnya. Koneksi ini akan
semakin kuat melalui latihan (law of exercise). Penguasaan materi yang
lebih mudah akan menuntun penguasaan materi selanjutnya yang lebih
sukar.Berdasarkan pemahaman terhadap teori tersebut, materi alba memiliki
karakteristik sebagai berikut: (1) disusun dari yang sederhana ke yang
kompleks secara berjenjang dengan memperhatikan materi sebelumnya dan
(2) mengutamakan latihan melalui pengulangan suku kata.

3. Sistematika Buku ALBA


Materi buku ALBA disajikan dalam lima buku. Buku 1 dan 2 berisi
latihan membaca permulaan untuk suku kata yang diakhiri oleh huruf vokal.
Buku 3 dan 4 berisi latihan membaca permulaan untuk suku kata yang
diakhiri oleh huruf konsonan dan suku kata yang mengandung konsonan
ganda. Buku 5 berisi latihan membaca permulaan untuk suku kata yang
mengandung huruf kapital.

Tabel 2.1. Sistematika Buku Alba


Jilid buku Materi
Buku 1 ba, ca, da, fa, ga, ha, ja, ka, la, ma, na
Buku 2 pa, ra, sa, ta, wa, ya, za,
Buku 3 ab, ad, ah, ak, al, am, an, ap
Buku 4 ar, as, at, ang, nga, nya, pra

Buku 5 Ba, Ca, Da, Ga, Ha, Ja, Ka, La, Ma, Na, Pa, Ra, Sa, Ta, Wa, Ya

Setiap suku kata pada masing-masing buku terdiri atas 4 latihan.


Latihan 1 memperkenalkan suku kata, latihan 2 dan 3 menyediakan materi
latihan berupa suku kata yang dirangkai menjadi kata. Latihan 4
menyediakan materi latihan berupa kalimat.
11

C. Media Kartu Huruf


Secara bahasa media berasal dari kata "Medius" yang berarti tengah
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab mengandung arti perantara atau
pengantar pesan. Menurut Hernik dan kawan-kawan bahwa istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Hamijaja dan Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai sarana bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebarkan ide, gagasan, pendapat, sehingga dapat sampai kepada penerima
yang dituju. Adapun nilai- nilai, manfaat media belajar dan jenis karakteristik
media pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Nilai-nilai media belajar
Sudjana dan Rivan (2007:7). Mengemukakan bahwa penggunaan media
pengajaran dalam proses mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar yang nyata sehingga tidak terjadi Verbalisme;
2. Meningkatkan minat menulis permulaan pada siswa;
3. Penggunaan media dapat meningkatkan hasil belajar
4. Memberikan pengalaman nyata pada siswa;
5. Menumbuhkan pola fikir yang berkembang;
6. Membantu efisiensi pengalaman yang lebih sempurna.

Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada


potonganpotongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis
(tripleks). Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindahkan sesuai
keinginan pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Azhar Arsyad (2005: 119)
dalam Trisniwati (2014) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad
yang berisi gambar, huruf, tanda simbol, yang meningkatkan atau menuntun
anak yang berhubungan dengan simbol-simbol tersebut. Namun demikian kata
huruf yang dimaksud disini adalah kartu huruf yang dibuat sendiri dengan
bentuk awan terbuat dari kertas putih dan dilaminating. Penggunaan kartu huruf
ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah dilakukan dalam
pembelajaran menulis dan membaca permulaan. Selain itu, kartu huruf juga
melatih kreatifitas siswa. Pendapat Ratnawati (dalam Suyanto, 2012:108)
mengungkapkan bahwa, melalui media kartu huruf yang di implementasikan
12

melalui permainan, dapat merangsang untuk lebih cepat mengenal simbol-


simbol huruf, membuat minat anak semakin kuat untuk bereksplorasi dalam
menemukan kosakata baru, dengan cara merangkaikan simbol- simbol huruf
tersebut.
1. Menulis permulaan melalui penggunaan kartu huruf membantu anak
dalam proses pembelajaran.
2. Dengan situasi yang menggembirakan serta dengan suasana yang akrab
menciptakan situasi yang menyenangkan.
3. Media kartu huruf digunakan untuk membantu perkembangan daya
ingat anak pada tahap membaca permulaan
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Keadaan Awal
Berdasarkan pengamatan penulis, kondisi awal siswa kelas 1 SD Negeri
Pengabean dapat diketahui kemampuan membaca permulaan pada siswa masih
rendah, dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 30 siswa yang bisa membaca hanya
9 siswa, sisanya yaitu 21 siswa belum bisa membaca.
Mencermati permasalahan tersebut, perlu kiranya untuk dapat
melakukan proses dan teknik yang lebih menarik bagi siswa. Untuk itu penulis
mencoba menerapkan teknik membaca ALBA dan media kartu huruf dengan
pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa
kelas 1 SD Negeri Pengabean.

B. Proses Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis membagi beberapa siswa menjadi
kelompok yang bertujuan agar setiap siswa memiliki kesempatan membaca
secara individu bersama penulis Setiap kelompok terdiri dari 15 siswa, setiap
siswa diberi kesempatan oleh penulis untuk membaca dan didampingi oleh
penulis. Setiap pertemuan penulis mengajarkan membaca pada 1 kelompok
sehingga setiap siswa memiliki 3 kali kesempatan membaca yang didampingi
penulis dalam 1 minggu. Pada tahap perencanaan penulis menyiapkan buku
ALBA yang nantinya dibaca oleh siswa. Penulis menyiapkan buku ALBA
terdiri atas 5 buku, setiap siswa membaca dimulai dari buku pertama dan media
kartu huruf yang nantinya digunakan untuk belajar membaca permulaan di
kelas.

C. Proses Pelaksanaan
1. Tahap 1
Pada tahap pelaksanaan ini, guru menjelaskan tentang membaca
permulaan pada siswa. Guru menjelaskan kepada siswa buku yang akan
13
14

digunakan untuk belajar membaca siswa. Buku yang digunakan adalah buku
ALBA yang terdiri dari 5 buku. Guru menjelaskan isi dari buku ALBA dari
buku 1, buku ALBA 2, buku ALBA 3, buku ALBA 4 dan buku ALBA 5.
Guru menyiapkan media kartu huruf a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m,
n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z, dan guru juga menyiapkan papan flanel yang
nantinya akan digunakan bersamaan dengan kartu huruf.

Gambar 3.1. Guru menempelkan huruf ke papan flanel

Guru menempelkan huruf ke papan flanel menjadi suku kata sesuai


dengan buku ALBA yang digunakan berupa buku ALBA 1 dan buku ALBA
2, yang isinya menggunakan huruf vokal a, i, u, e, o. Siswa diminta untuk
membacanya berulang-ulang tanpa mengeja sampai hafal huruf yang
dibaca.

2. Tahap 2
Setelah siswa menguasai membaca suku kata seperti yang ada pada
buku ALBA 1 dan buku ALBA 2 selanjutnya guru menyiapkan media kartu
huruf yang berupa suku kata yang diakhiri oleh huruf konsonan dan suku
kata yang mengandung konsonan ganda yang seperti tertera dalam buku
ALBA 3 dan buku ALBA 4. Siswa diminta untuk membacanya berulang-
ulang tanpa mengeja sampai hafal huruf yang dibaca. Setelah siswa
menguasai suku kata yang diakhiri oleh huruf konsonan dan suku kata yang
15

mengandung konsonan ganda, selanjutnya guru menyiapkan beberapa kata


di papan flannel dan siswa diminta untuk membacanya seperti pada buku
ALBA 3 dan buku ALBA 4.

3. Tahap 3
Setelah siswa menguasai membaca suku kata yang diakhiri oleh
huruf konsonan dan suku kata yang mengandung konsonan ganda yang
seperti tertera dalam buku ALBA 3 dan buku ALBA, selanjutnya guru
menyiapkan media kartu huruf berupa kata yang berisi latihan membaca
permulaan untuk kata yang mengandung huruf kapital yang seperti tertera
dalam buku ALBA 5. Siswa diminta untuk membacanya berulang-ulang
tanpa mengeja sampai hafal huruf yang dibaca.

Gambar 3.2. Guru mengeja huruf di papan flanel

Gambar 3.3. Media Pembelajaran (Papan Tempel)


16

Gambar 3.3. Media Pembelajaran (Papan Tempel Suku Kata)

Gambar 3.3. Guru sedang menuntun siswa mengeja huruf pada kata.

D. Hasil yang dicapai


Dari hasil 1 semester menggunakan teknik membaca ALBA terdapat
peningkatan yang signifikan pada siswa dalam membaca permulaan. Lebih dari
50% siswa sudah menyelesaikan buku ke 2. Dari 30 siswa yang awalnya hanya
9 siswa yang dapat membaca sekarang jumlahnya meningkat menjadi 29 siswa.
Dari 29 siswa masih ada 4 yang masih belum lancar dalam membaca tetapi
sudah berada dibuku ke 3. Dari 30 siswa hanya ada 1 yang belum bisa membaca
karena terdapat faktor penghambat yang dimiliki oleh siswa karena mempunyai
17

kelainan disleksia, siswa yang memiliki disleksia cenderung kesulitan dalam


mengenal dan membedakan huruf sehingga harus menggunakan cara khusus
dalam mengajarkan membaca.

E. Dampak
Dampak dari penerapan teknik membaca ALBA bagi siswa adalah siswa
lebih mudah dalam belajar membaca, melalui teknik ini juga anak lebih mau
berkontribusi aktif dalam pembelajaran membaca menggunakan media.
Sedangkan dampak bagi guru adalah memperbaiki proses pembelajaran di
kelas, memunculkan alternatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran, dan
mampu mendeteksi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dan
sekaligus mencari solusinya.

F. Faktor Kendala dan Pendukung


1. Faktor kendala
Kendala yang dihadapi penulis saat menggunakan teknik ALBA
dan media kartu huruf adalah terdapat beberapa siswa yang susah untuk
mengingat huruf-huruf sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam
belajar membaca dan tidak semua siswa memiliki buku ALBA dan media
kartu huruf.

2. Faktor Pendukung
Penggunaan teknik ALBA dan media kartu huruf dapat membantu
siswa dalam belajar membaca permulaan lebih mudah karena dengan teknik
ALBA siswa dapat langsung membaca tanpa perlu mengejanya terlebih
dahulu. Penggunaan media kartu huruf juga membuat siswa belajar
membaca permulaan lebih semangat. Sekolah menyediakan buku ALBA
sebanyak jumlah siswa dan sekolah juga menyediakan media kartu huruf.
18

G. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah penulis akan
menggunakan teknik membaca ALBA dan media kartu huruf pada
pembelajaran membaca permulaan siswa kelas 1 SD Negeri Pengabean tahun
pelajaran yang akan datang. Selain itu penulis juga akan merekomendasikan
pada teman sejawat untuk menggunakan teknik membaca ALBA dan media
kartu huruf dalam pembelajaran membaca permulaan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan
menerapkan teknik membaca ALBA dan media kartu huruf pada kelas 1 yang
dilaksanakan diperoleh simpulan sebagai berikut: pembelajaran membaca
permulaan dengan menggunakan teknik membaca ALBA dan media kartu huruf
dapat membantu siswa dalam belajar membaca permulaan. Hal tersebut dapat
diketahui sebagaimana keterampilan siswa dalam membaca yang selalu
meningkat dari hari-hari sebelumnya. Selain itu, dengan menggunakan teknik
membaca ALBA dan media kartu huruf siswa lebih aktif dalam belajar
membaca.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa
rekomendasi agar menjadi masukan yang berguna, diantaranya: teknik
membaca ALBA dan media kartu huruf terbukti dapat membantu siswa dalam
belajar membaca permulaan. Oleh karena itu, sekolah diharapkan ikut
memfasilitasi para guru untuk melaksanakan pembelajaran membaca
permulaan menggunakan teknik ALBA dan media kartu huruf. Sehingga
pembelajaran membaca permulaan akan lebih aktif dan dapat difokuskan pada
siswa.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dalman (2014). Keterampilan Membaca, Jakarta: Rajawali Pers

Kurniasih, Ening (2013). Penggunaan Media Kartu Huruf untuk Meningkatkan


Kemampuan Membaca Permulaan. Universitas terbuka : Garut.

Rasto (2017). Mudah Belajar Membaca Permulaan Teknik Alba. Bandung: Rizqi
Press.

Saddono, Kundharu, St. Y. Slamet (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa


Indonesia Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Samini (2010). Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan dengan


Menggunakan Kartu Huruf pada Siswa Kelas 1 SDN Keslatan 5
Kecamatan Banjarsari Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah: Surakarta.

20
21

LAMPIRAN
22

Anda mungkin juga menyukai