Anda di halaman 1dari 14

MODUL

PEMBELAJARAN
SENI BUDAYA
BAB 5
TARI TRADISIONAL

Oleh : Lili Suryani


Kompetensi inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun coma percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual konseptual Dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat,)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1. Menerima, menanggapi, serta menghargai keberagaman dan keunikan
  karya seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
Menunjukkan sikap menghargai jujur dan disiplin melalui aktivitas
2.1. berkesenian.
Menunjukkan sikap tanggung jawab peduli dan santun terhadap karya
2.2. seni tari dan pembuatannya.
  Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal dan kepedulian
2.3. terhadap lingkungan dalam berkarya seni.
  Memahami konsep tari tradisional.
3.1. Mengenal keunikan gerak tari tradisional berdasarkan pola lantai dengan
3.2. alat pendukung.
Mengidentifikasi ragam tari tradisional
4.1. Memperagakan tari tradisional
4.2.
 
A. KONSEP TARI TRADISIONAL
Tari nusantara adalah jenis tari yang tumbuh dan
berkembang di seluruh bumi Nusantara titik tarian nusantara
adalah sebuah identitas daerah dari seluruh wilayah di Indonesia
karena masing-masing daerah memiliki tariannya sendiri ciri
khas inilah yang menjadi kebanggaan negara Indonesia dan
masyarakatnya.

Oleh karena itu, semua masyarakat diharapkan mengetahui


dan mengerti bahwa jenis-jenis tarian di Indonesia
memiliki/terdiri dari banyak ragam bentuk penyajian, dan fungsi
atau kegunaannya di masyarakat. Tari nusantara akan terus
tumbuh dan berkembang selama kelompok pendukungnya
senantiasa kreatif mengembangkannya dan berusaha semaksimal
mungkin untuk mempertahankannya.
B. KEUNIKAN GERAK TARI TRADISIONAL BERDASARKAN POLA LANTAI
DENGAN MENGGUNAKAN UNSUR PENDUKUNG TARI
1. Tari Rakyat
a. Tari Kuda Lumping; tumbuh dan
berkembang di Jawa ini memiliki keunikan
untuk gerak yang dinamis dengan Irama
musik pengiringnya yang yang terkesan
monoton. Tari kuda menggunakan alat
peraga kuda yang terbuat dari anyaman
bambu.

b. Tari Jaipong; ditampilkan oleh penari


perempuan namun dalam prakteknya kadang
ditarikan secara berpasangan. tarian jaipong
berasal dari Jawa Barat tarian ini merupakan
tarian pergaulan masyarakat setempat yang
sangat dinamis
c. Tari Barong atau Barongan; bentuk perwujudan tari
Reog, barong atau barongan, dan barongsai hampir sama,
yaitu itu merupakan hewan singa yang dilengkapi dengan
hiasan bulu-bulu burung merak dan pecahan kaca yang
disusun disesuaikan perwujudannya.

d. Tari Janger; adalah jenis tari pergaulan Bali titik


Irama musiknya terkesan monoton dengan
rangkaian gerakan yang menarik dan dinamis
dan biasanya penarinya sambil bersenandung.

e. Tari Saman; tari saman dan tari Seudati memiliki ciri


gerak yang berbeda dari tari-tari yang lain gerak yang
diperagakan menguras tenaga titik ruang gerak yang
dibutuhkan tidak seluas dan sebebas tarian lainnya.
dibutuhkan tumpuan pada lutut kaki penari.
f. Tari lilin; awalnya merupakan sebuah tarian
yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari
dengan diiringi sekumpulan pemusik.

g. Tari Serampang Dua Belas; jenis tari pergaulan


yang bentuk penyajiannya berpasang-pasangan
antara laki-laki dan perempuan. tarian ini sangat
populer di daerah Malayu Sumatera Utara.
gerakan tarinya lincah dengan Irama musik yang
dinamis dan ruang gerak yang lebih leluasa.
2. Tari Tradisional Klasik

Tari Bedhaya Tari Serimpi

Tari Lawung Tari Topeng


3. Jenis-jenis Tari Tradisional Gaya Klasik
a. Gaya klasik tunggal c. Gaya klasik berpasangan/kelompok

Tari Panji Semirang Tari Ketuk Tilu

b. Gaya klasik berpasangan

Tari Gatot Kaca


C. JENIS-JENIS TARI TRADISIONAL GAYA KREASI
 Rangkaian gerak tari gaya tari tradisional pada tari kreasi biasanya menggunakan
pola lantai yang sudah divariasi.
 Pola lantai variatif yang memutar, zig zag, dan spiral, dengan desain atas, sedang,
dan bawah, digunakan oleh penata tari gaya tradisional pada tari kreasi sekarang
ini.
 Tari kreasi dapat mengambil tema kepahlawanan atau kegembiraan.
 Untuk tari gaya tradisional pada tari kreasi bentuk tunggal, pasangan, atau
kelompok, dapat diambil dari cerita sejarah, karya sastra, perangai dan tingkah
laku binatang.
 Seorang penata tari perlu tahu kesan apa yang hendak disampaikan oleh penonton
lewat gerakan gaya tari tradisional ada tari kreasi tersebut. Tujuannya agar dapat
menjadi rtarian tradisional bentuk tunggal yang menarik untuk ditampilkan.
C. PENERAPAN POLA LANTAI DAN UNSUR PENDUKUNG TARI GAYA
TRADISIONAL PADA TARI KREASI
1. Tari gaya tradisional pada tari kreasi bentuk Tunggal dengan tema kepahlawanan
Tema kepahlawanan memiliki symbol keberanian dan kewibawaan dalam membela kehormatan.
Ungkapan seseorang tentang kepahlawanan dalam berkeseniaan, khususnya seni tari, diwujudkan
dalam ragam gerak gagah perkasa sarat dengan olah, kekuatan, dan keperkasaan dengan volume atau
ruang gerak ruas patah-patah menyiku. Contohnya: Tari Ngremo dari Jawa Timur, Tari Beskalan dari
Jawa Tengah, dan Tari Eko Prawiro dari Jawa Barat.

2. Tari gaya tradisional pada tari kreasi bentuk Tunggal dengan tema kegembiraan
Kegembiraan adalah ungkapan rasa senang atau gembira karena permasalahan terselesaikan atau
karena keinginan sudah tercapai. Oleh karena itu, ragam gerak yang digunakan sebaiknya terangkai
ringan, lincah, serta berirama cepat dan dinamis, kecualitari yang menggambarkan alur cerita / atau
memiliki cerita di dalamnya. Contohnya: Tari Jaipong, Tari Merak, dan Tari Pendet.
3. Tari gaya tradisional pada tari kreasi bentuk Tunggal dengan tema Roman
Tari tradisional bentuk tungga dengan tema roman / percintaan merupakan rangkaian gerak tari yang
tersusun dan terikat sesuai karakter gerak yang memiliki alur cerita kehidupan asmara tokoh yang
menari tanpa pasangan karena cinta sepihak.

4. Ragam gerak dasar tari tradisional


 Ragam gerak tari gaya tradisional pada tari kreasi bentuk tunggal : tari kebyar.
 Ragam gerak tari gaya tradisional pada tari kreasi bentuk berpasangan : tari wira pertiwi

5.Tata rias dan busana tari tradisional klasik


 Berguna untuk mempertegas atau memperjelas karakter suatu bentuk tarian
 Tujuan: agar seseorang yang melihat tidak hanya sekedar terkesan keindahan gerak yang
diperagakan, tapi juga secara keseluruhan penampilan.
 Tata rias disesuaikan dengan peran penari.
 Rias cantik dan tampan dirias secantik dan setampan mungkin.
 Rias karakter juga dirias sesuai dengan karakternya (seperti tokoh harimau, cakil, gajah, dll).
E. JENIS-JENIS TARI TRADISIONAL GAYA KREASI
 Arah hadap adalah kemana penari harus menghadap, ke depan, ke kanan, ke kiri,
ke belakang, atau serong.
 Arah gerak adalah arah kemana penari harus bergerak, yaitu maju, mundur,
berputar, ke samping, serong, zig zag, spiral, atau diam di tempat.
 Gerak menurut karakteristiknya dibagi menjadi 2, yaitu gerak berkarakter
maskulin, dan gerak berkarakter feminim.
 Gerak maskulin atau gerak laki laki memiliki aturan peragaan yang berbeda
dengan gerak feminim, perbedaan itu terletak pada langkah kaki, rentangan
tangan, pengangkatan dagu, dan pengangkatan kaki.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai