Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI BUDAYA NUSANTARA

A. JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI TARI

1. Jenis tari berdasarkan ragam geraknya

Tari gaya Surakarta di golongkan menjadi 3 yaitu Golongan Tari Putri, Golongan Tari Putra Alus,
Golongan Tari Putra Gagah

v Tari Putri yaitu Bedoyo Ketawang, Tari Srimpi Anglir Mendhung, Tari Srikandhi Mustakaweni, Tari
Adaninggar Kelasworo, Tari Retno Pamodyo, TariGolek, Tari Merak, Tari Bondan, Tari Gambyong dan
lain sebagainya

v Tari Puta Alus yaitu tari Gunung sari, Tari Klono alus, Tari Gambiranom, Tari Menak Koncar. Tari

v Tari Putra Gagah yaitu Tari Gatotkaca Gandrung, Tari Klono Topeng Gagah, Tari Anilo Prahasto,
Tari Handoko Bugis, Tari Bugis Kembar, Tari Prawiro Watang, Tari Eko Prawiro, Tari Prawiroguno, Tari
Bondoyudo dan Lain Sebagainya

2. Jenis – jenis Tari berdasarkan bentuk penyajian

Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dibagi menjadi 4 macam yaitu tari tunggal, tari
berpasangan, tari missal dan drama tari.

a. Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Sebagai persiapan
dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bekal yaitu sebagai berikut
Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi, Penguasaan irama seiring jiwa / karakter tari,
Penguasaan ruang pentas, Rasa percaya diri. Contoh tari putrid tunggal anatara lain Manipuri, golek,
gambyong, batik, bondan, gunungsari, menak koncar, pamungkas cantrik, kelinci, topeng klana,
gatotkaca, kuda – kuda

b. Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling melengkapi satu
dengan yang lainnya. Pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatihan gerak dengan partner /
lawan main / pasangannya waktu tampil untuk mewujudkan keserasian dan keharmonisan. Dalam
seni tradisi tari berpasangan dibedakan menjadi dua Jenis wireng dengan Ciri – ciri adalah ditarikan
oleh 2 orang baik putra maupun putri, bentuk tarinya sama, pakaiannya sama, tidak mengambil
suatu cerita, tidak menggunakan ontowecono (dialog), tidak ada yang kalah / menang, perangnya
tanding, gending satu / dua artinya ladrang dteruskan ketawang. Contoh bogis kembar, bandoyudo.
Yang kedua adalah Jenis pethilan yaitu Tari yang mengambil cerita pewayangan. Ciri – cirinya adalah
tarinya boleh sama boleh tidak, pakaiannya tidak sama kecuali lakon kembar, menggunakan
ontowecono (dialog), memetik cerita / lakon, ada yang kalah / menang / mati, perang menggunakan
gendhing srepeg, sampak, dan gangsaran. Contoh srikandhi mustakaweni, adaninggar kelasworo,
srikandhi cakil, srikandhi burisrawa, karonsih, handaka bugis, anilo prahasto, gatotkaca antorejo,
anoman cakil, anoman wilkataksini

c. Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan.
Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih

d. Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya memerlukan
tempat yang luas seperti lapangan , aula dan lain sebagainya. Tari yang banyak melibatkan penari
dibedakan menjadi 2 yaitu Tari kelompok non cerita artinya tari dengan bentuk koreografi. Susunan
gerak tari kelompok yang bertemakan ( nondramatik)Contoh tari tunggal gambyong, jaranan, tayub,
tari dolanan anak dan Tari kelompok yang menggunakan cerita ( dramatic) dapat berwujud fragmen
atau cerita singkat. Contohnya tari pejuang, sendratari jaka tarub, langendriyan menakjinggo leno

3. Jenis – jenis tari berdasarkan konsep garapan

Tari berdasarkan konsep garapan ada 2 jenis yaitu tari tradisional dan tari non tradisional.

a. Tari tradisional

Tari tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan – aturan tertentu. Tari tradisional ada 3
macam yaitu tari primitif, tari istana ( kraton) dan tari rakyat.

1) tari primitive.

Zaman primitif adalah zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum
mempunyai pemimpin secara formal. Zaman primitif ini berkisar anatara tahun 20.000 SM – 400 M.
Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan
dinamisme. ciri – ciri tari primitif antara lain :

a) gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara /
gerak – gerak saja yang dilakukan

b) gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu,
proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.

c) instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul secara
tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika

d) tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar

e) tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.

f) tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman
sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan
masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam.

g) tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif.

h) atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan


i) formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan.

j) tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganutpola tradisi primitif / purba dimana
berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur. Contoh tari primitif tari
bailita dan tari dayang modan.

2) tari istana / klasik Ciri – ciri Tari Istana adalah tumbuh dan berkembang di kalangan istana /
kalangan priyayi, geraknya memiliki aturan tertentu atau baku, bentuk tarinya mengalami proses
kristalisasi melalu tata garap yang memiliki nilai artistik yang tinggi, diciptakan oleh empu tari,
garapan tarinya telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama.contoh tari istana adalah tari
bedaya, tari golek, tari srimpi, tari gambyong, legong, klana (cirebon) dan lain sebagainya.

3) tari rakyat Tari rakyat ciri – cirinya adalah tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat atau
tarian yang berorientasi pada koreografi yang berkembang di masyarakat, gerak tidak memiliki
aturan tertentu, ceritanya menggambarkan kehidupan sehari – hari masyarakat setempat,
bentuknya sederhana, berpola pada tradisi yang sudah lama diakui sebagai bagian kehidupan
masyarakat sekitar menjadi milik masyarakat sebagai warisan budaya yang sudah ada. Contoh tari
rakyat antara lain tari dolalak, patolan, kuda kepang, barongan, wayang krucil, kuntulan, sintren,
ketuk tilu, tayupan, gabdrung, lengger dan lain sebagainya.

b. Tari non tradisional adalah tari yang tidak berpijak pada aturan yang sudah ada atau pola tradisi
dan aturan yang sudah baku. Tari jenis ini merupakan tari pembaharuan yang lebih mengungkapkan
gaya pribadi. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri yang memiliki aturan yang lebih bebas
namun secara konseptual tetap memiliki aturan. Contoh tarinya adalah karya tari didik nini towok
misalnya tari wek – wek, persembahan. Karya bagong kusudihardjo antara lain yapong, wira pertiwi,
dan lain sebagainya.

4. Unsur – unsur seni tari

Unsur seni tari ada 2 yaitu unsur pokok adalah gerak dan unsur pendukung meliputi iringan, tema,
tata rias, tata busana, tata lampu, tata panggung.

a. Unsur pokok tari adalah gerak

unsur – unsur gerak meliputi tenaga, ruang dan waktu. Ruang adalah sesuatu yang harus diisi. Ruang
dalam tari mencakup aspek gerak yang diungkapkan oleh seorang penari yang membentuk
perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang berhubungan
dengan level yaitu tingkat jangkauan gerak. Ruang gerak tari diberi makna melalui garis lintasan
penari dalam ruang yang dilewati penari. Ruang dapat diartikan sebagai tempat dimana menyangkut
garis, volume, arah, dan dimensi, level, fokus serta arah pandang dan gerak. Arah ada 2 macam yaitu
arah hadap dan arah gerak. Arah hadap menunjukkan dimana penari menghadap sedangkan arah
gerak menunjukkan kemana penari bergerak. Fokus adalah titik pandang penari dengan sentral
penontonlevel adalah tingkat jangkauan gerak yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan aturan
gerak tari itu sendiri. Level berfungsi sebagai pemberi kesan, daya tarik dan menimbulkan kesan
dinamis terhadap tari. Level ada 3 yaitu rendah, sedang dan tingi. Dimensi adalah keleluasaan dan
kepadatan (densitas) ruang. Ini digunakan sebagai ukuran penari bergerak. Kepadatan atau densitas
adalah penguasaan ruang oleh penari. Macam – mcam level yaitu tinggi, sedang dan rendah. Ruang
juga menyangkut pola lantai atau formasi penari. Pola lantai diciptakan fungsinya untuk membuat
posisi dalam sebuah ruang gerak. Macam – macam pola lantai antara lain vertikal /lurus, horisontal,
diagonal dan melengkung.

Waktu adalah cepat lambatnya gerakan yang dilakukan oleh penari. Kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk perubahan posisi dan perubahan kedudukan tubuh.

Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak. Pencerminan
penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam gerakan yang dilakukan penari
merupakan bagian dari kualitas tari sesuai penghayatan tenaga. Tenaga merupakan pengendalian
energi yang diekspresikan kontras perubahan yang dinamis(cepat lambat, tinggi rendah, keras
lembut). Jadi faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan tenaga adalah intensitas,
tekanan dan kualitas.

Macam – macam gerak ada 2 yaitu gerak murni dan maknawi. Gerak murni (Pure Movent) di sebut
gerak wantah yaitu gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk gerak yang artistic
(keindahan) dan tidak mempunyai maksud tertentu. contohnya sabetan, besut dan lain sebagainya.
Gerak maknawi (gesture) disebut gerak tidak wantah yaitu gerak yang mengandung arti atau maksud
tertentu dan telah distilisasi dari wantah menjadi tidak wantah. Contoh gerak ulap – ulap (melihat
sesuatu yang jauh letaknya), ukel karno ( mendengar), penthangan ( menolak / tidak setuju), golek
iwak (mencari ikan di sungai), nuding (marah), lumaksono (berjalan).

b. Unsur pendukung tari

1) Iringan (Musik)tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis. Pada dasarnya bentuk
musik tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal dan eksternal. Musik Internal yaitu
Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau bersumber dari penarinya sendiri. Contoh:
bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb. Musik Eksternal yaitu Musik atau iringan
yang di timbulkan atau bersumber dari alat instrument yang di lakukan orang lain.Contoh: Nyanyian,
puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra musik ,dsb

2) Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama atau ide dasar. Macam – macam tema adalah
heroic, erotis, imitative, pantomime.

3) Tata Busana atau Kostum

Fungsi busana tari adalah untuk mendukung tema atau isi tari, dan untuk memperjelas peranan-
peranan dalam suatu sajian tari. Oleh karena itu di dalam penataan dan penggunaan busana tari
hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal hal sebagai berikut:

Ø Busana tari hendaknya enak dipakai dan sedap dilihat oleh penonton

Ø Penggunaan busana selalu mempertimbangkan isi/tema sehingga dapat menghadirkan suatu


kesatuan antara tari dan tata busana
Ø Penataan busana hendaknya bias merangsang imajinasi penonton

Ø Desain busana harus memperhatikan bentuk bentuk gerak tari

Ø Busana sebaiknya dapat member proyeksi kepada penarinya.

Ø Keharmonisan dalam pemilihan atau perpaduan warna warna busana

Dalam tari kita, busana tari mencerminkan identitas suatu daerah yang sekaligus menunjuk pada tari
itu berasal. Arti simbolis dihubungkan dengan kepentingan tari dapat dikemukakan seperti berikut
merah merupakan simbol keberanian dan keagresifan, biru merupakan simbol kesitiaan dan
mempunyai kesan ketentraman, kuning mrerupakan simbol keceriaan atau berkesan gembira, hitam
merupakan simbol kebijaksanaan atau kematangan diri,putih merupakan simbol kesucian atau
bersih.

4) Tata Rias berfungsi antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh
yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk menambah daya tarik penampilan.

5) Tempat Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan
guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Bentuk pemanggungan atau bentuk pentas, ada
bermacam-macamProscenium, Tapal Kuda,Pendapa, Bentuk Pentas Terbuka, Arena, dsb.

6) Tata Lampu/Pencahayaan

Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari juga dipakai untuk
membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan. seorang penata
lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampunya. Jenis-jenis lampu
antara lain Lampu khusus atau spotlight digunakan untuk menyinari objek secara khusus, Follow
spotlight lampu sentral yang berfungsi mengikuti objek, Strip light lampu berderet dan bermacam-
macam warna, General light sebagai penerangan keseluruhan arena pentas. Fungsi tata lampu
Menerangi dan menyinari pentas dan Mengingatkan efek lighting alamiah

5. Penjiwaan dalam menari

Penjiwaan dalam menari merupakan kemampuan penari dalam menghayati dan mengekspresikan
karakter peran dan karakter tari pada waktu menari. Penjiwaan dalam menari dalam bahasa jawa
disebut wirasa. Penjiwaan dalam menari dapat dicapai apabila seseorang dalam menari melibatkan
passion yaitu melakukan dengan perasaan senang, bersungguh – sungguh (bersemangat)
mencurahkan segala perasaannya dalam kegiatan menari. Untuk sampai kepada kemampuan
penjiwaan dalam menari, ada beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki penari yaitu

a. Wiraga adalah Memiliki ketrampilan teknis gerak mencakup kemampuan menghafal urutan
gerak, kemampuan olah tubuh, kemampuan mentaati gaya tari dan kelenturan.

b. Wirama adalah Memiliki kepekaan musical yaitu kepekaan dalam menyelaraskan ritme gerak
tubuh dengan ritme musik atau menyelaraskan ritme garak dengan penari lainnya.

c. Wirasa adalah Mampu menghayati dan mengekspresikan karakter peran dan karakter tari
Untuk dapat mencapai wirasa penari harus melakukan 4 hal yaitu sawiji (konsentrasi), greget
( menyalurkan kekuatan dari dalam), sengguh (percaya diri), mingkuh (penuh disiplin disertai
dedikasi dan loyalitas)

6. Fungsi seni tari

Beberapa fungsi dan peran seni tari sebagai berikut :

a. Tari sebagai sarana upacara

fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan
masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang
berfungsi sebagai ritual. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan
waktu tertentu, bersifat sacral dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal,
hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai sarana
memuja dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang dianggap peserta upacara
bukan penonton, ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci, gerak tari imitatif, meniru
gerak - gerik alam sekitar, ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.

b. Tari sebagai sarana hiburan

salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan
pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada
dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk
kepuasan para penarinya itu sendiri. contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar),
gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid,
ratu graheni

c. Tari sebagai sarana pergaulan

Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia . contoh tari ketuk tilu,
jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)

d. Tari sebagai penyalur terapi

Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya
dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan
tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.

e. Tari sebagai media pendidikan

Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan
menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni
tari dapat mengasah perasaan seseorang

f. Tari sebagai pertunjukkan

tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan.
Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh
sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer
yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari
ngremo(jatim), gambyong ( surakarta)

g. Tari sebagai media katarsis

Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh
orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni. Oleh karena itu, biasanya jtari ini dilakukan
oleh seniman yang hakiki. Namun seorang guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan
kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.

B. JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI MUSIK

Pengertian seni musik nusantara adalah Musik nusantara dari katanya tersebut bisa dipahami
sebagai sebuah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan merupakan kebiasaan
turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat.Musik nusantara ada 2 jenis yaitu musik
tradisional dan musik non tradisional.

Jenis seni musik nusantara

Jenis seni musik nusantara ada 2, yaitu seni musik tradisional dan non tradisional,yang akan
dipaparkan sebagai berikut.

A. Seni musik tradisional

Musik tradisional adalah khasanah musik yang ada di negeri kita,musik tradisional ini tumbuh dan
berkembang karena adanya tradisi yang turun temurun ditengah masyarakat dan dilestarikan
sebagai hiburan,kebanggaan,dan untuk memupuk tali persaudaraan.Jenis musik tradisional yang ada
di Indonesia,diantaranya sebagai berikut

1. Musik gambang kromong

2. Musik laras madya

3. Musik senandung jolo

4. Musik sasando gong

5. Musik budha

6. Musik gong luwang

7. Musik syair terlima

8. Musik tradisi krombi


9. Musik panting

10. Musik karawitan

b. Seni musik non tradisional

Di nusantara negeri kita juga berkembang musik yang muncul dari pengaruh seni musik budaya
lain,diantaranya sebagai berikut.

1. Musik klasik

2. Musik country

3. Musik jaz

4. Musik rock

5. Musik funk

6. Musik rap atau hip hop

7. Musik pop

8. Musik blus

9. Musik reggae

10. Musik R & B

11. Musik eletronik atau tekno

12. Musik keroncong

13. Musik dagdut

UNSUR – UNSUR MUSIK

1. Melodi

Melodi adalah susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam waktu. dan disusun dengan
musical. Nada –nada tersebut bersumber dari sebuah sistem deret nada yang memiliki jarak-jarak
tertentu dari satu nada ke nada yang lain atau sering kita kenal dengan istilah tangga nada.
pengertian Tangga Nada dari Wikipedia. Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada
pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya
do, re, mi, fa, so, la, si, do Macam-Macam Tangga Nada Nah setelah kita tahu apa pengertian tangga
nada saatnya kita mengetahui jenis dari tangga nada itu apa saja,Tangga nada dibagi menjadi dua,
yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis.

a. Tangga Nada Diatonis


Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh buah nada dan menggunakan 2
macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah). Tangga nada ini terbagi atas dua macam,
yaitu:

1) Tangga Nada Mayor

Susunan jarak nadanya 1 1 1/2 1 1 1 1/2. Tangga nada mayor berkesan bahagia dan
bersemangat.

2) Tangga Nada Minor

Tangga nada minor adalah tangga nada diatonis yang susunan nada-nadanya berjarak 1–1/2–1–1–
1/2–1–1. Tangga nada minor dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

v Tangga Nada Minor Asli Tangga nada minor asli hanya memiliki nada-nada pokok dan belum
mendapat nada sisipan. Musik Gregorian merupakan bentuk khas yang menggunakan tangga nada

v Tangga Nada Minor Harmonis Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada minor yang nada
ke tujuhnya dinaikkan setengah laras. Dalam tangga nada ini, deretan naik dan turun tetap sama.
Berikut ini, tangga nada minor harmonis.

v Tangga Nada Minor Melodis Tangga nada minor melodis adalah tanga nada minor asli yang nada
ke-6 dan ke-7 dinaikkan setengah laras. Pada saat turun, nada ke-6 dan ke-7 tersebut diturunkan ½
laras. Berikut ini, tangga nada minor melodi

b. Tangga Nada pentatonis

Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam
tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang didengar.
Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan pelog dan slendro. Contoh alat musik
yang menggunakan tangga nada ini adalah gamelan. Sedangkan Pengertian Tangga Nada Pentatonis
dari wikipedia dijelaskan bahwa Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu skala
dalam musik dengan lima not per oktaf.

2.Harmoni

harmoni adalah pergerakan dari satu akor keakor yang lain yang difungsikan sepabagai pengiring
suatu melodi. Pergerakan akord yang indah atau bagus sering di istilahkan sebagai pergerakan yang
harmonis. Sedangkan akor sendiri adalah perpaduan tiga nada atau lebih. Akor yang di susun dari
tiga nada yang disusun keatas dengan berdasarkan interval terts disebut juga triad. Berikut adalah
susunan akor triad dalam tangga nada C mayor
Akord mayor di tunjukkan dengan huruf besar sedangkan akor minor di tunjukan dengan huruf kecil.
Berikut ini adalah jarak nada pada akor-akor triad Mayor = 2 + 1 ½, Minor = 1 ½ + 2, Diminised = 1 ½
+ 1 ½, Augmented = 2 + 2

3.Ritme

Ritme adalah pengaturan panjang pendek bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not
mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi
dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). berikut ini adalah simbol-simbol yang
digunakan untuk menentukan panjang pendeknya harga dari suatu not

4.Bentuk dan struktur lagu

Bentuk dan struktur musik adalah semacam kerangka dalam suatu karya musik. Kerangka tersebut
tersusun dari bagian-bagian lagu yaitu kalimat, segmen dan yang terkecil adalah pola (motif),
Sebagai contoh dibawah ini ada contoh bentuk lagu satu bagian,

5.Unsure ekspresi

unsur ekspresi dalam musik adalah bagaimana musik itu harus di bawakan, sebagai contoh tanda
ekspresi dalam musik adalah sebagai berkut :

a. Tempo secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga yatu, cepat, sedang dan lambat.

Tempo lambat antara lain largo ( sangat lambat M.M. 46 – 50), larghetto (lebih cepat dari largo
M.M.60-63), adagio (lambat M.M 52-54), lento (lebih cepat dari adagio M.M 56-58).

Tempo-tempo sedang antara lain adante (berjalan teratur M.M 72-76), andantino ( lebih cepat dari
adante M.M 80-84), moderato (sedang M.M 96-104)

Tempo-tempo cepat antara lain allegretto (lebih lambar dari allegro M.M 108-116), allegro ( cepat,
hidup, gembira M.M 132-138), vivace (lebih cepat dari allegro M.M 160-176), presto (cepat M.M
184-200), prestisimo (sangat cepat M.M 208)

perubahan tempo antara lain accelerando (makin lama makin cepat), ritardando (makin lama makin
melambat), fermata (nada di tahan melebihi nilai yang sebenarnya), rubato (bebas dan penuh
perasaan), Stringendo (tergesa gesa dan kian menjadi cepat)

b. Dinamik ( tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu bagian atau prase)

Pianissimo ( pp) sangat lembut, Piano ( p) lembut, Mezzopiano (mp) sedikit lembut, Mezzo forte (mf)
sedikit keras, Forte (f) keras, Fortesimo (ff) sangat keras.

Perubahan dinamik antara lain Crescendo semakin keras, Decrescendo semakin lembut,
Diminuendo melembutkan nada, Sforzando lebih keras diperkeras.
c. Gaya atau style antara lain Animato riang gembira, capella tanpa iringan alat music, Dolce
manis, Espresivo ekspresif, Marcia mars atau lagu berbaris, Staccato pendek tersentak sentak, Subito
seketika.

FUNGSI MUSIK

Menurut fungsinya musik dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi

1 Fungsi musik sebagai hiburan

Musik sebagai sarana hiburan adalah musik yang bertujuan untuk menghibur, seabagai contoh disini
adalah konser-konser musik yang membawakan lagu-lagu popular, ataupun program tayangan
televisi yang menyiarkan musik sebagai hiburan. Contoh lagu dan kelompok musik yang
membawakan musik sebagai sarana hiburan contohnya Dealova ciptaan Opik, Lagu rindu ciptaan
krispatih, You are not elone ciptaan Michael Jakson

2. Fungsi musik sebagai sarana upacara ( kebangsaan, adat dan keagamaan)

Fungsi musik sebagai sarana upacara biasanya dibawakan pada saat upacara baik upacara bendera,
upacara keagamaan ataupun upacara adat, musik disini bertujuan untuk menambah hikmat suasana
upacara ataupun menambah semangat kebangsaan Contoh lagu lagu pengiring upacara, Indonesia
Raya, Mengheningkan Cipta

3.Fungsi musik sebagai sarana pendidikan

Musik sebagai sarana pendidikan adalah musik yang diciptakan untuk mendukung proses belajar
mengajar ataupun musik itu sendiri sebagai materi ajar. sebagai contohnya adalah lagu-lagu ciptaan
A.T Mahmud, komponis ini banyak menghasilkan karya-karya yang sangat mendukung anak untuk
belajar. Baik belajar berhitung, mengenali warna, ataupun tentang alam. Contoh lagu untuk
pendidikan, Balonku ada lima ciptaan A.T Mahmud, Bintang kecil, Berhitung

4.Fungsi musik sebagai pengiring suatu pertunjukan

Musik seabagai pengiring suatu pertunjukan bertujuan untuk memperkuat suasana baik suasana
gembira, sedih, seram, komedi dan lain sebagainya. Pertunjukan yang sering menggunakan musik
sebagai pengiring adalah pertunjukan tari dan teater.

5.Fungsi musik sebagai ilustrasi

fungsi musik sebagai ilustrasi bertujuan hampir sama dengan musik pengiring pertunjukkan, yaitu
memperkuat suasana, sebagai contoh musik ilustrasi dapat kita dengar pada iklan ditelevisi, filem-
filem. Sebagai contoh adalah lagu- soundtrek filem Laskar pelangi ciptaan Nigi, Ayat-ayat cinta

6.Fungsi musik sebagai terapi


Dewasa ini banyak masyarakat yang memfungsikan musik seabagai terapi. Baik bertujuan untuk
kesehatan ataupun memaksimalkan cara kerja otak. Sebagai contoh adalah musik-musik klasik karya
W.A Mozart yang diyakini dapat meningkatkan kecerdasan pada anak.

PENGGOLONGAN ALAT MUSIK

Penggolongan alat musik dibedakan menjadi beberapa macam yaitu,

1. Menurut fungsinya

Penggolongan alat musik menurut fungsinya terbagi menjadi tiga yaitu

a. Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi pada suatu lagu, pada
umumnya alat musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Contoh alat musik melodis
adalah biola, trupet, recorder, flute.

b. Harmonis

Alat musik harmonis adalah alat musik yang dimankan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu.
Karena alatmusik ini biasa memainkan harmoni maka cir-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau
lebih secara bersamaan. Contoh alat musik harmonis adalah guitar, keyboar, piano, harpha,
kentrung, siter. dibawah ini adalah contoh nada-nada yang terdapat pada alat musik harmonis
keyboard

c. Ritmis

Alat musik ritmis dimainkan sebagai pengiring sekaligus pengatur tempo pada lagu. Biasanya alat
musik ritmis bernada tetap atau tidak bernada. Contoh alat musik ritmis adalah drum, triangele,
tamborine, gendang, cymbal. salah satu alat musik ritmis yang sering kita temui adalah drum
set.untuk mempermudak dalam kita belajar drum adalah dengaan menggunakan notasi drum,
dimana notasi drum tersebur kebanyakan ditulis dalam notasi balok. banyak musisi atau buku musik
menulis notasi drum dengan posisi yang berbeda-beda, akan tetapi yang perlu kita pahami adalah
bahwa notasi tersebut hanyalah sekedar simbol untuk mempermudah dalam belajar drum. Berikut
ini marupan contoh letak notasi balok untuk drum ( Drum key ) yang sering digunakan

2. Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :

a. Alat musik gesek

Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek. Yang
tergolong alat musik gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll

b. Alat musik petik


Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara dipetik, contoh alat musik
petik adalah guitar, kecapi, siter, dll

c. Alat musik pukul

Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang termasuk alat musik
pukul adalah drum, tamborine, silofone, timpani, dll

d. Alat musik tiup

Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip. Contoh alat musik
tiup adalah flute, trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll

e. Alat musik getar

Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan. Cotoh alat musik
getar adalah angklung, bolero, marakas.

f. Alat musik keyboard

Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan yang kusus dan
dimainkan dengan ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik keyboard adalah organ, piano,
akordeon.

3. Berdasarkan sumber bunyinya.

a. Membranofone

Membranofone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari membran. Contoh alat musik
membranofon adalah drum, gendang, rebana, dll

b. Aerofon

Aerofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari udara. Contoh alat musik aerofon adalah flute,
seruling, saxophone, dll

c. Elektrofon

Elektofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari elektrik atau listri. Sebagai contohnya adalah
keyboard, elekton, organ, dll

d. Idiopfon

Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dari alat musik itu sendiri. Contoh alat musik idiofon
adalah gong, angklung, gambang, saron, dll

e. Chordophon
Chordophone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari chord atau dawai. Contoh alat musik
chordophone adalah gitar, cello, contra bass, dll. Yang termasuk alat musik yang terbuat dari logam
adalah trumpet, saxophone,

KARAKTER MUSIK

1. Musik jazz

Menurut Majalah Design Arsitektur, edisi April 2000 Jazz adalah pembebasan jiwa yang hadir dalam
ruang bernama “ IMPROVISASI “. Dalam jazz, ada suatu dialog atau percakapan akrab yang terjadi
seketika, spontan dan tanpa rencana. Jazz memiliki suatu kerangka, dimana suatu musisi bisa
“berakrobat” dan mengalir mengikuti suatu garis petunjuk, namun kemudian berbelok, menghilang
lalu kembali lagi, melompat - lompat, menari - nari, jungkir balik, dan semuanya dilakukan secara
improvisasi dan tidak saling merusak.

Sejarah musik jass terdiri dari beberapa periode yaitu Ragtime jazz (periode 1890 – 1910), New
Orleans ( periode 1890 – 1910), Swing ( 1920 – 1930 ), Europen jazz ( 1920 – 1930), Dixieland
(periode 1940 – 1950 ), Bebop periode ( 1940 – 1950), Cool jazz ( 1940 – 1950), Hard jazz ( 1940 –
1950, Free jazz ( 1940 – 1950), Latin jazz ( 1960 – 1950), Soul jazz (1960- 1970), Jazz fusion ( 1960-
1970)

2. R & B

Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal 1940-an.
R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic Recordnya. Istilah R&B
menurut Jerry Wexler digunakan sebagai sinonim untuk musik Rhitem And Roll (musik rock n roll
yang dimainkan oleh orang kulit hitam). Harmoni musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie,
namun memiliki ritme yang lebihdinamis dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah pengiring yang
harus ada. Mengikuti perkembangan zaman, musik R&B telah mendapat pengaruh dari jenis musik
lain seperti musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari
komposisi aslinya. Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus
berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik R&B antara
lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.

3. Musik pop

Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan
permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya
juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan
pemahaman bagi para penikmatnya.

Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon Bagaskara,
Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta dengan artis
indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.

4. Rock
Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie sebagai
kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino. Instrumen
musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras serta amplifier-
nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh merk Fender pada tahun 1951.
Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan instrumen yang turut
melengkapinya.

Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang diantaranya
metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang dengan pesat dan
terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe Rontek, Gang Pegangsaan,
dan lain-lain. Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari produksi rekaman Log Zelebour
dibawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian sempat meredup beberapa waktu, musik ini
bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa musik band rock yang berkembang akhir-akhir di
Indonesia antara lain Seuries, Boomerang, Jamrud, Edane, dan sebagainya.

5. Reggae

Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di
perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika, termasuk Ska, rocksteady, dub,
dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu
berasal dari akhir 1960-an. Reggae berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit
tunggakan pukulan, dikenal sebagai "skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di
atas tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan".
Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.

6. Dangdut

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik
ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer
sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab
(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka
masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga
bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam
bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh
bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Yang menjadi karakter musik ini adalah cengkok dan penggunaan alat musik gendang dan suling.

C. JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI RUPA

PENGGOLONGAN SENI RUPA

Seni rupa dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu karya seni murni, karya seni pakai atau terapan,
dan karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Pengertian karya seni rupa murni atau fine art adalah
bentuk seni rupa yang diciptakan dengan lebih mengutamakan unsur ekspresi jiwa pembuatnya atau
seniman tanpa mencampuradukannya dengan fungsi atau kegunaan tertentu. Karya seni rupa murni
seperti seni lukis dan seni patung. Pengertian karya seni pakai atau terapan (Applied art) adalah
karya seni rupa yang lebih mengutamakan fungsi tertentu. Karya seni rupa terapan seperti seni
grafis, seni dekorasi, reklame, ilustrasi, kerajinan/kriya, arsitektur, keramik, batik dan grafika. Seni
rupa berdasarkan dimensinya terbagi atas dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa
tiga dimensi. Pengertian karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra adalah karya seni rupa yang
terbentuk dari unsur panjang dan lebar. Sedangkan pengertian karya seni rupa tiga dimensi atau
trimatra adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta
memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume. Contohnya bonsai, seni keramik, diorama dan
lainnya.

UNSUR – UNSUR SENI RUPA

Unsur unsur seni rupa terdiri atas titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap
terang.

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu. Dibutuhkan adanya
titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.

2. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik. Garis dalam seni
rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan lainnya.
Garis terbagi atas tiga yaitu menurut jenisnya, menurut kesannya dan wujudnya. Garis menurut
jenisnya yaitu garis lengkun, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus,
putus, patah-patah, spiral dan lainnya. Kesan garis dapat ditimbulkan oleh adanya variasi jenis jenis
garis yang digunakan serta kebudayaan yang ada saat tersebut terhadap suatu simbol. Garis
berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan nyata. Garis nyata dihasilkan oleh coretan sedangkan
garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih.

3. Bidang

Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa garis.
Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki panjang dan lebar.

4. Bentuk

Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai bidang. Bentuk
terdiri atas dua yaitu bangun dan bentuk plastis atau form. Shape atau bangun adalah sesuatu yang
bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental, tidak teratur dan lainnya sedangkan form atau bentuk
plastis adalah bentuk subjektif atau tujuan dari adanya benda tersebut sehingga memiliki nilai
seperti kasur yang berbentuk (shape) persegi panjang tapi form nya itu sebagai tempat tidur
5. Ruang

Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang
dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.

Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui
beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan
warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian
tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang.

6. Warna

Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman terasa hidup
dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna.
Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen yaitu:

Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah warna dasar
atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.

Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat diperoleh dari
mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.

Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder

Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya
deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-
lain,

Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna,
misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

7. Tekstur

Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda ada yang memiliki tekstur berbeda
dan adapun yang sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu. Pengertian tekstur semu
adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan
bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan.

8. Gelap Terang

Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya. Semakin besar
intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin
gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan
pemilihan warna yang ada.

FUNGSI SENI RUPA

Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi sosial seni rupa.
a. Fungsi individual seni rupa

Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi seni rupa secara fisik
adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai langsung ataupun sebagai pelengkap
dari aktivitasnya. Fungsi seni rupa secara emosional bagi individu adalah sebagai efek kerja sama
antara pencipta seni atau seniman yang telah menyampaikan ekspresinya terhadap penikmat karya
seni rupa, atau disebut apresiator.

b. Fungsi Sosial Seni Rupa

Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi, komunikasi dan keagamaan.

Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana untuk mempermudah dan
memperbagus cara pembelajaran dalam dunia pendidikan sehingga anak didik mampu menerima
dan menangkap lebih cepat pembelajaran yang ada. Fungsi seni rupa terhadap rekreasi
berhubungan dengan penyegaran dan pembaharuan kondisi emosional masyarakat seperti
pembuatan taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya oleh pemerintah menggunakan seniman.
Fungsi seni rupa dalam komunikasi adalah mempermudah penyebaran dan penerimaan informasi
kepada para penerima informasi dengan memberikan sentuhan kreativitas. Fungsi seni rupa dalam
keagamaan salah satunya adalah mempermudah identifikasi kekhasan suatu agama.

D. JENIS, UNSUR DAN FUNGSI SENI TEATER

Seni teater nusantara memiliki jenis, fungsi, dan unsur yang tidak kalah unik dengan cabang seni
lainnya, kesemuanya ituakan dipaparkan sebagai berikut.

1. Pengertian Seni Teater Nusantara

Seni teater merupakan salah satu kesenian yang dipentaskan di atas panggung. Pada hakikatnya seni
teater merupakan seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian
yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para pemainnya.

2. Jenis Teater Nusantara

Jenis teater nusantara dibagi menjadi dua yaitu Teater tradisional dan non tradisional yang
dipaparkan sebagai berikut.

a. Teater tradisional

Teater tradisional adalah jenis teater yang berkembang didaerah daerah seluruh nusantara. Teater
tradisional diIndonesia sangat berfariasi dan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Berikut disajikan beberapa bentuk teater tradisional yang ada diIndonesia antara lain Teater
Ketoprak,Wayang Orang, Ludruk,Lenong, Randai, Mamanda, Sangbyang Teater Wayang Kulit
menggunakan layar tipis serta sinar lampu untuk menciptakan kesan bayangan pada wayang kulit.
Wayang kulit tersebut dimainkan dibelakang layar tadi. Dalam pementasan teater wayang kulit ini
biasanya penonton wanita menonton pada bagian depan layar yang untuk menonton bayangan dari
wayang kulit tersebut, sedangkan para laki laki menonton pada bagian belakang layar untuk
menonton wayang kulit tersebut secara langsung.
b. Teater Non Tradisional

Jenis teater non tradisional dinegeri kita Indonesia, diantaranya sebagai berikut Drama musikal,
Teater dramatik, Teattrikalisasi puisi, Teater gerak

1. Drama Musikal

Drama musikal merupakan jenis seni teater yang menggabungkan unsur musik, unsur tari dan seni
peran namun lebih mengedepankan ketiga hal tersebut dari pada unsur dialog dari seorang pemain.
Teater ini memliliki latar belakang yang menggabungkan serta mengkombinasi sebuah tarian, musik
serta tata pentas sehingga dapat disebut sebagai drama musikal. Drama Musikal terdapat dua jenis
yaitu drama kabaret dan drama opera. Drama Kabaret mengguanakan musik serta lagu yang bersifat
bebas, sedangkan drama opera musik serta iringan lagunya dinyanyikan oleh para tokoh dan
biasanya disebut sebagai seriosa.

2. Teater Dramatik

Dramatik adalah sebuah kata yang menggambarkan sebuah alur dramatika pemain yang
dipersembahkan dalam pementasan teater. Pada teater dramatik sangat memperhatikan kedetilan
tempat serta latar belakang sebuah situasi cerita karena terjadi perubahan karakter secara
psikologis.

3. Teatrikalisasi Puisi

Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan sebuah seni teater yang dikombinasikan dengan karya sastra
puisi. Dalam pementasan ini puisi biasanya hanya dibacakan dan kemudian diperankan diatas pentas
dengan menggunakan teatrikal puisi. Teatrikal puisi sangat mengedepankan sebuah karya seni puisi
sehingga dari tata letak serta gaya akting dari seorang pemain sangat menggambarkan sebuah
makna dari puisi tersebut.

4. Teater Gerak

Dalam jenis teater ini lebih mengedepankan sebuah gerakan serta ekpresi wajah pemainnya.
Pementasan teater gerak sangat meminimalisir sebuah dialog bahkan dialog tersebut dihilangkan
seperti dalam pertunjukan pantomin. Teater gerak lebih dikenal dengan nama Pantomin. Pantomin
tersebut menggambarkan kesunyian karena tidak ada sepatah katapun dialog yang terucap dan lebih
mengedepankan mimik wajah serta gerakan pemain. Makna dari cerita yang ditontonkan kepada
publik tersebut diapresiasikan dalam sebuah gerakan.

3. Fungsi Seni Teater Nusantara

Sama dengan cabang seni lainnya seni teater diciptakan memiliki fungsi tersendiri, diantaranya
sebagai berikut.

a. Teater sebagai Sarana Upacara


Teater berfungsi untuk kepentingan upacara dan tidak membutuhkan penonton, karena
penontonnya merupakan bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia seni teater yang
dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.

b. Teater sebagai media ekspresj

Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog. Biasanya para
seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan ucapan.

c. Teater sebagai media hiburan

Teater diciptakan berfungsi sebagai sarana hiburan, sebelum pementasanya sebuah teater itu harus
dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapanya penonton akan terhibur
dengan pertunjukan yang digelar.

d. Teater sebagai media pendidikan

Maksudnya teater yang di pentaskan diharapkan dapat menyampaikan pesan pesan yang ingin
diutarakan penulis dan pemain. Teater juga diajarkan dalam dunia pendidikan seperti skolah supaya
para siswa memiliki bekal jika nantinya terjun dalam bidang pentas teater.

Unsur Unsur Seni Teater

Dalam sebuah seni teater juga terdapat unsur unsur seni yang harus ada dalam sebuah pementasan.
Adapun unsur tersebut dapat dibedakan menjadi Unsur Internal dan Unsur Eksternal. :

1. Unsur Internal merupakan unsur utama dalam sebuah pertunjukan seni teater serta harus ada
apabila akan melakukan sebuah pertunjukan seni teater. Unsur internal dapat disebut sebagai
jantungnya sebuah pementasan, karena apabila salah satu unsur tersebut tidak ada maka sebuah
pertunjukan tidak dapat dilaksanakan. Adapun unsur unsur internal seni teater meliputi naskah,
sutradara, pemain, pentas, properti, dan penataan.

Naskah atau Skenario : Naskah dapat disebut juga sebagai skenario yang merupakan alur dari sebuah
cerita yang akan dipentaskan dan biasanya berupa nama tokoh serta dialog pemain. Naskah tersebut
juga penghubung antara unsur unsur lain seperti pentas, pemain, sutradara dan kostum bagi
pemain.

Pemain : Pemain adalah tokoh yang akan diperankan dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain
tersebut adalah unsur penting yang harus ada dalam sebuah cerita agar cerita tersebut dapat
tersampaikan kepada penonton. Didalam unsur ini terdapat unsur penunjang lain seperti gerak dan
suara. Pemain dapat dibagi menjadi tiga yaitu peran utama baik protagonis maupun antagonis,
peran tambahan atau figuran dan peran pembantu. Dalam sebuah film atau sinetron pemain
perempuan biasanya disebut Aktris, sedangkan pemain laki laki biasanya disebut sebagai Aktor.

Sutradara : Sutradara adalah otak dari sebuah cerita karena memiliki tugas untuk mengatur serta
memimpin sebuah pementasan maupun teknik pembuatan teater tersebut. Skenario adalah unsur
yang memiliki sifat paling sentral. Tugas sutradara seperti menciptakan ide ide yang akan digunakan
dalam sebuah pentas, membedah naskah, mengarahkan para pemain, dan sebagainya.
Pentas : Pentas merupakan unsur penunjang dalam sebuah pertunjukan seni teater seperti tata
lampu, properti, serta beberapa dekorasi lain yang akan membantu terlaksananya sebuah
pertunjukan. Unsur ini biasanya memberikan kesan estetika dalam sebuah cerita yang diperankan
oleh seorang pemain.

Properti : Properti adalah perlengkapan yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan teater agar
pertunjukan tersebut dapat terlaksana. Properti tersebut meliputi, meja, robot, kursi, dekorasi dan
lain lain.

Penataan : Penataan berisi semua pekerja yang ikut serta dalam sebuah pementasan seperti tata
busana, tata rias, tata lampu, dan tata suara. Tata Busana memiliki tugas sebagai pembuat pakaian
atau pengatur kostum yang akan dipakai oleh pemain dalam memainkan peranan dalam sebuah
cerita. Tata Rias bertugas untuk mendandani pemain agar dapat menyatu dengan karakter peran
dalam sebuah cerita. Tata Lampu bertugas mengatur serta mengontrol cahaya yang terdapat pada
panggung. Tata Suara bertugas mengatur pengeras suara.

2. Unsur Eksternal Teater

Unsur Eksternal adalah salah satu unsur unsur seni teater yang mengurus seluruh kebutuhan yang
diperlukan dalam sebuah pementasan teater. Unsur Eksternal meliputi Sutradara atau Derektor, Staf
Produksi, Desainer, Stage Manajer dan Crew. Adapun penjelasan dari unsur eksternal tersebut yaitu:

Staf Produksi : Staf produksi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerja sama dalam sebuah tim,
baik sebagai pimpinan produksi maupun bagian lain yang berada dibawahnya. Seluruh bagian staf
produksi memiliki tugas yang berbeda beda, contohnya saja tugas dari seorang pimpinan produksi
meliputi mengatur seluruh hal yang berkenaan dengan produksi, menetapkan program kerja dan
sebagainya.

Sutradara atau Derektor : Sutradara juga merupakan unsur eksternal dari seni teater. Sutradara
tersebut bertugas untuk mengarahkan pemain, mencari serta mempersiapkan aktor dari sebuah
cerita, menyiapkan make up serta hal lain yang berkaitan dengan kru, dan mengkoordinasi
pelaksanaan sebuah pementasan agar berjalan dengan baik.

Stage Manajer : Stage Manajer merupakan unsur eksternal yang berfungsi untuk membantu tugas
dari seorang sutradara serta memimpin dan bertanggung jawab dalam sebuah pementasan.

Desainer : Desainer bertugas menyiapkan segala sesuatu dalam sebuah pementasan baik dari segi
panggung, tata lampu, pencahayaan, kostum serta perlengkapan lain yang berkaitan dengan aspek
visual.

Crew : Crew merupakan penanggung jawab dari setiap sub yang terdapat dalam bagian desainer,
seperti bagian perlengkapan, tata musik, tata lampu, dan bagian pentas.

Fungsi Seni Teater

Adapun fungsi seni teater sebagai berikut :

1. Teater sebagai Sarana Upacara


Pada zaman dahulu teater berfungsi sebagai sarana persembahan bagi dewa Apollo serta
persembahan pesta bagi dewa Dyonesos. Teater juga berfungsi sebagai upacara kedatangan
seseorang yang berada pada daerah tertentu. Pada sarana upacara tersebut tidak memerlukan
penonton karena penonton tersebut merupakan bagian dari peserta upacara persembahan
tersebut. Sarana upacara persembehan seperti ini biasanya dapat disebut sebagai teater Tradisional.

2. Teater sebagai Media Ekspresi

Seni teater telah menjadi media ekspresi siswa dalam menyalurkan bakat yang mereka miliki.
Berbeda dengan seni seni lainnya seperti seni musik yang mengedepankan sebuah gerakan atau
tarian dengan irama suara. Seni teater lebih mengedepankan gerakan tubuh serta ucapan dalam
memerankan sebuah peran. Seni teater juga mengekpresikan penghayatan jiwa dalam memerankan
sebuah tokoh cerita.

3. Teater sebagai Media Hiburan

Seni teater sebagai media hiburan memiliki fungsi penting dalam menghibur penonton yang
menyaksikan sebuah pertunjukan, sehingga penonton tersebut merasa terhibur sesuai dengan yang
mereka inginkan. Dalam memerankan sebuah tokoh dalam cerita tersebut pemain harus
mempersiapkan dirinya secara semaksimal mungkin agar penonton merasa puas dalam menyaksikan
pertunjukan tersebut.

4. Teater sebagai Media Pendidikan

Didalam teater terdapat kerjasama tim yang terjadi secara harmonis antar satu pemain dengan
pemain lainnya. Karena teater tersebut tidak dikerjakan oleh individual maka dapat disebut sebagai
seni kolektif. Dalam sebuah pementasan seni selalu ada pesan yang terkandung dalam sebuah cerita
ynag telah disampaikan oleh pemain. Pesan pesan moral tersebut akan lebih mudah dipahami
melalui sebuah pertunjukan daripada harus membaca sebuat cerita pada buku.

Anda mungkin juga menyukai